Anda di halaman 1dari 4

A.

Risiko usaha
Risiko adalah sebuah kegagalan atau ketidakberhasilan dalam menangkap
peluang usaha. Bentuk risiko usaha itu dapat berupa kerugian finansial dan pengalaman
buruk. Dari risiko usaha ini wirausahawan dapat memperbaiki diri dengan cara belajar
lagi dengan craa-cara baru, gigih, ulet, dan kerja keras agar dapat meraih keberhasilan.
Bagi seorang wirausaha, menghadapi risiko adalah tantangan karena
mengambil risiko berkaitan dengan kreativitas dan inovasi serta merupakan bagian
penting dalam mengubah ide menjadi karyawan.1
Macam-macam risiko yang mungkin terjadi dalam suatu kegiatan usaha, yaitu
sebagai berikut:
1. Risiko Teknis (kerugian)
Risiko ini terjadi akibat kurang mempunyai manajer atau wirausaha
dalam mengambil keputusan. Risiko yang sering terjadi berhubungan
dengan:
a. Risiko karena adanya pemogokan karyawan, akibat kesejahteaan
kurang diperhatikan.
b. Pemakaian sumber daya yang tidak seimbang (tenaga kerja banyak).
c. Terjadi pencurian atau penipuan karena pengawasan yang kurang
baik.
d. Terus menerus mengalami kerugian karena biaya yang terus
membengkak serta harga jual tidak berubah/meningkat
e. Penempatan tenaga kerja yang kurang tepat sehingga produktivitas
kerja menurun.2
2. Risiko pasar
Risiko ini terjadi akibat produk yang dihasilkan kurang laku atau tidak
laku di pasar. Produk telah menjadi kuno akibat penerimaan yang diperoleh
terus menurun dan terjadi kerugian. Hal ini akan menjadi bencana usaha
yang berakibat usahanya sampai di terminal alias gulung tikar.
Risiko pasar yang lain adalah persaingan. Kegiatan bisnis yang
dilakuakn oleh suatu perusahaan selalu diamati oleh perusahaan lain
(pesaing). Oleh karena itu, para pebisnis tidak boleh lengah terhadap

1
Bsrowi, Kewirausahaan Untuk Perguruan Tinggi (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), 119.
2
Ibid., 120.
kegiatan-kegiatan yang sedang berkembang agar tidak berakibat yang fatal
karena tindakan para pesaing.
Hal-hal yang merupakan risiko bagi para pebisnis yang mengakibatkan
barang tidak laku dijual antara lain:
a. Adanya perkembangan teknologi
b. Adanya tindakan atau peraturan baru dari yang berwajib.
c. Adanya hubungan intern sehingga terjadi pencurian.3
3. Risiko di luar kemampuan manusia
Risiko ini terjadi di luar kemampuan manusia, seperti: gempa bumi,
tanah longsor, tsunami, banjir, dan bencana alam lainnya. Karena
kemungkinan terjadi sangat kecil risiko ini dianggap tidak ada. Untuk
mengalihka risiko ini dapat memanfaatkan jasa perusahaan asuransi.

Pada saat memulai usaha, wirausaha biasanya menghadapi risiko usaha yang
besar. Ada 3 penyebab yang menjadi alasan kegagalan bisnis, yaitu sebagai berikut:
1. Mereka masuk ke dalam bisnis terlalu cepat. Mereka terjun ke dalam suatu
pekerjaan baru yang mengandung risiko tergesa-gesa, tanpa melakuakn
business plan yang mendalam dan tidak melakukan analisis SWOT:
strength (kekuatan), weakness (kelemahan), oppurtunities (peluang), dan
treath (ancaman).
2. Mereka kehabisan uang. Perencanaan/prakiraan kebutuhan kas adalah hal
yang paling prioritas dalam bisnis, dalam hal ini kita mempunyai suatu
target tanpa keluar dari rencana yang sudah ditentukan, sehingga wirausaha
bisa mengontrol anggaran apa saja yang dikeluarkan. Dengan begitu kita
tidak akan mengalami faktor kehabisan uang.
3. Kegagalan perencanaan jelas merupakan suatu kesalahan. Wirausaha yang
tidak menginginkan kegagalaan dalam melakukan suatu bisnis, tentunya hal
yang didahulukan adalah sebuah perencanaan yang secara nyata dan bisa
dikonsep melalui sebuah tulisan. Dengan hal itulah wirausaha bisa
terdorong untuk berorientasikan pada tugas dan hasil untuk mencapai masa
depan yang lebih baik. Ada 4 kategori utama dari alsan kegagalan bisnis,
yaitu:

3
Ibid., 121.
a. Kesalahan perencanaan
b. Rendahnya kualitas manajemen
c. Metode bisnis yang tidak mencukupi
d. Kurangnya dana atau modal.4

B. Kendala yang dihadapi


Menjadi seorang pengusaha itu tidaklah seindah yang dibayangkan, banyak
sekali kendala yang akan dihadapi, namun bagi seorang pengusaha kendala itu akan
menjadi sebuah pemicu bagi terwujudnya sebuauh cita cita, menciptakan lapangan
kerja buat diri sendiri bahkan bisa untuk orang lain. masalah umum dalam berusaha
yaitu :
1. kurangnya ide. Ide-ide usaha sebenarnya dapat kita dapatkan dari teman, tetangga
bahkan dari usaha orang lain. menurut saya yang paling mudah ialah dengan
menganut metode Amati, Tiru dan Modifikasi. yang artinya kita amati usaha yang
telah ada, bagaimana prospeknya, bagaimana pelanggannya, kemudian kita tiru
usaha tersebut dan setelah itu kita modifikasi yang ber arti memberikan nilai lebih
kepada usaha yang kita tiru tersebut.
2. Modal, sebenarnya modal kalo benar benar mencari pasti ada, dari pinjaman entah
itu teman bank atau dari yang lainnya tidak harus dari kita.
3. Katakutan, ini dia masalah yang membuat kita tidak berani mengambil sebuah
risiko untuk mencoba, saya yakinkan bahwasanya orang yang sudah menetapkan
dirinya menjadi pengusaha, pintu kesuksesan itu dimulai ketika 1 usaha kita lancar
maka usah usaha kita lainnya akan bermunculan.
4. Kebosanan, ini menjadi kendala yang menurut saya wajar dan perlu dorongan yang
kuat agar mampu bertahan, awal berdiri usaha kita tentu kita akan merasa bosan
ketika tidak ada konsumen yang datang atau bahkan tidak ada pemasukan samapai
beberapa bulan, memang lebih enak jadi pegawai yang dapat uangnya tentu sebulan
itu pasti, namun jadi pengusaha itu mulia, memberikan pengidupan dari menggaji
karyawan. masalah kebosanan dapat di hindari dengan menjaring orang orang yang
sama menggeluti usaha bidang tersebut. tukar pikiran dan saling intropeksi
menjadikan usaha semakin berkembang.

4
Ibid., 122.
Management, seringkali jika usaha lancar namun sepertinya tidak membuahkan hasil
itu perlu adanya management dalam keuangan. atur uang keluar dan masuknya. hitung
keuntungan dan kerugian, OK itu dulu dari saya.5

5
https://indonesia-admin.blogspot.com/2011/04/kendala-yang-dihadapi-oleh-pengusaha.html, diakses tgl
28/09/2018 pukul 14.34.

Anda mungkin juga menyukai