Praktikum Instrumen 1 PENENTUAN NILAI COD (Chemical Oxygen Demand) SAMPEL AIR LINDI MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis
Praktikum Instrumen 1 PENENTUAN NILAI COD (Chemical Oxygen Demand) SAMPEL AIR LINDI MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis
PERCOBAAN I
KELOMPOK : IV (EMPAT)
LABORATORIUM KIMIA
KENDARI
2017
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
utamanya ke badan perairan tanpa ada treatmen terlebih dahulu. Akibat adanya
tercemar dan akan berdampak pada keseimbangan ekologi perairan bahkan dapat
menghabiskan oksigen dalam limbah serta akan menimbulkan rasa dan bau yang
tidak sedap pada penyediaan air besih, selain itu akan lebih berbahaya bila bahan
Banyaknya zat organik dalam air menjadi salah satu ukuran seberapa jauh
tingkat pencemaran pada suatu perairan. Penentuan kandungan zat organik dalam
air biasanya dilakukan dengan mengukur kebutuhan oksigen dalam air untuk
mendegradasi zat organik, baik dengan bantuan mikroorganisme, zat kimia dan
cara lainnya. Salah satu metode standar dalam pengukuran kebutuhan oksigen di
air, yaitu Chemical Oxygen demand (COD). COD yaitu suatu uji yang
air.
Metoda standar penentuan kebutuhan oksigen kimiawi atau Chemical
Oxygen Demand (COD) yang digunakan saat ini adalah metoda yang melibatkan
penggunaan oksidator kuat kalium bikromat, asam sulfat pekat, dan perak sulfat
Berbagai usaha telah dilakukan untuk mencari metoda alternatif yang lebih baik
B. Rumusan Masalah
yaitu bagaimana menentukan nilai COD dalam sampel air Lindi menggunakan
C. Tujuan
Spektrofotometri UV-Vis.
D. Manfaat
yaitu dapat menentukan nilai COD dalam sampel air Lindi menggunakan Metode
Spektrofotometri UV-Vis.
II. TINJAUAN PUSTAKA
dengan air hujan dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Selain itu air lindi
bersifat toksik. Apabila air lindi (leachate) tersebut dibiarkan begitu saja maka
akan mencemari lingkungan. Air lindi dapat digolongkan sebagai senyawa yang
bahan organik sintetik. Pada umumnya air lindi memiliki nilai rasio BOD/COD
sangat rendah (<0,4). Nilai rasio yang sangat rendah ini mengindikasikan bahwa
bahan organik yang terdapat dalam air lindi bersifat sulit untuk didegradasi secara
organik. Pemeriksaan terhadap limbah sendiri terdiri dari tes fisik,kimia dan
terdapat 2 parameter yang sederhana, parameter tersebut adalah COD dan BOD.
Parameter tersebut merupakan parameter utama dalam penentuan zat organik yang
Pengolahan limbah dapat berupa kolam atau reaktor (Putri dkk., 2016).
suatu perairan yaitu dengan uji Chemical Oxygen Demand. Chemical Oxygen
ikan,pembekuan udang, roti, susu, keju, dan mentega, limbah domestik dan lain-
dan lingkungan, diantaranya adalah banyaknya biota air yang mati karena
konsentrasi oksigen terlarut dalam air terlalu sedikit dan semakin sulitnya
mendapatkan air sungai yang memenuhi kriteria sebagai bahan baku air minum
memakai sumber radiasi REM ultraviolet dekat (190-380 nm) dan sinar tampak (380-
melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada molekul yang dianalisis sehingga
spektrofotometri UV-Vis lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif dari pada
digunakan untuk menentukan kadar Cr+6 dalam suatu sampel. Krom merupakan
logam berat, biasanya terdapat dalam dua keadaan oksidasi yaitu Cr(III) dan
Cr(VI). Dua spesies tersebut mempunyai perbedaan dalam hal sifatsifat kimia,
sangat penting untuk metabolism gula dan beberapa reaksi enzim. Sedangkan
krom(VI) sangat beracun, sangat aktif dalam air pada berbagai pH dan bersifat
karsinogenik. Krom (VI) dalam bentuk kromat maupun dikromat sangat toksik
yaitu dapat menyebabkan kanker kulit dan saluran pernafasan (Sunardi, 2012).
III. METOLOGI PRAKTIKUM
Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo,
Kendari.
1. Alat
Vis adalah tabung reaksi, labu takar 100 mL dan 50 mL serta pipet tetes.
2. Bahan
Vis adalah K2Cr2O7 1 N, H2SO4 pekat, glukosa p.a. dan sampel air Lindi.
C. Prosedur Kerja
Air Lindi
Hasil Pengamatan