OLEH :
KELOMPOK 3
(KELAS B11-A)
Om Swastyastu
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iiii
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................3
1.3 Tujuan.............................................................................................................3
1.4 Manfaat...........................................................................................................3
BAB IIPEMBAHASAN
2.1 Konsep Levine’s Theory..................................................................................4
2.1.1 Biografi Myra Estrin Levine’s................................................................4
2.1.2 Model Konservasi Teori Levine’s...........................................................5
2.1.3 Filosofi Teori Levine’s............................................................................6
2.1.4 Konsep Utama Teori Levine’s................................................................7
2.1.5 ParadigmaTeoriKonservasiLevine’s..................................................14
2.1.6 Kelemahan dan Kelebihan Dari Teori Levine’s....................................17
2.1.7 Aplikasi Teori Levine’s.........................................................................19
2.1.8 Proses Keperawatan Pada Teori Levine’s.............................................20
BAB IIIPENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................................22
3.2 Saran.............................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................24
LAMPIRAN (Naskah Role Play Levine’s Theory of Conservation Energy)
3
BAB I
PENDAHULUAN
1
Keperawatan sebagai suatu profesi yang sampai saat ini masih dianggap profesi
yang kurang eksis, kurang profesional, bahkan kurang menjanjikan dalam hal
finansial. Oleh karena itu keperawatan harus berusaha keras untuk menunjukkan pada
dunia luar, di luar dunia keperawatan bahwa keperawatan juga bisa sejajar dengan
profesi – profesi lain. Tugas ini akan terasa berat bila perawat-perawat Indonesia
tidak menyadari bahwa eksistensi keperawatan hanya akan dapat dicapai dengan
kerja keras perawat itu sendiri untuk menunjukkan profesionalismenya dalam
memberikan pelayanan kesehatan terutama pelayanan keperawatan baik kepada
individu, keluarga maupun masyarakat dari berbagai tingkatan usia (Kalman, 2008).
Aplikasi proses keperawatan menurut konsep teori Levine’s di Rumah Sakit telah
banyak diterapkan namun sedikit sekali perawat yang mengetahui dan memahami
bahwa tindakan keperawatan tersebut telah sesuai. Bahkan perawat melaksanakan
asuhan keperawatan tanpa menyadari sebagian tindakan yang telah dilakukan pada
klien adalah penerapan konsep teori Levine’s. Oleh karena itu, kelompok memandang
perlu untuk mengetahui dan mengkaji lebih jauh tentang penerapan model
keperawatan yang sesuai dengan teori Levine’s diilapangan atau rumah sakit,
sehingga dapat diketahui apakah teori Levine’s dapat diaplikasikan dengan baik dalam
pelayanan keperawatan/ asuhan keperawatan.
Dalam teori Levine’s, klien dipandang dalam posisi ketergantungan, sehingga
kemampuan klien terbatas untuk berpartisipasi dalam pengumpulan data,
perencanaan, implementasi atau semua fase dari posisi ketergantungan.Klien
membutuhkan bantuan dari perawat untuk beradaptasi terhadap gangguan
kesehatannya.Perawat bertanggung jawab dalam menentukan besarnya kemampuan
partisipasi klien dalam perawatan.Levine’s juga menekankan kebutuhan dalam
memandang individu sebagai makhluk holistik yang termasuk individu sebagai
makhluk yang kompleks. Dia mendefinisikan perawatan berdasarkan pada
ketergantungan/ hubungan manusia dengan orang lain. Besarnya ketergantungan ini
membuatnya merencanakan empat prinsip konservasi yakni kebutuhan energi dan
pemakaiannya, integritas sosial, integritas struktur, integritas personal(Sitzman,
2009).
2
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah pada makalah iniyaitu sebagai berikut :
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan pada makalah ini yaitusebagai berikut :
1.4 MANFAAT
Adapun manfaat pada makalah ini yaitusebagai berikut :
3
f. Dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan dari teori Levine’s
g. Dapat mengetahui proses keperawatan pada teori Levine’s
BAB II
PEMBAHASAN
4
banyak tanda jasa meliputi, Charter Fellow of American Academy of Nursing,
gelar kehormatan menjadi anggota bantuan kesehatan mental Amerika untuk
Israil (1976), penghargaan Elizabeth Russell Belford (1977), American Journal
of Nursing Book of the year, Levinepensiun pada tahun 1987. Dia meninggal
pada tanggal 20 Maret 1996, pada usia 75 tahun(Tomey & Alligood, 2006;
Alligood, 2010).
Levine pribadi menyatakan bahwa ia tidak bertujuan khusus untuk
mengembangkan “teori keperawatan”, tetapi ingin menemukan cara untuk
mengajarkan konsep-konsep utama dalam Keperawatan Medikal bedah dan
berusaha untuk mengajarkan siswa keperawatan sebuah pendekatan baru dalam
kegiatan keperawatan. Levine juga ingin berpindah dari praktek keperawatan
pendidikan yang menurutnya sangat prosedural dan kembali fokus pada
pemecahan masalah secara aktif dan perawatan pasien(Tomey & Alligood, 2006
; Alligood, 2010).
5
adaptif individu sesuai perubahan secara produktif, dan dengan pengeluaran
sedikit usaha, sambil menjaga fungsi optimal dan identitas. Konservasi dicapai
melalui aktivasi jalur sukses adaptif dan perilaku yang sesuai untuk berbagai
tanggapan yang dibutuhkan oleh fungsi manusia.Levine menekankan kebutuhan
dalam memandang individu sebagai makhluk holistik yang termasuk individu
sebagai makhluk yang kompleks. Dia mendefinisikan perawatan berdasarkan
pada ketergantungan/ hubungan manusia dengan orang lain. Besarnya
ketergantungan ini membuatnya merencanakan empat prinsip konservasi yakni
:kebutuhan energi dan pemakaiannya, integritas sosial, integritas struktur,
integritas pribadi.Manusia tergantung pada yang lain pada semua aspek
kehidupan, makanan, keamanan, rekreasi dan penghargaan. Levine
mengharapkan seorang perawat mengetahui kekomplekan interaksi dan
mendukung dalam mempertahankan atau memulihkan hubungan saat klien
mengalami gangguan kesehatan.
Keseimbangan yang normal berubah saat sakit dan klien akan berusaha
mengatasi stress nya dan mungkin menunjukkan perubahan pola tingkah laku
dan fungsi. Seorang perawat harus mempersepsikan pertanggung jawaban dalam
membantu klien untuk mengadaptasi perubahan kearah cara pemeliharaan
kesehatan yang positif.Pengaruh masyarakat atau lingkungn dalam teori Levine
sangat penting. Inti dari definisi teori Levine bahwa perawatan adalah interaksi
antara manusia, ia menggunakan konsep adaptasi dan peningkatan respon tubuh
melalui pendekatan sistem.
6
Rogess (1970), dan nigtinggale
Disamping itu Levine dalam mengembangkan teorinya dipengaruhi oleh
teori Goldstein (1963), Hall (1966), Sherrington (1960), dan Dubos (1961-
1965).Teori Levine keperawatan dibangun atas dasar humaniora dan ilmu
pengetahuan. Dalam teori-teori tertentu mempengaruhi psikologisKurt
Goldstein dan teori Erik Erikson Hans Selye dan pola lingkungan eksternal M.
Bates.Teori keperawatan Levine terdiri dari serangkaian intervensi mendukung
dan terapi berdasarkan pengetahuan ilmiah dan teknik kemampuan. Interaksi
manusia adalahesensi dari keperawatan,dimanakeperawatan dikatakan
sebagaisuatu individu disiplin yang didasarkan pada saling ketergantungan
hubungan antara orang lain. Levine memiliki pandangan holistik yang
berasal dari orang lain, yang tidak lain adalah pasien.Salah satu teorinya yang
sangat penting adalah konsep lingkungan.
7
terwujud ketika interaksi atau adaptasi konstan lingkungan, memungkinkan
kemudahan (jaminan integritas) di semua dimensi kehidupan”. Kondisi dinamis
dalam interaksi terbuka antara lingkungan internal dan eksternal menyediakan
dasar untuk berpikir holistik, memandang individu secara keseluruhan.
2) Adaptasi (Adaptation)
Adaptasi merupakan sebuah proses perubahan yang bertujuan
mempertahankan integritas individu dalam menghadapi realitas lingkungan
internal dan eksternal. Konservasi adalah hasil dari adaptasi.Beberapa adaptasi
dapat berhasil dan sebagian tidak berhasil.Levine mengemukakan 3 karakter
adaptasi yakni: historitas, spesificity, redundancy.
a. Historitas
Mengacu pada gagasan bahwa respon adaptif sebagian didasarkan pada
sejarah masa lalu pribadi dan genetik.Setiap individu terdiri dari
kombinasi sejarah pribadi dan genetik, tanggapan adaktif adalah hasil dari
keduanya.
b. Spesificity
Mengacu pada fakta bahwa setiap sistem yang membuat manusia memiliki
keunikan stimulus dan respon. Tanggapan dirangsang oleh stres yang
spesifik dan berorientasi pada tugas, tanggapan yang dirangsang
dibeberapa jalur cenderung akan disinkronkan dan terjadi kerugian dalam
beberapa kasus
c. Redundancy
Menggambarkan gagasan bahwa jika salah satu sistem atau jalur tidak
dapat memastikan adaptasi, maka jalur yang lain mungkin dapat
mengambil alih dan menyelesaikan pekerjaan. Ini mungkin membantu
ketika respon korektif (misalnya, penggunaan suntikan alergi selama
periode waktu yang panjang untuk mengurangi efek dari alergi parah
secara bertahap sistem kekebalan tubuh).Namun, redundansi dapat
merugikan seperti ketika tanggapan sebelumnya yang gagal dibangun
kembali (misalnya, ketika kondisi autoimun menyebabkan sistem
kekebalan seseorang menyerang jaringan yang sebelumnya sehat
dalamtubuh).
8
Levine menyatakan bahwa setiap individu mempunyai pola respon tertentu
untuk menjamin keberhasilan dalam aktivitas kehidupannya yang menunjukkan
adaptasi historis dan spesificity. Selanjutnya pola adaptasi dapat disembunyikan
dalam kode genetik individu.Redundancy menggambarkan pilihan kegagalan
yang terselamatkan dari individu untuk menjamin adaptasi.Kehilangan
redundancy memilih apakah melalui trauma, umur, penyakit, atau kondisi
lingkungan yang membuat individu sulit mempertahankan hidup.
1. Lingkungan
Levine memandang setiap individu memiliki lingkungannya sendiri baik
lingkungan internal maupun eksternal. Perawat dapat menghubungkan
lingkungan internal individu dengan aspek fisiologis dan patofisiologis, dan
lingkungan eksternal sebagai level persepsi, opersional dan konseptual.
2. Respon organisme
Respon organisme adalah kemampuan individu untuk beradaptasi dengan
lingkungannya, yang bisa dibagi menjadi fight atau flight, respon inflamasi,
respon terhadap stress, dan kewaspadaan persepsi. (Levine dalam Tomey &
Alligood, 2006 dan Parker, 2001):
Fight or Flight
Merupakan respon yang paling primitif dimana ancaman diterima individu
baik nyata maupun tidak, merupakan respon terhadap ketakunan melalui
menyerang atau menghindar dan merupakan reaksi yang tiba-tiba.Respon
yang disampaikan adalah kewaspadaan mencari informasi untuk rasa aman
dan sejahtera.
Respon terhadap peradangan
Merupakan mekanisme pertahanan untuk melindungi diri dari lingkungan
yang merusak, merupakan cara untuk menyembuhkan diri. Respon individu
adalah menggunakan energy sistemik yang ada dalam dirinya untuk
membuang iritan yang merugikan.
Respon terhadap stress
Merupakan respon defensive dalam bentuk perubahan yang tidak spesifik
pada manusia, perubahan structural dan kehilangan energy untuk
beradaptasi secara bertahap terjadi sampai rasa lelah terjadi atau sampai
dengan klien atau individu berespon terhadap pelayanan keperawatan
Kewaspadaan perceptual
9
Informasi dan pengalaman hidup hanya bermanfaat ketika diterima secara
utuh oleh individu, semua pertukaran energy terjadi dari individu ke
lingkungan dan sebaliknya.Hasilnya adalah aktivitas fisiologi atau tingkah
laku. Respon ini sangat tergantung kepada kewaspadaan perceptual
individu, hanya terjadi saat individu menghadapi lingkungan baru di
sekitarnya dengan cara mencari dan mengumpulkan informasi dimana hal
ini bertujuan untuk mempertahankan keamanan dirinya.
3) Konservasi
Konservasi berasal dari bahasa latin conservation yang berarti “menjaga
bersama-sama”. Konservasi adalah menggambarkan
suatusistemyangkompleksagarmampumelanjutkanfungsiketika terdapat
beberapa ancaman.Dengan konservasi, manusia mampu
melawanrintangandanberadaptasiyangsesuaidenganpertahanan mereka yang
unik.Tujuan dari konservasi adalah sehat dan kuat melawan
ketidakmampuan.Peran perawat adalah untuk mempertahankan konservasi
dan integritas pada smua situasi.Model interaksi danintervensi keperawatan
ditujukan untuk peningkatan kemampuan adaptasi dan
mempertahankankesehatan secarakeseluruhan(wholism)
(Tomey&Alligood,2006;Alligood, 2010).
Levine menguraikan model Konservasi sebagai inti atau dasar teorinya.
Konservasi menjelaskan suatu system yang kompleks yang mampu melanjutkan
fungsi ketika terjadi tantangan yang buruk.Dalam pengertian Konservasi juga,
bahwa individu mampu untuk berkonfrontasi dan beradaptasi demi
mempertahankan keunikan mereka.Konservasi terdiri dari empat prinsip
konservasi yaitu : konservasi
energi,konservasiintegritasstruktur,konservasiintegritaspersonal dan
konservasi integritas sosial. Intervensi ditujukan agar klien mencapai keempat
prinsip konservasi ini (Tomey & Alligood, 2006;Alligood,2010).
1) Konservasi Energy
Individu sangat membutuhkan keseimbangan energi agar dapat
mempertahankan aktivitas kehidupan.Sakit dan penuaan menyebabkan
10
perubahan energi.Kemampuan individu
tergantungpadaketersediaanperawatanyangdapatmembantu menurunkan
tingkat kebutuhan energi.Disinilah peran dari intervensi keperawatan.
Konservasi energi mengacu pada masukan menyeimbangakan energi dan
output untuk menghindari kelelahan yang berlebihan ini mencakup istirahat
yang cukup, nutrisi dan olahraga (gambar 2.1, 2.2 dan 2.3)
11
2) Konservasi Integritas Struktur
Penyembuhan adalah proses perbaikan struktur dan fungsi
integritasmelaluikonservasiuntukmempertahankankesehatan secara
menyeluruh. Ketidakmampuan merupakan pertanda perlunya
peningkatan adaptasi yang baru.Konservasi integritas struktur mengacu
untuk memelihara atau memulihkan struktur tubuh mencegah kerusakan
fisik dan mempromosikan penyembuhan.Contoh membantu pasien dalam
latihan berjalan, pemeliharaan kebersihan pribadi pasien (gambar 2.4 dan
2.5).
12
Hal ini diawali dengan kehilangan privasi dan perasaan cemas. Perawat
dapat memperlihatkan penghargaan terhadap diri klien dengan
memanggil namanya, peduli terhadap harapan dan keinginan klien,
memperhatikan nilai personal, menyediakan privasi selama prosedur
tindakan, mendukung pertahanan diri individu dan mengajarkanmereka
tentang mekanisme koping. Peran perawat adalah meningkatkan
kekuatan individu untuk dapat hidup mandiri,
tidaklamamenjadipasiendantidakmembutuhkanwaktuyang
lamauntuktergantungdenganoranglain(Alligood,2010).Konservasi
integritas personal mengakui individu sebagai salah satu yang berusaha
untuk penentuan, pengakuan, penghormatan, kesadaran diri, kepribadian dan
self, Contoh : melindungi ruangan pasien dan memberi kenyamana kepada
klien (gambar 2.6 dan 2.7)
13
Individu dalam mempertahankan tempatnya di dalam keluarga (gambar 2.8)
2.1.5 ParadigmaTeoriKonservasiLevine’s
14
2. Lingkungan
Lingkungan melengkapi keutuhan individu. Lingkungan terbagi menjadi 2
bagian yaitu lingkungan internal dan eksternal :
a) Lingkungan internal
Lingkungan internal menggabungkan aspek fisiologi dan patofisiologi
dari individu dan konstan ditantang oleh lingkungan
eksternal.Lingkungan internal juga adalah integrasi dari fungsi tubuh
yang menyerupai homeorhesis daripada homeostasis dan tunduk terhadap
tantangan dari lingkungan eksternal, yang selalu merupakan bentuk
energi.
b) Lingkungan eksternal
Lingkungan eksternal dibagi menjadi lingkungan persepsi, operasional
dan konseptual, yaitu :
1) Lingkunganpersepsi
Lingkungan persepsi adalah bagian dari lingkungan ekternal yang
individunya menanggapi dengan organ-organ indera, contohnya
cahaya, suara, sentuhan, suhu, perubahan iklim yang terasa dan
posisikeseimbangan.
2) Lingkunganoperasional
Lingkungan operasional adalah lingkungan yang beriteraksi dengan
jaringan hidup meskipun individu tidak memiliki organ sensorik yang
dapat merekam adanya faktor-faktor dan mencakup semua bentuk
radiasi, mikroorganisme dan polutan. Dengan kata lain, elemen-
elemen ini secara fisik dapat mempengaruhi individu tetapi tidak
dirasakan oleh kedua contohnya: misalnya gotong royong.
3) Lingkungankonseptual
Lingkungan konseptual adalah lingkungan yang terdiri dari bahasa,
ide, simbol dan konsep-konsep, penemuan mencakup pertukaran
bahasa, kemampuan untuk berpikir, pengalaman emosi, sistem nilai,
15
keyakinan agama, tradisi etnis dan budaya dan individu psikologis pola
yang berdasarkan pengalaman hidup.
3. Kesehatan
Sehat dipengaruhi secara sosial dengan kemampuan untuk berfungsi
secaranormaldengancarayanglayak.Kelompoksosialadalahfaktor
yangikutmenentukan(predeterminan)kesehatanmanusia.Sehattidak hanya
bebas dari kondisi patologis.Sehat berarti juga kembali pada diri sendiri,
individu bebas dan mampu untuk mengejar hal yang diinginkan dalam
konteks yang bersumber dari diri sendiri. Menurut Levine, hal penting
untuk diingat bahwa sehat juga dipengaruhi oleh kultural. Secara individu,
tingkat kesehatannya akanberubah
sepanjangwaktu(Tomey&Alligood,2006).
4. Keperawatan
Praktik keperawatan didasarkan pada keilmuan yang unik dan
keilmuanyangberdasarkanpadapendekatanilmiahdaridisiplinilmu lain
sebagai tambahan keilmuan dalam bidang keperawatan. Levine
mengungkapkan bahwa tugas perawat adalah mengupayakan agar dapat
mengambil keputusan pada situasi yang tepat dalam menghadapi klien
berdasarkan ilmu dan pendekatan ilmiah, bersifat selektif dalam
mengobservasi dan menseleksi data yang relevanyang didapatkan dari
hasil pengkajian.Perawat berpartisipasi secara aktif pada setiap lingkungan
klien dan memberikan dukungan dalam penyesuaian diri klien terhadap
kondisi yang sulit akibat penyakit.Intervensi keperawatan adalah
mendorong adaptasi yang baik dari
klienataumenjadilebihbaiksecarasosial,kemudianperawatberaksi
melakukan tindakan terapeutik ketika respon klien kurang baik, perawat
menyediakan dukungan bagi klien (Tomey & Alligood, 2006).
16
penyakit yang bertentangan dengan kesehatan; demikian, intervensi
keperawatan dibatasi hanya untuk mengatasi kondisi penyajian
individu.Oleh karena itu, intervensi keperawatan berdasarkan teori Levine
adalah berfokus pada saat ini dan jangka pendek, dan tidak mendukung
prinsip-prinsip promosi kesehatan dan pencegahan penyakit, meskipun ini
adalah komponen penting dari praktek keperawatan saat ini.
Dengan demikian, keterbatasan utama adalah fokus pada individu
dalam keadaan sakit dan pada ketergantungan pasien. Selanjutnya,
perawat memiliki tanggung jawab untuk menentukan kemampuan pasien
untuk berpartisipasi dalam perawatan, dan jika persepsi perawat dan
pasien tentang kemampuan pasien untuk berpartisipasi dalam perawatan
tidak cocok, ketidakcocokan ini akan menjadi daerah konflik.
17
3. Pada konservasi integritas personal, perawat diharapkan memberikan
pengetahuan dan kebutuhan pasien harus dihormati, dilengkapi dengan
privasi, didorong dan psikologis didukung. Keterbatasan di sini akan
berpusat pada klien yang secara psikologis terganggu dan lumpuh dan
tidak bisa memahami dan menyerap pengetahuan, pasien koma yaitu,
individu atau klien bunuh diri.
4. Tujuan konservasi integritas sosial adalah untuk melestarikan dan
pengakuan dari interaksi manusia, terutama dengan klien, orang lain
yang signifikan yang terdiri dari sistem dukungannya. Keterbatasan
khusus untuk ini, adalah ketika klien tidak memiliki orang lain yang
signifikan seperti ditinggalkan anak-anak, pasien psikiatris yang tidak
mampu berinteraksi, klien tidak responsif seperti orang tak sadar,
fokus di sini adalah tidak lagi pasien sendiri namun orang-orang yang
terlibat dalam perawatan kesehatannya.
a. Perawatan penelitian
Prinsip-prinsip konservasi telah digunakan untuk pengumpulan data dalam
berbagai penelitian. Model Conservational digunakan oleh Hanson et al.in
studi mereka insidensi dan prevalensi ulkus tekanan pada pasien rumah sakit.
Newport (nd) digunakan prinsip konservasi energi dan integritas sosial untuk
18
membandingkan suhu tubuh bayi yang telah ditempatkan di dada ibu segera
setelah lahir dengan mereka yang ditempatkan di hangat.
b. Pendidikan keperawatan
Model Conservational digunakan sebagai pedoman untuk pengembangan
kurikulum.Itu digunakan untuk mengembangkan program sarjana di
Allentown keperawatan perguruan St Fransiskus de Sales, Pennsylvania,
Digunakan dalam program pendidikan keperawatan disponsori oleh Kapat
Holim di Israel.
c. Perawatan administrasi
Taylor (nd) dijelaskan panduan penilaian untuk pengumpulan data pasien
neurologis yang merupakan dasar untuk pengembangan rencana asuhan
keperawatan yang komprehensif dan dengan demikian mengevaluasi asuhan
keperawatan.McCall (nd) mengembangkan alat penilaian untuk pengumpulan
data atas dasar empat prinsip conservational untuk mengidentifikasi
kebutuhan perawatan pasien epilepsy.Keluarga alat penilaian dirancang oleh
Lynn-McHale dan Smith (nd) untuk keluarga pasien dalam pengaturan
perawatan kritis.
d. Praktik keperawatan
Model Conservational telah digunakan untuk praktik keperawatan dalam
pengaturan yang berbeda.Bayley (nd) membahas perawatan seorang remaja
parah dibakar di dasar empat prinsip conservational dan dibahas pasien
lingkungan persepsi, operasional dan konseptual.Kolam (nd) menggunakan
model konservasi untuk membimbing asuhan keperawatan tunawisma di
klinik, tempat penampungan atau jalan-jalan.
19
integritas personal dan integritas sosial (Tomey & Alligood, 2006;
Alligood, 2010).
b. Tropikognosis danJustifikasi
Penegakan diagnosa keperawatan dalam konsep teori konservasi
Levine dirumuskan dalam rumusan pernyataan atau justifikasi yang
disebut tropikognosis (Tomey & Alligood, 2006 ; Alligood, 2010).
Tropikognosismerupakanrumusanmasalahkeperawatanyangdibuat
berdasarkankemampuanklienberadaptasimempertahankanintegritas
dankonservasi.
c. Hipotesis
Hipotesis keperawatan didasarkan pada rumusan masalah
yangsudah
ditentukansebelumnya,perawatberusahamencarivalidasipadaklien
tentang masalah yang diasuh.Perawat melakukan hipotesis
terhadap masalah dan solusi untuk mengatasi masalah tersebut
(Alligood, 2010).Hipotesismerupakanintidarirencanakeperawatan
d. Intervensi dan ImplementasiKeperawatan
20
membuatrincianrencanatindakankeperawatanyangakandilakuka
n. Implementasi keperawatan yang dilakukan pada dasarnya
bertujuan untuk menguji hipotesis yang sudah dibuat oleh
perawat (hypothesis testing) (Alligood, 2010).
e. Evaluasi
Evaluasi berdasarkan teori Konservasi Levine adalah observasi
pada respon organismik klien terhadap intervensi dan
implementasi keperawatan yang telah dilakukan.Tes hipotesa
dievaluasi dengan mengkaji respon organismik yang dapat
mendukung atau tidak mendukung hipotesis
keperawatan.Tindakan keperawatan yang dilakukan dapat
bersifat terapeutik maupun suportif.Tindakan yang sifatnya
terapeutik meningkatkan derajat kesehatan klien, sedangkan
yang bersifat suportif dapat menimbulkan kenyamanan bagi
klien.Jika hipotesis yang dibuat tidak dapat mendukung
penyembuhan dan
perbaikankondisiklienmakarencanadapatdirevisidenganmembu
at hipotesisyangbaru(Alligood,2010).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa terhadap teori Levine’s, maka kelompok menganalisa
bahwa Myra Estrin Levine adalah seorang ahli yang memberikan penjelasan berbeda
dari disiplin ilmu keperawatan.Dalam teori Levine’s ini terdapat empat konsep
21
konversi utama yaitu konversi energy, integritas struktur, integritas personal dan
integritas sosial. Semua teori yang beliau bagi menjadi empat bagian utama antara
lain orang, lingkungan , kesehatan, keperawatan. Selain itu, Levine’s juga membahas
orang dan lingkungan yang tergabung atau menjadi kongruen dari waktu ke
waktu.Menurutnya seorang perawat harus selalu mengobservasi, memberikan
intervensi yang tepat sesuai perencanaan dan mengevaluasi. Hal tersebut untuk
membantu klien, sehingga hubungan kerja sama antara perawat dengan klien harus
baik agar terwujudnya tujuan kedua belah pihak
Selain itu dalamteoriLevine’s,klien juga sangat
dipandangdalamposisiketergantungan,sehingga kemampuanklienterbatasuntuk
berpartisipasidalampengumpulandata, perencanaan, implementasi atausemua fase dari
posisi ketergantungan.Klien membutuhkan bantuan dari perawat untuk beradaptasi
terhadap gangguan
kesehatannya.Perawatbertanggungjawabdalammenentukanbesarnya kemampuan
partisipasi kliendalam perawatan.Mutu menjadisangatpenting diaplikasikan dalam
teori Levine’s untuk mencapai tujuan klinis karena dasar dari pendapat ini adalah
posisi ketergantungan dari klien sebagai akibat dari sakit atau bantuan kesehatan yang
membutuhkan bantuan perawatan.
3.2 Saran
Sebagai seorang perawat yang memiliki peran penting dalam pelayanan
kesehatan,pemahaman dan tujuan keperawatan seperti dalam teori dan model
keperawatan olehMyra Levine ini, dimana perawat harus mampu dalam memenuhi
tujuan dari asuhan keperawatan yang dilakukan, agar proses keperawatan benar-benar
mampu menunjang proses pemulihan klien dan memenuhi tujuan dari keperawatan
sesuai dengan teori Levine’s yaitu klien sebagai mahkluk hidup terintegrasi yang
saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya. Lervine percaya bahwa
intervensi keperawatan merupakan aktivitas konservasi, dengan konservasi energy
sebagai pertimbangan utama.Dalam hal ini dituntut peranan perawat dalam
mewujudkan tindakan yang mencakup konversi-konversi tersebut dan mengobservasi
22
klien dan memberikan intervensi yang tepat sesuai dengan perencanaan dan
mengevaluasi.Semua tindakan ini bertujuan untuk membantu klien dalam mencapai
kesehatan yang seutuhnya.
DAFTAR PUSTAKA
Alligood, Martha, R., Tomey, Ann, M. (2010). Nursing Theorist and Their
Works,Seventh Edition. St. Louis. Missouri: Mosby Elsivier.
23
Artinian, B.M., Katharine S. West, M.P.H.M.S.N.R.N.C.N.S., & Margaret Conger,
E.D. (2011).The Artinian Intersystem Model: Integrating Theory and Practice
for the Professional Nurse, Second Edition: Springer Publishing Company.
Creasia, J.L., & Parker, B.J. (2007). Conceptual Foundations The Bridge to
Professional Nursing Practice, Fourth Edition St. Louis. Missouri: Mosby
Elsivier.
Tomey, A. M. & Alligood, M. R. (2006).Nursing theorists and their work. (6th ed.).
Elsevier Health Sciences.Online : http://www.google.com/.(diakses 27
September 2018
LAMPIRAN
24
“PASIEN PADA GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DALAM
LEVINE’S THEORY OF CONSERVATION ENERGY”
Pada pagi hari di ruang X sebuah Rumah Sakit W di daerah Denpasar dirawat
seorang pasien bernama Ny. S berusia 21 tahun, pasien tersebut mengalami kesulitan
makan pasca operasi tonsil kronis dengan kondisi sangat lemah dan berat badan
menurun. Pada saat itu perawat 1 (perawat Nia) datang untuk memeriksa tanda tanda
vital Ny. S.
Perawat 1 : Selamat pagi ibu ..
Pasien : Selamat pagi sus ..
Perawat 1 : Apa benar dengan Ibu. S ?
Pasien : Iya benar sus ..
Perawat 1 : Boleh saya lihat gelang ibu ? (sambil mengecek identitas
pasien)
Perawat 1 : Bagaimana keadaan ibu pagi ini? Perkenalan saya perawat
Nia, saya perawat yang bertugas pada pagi hari ini yang akan
merawat ibu dari jam 7 sampai jam 2 siang nanti. Jadi jika ibu
25
membutuhkan saya,salah satu keluarga bisa panggil saya di
ruang perawat. Baiklah bu, kali ini saya akan melakukan
tindakan pemeriksaan tanda-tanda vital atau mengecek kondisi
ibu saat ini, yang bertujuan untuk melengkapi dokumentasi dan
mengetahui rencana tidakan apa yang tepat untuk ibu. Apa ibu
bersedia?
Pasien : Iya sus boleh silahkan saja diperiksa
Perawat 1 : Baik kalau ibu bersedia saya akan mempersiapkan
peralatannya, nanti sekitar 10 menit lagi saya akan kembali.
(pasien mengangguk, perawat Nia pun bergegas keluar untuk
mengambil peralatan yang dia butuhkan untuk pemeriksaan).
(Tindakanpun dimulai, akan tetapi dari awal perawat Nia melihat keadaan
pasien itu sangat tidak baik, pasien terlihat lemas, lesu, dan makanan untuk
makan pagi Ny. S masih terlihat utuh. Ketika perawat Nia sedang melakukan
pemeriksaan kepada Ny. S, perawat Nia melakukan komunikasi kepada pasien)
Perawat 1 : Baik ibu sekarang saya mulai yah, pertama saya akan
mengukur suhu badan ibu, setelah itu tekanan darah dan nadi
ibu.
Pasien : Iya sus silahkan (pasien mengangguk)
26
Perawat 1 : Ibu terlihat sangat lemas sekali pagi ini, bagaimana dengan
makan ibu ? Apakah habis makanannya bu ?tapi kelihatannya
makanan ibu tidak dimakan dan masih terlihat utuh (sambil
mengecek TTV pasien)
Pasien : Iya sus, saya mengalami sulit makan sus, karena tenggorokan
saya masih terasa sangat sakit pasca operasi kemarin (pasien
menjawab dengan suara pelan dan lemas)
Perawat 1 : Oh begitu, pantas saja ibu terlihat sangat pucat
Keluarga Pasien I : Iya sus tenggorokan ibu saya masih sakit jika digunakan
menelan dan badan Ibu saya masih sangat lemas, sampai-
sampai ibu saya tidak kuat untuk bangun.
Perawat 1 : Baik ibu sepertinya ibuanda mengalami gangguan dalam
makan, nanti saya akan berkonsultasi dengan perawat lainnya
dan dokter untuk merencanakan tindakan apa yang akan
dilakukan untuk ibu anda
Keluarga Pasien I : Iya sus, terimakasih..
(Tindakan pemeriksaan TTV pun sudah selesai dan perawat Nia pun
melakukan komunikasi pengkajian Fase terminasi)
27
bahwa Ny. S mengalami gangguan kebutuhan nutrisi, dari data yang telah
diperoleh)
DS pasien :
1. Pasien mengeluh lemas
DO pasien :
1. Pasien tampak lemah dan lesu
2. Tonus kurang
(Waktupun menunjukan pukul 14.00 WIB, perawat Nia pun akan segera
digantikan oleh perawat Suma yang bertugas dinas siang di ruang X no 2).
28
Perawat 2 : Selamat siang ibu …
Pasien : Selamat siang sus …
Keluarga Pasien 2 : Selamat siang sus …
Perawat 2 : Apakah benar ini dengan Ibu. S ?
Pasien : Iya benar sus …
Perawat 2 : Perkenalkan ibu saya perawat Suma yang bertugas merawat
Ibu pada sianghari ini dari pukul 14.00 sampai pukul 20.00
wita. Jadi jika ibu membutuhkan saya ibu atau keluarga bisa
panggil saya di ruang perawat atau bisa tekan bel yang ada di
sebalah kiri ibu ya.
Pasien : Oh iya baik sus terimakasih
Perawat 2 : Apa ibu tadi pagi sudah diperiksa oleh perawat Nia ?
Pasien : Iya sus sudah
Perawat 2 : Baik ibu, setelah saya lihat data-data dan laporan dari perawat
yang bertugas sebelum saya, katanya ibu mengeluh susah
makanya ?
Pasien : Iya sus, tenggorokan saya masih terasa sakit karena operasi
kemarin jadi susah untu menelan makanan.
Perawat 2 : Oh iya ibu, baiklah sebelumnya perkenalkan ini dr. Amik,dr
ini akan melakukan penjelasan agar ibu bisa lebih paham
dengan tindakan apa yang akan kami lakukan selanjutnya.
Dokter : Selamat siang ibu, perkenalkan saya dr. Amik, sesuai dengan
masalah penyakit yang diderita ibu dan diagnosis yang saya
terima, kami akan memberikan tindakan pemasangan NGT
yang akan dilakukan oleh perawat, pemasangan NGT ini
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu agar ibu
mendapat asupan energi atau nutrisi sehinggaibu tidak merasa
lemas lagi. Bagaiman ibu, apakah ibu menyetujui dengan
rencana tindakan yang akan kami lakukan ?
29
Keluarga Pasien II : Mohon maaf dokter, sebelumnya pemasangan NGT itu
seperti apa ya dok ?
Dokter : Baik ibu saya jelaskan dulu ya, jadi pemasangan NGT itu
yaitu memasang selang yang akan dimasukan kedalam
lambung Ny. S melewati hidung untuk memasukan makanan
karena Ny. S saat ini sangat sulit untuk menelan makanan
setelah pasca operasi kemarin.
Perawat 2 : Jadi begitu ibu, bagaimana apa ibu dan keluarga bersedia
dilakukan pemasangan NGT untu pemenuhan nutrisi ibu ?
Keluarga Pasien II : Baiklah jika tindakan tersebut menurut dokter dan perawat
yang terbaik bagi ibu saya, saya akan menyetujuinya.
(Pasien dan keluarga pasien pun menyetujui tindakan dan kemudian pasien
menandatangani surat persetujuan tindakan)
Perawat 2 : Baiklah bu, kalau begitu saya akan keruang perawat dulu
untuk mempersiapkan peralatannya. Nanti sekitar 10-15 menit
saya akan kembali lagi ya bu. Saya permisi ibu, selamat siang.
Pasien : Iya sus …
Perawat 2 : Baik ibu, sesuai dengan kesepakan kita tadi maka saya akan
melakukan tindakan pemasangan NGT, disini saya bersama
perawat Ita yang akan membantu saya dalam melakukan
tindakan pemasangan NGT. Apakah ibu sudah siap ?danapakah
ada yang ingin ditanyakan lagi bu ?
Pasien : Tidak sus langsung saja saya sudah siap sus.
30
(Kemudian perawat Suma dan perawat Ita mempersiapkan peralatan untuk
melakukan tindakan pemasangan NGT tersebut)
(Kemudian tak lama setelah itu, perawat Suma dan perawat Ita pun sudah
selesaimemasang selang NGT)
31
(Pemasangan selang NGT pun sudah selesai, perawatpun bergegas
membereskan alat-alat dan melakukan terminasi)
Perawat 3 : Baiklah ibu kalau begitu saya dan perawat Suma akan
kembali ke ruang perawat, nanti sekitar 20-30 menit, saya akan
kembali lagi untuk memberikan obat melalui selang NGT-nya
ya bu, jika ibu membutuhkan bantuan, ibu bisa tekan bel
sebelah kiri ibu atau keluarga bisa panggil saya di ruang
perawat.
Keluarga Pasien II : Iya sus ..
Perawat 3 : Saya permisi dulu ya bu, selamat sore
Pasien+Kel : Iya silahkan sus, terimakasih banyak sus ..
Perawat 2 + 3 : Sama-sama ibu ...
(Setelah itu, perawat Suma dan perawat Ita pun kembali menuju ruang perawat
untuk melaksanakan asuhan keperawatan terhadap pasien lainnya, dan Ny. S
pun sudah terpasang NGT sehingga nutrisinya dapat terpenuhi dengan
adekuat)
Kesimpulan :
Jadi dapat disimpulkan dari role play kelompok kami bahwa seorang perawat harus
mampu dalam memenuhi tujuan dari asuhan keperawatan yang dilakukan, agar proses
keperawatan benar-benar mampu menunjang proses pemulihan klien/pasien serta
mampu memenuhi tujuan dari keperawatan sesuai dengan teori Levine’sdan juga inti
dari tema role play kami yaitu levine’s theory of conservation energi atau teori
levine’s pada konservasi energidimana individu dikatakan sangat membutuhkan
keseimbangan energi agar dapat mempertahankan aktivitas kehidupannya. Sakit
dan penuaan dapat menyebabkan perubahan energi sesorang maka dari itu
konservasi energi pada teori Levine’stelah mengacu pada masukan dalam
menyeimbangakan kebutuhan energi.
32