Anda di halaman 1dari 4

Role Play Bimbingan Sakaratul Maut

Peran :

Andi Trisnawati sebagai perawat

Agung Setiawan sebagai Pasien

Dita Pramasari sebagai Anak ke-2

Fajar Indriawan sebagai Dokter

Nina Karmila sebagai Istri

Sakinah siwi Mulyani sebagai Anak pertama

Disuatu malam di RS Tak kunjung sehat, terbaring bapak Agung dengan


penyakit gagal jantung. Bapak agung merasa hidupnya sudah tidak lama lagi.

Tn. Agung usia 38 tahun dirs. Tak kunjung sehat samarinda karena
penyakit gagal jantung. Penyakit yang dideritanya selama 2 tahun semakin lama
semakin parah. Beliau dibawa ke RS karena nyeri pada dada kiri. Tn.agung sudah
dirawat selama 1bln. Tn. Agung mendapat perawatan yang baik namun beliau
mengatakan hidupnya sudah tidak lama lagi dan harus mengalah dengan penyakit
yang dideritanya selama ini.

Perawat : selamat malam pak

Agung : malam sus

Perawat : bagaimana keadaannya pak, merasa lebih baik ?

Agung : saya rasa hidup saya sudah tidak lama lagi sus
Perawat : jangan bilang begitu pak. Bapak harus semangat untuk
sembuh, jika bapak tidak sembuh bagaimana dengan nasib
istri dan anak anak bapak nantinya

Agung : tidak apa-apa sus, warisan saya banyak, ada ternak lele,
sarang wallet, klinik suntik putih, mobil 5, rumah 3

Perawat : wah banyak sekali pak, kalau begitu sata suntikkan obatnya
ya pak agar keadaan bapak lebih membaik

Agung : iyaa sus

Kemudian istri dan anak anak pak Agung pun datang menjenguk

Nina, Dita, Siwi : Assalamualaikum pak (salim)

Agung : waalaikumsalam, bu bagaimana usaha ternak lele kita bu ?

Ibu : sukses pak, Alhamdulillah. Bapak cepat sembuh. Jangan


sakit begini, ibu jadi sedih.

Agung : gimana bapak tidak sakit begini bu, orang lele kita betelur
ayam. Bagaimana mungkin penyakit jantung bapak tidak
kumat.

Dita : bapak istirahat aja pak jangan banyak pikiran

Siwi : iyaa bapak istirahat aja, biar cepat sembuh

Agung : kalian belajar yang baik ya

Siwi dan dita : baik pak

Agung : bapak pengen istirahat dengan tenang sekarang

Nina : sus, susterr. Dokter dokterr tolong suami saya

Dita : bapak jangan pergi pakkkk, bapakkkk


Siwi : (lari memanggil perawat)

Perawat Andi pun segera menghampiri bapak Agung dan segera memeriksa
keadaan bapak agung

Perawat : Pak, bapak. Ibu bisa membantu membimbing bapak?

Ibu : apa mebimbing?

Siwi : bapak saya belum mau mati sus

Dita : iya suster jangan asal ngomong

Bapak Agung pun semakin memburuk kondisinya

Perawat : permisi ya pak saya basahi bibirnya (membasahi bibir


pasien dengan kapas dan air), saya bombing ya pak “La
ilaha illallah Muhammad Rasulullah”

Agung : “La ilaha illallah Muhammad Rasulullah”

Perawat : saya posisikan kearah kiblat ya pak

Dokter pun datang dan mengecek keadaaan bapak Agung

Dokter : Maaf Ibu dan ade-ade tapi kondisi bapak Agung sudah
tidak ada lagi.

Ibu : Tapi dok bagaimana mungkin? (sambil menangis)

Siwi : iya dok tadi bapak kelihatannya sehat-sehat saja

Dita : dokter salah kali, bapak saya belum meninggal

Dokter : Ibu dan ade-ade sabar ya saya tau ini berat, tapi kami telah
mengusahakan yang terbaik semaksimal mungkin.
Perawat : iya bu dan ade-ade kita doakan saja agar dosa bapak Agung
diampuni dosanya dan diterima segala amal ibadahnya.

Dokter : iya tolong rapikan pasien nya ya sus

Perawat : baik dok

Anda mungkin juga menyukai