BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Tinjauan Kasus
1. KEHAMILAN
lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi
bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga
terlatih yang begitu terlibat dalam kondisi yang biasanya sehat dan
fisik yang normal yang dialami ibu serta tumbuh kembang janin, juga
kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun kadang-
8
9
selama kehamilannya.
antenatal.(Saifuddin, 2006:89).
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
b. Fisiologi kehamilan
1) Ovulasi.
5) Pembentukan plasenta.
Setiap bulan wanita melepaskan satu atau dua sel telur (ovum) dari
saluran telur.
tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah satu sel mani dan
(oleh rambut getar tuba) menuju ruang rahim, kemudian melekat pada
6-7 hari. Untuk menyuplai darah dan zat-zat makanan bagi mudigah dan
plasentasi.
Fertilisasi
mani dan sel telur. Fertilisasi terjadi di ampula tuba. Syarat dari setiap
11
(konsepsi) dan nidasi hasil konsepsi. Dalam literature istilah lain yang
laki-laki.
Nidasi (Implantasi)
yang telah dibuahi kedalam endometrium. Sel telur yang telah dibuahi
akan segera membelah diri membentuk bola padat terdiri atas sel-sel
anak yang lebih kecil yang disebut blastomer. Pada hari ke 13, bola
tersebut terdiri dari 16 sel blastomer dan disebut morula. Pada hari ke
1). Lapisan luar yang disebut trofoblas, yang akan menjadi plasenta.
banyak pembuluh darah dan mendapat oksigen dan gizi dari aliran
darah ibu.
bulan kalender, atau 40 minggu atau 280 hari. Lama kehamilan dihitung
dari hari pertama haid terakhir (HPHT). Akan tetapi sebenarnya konsepsi
yakni 266 hari atau 38 minggu. Usia pascakonsepsi ini akan digunakan
dipengaruhi oleh kesehatan ibu, keadaan janin itu sendiri dan plasenta
sebagai akar yang akan memberikan nutrisi. Umur janin yang sebenarnya
tingkat ovum (telur) umur 0-2 minggu, dimana hasil konsepsi belum
sebelah kanan dan kiri, dan di perkirakan dalam ovarium wanita terdapat
kira-kira 100,000 folikel primer. Pada setiap bulannya indung telur akan
pembuahan ovum, dan nidasi hasil konsepsi. Pada waktu koitus, jutaan
wanita, hanya beberapa ratus ribu spermatozoon saja yang dapat bertahan
hingga kavum uteri dan tuba, dan beberapa ratus yang dapat sampai ke
telah siap untuk di buahi. Disekitar sel telur terdapat zona pellucida yang
pembelahan zigot sambil bergerak menuju kavum uteri oleh arus serta
getaran sillia pada permukaan sel-sel tuba dan kontraksi tuba. Pada
umumnya jika hasil konsepsi telah sampai kavum uteri maka akan terjadi
perlekatan pada dinding depan atau belakang uterus dekat fundus uteri,
perlekatan itu di sebut nidasi dan jika terjadi nidasi barulah dapat di
15
kurang lebih 16 minggu. Plasenta ini sebagian besar berasal dari janin
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung
rongga rahim lalu masuk kesaluran telur. Pembuahan sel telur oleh
yang paling mudah dimasuki, masuklah satu sel mani dan kemudian
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak
(oleh rambut getar tuba) menuju ruang rahim, kemudian melekat pada
waktu 6-7 hari. Untuk menyuplai darah dan zat-zat makanan bagi janin,
khususnya pada alat genitalia eksterna dan interna dan pada payudara
(mammae)
a). Uterus
berat uterus ini menjadi 1000 gram, dengan panjang lebih kurang
Hanya 10% jaringan otot. Jaringan ikat pada serviks ini banyak
lunak. Serviks yang terutama atas jaringan ikat dan hanya sedikit
1. Tanda hergar
2. Tanda Goodells
dampak ini.
3. Tanda Chadwick
4. Tanda Mc Donald
isthmus.
mengakibatkan kematian.
d). Ovarium
19
dan progesteron. Lambat laun fungsi ini diambil alih oleh plasenta,
dekompensasi kordis.
jarang mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas. Hal ini
bila kepala janin mulai turun ke bawah pintu atas panggul, keluhan
dekstra.
ini adalah salah satu hormon yang juga dikeluarkan oleh lobus
terjadi, kolesterol meningkat sampai 350 mg atau lebih per 100 cc.
gram per hari. Zat besi dibutuhkan kurang lebih 800 gram atau 30-
Berat badan wanita hamil naik sekitar 6,5 Kg -16 Kg. kenaikan
pasien baru mengeluh terlambat haid beberapa minggu saja. Keadaan ini
atau pada orang yang sangat ingin hamil. Akhirnya semua bergantung
yang biasa di lihat atau sebaliknya diukur oleh pemeriksa dan lebih
a). Amenore, tidak dapat haid gejala ini sangat penting karena
b). Nausea (enek) dan emesis (muntah). Enek terjadi umumnya pada
(Prawirohardjo, 2006:125-129)
26
yaitu masa yang paling kritis dalam perkembangan sistem organ dan
Pada akhir kehamilan 20 minggu berat janin sekitar 340 gram dan
terdapat mekonium didalam usus dan sudah terdapat vernik pada kulit.
27
Pada kehamilan 28 minggu berat bayi lebih sedikit dari satu kilogram
2009:39).
diluar rahim. Pada akhir masa kehamilan, kepala bayi biasanya telah
rasakan ketika anda sedang cegukan. Pada akhir masa 40 minggu bayi
anda 3-3,6 kg, memiliki kuku pada jari jemari tangan, yang mencapai
ujung jari, memiliki lebih banyak rambut, memiliki waktu tidur dan
bunyi.
1) Pengertian
selamat ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan nifas sehingga
pada saat post partum mereka dalam keadaan sehat dan normal baik
kelahiran bayinya.
komplikasi.
persalinan.
persalinan.
RI:
Biasanya kenaikan berat badan ibu hamil yang normal berkisar 6,5 kg –
16,5 kg.
Tekanan darah ibu hamil harus dalam batas normal (antara 110/70
diwaspadai karena dapat berdampak buruk bagi ibu dan janin apabila
membawa oksigen pada janin dari sel ibu hamil. Saat trimester pertama
pertama. Hal tersebut terjadi karena ASI tidak begitu kaya akan Fe.
Meminum tablet zat besi harus diminum dengan air putih atau jus jeruk,
Tes PMS pada ibu hamil sangat penting dilakukan. Bagi ibu hamil
9) Tatalaksana Kasus
penting dibina dari sejak awal melalui temu wicara dapat ditemukan
eklampsia.
muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat dan disertai dengan
keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan pertanda anemia, gagal
4) Nyeri abdomen
keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah
empedu, uterus yang irritable, abrupsio plasenta, ISK atau infeksi lain.
Jika bayi tidur gerakan akan melemah. Gerakan bayi akan lebih mudah
dirasakan jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan
6) Perdarahan pervaginam
Gejala yang terpenting adalah perdarahan tanpa rasa nyeri, bisa terjadi
1) Leopold I
Untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan bagian yang berada pada
bagian fundus.
2) Leopold II
3) Leopold III
4) Leopold IV
k. Standar asuhan
standar harus memperhatikan proses dan harapan yang akan terjadi dalam
Dan asuhan antenatal adalah asuhan yang diberikan pada ibu hamil
secara ideal dimulai segera setelah ibu pertama kali terlambat menstruasi,
3) Mempersiapkan ibu gar masa nifas berjalan normal dan memberi ASI
eksklusif.
2. PERSALINAN
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 – 40 minggu), lahir spontan dengan
komplikasi baik pada ibu maupun pada janin. ( Saifuddin, 2006 : 100).
180).
berlangsung 40 detik.
karena kepala janin sudah masuk pintu atas panggul yang disebabkan
hamil dengan terasa ringan dibagian atas ( rasa sesak mulai berkurang ),
pada multigravida kurang jelas karena kepala janin baru masuk pintu atas
2) Terjadi his permulaan. Pada saat hamil muda sering terjadi kontraksi
Interval antara rasa nyeri yang secara Tidak ada perubahan interval antara
perlahan semakin pendek rasa nyeri yang satu dengan yang lainya
Waktu dan kekuatan kontraksi semakin Tidak ada perubahan pada waktu dan
bertambah kekuatan kontraksi
Rasa nyeri terasa dibagain belakang dan Kebanyakan rasa nyeri dibagian depan
menyebar kedepan
Dengan berjalan bertambah intensitas Tidak ada perubahan rasa nyeri dengan
berjalan
Ada hubungan antara tingkat kekuatan Tidak ada hubungan antara tingkat
kontarksi dengan intensitas nyeri kekuatan kontraksi uterus dengan
intensitas rasa nyeri
Lendir darah sering tampak Tidak ada lendir darah
Ada penurunan bagian kepala janin Tidak ada kemajuan penurunan bagian
terendah janin
Kepala janin sudah terfiksasi di PAP Kepala belum masuk PAP walau ada
diantara kontraksi kontraksi
Pemberian obat penenang tidak Pemberian obat penenang yang efisien
menghentikan proses persalinan menghentikan rasa nyeri pada
sesungguhnya persalinan semu
(Perawatan ibu bersalin(asuhan kebidanan pada ibu bersalin), (Sumarah, dkk,
2009:2)
38
dan dua faktor lain yang juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
2009:23).
Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yakni bagian tulang padat, dasar
keluarnya bayi, tetapi panggul ibu jauh lebih berperan dalam proses
lahir yang relative kaku. Oleh karena itu ukuran dan bentuk panggul
letak, sikap, dan posisi janin. Karena plasenta juga harus melewati jalan
1) Diameter
frontal ± 12 cm
presentasi dahi.
b) Presentasi janin
atas panggul dan terus melalui jalan lahir saat persalinan mencapai
aterm. Tiga presentasi janin yang utama adalah kepala (96%), bokong
c) Letak janin
sumbu panjang (punggung) ibu. Ada dua macam letak (1) memenjang
40
d) Sikap janin
bagian tubuh yang lain. Janin mempunyai postur yang khas saat
fleksi, kepala fleksi ke arah dada, dan paha fleksi ke arah sendi lutut.
Sikap ini disebut fleksi umum. Tangan disilangkan didepan toraks dan
e) Posisi janin
3) Power (kekuatan)
4) Posisi ibu
rasa letih hilang, memberi rasa nyaman dan memperbaiki sirkulasi. Posisi
5) Psikologis
tidak memahami apa yang terjadi pada dirinya atau yang disampaikan
panggul.
1) Engagement
atas panggul dengan sutura sagitalis melintang atau oblik di dalam jalan
2) Penurunan
2002:
3) Fleksi
panggul.
cm.
ubun-ubun besar.
44
4) Rotasi dalam
fleksi.
sebelah depan atas yaitu hiatus genitalis antara mukulus levator ani
5) Ekstensi
cara ekstensi agar dapat melaluinya. Pada saat kepala janin mencapai
45
Hasil kerja dari dua gaya tersebut mendorong ke vulva dan terjadi
ubun besar, dahi, mata, hidung, mulut, dan dagu. Pada saat kepala
6) Rotasi luar
Terjadi gerakan rotasi luar atau putaran paksi luar dipengaruhi oleh
kanan atau kiri, sedangkan muka janin menghadap salah satu paha ibu.
kecil akan berputar ke arah kiri, bila pada mulanya ubun-ubun kecil
2) Gerakan rotasi luar atau putaran paksi luar ini menjadikan diameter
7) Ekspulsi
bahu lahir disusul lahirlah trochanter depan dan belakang sampai lahir
seluruhnya.
3) Vulva membuka
f. Tahapan persalinan
Persalinan dibagi 4 tahap. Pada kala I serviks membuka dari 0-10 cm.
pengeluaran, oleh karena kekuatan his dan mengedan, janin didorong keluar
sampai jalan lahir. Dalam kala III disebut juga kala uri, plasenta terlepas
dari dinding uterus dilahirkan, kala IV mulai dari lahirnya plasenta sampai 2
47
post partum.
a. Persalinan kala I
pembukaan berlangsung tidak begitu kuat sehingga ibu atau wanita masih
his dan wanita tersebut mengeluarkan lendir dan darah (bloody show).
Lender yang bersemu darah ini berasal dari kanalis serviksalis karena
kurang lebih 18-24 jam, yang terbagi menjadi 2 fase yaitu: fase laten 8
jam dari pembukan 0 samapi 3cm. Dalam fase aktif 7 jam dari
pembukan 3 sampai 10 cm. Dalam fase aktif ini masih terbagi 3 fase lagi
kuat dan lebih sering pada fase aktif. Keadaan tersebut dapat dijumpai
multigravida fase laten, fase aktif, fase deselerasi terjadi lebih pendek.
48
b. Kala II pengeluaran
kala ini his menjadi lebih kuat dan cepat, kurang lebih 2-3 menit sekali.
Dalam kondisi yang normal pada kala ini kepala janin sudah masuk
dalam ruang panggul, maka pada saat his dirasakan tekanan pada otot-
Wanita merasa adanya tekanan pada rectum dan seperti akan buang air
kepala janin tampak dalam vulva pada saat ada his. Jika dasar panggul
sudah bereleksasi, kepala janin tidak masuk lagi diluar his. Dengan
kekuatan his dan mengedan maksimal kepala janin dilahirkan dengan sub
Setelah his istirahat sebentar, maka his akan mulai lagi untuk
Dokter atau bidan mungkin akan meminta anda mencoba posisi baru
berbeda bisa labih sehat untuk bayi, ketika tiba saatnya bayi dilahirkan,
duduk atau bersandar, inilah posisi untuk mendorong dan mengapa anda
perlu mencobanya.
bersalin yang umum, yang disebut semi duduk. Mudah bagi anda untuk
mendorong dengan posisi ini, dan banyak dokter atau bidan yang
menyukainya.
anda tidak akan tahu bila anda sedang menceredai otot atau persendian
anda.
Simkin, 2009:120-121).
berlangsung tidak lebih dari 30 menit, setelah bayi lahir uterus teraba
50
keras dengan fundus uteri agak diatas pusat. Beberapa menit kemudian
d. Kala IV Observasi
ibu dan bayi. Observasi yang harus dilakukan pada kala IV adalah.
c) Kontraksi uterus.
vagina.
bayi baru lahir. Untuk asfiksia → tempat datar dan keras, dua kain dan
satu handuk bersih dan kering, lampu sorot 60 watt dengan jarak 60
a. Menggelar kain di atas perut ibu dan tempat resusitasi serta ganjal
bahu bayi.
tangan dengan tissue atau handuk pribadi yang bersih dan kering.
5. Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk
periksa dalam.
yang tersedia.
10. Periksa denyut jantung janin setelah kontraksi / saat relaksasi uterus
meneran
11. Beritahukan bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik
dan bantu ibu dalam menemukan posisi yang nyaman dan sesuai
dengan keinginannya.
53
yang ada.
secara benar.
12. Minta keluarga membantu menyiapkan posisi meneran. (bila ada rasa
ingin meneran dan terjadi kontraksi yang kuat, bantu ibu ke posisi
setengah duduk atau posisi lain yang di inginkan dan pastikan ibu
merasa nyaman).
13. Lakukan bimbingan meneran pada saat ibu merasa ada dorongan kuat
ingin meneran:
b. Dukung dan beri semangat pada saat meneran dan perbaiki cara
h. Segera rujuk jika bayi belum atau tidak segera lahir setelah 120
meneran (multigravida).
14. Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok, atau mengambil posisi yang
nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam
60 menit.
15. Letakan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) diperut ibu, jika
16. Letakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu.
17. Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat dan
bahan.
19. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva
maka lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain
bersih dan kering. Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk
20. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang
sesuai jika hal itu terjadi, dan segera lanjutkan proses kelahiran bayi.
a. Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan lewat bagian
b. Jika tali pusat melilit leher secara kuat, klem tali pusat di dua
21. Tunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan.
Lahirnya bahu
lembut gerakkan kepala kearah bawah dan distal hingga bahu depan
muncul dibawah arkus pubis dan kemudian gerakkan arah atas dan
23. Setelah kedua bahu lahir, geser tangan bawah kearah perineum ibu
tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah
atas.
24. Setelah tubuh dan lengan lahir, penelusuran tangan atas berlanjut ke
langkah resusitasi.
a. Keringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainya
basah dengan handuk / kain yang kering. Biarkan bayi diatas perut
ibu.
27. Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam
28. Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus berkontraksi
baik.
29. Dalam waktu satu menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit
30. Setelah dua menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-
kira 3cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat kearah distal (ibu)
dan jepit kembali tali pusat pada 2cm distal dari klem pertama.
a. Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi
tersebut.
57
b. Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi
disediakan.
32. Letakan bayi agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi
payudara.
33. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala
bayi.
34. Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10cm dari vulva.
35. Letakan satu tangan diatas kain pada perut ibu, ditepi atas simpisis,
36. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat ke arah bawah sambil
tidak lahir setelah 30-40 menit, hentikan penegangan tali pusat dan
atas.
58
a. Jika uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu, suami atau anggota
Mengeluarkan plasenta
dengan arah sejajar lantai dan kemudian kearah atas, mengikuti poros
5. Jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit setelah bayi lahir atau
telah disediakan.
a. Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT atau steril
39. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase
teraba keras).
h. Menilai perdarahan
40. Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan pastikan
42. Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan
pervaginam.
43. Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling
sedikit 1 jam.
payudara.
b. Biarkan bayi berada didada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah
berhasil menyusu.
44. Setelah satu jam, lakukan penimbangan / pengukuran bayi, beri tetes
kiri anterorateral.
disusukan.
b. Letakan kembali bayi pada dada ibu bila bayi belum berhasil
berhasil menyusu.
Evaluasi
vaginam.
47. Ajarkan ibu / keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai
kontraksi.
49. Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit
pasca persalinan.
50. Periksa kembali bayi untuk pastikan bahwa bayi bernafas dengan baik
51. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan clorin 0,5 %
didekontaminasi.
sesuai.
53. Bersihkan ibu dengan menggunakan air DTT. Bersihkan sisa cairan
ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu memakai pakaian yang bersih
dan kering.
54. Pastikan ibu meras nyaman. Bantu ibu memberikan ASI. Anjurkan
56. Celupkan sarung tangan kotor kedalam larutan clorin 0,5 %, balikan
bagian dalam keluar dan rendam dalam larutan clorin 0,5 % selama 10
menit.
Dokumentasi
58. Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang), periksa tanda vital
memupuk rasa kepercayaan dan keyakinan pada diri ibu bahwa dia
persalinan.
kekuatanya.
i. Partograf
persalinan.
post partum dan sepsis, mencegah persalinan macet, robekan rahim dan
1) Untuk semua ibu dalam fase aktif kala satu persalinan sebagai elemen
Petugas harus mencatat kondisi ibu dan bayi sebagai berikut (Saifuddin,
2006):
a) U : Selaput utuh
a) 0 : Sutura terpisah
4) Pembukaan mulut rahim (Servik) dinilai setiap 4 jam dan diberikan tanda
silang (x).
lingkaran (O) pada setiap pemeriksaan dalam. Pada posisi 0/5, Sinsiput
pasien di terima.
10) Obat yang di berikan catat semua obat lain yang di berikan
11) Nadi catatlah setiap 30-60 menit dan tandai dengan sebuah titik besar.
12) Tekanan darah catatlah setiap 4 jam dan tandai dengan anak panah.
terjadi biasanya ringan tetapi sering kali juga terjadi luka yang luas dan
a) Robekan perineum
dan tidak jarang juga pada persalinan berikutnya. Namun hal ini
dasar panggul dilalui oleh kepala janin dengan cepat. Dan adanya
perineum derajat 4.
otot perineum.
anterior.
ada plasenta harus dikeluarkan secara manual, lebih baik tindakan itu
jahitan dan kemudian luka pada vagina dan kulit perineum ditutup
prarektal ditutup, dan muskulus spingter ani eksternus yang robek dijahit.
mendapatkan hasil yang baik pada robekan perineum total perlu diadakan
hari kedua diberi paraffinum liquidum 1 sendok makan dua kali sehari
b) Mencegah infeksi.
a) Vulva hygiene setelah buang air besar atau buang air kecil secara rutin.
kemaluan) sampai anal sehingga tidak terjadi infeksi dari bawah ke atas.
e) Pembalut yang sudah kotor harus segera diganti minimal 4 kali sehari.
3. NIFAS
2006:122).
Masa nifas atau masa puerperium mulai setelah partus selesai, dan
berakhir setelah kira-kira 6 minggu. Akan tetapi seluruh alat genitalia baru
bulan.(Winkjosastro, 2006:237).
1) Puerperium dini
Puerperium dini merupakan masa kepulihan, yang dalam hal ini ibu telah
2) Puerperium intermedial
3) Remote puerperium
(Sulistyawati, 2009:5).
71
Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Pada masa ini
Pada fase ini bidan memastikan involusi uteri dalam keadaan normal,
tidak ada perdarahan, lochea tidak berbau busuk, tidak demam, ibu cukup
mendapatkan makanan dan cairan, serta ibu dapat menyusui dengan baik.
Tujuan dari pemberian asuhan kebidanan pada masa nifas adalah sebagai
berikut:
nutrisi, KB, cara dan manfaat menyusui, imunisasi, serta perawatan bayi
sehari-hari.
a) Uterus
sebelum hamil. Dengan involusi uterus ini, lapisan luar desidua yang
2) Lochea
mengandung darah dan sisa jaringan desidua dan nekrotik dari dalam
uteris. Lochea berbau amis atau anyir dengan volume yang berbeda-
keluarnya.
1. Lochea rubra
73
Lochea ini keluar pada hari pertama sampai hari keempat masa post
2. Lochea sanguinolenta
3. Lochea serosa
leukosit, dan robekan atau laserasi plasenta, yang keluar pada hari
lender serviks, dan serabut jaringan yang mati lochea ini dapat
2009:73-76).
b) Perineum
hamil.(Sulistyawati, 2009:79).
74
c) Laktasi
dan lemak.
dengan jelas.
2006:239-240).
d) Sistem Pencernaan
Supaya buang air besar kembali normal dapat diatasi dengan diet
2009:240).
keadaan ini adalah terdapat edema leher kandung kemih sesudah bagian
ini mengalami tekanan antara kepala janin dan tulang pubis selama
e. Tanda-tanda Vital
1) Suhu badan
Dalam 1 hari (24jam) post partum, suhu badan akan naik sedikit
menjadi biasa. Biasanya pada hari ke3 suhu badan naik lagi karena
2) Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa adalah 60-80 kali permenit,
3) Tekanan darah
4) Pernafasan
Bila suhu dan nadi tidak normal maka pernafasan juga akan
ketahuinya dan perawatan untuk bayinya, dan merasa tanggung jawab yang
perilaku dan sesekali merasa kerepotan. Masa ini adalah masa rentan dan
a) Periode ini terjadi satu sampai dua hari sesudah melahirkan. Ibu baru
melahirkan.
e) Pada tahap ini bidan menjadi pendengar yang baik ketika ibu
anaknya.
a) Periode ini berlangsung pada hari kedua sampai empat post partum.
e) Pada masa ini ibu biasanya agak sensitive dan merasa tidak mahir
a) Periode ini biasanya terjadi setelah ibu pulang ke rumah. Periode ini
oleh keluarga.
padanya.
2009.87-89).
2009:97).
ASI sekitar 800 cc yang mengandung sekitar 600 kkal, sedangkan pada
ibu dengan status gizi kurang biasanya memproduksi kurang dari itu.
79
Ibu yang menyusui harus memenuhi kebutuhan akan gizi sebagai berikut:
d) Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi, setidaknya
2) Ambulasi
postpartum.(Sahela, 2009:72).
3) Eliminasi
Dalam 6 jam pertama post partum, pasien sudah harus dapat buang
air kecil. Semakin lama urine tertahan dalam kandung kemih maka dapat
Biasanya pasien menahan air kencing karena takut akan merasakan sakit
Dalam 24 jam pertama, pasien juga sudah harus dapt buang air besar
karena semakin lama feses tertahan dalam usus maka akan semakin sulit
4) Personal Higiene
Pada masa post partum seorang ibu sangat rentan terhadap infeksi.
d) Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan
5) Istirahat
berlebihan.
bayi tidur.
perdarahan.
6) Seksual
merah berhenti dan ibu dapat memasukan satu atau dua jarinya kedalam
vagina tanpa rasa nyeri. Banyak budaya dan agama yang melarang untuk
h. Senam nifas
fisik seperti dinding perut menjadi kendor, longgarnya liang senggama dan
menjaga kesehatan agar tetap prima, senam nifas sangat baik dilakukan pada
ibu setelah melahirkan. Ibu tidak perlu takut untuk banyak bergerak, karena
dengan ambulasi dini (bangun dan bergerak setelah berapa jam melahirkan)
melahirkan setiap hari sampai hari yang kesepuluh, terdiri dari sederetan
dan persalinan.
persalinan.
panggul dan membantu ibu untuk rileks dan segar pasca melahirkan.
b) Hari kedua, sikap tubuh terlentang kedua kaki lurus ke depan, angkat
terasa otot sekitar tangan dan bahu terasa kencang. Ulangi sebanyak 8
kali.
disamping badan, tangan kanan di atas perut dan lutut ditekuk. Angkat
f) Hari keenam, posisi tidur telentang, kaki lurus dan kedua tangan di
bergantian antara kaki kiri dan kaki kanan. Jangan menghentak ketika
85
sebanyak 8 kali.
Kerutkan anus dan tahan 5-10 detik. Saat anus di kerutkan ambil
a) Kebersihan diri
4) Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan
5) Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu
b) Istirahat
berlebihan.
tidur.
perdarahan.
c). Latihan
kembali normal.
membantu, seperti :
perut selagi menarik nafas, tahan nafas kedalam dan angkat dagu
kali.
d). Gizi
4) Pil zat besu harus diminum, untuk menambah zat gizi sediknya
e). Laktasi
hipofise. Produksi air susu ibu akan lebih banyak. Sebagai efek positif
lecet.
6. Payudara dikeringkan.
g). Senggama
suhu tubuh.
1) Perdarahan pervaginam
nifas paling sedikit 4 kali, masa nifas dilakukan untuk menilai keadaan
ibu dan bayi baru lahir, mencegah, mendeteksi dan menangani masalah-
abnormal.
tanda-tanda penyulit.
pusat (puput 10-14 hari), menjaga bayi tetap hangat dan bersih,
91
imunisasi.
alami.
kontrasepsi
92
Bayi baru lahir normal adalah bayi dengan masa gestasi 37-42 minggu
1) Adaptasi fisiologi
Dalam hal ini sangat perlu diperhatikan adalah bagaimana upaya untuk
yang tubuhnya dalam keadaan basah atau tidak segera dikeringkan dan
dan kering. Berat badan bayi dapat dihitung dari selisih berat bayi saat
membahayakan kesehatanya.
3) Pemeliharaan pernafasan
d) Memulai pernafasan.
94
terakhir antara ibu dan bayi dan ini sangat tergantung dari pengalaman
a) Alat penjepit plastic, yang khusus dibuat untuk tali pusat (disposible)
dahulu.
b) Pita dari bahan nilon yang sangat kuat dan yang disimpan dalam
sehingga tidak mudah lepas, dan terus menekan tali pusat, walaupun
c) Benang katun steril diikatkan rangkap dua pada tali pusat. Pengikatan
dengan benang katun steril ini tidak menjamin penekanan yang terus
5) Bounding attachment
dengan segera setelah dilahirkan dengan tujuan agar bayi secara naluriah
dapat mengenali ibunya, serta sang ibu dapat mengetahui kondisi bayinya
untuk satu dan dua menit pada setiap payudara ibu. Dengan
95
ibu yang secara tidak langsung rangsangan isapan bayi dapat membantu
reflek, moro reflek dan tonic neck reflek dapat berjalan dengan baik.
berikut :
Nilai Waktu
Yang dinilai
0 1 2
A: Appearance color Badan merah, Seluruh tubuh
Pucat
(warna kulit) ekstrimitas biru kemerah-merahan
P: Pulse/heart rate
Tidak ada Dibawah 100 Diatas 100
(frekuensi jantung)
Sedikit gerakan
G: Grimace Tidak ada Batuk / bersin
mimic
A: Activity Ekstrimitas fleksi
Lumpuh Gerakan aktif
(tonus otot) sedikit
R: Respiration Lambat, tidak
Tidak bernafas Menangis kuat
(usaha bernafas) teratur
Jumlah
96
Hal-hal yang dinilai waktu pemantauan bayi sesudah lahir pada 2 jam
pertama meliputi kemampuan menghisap kuat atau lemah bayi tampak aktif
kesehatan yang memerlukan tindak lanjut, seperti bayi kecil untuk masa
e. Perubahan Fisiologis
Pernafasan pertama pada bayi baru lahir normal pada waktu 30 detik
kembali menjadi sirkulasi bayi yang hidup di luar badan ibu. Makin lama
makin menurun dan pada menit ke 30 menjadi 120 – 140 kali per menit.
97
2). Suhu
Pada saat bayi lahir berada pada suhu lebih rendah dari pada di
36°C – 37°C.
3). Kulit
Terdapat vernik caseosa yaitu lemak putih yang melekat pada tubuh
faeces, mekonium.
4). Faeces
Faeces berbentuk mekonium yaitu seperti teh hitam pekat yang telah
ASI.
dan ibu. Tali pusat biasanya lepas dalam 10 hari setelah lahir.
6). Refleks
dasar bagi bayi untuk mengadakan reaksi dan tindakkan aktif seperti:
98
c) Reflek rooting : jika diberikan simulasi taktil pada pipi dan darah
susu.
menelan.
f) Refleks babinsky : bila ada rangsangan pada telapak kaki, ibu jari
g) Refleks stapping : jika bayi dibuat berdiri akan ada gerakan spontan
hari pertama berat badan akan turun oleh karena bayi mengeluarkan air
kencing dan mekonium. Sedangkan cairan yang masuk belum cukup, dan
pada hari ke 4 berat badan akan naik lagi. Kehilangan berat badan ± 7%
99
dari berat awal dan tidak melebihi 10% dari berat badan lahir. Hal ini
1) Pernapasan
kali per menit. Pada pernapasan normal, perut dan dada bergerak hampir
inspirasi maupun ekspirasi. Gerak napas normal adalah 30-50 kali per
menit.
2) Kehangatan
Suhu badan bayi terlalu panas > 38’C ( febris ) atau terlalu dingin <
a) Pastikan bayi tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi dengan
kulit ibu.
menit, apabila telapak bayi terasa dingin, periksalah suhu tubuh bayi
dan apabila suhu bayi < 36’C, segera hangatkan bayi tersebut.
3) Warna
Warna kulit pada bayi yaitu : kuning, biru atau pucat dan memar.
9 BULAN CAMPAK
101
lengkap. Pada langkah ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dari
klien.
langkah ini data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi. Kerangka
rujuk klien apabila ada masalah yang berkaitan dengan sosial ekonomi,
S = Subjektif
O = Objektif
laboratorium dan tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus
A = Assesment
a. Diagnosa / masalah
P = Planning