Preceptor:
Disusun oleh:
1718012003
METRO
2017
IMUNISASI DASAR
Pada awal tahun 2017, Ikatan Dokter Anak Indonesia melalui Satuan Tugas
Kedua, jadwal imunisasi 2017 ini juga dibuat berdasarkan ketersediaan kombinasi
ketiga dalam situasi keterbatasan atau kelangkaan vaksin tertentu seperti vaksin
DTPa atau DTPw tanpa kombinasi dengan vaksin lainnya. Seperti jadwal
imunisasi yang lalu, jadwal 2017 juga mencantumkan warna berbeda untuk
daerah endemis.
1. Vaksin hepatitis B (HB)
• Bayi lahir dari ibu dengan status HbsAg yang tidak diketahui.
setelah lahir.
Diberikan vaksin rekombinan (HB Vax-II dengan dosis minimal 2,5 mg (0,25
Vaksin HB monovalen pada usia 1 bulan tidak perlu diberikan apabila anak
akan mendapat vaksin DTP-Hib kombinasi dengan HB. Pada saat ini mayoritas
98,4%2 pada bayi yang telah mendapat vaksin HB saat lahir. Apabila diberikan
KIPI : reaksi lokal sementara, demam ringan 1-2 hari, syok anafilaktik
2. Vaksin Polio
Untuk imunisasi dasar (polio 2, 3, 4), vaksi ndiberikan 2 tetes per-oral, dengan
polio 1 saat bayi masih berada di rumah bersalin atau rumah sakit, dianjurkan
vaksin polio diberikan pada saat bayi akan dipulangkan agar tidak mencemari
bayi lain mengingat virus polio hidup dapat diekskresi melalui tinja.
Dalam masa transisi program eradikasi polio, Indonesia telah melakukan
switching dari vaksin polio oral trivalen (tOPV) ke vaksin polio oral bivalen
(bOPV) yang hanya mengandung virus polio 1 dan 3 pada bulan April 2016.
Galur virus polio tipe 2 dikeluarkan dari OPV karena virus polio tipe 2 liar ini
tidak ditemukan lagi sejak tahun 1999. Alasan terpenting menggantikan OPV
poliomyelitis (VAPP) setiap tahunnya.5 Selain itu kejadian luar biasa polio
tipe 2 (VDPV2). Bayi yang hanya mendapat vaksin bOPV tidak mempunyai
kekebalan terhadap virus polio 2 sehingga rentan terinfeksi virus polio 2 yang
tOPV. Bayi tersebut perlu mendapatkan IPV yang mengandung 3 virus polio
paling sedikit satu dosis IPV tambahan dalam jadwal imunisasi rutin di negara
terhadap virus polio 2 pada anak yang sebelumnya mendapat bOPV dan satu
dosis IPV. Kekebalan mukosa terhadap virus polio 1 dan 3 juga meningkat
dengan pemberian IPV pada anak yang telah mendapat bOPV sehingga
dengan pemberian DTP3 dan bOPV3 yaitu pada keadaan antibodi maternal
harus mendapat satu dosis vaksin IPV bersamaan dengan pemberian OPV‐3.
Virus (VDVP)
BCG adalah vaksin hidup yang dibuat dari mycobacterium bovis yang
dibiakkan secara berulang selama 13 tahun (basil tidak virulen tetapi masih
mempunyai imunogenitas)
• Dosis untuk bayi < 1 tahun adalah 0,05 ml dan anak 0,10 ml, diberikan
(1) efektivitas perlindungan hanya 40%, (2) 70% kasus TBC berat
(meningitis) ternyata mempunyai parut BCG, dan (3) kasus dewasa dengan
Setelah 1-2 minggu diberikan imunisasi, akan timbul indurasi dan kemerahan
luka. Luka tidak perlu pengobatan khusus, karena luka ini akan sembuh dengen
diketiak atau leher. Pembesaran kelenjar ini terasa padat, namun tidak
menimbulkan demam.
Vaksin DTP dosis pertama dapat berupa vaksin DTPw atau DTPa atau
kombinasi dengan vaksin lain, diberikan paling cepat pada bayi usia 6 minggu.
tersebut yaitu usia 2, 3, dan 4 bulan. Apabila diberikan vaksin DTPa, interval
mendesak. Untuk anak usia lebih dari 7 tahun diberikan vaksin Td atau Tdap.
Untuk DTP6 dapat diberikan vaksin Td/Tdap pada usia 10-12 tahun.9 Vaksin
menggunakan DTPa pada usia 2, 3, dan 4 bulan juga digunakan di negara maju
seperti Austria, Jerman dan Perancis. Vaksin DTP tidak dianjurkan untuk anak
>7 tahun, penggantinya diberikan Td/ Tdap. Vaksin Tdap dianjurkan untuk
diberikan satu kali terbaik pada usia 10-12 tahun. Imunisasi booster diberikan
KIPI : reaksi lokal berupa kemerahan, demam ringan, gelisah, atau reaksi
anafilaktik
5. Vaksin Campak
Vaksin campak dianjurkan diberikan dalam satu dosis 0,5 ml secara sub-kutan
dalam, pada umur 9 bulan. Hasil penelitian terhadap titer antibodi campak pada
anak sekolah kelompok usia 10-12 tahun didapat hanya 50% diantaranya masih
imunisasi campak ulangan pada saat masuk sekolah dasar (5-6 tahun), guna
mempertinggi serokonversi.
Imunisasi campak dilakukan pada usia 9 bulan karena sampai usia 6 bulan bayi
masih membawa kekebalan, dalam hal ini berupa antibodi IgG yang ditransfer
usia 9 bulan.