http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-
islam/dunia/18/02/07/p3qgty396-sunat-perempuan-antara-perintah-
agama-dan-warisan-budaya
Namun, pakar fikih lain dari Universitas Al-Azhar berada dalam posisi
sebaliknya. Ali Gomar misalnya, mengatakan sunat perempuan harus
dihentikan untuk mendukung salah satu nilai tertinggi Islam, yaitu
tidak membahayakan pihak lain lain, dalam hal ini kaum Hawa.
Namun pendapat arus utama yang banyak dipakai kaum Muslim
adalah seperti yang dikemukakan Mufti Besar Al Azhar, Oman Ahmed
Al Khalili, "Meskipun tidak wajib bagi perempuan, kami tidak dapat
menggambarkannya sebagai kejahatan terhadap perempuan atau
sebagai pelanggaran terhadap hak-hak perempuan."
"Namun, Islam tidak melarangnya pada saat itu karena tidak mungkin
tiba-tiba melarang ritual dengan akar kuat dalam budaya Arab;
melainkan lebih suka untuk secara bertahap menguranginya.
Beginilah cara Islam menangani perbudakan juga," katanya.
***
SUNAT PEREMPUAN
PENYUNATAN
EFEK
* Kesakitan
* Perdarahan hebat
* Demam
* Infeksi
* Shock
* Kematian
Lebih dari 200 juta anak perempuan dan wanita menjadi korban sunat
di 30 negara di Afrika, Timur Tengah, dan Asia.
Sumber: WHO, UNICEF, International Journal of Gynaecology &
Obstetrics