Khitanan Massal
DALAM RANGKA MEMPERINGATI
HARI RAYA ‘IDUL ADHA 1437 H
&
&
& & &
& & &
& & &
& & &
& & &
& & &
& & &
&
&
Diajukan Oleh
PANITIA KHITANAN MASSAL
September 2016
PROPOSAL KHITANAN MASSAL
A. PENDAHULUAN
Begitulah Allah berfirman dalam Al Quran, hal ini bukan retorika semata. Tapi
merupakan perintah dari Allah kepada kita sebagai hambanya untuk selalu berbuat
kebaikan kepada sesama mahluknya, yaitu mahluk hidup di seluruh muka bumi ini.
Realisasi dari perintah itu adalah kita harus senantiasa mawas diri untuk selalu
melakukan perbuatan yang baik. Tidak saja berbentuk materi tetapi juga non materi,
kebaikan untuk diri sendiri atau kebaikan untuk orang lain.
Namun, dalam keseharian kita seringkali lupa akan perintah Allah tersebut.
Hal itu terjadi karena kesibukan kita dalam memenuhi kehidupan duniawi kita. Allah
telah memberikan kita jiwa yang berakal, panca indera yang sempurna, keluarga
yang sejahtera. Allah memberikan semua itu tanpa meminta imbalan apapun kepada
kita. Bahkan, segala kebaikan yang dilakukan oleh kita dibalas oleh Allah dengan
kebaikan yang berlipat ganda bahkan lebih. Bila kita melakukan kebaikan dan amal
soleh dengan niat ikhlas dan ibadah semata, bukan tidak mungkin, balasan kebaikan
dari Allah yang dilipatgandakan tersebut diberikan kepada kita secara langsung
tanpa melalui proses waktu.
Kebaikan yang dilakukan karena niat ikhlas dan mencari keridloan Allah
semata, adalah upaya kita untuk mendekatkan diri pada Illahi Robbi. Bila kita
mendekatkan diri dengan kebaikan sejengkal, maka Allah akan mendekati kita
dengan kebaikan sepanjang jalan. Bila kita mendekatkan diri kita kepada Allah
dengan cara berbuat kebaikan dilakukan dengan berjalan, maka Allah akan
membalas kita dengan kebaikan dengan cara yang lebih cepat dengan kecepatan
cahaya. Allah Maha Bijaksana, Maha Kaya, Maha Melihat dan Maha Mendengar
serta ke-Maha-an dzat dan sifat lainnya yang memenuhi lubuk dan kalbu orang-
orang yang terbuka hatinya untuk berbuat amal kebaikan.
Keluarga dan harta adalah fitnah bagi setiap insan di muka bumi ini, bila kita
tidak menyertainya dengan keikhlasan dan amal kebaikan. Keikhlasan, ketulusan
dan kesucian hati untuk berbuat kebaikan terhadap sesama, bahkan makhluk
lainnya di muka bumi, akan membersihkan keluarga, harta dan diri kita dari
kebutaan hati nurani yang dialami oleh orang-orang yang munafik. Keikhlasan,
ketulusan dan kesucian hati nurani akan membawa kita kepada pandangan tak
kasat mata untuk melihat dan memberi kebahagiaan kepada sesama kita yang
kurang beruntung. Yaitu orang-orang yang kurang mampu untuk menjalani hidup, di
negeri yang sedang mengalami krisis multi dimensi seperti sekarang. Banyak
diantara mereka adalah muslim yang sangat tidak mampu untuk melakukan perintah
Allah untuk melakukan khitan terhadap anak-anaknya.
Bagi kita umat muslim, khitan merupakan sunnah Rasulullah. Dinyatakan
dalam Siroh Nabawiyah, bahwa Rasulullah SAW melakukan khitan pada saat beliau
berusia 7 hari. Namun, sosialisasi sunnah Rasulullah Muhammad SAW di
masyarakat Indonesia lebih banyak dilaksanakan ketika anak berusia 5 tahun atau
lebih. Khitan merupakan proses pembersihan pada alat kelamin. Proses
pembersihan ini dilakukan dengan cara memotong sebagian preputium/selubung
penutup penis. Sehingga, sumbatan yang mungkin terjadi karena adanya kotoran
pada saluran penis menjadi hilang. Artinya, laki-laki dapat terhidar dari penyakit yang
berasal dari daerah tersebut. Hal ini juga telah dibuktikan dengan adanya penelitian
yang menyatakan bahwa proses khitan terbukti (secara signifikan positif) dapat
menjaga seorang laki-laki dari resiko terjangkitnya penyakit. Sebelum ada tenaga
medis, masyarakat sering kali menggunakan jasa ‘bengkong’ untuk proses khitan. Di
sebut bengkong karena alat yang digunakan adalah alat yang dibuat dari sembilu
bambu yang bagian tengahnya diberi lubang untuk mencapit ujung alat kelamin anak
yang akan di sunat, apabila alat yang yang digunakan tidak steril maka hal ini dapat
menyebabkan infeksi dan membahayakan anak khitan. Saat ini, khitan atau yang
lebih sering disebut dengan sunat sudah dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Pilihan cara yang beragam dan efek yang ditimbulkan juga beragam sangat
berpengaruh dengan biaya yang dikeluarkan.
Yang menjadi kendala adalah biaya khitan dengan penanganan dokter belum
terjangkau bagi kaum dhuafa dan yatim yang tengah terhimpit oleh permasalahan
ekonomi. Atas dasar hal tersebut maka kami bermaksud menyelenggarakan bhakti
sosial Khitanan Massal. Ini adalah awal dari perwujudan generasi muda yang sehat
,langkah kecil ini begitu penting bagi kita, terlebih lagi jika proses khitan ini
membawa nilai-nilai sosial menuju kehidupan bermasyarakat yang lebih baik.
Dengan program khitanan masal kami yakin bahwa nilai-nilai positif tersebut mampu
kita dapatkan dengan seutuhnya. Oleh karena itu kami siap dan sanggup untuk
menjadi bagian dari langkah mulia ini serta mengajak para dermawan untuk ikut
berpartisipasi di dalamnya.
B. NAMA KEGIATAN
C. TUJUAN
E. BENTUK KEGIATAN
SUMBER PENDANAAN
1. MWC NU Kecamatan Tanah Merah
2. Puskesmas Tanah Merah
3. Donatur yang tidak mengikat
4. Usaha-usaha lain yang halal dan tidak mengikat
ESTIMASI DANA
RINCIAN ANGGARAN BIAYA KHITANAN MASSAL
N
URAIAN JUMLAH NILAI SATUAN TOTAL
O
1. Kesekretariatan :
a. Alat Tulis Kantor 1 Paket 200.000,- 200.000,-
b. Proposal 20 bh 10.000,- 200.000,-
2. Acara Khitanan :
a. Biaya Khitan Anak 50 Org 100.000,- 5.000.000,-
b. Bingkisan (Untuk Anak yang di Khitan) 50 Org 75.000,- 3.750.000,-
c. Sewa Terop 1 Set 500.000,- 500.000,-
3. Konsumsi :
a. Konsumsi Anak yang dikhitan ( Snack ) 50 Org 20.000,- 1.000.000,-
b. Konsumsi Panitia dan Petugas Khitan 50 Org 25.000,- 1.250.000,-
4. Dokumentasi 1 Paket 250.000,- 250.000,-
ABDUL HAMID