Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin ketatnya persaingan bisnis dan usaha di indonesia, sehingga membuat segala
macam pelayanan yang sangat menarik ditawarkan demi memanjakan konsumen mulai dari
harga, kualitas pelayanan, jenis-jenis pelayanan, sampai tempat yang bersih dan nyaman serta
menjaga hubungan yang baik dengan klien.
Maka pelaku bisnis mencari ide untuk membuka suatu bisnis atau usaha yang banyak
diminati oleh semua kalangan agar suatu usaha dapat berjalan dengan suatu bisnis dapat
berjalan dengan sukses.
Salah satu usaha yang dapat diminati oleh semua kalangan adalah mendirikan usaha
baby spa, baby spa disebut sebagai usaha yang diminati oleh kalangan medis, karena baik ibu
balita, balita, dan bayi dapat merasakan usaha tersebut. Para ibu-ibu dapat meluangkan
waktunya ke baby spa untuk memijat, menstimulasi tumbuh kembang putra putrinya bahkan
untuk berkonsultasi sekalipun. Dan apabila seorang ibu rumah tangga yang menjadi wanita
karir dapat mengunjungi baby spa setelah jam kerja untuk treatmen yang lebih aman untuk
bayi atau balita nya daripada dengan dukun.
Mengamati hal tersebut maka saya berinisiatif untuk membuka bisnis baby spa di klinik
saya. Selain karena belum ada di daerah saya, bisnis ini juga untuk memberikan palayanan
terhadap bayi dan balita yang lebih aman.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Analisis Pemasaran

Peluang Usaha baby spa merupakan pola hidup sehat yang menjadi tren saat ini. ikut
membawa keuntungan bagi para pelaku bisnis makanan olahan jamur. Hal tersebut dibuktikan
dengan makan banyaknya gerai-gerai makanan yang menjajakan cemilan berbahan dasar
jamur. Salah satu diantaranya yang paling populer makanan olahan jamur adalah mie ayam
jamur.
Langkah-langkah untuk menentukan ada atau tidak adanya peluang pasar adalah :
a) Mengamati kebutuhan apa yang paling banyak diperlukan oleh masyarakat sekitarnya.
b) Kapan saja konsumen membutuhkan produk, apakah setiap saat atau sering dibutuhkan,
kadang-kadang dibutuhkan atau jarang dibutuhkan.
c) Perhatikan karakteristik konsumen berdasarkan jenis kelamin, umur, pekerjaan maupun
pendidikan. Karakteristik ini sangat penting untuk menentukan jenis barang apa yang paling
cocok dengan kebutuhan konsumen.
d) Bagaimana daya beli (kemampuan bayar) konsumen, apakah termasuk konsumen yang
mempunyai pendapatan tinggi atau rendah.
e) Perhatikan apakah di pasar ada pesaing atau tidak. Apabila ada pesaing, peluang pasar apa
yang belum digarap oleh pesaing. Bagi usaha baru dan kecil lebih baik menggarap niche
market.

Produksi bisnis ini adalah barang yang siap jual yang sudah di packing. Oleh karena itu
proses pemasaran atau penjualannya adalah dengan menditribusikan produk-produk :
1. warung-warung kecil yang menjual makanan ringan
2. toko-toko makanan
3. supermarket
4. kantin-kantin sekolah
5. pedagang makanan
Usaha ini juga menerima pesanan produk dari pelanggan yang mengadakan satu acara
ataupun untu8k konsumsi pribadi, dengan harga dan ketentuan lain yang disepakati.
Selain itu kita juga menggunakan beberapa konsep bauran promosi, manfaatnya dengan
mengoptimalkan proses promosi maka akan lebi mudah juga dalam memasarkan produk
usaha ini, kita akan coba semua teori tentang bauran promosi, dan kemudian akan kami
seleksi cara yang mana yang lebih efektif dan efisien. Adapun jenis bauran promosi tersebut
antara lain :

1. Periklanan (Advertising): Merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi


konsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan oleh pengusaha lewat surat kabar, radio,
majalah, bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk poster-poster yang dipasang dipinggir jalan
atau tempat-tempat yang strategis.
2. Penjualan Pribadi (Personal selling): Merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan
kontak langsung dengan calon konsumennya. Dengan kontak langsung ini diharapkan akan
terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha dengan calon konsumennya itu.
Yang termasuk dalam personal selling adalah: door to door selling, mail order, telephone
selling, dan direct selling.
3. Promosi Penjualan (Sales Promotion): Merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan
produk yang dipasarkarlnya sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk
melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu, maka produk
tersebut akan menarik perhatian konsumen.
4. Publsitas (Pubilicity): Merupakan cara yang biasa digunakan juga oleh perusahaan untuk
membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen, agar mereka menjadi tahu,
dan menyenangi produk yang dipasarkannya, hal ini berbeda dengan promosi, dimana
didalam melakukan publisitas perusahaan tidak melakukan hal yang bersifat komersial.
Publisitas merupakan suatu alat promosi yang mampu membentuk opini masyarakat secara
tepat, sehingga sering disebut sebagai usaha untuk "mensosialisasikan" atau
"memasyarakatkan "

2.2 Produksi dan finansial


Usaha ini memakai grobak jualan mie ayam jamur dengan perkiraan :
Perkiraan Masa Pakai
* Gerobak : 5 tahun
* Peralatan masak: 3 tahun
* Peralatan makan : 2 tahun
* Perlengkapan lain-lain : 1 tahun.
Biaya Investasi
Gerobak : Rp 3.000.000,00
Peralatan masak : Rp 1.500.000,00
Peralatan makan : Rp 1.000.000,00
Perlengkapan lain-lain : Rp 500.000,00
Total investasi : Rp 6.000.000,00
Pemasukan
Penjualan mie ayam : 30 porsi x Rp 5.000,00 x 30 hari = Rp 4.500.000,00
Penjualan minuman : 30 x Rp. 1.500,00 x 30 hari = Rp. 1.350.000,00
Total Pemasukan : Rp. 4.500.000,00 + Rp. 1.350.000,00 = Rp. 5.850.000,00
Pengeluaran
Biaya Tetap
Gaji penjual mie ayam (penulis sendiri) : Rp. 1.000.000,00
Penyusutan gerobak : (1/60 x Rp 3.000.000,00) = Rp. 50.000,00
Penyusutan peralatan masak : (1/36 x Rp 1.500.000,00) = Rp. 42.000,00
Penyusutan peralatan makan : (1/24 x Rp 1.000.000,00) = Rp. 42.000,00
Penyusutan perlengkapan lain-lain : (1/12 x Rp 500.000,00) Rp. 42.000,00
Total biaya tetap : Rp 1.176.000,00
Biaya Variabel
Mie : 3 kg x Rp. 10.000,00 x 30 hari = Rp. 900.000,00
Ayam : 1 ekor x Rp. 25.000 x 30 hari = Rp. 750.000,00
Sawi dan bumbu : Rp. 10.000,00 x 30 hari = Rp. 300.000,00
Kecap : Rp. 8.000,00 x 10 kali = Rp. 80.000,00
Saos : Rp. 8.000,00 x 10 kali = Rp. 80.000,00
Gas : Rp 16.000,00 x 10 kali) = Rp. 160.000,00
Total biaya variabel : Rp. 2.270.000,00
Total biaya operasional : Rp. 1.176.000,00 + Rp. 2.270.000,00 = Rp. 3.446.000,00
Keuntungan
Rp. 5.850.000,00 – Rp. 3.446.000,00 = Rp. 2.404.000,00
Revenue Cost Ratio (R/C)
Total penerimaan : total biaya operasional
Rp. 5.850.000,00 : Rp. 3.446.000,00 = 1,70
Pay Back Period
(Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
(Rp. 6.000.000,00 : Rp. 2.404.000,00) x 1 bulan = 2,5 bulan

Adapun cara membuat sajian 1 porsi mie ayam jamur adalah :


Bahan :
300 gr mie basah, rebus, tiriskan
1 sdm minyak sayur
1 sdm kecap asin

Tumisan Ayam :
1/2 ekor (500 gr ayam), sisihkan daging dan tulangnya
200 gr jamur, potong kecil-kecil
3 siung bawang putih, cincang halus
50 ml air
2 sdm saus tiram
1 sdm kecap asin
2 sdm kecap manis
Minyak untuk menumis
Kuah :
1000 ml kaldu ayam (dari rebusan tulang ayam)
3 siung bawang putih, digeprak
3 sdt garam
1 sdt merica bubuk
1 sdt gula pasir
1 batang daun bawang, iris halus
10 buah bakso sapi
Pelengkap :
Kulit pangsit, digoreng
Sawi hijau, seduh dalam kuah, potong-potong
Sambal botol
Cara mengolah :
Tumis ayam:
Potong daging ayam kotak-kotak kecil

2.3 Aspek Hukum
Aspek Hukum merupakan aspek yang cukup menentukan dan menjamin akan
kelangsungan suatu kegiatan usaha. Oleh karena itu, aspek ini tidak dapat diabaikan. Karena
aspek Hukum merupakan legalitas kelangsungan usaha, sedangkan usaha yang sedang
berproduksi akan segera terhenti begitu saja atau terhenti perlahan manakala produk yang
dihasilkan tidak memiliki jaminan pasar.
Jenis badan hukum yang dipilih dalam usaha ini adalah perusahaan perseorangan.
Dengan proses perizinan pada pemerintah engan mengajukan permohonan dan ketentuan :
Dokumen yg diperlukan :
Tanda Daftar Perusahaan.
) Bukti Diri .
Surat Keterangan Usaha dari desa/kelurahan setempat.
Jenis Ijin Usaha :
a) Surat izin usaha perdagangan
b) Surat izin usaha industri
c) Izin domisili
d) Izin mendirikan bangunan ( IMB )
e) Izin dari Departemen teknis sesuai dengan bidang usaha.

2.4 Karyawan Usaha

Bisnis ini adalah milik sendiri, adapun tenaga kerja yang di gunakan hanya 2 orang yang
sudah terbukti keahliannya dalam hal mengolah singkong, tenaga kerja tersebut adalah ibu
rumah tangga yang kami rekrut dari tempat terdekat, dengan seleksi yang sederhana dan tdak
memerlukan biaya. Pelatihan tenaga kerja tersebut adalah dengan memberikannya resep-resep
masakan dari chef terkenal mengenai singkong atau ketela, atau kita carikan dari internet
maupun pengalaman individu dari ahli yang sudah terbukti masakannya.
Kompensasi dari masing-masing tenaga kerja tersebut adalah Rp. 700.000,- juga kami
berikan fasilitas makan. Semua tenaga kerja diberikan fasilitas dan kompensasi yang sama,
karena tidak ada posisi atatau hirarki yang signifikan, semua pekerja adalah karyawan.

2.5 Kelangsungan Usaha


Rencana Usaha kecil ini adalah salah satu bentuk usaha yang gampang beradaptasi
dilokasi dan waktu apapun, karena segi peralatan yang sederhana dan bahan baku yang
gampang di dapat, yaitu Ayam, mie dan jamur yang dapat ditemukan dipasaran.
Selanjutnya jika usaha kecil ini sukses dalam waktu 1 tahun, maka akan di usahakan
terus supaya keuntungannya tetap seimbang bahkan bisa lebih besar, dengan cara dasar yang
sudah tertulis diatas, menggunakan beberapa strategi pemasaran dan promosi yang sangat
akurat maka akan lebih mempermudah memasarkan produk kripik singkong ini..
Dalam segi keuangan sendiri akan jelas terealisasikan jika keuntungan sebesar
Rp. 2.404.000,- , dan akan kami gunakan untuk pembelian bahan baku makanan selanjutnya
dengan taksiran biaya 30% dari keuntungan dan 20% persen akan kita tabungkan, lalu yang
50% akan di nikmati keuntungannya. Memang tidak terlalu besar dari pembagian
keuntungannya, namun ini adalah awal dari usaha yang akan terus berkembang yang ahirnya
akan meraup keuntungan yang lebih dari layak.
Hasil tabungan itu nanti akan bermanfaat ketika perluasan usaha memang sudah pantas
dilakukan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jenis usaha yang akan didirikan adalah menciptakan dan menjual produk berupa mie
ayam jamur, yang mana masyarakat sekatrang seakan haus akan inovasi sebuahproduk, maka
usaha mie ayam jamur ini menjadi peluang usaha inovasi yang bersasaran pasar cukup jelas.
Dengan beberapa bauran promosi dan meneliti pesaing yang menciptakan produk yang
sama, jaringan yang luas serta didukung dengan produk yang mempunyai kepuasan dan cirri
khas, maka dipastikan usaha ini layak dan akan jelas kelangsungan hidup usahanya.
Keuntungan yang tidak mengecewakan bagi usaha kecil seperti ini akan memberi jaminan
bagi kelangsungan usaha dan tenaga kerja.
Dengan perkiraan keuntungan diatas maka dapat dipastikan juga perluasan usaha ini
akan mudah terealisasikan.

Anda mungkin juga menyukai