Pengertian Konsinyasi
Konsinyasi (consignment) menurut Hadori Yunus – Harnanto adalah suatu perjanjian
dimana salah satu pihak yang memiliki barang menyerahkan sejumlah barangnya kepada
pihak tertentu untuk dijualkan dengan memberikan komisi tertentu.
Pemilik yang memiliki barang atau yang menitipkan barang disebut pengamanat (consignor),
sedang pihak yang dititipi barang disebut disebut komisioner (consignee). Bagi pengamanat
barang yang dititipkan kepada pihak lain untuk dijualkan dengan harga dan persyaratan
tertentu biasa disebut sebagai barang-barang konsinyasi (consignment out), sedangkan bagi
pihak penerima barang-barang ini disebut dengan barang-barang komisi (consignment in).
Dalam transaksi konsinyasi penyerahan barang dari pengamanat kepada komisioner
tidak diikuti dengan penyerahan hak milik atas barang yang bersangkutan. Meskipun diakui
bahwa dalam transaksi konsinyasi itu telah terjadi perpindahan pengelolaan dan penyimpanan
barang kepada komisioner, namun demikian “hak milik” atas barang yang bersangkutan tetap
berada pada pengamanat (consignor). Hak milik akan berpindah dari pengamanat apabila
komisioner telah berhasil menjual barang tersebut kepada pihak ketiga.
Terdapat perbedaan prinsipal antara transaksi penjualan dengan transaksi konsinyasi.
Dalam transaksi penjualan hak milik atas barang berpindah kepada pembeli pada saat
penyerahan barang. Di dalam transaksi konsinyasi penyerahan barang dari pengamat kepada
komisioner tidak diikuti adanya hak milik atas barang yang bersangkutan.
Contoh:
Pada awal tahun 1991 PT ABC mengadakan perjanjian konsinyasi dengan toko XYZ.
Isi perjanjian tersebut antara lain:
1. PT ABC akan menitipkan barang kepada toko XYZ
2. Toko XYZ berhak atas komisi sebesar 15% dari hasil penjualan
3. Semua biaya ditanggung oleh PT ABC
4. Toko XYZ harus membuat pertanggungjawaban secara bulanan.
Transaksi yang berhubungan dengan perjanjian konsinyasi tersebut untuk bulan januari 1991
adalah:
1. PT ABC mengirim 100 unit barang yang dalam keadaan CKD ke toko XYZ. Harga pokok
barang tersebut Rp. 300.000,00 sedangkan harga jual ditentukan Rp. 500.000,00
2. PT ABC membayar biaya angkut sebesar Rp. 500.000,00
3. Toko XYZ menerima kiriman barang dari PT ABC dan membayar biaya perakitan sebesar
Rp. 200.000,00
4. Toko XYZ berhasil menjual seluruh barang dagangan secara tunai
5. Toko XYZ mengirimkan laporan hasil penjualan ke PT ABC
6. Toko XYZ mengirimkan kas yang menjadi hak PT ABC, yaitu:
- Penjualan: 100 x Rp. 500.000,00 = Rp. 50.000.000,00
- Komisi 15% = Rp. 7.500.000,00
- Biaya 200.000,00 + 7.700.000,00
Kas yang dikirim Rp. 42.300.000,00
Transaksi 6
Transaksi ini dicatat:
Kas Rp. 42.300.000,00
Piutang komisioner Rp. 42.300.000,00
9 komentar:
1.
Balas
Balasan
1.
Sama2
2.
Sama2
Balas
2.
sumbernya apagan?
Balas
Balasan
1.
2.
Balas
3.
referensinya gan?
Balas
Balasan
1.
Berikut sumbernya
2.
Berikut sumbernya
Balas
aang Blog's
DAFTAR ISI
Akuntansi Internasional
Akuntansi Keuangan Lanjutan
DESAIN DAN ANALISIS SISTEM
Kata-kata
MANAJEMEN STRATEGI
MATERI AKUNTANSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
SOFTWARE
TIPS DAN TRIK BLOG
About
Terima Kasih Sudah Berkunjung
Labels
Akuntansi Internasional
Akuntansi Keuangan Lanjutan
DESAIN DAN ANALISIS SISTEM
Kata-kata
MANAJEMEN STRATEGI
MATERI AKUNTANSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
SOFTWARE
TIPS DAN TRIK BLOG
Mengenai Saya
Blogger news
Aang Home
PIN : 7D7E414A Products
Lihat profil lengkapku o Widgets
o Menus
o Products
Archive Company
o About
► 2015 (2) o Location
Contact
► 2014 (10)
▼ 2013 (15)
o ▼ Desember (4)
PENJUALAN ANGSURAN
AKUNTANSI KEUANGAN
LANJUTAN 1
SISTEM PEMROSESAN
TRANSAKSI
Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Konsinyasi
File Manajemen Srategi
o ► November (1)
o ► Oktober (1)
o ► September (1)
o ► Agustus (8)
BLOG