PENDAHULUAN
A. Definisi
Terapi kerja atau terapi okupasi adalah suatu ilmu dan seni
adalah:
masyarakat sekitarnya.
terapi.
sebagainya.
yang dimiliki.
C. Aktivitas
lingkungan, sumber yang tersedia, dan juga oleh kemampuan si terapi sendiri
(Muhaj, 2009).
b. Aktivitas
seseorang secara produktif yaitu sebagai suatu media untuk belajar dan
1) Setiap gerakan harus mempunyai alasan dan tujuan terapi yang jelas.
2) Mempunyai arti tertentu bagi klien, artinya dikenal oleh atau ada
okupasisebagai berikut:
membayangkan.
tertentu bagi klien, harus mampu melibatkan klien walaupun minimal, dapat
terapi okupasi, meliputi: jenis kegiatan yang dilakukan seperti latihan gerak
badan atau pekerjaan sehari-hari, maksud dan tujuan dari kegiatan dilakukan
dan manfaatnya bagi klien, sarana atau alat atau aktivitas dilakukan
pendukung dan klien maupun perawat, pelaksanaan dari kegiatan yang telah
direncanakan, kontra indikasi dan disukai klien atau tidak disukai yang
b. Analisa data dan identifikasi masalah dari data yang telah dikaji
melaksanakan kegiatan.
H. Pelaksanaan terapi
1. Metode
b. Kelompok: klien dengan masalah sama, klien yang lama dan yang
menurut Stuart dan Laraia (2001, dalam Keliat dan Akemat, 2005)
adalah 7-10 orang, Rawlins, Williams, dan Beck (1993, dalam Keliat
jumlah sebanyak itu. Apabila keanggotaanya lebih dari 10, maka akan
terlalu banyak tekanan yang dirasakan oleh anggota sehingga anggota
irrasional.
2. Waktu
maupun kelompok dengan frekuensi kegiatan per sesi 2-3 kali dalam
yang terdiri dari tahap persiapan dan tahap orientasi, kedua: 1-1/2 jam
yang terdiri dari tahap kerja dan tahap terminasi (Riyadi dan Purwanto,
2009).
I. TahapanTerapiOkupasi
Menurut Tirta & Putra (2008) dan Untari (2006).Adapun tahapan terapi
a. Tahap Evaluasi
Pada tahapa walini mulai dibentuk hubungan kerjasamaan tara terapis dan
yang penting dan sangat bermakna bagi pasien saat ini, apa yang ingin dan
mengisi waktu luang, dan partisipasi sosial. Hal yang juga diperhatikan
pada tahap awal atau kognitif ini adalah membangkitkan ide saat waktu
pasien.
b. Tahap Intervensi
samadenganpasien (termasukpadabeberapakasusbisabersamakeluargaatau
Langkah ini adalah tahap bersamaan tara pasien, ahli, dan asisten terapi
okupasi.
banyak informasi dan sekaligus untuk evaluasi pasien, pada pasien yang
belum dapat atau mampu untuk berinteraksi dengan cukup baik didalam
kelompok, dan pasien yang sedang menjalani latihan kerja dengan tujuan
kelompok dilakukan untuk pasien lama atas dasar seleksi dengan masalah
Tahap terakhir pada terapi okupasi adalah hasil akhir (outcome). Hasil
persepsi kesehatan, dan kepuasaan dengan penuh perhatian. Pada tahap ini
diinginkan atau tidak. Jadi hasil akhir dalam bentuk tampilan okupasi,
hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, B.A. dan Akemat. 2005. Keperawatan Jiwa: Terapi Akitivitas Kelompok.
Jakarta: EGC.
Muhaj, K. 2009. Terapi Okupasi dan Rehabilitasi. Available:
http://khaidirmuhaj.blogspot.com/2009/01/terapi-okupasi-dan-rehabilitasi.html.
Riyadi, S. dan Purwanto, T. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
OlehMade WirnataHari/TglSenin, Maret 19, 2012
Label: indikasiterapiokupasi, karakteristikaktivitasterapi, Terapiokupasi,
tujuanterapiukopasi
WFOT (World Federation of Occupational Therapists), 2012.