NUR RAHMAN
K11110631
i
ii
iii
RINGKASAN
Universitas Hasanuddin
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Kesehatan Reproduksi
Makassar, Maret 2017
Nur Rahman
"Pengetahuan, Sikap, Dan Praktik Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja
Puskesmas Jumpandang Baru Kecamatan Tallo Kota Makassar”.
( x + 90 halaman + 16 tabel + 8 lampiran )
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang tidak terhingga penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang
telah melimpahkan banyak anugrah, sehingga penyusunan skripsi ini dengan judul
Puskesmas Jumpandang Baru Kecamatan Tallo Kota Makassar Tahun 2016" dapat
Dengan segala keterbatasan penulis, baik dari sisi kapasitas dan disiplin ilmu yang
penulis geluti, disadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. untuk itu, penulis
memohon maaf, sesungguhnya kesalahan yang timbul bukanlah kesengajaan dari penulis
melainkan QadarNyalah yang telah berlaku bagi penulis dan ketenaran datanglah hanyalah
dariNya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat diselesaikan tanpa adanya bantuan
dari berbagai pihak. Untuk itu, secara khusus penulis menghanturkan hormat dan terima kasih
1. Bapak dr, Muhksen Sarake, MS selaku pembimbing I yang telah mengorbankan waktu
dan tenaga untuk memberikan arahan, petunjuk dan saran kepada penulis dalam
2. Ibu Dr. Hj. A. Ummu Salmah, SKM, M.Sc selaku pembimbing II yang telah
mengorbankan waktu dan tenaga untuk memberikan arahan, petunjuk dan saran kepada
3. Bapak Prof. Dr. dr. H. M. Tahir Abdullah, M.Sc., MSPH. ; Ibu Dr.dra. Nurhaedar
Jafar, Apt.,M.Kes ; Bapak Muh. Arsyad Rahman, SKM, M.Kes selaku dosen penguji
yang telah memberikan waktu, perhatian, masukan, serta sarannya guna menyempurnakan
v
4. Segenap para dosen pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat yang telah memberikan ilmu
yang sangat luar biasa selama menempuh studi di Fakultas Kesehatan Masyarakat.
5. Segenap Staf Akademik Fakultas Kesehatan Masyarakat, dan Staf Administrasi Bagian
Biostatistik/KKB.
6. Kepala Puskesmas Jumpandang Baru Kecamatan Tallo Kota Makassar beserta stafnya
7. Kepada orang tua tercinta (Ayahanda Prof. Dr. dr. H. M. Tahir Abdullah, M.Sc., MSPH
dan Ibunda Hj. Nasriani) yang tidak pernah lelah memberikan doa dan dukungan materi
9. Semua Pihak Saudara, Sahabat yang penulis tidak sempat menyebut namanya satu persatu
yang telah membantu penyusunan skripsi ini. Saya ucapkan terima Kasih.
Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, saran dan kritik sangat
dibutuhkan demi kesempurnaan penulisan yang kelak dapat bermanfaat bagi penelitian
Penulis
vi
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................ v
DAFTAR TABEL........................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. ix
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian.............................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian............................................................................ 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Pemberian ASI Eksklusif......................... 7
B. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan............................................. 20
C. Tinjauan Umum Tentang Sikap........................................................ 23
D. Tinjauan Umum Tentang Promosi Susu Formula............................. 24
E. Kerangka Teori................................................................................. 27
BAB III. KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep............................................................................ 31
B. Definisi Operasional dan kriteria Objektif...................................... 35
C. Hipotesis Penelitian......................................................................... 36
BAB IV. METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian............................................................................ 38
B. Populasi dan Sampel....................................................................... 38
C. Pengolahan Data dan Analisis........................................................ 41
v
D. Analisis Dan Penyajian Data.......................................................... 42
E. Penyajian Data................................................................................ 44
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian............................................................................... 44
B. Pembahasan..................................................................................... 53
C. Keterbatasan Penelitian................................................................... 60
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan...................................................................................... 61
B. Saran................................................................................................ 61
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 63
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
vii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
menyusui bayi dan tidak memberi bayi makanan atau minuman lain,
termasuk air putih, kecuali obat-obatan dan vitamin atau mineral tetes;
bulan sebesar 80%. Namun demikian, angka ini sangat sulit untuk dicapai,
bahkan tren prevalensi ASI eksklusif dari tahun ke tahun terus menurun.
dapat terjadi pada bayi bila tidak mendapat Air Susu Ibu (ASI).
bahwa IQ kelompok bayi prematur yang diberi ASI adalah 8.5 poin lebih
itu kurangnya atau tidak diberikannya ASI pada bayi dapat memberikan
1
2
dimulai sejak dalam kandungan sampai usia 3 tahun yang dikenal dengan
bayi, oleh karena itu diperlukan pemberian ASI ekslusif selama enam
dengan baik. Faktor tersebut adalah faktor karakteristik ibu, faktor bayi,
diberikannya ASI eksklusif pada bayi adalah karena pengetahuan ibu yang
kurang, sikap ibu terhadap pemberian asi ekslusif, ibu sibuk bekerja,
susu formula, kurangnya sekresi ASI, persepsi tentang bayi tanpa diberi
makanan tambahan akan menjadi lapar dan pengetahuan ibu tentang ASI
menunjukkan penurunan dari 62,2% pada 2007 menjadi 56,2% pada 2008.
3
Sementara jumlah bayi di bawah enam bulan yang diberi susu formula
meningkat dari 16,7% pada 2002 menjadi 27,9% pada 2003. (Zainal,
2011).
kemunduran, dari 51%, 45% dan 21% untuk bayi berkisar umur 0-1, 2-3,
4-5 bulan berturut-turut pada bulan Desember 2000 hingga bulan Februari
2001, dan mencapai 11%, 32% dan 10% hingga September 2003 (HKI,
2004).
menyusui.
ASI eksklusif pada kelompok ibu yang diberi konseling dengan yang tidak
(2007); Sandra David, (2008); dan Gloria E, dkk (2009); juga menemukan
oleh seorang ibu terhadap bayinya yang baru lahir, sedangkan pemberian
ASI eksklusif sendiri adalah pemberian air susu ibu kepada bayinya yang
minuman lain, termasuk air putih, kecuali obat-obatan dan vitamin atau
rendah (32.4%) untuk bayi dibawah umur 6 bulan, sedangkan bayi yang
Indonesia.
Daya Manusia (SDM) sejak dini. Selain dari pada itu juga mencegah
B. Rumusan Masalah.
eksklusif.
C. Tujuan Penelitian.
1. Tujuan Umum
eksklusif.
2. Tujuan Khusus
eksklusif.
D. Manfaat Penelitian.
ASI eksklusif bagi ibu menyusui pada masa akan datang di Sulawesi
Selatan.
dan menjadi salah satu bahan bacaan bagi peneliti berikutnya di masa
akan datang.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Konsep Menyusui
fisik, mental dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari
serta pada masa awal pengasuhan dan menyusui, hal ini memang
7
8
b. Pengertian ASI
ASI (Air Susu Ibu) adalah istilah untuk cairan putih yang
ASI terdiri dari berbagai komponen gizi dan non gizi. Komposisi
kadar lemak 4–5 kali dan kadar protein 1,5 kali lebih tinggi
daripada awal menyusui dan juga terjadi variasi dari hari ke hari
dengan milk ejection reflex atau let down reflex yaitu mengalirnya
dihambat oleh kadar estrogen yang tinggi. Pada hari kedua atau
(Kristiyanasari, 2009).
1) Refleks Prolaktin
d. Persiapan ASI
menghitam.
reflex.
13
e. Komposisi ASI
1) Kolostrum.
tinggi.
rendah laktosa.
3) ASI sempurna.
bulan.
Pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja,
tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh,
air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya,
tahun atau bahkan lebih dari 2 tahun. Para ahli menemukan bahwa
manfaat ASI akan sangat meningkat bila bayi hanya diberi ASI saja
makanan bayi secara optimal maka semua ibu dapat memberikan ASI
eksklusif dan semua bayi diberi ASI eksklusif sejak lahir sampai
berusia 4-6 bulan. Setelah berumur 4-6 bulan, bayi diberi makanan
Pemberian makanan untuk bayi yang ideal seperti ini dapat dicapai
sehingga para ibu dapat menyusui secara eksklusif. Pada tahun 1999
badan bayi yang kurang dari standar atau didapatkan tanda-tanda lain
mulai pada usia 4 bulan sesuai dengan isi Deklarasi Innocenti (1990),
yaitu “hanya diberi ASI sampai bayi berusia 4-6 bulan”. Namun,
memunyai dampak yang negatif terhadap kesehatan bayi dan tidak ada
yaitu bayi akan lebih sehat, cerdas, dan berkepribadian baik, ibu akan
yaitu
oleh bayi.
lainnya.
selenium.
resiko perdarahan.
18
ASI eksklusif.
menurunkan kematian.
dan baru
tidak secara penuh selama 6 bulan awal tetapi diselingi oleh susu
atau yang biasa dikenal dengan nama MP-ASI, pemberian ASI bukan
berat badan bayi. Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
penambahan berat badan 300 gram lebih sedikit dalam waktu 1 bulan
skor Z yang lebih tinggi daripada bayi yang tidak diberi ASI eksklusif
pada bayi yang diberi ASI eksklusif adalah -0,10 menjadi 0,097 pada
dalam waktu 1 bulan, sedangkan bayi yang diberi susu formula rerata
bulan.
Pemberian ASI
tanpa tambahan makanan &
EKSKLUSIF minuman lain pada bayi umur
(0-6 bulan)
PEMBERIAN ASI
Pemberian ASI
NON disertai pemberian makanan /
EKSKLUSIF minuman tambahan lainnya
pada bayi umur (0-6 bulan)
melalui proses belajar dan disimpan dalam ingatan, akan digali pada saat
Budiman, 1995).
21
stimulus;
tingkatan:
yang sebenarnya.
dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.
apabila pengetahuan seseorang telah positif terhadap suatu hal, maka akan
seseorang telah positif terhadap suatu hal maka diharapkan akan timbil
niat untuk melaksanakan hal tersebut. akan tetapi niat-niat tersebut akan
selain karena makanan yang kurang juga karena air susu ibu (ASI) banyak
dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh jumlah ASI yang
diperoleh termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung di dalam
ASI tersebut. ASI tanpa bahan makanan lain dapat mencukupi kebutuhan
2004).
laku, dapat juga diartikan sebagai bentuk respon evaluatif, yaitu suatu
masalah.
2003)
Roesli (2004) adalah cairan yang berisi zat yang mati didalamnya,
tidak ada sel yang hidup seperti sel darah putih, zat pembunuh bakteri,
tempat praktik bidan. Selain memasang poster dan kalender, ibu yang
tindakan yang tepat karena tidak sesuai lagi dengan standar ASI
waktu ibu bekerja, bayi dapat diberi ASI perah yang diperoleh
sehari sebelumnya
26
menyusui.
manja.
keluarga.
E. Kerangka Teori
1. faktor ibu
2. faktor peluang
c. tekanan komersil
berlaku setempat.
berikut ini.
28
Peluang untuk
Keputusan Ibu bertindak dalam
keputusan ini
memberikan ASI pada setiap bayi yang dilahirkan ialah ibu dari bayi itu
sendiri. Seorang ibu yang baru melahirkan bayinya, maka secara naluri
naluri keibuan serta amanat dan tanggung jawab terhadap dirinya. Namun
tidaklah semudah yang diperkiran oleh seorang ibu karena selain sebagai
ibu dari bayi yang baru dilahirkan, ibu juga dikelilingi oleh faktor lain
yang baru dilahirkan telah ada pada seorang ibu, namun ide tersebut masih
penting yang termasuk dalam kelompok ini ialah faktor informasi dan
kelahiran bayi karena apabila fisik ibu terjamin secara maksimal, atau
dalam penelitian ini ialah dukungan suami, serta nilai budaya yang
penelitian ini yaitu variabel dukungan suami dan nilai budaya. Kedua
selama kehamilan, serta pemberian makanan tertentu (air tajin, madu, air
paut dengan jumlah anak yang dimiliki, serta bentuk keluarga dari ibu
persalinan, mulai dari tingkat rendah sampai dengan tingkat yang termasuk
tinggi.
norma yang berlaku setempat, variabel ini juga cukup besar pengaruhnya
31
termasuk rumah sakit dan tempat pelayanan ibu hamil dan menyusui.
BAB III
KERANGKA KONSEP
1. Dasar Pemikiran
31
32
b. Pengetahuan Ibu
dalam komposisinya hanya berisi zat yang mati, dan tidak ada sel
yang hidup seperti sel darah putih, zat pembunuh bakteri, antibodi,
c. Sikap
yang terbaik untuk bayi, sehingga ibu berniat akan memberikan asi
WHO.
PENGETAHUAN IBU
PRAKTIK
PEMBERIAN ASI
EKSKULSIF
SIKAP
Keterangan:
= Variabel Independen
= Variabel Dependen
vitamin atau mineral tetes, dan ASI perah menurut pengakuan ibunya.
Kriteria obyektif:
2. Pengetahuan Ibu
benar.
persen benar.
3. Sikap
C. Hipotesis Penelitian.
ASI eksklusif
ASI eksklusif.
37
eksklusif.
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian.
1. Populasi.
2. Sampel Penelitian.
berikut ini.
38
39
a. Unit Observasi
Tallo.
b. Unit Analisis
3. Besar Sampel
Sampel yang diambil dari penelitian ini adalah populasi finit, maka
( )
Keterangan:
N : besar populasi ibu yang menyusui (1977)
n : besar sampel
Z : nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada α
tertentu (1,96)
d : tingkat ketelitian yang diinginkan (0,05)
P : Perkiraan proporsi variabel penelitian (0,5)
Dengan menggunakan rumus besar sampel tersebut, maka:
( ) ( )( )
( ) ( ) ( )( )
syarat penelitian.
Penelitian ini akan dilaksanakan selama satu bulan yakni dari bulan
Makassar.
41
menengah ke atas.
1. Penyuntingan Data
2. Koding Kuesioner
pemasukan data.
4. Pembersihan data
dilakukan analisis.
berikut:
hubungan atau asosiasi yang terjadi antara dua variabel (Hidayat &
43
terhadap variabel terkait dengan skala ordinal dianalisis dengan uji Chi-
( )
∑
berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel bebas dan
variabel terkait.
(| | )
( )( )( )( )
dengan variabel independen jika x2hit > x2tab atau nilai P < α (0,05).
berikut:
E. Penyajian Data.
penjelasan.
A. Hasil Penelitian.
terdiri dari seluruh ibu yang mempunyai bayi yang berumur dari 0 bulan
sampai 11 bulan.
disajikan dalam bentuk tabel distibusi frekuensi dan tabel silang (crosstab)
sesuai dengan tujuan penelitian disertai dengan penjelasan dari tabel yang
1. Analisis Univariat
44
46
Tabel 1
Distribusi Responden Berdasarkan Umur di Wilayah Kerja
Puskesmas Jumpandang Baru Kota Makassar
Tahun 2016
Umur (thn) n %
20-24 28 27,5
25-29 56 54,9
30-34 10 9,8
35-39 8 7,8
Jumlah 102 100,0
Sumber: Data Primer, 2016
Tabel 2
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan di Wilayah
Kerja Puskesmas Jumpandang Baru Kota Makassar
Tahun 2016
Tingkat Pendidikan n %
Tamat SD 4 3,9
Tamat SMP 16 15,7
Tamat SMA 66 64,7
Tamat PT 16 15,7
Total 102 100,0
Sumber: Data Primer, 2016
tabel berikut:
Tabel 3
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Wilayah
Kerja Puskesmas Jumpandang Baru Kota Makassar
Tahun 2016
Pekerjaan n %
Ibu Rumah Tangga 98 96,0
Wiraswasta 2 2,0
Lain-lain 2 2,0
Total 102 100,0
Sumber: Data Primer, 2016
Tabel 4
Distribusi Responden Berdasarkan 15 Pertanyaan Pengetahuan
Tentang ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas
Jumpandang Baru
Kota Makassar
Tahun 2016
Benar Salah
Pertanyaan
n % n %
Kandungan ASI (C1) 102 100,0 0 0,0
Kandungan Susu formula (C2) 10 9,8 92 90,2
ASI mengandung zat kekebalan
100 98,0 2 2,0
(C3)
Susu formula mengandung
80 78,4 22 21,6
kekebalan (C4)
Menyusui ASI dapat meningkatkan
96 94,1 6 5,9
kecerdasan (C5)
ASI melindungi bayi dari alergi
100 98,0 2 2,0
(C6)
Pemberian ASI membantu jarak
78 76,5 24 23,5
kelahiran (C7)
Menyusui mencegah terjadinya
100 98,0 2 2,0
kanker payudara (C8)
Pembeian ASI mengurangi resiko
100 98,0 2 2,0
terkena kanker payudara (C9)
Kolostrum adalah ASI yang
pertama keluar setelah melahirkan 102 100,0 0 0,0
(C10)
Kolustrum mengandung antibodi
76 74,5 26 25,5
(C11)
Menyusui bayi memberikan kasih
102 100,0 0 0,0
sayang (C12)
Ibu yang menyusui lebih cepat
pendarahan berheni pasca 60 58,8 42 41,2
persalinan (C13)
Inisiasi menyusui dini dilakukan
pada saat bayi diletakkanpada perut 102 100,0 0 0,0
ibu (C14)
Inisiasi menyusui dini memberikan
solusi untuk ibu menyusui ASI 96 94,1 6 5,9
eksklusif (C15)
Sumber: Data Primer, 2016
49
Tabel 5
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
di Wilayah Kerja Puskesmas Jumpandang Baru Kota
Makassar Tahun 2016
Tingkat Pengetahuan n %
Baik 86 84,3
Kurang 16 15,7
Total 90 100,0
Sumber: Data Primer, 2016
Tabel 6
Distribusi Responden Berdasarkan 5 Pertanyaan Sikap Ibu di
Wilayah Kerja Puskesmas Jumpandang Baru
Kota Makassar
Tahun 2016
Positif Negatif
Pertanyaan
n % n %
Apakah ibu bersedia memberikan
94 92,2 8 7,8
ASI sampai umur 6 bulan
Apakah ibu bersedia menyusui
80 78,4 22 21,6
bayinya sampai berumur 2 tahun
Apakah ibu akan memberikan
makanan pendamping ASI seelah 22 21,6 80 78,4
umur 6 bulan
Apakah ibu akan memberikan susu
92 90,2 10 9,8
formula sebelum berumur 6 bulan
Apakah ibu menganggap ASI lebih
102 100,0 0 0,0
baik dibandingkan susu formula
Sumber: Data Primer, 2016
50
Tabel 7
Distribusi Responden Berdasarkan Sikap di Wilayah Kerja
Puskesmas Jumpandang Baru Kota Makassar
Tahun 2016
Sikap n %
Positif 84 82,4
Negatif 18 17,6
Total 102 100,0
Sumber: Data Primer, 2016
yaitu 17,6%.
Tabel 8
Distribusi Responden Berdasarkan ASI Eksklusif
di Wilayah Kerja Puskesmas Jumpandang Baru
Kota Makassar
Tahun 2016
Asi Eksklusif n %
Ya 88 86,3
Tidak 14 13,7
Total 102 100,0
Sumber: Data Primer, 2016
51
yaitu 13,7%.
2. Analisis Bivariat
a. Tingkat Pengetahuan
Tabel 9
Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan ASI Eksklusif
di Wilayah Kerja Puskesmas Jumpandang Baru
Kota Makassar
Tahun 2016
ASI Eksklusif
Tingkat Jumlah Uji
Ya Tidak
Pengetahuan Statistik
n % n % n %
Baik 74 86,0 12 14,0 86 100,0
Kurang 14 87,5 2 12,5 16 100,0 p=0,877
Jumlah 88 86,3 14 13,7 102 100,0
Sumber: Data Primer, 2017
87,5%.
diperoleh nilai p=0,877 (p > 0,05). Hal ini berarti bahwa Ho diterima
Eksklusif.
52
Tabel 10
Hubungan Sikap dengan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja
Puskesmas Jumpandang Baru Kota Makassar
Tahun 2016
ASI Eksklusif
Jumlah Uji
Sikap Ya Tidak
Statistik
n % n % n %
Positif 82 97,6 2 2,4 84 100,0
p=0,000
Negatif 6 33,3 12 66,7 18 100,0
φ=0,674
Jumlah 88 86,3 14 13,7 102 100,0
Sumber: Data Primer, 2016
Tabel 11
Hubungan Sikap dengan Pengetahuan ASI Eksklusif di
Wilayah Kerja Puskesmas Jumpandang Baru Kota Makassar
Tahun 2016
Pengetahuan
Jumlah Uji
Sikap Baik Kurang
Statistik
n % n % n %
Positif 70 83,3 14 16,7 84 100,0
p=0,731
Negatif 16 88,9 2 11,1 18 100,0
Jumlah 86 84,3 16 15,7 102 100,0
Sumber: Data Primer, 2016
baik.
B. Pembahasan.
Dari hasil penelitian ini didapatkan 102 responden ibu yang bersedia
14 orang (13,7%).
1. Pengetahuan
mengenai ASI, yaitu air susu ibu (ASI) mengandung zat-zat gizi,
kandungan air susu ibu (ASI) sama dengan susu formula, air susu ibu
bayi, ASI lebih ampuh melindungi bayi dari alergi dibanding dengan
prelakteal (Rahardjo,2006).
diperoleh nilai p sebesar 0,877 maka ini bermakna bahwa tidak ada
(Sugiarti, 2011).
56
2. Sikap
dihindari.
Hal ini juga serupa dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Eksklusif. Hal ini serupa dengan hasil penelitian oleh Yulihana (2013)
Eksklusif.
3. ASI Eksklusif
untuk pertumbuhan otak bayi yang tidak ada atau sedikit sekali
58
terdapat pada susu sapi, antara lain: Taurin, Laktosa, DHA, AA,
jurnal Pediatrik pada tahun 2006. Terbukti bahwa bayi yang diberi
lebih tinggi pada bayi yang diberi susu formula. Bertambahnya jumlah
2010).
kepada bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan. Sesudah itu, bayi dapat
40,2% (1997) menjadi 39,5% (2003) dan terus menurun pada tahun
59
2007).
tidak mendukung bagi para ibu yang bekerja, serta para produsen susu
4. Susu Formula
sudah dapat dia lakukan di usia tersebut. Gizi lebih pada usia dini
Mem-berikan susu formula pada bayi usia 0-6 bulan sangat berbahaya,
kognitif selain itu juga susu formula dapat menurunkan berat badan
perhitungan takaran susu yang tepat sesuai dengan umur bayi. Hal ini
C. Keterbatasan Penelitian.
faktor risiko sulit diukur secara akurat dan kurang valid untuk meramalkan
dengan rancangan desain kohort dan kasus kontrol. kemudian daripada itu,
setiap responden
BAB VI
A. KESIMPULAN.
maksimal.
B. SARAN.
61
62
keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
63
64
Hasyam, A. 2007. Pengaruh Konseling Pada Ibu Terhadap Pemberian ASI Eksklusif
Dan Pertumbuhan Bayi Sampai Dengan Umur Empat Bulan Di Kabupaten
Luwu. Pascasarjana Unhas, Makassar.
Hauff, L.E. 2012. Body image concerns and reduced breastfeeding duration in
primiparous overweight and obese women. Journal Of Human Lactation.
Haydee. 2010. Maternal Hospital Experiences Associated With Breastfeeding at 6
Months in a Northern California County. (Online), Journal Of Human
Lactation.
Hellen Keller International Indonesia. 2004. National And Health Surveillance
System, Close Out Report 2003, (Online),
Hidayat, H. 2009. Apa itu obesitas. Stikes. Semarang.
Hidayati. 2010. Berbagai Perilaku Seputar Menyusui.
Ida. 2012. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif 6 Bulan
di Wilayah Kerja Puskesmas Kemiri Muka Kota Depok.Tesis. Jakarta: FKM
UI.
IFPRI-UNSSCN. 2000. 4th Report - The World Nutrition Situation: Nutrition
Throughout The Life Cycle.
Ingram, et al. 2003. South Asian Grandmothers’ Influence on Breastfeeding in
Bristol, (Online). .
International Baby Food Action Network (IBFAN). The State Of Breastfeeding In 33
Countries 2010, (Online).
James, D.C.S. 2011. Breastfeeding. Journal of the American Dietetic Association,
(Online),
Kearney, M.H. 1991. Breastfeeding and Employment. Journal Obstetric Gynecologic.
Khotimah, Amin Nur, Kasmini, Ni Ketut, dan Siswanti, Reny. 2013. Faktor – Faktor
Yang Mempengaruhi Pemberian Susu Formula Pada Bayi Usia 0 – 6 Bulan Di
BPS Muyasaroh Klumpit Gebog Kudus. AKBID Mardi Rahayu Kudus.
Kristiyanasari, W. 2009. ASI, Menyusui dan Sadari. Nuha Medika, Yogyakarta.
Lestari, D., Zuraida, R., Larasati, T., 2013. Related Mother's Knowledge Level On
Breast Milk And Work In The Provision Of Exclusive Breastfeeding Fajar
Bulan Village Lambar Regency. Medical Journal Of Lampung University.
Vol. 2: 88-99
Lemeshow, S. Hosmer, D.W. and Klar, J. 1990. Besar Sampel Dalam Penelitian
Kesehatan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Malau. 2010. Hubungan Dukungan Suami dan Kemauan Ibu Memberikan ASI
Eksklusif di Puskesmas Teladan Medan.
65
Yulianah, Nana, dkk. 2013. Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap Dan Kepercayaan
Ibu Dengan Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Bonto
Cani Kabupaten Bone Tahun 2013.Jurnal Program Studi Ilmu Gizi Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.
Zainal, H. 2011. Gerakan Peduli ASI Indonesia.
LAMPIRAN 1
TABEL INDUK
KUISIONER PENELITIAN
PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMPANDANG BARU
KECAMATAN TALLO KOTA MAKASSAR
TAHUN 2016
............................... .......................................
A. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI
No. Responden .............................
Alamat Responden ............................
Nama Ibu .............................
A1 Umur Ibu ............................
0. Tidak pernah sekolah
1. Tidaktamat SD
A2 Pendidikan Terakhir Ibu 2. Tamat SLTP atau Sederajat
3. Tamat SLTA atau Sederajat
4. TamatPerguruanTinggi/D3
1. Tidak bekerja/IRT
2. Bekerja (lanjut no.5)
3. Pegawai Negeri
A3 Status pekerjaan Ibu
4. Pegawai Swasta
5. Wiraswasta
6. Lain-lain, sebutkan..............
B. PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
1. Puskesmas
B1 Dimana anak terakhir ibu dilahirkan? 2. Rumah sakit
3. Lainnya, sebutkan..............
B2 1. Tidak (Lanjut B4)
Apakah anak ibu saat ini masih menyusui? 2. Ya (Lanjut B3)
B3 Apakah diberi ASI saja? 1. Ya
2. Tidak
1. Analisis Univariat
KATEGORI UMUR
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pendidikan Formal
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pekerjaan utama
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Susu formula dapat melindungi bayi dari penyakit karena mengandung zat
kekebalan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
ASI lebih ampuh melindungi bayi dari alergi dibanding dengan susu formula
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Inisiasi menyusui dini dilakukan pada saat dilahirkan diletakkan pada perut ibu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ya 102 100.0 100.0 100.0
KURANG 14 2 16
Total 88 14 102
SIKAP IBU
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
ASI EKSLUSIF
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Crosstab
Count
ASI EKSLUSIF
Tidak Asi
Asi Ekslusif Ekslusif Total
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.20.
b. Computed only for a 2x2 table
Crosstab
Count
ASI EKSLUSIF
Tidak Asi
Asi Ekslusif Ekslusif Total
NEGATIF 6 12 18
Total 88 14 102
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 51.733 1 .000
b
Continuity Correction 46.447 1 .000
Likelihood Ratio 39.772 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 51.226 1 .000
N of Valid Cases 102
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.47.
b. Computed only for a 2x2 table
SIKAP IBU * PENGETAHUAN IBU Crosstabulation
PENGETAHUAN IBU
NEGATIF Count 16 2 18
Chi-Square Tests
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.82.
b. Computed only for a 2x2 table
LAMPIRAN 4
Surat Izin Penelitian dari Dekan FKM Unhas
LAMPIRAN 5
Surat Izin Penelitian dari BKPMD Provinsi Sulawesi Selatan
LAMPIRAN 6
Surat Izin Penelitian dari Walikota Makassar
LAMPIRAN 7
Surat Izin Penelitian dari Dinas Kesehatan Kota Makassar
LAMPIRAN 8
Surat Izin Selesai Penelitian dari Kepala Puskesmas
LAMPIRAN 9
Dokumentasi Kegiatan
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Suku : Bugis
Email : phoenixthe81@yahoo.com
Hasanuddin