LAPORAN KASUS
Kronologis
Pada tanggal 3 Agustus 2018 pukul 22.30 pasien datang dibawa oleh
keluarganya dalam keadaan tidak sadar ke IGD RSUD Ahmad Yani
Metro dengan keluhan utama penurunan kesadaran sejak 4 jam sebelum
masuk rumah sakit. Awalnya pasien mengalami kejang dengan 2 kali
serangan, masing-masing selama 10 menit. Pasien tidak sadar saat
mengalami kejang. Sebelumnya pasien mengeluhkan nyeri kepala yang
tidak juga membaik selama kurang lebih 2 minggu. Pasien juga
mengalami demam. Riwayat infeksi teling, infeksi gigi, maupun
sinusitis didangkal
Pasien segera dibawa ke IGD RSUD Ahmad Yani Metro dengan
penurunan kesadaran, tidak ada riwayat trauma, tidak ada mual,
muntah, BAB dan BAK tidak ada kelainan. Keluhan seperti ini baru
pertama kali dialami oleh pasien. Pasien belum pernah berobat
sebelumnya terkait keluhan yang dialami.
STATUS GENERALIS
a. Kepala
Bentuk : normocephal
Rambut : dalam batas normal
Mata : edema palpebra (-/-), CA (-/-), SI (-/-) pupil bulat
isokor (2 mm/2 mm), refleks cahaya (+/+)
Telinga : dalam batas normal
Hidung : sekret (-), deviasi (-)
Mulut : sianosis (-), tampak kering (+)
Kesan : dalam batas normal
b. Leher
Pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-), JVP 5+2 mmH20, deviasi
trakea (-)
Kesan : dalam batas normal
c. Thorax
Pulmo
Inspeksi : normochest, retraksi (-), deformitas (-)
Palpasi : simetris, nyeri tekan (-), fremitus taktil Ka=Ki
Perkusi : sonor +/+
Auskultasi : vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Cor
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba (+) di ICS VI
Perkusi : batas jantung normal
Auskultasi : BJ I/II murni regular, gallop (-), murmur (-)
Kesan : dalam batas normal
d. Abdomen
Inspeksi : cembung, lesi (-)
Auskultasi : bising usus (+)
Palpasi : bupel, nyeri tekan (-), pembesaran hepar (-), lien (-)
Perkusi : timpani (+) di seluruh lapang abdomen
Kesan : dalam batas normal
e. Ekstremitas
Superior : CRT < 2s, edema (-/-), atropy (-/-)
Inferior : CRT < 2s, edema (-/-), atropy (-/-)
Kesan : dalam batas normal
STATUS PSIKIS
- Cara berpikir : sulit dinilai
- Perasaan hati : sulit dinilai
- Tingkah laku : sulit dinilai
- Ingatan : sulit dinilai
Kesan : sulit dinilai
STATUS NEUROLOGI
Kesadaran : GCS = E3M4V2
Nervus Cranialis
a. Nervus I (N. Olfactorius)
Daya penghidu : tidak dapat dinilai
b. Nervus II (N.Opticus)
Ketajaman penglihatan : tidak dapat dinilai
Lapang pandang : tidak dapat dinilai
Pengenalan warna : tidak dapat dinilai
Funduskopi : tidak dilakukan
d. Nervus V ( N.Trigeminus )
Motorik
M. Maseter : tidak dapat dinilai
M. Temporalis : tidak dapat dinilai
M. Pterigoideus : tidak dapat dinilai
Sensorik
Ramus oftalmikus : tidak dapat dinilai
Ramus maksilaris : tidak dapat dinilai
Ramus maksilaris : tidak dapat dinilai
Refleks
Refleks kornea : +/+
Motorik
Tabel 1. Pemeriksaan motorik
Motorik Superior Inferior
Gerak tidak dapat dinilai tidak dapat dinilai
Refleks Patologis
Babinsky : -/-
Chaddock : -/-
Gordon : -/-
Gonda : -/-
Schaefer : -/-
Oppenheim : -/-
Bing : -/-
Hoffman Tromner : -/-
Sensibilitas
Tabel 2. Pemeriksaan Sensoris
Sensoris Superior Inferior
Eksteroseptif
Rasa raba tidak dapat dinilai
Rasa nyeri tidak dapat dinilai
Rasa suhu panas tidak dilakukan
Rasa suhu dingin tidak dilakukan
Proprioseptif
Tes posisi tidak dapat dinilai
Tes vibrasi Tidak dilakukan
Tes tekanan dalam Tidak dilakukan
Pada pemeriksaan fisik dalam batas normal, status neurologi sulit dinilai karena
pasien tidak sadar.
2.6 DIAGNOSIS
Diagnosis Klinis : penurunan kesadaran
Diagnosis Topis :
Diagnosis Etiologis :
- Pengobatan
IVFD RL + Sohobion 20 gtt per menit
O2 3lpm
Phenitoin 3x1
Omeprazole 1x1
KSR 500mg 2x1
Metronidazole inf 4x500mg
PCT 500mg + Diazepam 2mg 3x1
Ceftriaxone 2x1