Anda di halaman 1dari 11

PERANAN GEOLOGI

DALAM PERTAMBANGAN
Adi Prabowo, S.T., M.Si.

Jurusan Teknik Geologi


Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta
• Geologi sebagai ilmu yang mempelajari bumi,
mempunyai peranan penting di dalam bidang
pertambangan terutama dalam penataan
lingkungan daerah pertambangan
• kajian utamanya adalah membahas karakteristik
fisik dan kimiawi lingkungan pertambangan yang
meliputi aspek-aspek Klimatologi, Geomorfologi,
Geologi, dan Hidrogeologi.
ASPEK KLIMATOLOGI

• Pada aspek klimotologi kajiannya mengenai iklim


suatu daerah termasuk di dalamnya cuaca,
temperatur, kelembaban udara, curah hujan, arah
dan kecepatan angin.
• Iklim dibedakan menjadi iklim tropis (tropis basah
dan kering), sub tropis (iklim gurun, semi gurun, iklim
sedang, dan mediteranian), iklim dingin (sub arktik)
dan kutub.
ASPEK GEOMORFOLOGI

• Pada aspek geomorfologi geologi memiliki peranan


penting dalam menganalisis bentuk roman muka
bumi, topografi, dan pola aliran sungai untuk
mengetahui model penambangan yang sesuai
pada daerah tersebut.
• Selain itu, bahaya geologi (geological hazards)
yang mungkin timbul sebagai akibat dari proses-
proses geologi dibatasi hanya pada bahaya
geologi yang sering terjadi dan menimbulkan
korban jiwa dan kerugian harta benda.
• Adapun jenis jenis bahaya geologi tersebut adalah
bahaya longsor/gerakan tanah, bahaya
gunungapi, bahaya gempabumi, dan bahaya
buatan.
• Dalam aspek ini juga dibahas tentang Pengelolaan
Resiko Bencana (Disaster Risk Management),
Pengurangan Resiko Bencana (Disaster Risk
Reduction),dan Rencana Tindak Untuk
Pengurangan Resiko Bencana (Action Plan for
Disaster Risk Reduction).
ASPEK GEOHIDROLOGI

• Hidrogeologi adalah suatu studi interaksi antara


kerja kerangka batuan dan airtanah yang dalam
prosesnya menyangkut aspek-aspek kimia dan
fisika yang terjadi di dekat atau di bawah
permukaan bumi
• Berbicara hidrogeologi tidak akan lepas dari daur
hidrologi
• Beberapa aspek tersebut selain memiliki potensi
pengembangan yang dapat dipertimbangkan
untuk membuka suatu kawasan pertambangan,
juga memiliki potensi bencana geologi yang harus
diantisipasi oleh suatu operasi pertambangan.
• Reklamasi lahan pasca penambangan harus
dilakukan baik pada area fasilitas penunjang
pertambangan (jalan, jembatan, bangunan-
bangunan, daerah pengendapan tailing, dsb)
maupun area penggalian bahan tambang
(daerah bekas eksplorasi maupun eksploitasi).
• Reklamasi ini merupakan persyaratan paling
penting bagi daerah tambang, karena tingginya
peran pertambangan dalam degradasi lingkungan
dan bencana geologi.
• Bencana geologi adalah suatu istilah umum yang
digunakan untuk menyebut potensi kerugian yang
terjadi akibat interaksi antara manusia dengan
alam/antara manusia dengan teknologinya
• Reklamasi pada daerah bekas pemboran
eksplorasi, daerah bekas penambangan maupun
lahan tailing yang tidak produktif dapat dilakukan
dengan percobaan untuk menanam tanaman
pertanian yang produktif dan berkelanjutan.
• Namun demikian, perlu dicatat disini bahwa suksesi
rehabilitasi lahan pasca penambangan ini
memerlukan waktu yang cukup lama, terutama
daerah pengendapan tailing yang harus
menunggu hingga pengendapan tailing berakhir.
• Oleh karena itu, pemilihan tanaman yang cepat
tumbuh (seperti rumput-rumputan, beringin, atau
tanaman hutan lainnya) akan menjadi lebih berarti
pada saat ini, baru kemudian dilanjutkan dengan
program agronomi lainnya secara bertahap.
• Mengingat proses reklamasi ini memakan waktu
yang cukup lama, maka perlu diimbangi oleh
kegiatan lain yang dapat mencegah meluasnya
kerusakan ekosistem di sekitar daerah tambang.
• Pada dasarnya hubungan antara ilmu geologi dan
lingkungan tidak dapat dipisahkan, mengingat
permasalahan lingkungan yang muncul sebagai
akibat dari eksploitasi sumberdaya alam
merupakan subyek dan obyek dari ilmu geologi.
• Itulah mengapa pentingya peranan geologi di
bidang pertambangan terutama dalam penataan
lingkungan pasca penambangan.

Anda mungkin juga menyukai