Anda di halaman 1dari 6

11.

1 Macam-Macam Metode Analisis Data


Ada dua metode secara umum yang dapat digunakan dalam penelitian yaitu analisis
data secara kualitatif yang digunakan pada penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif.
Pada analisis ini tidak menggunakan alat statistik, akan tetapi dilakukan dengan membaca
tabel-tabel, grafik-grafik, atau angka-angka yang tersedia kemudian melakukan uraian dan
penafsiran.
Analisis data secara kuantitatif digunakan pada penelitian dengan pendekatan
kuantitatif. Pada pendekatan seperti ini menggunakan alat statistik. Bila pendekatan
menggunakan alat statistik berarti analisis data dilakukan menurut dasar-dasar statistik. Ada
dua macam alat statistik yang digunakan yaitu:
1) Statistik deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
2) Statistik inferensial
Statistik inferensial adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data
sampel dengan maksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Statistik ini
disebut sebagai statistik probabilitas, karena kesimpulan yang diberlakukan untuk
populasi berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersifat peluang (probability).
Statistik inferensial meliputi :
a. Statistik parametrik, digunakan untuk menguji parameter pupulasi melalui
statistik atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Penggunaan
statisktik parametrik jika data data penelitian diukur dengan skala interval dan
skala rasio dan asumsi bahwa distribusi data populasi yang digunakan untuk
memilih sampel adalah normal.
b. Statistik nonparametrik, digunakan jika data penelitian diukur dengan skala
nominal dan skala ordinal, sehingga tidak memerlukan asumsi data populasi
yang distribusinya normal.
Jumlah variabel yang diteliti merupakan faktor lain yang dipertimbangkan dalam
pemilihan metode statistik. Jika dilihat dari jumlah variabel yang dianalisis ada 3 jenis analisis
data yaitu:
a. Analisis data univariate, terdiri atas metode-metode statistik deskriptif dan statistic
inferensial yang digunakan untuk menganalisis data satu variabel penelitian.

1
b. Analisis data bivariate, terdiri atas metode-metode statistik deskriptif dan statistic
inferensial yang digunakan untuk menganalisis data dua variabel penelitian
c. Analisis data multivariate, terdiri atas metode-metode statistik deskriptif dan statistik
inferensial yang digunakan untuk menganalisis data lebih dari dua variabel penelitian.
11.2 Pemilihan Metode Analisis Data
Pemilihan metode analisis data menggunakan pendekatan kualitatif atau kuantitatif.
Dalam pendekatan kuantitatif persyaratan pertama yang harus terpenuhi adalah alat uji
statistik yang akan digunakan harus sesuai dengan pertanyaan untuk apa penelitian tersebut
dilakukan dan ditentukan oleh tingkat/skala, distribusi dan penyebaran data. Dalam
memilih alat uji statistik ini perlu diperhatikan luasnya pengetahuan statistik yang dimiliki
serta ketersediaan sumber-sumber dalam hubungannya dengan perhitungan dan penafsiran
data.
Metode penelitian dengan pendekatan kualitatif berbeda dengan pendekatan
kuantitatif, dalam pendekatan kualitatif perhatian dipusatkan kepada prinsip umum yang
mendasari perwujudan dan satuan gejala yang ada dalam kehidupan manusia atau pola
yang ada. Analisis yang dilakukan adalah gejala sosial dan budaya dengan menggunakan
kebudayaan masyarakat yang bersangkutan untuk memperoleh pola yang berlaku, dan
pola tersebut dianalisis dengan teori yang objektif. Penelitian kualitatif mampu
mengungkapkan gejala yang ada di masyarakat secara sistematis. Oleh karena itu urutan
atau sistimatika yang ada dalam penelitian memberikan urutan serta pola berfikir secara
sistematis dan komplek. Penelitian dengan pendekatan kualitatif ini mampu mengungkap
gejala yang ada di masyarakat secara sistematis secara mampu mengungkapkan kejadian
yang sebenarnya sehingga akan sulit ditolak kebenarannya.
Dalam memilih metode analisis perlu dipertimbangkan:
1) Kecocokan/kesesuaian metode. 4) Kecepatan/kemudahan.
2) Kehandalan/ketangguhan. 5) Kepraktisan / fleksibel.
3) Kepekaan. 6) Keamanan.
Cara menentukan metode analisis yang akan digunakan:
1) Menetapkan tujuan.
2) Jenis metode.
3) Kemungkinan penggunaan metode.
4) Pemilihan metode alternatif.
Faktor lain yang menjadi pertimbangan dalam memilih metode analisis adalah:

2
1) Apakah analisis dilakukan untuk 1 sampel, jarang atau sering dengan contoh yang
sama.
2) Pereaksi apa saja yang harus tersedia.
3) Berapa lama waktu yang diperlukan.
4) Apa jenis matriks sampel yang dianalisis.
5) Berapa tingkat ketelitian yang diharapkan.
6) Apa ada zat pengganggu.
7) Apa ada badan khusus atau persyaratan peraturan, batas tindakan, atau batas pelaporan.
8) Apakah diperlukan prosedur yang mampu menseleksi,mendeteksi, dan identifikasi
untuk campuran.
9) Berapa biaya yang harus dibayar pelanggan.
Jika menggunakan metode yang dikembangkan sendiri harus:
1) Merupakan kegiatan yang direncanakan.
2) Ditugaskan kepada personil yang memenuhi persyaratan.
3) Dilengkapi dengan sumber daya laboratorium yang memadai.
Apabila menggunakan metode non standar, maka harus :
1) Mendapat persetujuan pemilik sampel.
2) Memenuhi spesifikasi yang dipersyaratkan oleh pemilik sampel.
3) Sesuai dengan tujuan analisis.
11.3 Pemilihan Metode Statistik Menurut Skala Pengukuran
Pemilihan terhadap alat statistika dalam penelitian kuantitatif sangat tergantung pada
skala pengukuran dari variabel yang digunakan. Dalam analisis nantinya apakah menggunakan
statistik parametrik atau statistik non parametrik. Bila dalam analisis kuantitatif tersebut
dimana skala ukuran variabel adalah nominal atau ordinal umumnya menggunakan statistik
non parametrik. Apabila skala ukuran variabel yang digunakan adalah interval atau rasio maka
statistik yang digunakan adalah statistik parametrik. Walaupun demikian untuk skala interval
atau rasio dapat juga menggunakan alat statistik non parametrik namun banyak sekali
kehilangan informasi yang dimiliki oleh data dengan skala interval dan rasio tersebut.
Penggunaan statistik parametrik dan non parametrik untuk menganalisis data
khususnya menguji hipotesis yang diajukan. Menurut sugiono (2013:147), hipotesis deskriptif
yang akan diuji dengan statistik parametrik merupakan dugaan terhadap nilai dalam satu
sampel dibandingkan dengan standar, sedangkan hipotesis deskriptif yang akan diuji dengan
statistik non parametrik merupakan dugaan ada tidaknya perbedaan secara signifikan nilai antar
kelompok dalam satu sampel. Hipotesis komparatif merupakan dugaan ada tidaknya perbedaan

3
secara signifikan nilai-nilai 2 kelompok atau lebih. Hipotesis asosiatif adalah dugaan terhadap
ada tidaknya hubungan secara signifikan antara dua variabel atau lebih.
Pemilihan metode statistik juga dipengaruhi oleh tipe skala pengukuran yang digunakan
(skala nominal, skala ordinal, skala interval, skala rasio). Tipe skala pengukuran menjadi
pertimbangan peneliti untuk menetukan pemilihan metode parametrik dan non parametrik
dalam statistik inferensial. Jika suatu penelitian menggunakan skala interval dan skala rasio
dengan ukuran sampel relative besar (n>30) statistik parametrik merupakan metode analisis
data yang tepat, dengan asumsi bahwa distribusi populasi datanya normal. Jika peneliti tidak
menggunakan asumsi normalitas, penggunaan statistik non parametrik merupakan metode
analisis yang tepat.
11.4 Interpretasi Hasil-Hasil Analisis Data
Untuk interpretasi yang didasarkan atas statistik deskriptif khususnya tabulasi silang
ada ketentuan atau aturan yang perlu diperhatikan. Jika diasumsikan ada satu variabel yang
bertindak sebagai variabel pengaruh dan satunya lagi sebagai variabel terpengaruh maka arah
perhitungan untuk tabulasi silang selalu dihitung searah dengan variabel pengaruhnya. Dalam
menginterpretasikan tabulasi silang tersebut dengan membandingkan angka persen pada sel
tabel searah dengan variabel pengaruhnya.
Interpretasi hasil penelitian dilakukan untuk mencari makna dan implikasi yang lebih
luas dari hasil-hasil penelitian. Interpretasi hasil analisis dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
sebagai berikut:
1) Interpretasi secara terbatas karena peneliti hanya melakukan interpretasi atas data dan
hubungan yang ada dalam penelitiannya.
2) Peneliti mencoba mencari pengertian yang lebih luas tentang hasil-hasil yang telah
didapatkannya dari analisis.
Pada waktu menganalisis data penelitian, secara otomatis peneliti membuat interpretasi
dimana analisis dan interpretasi yang dilakukan sangat erat hubungannya karena keduanya
dilakukan hampir bersamaan. Misalnya suatu penelitian menggunakan teknik korelasi untuk
mencari hubungan dua variabel. Setelah dihitung diperoleh hasil koefisien korelasi yang
cukup tinggi (r = 0,85) dengan tingkat signifikansi 0,001, tahap inilah yang dinamakan analisa.
Proses analisa kemudian dilanjutkan dengan menginterpretasikan koefisien korelasi yang
diperoleh tersebut. Dalam proses interpretasi ada serangkaian pertanyaan yang harus dijawab
oleh seorang peneliti yaitu sebagai berikut ini:
1. Apakah arti koefisien korelasi 0,85 tersebut?

4
2. Apakah arti yang lebih luas dari penemuan tersebut bila dibandingkan dengan hasil
penelitian-penelitian terdahulu?
Arti koefisien korelasi 0,85 ini adalah karena nilainya tinggi dan signifikan dapat dikatakan
bahwa korelasi yang tinggi dapat disimpulkan bahwa hubungan yang tinggi antara variabel
yang satu dengan variabel yang lainnya bukan terjadi secara kebetulan tetapi secara sistematis.
Maka dapat dikatakan hipotesis tersebut didukung oleh observasi atau realitas, dengan
demikian hasil ini dapat dikatakan mendukung teori dengan konsisten.

5
DAFTAR PUSTAKA
Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 2013. Metode Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan
Manajemen. Yogyakarta : BPFE
Saebani, Beni Ahmad. 2008. Metode Penelitian. Bandung : Pustaka Setia
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta
Kool, Fery.2016. Metode Analisis Data. http://fekool.blogspot.com/2016/06/metode-analisis-
data.html (Diakses pada tanggal 24 Oktober 2018)

Anda mungkin juga menyukai