B. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
Witadi Ruang Kunti RSJ Provinsi Bali, dengan tehnik pengumpulan data,
a. Pengumpulan Data
Nama : MP : NB
Umur : 44 th : 40 th
Pendidikan : SD : SD
No CM : 0076xx
44
c) Riwayat Penyakit
minum obat dan jika klien berada di rumah klien tidak mau
- Clozapin 1 x 50 mg (Tab)
- Clozapin 1 x 50 mg (Tab)
ruang Kunti klien mau teratur untuk minum obat yang di berikan
3) Faktor predisposisi
Keluarga klien mengatakan klien mulai sakit dari lama sebelum
4) Faktor presipitasi
5) Pemeriksaan Fisik
a) Tanda-tanda vital
Suhu : 36,5⁰C
Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
b) Ukuran-ukuran
c) Keluhan Fisik
tubuhnya.
(1) Kepala
cukup.
(2) Mata
(3) Hidung
(4) Telinga
(5) Mulut
(6) Leher
ada,pergerakan terkoordinasi.
49
(7) Thoraks
(8) Abdomen
tidak ada.
(9) Ekstremitas
(10) Genetalia
(11) Anus
6) Psikososial
a) Genogram
Keterangan :
: Perempuan : Klien
: Meninggal (Perempuan)
Penjelasan :
Klien merupakan anak ke dua dari dua bersaudara. Ibu klen sudah
tinggal dengan suami dan tigakakak dari suami klien yang juga
51
a) Konsep Diri
(2) Identitas
(3) Peran
Klien mengatakan dalam keluarga berperan sebagai istri dan ibu
masyarakat.
b) Hubungan sosial
ibunya. Namun ibu klien sudah meninggal dan orang yang terdekat
rumahnya. Setelah klien masuk rumah sakit jiwa klien juga biasa
c) Spiritual
bawa kedukun dan di berikan tirta tetapi klien tidak sembuh. Maka
7) Status mental
a) Penampilan
b) Pembicaraan
c) Aktivitas motorik
d) Perasaan
e) Afek
g) Persepsi
h) Arus pikir
i) Isi pikir
Saat pengkajian klien tidak mempunyai pikiran-pikiran di luar
j) Bentuk pikir
k) Tingkat kesadaran
Klien tampak mengenali semua orang – orang yang ada di
ruangan Kunti.
l) Memori
Klien masih bisa mengingat kejadian yang pernah dialaminya
100.
n) Kemampuan penilaian
Klien mampu mengambil keputusan sederhana, Seperti
b) BAB/BAK
Klien buang air besar dan buang air keciltanpa bantuan perawat.
Klien buang air besar 1 kali sehari dan buang air kecil> 3X sehari
c) Mandi
Klien mengatakan mandi 2x sehari pagi hari dan sore hari, klien
d) Berpakaian
Klien memakai pakaian yang telah disediakan oleh rumah sakit,
dalam sehari.
57
e) Istirahat tidur
Klien mengatakan pada malam hari biasa tidur dari jam 20.00-
f) Penggunaan Obat
Klien mengatakan minum obat secara teratur. Klien mengatakan
minum obat sendiri dan minum obat 2 kali sehari setelah makan.
g) Pemeliharaan Kesehatan
Klien memerlukan perawatan lanjutan untuk meneruskan terapi
j) Mekanisme koping
Klien mengatakan bila memiliki masalah klien
sendiri.
l) Pengetahuan
Klien mengatakan mengetahui dirinya menderita gangguan jiwa
m) Aspek medik
Diagnosa medis :Skizofrenia Hebefrenik
- Clozapin 1 x 50 mg (Tab)
- Clozapin 1 x 50 mg (Tab)
b. Analisa Data
TABEL 3
ANALISA DATA KEPERAWATAN KLIEN MP
DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENGLIHATAN
DI RUANG KUNTI RSJ PROPINSI BALI
TANGGAL 25APRIL 2016
dilanjutkan
60
lanjutan
1 2 3 4
c. Rumusan Masalah:
d. Pohon Masalah
e. Diagnosa Keperawatan
2. Perencanaan
sebagai berikut:
TABEL 4
RENCANA KEPERAWATAN KLIEN MP DENGAN
PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENGLIHATAN
DI RUANG KUNTI RSJ PROPINSI BALI
TANGGAL 25 - 30 APRIL 2016
No Hari / Diagnosa
tanggal / Keperawatan Rencana Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
Jam
1 2 3 4 5 6 7
1 Selasa, 26 Perubahan TUM : Setelah diberi askep 6 x
April 2016 Persepsi Klien tidak pertemuan masing –
Pukul Sensori: mengalami masing 15menit selama
09.00 Wita Halusinasi halusinasi 5 hari pertemuan 1.1.1 Bina hubungan - Hubungan
Penglihatan. TUK : diharapkan: saling percaya saling percaya
1. Klien dapat 1.1 Ekspresi wajah dengan klien sebagai dasar
membina bersahabat, klien dengan interaksi
hubungan saling tampak tenang, mau menggunakan perawat dan
percaya. berjabat tangan, komunikasi klien.
membalas salam terapiutik, yaitu
perawat dan mau sapa klien dengan
duduk dekat ramah, baik
perawat. secara
dilanjutkan
64
lanjutan
1 2 3 4 5 6 7
verbal maupun
non verbal,
perkenalkan
nama.
1.1.2 Dorong klien - Mengetahui
mengungkapkan masalah yang
perasaannya. dialami
1.1.3 Dengarkan klien olehklien.
dengan penuh - Agar klien
perhatian dan merasa
empati. diperhatikan.
dilanjutkan
65
lanjutan
1 2 3 4 5 6 7
dengan
halusinasi.
2.1.3 Terima halusinasi - Meningkatkan
klien sebagai hal realita klien
yang nyata bagi dan rasa
klien tapi tidak percaya klien.
nyata bagi
perawat.
dilanjutkan
66
lanjutan
1 2 3 4 5 6 7
3. Klien dapat 3.1 Klien dapat 3.1.1 Diskusikan - Mengetahui
mengontrol menyebutkan dengan klien tindakan yang
halusinasinya. tindakan yang dapat tentang tindakan dilakukan
dilakukan yang dalam
apabilahalusinasiny dilaksanakan mengontrol
a timbul. bila halusinasinya.
halusinasinya
timbul.
dilanjutkan
67
lanjutan
1 2 3 4 6 7
3.2.3 Beri - Meningkatkan
reinforcement harga diri klien.
positif atas
keberhasilan
klien
menyebutkan
kembali cara
memutuskan
halusinasinya.
dilanjutkan
68
lanjutan
1 2 3 4 5 6 7
pulang dan rajin
kontrol ke RSJ.
4.1.2 Diskusikan
dengan keluarga - meningkatkan
tentang cara pengetahuan
merawat klien keluarga
yaitu jangan tentang cara
biarkan klien merawat klien.
menyendiri,
selalu
berinteraksi
dengan klien,
anjurkan pada
klien untuk rajin
minum obat
setelah pulang
dan rajin kontrol
ke RSJ.
dilanjutkan
69
lanjutan
1 2 3 4 5 7
5. Klien dapat 5.1 Klien mau minum 5.1.1 Diskusikan - Meningkatkan
memanfaatkan obat dengan teratur. dengan klien pengetahuan
obat dalam tentang obat klien tentang
mengontrol untuk fungsi obat
halusinasinya. mengontrol yang diminum.
halusinasinya.
70
TABEL 5
PELAKSANAAN KEPERAWATAN KLIEN MPDENGAN
PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI :HALUSINASI PENGLIHATAN
DI RUANG KUNTIRSJ PROVINSI BALI
TANGGAL 25 – 30 April 2016
lanjutan
1 2 3 4 5
dilanjutkan
71
Selasa , 26 1 Melakukan SP1P Gangguan S : Klien mengatakan melihat semut dan kecoa yang Yogi
April 2016 Persepsi Sensori: Halusinasi banyak di kamarnya sampai ketembok luar kamar
Pukul 09.00 Penglihatan yang berputar – putar. Klien mengatakan melihat
Wita 1) Mengidentifikasi jenis semut pada saat sendiri dan mengong di kamar.
halusinasi klien. Klien mengatakan saat klien bengong, sesekali
2) Mengidentifikasi isi klien melihat semut dan kecoa tersebut. Klien
halusinasi klien. mengatakan saat melihat semut dan kecoa tersebut
3) Mengidentifikasi waktu klien langsung menutup mata, membacakan doa
halusinasi klien. dan menyanyi agar tidak ketakutan.
4) Mengidentifikasi frekuensi
halusinasi klien. O :Klien tampak tenang saat diskusi, kontak mata
5) Mengidentifikasi situasi klien kurang, klien mampu menyebutkan apa yang
yang dapat menimbulkan di alami.
halusinasi klien.
1 2 3 4 5
6) Mengidentifikasi respon A : SP1 P point 7, 8 belum tercapai, lanjutkan point 7,
klien terhadap halusinasi. 8 pada pukul 11.30Wita
7) Mengajarkan klien untuk P:
menghadrik halusinasi. Perawat: Lanjutkan point 7 dan 8 pada pertemuan ke 2
lanjutan
lanjutan
72
lanjutan
1 2 3 4 dilanjutkan
5
Kien : memotivasi klien mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik dan melatih sesuai
jadwal.
Rabu, 27 1 Melakukan SP2P Gangguan S: Klien mengatakan bangun jam 06.00 pagi, mandi Yogi
April 2016 Persepsi Sensori: Halusinasi dan merapikan tempat tidur. Klien mengatakan
Pukul 09.00 Penglihatan. melakukan latihan menghardik kemarin pukul
Wita 1) Mengevaluasi jadwal 15.00 Wita dan 17.00 Wita dengan cara
73
1 2 3 4 5
Jumat, 29 1 Melaksanakan SP4P Gangguan S: klien mengatakan sudah melakukan kegiatan
April 2016 Persepsi Sensori: Halusinasi menghardik dan bercakap – cakap kemarin jam
Pukul 09.30 penglihatan. 15.00 Wita. Klien mengatakan mengetahui obat
Wita 1) Mengevaluasi jadwal yang di minumnya, diantaranya klien mengatakan
kegiatan harian klien. salah satu obat yang di munum klien membuat
2) Memberikan pendidikan klien terkantuk. Klien mengatakan minum obat 2
kesehatan tentang kali sehari setelah makan pagi dan sore hari. klien
penggunaan obat secara mengatakan mengetahui warna obat yang di
teratur. minumnya, diantaranya 1 obat berwarna kuning
3) Menganjurkan klien dan 1 berwarna orange.
memasukkan ke dalam O: klien mampu melakukan jadwal harian yang sudah
jadwal kegiatan harian. dibuat, klien mampu menyebutkan warna obat dan
fungsi salah satu obat yang di minum klien, klien
tampzk kooperatif.
A: SP4P tercpai.
P:
75
lanjutan
1 2 3 4 5
Sabtu, 30 1 Melaksanakan SP1K Gangguan S: Keluarga mengatakan bahwa klien susah untuk di Yogi
April 2016 Persepsi Sensori: Halusinasi beri tahu untuk minum obat. Keluarga mengatakan
Pukul 15.00 penglihatan. di saat klien tidak kambuh, klien sangat baik dan
Wita 1) Mendiskusikan masalah rajin dalam melaksanakan tugas rumah, keluarga
yang dirasakan keluarga mengatakan mengerti tentang dan paham tentang
dalam merawat klien. hal yang dijelaskan perawat seperti cara merawat
2) Memberikan pendidikan klien d rumah.
kesehatan tentang O: Keluarga klien tampak kooperatif tentang
pengertian Halusinasi, jenis penjelasan yang di berikan oleh perawat seperti:
Halusinasi yang dialami menjelaskan tentang hal yang dialami oleh klien
klien, tanda dan gejala dan cara perawatan klien di rumah.Keluaraga
Halusinasi, serta proses menerima kedatangan perawat dengan senang
terjadinya halusinasi. hati.
3) Menjelaskan caramerawat A: SP1K tercapai.
klien dengan halusinasi. P:
Perawat:lanjutkan SP2K dan SP3K.
Keluarga: sarankan keluarga untuk memotivasi klien
untuk meminum obat secara teratur di rumah.
76
TABEL 6
EVALUASI KEPERAWATAN KLIEN MP DENGAN
PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI:HALUSINASI PENGLIHATAN
DI RUANG KUNTI RSJ PROPINSI BALI
TANGGAL 30 APRIL 2016
dilanjutkan
77
1 2 3 4
Klien juga mengobrol dengan teman di ruangan dan
menyanyi sebelum tidur. Klien mengatakan ingin mengobrol
dengan perawat.
- SP3P: Klien mengatakan bangun jam 06.00 pagi, mandi dan
merapikan tempat tidur. Klien mengatakan sudah melakuka
kegiatan menghardik dan bercakap – cakap kemarin pukul
15.00 Wita. Klien mengatakan sudah tidak lagi melihat semut
dan binatang – binatang lain sejak tadi pagi.
- SP4P: Klien mengatakan sudah melakukan kegiatan
menghardik dan bercakap – cakap kemarin jam 15.00 Wita.
Klien mengatakan mengetahui obat yang di minumnya,
diantaranya klien mengatakan salah satu obat yang di munum
klien membuat klien terkantuk. Klien mengatakan minum
obat 2 kali sehari setelah makan pagi dan sore hari. klien
mengatakan mengetahui warna obat yang di minumnya,
diantaranya 1 obat berwarna kuning dan 1 berwarna orange.
- SP1K: Keluarga mengatakan bahwa klien susah untuk di beri
tahu untuk minum obat. Keluarga mengatakan di saat klien
tidak kambuh, klien sangat baik dan rajin dalam
melaksanakan tugas rumah, keluarga mengatakan mengerti
tentang dan paham tentang hal yang dijelaskan perawat
seperti cara merawat klien d rumah.
1 2 3 4
dilanjutkan
lanjutan
78
Obyektif:
- SPBHSP: Ekspresi wajah tampak bersahabat, klien mau
berjabat tangan, klien mau membalas salam, dan klien mau
duduk dekat perawat
- SP1P: Klien dapat melakukan caramengontrol halusinasi
dengan cara menghardik, klien dapat memasukkan latihan
menghardik kedalam jadwal hariannya yaitu pada pukul
15.00 dan 17.00 Wita.
- SP2P: Klien mampu menyebutkan kegiatan hariannya, Klien
tampak kooperaif, Klien dapat melakukan cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik, Klien dapat melakukan
cara mengontorl halusinasi dengan cara mengobrol dengan
temannya.
- SP3P: klien mampu menyebutkan kegiatan hariannya yaitu
merapikan tempat tidur, klien tampak kooperatif saat
bercakap – cakap, kontak mata dengan perawat baik, interaksi
klien baik saat bercakap – cakap.
- SP4P: klien mampu melakukan jadwal harian yang sudah
dibuat, klien mampu menyebutkan warna obat dan fungsi
salah satu obat yang di minum klien, klien tampak kooperatif.
dilanjutkan
lanjutan
1 2 3 4
- SP1K: Keluarga klien tampak kooperatif tentang penjelasan
yang di berikan oleh perawat seperti: menjelaskan tentang hal
79
Planing:
- Pertahankan SP BHSP, SP1P, SP2P, SP3P, SP4P, dan SP1K.
- Delegatifkan kepada staf pelaksana perawatan di Ruang Kunti
untuk melanjutkan pelaksanaan keperawatan SP2K dan SP3K
saat kunjungan rumah atau pada saat keluarga mengunjungi
klien ke RSJ.
- Untuk klien dianjurkan untuk mempertahankan kondisi yang
telah dicapai selama ini dan melakukan tindakan yang di
sarankan jika halusinasi klien muncul kembali.
- Untuk keluarag disarankan agar selalu memotivasi klien
dalam usaha mmbantu klien mecapai kondisi yang seoptimal
mungkin dalam proses penyembuhan klien.
80