Anda di halaman 1dari 4

DIARE

No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit :
Halaman : 2 Halaman
UPT PUSKESMAS Zahruddin, S.Kep.Ns.M.Kes
JRANGOAN NIP: 19700528 199312 1 001
1. Pengertian Diare adalah keadaan buang-buang air dengan banyak cairan dan
merupakan gejala dari penyakit-penyakit tertentu atau gangguan lain.
2. Tujuan Agar petugas dapat memahami dan memberikan pengobatan yang tepat
pada pasien diare.
3. Kebijakan 1. Surat Keputusan Kepala puskesmas Jrangoan No. 440/
/434.203.300.20/SK/2017 Tentang Penatalaksanaan Diare
4. Referensi
5. Prosedur 1. Rekam medic
2. Alat tulis
6. Langkah-Langkah 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut
2. Petugas melakukan anamnesa pada pasien
3. Petugas menanyakan keluhan utama pasien, sejak kapan BAB cair,
berapa kali BAB dalam sehari, apakah terdapat lendir, darah atau
ampas dalam tinja, adakah orang lain yang terkena diare dan makanan
atau minuman yang dikonsumsi sebelum diare.
4. Petugas menanyakan keluhan penyerta diare, apakah pasien
mengeluhkan demam, mual, muntah, nyeri perut sampai kejang perut.
5. Petugas menanyakan adanya gejala dehidrasi seperti lemas, merasa
haus, lidah dan kerongkongan kering, suara serak, pada bayi ubun-
ubun cekung, air mata tidak keluar dan turgor kulit menurun.
6. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah
7. Petugas mengukur suhu tubuh pasien
8. Perugas mengukur nadi pasien
9. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pasien, apakah bising usus
meningkat, nyeri tekan pada bagian perut, turgor kulit menurun,
selaput lendir mulut dan bibir kering.
10. Petugas menegakan diagnose berdasarkan hasil pemeriksaan.
11. Petugas menentukan derajat dehidrasi,
12. Petugas menetukan terapi sesuai dengan penyebab diare, gejala dan
derajat dehidrasi,
13. Petugas memberikan pengobatan untuk rehidrasi
1) Pada pasien diare tanpa dehidrasi (Terapi A):
a) Berikan cairan (air tajin, larutan gula garam, oralit)
sebanyak yang diinginkan hingga diare stop, sebagai
petunjuk berikan tiap habis BAB:
 Anak <1 thn : 50 – 100 mL
 Anak 1 – 4 thn : 100–200 mL.
 Anak >5 tahun : 200–300 mL
 Dewasa : 300–400 mL
b) Meneruskan pemberian makanan atau ASI bagi bayi.
2) Pada pasien diare dengan dehidrasi ringan–sedang (Terapi B):
a) Oralit diberikan 75 mL/kgBB dalam 3 jam, jangan dengan
botol.
b) Jika anak muntah (karena pemberian cairan terlalu cepat),
tunggu 5-10 menit lalu ulangi lagi, dengan pemberian lebih
lambat (1 sendok tiap 2-3 menit).
14. Petugas merujuk pasien dengan dehidrasi berat ke IGD untuk
dilakukan rehidrasi parental
a) Diberikan Ringer Laktat 100 mL yang terbagi dalam beberapa
waktu.
b) Tiap 1-2 jam pasien diperiksa ulang, jika hidrasi tidak membaik
tetesan dipercepat. Setelah 6 jam (bayi) atau 3 jam (pasien lebih tua)
pasien kembali di periksa
Pemberian Cairan Untuk Bayi Diare Dengan Dehidrasi Berat

Pemberian Pemberian

Umur pertama kemudian

30 mL/kg 70 mL/kg

Bayi <12 bulan dalam 1 jam dalam 5 jam

Bayi/anak > 12
dalam 30 menit 2,5 jam
bulan

15. Petugas menetukan terapi farmakologi,


a. Zink selama 10 hari berturut - turut
Bayi < 6 bulan dengan dosis 1 x 10 mg
Bayi > 6 bulan dengan dosis 1 x 20 mg
b. Pengobatan antibiotic maupun antimikroba hanya untuk kasus
tersangka kolera, disentri, atau terbukti giardiasis atau amubiasis
 Kolera : Kotrimoksazol 2 x 3 tab (awal) dilanjutkan 2 x 2 tab
/ hari atau Tetrasiklin 4 x 500 mg
 E. Coli : tidak memerlukan terapi
 Salmonela : Ampisilin 4 x 1 g atau Kotrimoksazol 4 x 500
mg atau Siprofloksasin 2 x 500 mg
 Shigella : Ampisilin 4 x 1 g atau Kloramfenikol 4 x 500 mg
 Amebiasis : Metronidazol 4 x 500 mg atau Tetrasiklin 4 x
500 mg
 Giardiasis : Klorokuin 3 x 100 mg atau Metronidazol 3 x 250
mg
 Virus : Simtomatik & Suportif
c. Pemberian anti emetik seperti antacid, B6, domperidon jika pasien
mual
16. Petugas menyarankan agar pasien tetap meneruskan makan dan
minum lebih banyak, untuk bayi tetap meneruskan ASI,
17. Petugas memberikan informasi kesehatan mengenai diare dan prinsip
pengobatan, perawatan selama di rumah (rehidrasi oral di rumah),
waktu untuk kontrol ulang dan upaya supaya diare tidak terulang
18. Petugas menuliskan resep untuk mengobati gejala dan penyebab diare:
19. Petugas menulis hasil pemeriksaan, diagnose dan terapi pada rekam
medic pasien
20. Petugas menulis hasil pemeriksaan pada buku register.

7. Bagan alir
melakukan melakukan pemeriksaan
memanggil pasien
sesuai nomor urut anamnesa pada fisik
pasien

menulis resep untuk menegakan diagnose


pengobatan menginstruksikan berdasarkan hasil
simptomatis pasien untuk istirahat pemeriksaan
dan menghindari
pencetus

menyerahkan resep ke
menulis hasil anamnesa, pasien menulis diagnose
pemeriksaan dan diagnose pasien ke buku
ke rekam medic register.

8. Hal-hal yang perlu


diperhatikan
9. Unit terkait 1. Ruang BP
10. Dokumen terkait 1. Rekam Medis
2. Rekaman Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai