Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

Analisis Sintesis tindakan pemberian oksigen pada Tn. W


Di Ruang Zaenab Rumah Sakit PKU Aisyiah Boyolali
Hari : Senin
Tanggal : 16-04-2018
Jam : 19.00 WIB
A. Keluhan Utama
Pasien datang dari IGD dengan keluhan utama sesak napas, saat dikaji pasien masih
merasa sesak
B. Diagnosis Medis
Hepatoma dan Ca. Rekti
C. Diagnosa Keperawatan
Pola napas tidak efektif berhubungan dengan kelemahan otot pernapasan
D. Data yang mendukung diagnosis keperawatan
DS: Pasien mengatakan masih merasa sesak, keluarga pasien mengatakan bahwa
pasien merupakan perokok aktif sebelum sakit
DO: pasien terlihat sulit saat berbicara. RR: 24x/menit
E. Dasar pemikiran
Pasien mengalami hepatoma atau pembengkakan hepar yang terlihat dari inspeksi
abdomen dextra membesar dari ukuran normal. Pembesaran atau pembengkakan ini
mengakibatkan terdesaknya dighfragma sehingga saat ekspansi paru pada pasien tidak
maksimal dan pasien pun sesak. Hal ini diperparah dengan aktivitas pasien 90% di
tempat tidur mebuat proseses ventilasi tidak bisa maksimal.
F. Prinsip tindakan keperawatan
Tindakan keperawatan ini digunakan untuk mempertahankan oksigenasi pasien agar
tetap stabil. Berikut merupakan prosedur pemasangan oksigen pada pasien:
1. Siapkan Kateter nasal, kanula nasal atau masker sesuai yang dibutuhkan dengan
1 set tabung oksigen ( oksigen central )
2. Hubungkan antara kanul binasal, Kateter nasal, atau masker dengan flowmeter
pada tabung oksigen.
3. Bersihkan lubang hidung pasien dengan cotten budd atau tisue
4. Cek fungsi dari slowmeter dengan memutar pengatur konsetrasi oksigen &
mengamati adanya gelembung udara dalam humidifier
5. Cek aliran oksigen dgn cara mengalirkan oksigen lewat kanul binasal
kepunggung tangan perawat
6. Pasang kanul binasal kelubang hidung pasien dengan tepat/sesuai
7. Atur pengikat kanul binasal dengan benar, janganlah terlalu kencang & jangan
sampai terlalu kendur
8. Pastikkan kanul binasal terpasang dengan aman
9. Atur aliran oksigen sesuai dengan program yang telah ditentukan
10. Alat-alat dikembalikan di tempat yg sesuaitempatnya semula
11. Perawat mencuci tangan sesudah melaksanakan tindakan pemasangan therapy
oksigen
12. Mengakhiri tindakan dengan mengucapkan salam kepada klien
13. Kontrak waktu selanjutnya
G. Analisis tindakan
Tindakan ini dmigunakan dengan maksud atau ditujukan pada pasien dengan masalah
hipoksemia/hipoksia, sebagai tindakan pengobatan dan untuk mempertahankan
metabolisme tubuh
H. Bahaya dilakukannya tindakan
Penggunaan oksigen pada pasien sangat sering dilakukan dan menjadi kebutuhan
utama pada tindakan medis maupun non medis. Namun, tidak semua penggunaannya
mendapat dampak positif. Menurut analisis yang dilakukan oleh Alexander, dkk
(2013) memaparkan bahwa penggunaan o0ksigen yang berlebihan dan tidak treratur
pada pasien akan menyebabkan terjadinya hipomksemia pada arteri pasien dan
berujung pada perburukan keadaan pasien kedepannya. Hal ini sejalan pada penelitian
yang dilakukan pada tahun 2012 yang dilakukan oleh Chris, ia menyatakan pada
penggunaanya, oksigen memang sangat membantu namun jika diberikan berlebihan
kemungkinan besar pasien akan mengalami hyperoxia dimana oksigen yang masuk
tidak lagi memberi nurtrisi pada jaringan melainkan menjadi racun yang berujung
pada kematian jaringan dan keadaan paling buruk adalah kematian pada pasien. Selain
itu, pada penggunaan oksigen khususnya pasien dalam kasus ini menggunakan nassa
kanul, yang telah diteliti (Bulan dan Sabir, 2015) ditemukan beberapa macam bakteri
diantaranya: taphylococcus aureus, Micrococcus varians, Staphylococcus
epidermidis, Eschericia coli, Klebsiella pneumonia, Streptococcus sp., Enterobacter
sp., Bacillus sp. Serratia sp. Hal ini bisa diakibatkan karena penggunaannya yang
lebih dari waktu yang ditentukan dan banyaknya jenis bakteri yang memungkin ada
pada pasien dengan nassal kanul yanng digunakan kemungkinan terjadi infeksi lain
pun akan semakin besar.
I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan
Memonitor kepatenan alat oksigen yang melekat pada pasien, memastikan jika alat
tidak mengganggu aktivitas pasien dan memonitor irama napas, kedalaman
pernapasan dan adanya batuk atau tidak.
J. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan
S: pasien mengatakan masih sesak namun, tidak seperti di rumah
O: oksigen dengan konsentrasi 4 liter masih terpasang. RR: 24x/menit. Pasien masih
sulit berbicara
A: Pola napas pasien masih belum efektif
P: memonitor pernapasn pasien, melanjutrkan terapi oksigen pada pasien sesuai
anjuran atau keadaan pasien.

DAFTAR PUSTAKA
Alexander D Cornet, Albertus J Kooter, Mike JL Peters and Yvo M Smulders. 2013.
The potential harm of oxygen therapy in medical emergencies. Journal critical
care. BioMed Central Ltd. http://ccforum.com/content. Diakses 17/04/2018
Bulan Putri Pertiwi, M. Sabir. Identifikasi Variasi Bakteri Pada Nasal Kanul di
Ruang ICU RSUD Undata Tahun 2015. MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah
Kedokteran, Vol.2 No.3
Chris Higgins. 2012.The dangers of oxygen therapy – hyperoxia and mortality.
acutecaretesting.org diakses 17/04/2018
Gloria M. Bulechek. Nurshing Intervention Classification (NIC). Edisi Keenam. 2016.
ELSEVIER; Singapore
Nanda. (2015). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015-2017 Edisi 10
editor T Heather Herdman, Shigemi Kamitsuru. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai