Anda di halaman 1dari 12

Penamaan Lapangan : Jatinagara & sekitarnya

Nomor Sayatan : ATH Matrik Breksi Andesit


LP : 1
Pengamatan : Nikol sejajar dan Nikol silang , dengan perbesaran 40 x

Pengamatan Petrografis :

Sayatan tipis batuan sedimen, warna abu-abu keputihan,


tekstur klastik .Ukuran butir 0,06 mm – 2,0 mm. Bentuk
butir menyudut tanggung sampai membulat tanggung.
Komposisi terdiri dari Lithic, mineral Feldspar,
Hornblenda, Kwarsa, Opak, Pyroksin dan mineral gelas.

Pemerian Komposisi :
1. Feldspar (39 %): warna putih, relief rendah – sedang,
indek bias n > n Kb, kembaran polisintetis, ukuran butir
0,1 mm – 0,40 mm, bentuk butir menyudut tanggung
sampai membulat tanggung.
2. Lithic (24 %) : warna abu-abu, kecoklatan, relief
sedang, berupa pecahan batuan beku. Ukuran butir
0,20 mm – 2,0 mm. Bentuk butir menyudut tanggung
sampai membulat tanggung .
3. Opak (4 %) : warna hitam / kedap cahaya, relief sedang,
ukuran 0,06 mm – 0,40 mm Bentuk butir menyudut
tanggung sampai membulat tanggung.
4. Kwarsa (6 %) : warna kuning jerami orde I – tak
berwarna, relief rendah, indek bias n > n Kb, ukuran
butir 0,06 mm – 0,30 mm, bentuk butir menyudut
tanggung sampai membulat tanggung.
5. Hornblenda (8 %) : warna coklat – kecoklatan, relief
sedang, indek bias n > n Kb, pleokroisme kuat, belahan
dua arah menyudut miring. Bentuk butir menyudut
tanggung sampai membulat tanggung. Ukuran 0,20 mm
– 1,0 mm.
6. Pyroxin (4 %) : warna kekuningan abu - abu, relief
sedang, indek bias n > n Kb, Pleokroisme sedang,
belahan dua arah relatif tegak lurus, ukuran mineral 0,
18 mm sampai 0,50 mm. Bentuk menyudut tanggung.
7. Gelas (15 %) : tak berwarna – keputihan, relief rendah,
pada pengamatan dengan nikol silang menjadi gelap
dan dimasukkan keping gips warnanya berubah
menjadi ungu muda berkabut

Nama Mikroskopis : “ Vulcanic wacke “ ( Matriks Breksi Andesit) ( Gilbert, 1954 )


Penamaan Lapangan : Jatinagara & sekitarnya
Nomor Sayatan : ATH Matriks Breksi Andesit
LP : 1
Pengamatan : Nikol sejajar dan Nikol silang , dengan perbesaran 40 x

Pengamatan Petrografis :

Sayatan tipis batuan sedimen, warna abu-abu keputihan,


tekstur klastik . Ukuran butir 0,06 mm – 0,80 mm.
Bentuk butir menyudut tanggung sampai membulat
tanggung. Komposisi terdiri dari Lithic, mineral
Feldspar, Hornblenda, Kwarsa, Opak, Pyroksin dan
mineral gelas.

Pemerian Komposisi :

1. Feldspar (34 %) : warna putih, relief rendah – sedang,


indek bias n > n Kb, kembaran polisintetis, ukuran butir
0,1 mm – 0,40 mm, bentuk butir menyudut tanggung
sampai membulat tanggung.

2. Lithic (15 %) : warna abu-abu, kecoklatan, relief


sedang, berupa pecahan batuan beku. Ukuran butir
0,20 mm – 0,80 mm. Bentuk butir menyudut tanggung
sampai membulat tanggung.

3. Opak (2 %) : warna hitam / kedap cahaya, relief


sedang, ukuran 0,06 mm – 0,30 mm. Bentuk butir
menyudut tanggung sampai membulat tanggung

4. Kwarsa (17 %) : warna kuning jerami orde I – tak


berwarna, relief rendah, indek bias n > n Kb, ukuran
butir 0,08 mm – 0,30 mm, bentuk butir menyudut
tanggung sampai membulat tanggung.

5. Hornblenda (6 %) ; warna coklat – kecoklatan, relief


sedang, indek bias n > n Kb, pleokroisme kuat, belahan
dua arah menyudut miring. Bentuk butir menyudut
Pengamatan posisi Nikol silang tanggung sampai membulat tanggung. Ukuran 0,20 mm
perb.40x – 1,0 mm.

6. Pyroxin (2 %) : warna kekuningan – abuabu, relief


sedang, indek bias n > n Kb, Pleokroisme sedang,
belahan dua arah relatif tegak lurus, ukuran mineral 0,
18 mm sampai 0,40 mm. Bentuk menyudut tanggung.
7. Gelas (24 %) : tak berwarna – keputihan, relief rendah,
pada pengamatan dengan nikol silang menjadi gelap
dan dimasukkan keping gips warnanya berubah
menjadi ungu muda berkabut.

Nama Mikroskopis : “ Vulcanic wacke “ (Matriks Breksi Andesit) ( Gilbert, 1954 )


Penamaan Lapangan : Jatinagara & sekitarnya
Nomor Sayatan : ATH Breksi
LP : 1
Pengamatan : Nikol sejajar dan Nikol silang , dengan perbesaran 40 x

Pengamatan Petrografis :

Sayatan tipis batuan sedimen, warna kekuningan, tekstur


klastik. Ukuran butir 3 mm - >4 mm. Bentuk butir
menyudut tanggung sampai membulat tanggung.
Komposisi terdiri dari Fragmen batuan (pecahan batuan),
mineral Feldspar, Opak, Kwarsa, Hornblenda dan gelas.

Pemerian Komposisi :

1. Fragmen / pecahan batuan (74 %) : warna, kecoklatan,


abu-abu, keputihan, terdiri dari pecahan batuan beku.
Bentuk menyudut tanggung sampai menyudut. Yang
berukuran 0,18 – 2 mm = 14 % . Yang berukuran > 2
mm - > 8 mm = 60 %.

2. Feldspar (8 %) : warna putih , relief rendah – sedang,


indek bias n > n Kb, kembaran polisintetis, ukuran
butir 0,1 mm – 0,2 mm, bentuk butir menyudut
tanggung sampai menyudut.

3. Opak (2 %) : warna hitam / kedap cahaya, relief


sedang, ukuran 0,06 mm – 0,30 mm. Bentuk butir
menyudut tanggung sampai membulat tanggung.

4. Kwarsa (3 %) : warna kuning jerami orde I – tak


berwarna, relief rendah, indek bias n > n Kb, ukuran
butir 0,08 mm – 0,30 mm, bentuk butir menyudut
tanggung sampai membulat tanggung.

5. Hornblenda (2 %) ; warna coklat – kecoklatan, relief


sedang, indek bias n > n Kb, pleokroisme kuat,
belahan dua arah menyudut miring. Bentuk butir
menyudut tanggung sampai membulat tanggung.
Ukuran 0,20 mm – 1,0 mm.

6. Gelas (11 %) : tak berwarna – kecoklatan, relief


rendah, pada pengamatan dengan nikol silang menjadi
gelap dan dimasukkan keping gips warnanya berubah
menjadi ungu muda berkabut. Sebagian telah terubah
menjadi lempung.

Nama Mikroskopis : “ Vulcanic Breccia “ (Breksi ) ( Gilbert ,1954 )


Penamaan Lapangan : Jatinagara & Sekitarnya
Nomor Sayatan : ATH Fragmen Lava Andesit
LP : 109
Pengamatan : Nikol sejajar dan Nikol silang , dengan perbesaran 40 x

Pengamatan Petrografis :
Sayatan tipis batuan beku, warna abu-abu – putih kotor,
tekstur Porphiroafanitik. Ukuran pada fenokris 0,2 mm -
0,7 mm, bentuk subhedral - anhedral, terdiri dari mineral
Plagioklas, piroxin, opak, tertanam dalam massa dasar
Plagioklas, opak dan gelas. Plagioklas sebagian besar
telah mengalami serisitisasi dan Pyroxin telah mengalami
kloritisas.
Pemerian Komposisi :
1. Plagioklas (50%) : warna putih relief rendah sampai
sedang, indek bias n < n Kb sampai n > n Kb. Kembaran
Karlbad Albit (An 28 – An 38), Bentuk mineral
subhedral sampai anhedral . Ukuran 0, 2 mm - 0,7
mm .Pada massa dasar berukuran 0,05 mm – 0,10 mm.
Sebagian besar telah terubah menjadi serisit ( ter
serisitisasi tapi sebagian masih memperlihatkan
kembaran bila meja objek mikroskop di putar pada posisi
nikol silang ) .
2. Pyroxin (5 %) : warna kekuningan – abuabu, relief
sedang, indek bias n > n Kb, Pleokroisme sedang,
belahan dua arah relatif tegak lurus, ukuran mineral 0,2
mm sampai 0,30 mm. Bentuk subhedral. Sebagian telah
terubah menjadi klorit berwarna kehijauan sampai
kecoklatan.
3. Opak (5 %) : warna hitam / kedap cahaya, relief sedang,
bentuk mineral subhedral sampai anhedral. Ukuran
mineral 0,05 mm - 0,2 mm.
4. Gelas ( 40 % ) : keputihan – kekuningan, relief rendah,
pada pengamatan dengan nikol silang menjadi gelap, dan
dimasukkan keping gips warnanya berubah menjadi ungu
muda berkabut.
Nama Mikroskopis : “ Andesite “ ( William, 1954 )
( Fragmen Lava Andesit )
Penamaan Lapangan : Tigaherang dan sekitarnya
Nomor Sayatan : ATH BATUPASIR
LP : 77
Pengamatan : Nikol sejajar dan Nikol silang , dengan perbesaran 40 x

Pengamatan Petrografis :
Sayatan tipis batuan sedimen, warna kekuningan – abu
abu, tekstur klastik. Ukuran butir 0,06 mm – 0,35 mm.
Bentuk butir menyudut tanggung sampai membulat
tanggung. Komposisi terdiri dari Fosil, Kalsit, Lithic,
Feldspar, Opak, Kwarsa dan Lumpur karbonat.
Pemerian Komposisi :
1. Fosil (7 %) : warna kekuningan, berupa fosil foram,
ukuran butir 0,1 mm – 0,3 mm, bentuk butir
menyudut tanggung sampai membulat tanggung.
2. Kalsit (10 %) : warna putih – kekuningan, relief
rendah sampai sedang, bias rangkap kuat. Ukuran
0,06 mm – 0,2 mm. Bentuk butir menyudut tanggung
sampai membulat tanggung.
3. Lithic (40 %) : warna abu-abu, kecoklatan, relief
sedang, berupa pecahan batuan karbonat, batuan
beku. Ukuran butir 0,12 mm – 0,35 mm. Bentuk butir
menyudut tanggung sampai membulat tanggung.
4. Opak (1 %) : warna hitam / kedap cahaya, relief
sedang, ukuran 0,06 mm – 0,18 mm. Bentuk butir
menyudut tanggung sampai membulat tanggung.
5. Feldspar (11 %) : warna putih, relief rendah – sedang,
indek bias n > n Kb, kembaran polisintetis, ukuran
butir 0,10 mm – 0,30 mm. Bentuk butir menyudut
tanggung sampai membulat tanggung.
6. Kwarsa (4 %) : warna kuning jerami orde I – tak
berwarna, relief rendah , indek bias n > n Kb, ukuran
butir 0,04 mm – 0,15 mm. Bentuk butir menyudut
tanggung sampai membulat tanggung.
7. Lumpur karbonat ( 27 % ) : warna kekuningan, relief
rendah, bias rangkap kuat.
Nama Mikroskopis : “ Lithic graywacke “ (Batupasir Karbonatan) ( Petti John, 1975 )
Penamaan Lapangan : Tigaherang & sekitarnya
Nomor Sayatan : ATH LEMPUNG
LP : 68
Pengamatan : Nikol sejajar dan Nikol silang , dengan perbesaran 40 x

Pengamatan Petrografis :

Sayatan tipis batuan sedimen, warna kekuningan, tekstur


klastik Ukuran butir 0,04 mm – 0,20 mm. Bentuk butir
menyudut tanggung sampai membulat tanggung.
Komposisi terdiri dari Fosil, Kalsit dan lempung.

Pemerian Komposisi :

1. Kalsit (8 % ) : warna putih – kekuningan, relief


rendah sampai sedang, bias rangkap kuat. Ukuran
0,04 mm – 0,15 mm. Bentuk butir menyudut tanggung
sampai membulat tanggung.

2. Fosil (6 %) : warna kekuningan, berupa fosil foram,


ukuran butir 0,08 mm – 0,20 mm, bentuk butir
menyudut tanggung sampai membulat tanggung.

3. Lempung (86 %) : warna kecoklatan, relief rendah,


pada pengamatan dengan nikol silang menjadi gelap.

Nama Mikroskopis : “ Mudstone or Siltstone “ ( Gilbert, 1954 )


“ Claystone “ ( Petti John, 1975 )
(Lempung)
Penamaan Lapangan : Jatinagara & sekitarnya
Nomor Sayatan : ATH FRAGMEN BREKSI ANDESIT
LP : 1
Pengamatan : Nikol sejajar dan Nikol silang , dengan perbesaran 40 x

Pengamatan Petrografis :
Sayatan tipis batuan beku, warna abu-abu – putih kotor,
tekstur Porphiroafanitik. Ukuran pada fenokris 0,2 mm -
1,0 mm, be ntuk subhedral - anhedral, terdiri dari mineral
Plagioklas, piroxin, opak, tertanam dalam massa dasar
Plagioklas, opak dan gelas. Plagioklas sebagian besar
telah mengalami serisitisasi dan Pyroxin telah mengalami
kloritisasi

Pemerian Komposisi :

1. Plagioklas (68 %) : warna putih relief rendah sampai


sedang, indek bias n < n Kb sampai n > n Kb.
Kembaran Karlbad Albit (An 28 - An 38 ), Bentuk
mineral subhedral sampai anhedral. Ukuran 0,2 mm -
0,7 mm. Pada massa dasar berukuran 0,05 mm – 0,10
mm. Sebagian besar telah terubah menjadi serisit ( ter
serisitisasi tapi sebagian masih memperlihatkan
kembaran bila meja objek mikroskop di putar pada
posisi nikol silang).

2. Pyroxin (7 %) : warna kekuningan – abuabu, relief


sedang, indek bias n > n Kb, Pleokroisme sedang,
belahan dua arah relatif tegak lurus, ukuran mineral
0,2 mm sampai 0,40 mm. Bentuk subhedral. Sebagian
telah terubah menjadi klorit berwarna kehijauan
sampai kecoklatan, dan sebagian pada tepi tepinya
telah terubah menjadi opak.

3. Opak (2 %) : warna hitam / kedap cahaya, relief


sedang, bentuk mineral subhedral sampai anhedral.
Ukuran mineral 0,05 mm - 0,2 mm.

4. Gelas (23 %) : keputihan – kekuningan, relief rendah,


pada pengamatan dengan nikol silang menjadi gelap,
dan dimasukkan keping gips warnanya berubah
menjadi ungu muda berkabut
Nama Mikroskopis : “ Andesite “ ( Russel B.Travis )
(Fragmen Breksi Andesit)

Penamaan Lapangan : Tigaherang & sekitarnya


Nomor Sayatan : ATH LEMPUNG
LP : 68
Pengamatan : Nikol sejajar dan Nikol silang , dengan perbesaran 40 x

Pengamatan Petrografis :
Sayatan tipis batuan sedimen , warna kekuningan, tekstur
klastik Ukuran butir 0,04 mm – 0,12 mm. Bentuk butir
menyudut tanggung sampai membulat tanggung.
Komposisi terdiri dari Kwarsa dan lempung.

Pemerian Komposisi :

1. Kwarsa (14 %) : warna kuning jerami orde I – tak


berwarna, relief rendah, indek bias n > n Kb, ukuran
butir 0,04 mm – 0,12 mm, bentuk butir menyudut
tanggung sampai membulat tanggung.

Lempung (86 %) : warna kecoklatan, relief rendah,


pada pengamatan dengan nikol silang menjadi gelap.

Nama Mikroskopis : “ Claystone (Batulempung) “ (Petti John, 1975)

Anda mungkin juga menyukai