Untuk menumbuhkan suatu biakan bakteri dalam media steril sejumlah sel-sel
(inokulum) dipindahkan (diinokulasi) ke dalam media dengan perlakuan khusus untuk
mempertahankan kemurnian dari biakan . Dalam waktu inokulasi harus dipijarkan
di atas api segera sebelum dan sesudah melakukan pemindahan. Pemanasan ini
menghancurkan setiap bentuk kehidupan yang ada pada permukaan jarum atau alat
pemindah . Bagian jarum yang dipanaskan tidak terbatas pada bagian ujungnya saja
tetapi termasuk pula bagian bawahnya (Mulyono, 1992).
Seperti semua bentuk kehidupan lain, mikroba membutuhkan zat-zat hara dan
lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan. Pertama-tama media harus mangandung
senyawa-senyawa hara yang penting untuk pertumbuhan mikroba. Disamping itu
media harus juga memberikan lingkungan yang cocok bagi pertumbuhan seperti pH,
tekanan osmosis, oksigen dan lain-lain. Pada umumnya semua media untuk
pertumbuhan mikroba terdapat dalam dua bentuk yaitu media cair (Broth Media) dan
media Padat (Solid Media) (Mulyani, 1991).
Sifat-sifat umum suatu koloni:
a. Besar kecilnya koloni. Ada koloni yang hanya berupa suatu titik, ada pula yang
melebar sampai menutup permukaan medium.
b. Bentuk. Ada koloni yang bulat, ada yang memanjang, ada tepi yang rata, ada
tepinya yang tidak rata.
c. Kenaikan permukaan. Ada koloni yang rata saja dengan permukaan medium, ada
pula yang timbul, yaitu menjulung tebal diatas permukaan medium.
d. Halus-kasarnya permukaan. Ada koloni yang permukaanya halus saja, ada yang
permukaanya kasar tidak rata.
e. Wajah permukaan. Ada koloni yang permukaanya mengkilat, ada yang
permukaanya suram.
f. Warna. Kebanyakan koloni bakteri itu berwarna keputihan atau kekuning-kuningan,
akan tetapi ada juga kolini yang kemerah-merahan, coklat, jingga, biru, hijau dan
ungu.
g. Kepekatan. Ada koloni yang lunak seperti lendir, ada yang lunak seperti mentega
ada yang keras dan kering (Dwidjoseputro, 2005).
Populasi bakteri tumbuh sangat cepat ketika mereka ditambahkan dan
disesuaikan dengan gizi dan kondisi lingkungan yang memungkinkan mereka untuk
berkembang. Melalui pertumbuhan ini, berbagai jenis bakteri kadang memberi
penampilan yang khas. Beberapa koloni mungkin akan berwarna, ada yang berbentuk
lingkaran, sementara ada yang bentuknya tidak teratur. Karakteristik koloni (bentuk,
ukuran, margin, elevasi, warna, permukaan, konsistensi) yang diistilahkan sebagai
“morfologi koloni”. Morfologi koloni adalah cara para ilmuwan dapat mengidentifikasi
bakteri secara makroskopis, berikut adalah beberapa macam pertumbuhan koloni
berdasarkan morfologinya : (Devacurii, 2012)
1. Pertumbuhan pada Cawan Petri
Ciri-ciri yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
1.1 Ukuran; pinpoint/punctiform (titik)
Small (kecil)
Moderate (sedang)
Large (besar)
1.2 Pigmentasi : mikroorganisme kromogenik sering memproduksi pigmen intraseluler,
beberapa jenis lain memproduksi pigmen
ekstraseluler yang dapat terlarut dalam media
1.3 Bentuk :
Circular: bulat,bertepi
Irregular : tidak beraturan, bertepi
Spindle
Filamentous
Rhizoid: bentuk sseperti akar, pertumbuhan menyebar
1.4 Elevasi (ketinggian pertumbuhan koloni bakteri)
Flat: ketinggian tidak terukur, nyaris rata dengan medium
Raised: ketinggian nyata terlihat, namun rata pada seluruh permukaan
Convex: bentuk cembung seperti tetesan air
Umbonate: bentuk cembung dibagian tengah lebih menonjol
1.5 Permukaan
Halus mengkilap
Kasar
Berkerut
Kering seperti bubuk
1.6 Margins
Entire : Tepian rata
Lobate: tepian berlekuk
Undulate: tepian bergelombang
Serrate: Tepian bergerigi
Felamentous: tepian seperti benang-benang
2. Pertumbuhan pada Agar Miring
Ciri-ciri koloni diperoleh dengan menggoreskan jarum inokulum tegak dan lurus.Ciri
koloni berdasarkan bentuk:
3. Pertumbuhan pada Agar Tegak
Cara penanaman adalah dengan menusukkan jarum inokulum needle ke dalam
media agar tegak.Ciri-ciri koloni berdasar bentuk :
Ciri koloni berdasar kebutuhan O2 :
4. Pertumbuhan pada Media Cair
Pola pertumbuhan berdasarkan kebutuhan O2