STROKE
PRECEPTOR :
dr. Fidha Rahmayani, Sp. S
DEFINISI STROKE
TIA
• Defisit neurologis akan menghilang
(Transient Ischemic dalam waktu kurang dari 24 jam.
Attack)
RIND • Defisit neurologis akan menghilang
(Reversible Ischemic dalam waktu lebih dari 24 jam tapi
Neurologik Deficit) kurang dari 21 hari
• Defisit neurologi berlangsung secara
Progressing Stroke
(Stroke in Evolution)
bertahap dari yang ringan sampai
menjadi berat.
• Usia • Hipertensi
• Jenis Kelamin • Diabetes melitus
• Faktor genetik atau • Dislipidemia
keturunan • Alkohol
• Ras atau etnik • Kelainan Anatomis
• Penyakit jantung
• TIA
• Merokok
• Stress fisik dan mental
PATOFISIOLOGI
STROKE INFARK
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Anamnesis
Beberapa gejala umum yang terjadi pada stroke meliputi
hemiparese, monoparese, atau qudriparese, hilangnya penglihatan
monokuler atau binokuler, diplopia, disartria, ataksia, vertigo,
afasia, atau penurunan kesadaran tiba-tiba saat istirahat
PEMERIKSAAN FISIK
Defisit neurologik yang terjadi tergantung dengan
area jaringan otak yang mengalami iskemik. Tanda
dan gejala yang timbul sesuai dengan pembuluh
darah yang terlibat :
Arteri serebri Arteri serebri Arteri
Arteri serebri media
anterior posterior vertebrobasiler
• Hemiparesis atau • Kelemahan kontra • Kelumpuhan saraf • Penglihatan ganda
monoparesis lateral, terutama otak ke-3 ( nervus III,IV dan
kontralateral. pada daerah hemianopsia VI)
• Afasia globa tungkai • Hemiparesis • Rasa baal di wajah
• Disleksia, • Ganguan sensorik kontralateral (nervus V)
disgrafia, kontralateral • Kelemahan pada
diskalkulia bagian wajah
( nervus VII)
• Vertigo ( nervus
VIII)
• Disfagia ( nervus
IX dan X)
• Disartria
• Ataxia
Serangan stroke jenis apa pun akan menimbulkan
defisit neurologis yang bersifat akut (de freitas et
al., 2009)
• Gadjah Mada Score
•Skor Siriraj
Intepretasi :
SS > 1 : Stroke Hemoragik
-1 < SS < 1 : Perlu konfirmasi CT Scan
SS < -1 : Stroke Non Hemoragik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a.Pemeriksaan darah rutin
b.Pemeriksaan kimia darah lengkap
Glukosa darah sewaktu, kolesterol, ureum, kreatinin, asam urat, enzim SGOT/SGPT,
profil lipid
c. Pemeriksaan hemostatis (darah lengkap):
•Waktu protrombin
•APTT
•Kadar fibrinogen
•D-dimer
•Inr
•Viskositas plasma
d. Pemeriksaan radiologi
• CT-Scan kepala
• MRI
• USG
• Chest X-Ray
TATALAKSANA
Rehabilit
asi
Pengobat
an
khusus
Pengobat
an Umum
PENGOBATAN UMUM
Letakkan kepala pasien pada posisi 30o, kepala dan dada pada satu bidang;
ubah posisi tidur setiap 2 jam; mobilisasi dimulai bertahap bila hemodinamik
sudah stabil
Kadar gula darah >150 mg% harus dikoreksi sampai batas gula
darah sewaktu 150 mg% dengan insulin drip intravena kontinu
selama 2-3 hari pertama. Hipoglikemia (kadar gula darah < 60 mg
% atau < 80 mg% dengan gejala) diatasi segera dengan dekstrosa
40% iv sampai kembali normal dan harus dicari penyebabnya.
Ditujukan untuk
reperfusi dengan
pemberian antiplatelet
Dapat juga diberi agen
seperti aspirin dan anti
neuroproteksi, yaitu
koagulan, atau yang
sitikolin atau pirasetam
dianjurkan dengan
(jika didapatkan
trombolitik rt-PA
afasia).
(recombinant tissue
Plasminogen
Activator).
• Rehabilitasi • Terapi preventif
Pengobatan hipertensi
Fisioterapi Mengobati diabetes mellitus
Menghindari rokok, obesitas, stress,
dll
Berolahraga teratur.
TERIMA KASIH