Anda di halaman 1dari 11

A.

Output di IGD RS PKU Muhammadiyah Gamping


1. Hasil evaluasi mutu pelayanan keperawatan
Tabel 2.33 Pengkajian Unsur Output tentang Hasil Evaluasi Mutu Pelayanan
(Instrumen A) di IGD RS PKU Muhammadiyah Gamping

Jenis Kegiatan ASPEK YANG DINILAI Observasi Ket

Memberikan Kriteria Persiapan :


obat melalui 1) Spuit disposible sesuai kebutuhan. 
injeksi 2) Kapas alcohol 70%. 
3) Kikir ampul. -
4) Obat yang akan diberikan. 
5) Pasien diberikan penjelasan. -
Kriteria Pelaksanaan :
1) Cuci tangan 
2) Mempertahankan prinsip aseptic 
3) Membaca etiket obat 
4) Membaca dosis obat

5) Memasukkan obat ke dalam spuit,

kemudian udara dalam spuit dikeluarkan
6) Mengatur posisi pasien
7) Menentukan daerah yang akan diinjeksi 
8) Mendesinfeksi kulit sesuai dengan jenis 
injeksi
9) Memasukkan jarum sesuai tekhnik 
penyuntikan melakukan aspirasi
10) Memasukkan obat dengan perlahan
11) Memperhatikan respon klien 
12) Mencabut jarum perlahan 
13) Mendesinfeksi kulit/daerah injeksi dengan 
kapas alcohol 70%
14) Memeriksa respon pasien 
Total 17
Persentase (%) 89%
Pemasangan a. Kriteria Persiapan
kateter 1) Siapkan alat: Bak instrument steril, kateter, 
Jelly, handscon, spuit 20 cc, urine bag,
perlak, plester, gunting, perlak, bengkok
2) Datangi pasien dan ucapkan salam 
3) Jelaskan pada pasien atau keluarga tentang
tindakan yang akan dilakukan 
4) Cuci tangan 
5) Memakai sarung tangan
6) Ambil selang kateter 
7) Ukur panjang kateter
8) Oplos jelly diujung kateter 
b. Kriteria Pelaksanaan
1) Baca bismillah

2) Atur posisi pasien
3) Masukkan selang sampai tanda kedalam

pada selang
4) Periksa lokasi selang kateter
5) Fiksasi dengan plester di pada -
6) Baca Hamdallah 
7) Bereskan alat dan komunikasi
8) Lakukan cuci tangan 
9) Dokumentasi 
Total 17
Presentase (%) 94,4%

Dressing a. Kriteria Persiapan


Infus 1) Siapkan alat: plester, dressing transparan 
dan plester betadin, perlak, bengkok/
kantong plastik
2) Ucapkan salam 
3) Beritahu pasien tindakan dan tujuan yang 
akan dilakukan
4) Cuci tangan sebelum tindakan 
5) Atur posisi sesuai dengan bagian yang 
diinfus
b. Kriteria Pelaksanaan
1) Baca bismillah 
2) Letakkan perlak dibawah bagian tubuh yang -
dipasang infus
3) Buka plester secara perlahan dan tahan
bagian tusukan dan pangkal kateter

intravena agar tidak tercabut
4) Disinfeksi dengan kapas alkohol pada
daerah sekitar tusukan kemudian ganti

balutan baru dengan dressing transparan
atau plester baru dan ditutup
5) Cek ulang sambungan infus transfusi set
dengan pangkal kateter intravena,
kencangan agar kuat dan tidak lepas 
6) Beri plester pada ujung infus atau transfusi
set 
7) Akhiri tindakan dengan hamdallah 
8) Rapikan alat 
9) Cuci tangan sesudah tindakan 
10) Dokumentasikan di rekam medis 

Total 14
Presentase 93%
Sumber: hasil observasi 29-31 Oktober 2018
Tabel 2.34 Pengkajian Unsur Output (Evaluasi Mutu Pelayanan) tentang
Kepatuhan Terhadap SOP Keperawatan RS PKU Muhammadiyah Gamping
pada 10 orang Perawat
No. SOP Nilai (%) Keterangan
1. Pemberian obat 89 %  Pasien tidak diberikan penjelasan
melalui injeksi mengenai injeksi yang akan diberikan
2. Pemasangan kateter 93 %  Pada pemasangan kateter tidak
dilakukan fiksasi plester pada paha
3. Dressing Infus 94 %  Pada pemasangan infus terkadang
tidak dilakukan pemasangan perlak
pada area yang akan diinfus
Rata-rata = Jumlah% : 3= 276 : 3 = 92 %
Sumber: hasil 29-31 Oktober 2018

Berdasarkan hasil evaluasi mutu pelayanan (instrumen A) di IGD RS PKU


Muhammadiyah Gamping didapatkan hasil rata-rata 92% yang menandakan hasil
evaluasi mutu pelayanan baik sehingga perlu dipertahankan.
3. Hasil evaluasi mutu bimbingan praktek klinik keperawatan
Tabel 2.35 Pengkajian Unsur Output tentang (Evaluasi Mutu Bimbingan
Praktik Klinik Keperawatan) tentang Evaluasi Pembimbing Praktek Klinik
Keperawatan Di IGD RS PKU Muhammadiyah Gamping

1
No Aspek yang dinilai
Ya Tidak
1 Kepala Ruang menerima dan mengarahkan peserta didik 2
2 Pembimbing klinik mengorientasikan peserta didik 2
3 Pembimbing klinik mengikutkan peserta didik dalam
2
kegiatan pelayanan keperawatan
4 Pembimbing klinik membagi pasien kelolaan peserta didik 2
5 Pembimbing klinik/perawat memfasilitasi kelengkapan dan
bahan yang akan digunakan peserta didik dalam 2
memberikan asuhan keperawatan
6 Peserta didik mengkomunikasikan kepada pembimbing
2
klinik sesuai kompetensi yang akan dicapai
7 Pembimbing klinik membimbing peserta didik dengan
2
metode pre-post conference
8 Pembimbing klinik membimbing peserta didik dengan
2
metode ronde keperawatan
9 Pembimbing klinik membimbing peserta didik dengan
2
metode bed side teaching
10 Pembimbing klinik memantau pelaksanaan praktik klinik
2
peserta didik
11 Pembimbing klinik mengecek dokumentasi rekam medis
2
pasien menjadi kelolaan peserta didik
12 Pembimbing klinik mengarahkan dan membimbing peserta 2
didik dalam rangka pencapaian target kompetensi yang
diharapkan
13 Memotivasi minat dan semangat belajar untuk meningkatkan
2
kemampuan peserta didik
14 Pembimbing klinik/perawat memantau kedisiplinan peserta
2
didik
15 Pembimbing klinik mengesahkan pencapaian kompetensi 2
Jumlah 26 4
Presentase % 86,6%
Sumber : Hasil pengkajian 29-31 Oktober 2018

Hasil dari jumlah nilai total evaluasi bimbingan Praktek Klinik Keperawatan
di IGD RS PKU Muhammadiyah Gamping didapatkan persentase 86,6% atau
dikategorikan baik dan perlu dipertahankan.
4. Hasil evaluasi penerapan patient safety
Tabel 2.36 Pengkajian Unsur Output tentang Penilaian Penerapan Patient
Safety di IGD RS PKU Muhammadiyah Gamping

No Aspek yang dinilai


%
1 Ketepatan identifikasi pasien 28,6
2 Peningkatan komunikasi yang efektif 60
3 Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai 50
4 Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien 100
operasi
5 Pengurangan risiko infeksi terkait dengan pelayanan 60
kesehatan
6 Pengurangan risiko pasien jatuh 54

Sumber: Hasil observasi 23-26 April 2018


Analisis Data:
Persentase penerapan Patient Safety Standar Prosedur Operasional di Bangsal
Al-Kautsar dengan kategori cukup baik. Pada poin mengurangi peningkatan
komunikasi yang efektif masih ditemukan perawat yang tidak mengacu pada SBAR
dan pada poin pengurangan risiko infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan masih
ditemukan perawat yang tidak melakukan cuci tangan 6 langkah sebelum bertemu
dengan pasien dalam melakukan komunikasi efektif kurang menyebutkan riwayat
obat dan tidak menyebutkan nama ketika menerima telepon.
5. Efisiensi ruang rawat
a. BOR menunjukkan seberapa jauh pemakaian tempat tidur yang tersedia di rumah
sakit dalam jangka waktu tertentu. Standar nasional BOR untuk RSU dalam jangka
waktu satu tahun adalah 60-85%.
BOR=

Tabel 2.37 Unsur Output Nilai BOR di IGD RS PKU Muhammadiyah Gamping
No Bulan BOR %
1 April 78,12
2 Mei 77,56
3 Juni 67,39
4 Juli 76,72
5 Agustus 77,42
6 September 82,61
7 Oktober 83,17
8 November 81,21
9 Desember 80,65
10 Januari 84,57
11 Februari 79,35
12 Maret 79,94
Total 948,71
BOR di bangsal Al-Kautsar mulai bulan April 2017 - bulan Maret 2018
rata-rata 79,05 % hal tersebut menunjukkan pemakaian tempat sudah efisien.
b. TOI menunjukkan rata-rata suatu tempat tidur kosong atau waktu antara suatu
tempat tidur ditinggalkan pasien sampai dengan diisi lagi. Standar nasional TOI
untuk RSU dalam satu tahun adalah 1-3 hari.
TOI = ((Jumlah Tempat Tidur x Periode) - Hari Perawatan/Jumlah Pasien
Keluar Hidup Mati)
Tabel 2.38 Unsur Output Nilai TOI di IGD RS PKU Muhammadiyah Gamping
No Bulan TOI
1 April 1,11
2 Mei 1,05
3 Juni 1,73
4 Juli 1,15
5 Agustus 1,08
6 September 0,79
7 Oktober 0,69
8 November 0,86
9 Desember 0,87
10 Januari 0,64
11 Februari 0,89
12 Maret 0,93
Total 11,79

Analisa data:
TOI di bangsal Al-Kautsar mulai bulan April 2017 - bulan Maret 2018 rata-
rata 0,98 yang menunjukkan bahwa waktu tempat tidur kosong sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan.
c. BTO menunjukkan frekuensi pemakaian tepat tidur rumah sakit dalam satuan
waktu tertentu. BTO menggambarkan tentang tingkat pemakaian tempat tidur.
Standar nasional BTO untuk RSU dalam satu tahun adalah 4-45 kali, sedangkan
yang baik yaitu lebih dari 40 kali.
BTO = Jumlah Pasien Keluar / Jumlah Tempat Tidur
Tabel 2.39 Unsur Output Nilai BTO di IGD RS PKU Muhammadiyah Gamping
No Bulan BTO
1 April 5,91
2 Mei 6,65
3 Juni 5,65
4 Juli 6,26
5 Agustus 6,48
6 September 6,57
7 Oktober 7,57
8 November 6,55
9 Desember 6,87
10 Januari 7,48
11 Februari 6,52
12 Maret 6,70
Total 79,21

Analisa Data BTO di bangsal Al-Kautsar mulai bulan April 2017 – bulan Maret
2018 rata-rata 6,60 sudah sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan.

e. NDR (Net Death Rate)


NDR adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita
keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. Nilai
NDR yang dianggap masih dapat ditolerir adalah < 25/1000 penderita keluar.
Rumus NDR = (jumlah pasien mati> 48 jam / jumlah pasien keluar (hidup+mati))
x 1000 permil.
Tabel 2.40 Unsur Output Nilai NDR di IGD RS PKU Muhammadiyah Gamping
No Bulan NDR
1 April 22,06
2 Mei 45,75
3 Juni 38,46
4 Juli 41,67
5 Agustus 26,85
6 September 13,25
7 Oktober 28,74
8 November 13,89
9 Desember 44,30
10 Januari 23,26
11 Februari 20,00
12 Maret 12,99
Total 331,22

Analisa data nilai rata-rata NDR 27,60 indikator ini memberikan gambaran mutu
pelayanan di ruang Al-Kautsar kurang baik. Oleh karena itu perlu ditingkatkan.
f. GDR (Gross Death Rate)
GDR adalah angka kematian umum untuk setiap 1000 penderita keluar. Nilai GDR
setidaknya <45/1000 penderita keluar.
Rumus GDR = (jumlah pasien mati seluruhnya / jumlah pasien keluar
(hidup+mati)) x 1000 permil

Tabel 2.41 Unsur Output Nilai GDR di IGD RS PKU Muhammadiyah Gamping
No Bulan GDR
1 April 22,06
2 Mei 45,75
3 Juni 38,46
4 Juli 41,67
5 Agustus 26,85
6 September 13,25
7 Oktober 34,48
8 November 20,83
9 Desember 44,30
10 Januari 40,70
11 Februari 33,33
12 Maret 32,47
Total 394,15

Nilai rata-rata GDR 27,60 indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di
ruang Al-Kautsar adalah baik dan perlu dipertahankan.
6. Kepuasan kerja perawat
Menurut Robbins (2001) dalam Nursalam (2015) kepuasan kerja
didefinisikan sebagai suatu sikap umum seseorang terhadap pekerjaannya. Definisi
ini mengandung pengertian yang luas dengan kata lain kepuasan kerja merupakan
penjumlahan yang rumit dari sejumlah unsur pekerjaan yang terbedakan dan
terpisahkan satusama lain (discrete jobelements). Jika mengacu pada George dan
Jones (2002), kepuasan kerja merupakan kumpulan feelings dan beliefs yang dimiliki
orang tentang pekerjaannya. Pengungkapan ketidakpuasan pegawai dalam 4 cara:
a. Respon Voice (aktif dan konstruktif, memberikan saran)
b. Respon Neglect (Pasive: tidak mau tahun / Destructive: membiarkan
kondisimmburuk)
c. Respon Exit (Destructive: karyawan keluar / Active: mencari pekerjaan baru)
d. Respon Loyalty (Pasive: tidak melakukan apapun / Contructive: harapan kondisi
membaik)
Kepuasan kerja (job satisfication) adalah keadaan emosional yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana para karyawan memandang
pekerjaan mereka. PonLoyalty (Pasive: tidak melakukan apapun / Contructive:
harapan kondisi membaik). Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang
terhadap pekerjaannya dan nampak dari sikap positif karyawan terhadap
pekerjaannya serta segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya (Handoko,
1993). Peningkatan suasana kerja yang kondusif serta pemberi dukungan dari
perawat yang mempunyai posisi lebih tinggi, peningkatan hubungan interpersonal
dapat meningkatkan kepuasan kerja dan meningkatkan Turn Over perawat sehingga
diperlukan rentang dukungan yang kontinyu bagi perawat sejak bekerja di unit rawat
atau tatanan pelayanan kesehatan lain.
Kepuasan atau ketidakpuasaan seseorang dengan pekerjaan merupakan
keadaan yang sifatnya subyektif yang merupakan hasil kesimpulan yang didasarkan
pada suatu perbandingan mengenai apa yang secara nyata diterima oleh pegawai dari
pekerjaannya dibandingkan dengan apa yang diharapkan, diinginkan dan
dipikirkannya sebagai hal yang pantas atau berhak baginya. Sementara setiap
pegawaisecara subjektif menentukan bagaimana pekerjaan itu memuaskan (Gomes,
1995).
Semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan
individu maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan demikian pula
sebaliknya. Kepuasan kerja dipengaruhi oleh karakteristik lingkungan kerja,
karakteristik pekerjaan, dan karakteristik pekerja. Semakin tua usia karyawan maka
lebih cenderung merasa puas karena semakin tinggi jenjang pekerjaan karyawan.
Kepuasan merupakan suatu konsep yang multifacet (banyak dimensi). Suatu
kesimpulan menyeluruh tentang kepuasan hanya akan menyembunyikan
pertimbangan subjektif dari pegawai mengenai kepuasan sehubungandengan gaji,
keselamatan kerja, supervise, relasi-relasi antarperorangan dalam kerja, peluang
peluang di masa yang akan datang, dan pekerjaan itu sendiri (Gomes, 1995).
Kepuasan kerja mempunyai konsekuensi langsung maupun tidak langsung
terhadap efektivitas kerja organisasi. Kepuasan kerja karyawan yang rendah menjadi
penyebab menurunnya kondisi kerja, kinerja dan kualitas produksi dalam
berorganisasi (Gomes, 1995). Menurut Strauss dan Sayles, kepuasan kerja penting
untuk aktualisasi diri. Karyawan yang tidak memperoleh kepuasan kerja tidak akan
pernah mencapai kematangan psikologis, dan pada gilirannya akan menjadi frustasi.
Karyawan seperti ini akan sering melamun, mempunyai semangat kerja rendah, cepat
lelah dan bosan, emosinya tidak stabil, sering absent dan melakukan kesibukan yang
tidak ada hubungannya dengan pekerjaan yang harus dilakukan. Sedangkan karyawan
yang mempunyai kepuasan kerja biasanya mempunyai catatan kehadiran dan
perputaran yang lebih baik, kurang aktif dalam kegiatan serikat karyawan dan
kadang-kadang berprestasi lebih baik daripada karyawan yang tidak memperoleh
kepuasan kerja (Handoko, 2001). Faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja
karyawan dalam rangka peningkatan kinerjanya adalah:
Faktor psikologik, merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiwaan
karyawan yang meliputi minat, ketenteraman dalam kerja, sikap terhadap kerja,
bakat, dan keterampilan.
a. Faktor sosial, merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial baik
sesama karyawan, dengan atasannya, maupun karyawan yang berbeda jenis
pekerjaannya.
b. Faktor fisik, merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik
lingkungan kerja dan kondisi fisik karyawan, meliputi. Jenis pekerjaan,
pengaturan waktu kerja dan waktu istirahat, perlengkapan kerja, keadaan
ruangan, suhu penerangan, pertukaran udara, kondisi kesehatan karyawan, umur,
dan sebagainya.
c. Faktor finansial, merupakan faktor yang berhubungan dengan jaminan serta
kesejahteraan karyawan yang meliputi sistem dan besarnya gaji, jaminan sosial,
macam-macam tunjangan, fasilitas yang diberikan, promosi, dan sebagainya.
Berdasarkan hasil dari kuesioner yang telah dibagikan kepada 15 perawat didapatkan
hasil sebagai berikut:
Tabel 2.42 Pengkajian Unsur Output (Kepuasan Kerja Perawat) tentang
Kuesioner Kepuasan Kerja pada Perawat Di IGD RS PKU
Muhammadiyah Gamping
No Pernyataan SP P CP TP

1 Apakah anda puas dengan sistem penggajian yang dilakukan


institusi tempat Saudara bekerja
2 Apakah anda puas dengan perhatian institusi rumah sakit
terhadap saudara
3 Apakah anda puas dengan kesempatan yang diberikan dalam
melakukan pekerjaan yang berbeda dari waktu ke waktu
4 Apakah anda puas dengan kesempatan untuk menjadi “orang
penting” di lingkungan pekerjaan anda
5 Apakah anda merasa puas dengan kemampuan anda untuk
melakukan sesuatu sesuai dengan hati nurani anda
6 Apakah anda merasa puas dengan adanya jaminan atas
kesehatan/keselamatan kerja.
7 Apakah anda merasa puas dengan kesempatan yang diberikan
dalam melakukan sesuatu untuk orang lain
8 Apakah anda merasa puas dengan kesempatan untuk memberi
pendapat kepada orang lain
9 Apakah anda merasa puas dengan kesempatan untuk
melakukan sesuatu yang dapat mengembangkan kemampuan
dan keterampilan anda
10 Apakah anda merasa puas dengan penerapan kebijakan RS
11 Apakah anda merasa puas dengan uang jasa perawatan yang
anda terima dibandingkan dengan pekerjaan yang anda
lakukan
12 Apakah anda merasa puas dengan kesempatan yang diberikan
untuk mengembangkan karir/pekerjaan
13 Apakah anda merasa puas dengan kebebasan yang diberikan
untuk memutuskan sesuatu
14 Apakah anda merasa puas dengan kesempatan untuk mencoba
metoda-metoda sendiri dalam menjalankan tugas
15 Apakah anda merasa puas dengan situasi dan kondisi
lingkungan pekerjaan anda
16 Apakah anda merasa puas dengan sistem kerja sama yang
dilakukan untuk teman-teman sekerja
17 Apakah anda merasa puas dengan penghargaan terhadap
pekerjaan yang bagus
18 Apakah perasaan anda puas dengan perlakuan atasan selama
saudara bekerja
19 Apakah anda puas dengan peralatan dan perlengkapan yang
tersedia untuk mendukung pekerjaan
20 Apakah anda puas dengan fasilitas penunjang yang tersedia
seperti kamar mandi, tempat parker, kantin
Jumlah:
Persentase %
Keterangan:
SP : sangat puas
P : puas
CP : puas
TP : tidak puas

Anda mungkin juga menyukai