1
Kadangkala, suatu perasaan intuisi dapat timbul tanpa disangka, dan kesulitan tersebut
dapat merupakan masalah penelitian.
2. KRITERIA PEMILIHAN MASALAH PENELITIAN
Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih masalah
penelitian yaitu:
a. Kegunaan Penelitian, hasil penelitian diharapkan dapat berguna dan bermanfaat
bagi kepentingan bersama.
b. Memiliki Fisibilitas, masalah yang dipilih harus bisa dipecahkan.
c. Aktual, masalah yang dipilih merupakan masalah yang up to date..
d. Prioritas, masalah yang dipilih merupakan masalah yang lebih mendesak untuk
diteliti, karena jika tidak akan menimbulkan dampak negatif untuk masyarakat.
e. Kemampuan Peneliti, masalah yang dipilih harus disesuaikan dengan tingkat
keahlian si peneliti, waktu dan biaya yang dibutuhkan, serta menarik bagi si
peneliti.
3. PEDOMAN MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN
Umumnya rumusan masalah harus dilakukan dengan kondisi berikut:
a. Masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.
b. Rumusan hendaklah jelas dan padat.
c. Rumusan masalah harus berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah.
d. Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam membuat hipotesis.
e. Masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian.
Ada dua cara untuk merumuskan masalah, yakni dengan menurunkan masalah
dari teori yang telah ada atau observasi langsung di lapangan. Jika masalah tersebut
diperoleh dari hasil observasi di lapangan, maka perlu juga dihubungkan dengan teori-
teori yang telah ada, agar dapat memberikan dalil dan membentuk sebuah teori.
4. VARIABEL PENELITIAN
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.
4.1 Klasifikasi Variabel
Berkaitan dengan proses kuantifikasi data biasa digolongkan menjadi 4 jenis yaitu ;
Variabel Nominal, yaitu variabel yang ditetapkan berdasar atas proses penggolongan;
variabel ini bersifat diskret dan saling pilah (mutually exclusive) antara kategori yang satu
dan kategori yang lain; contoh: jenis kelamin, status perkawinan, jenis pekerjaan
Variabel Ordinal, yaitu variabel yang disusun berdasarkan atas jenjang dalam atribut
tertentu. Jenjang tertinggi biasa diberi angka 1, jenjang di bawahnya diberi angka 2, lalu di
bawahnya di beri angka 3 dan seterusnya. (ranking)
Variabel Interval, yaitu variabel yang dihasilkan dari pengukuran, yang di dalam
pengukuran itu diasaumsikan terdapat satuan (unit) pengukuran yang sama. Contoh: variabel
2
interval misalnya prestasi belajar, sikap terhadap sesuatu program dinyatakan dalam skor,
penghasilan dan sebagainya.
Variabel ratio, adalah variabel yang dalam kuantifikasinya mempunyai nol mutlak.
Menurut Fungsinya variabel dapat dibedakan :
a. Variabel Tergantung (Dependent Variabel)
Yaitu kondisi atau karakteristik yang berubah atau muncul ketika penelitian
mengintroduksi, pengubah atau mengganti variabel bebas. Menurut fungsinya variabel ini
dipengaruhi oleh variabel lain, karenanya juga sering disebut variabel yang dipengaruhi atau
variabel terpengaruhi.
b. Variabel Bebas ( Independent Variabel)
Adalah kondisi-kondisi atau karakteristik-karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasi
dalam rangka untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi.Karena
fungsi ini sering disebut variabel pengaruh, sebab berfungsi mempengaruhi variabel lain, jadi
secara bebas berpengaruh terhadap variabel lain.
c. Variabel Intervening
Variabel intervening merupakan variabel penyela/antara yang terletak di antara variabel
independen dan dependen dan mempengaruhi hubungan antara variabel tersebut. Hubungan
itu dapat menyangkut sebab akibat atau hubungan pengaruh dan terpengaruh. Sehingga
variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel
dependen.
d. Variabel Moderator
Dalam mengidentifikasi variabel moderator dimaksud adalah variabel yang karena
fungsinya ikut mempengaruhi variabel tergantung serta meperjelas hubungan bebas dengan
variabel tergantung.
e. Variabel Kendali
Yaitu yang membatasi (sebagai kendali) atau mewarnai variabel mederator. Variabel ini
berfungsi sebagai kontrol terhadap variabel lain terutama berkaitan dengan variabel
moderator jadi juga seperti variabel moderator dan bebas ia juga ikut berpengaruh terhadap
variabel tergantung
f. Variabel Rambang
Berlainan dengan variabel bebas, yaitu fungsinya sangat diperhatikan dalam penelitian.
Variabel rambang yaitu variabel yang fungsinya dapat diabaikan atau pengaruhnya hampir
tidak diperhatikan terhadap variabel bebas maupun tergantung
4.2 Macam-Macam Hubungan Antar Variabel
3
a. Hubungan Simetris, variabel-variabel dikatakan mempunyai hubungan simetris apabila
variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh variabel lainnya. Terdapat 4
kelompok hubungan simetris :
1. Kedua variabel merupakan indikator sebuah konsep yang sama.
2. Kedua variabel merupakan akibat daru suatu faktor yang sama.
3. Kedua variabel saling berkaitan secara fungsional, dimana yang satu berada yang
lainnya pun pasti disana.
4. Hubungan yang bersifat kebetulan semata-mata.
b. Hubungan Timbal Balik, hubungan di mana suatu variabel dapat menjadi sebab dan
akibat dari variabel lainnya. Perlu diketahui bahwa hubungan timbal balik bukanlah
hubungan, dimana tidak dapat ditentukan variabel yang menjadi sebab dan variabel
yang menjadi akibat.
c. Hubungan Asimetris (tidak simetri), Satu variabel atau lebih mempengaruhi variabel
yang lainnya. Ada enam tipe hubungan tidak simetris, yakni hubungan antara stimulus
dan respons, hubungan antara disposisi dan respons, hubungan antara diri indiviidu dan
disposisi atau tingkah laku, hubungan antara prekondisi yang perlu dengan akibat
tertentu.,hubungan Imanen antara dua variable, hubungan antara tujuan (ends) dan cara
(means).
4
memecahnya menjadi pertanyaan-pertanyaan yang lebih spesifik untuk
mempermudah pengumpulan data. Proses pemecahan ini dapat berlanjut melalui
beberapa tingkat yang semakin spesifik. Pertanyaan investigasi harus disertakan di
dalam proposal riset, karena pertanyaan ini menuntun pengembangan desain riset.
Pertanyaan ini adalah dasar untuk menciptakan instrument pengumpulan data riset.
D. Pertanyaan Pengukuran.
Dalam survey, pertanyaan pengukuran adalah pertanyaan yang benar-benar
kita ajukan kepada responden. Pertanyaan ini muncul dalam kuisioner. Dalam studi
observasi, pertanyaan pengukuran adalah pertanyaan yang harus dicatat oleh periset
observasi mengenai tiap subjek yang dipelajari.
5
DAFTAR PUSTAKA