Penyelidikan Logam Emas Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusatenggara Barat PDF
Penyelidikan Logam Emas Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusatenggara Barat PDF
II.23
PENYELIDIKAN LOGAM EMAS KABUPATEN SUMBAWA,
PROVINSI NUSATENGGARA BARAT
Oleh
Moe’tamar, Ernowo
Kelompok Penyelidikan Mineral, Pusat Sumber Daya Geologi
SARI
”Penyelidikan Logam Emas Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat ini dilaksanakan ini dimaksudkan
untuk mengetahui daerah-daerah yang memiliki prospek keterdapatan mineral logam khususnya emas di Kabupaten
Sumbawa, dengan dengan tujuan memberikan masukan guna pengembangan pemanfaatan bahan tambang tersebut
dan melengkapi Bank Data Sumber Daya Mineral Nasional dengan data terbaru dan akurat di Pusat Sumber Daya
Geologi serta sebagai dasar pertimbangan dalam penentuan wilayah pertambangan.
Penyelidikan dilakukan pada 3 (tiga) blok yaitu Mokong, Teluk Santong dan Tolo Oi, dengan metoda pemetaaan
geologi,pemetaan zona ubahan, pemataan zona mineralisasi, analisis geokimia terhadap batuan dan sedimen sun-
gai aktif. Daerah penyelidikan tersusun oleh litologi batuan gunungapi berupa tuf, lava dan breksi yang berselingan
serta batuan sedimen, batuan terobosan dan endapan alluvial.
Blok Mokong memiliki mineralisasi di Olat Tanah merah menunjukkan 961 ppb emas (Au),mineralisasi S. Bong-
keng dan S.Pelam sekitar Olat Jeliti menunjukkan (16.095 ppb Au),sedangkan pada conto (SW11-166/RA) hasil
analisis menunjukkan 1.260 ppb Au. Analisis geokimia terhadap conto endapan sungai aktif menunjukkan adanya
7 zona anomali gabungan unsur kimia diantaranya(Au– Fe– Pb –Zn); ( Au– Pb – Zn).
Mineralisasi di Blok Teluk Santong diketemukan di Olat Tanah Merah berupa kuarsa veinlet pada batuan tuf
dengan ketebalan beberapa mm hingga cm, dari dua conto diketahui memiliki 7.900 dan 17.612 ppb Au, semntara
unsur Cu, Pb, Zn relatif kecil. Pada lokasi yang berjarak 700 m sebelah selatan tersingkap urat kuarsa menjaring
(stockwork) dengan ketebalan bervariasi (2-5) cm menunjukan kandungan 93.191 ppb Au, 21ppm Cu, 93ppm Pb, 7
ppm Zn. Mineralisasi di Teluk Santong Utara berupa urat kuarsa memiliki 563 ppb Au. Analisis geokimia terhadap
conto endapan sungai aktif daerah ini menunjukkan 3 zona anomali gabungan unsur kimia diantaranya Au – Ag
– Cu – Pb – Zn – Fe – Mn dan Au – Ag – Pb – Zn – Fe – Mn – Sb.
Blok Teluk Tolo Oi memiliki mineralisasi di Hulu Sungai Tolo Oi berupa urat kuarsa tebal 1cm berstruktur vuggy
structure dengan 3.753 ppb Au, 36 ppm Cu,41 ppm Pb, 41 ppm Zn (SW11-084/R) .Indikasi mineralisasi
juga teramati di 2 lokasi di DoroWuwu dan Dorojati, pada conto batuan mengandung40 ppb dan 28 ppb
Au. Blok Tolo Oi menghasilkan 4 zona anomali gabungan unsur kimia diantaranya (Au – Ag – Fe – Mn).
Sejauh ini tidak teramati indikasi mineralisasi yang berasosiasi dengan mineral sulfida tembaga, seperti
tipe porfiri di bagian pulau ini. Namun demikian daerah Prospek Jeliti (Blok Mokong) dan Prospek Tanah
Merah (Blok Teluk Santong) perlu diselidiki lebih lanjut dengan metoda geofisika dan geologi rinci untuk
memastikan tipe mineralisasinya.
Prospeksi suatu mineral logam di beberapa dae- Secara administratif, daerah penyelidikan ter-
rah kabupaten merupakan bagian dari upaya masuk dalam wilayah Kabupaten Sumbawa,
menghimpun data potensi mineral logam di selu- Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kabupaten Sum-
ruh Indonesia untuk meningkatkan ketersediaan bawa Gambar 1.
data yang terbaru dan akurat. Hal ini juga terkait
dengan peningkatan investasi di bidang pertam- Dengan mempertimbangkan faktor geologi,
bangan mineral logam. wilayah IUP yang ada dan informasi dari dinas
terkait maka ditetapkan lokasi penyelidikan
Kegiatan Penyelidikan Logam Emas di Kabupaten yang meliputi 3 (tiga) Blok uji petik, yaitu Blok 1
Sumbawa dilaksanakan atas dasar adanya surat Mokong meliputi sebagian Kecamatan Moyo Hulu
dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan luas 182,7 km2, Blok 2 Teluk Santong, meliputi
Panasbumi, yang merupakan tindak lanjut dari sebagian Kecamatan Plampang luas 130,52 km2,
surat permohonan survai dan kajian potensi sum- dan Blok 3 Tolo Oi, meliputi sebagian Kecamatan
berdaya mineral No.540/997/DPE/2010 dari Dinas Tarano luas 163,18 km2. Total luas 476,40 km2
Pertambangan dan Energi Kabupaten Sumbawa. (Gambar 1)
Kegiatan penyelidikan ini dimaksudkan untuk Penyelidik terdahulu yang melakukan penyelidi-
mengetahui daerah-daerah yang memiliki pros- kan di daerah Kabupaten Sumbawa antara lain :
pek keterdapatan mineral logam khususnya emas
di Kabupaten Sumbawa, dengan tujuan memberi- Bemmelen (1949) mendeskripsi dan menyusun
kan masukan guna pengembangan pemanfaatan geologi dan sumberdaya mineral Pulau Sumbawa
bahan tambang tersebut dan melengkapi Bank termasuk daerah penyelidikan yang dipublikasi-
Data Sumber Daya Mineral Nasional dengan data kan dalam “The Geology of Indonesia Vol II
terbaru dan akurat di Pusat Sumber Daya Geologi Economic Geology.
serta sebagai dasar pertimbangan dalam penen-
II.23 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 2 : BIDANG MINERAL
data maupun laporan-laporan terdahulu dikan yang teramati dilapangan mengacu pada
berkaitan dengan aspek geologi, indikasi Peta Geologi Lembar Sumbawa, Nusa Tengg-
mineralisasi di daerah penyelidikan. ara Barat, Skala 1 : 250.000 yang dipublikasikan
oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan
• Pengumpulan data primer melakukan Geologi (A. Sudradjat dkk., 1998) ini meliputi
pengamatan langsung di lapangan untuk batuan gunungapi berupa Tuf, lava dan breksi
mengetahui adanya indikasi mineralisasi kedua batuan tersebut mempunyai perselingan
yang terdapat di wilayah penyelidikan. Peny- yang tidak bisa terpisahkan sedangkan batuan
elidikan dilakukan dengan cara melakukan yang lain adalah batuan sedimen(batu pasir
pengamatan singkapan batuan termineral- tufaan, tuf berlapis), batuan terobosan (andesit,
isasi, penyelidikan geokimia, pengambilan diorite) dan endapan aluvial (Gambar 3, Gambar
conto geokimia sedimen sungai, batuan dan 4 dan Gambar 5).
konsentrat dulang, penyelidikan geologi
dilakukan dengan peta sekala 1 : 50.000 . 4.1.2. Struktur Geologi
• Analisis Laboratorium, analisis yang dilaku- Struktur geologi yang berkembang di daerah
kan berkaitan dengan penyelidikan ini yaitu penyelidikan adalah berupa struktur kekar dan
analisis kimia dan analisis fisika sesar. Struktur kekar berkembang pada bat-
uan intrusi sedangkan struktur sesar di daerah
• Analisis data dan penyusunan laporan penyelidikan diketahui berdasarkan indikasi
adanya gawir sesar, pola kelurusan topografi
dan DEM, breksi sesar.
Selama kegiatan lapangan berlangsung dilaku- Ditinjau dari pola kelurusan topografi maka
kan pemercontoan terhadap sedimen sungai indikasi sesar di daerah Mokong dengan arah
aktif, konsentrat dulang dan batuan (Gambar umum baratdaya-timurlaut, relatif utara-
3,4 dan 5). Selama melakukan uji petik jumlah selatan dan tenggara-baratlaut. Sesar yng
conto yang diambil adalah Conto sedimen sun- melintasi daerah mineralisasi Olat Tanah Merah
gai aktif = 85 conto.Conto batuan dan bongkah dan olat jeliti adalah sesar dengan arah relatif
= 63 conto. utara - selatan relatif.
II.23 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 2 : BIDANG MINERAL
analisis kimia batuan menunjukan 66 ppb Au, d) Indikasi Mineralisasi diduga di daerah Olat
36 ppm Cu, 201 ppm Pb dan32 ppm Zn pada Ontan dan Sekitarnya ini ditunjukan oleh adanya
kode conto SW11-134/RAB (Foto 1). anomali geokimia endapan sungai aktif dengan
nilai 35 ppb Au
b ) Mineralisasi di Olat Tanah Merah berupa urat
kuarsa veinlet memotong batuan tuf (Foto 2)
II.23 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 2 : BIDANG MINERAL
sebagian putih kekuningan, putih bening hingga Lubang galian penduduk lokal dengan menggali
putih susu, tkstur vuggy dalam galian penduduk di sebelah boulder batuan tersilisifikasi kuat
dengan kedalaman kuranglebih 4 m yang ter- lokasi cabang kanan hulu Sungai Tolo Oi (Foto
letak di pinggir jalan propinsi dekat balai desa 8), singkapan pada kedalaman kurang lebih 20
Teluk Santong dengan kode (SW11-38/R) men- m, tersingkap batuan andesit porfir tersilisifi-
unjukan kandungan 738 ppb Au, 94 ppm Cu, 48 kasi kuat, terpotong oleh urat kuarsa tebal 1cm
ppm Pb dan 52 ppm Zn. dan vuggy structure menunjukan kandungan
3753 ppb Au, 36 ppm Cu,41 ppm Pb, 41 ppm Zn
c ) Indikasi Mineralisasi bagian Selatan daerah (SW11-084/R) (Foto 9).
penyelidikan (sepanjang olat Pemalat hingga Olat
Sampar genteng) ini ditunjukan oleh adanya Boulder urat kuarsa diameter (3 x 4) m, angular
anomali geokimia endapan sungai aktif dengan yang berlokasi di hulu Sungai Tolo Oi.
nilai 23 ppb, 34 ppb dan 30 ppb Au, pada daerah
ini telah diselidiki terdahulu oleh PT. Rio Tinto b ) Indikasi Mineralisasi Doro Wuwu
dengan melakukan Pengeboran dengan hasil
core menunjukan nilai 0.3 ppm Au Singkapan pada lubang galian berupa batuan
terubah silisifikasi, mengandung limonit dan
d ) Indikasi Mineralisasi Logam Olat Kukin dian- vuggy structures, dari hasil analisis kimia pada
tara Brang Gapit dan Brang Kubirkijang pada kode conto SW11-074/R mengandung 40 ppb
lobang galian penduduk berupa kuarsa stock- emas, 54 ppm Cu, 96 ppm Pb, 35 ppm Zn
work, sebagian setempat ubahan argilik hasil
analisa kimia pada kode conto SWII-032/R men- c ) Indikasi Mineralisasi Doro Jati
unjukan 28 ppb Au (Foto 7).
Boulder silisifika kuat yang dipotong oleh urat
e ) Indikasi Mineralisasi logam Olat Ale hulu kuarsa diameter 50cm, mengandung oksida
Brang Gapit pada lobang galian penduduk besi dan pirit pada kode conto . SW11-079/F
berupa kuarsa veinlet/stockwork tekstur vuggy mengandung 28 ppb Au, 69 ppm Cu, 37 ppm Pb,
py setempat ubahan argilik, hasil analisa kimia 9 ppm Zn.
pada kode conto SWII-052/R menunjukan 44
ppb Au. d)Indikasi Mineralisasi S. Waru
mengandung 28 ppb Au, 69 ppm Cu, 37 ppm Pb, Geokimia Batuan Blok Santong
9 ppm Zn.
Berdasarkan hasil analisis geokimia batuan
menunjukan nilai terendah Au adalah 1 ppb
sedangkan nilai tertingg 93191 ppb. Dari
4.2. Pembahasan analisis data maka diperoleh adanya pengelom-
pokan nilai unsur unsur yang tinggi diantaranya
4.2.1. Geokimia Batuan pada lokasi conto SW11/001RA ; SW11/002RA
; SW11/002RB ; SW11/003R ; SW11/004R;
Untuk penyelidikan geokimia batuan daerah SW11/005RA; SW11/006R; SW11/038R
penyelidikan dimaksudkan untuk mengetahui SW11/061R SW11/063R SW11/065R SW11/066R
penyebaran nilai unsur kimia dalam batuan SW11/067RA SW11/067RC(Gambar 4).
dengan tujuan menemukan daerah prospek
yang baru yang bisa dikembangkan untuk Unsur Au mempunyai korelasi positif yang
penyelidikan lanjutan maupun perluasan dae- signifikan dengan unsur-unsur Ag da Sb sedan-
rah mineralisasi yang telah diketemukan. gkan logam dasar dan besi tidak ada korelasi
Penyelidikan Geokimia batuan telah dilakukan positif yang signifikan kecuali Cu dan Fe.
pencontoan sebanyak 68 lokasi conto (hasil
seleksi), yang seluruhnya dianalisis kimia Geokimia Batuan Blok Tolo Oi
unsur-unsur Cu, Pb, Zn, Mn, Ag, Fe, Au, As, Sb
dan Mo. Berdasarkan hasil analisis geokimia batuan
menunjukan nilai terendah Au adalah 17
Blok Mokong ppb sedangkan nilai tertingg 3753 ppb. Dari
analisis data maka diperoleh adanya pengelom-
Berdasarkan hasil analisis geokimia batuan pokan nilai unsur unsur yang tinggi diantaranya
menunjukan nilai terendah Au adalah 5 ppb pada lokasi conto SW11/107F ; SW11/084R ;
sedangkan nilai tertinggi 16.095 ppb. Dari SW11/086F (Gambar 5).Unsur Au tidak mem-
analisis data maka diperoleh adanya pengelom- punyai korelasi positif yang signifikan dengan
pokan nilai unsur unsur yang tinggi diantaranya unsur-unsur lain, hanya untuk logam dasar (Pb,
pada lokasi conto SW11/161R ; SW11/166RA Zn, Sb ) masih ada korelasi dengan (Fe) besi.
; SW11/166RB ; SW11/136RA ; SW11/136RB
(Gambar 3). 4.2.2. Geokimia Endapan sungai aktif
Unsur Au tidak mempunyai korelasi positif yang Untuk penyelidikan geokimia endapan sungai
signifikan dengan logam dasar atau unsur- aktif daerah prospeksi dimaksudkan untuk
unsur lain, kecuali unsur Sb berkorelasi tidak mendapatkan penyebaran anomali geokimia
terlalu kuat dengan Au, logam dasar (Cu, Pb) endapan sungai aktif dengan tujuan untuk
masih ada korelasi dengan Ag dan Fe. mendapatkan daerah prospek yang baru mau-
pun perluasan daerah mineralisasi yang telah
II.23 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 2 : BIDANG MINERAL
Blok Santong
• Zona anomali gabungan Au – Ag – Cu – Pb
– Zn – Fe – Mn
Hubungan antar unsur yang harmonis dan kuat
adalah antara unsur Pb-Zn, Pb-Mn, Pb-Fe,
• Zona anomali gabungan Au – Ag – Pb – Zn
Pb-Ag, Cu-Mn, Zn-Ag, Zn-Fe, Zn-Au, Mn- Fe,
– Fe – Mn – Sb
Mn-Au, Ag-Fe, Fe-Au sedangkan hubungan
yang kurang kuat antara unsur Au-Ag, Mn-Ag,
• Zona anomali gabungan Au – Ag – Pb – Zn
Cu-Ag, Cu-Pb, Cu-Zn.
– Fe – Mn – Sb
Blok Tolo Oi
Blok Tolo Oi
Blok Tolo Oi
Pada Blok Teluk Santong mineralisasi terje-
bak pada batuan tuf dengan kuarsa veinlet/
• Prospek Doro Ncilo (Prioritas 2 )
stockwork ketebalan beberapa mm hingga cm
tersingkap di daerah galian penduduk di Olat
• Prospek Doro Wuwu
Tanah Merah ke arah selatan hingga hutan
tanaman industri kayu jati sedangkan di utara
4.2.3. Mineralogi Butir
Teluk Santong tersingkap urat kuarsa tunggal/
single vein, ketebalan 80 cm, tekstur kuarsa
Hasil analisis mineralogi butir umumnya teri-
susu, sugary dan vuggy mengandung emas
dentifikasi magnetit, ilmenit, piroksen, pirit
antara (290-593) ppb. Mineralisasi di blok ini
diketemukan di conto SW11-174/P, oksida besi
terjebak oleh adanya struktur sesar arah utara-
dominan sedangkan mineral sulfida selain pirit
selatan.
tidak teridentifikasi juga tidak ditemukan emas
dalam mineral berat seperti pada conto SW11-
Pada Blok Tolo Oi mineralisasi terjebak pada
051/PS
batuan lava andesitik, batuan gunung api ber-
II.23 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 2 : BIDANG MINERAL
susunan intermedier-asam ?(riolitik) dengan dengan tekstur vuggy dan tidak teramati bera-
ubahan argilik, urat kuarsa terbentuk dengan sosiasi dengan mineral sulfida tembaga, hal ini
ketebalan beberapa cm memotong batuan terbukti dengan adanya hasil analisis geokimia
samping tekstur kuarsa berupa kuarsa susu, batuan maupun sedimen dan penduduk setem-
sugarry dan vuggy, mineralisasi dikontrol oleh pat yang mengolah urat kuarsa ini untuk
struktur sesar dengan arah tenggara-baratlaut. memperoleh emas.
Setelah hasil pengolahan data analisis kimia Hasil Prospeksi yang didukung oleh Analisis
maupun fisika dan teramati dari jenis kuarsa Geokimia batuan maupun sedimen diperoleh
yang terjebak, pada ketiga blok : mokong, Teluk beberapa daerah Prospek dan Mineralisasi atas
Santong dan Tolo Oi dimana tekstur kuarsa dasar perhitungan statistik nilai beranomali (>
milky (susu) diduga terbentuk pada suhu ren- nilai rata-rata ditambah standar deviasi) seba-
dah, tanpa asosiasi sulfida tembaga. Dengan gai berikut:
demikian tipe endapan emas di wilayah uji petik
ditafsirkan sebagai epitermal. Blok Mokong:
Berdasarkan pengamatan di lapangan dan Mineralisasi di Olat Tanah Merah berupa urat
didukung oleh hasil laboratorium ada beberapa kuarsa veinlet memotong batuan tuf
kesimpulan :
Indikasi Mineralisasi Ontan (prioritas 2)
Secara umum batuan yang tersingkap di daerah Berupa zona anomali endapan sungai (23-34)
uji petik didominasi batuan gunung api Tersier ppb
yang berdasarkan pendataan sekunder jenis
batuan ini dikenal sebagai batuan induk miner- Blok Tl. Santong:
alisasi logam di Kabupaten Sumbawa.
Prospek Tanah merah (prioritas 1), tercakup di
Batuan yang mengalami ubahan dan miner- dalamnya
alisasi terjadi pada batuan gunung api Tersier
(lava andesit-basal dan tuf) dan di beberapa Mineralisasi Logam Olat Tanah Merah terjebak
lokasi berindikasi endapan logam emas yang pada batuan tuf dengan kuarsa veinlet
ditambang oleh penduduk setempat.
Prospek Labelang (Prioritas 2)
Mineralisasi emas terjebak pada urat kuarsa
Berupa urat kuarsa tunggal (50-80) cm, tekstur Oi) untuk diusulkan penyelidikan lanjutan
kuarsa susu, calcedony, sugary dan vuggy N 48 E :Geologi Detail, geokimiadetail, purit uji.
Blok Tolo Oi :
DAFTAR PUSTAKA
Prospek Doro Ncilo (Prioritas 2 )
Bemmelen, R.W. van 1949, The Geology of
Mineralisasi Hulu Sungai Tolo Oi Indonesia Vol.II, Martinus Nijhoff, The Hague.
Prospek Doro Wuwu Dhamari A., Bijih Mangan dalam arti ekonomi,
Balai Pengolahan Djawatan Pertambangan.
Indikasi Mineralisasi Doro Wuwu
Djumsari A., 2003, Penyelidikan Geokimia
Indikasi Mineralisasi Doro Jati Regional, Bersistem Lembar Sumbawa,
Kabupaten Sumbawa dan Dompu Provinsi
Prospek Doro Ncilo (Prioritas 2 ) Nusatenggara Barat Direktorat Inventarisasi
Sumberdaya Mineral, Bandung. Bemmelen,
Mineralisasi Hulu Sungai Tolo Oi R.W. van 1949, The Geology of Indonesia Vol.II,
Martinus Nijhoff, The Hague.
5.2. Saran
Faizal Suud A., Suratno N., Sembiring G., Lokasi
Pada daerah Prospek Prioritas 1: Prospek Jeliti dan Potensi sumber daya mineral (Bahan
(Blok Mokong), Prospek Tanah Merah (Blok Galian gol. B dan C)
Teluk santong), untuk diusulkan penyelidikan
lanjutan : Gurniwa A., Sumartono, 2003, Penyelidi-
kan Geokimia Regional, Bersistem Lembar
Geologi Detail, geokimia detail, parit uji, penye- Bima, Kabupaten Bima dan Dompu Provinsi
lidikan geofisika dengan metode IP. Nusatenggara Barat Direktorat Inventarisasi
Sumberdaya Mineral, Bandung.
Pada daerah Prospek Prioritas 2 : Indikasi
mineralisasi Ontan (Blok Mokong), Prospek Moetamar, dkk, 2006, Eksplorasi Mangan
Labelang (Blok Teluk Santong), Prospek Doro di Sumbawa Besar, Kabupaten Sumbawa,
Ncilo, Indikasi Mineralisasi S.Waru (Blok Tolo Provinsi Nusatenggara Barat Pusat Sumber
II.23 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 2 : BIDANG MINERAL
Foto 1. Singkapan batuan tuf berlapis, urat kuarsa mengisi bidang foliasi diduga mengandung logam
emas lokasi di Sungai Kisi Mokong (SW11-134/R)
Foto 2. Lubang galian peduduk lokal dengan kedalaman 12m pada batuan tuf yang terpotong oleh
veinlet urat kuarsa lokasi di bukit Olat Merah, Mokong (SW11-134/RAB)
II.23 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 2 : BIDANG MINERAL
Foto 3. Lubang galian paritan peduduk lokal dengan arah zona urat N120°E tebal zona (15-20) cm
pada batupasir tufan urat kuarsa sugary, vuggy sebagian terisi oleh mineral hijau (malahit) dan
hitam (galena) dengan kandungan 961 ppb emas (Au); 374 ppm Cu dan 17740 ppm Pb lokasi conto
(SW11-161/R)
Foto 4. Float batuan tuf pasiran diduga termineralisasi logam Ag pada urat kuarsa teramati struktur
vuggy dan sebagian terlimonitkan tersingkap di galian penduduk lokal di alur sungai kering (SW11-
162/R)
Foto 5. Singkapan batuan tuf pasiran yang diisi urat kuarsa veinlet pada bidang perlapisan batuan
tersebut digali penduduklokal untuk digelundung dan diambil emasnya, mengandung 17612 ppb Au
dan 7900 ppb Au.
Foto 6. Singkapan batuan tuf yang dipotong oleh urat kuarsa dengan ketebalan (0,5-0,8) m, arah
N48°E tegak, teramati batuan samping mengalami ubahan argilik batuan samping (SW11-067/R)
Foto 7. Lokasi Lubang galian penduduk (SW11-031/R) di Unter Kukin, Brang Gapit, Desa Santong
Foto 8. Lubang galian penduduk lokal dengan menggali di sebelah boulder batuan tersilisifikasi kuat
lokasi cabang kanan hulu Sungai Tolo Oi .
II.23 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 2 : BIDANG MINERAL
Foto 9. Batuan Andesit porfir tersilisifikasi kuat, terpotong oleh urat kuarsa tebal 1cm dan vuggy
structure posisi di kedalaman 20 m, kandungan 3753 ppb Au (SW11-084/R).
Gambar 2. Geologi Regional Daerah Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (Sudrajat
A., S. Andi Mangga., dan N. Suwarna, 1998)
Gambar 3. Peta Geologi, Alterasi, Mineralisasi, Anomali Geokimia dan Daerah Prospek Blok Mokong
Kabupaten Sumbawa
II.23 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
BUKU 2 : BIDANG MINERAL
Gambar 4. Peta Geologi, Alterasi,Mineralisasi, Anomali Geokimia dan Daerah Prospek Blok Santong
Kabupaten Sumbawa
Gambar 5. Peta Geologi, Alterasi,Mineralisasi dan Anomali Geokimia Dan Daerah Prospek Blok Tolo
Oi Kabupaten Sumbawa
II.23 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011