y. 5^
:
RP 29.700
WWW.TEMP0.C0
MAJALAH BERITA MINGi
ISSN: 0126 -4273
»Y
00031
9 770126 427302
Rizkelrizky.blogspot.com
LIPUTAN KHUSUS
tragis itu dari perspektif para pembantai. Liputan khusus kali ini juga dilengkapi
penelusuran ulang terhadap kamp-kamp konsentrasiyang didirikan militer di Pulau
Buru, Plantungan, dan Moncongloe. Pelacakan juga kami lakukan terhadap ladang-
ladang pembantaian PKI.
k I
TEMPO | 7 OKTOBER 2012
Op ini TEMPO, 1-70KT0BER 2012
50 I
TEMPO I
7 OKTOBER 2012
{ BURHAN ZAINUDDIN RUSJIMAN, 72 TAHUN }
7 OKTOBER 2012 I
TEMPO I 51
4\mm
A dulu tukang catut karcis bi- reka bernostalgia ke tempat-tempat mere- sealiran. Ketika keadaan berbalik, luapar I
(Jagal) karya sutradara Ame- warga keturunan Tionghoa. "Setiap kete- koh agama. Masa 1965-1966 tak bisa di r
rika Serikat, Joshua Oppen- mu Cina, langsung saya tikam...." lai dengan norma dan nilai-nilai masa kin I
heimer, yang diputar di Fes- Pengakuan "jujur" preman bernama An- Membaca sejarah kelam Indonesia pad:- I
tival Film Toronto pada Sep- warCongo dalam film yang bakal ditayang- masa itu hanya dapat dilakukan dengar I
tember lalu, blakblakan ia kan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia di memperhatikan konteks sosial-politik-ekc I
mengaku dengan sadis mem- Jakarta pada Oktober tahun ini tersebut nomi pada masa itu pula. I
bantai orang-orang Partai bisa membuat siapa saja terperangah. Ada Tapi kita juga tahu betapa tak simetris in I
Komunis Indonesia di Me- heroisme di situ. Anwar mengesankan diri- formasi tentang tragedi 1965. Saat itu, sel
dan sepanjang 1965-1966. nya penyelamat bangsa. Satu versi menye- mua koran dikuasai militer. Masyarakat & I
Meniru tokoh-tokoh gangster dalam film butkan hampir satu juta orang PKI terbu- cekoki cerita bahwa komunis adalah mu-
Amerika yang ditontonnya, ia memiliki nuh pasca-1965. Ini pelanggaran hak asa- suh negara yang identik dengan ateisn
teknik khusus menjerat leher orang yang ia si berat. Anwar hanyalah salah satu pela- Militer menyebarkan daftar anggota P
tuding anggota PKI agar darah tak muncrat ku pembunuhan. Di berbagai daerah, ma- yang harus dihabisi. Militer melindung
membanjiri lantai. sih banyak "Anwar" lain. para pelaku, bahkan menyuplai mere
Pembawaannya riang. Ia dikenal jago Tempo kali ini mencoba melihat peris- dengan senjata. Di beberapa tempat, a I
dansa. Penggemar Elvis Presley dan James tiwa 1965 dari perspektif para algojo. Tak narapidana yang sengaja dilepaskan untin
Dean itu mengatakan sering membunuh ada niat kami membuka aib atau menyu- memburu "sang musuh negara". Itu me
sembari menari cha-cha. "Saya menghabisi dutkan para pelaku. Politik Indonesia pada buat para algojo menganggap wajar tindak
orang PKI dengan gembira," katanya. Da- masa itu sangat kompleks. Menjelang tra- an mereka. |
lam sebuah adegan, bersama rekannya se- gedi September, konflik PKI dan partai po- Sejarah berulang: di sini dan di tem-
sama algojo 1965, ia terlihat naik mobil ter- litik lain memanas. PKI, yang merasa di pat lain. Di Israel, pernah seorang apar
buka menyusuri jalan-jalan di Medan. Me- atas angin, menekan penduduk yang tidak kamp konsentrasi Nazi bernama Adolpl
52 I
TEMPO I
7 OKTOBER 2012
PARA ALGOJO 1965
wang, Abdul Malik me- yon militer datang ke rumah H Sopingi, to-
sor berjalan kaki dari la- gedong, Kediri, tempat rapat pembahas-
pangan alun-alun Kota an rencana apel siaga. Anggota koramil itu
Kedirimenuju Kelurahan Burengan. Tuju- meminta apel siaga segera digelar karena
annya: kantor Partai Komunis Indonesia, PKI telah siap bergerak menyerang Kediri.
sekitar tiga kilometer sebelah timur pusat Hermawan Sulistyo, penulisbuku Palu
Kota Kediri. Tanpa basa-basi, beragam sen- Arit di Ladang Tebu, menyatakan apel siaga
jata tajam berkelebat. Belasan pengurus itu memang atas permintaan Ko-
awalnya
PKI yang mencoba mempertahankan kan- mandan Brigade Infanteri 16 Kolonel Sam
tor terjungkal, lainnya melarikan diri ke kepada Ketua NU Kediri. Permintaan itu se-
utara desa. "Kantor itu kami bakar hingga kaligus ungkapan eksplisit dukungan mili-
mantan Komandan Peleton III
ludes," ujar ter terhadap NU untuk bergerak. Bahkan pasan dimulai, Sungai Brantas menjadi ku-
Ansor Kecamatan Kandat, Kediri, ini me- Sam memberikan sepucuk pistol Luger ke- buran terapung. Mayat-mayat yang sebagi-
ngenang peristiwa 13 Oktober 1965 itu. pada Ketua Ansor Kediri sekaligus melatih- an besar tanpa kepala mengambang di se-
Ditemui Tempo di rumahnya pekan lalu, nya menembak di Gunung Klotok, gunung panjang sungai. Bau busuk menguar. Tidak
Abdul mengatakan peristiwa siang itu ada- kecil di sebelah barat Kediri. Selain dires- ada orang yang berani menangkap ikan
lah awal aksi dia menumpas anggota PKI di tui para Kiai pemuka NU, apel itu dihadiri serta bersedia makan ikan dari sungai ter-
Kediri.Grup Abdul tak sendiri. Ada puluh- sejumlah tokoh di luar NU. Bupati dan Ko- besar dan terpanjang di Jawa Timur itu.
an kelompok lain, yang terdiri atas santri mandan Komando Distrik Militer Kediri Kediri juga penyumbang tahanan PKI
berbagai pondok pesantren serta anggota kala itu ikut datang dan memberi sambut- terbesar di Jawa Timur. Berdasarkan data
Ansor dan Banser berjumlah puluhan ribu an. Direktorat Sosial Politik Provinsi Jawa Ti-
orang. Hari itu mereka serentak menyisir Apel siaga itu tonggak awal penumpasan mur pada 1981,jumlah mantan tahanan
kantong-kantong PKI di Kediri. anggota PKI dan orang yang dianggap ter- terkait dengan PKI yang dibebaskan dan
Sebelum bergerak, massa mengikuti kait dengan partai berlambang palu-arit wajib lapor sebanyak 446.803 orang di se-
apel siaga yang digelar di alun-alun kota. tersebut di Kediri. Pembantaian berskala luruh Jawa Timur. Sebanyak 83.&00 orang
Apel dipimpin Syafi'i Sulaiman dan H To- besar dan terbuka selanjutnya terjadi se- berasal dari Kediri.
yip, dua tokoh Nahdlatul Ulama terkemuka lama berbulan-bulan di seluruh wilayah
di Kediri. "Mereka menyatakan PKI telah Kota Tahu itu. Salah satu lokasi favorit un-
menginjak-injak agama Islam dan hendak tuk membantai adalah gisikan atau sepan- SEJAK penyerbuan di Kelurahan Bure-
menumpas kaum muslim di Indonesia," jang pinggiran Sungai Brantas, yang mem- ngan pertengahan Oktober itu, selama ber-
kata Abdul. Atas dasar itu, mereka membe- belah wilayah Kediri. Kepala para korban bulan-bulan Abdul terus memimpin Ansor
rikan instruksi tegas kepada peserta apel: dipenggal dan lantas dilempar ke sungai. Kandat menumpas PKI. Menurut dia, aksi
tumpas PKL Kediri diduga menjadi ladang pemban- itu mendapat dukungan penuh sekaligus
Menurut Abdul, tentara memiliki andil taian paling besar di Jawa Timur. Belum perlindungan dari tentara. Pernah suatu
besar dalam pelaksanaan apel itu. Satu ma- ada angka pasti jumlah korban pembantai- ketika kelompoknya kewalahan mengha-
lam sebelum apel siaga digelar, Abdul me- an kala itu. Namun, sejak operasi penum- dapi orang-orang PKI di Desa Batuaji, Ke-
7 OKTOBER 2012 I
TEMPO I 57
percaya sebagai komandan opera- belumnya, meski hubungan kelompok san-
si.Bukan hanya para santri, Ban- tri dan PKI tegang, tak pernah ada konflik
ser bahkan para pendekar silat di terbuka.
Kediri berada dalam garis koman- Meski tak sampai ada korban jiwa, pe-
donya. "Selain memimpin santri, nyerbuan di Kanigoro menimbulkan trau-
Gus Maksum mengajak para pen- ma kemarahan kalangan pesan-
sekaligus
dekar silat di luar pesantren da- tren dan anggota Ansor Kediri, yang seba-
lam penumpasan itu," katanya. gian besar santri pesantren. Memang kala
Menurut Kiai Idris, tentara me- itu para santri belum bergerak memba-
mang berada di belakang trage- Namun, seperti api dalam sekam, kete-
las.
di itu. Kodam bahkan mengirim- gangan antara PKI dan santri makin mem-
kan pasukan berpakaian sipil ke bara.
menjemput dan
Lirboyo. Tentara mengakui atmosfer permusuh-
Kiai Idris
mengangkut santri dengan truk an antara santri dan PKI telah berlangsung
militeruntuk selanjutnya mengi- jauh sebelum pembantaian. "Bila berpa-
rim mereka ke kantong-kantong pasan, kami saling melotot dan mengger-
PKI yang menjadi target operasi di tak," katanya. Kubu NU dan PKI juga sering
seluruh wilayah Karesidenan Ke- unjuk kekuatan dalam setiap kegiatan pub-
diri. Di lapangan, militer mempo- lik. Misalnya ketika pawai memperingati
HAJI SY:
•••
AYA berusia 27 tahun saat 1965. Waktu itu kelas II ma-
drasah aliyah di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri. Se-
jak akhir 1964, saya menjadi Ketua
Anak Cabang Gerak-
an Pemuda Ansor (GP Ansor) Kecamatan Pakuniran.
Probolinggo.
Tatkala saya balik ke Probolinggo, mendadak ada pesan Orari Gerakan Pemuda Ansor menentang keberadaan PKI pada 1965
Markas Kodim Probolinggo, dari komandannya, Ali Muttakim. Isi-
nya perintah supaya berkoordinasi dengan NU, Banser, dan An-
sor untuk menangkap orang-orang PKI. Malam harinya, 41 ang- iknya muncul. Orangnya tinggi besar dan berkumis tebal. Dia bi-
gota Banser dan GP Ansor bersama 10 tentara dan 2 polisi naik se- lang, "Katelaopo, Le?Kateguyon m?" (Mau apa kamu? Mau bercan-
buah truk yang dipinjam dari toko orang Cina menuju Dusun Kre- da ya?). Fadhol menyahut, "Iya." Orang itu menghunus pedang
sek, 10 kilometer tenggara Pakuniran. Tujuh tokoh PKI dan BTI di- pendek dan membacok Fadhol, tapi luput. Lalu Gus Ghozi, kawan
ciduk. Salah satunya bernama Astawar. saya lain, membalas dengan pedang samurai, ternyata tak mem-
Sesampai Desa Glagah-Pakuniran, semua bingung.
di Balai pan. Perkelahian berjalan alot.
Ada yang usul mereka dijerat tali. Para tentara tak mau menem- Saya bergegas ke tanggul dekat sungai mengambil batang sing-
bak. Akhirnya saya tebas satu per satu. Terakhir Pak Astawar. Dia kong sekitar tiga jari tangan. Lalu saya pukulkan ke punggung
membujuk kami dengan uang. Saya tolak, dan saya tebas leher- orangku. Dia gemetaran, dan langsung saya tebas dengan pedang
nya. Wallahi wannabi (demi Allah, demi Nabi). samurai. Kepalanya jatuh.
Lalu warga ramai-ramai memasukkan tujuh mayat ke satu lu- Kembali ke kantor Ansor, saya diguyur air kembang tiga timba.
bang dekat Sungai Glagah dan ditutup tanah. Wakil saya, Pak Zae- Kapten Hambali menghadiahkan sarung cap Manggis kotak-kotak
nab, bilang, "Waduh, sampeyan kok bisa seperti itu, Dik." Dia he- hitam dan hem putih merek Santio. Wah, saya senang sekali, ka-
ran saya sendirian membunuh orang PKI. Saya dan teman-teman rena yang bagus. Sejak itu, di Lirboyo, saya dikenal seba-
itu baju
ke Masjid Jami' Glagah. Saya disiram air, baju hitam saya dicuci ka- gai "Sueb Ganyang" karena berani menghadapi orang-orang PKI.
rena berlumuran darah. Baju dan celana itu pemberian guru di Ci- Yang terakhir ditangkap dan dibunuh bernama Albidin, Ketua CC
rebon, Kiai Munjahid. PKI Paiton
Di Pesantren Lirboyo, saya diberi tahu Fadhol Bustami, teman Saya ikut operasi karena kewajiban warga negara. Sebab, ka-
asal Sampang, Madura. Katanya saya dicari Kiai Makhrus Ali, lau PKI menang. Islam akan dihancurkan. Apalagi orang tua dan
pengasuh Pesantren Lirboyo. Saya sampaikan ke beliau informa- Kiai merestui. Kalau saya mati, saya mati syahid. Sejak saya ber-
si dan situasi pembunuhan orang-orang PKI di Probolinggo.
Kiai hasilmembunuh tokoh PKI Gurah yang warok Ponorogo itu, oleh
Makhrus mengatakan, "Oh, baguslah. Nanti malam ikut rombong- Gus Maksum saya diangkat memimpin rombongan dan bertugas
an ke Gurah (timur Kediri)." memberi perintah. Tidak boleh membunuh lagi.
Setelah isya, saya berangkat bersama Fadhol Bustami dan be- Sebagai manusia biasa, saya sebenarnya kasihan terhadap
<
berapa pemuda. Kiai memberikan baju dan celana hitam serta pe- orang-orang PKI itu. Dalam operasi, sayaselalu ingat pesan almar-
<
< dang samurai. Sesampai di kantor Ansor di Kecamatan Gurah, ba- hum Makhrus dan Kiai Marzuki agar tidak sembarangan me-
Kiai
Cl
nyak orang berkumpul. Juga banyak tentara. Saya disuruh mem- nangkap dan membunuh. Tapi ada saja yang keliru. Anak buah
cr
bawa orang ke sebuah rumah besar berjarak 700 meter. Menu-
10 saya di Paiton suatu hari menangkap seorang guru ngaji. Pak Sa-
rut data ABRI, itu rumah milik gembong PKI asal Ponorogo. Saya rati. Saya berupaya mencegah, tapi dia kadung dikeroyok dan di-
O lupa namanya. Rumah itu kami dobrak, pintunya ambruk. Pemi- bantai.»
7 OKTOBER 2012 I
TEMPO '
59
SETELAH 'TUHAN MATI' DI MLANCU
KADER PARTAI KOMUNIS INDONESIA DI PERBATASAN JOMBANG DAN
KEDIRI DIBANTAI. GENTING SEJAK LIMA TAHUN SEBELUM GESTAPU.
ENANGAN Dasuki teran- seperti ninja. gus: menggaet massa buruh, petani tebu,
tuk pada suatu sore awal No- Tak ada yang mengambil mayat-mayat dan santri.
vember 1965 yang tak akan itu. Jangankan keluarga PK1, kata Dasuki, Pembantaian Mlancu juga terekam da-
pernah ia lupakan seumur hi- orang Mlancu yang tak ikut partai ini saja/i- lam buku Palu Arit di Ladang Tebu. Her-
dupnya. Di remang senja itu, per ke luar rumah meski mendengar ribut- mawan Sulistyo, yang menyusun peneliti-
tubuh anak delapan tahun ini bergetar saat ribut semalaman. Mayat-mayat tersebut ke- an itu untuk disertasi di Arizona State Uni-
melihat ratusan mayat bergelimpangan di mudian dikubur di halaman itu, yang kini versity, Amerika Serikat, merekam ingatan
halaman rumah Lurah Mlancu Djamal Pra- hanya ditandai dua tugu merah dan putih. RA, seorang algojo di sana. Jumlah 700 je-
wito, di perbatasan Kediri-Jombang, Jawa Pada 1969, tanah itu dibongkar dan tulang- nazah berasal dari pengakuannya. "Opera-
Timur. belulangnya dipindahkan ke sumur tua di agak menyimpang karena dilakukan
si ini
Darah segar menggenangi halaman ru- kebun kakao tak jauh dari situ. siang hari, biasanya malam," kata RA da-
mah seluas 200 meter persegi itu. "Kalau Dalam ingatan Dasuki, penangkapan ter- lam buku itu.
jalan di sana, mata kaki tenggelam/' kata hadap orang-orang yang dituduh PKI di- Hermawan, Lembaga Ilmu Pe-
peneliti
Dasuki, kini 55 tahun. Dua pekan lalu, war- mulai Oktober 1965. Mlancu, yang terpen- ngetahuan Indonesia, menyimpulkan pe-
ga Mlancu ini memandu Tempo menyusuri dikepunggunung, 21 kilometer darijom-
cil ristiwa G-30-S memicu konflik berdarah
tempat pembantaian orang-orang yang di- bangarah Malang, terlambat menerima ka- yang sesungguhnya sudah terpendam lima
anggap sebagai "kader Partai Komunis In- bar pembunuhan enam jenderal Angkat- tahun sebelum peristiwa itu. PKI atau bu-
donesia" di desanya, setelah Gerakan 30 an Darat itu. Setelah kerusuhan meletus di kan PKI, kata dia, hanya cap untuk alasan
September 1965 di Jakarta. pelbagai kota di Jawa Timur, Mlancu mulai membunuh. "Karena itu, bapak saya, yang
Dia ingat, celurit, pedang, dan golok ber- mencekam. tak ikut apa-apa, juga dibunuh," ujar Sakib,
tumpuk di samping tubuh-tubuh tak ber- Desa ini terkenal sebagai kampung de- 49 tahun, kepada Tempo.
nyawa dengan luka menganga di merih ngan pembantaian PKI yang sadis. Meski Syahdan, pada 1960, pemerintah menge-
mereka. Dasuki melihat sore itu para algojo terpencil, wilayah ini dianggap sebagai ba- sahkan Undang-Undang Pokok Agraria. Se-
beringsut kelelahan pulang ke rumah ma- sis PKI yang kuat. Lokasinya tak jauh dari tahun sebelum ketentuan itu berlaku, ka-
sing-masing setelah selama tujuh jam me- Pabrik Gula Tjoekir, dekat Pesantren Tebu- der-kader PKI sudah mengawal pelaksana-
nebas leher sekitar 700 orang yang ditu- ireng. PKI memusatkan kegiatan di sini ka- annya di desa-desa dengan semboyan "ta-
duh PKL Mereka memakai penutup wajah, rena mendapatkan tiga keuntungan sekali- nah untuk rakyat". Mereka mengincar ta-
60 I
TEMPO I 7 OKTOBER 2012
AM:
#••
cerita ludruk. Secara psikologis, seragam serba hitam menambah ditunggu truk bak terbuka.
bobot keberanian kami. Kami juga melengkapi diri dengan golok Kami lalu naik untuk berangkat berombongan ke titik sasaran.
atau celurit. Di atas truk. kami dilarang bicara. Lampu truk juga dipadamkan.
62 I
TEMPO I
7 OKTOBER 2012
PARAALGOJO 1965
JOMBANG
gan "tanah milik rakyat" dan "tanah dibagi rata", PKI mengiming-
imingi akan membagikan sebidang tanah buat tiap anggotanya.
Propaganda ini terbukti ampuh, sehingga tidak sedikit kaum nah-
dliyin di sejumlah kecamatan di Lamongan berbondong-bondong
masuk PKI. Kecamatan Sugio, misalnya, termasuk basis PKI, se-
lain Sambeng, Tikung, dan Laren.
Suatu hari, pemimpin PKI, D.N. Aidit, datang ke Lamongan. Ia
berpidato di alun-alun Lamongan pakai bahasajawa krama inggil.
Ribuan orang hadir, termasuk saya. Pidato Aidit memang enak di-
dengar, bahasanya halus dan tertata. Pokoknya membius. Inti pi-
dato Aidit, mengajak anggota dan simpatisan PKI bersama-sama
berjuang mewujudkan kesejahteraan, di antaranya melalui prog-
ram land reform.
Pengurus kecamatan, yang berafiliasi dengan PKI, kemudian
membuat kebijakan berisi larangan buat siapa pun memiliki tanah
di luar domisilinya. Misalnya si A bertempat tinggal di Sugio, dia
tidak boleh punya tanah di kecamatan lain. Kebijakan itu memi-
cu aksi sepihak di banyak tempat. PKI merampasi tanah orang se-
enaknya. Bila ada yang nekat menghalang-halangi akan dibunuh.
Beberapa pemilik tanah tewas ditebas senjata atau dikeroyok.
PKI semakin gencar melakukan provokasi. Mereka pernah
nanggap ludruk di sebuah lapangan tak jauh dari masjid. Suara-
Saya tidak tahu siapa sopirnya, juga pemilik truk. Kami tidak bo- nya bising, mengganggu orang beribadah. Mereka mengumum-
leh banyak bicara. Jalanan yang kami lalui gelap. Tak mengheran- kan bahwa cerita yang akan dibawakan adalah Gusti Allah Man-
kan bila sampai tujuan di Badas dan Pare (jaraknya sekitar 20 kilo- tu. Tapi ini trik saja. Tujuannya agar masyarakat berbondong-bon-
meter) sudah masuk dinihari. dong datang untuk dicekoki propaganda mereka. Saya, yang pe-
Tiba di tujuan, truk berhenti di sebuah tempat.
Kami turun dan nasaran, sempat datang. Ternyata isi ceritanya biasa-biasa saja
berpencar menuju sasaran. Saya mengetuk pintu orangyangakan dan tidak ada kaitannya dengan judul.
<
a.
o dihabisi. Setelah cocok dengan target, orang itu kami ajak ke tem- Nah, kondisi-kondisi itulah yang membuat saya membenci PKI.
pat sepi. kebun tebu atau tepi sungai. Yang penting sepi. Mereka Sekarang orang-orang yang membunuh PKI diserang dengan isu
umumnya sudah pasrah. Meski ada yang bertubuh tinggi besar, hak asasi manusia. Tapi mereka tidak menganalisis betapa kejinya
S mereka tidak mencoba lari atau melawan. Sekali gertak, mental PKI saat itu. #
ERLETAKsekitar45 menit per- cerita-cerita pembunuhan itu dari pelaku- yang menjadi komandan penumpasan itu
jalanan ke arah selatan dari nya. Orang-orang komunis tersebut, ujar antara lain Gozali alias Jali, Saprawi, dan
Lumajang, Desa Pandanwangi Anshori, diangkut dengan truk. Banyak di Badrukhi. "Ketiganya sudah meninggal,"
dikenal sebagai salah satu tem- antaranya tak sadar bahwa itu perjalanan kata Anshori.
pat pembantaian orang-orang akhir mereka. Bahkan, kata dia, ada yang Selain di Pandanwangi, ladang pemban-
Partai Komunis Indonesia, 40-an tahun si- mengira mereka diajak berekreasi. "Ada taian PKI tersebar di sejumlah penjuru Lu-
lam. Lokasinya memang "ideal", terpencil yang membawa dagangan dan menjaja- majang. Tempat itu, antara Curah
lain,
dan sulit dijangkau. Kini sebagian wilayah kannya di setiap tempat pemberhentian," Mayit di Kecamatan Randuagung dan Du-
itu dijadikan pusat latihan perang Tentara ujarnya. sun Srebet di Desa Purwosono, Kecamatan
Nasional Indonesia Angkatan Darat dan La- Anshori mengaku beberapa kali meng- Sumbersuko. Lokasi pembantaian di Du-
pangan Tembak TNI Angkatan Udara. "Lo- ikuti rapat menjelang pembantaian terse- sun Srebet terletak di pinggir sungai. Tem-
kasi penumpasan PKI saat itu dipusatkan di but. Rapat itu dihadiri sejumlah tokoh Ba- pat itu kini telah "lenyap", bersalin rupa
Desa Pandanwangi," kata Muhammad An- risan Ansor Serbaguna (Banser) dan Gerak- menjadi permukiman warga.
shori Zain, 78 tahun, kepada Tempo. an Pemuda Ansor. "Orang-orang Banser dan Sapari, warga Srebet, menceritakan ke-
Anshori salah satu saksi mata peristiwa Ansor di desa-desa inilah yang menjadi algo- saksiannya melihat pembantaian puluh-
pembantaian tersebut. Kala itu, ia men- jo," katanya. Adapun yang mengendalikan- an tahun silam itu. Kala itu ia bertugas se-
jabat Bendahara Pengurus Anak Cabang nya, ujar dia, para tokoh NU di Lumajang. bagai anggota Pertahanan Sipil (Hansip) di
Ansor Kecamatan Tempeh. Pandanwangi Para tokoh agama tersebut menyatakan dusunnya. "Menjelang pembantaian, sua-
merupakan salah satu desa di Kecamatan penumpasan orang-orang PKI merupa- sana tegang. Musala dan masjid dipenuhi
Tempeh. Kakak Anshori, KH Amak Fadho- kan jihad. "Dan kalau tidak menumpas le- penduduk yang ketakutan," kata pria 70 ta-
li, saat itu tokoh Nahdlatul Ulama di Luma- bih dulu justru akan ditumpas PKI," ujar hun itu.
jang. Anshori. Operasipenumpasan itu dilaku- Menurut Sapari, pelaku pembantai-
Meski saat itu mengetahui ada pembu- kan dengan dukungan militer dan dilaku- an bukan hanya anggota Banser atau An-
nuhan terhadap orang-orang PKI, Anshori kan malam hari. Menurut Anshori, orang- sor, melainkan juga sejumlah warga lain
menyatakan tak pernah ikut ke lokasi pem- orang NU tak akan berani melakukan itu yang tidak menjadi anggota organisasi itu.
bantaian. Dia mengaku hanya mendapat tanpa mendapat dukungan tentara. Algojo Orang-orang PKI itu, ujar dia, diangkut de-
64 I
TEMPO I 7 OKTOBER 2012
PARA ALGOJO 1965
LUMAJANG
Seorang warga tai Nasional Indonesia," kata Alim kepada nus. "Dia algojo yang paling disegani di se-
menunjukkan Tempo. luruh Magetan," ujarnya.
"sumur neraka" Alim mengaku tak tahu siapa pembunuh Kaderun mengenal Yunus. Keduanya
di Desa Pragak, ayah angkatnya. "Saya masih SMP waktu berkawan cukup dekat. Menurut Kaderun,
Magetan, Jawa itu," katanya. Tapi ia tahu nama-nama al- ada 82 orang yang dimasukkan ke sumur
Timur. gojo yang disebut-sebut sebagai pembantai itu. Mereka dicemplungkan setelah dibu-
ayahnya. Dua algojo yang paling terkenal nuh. "Mereka bukan orang sini, melainkan
saat itu adalah Mochamad Samsi dan Pan- dari desa atau kecamatan lain," ujarnya.
di, yang sudah meninggal. Daerah itu antara lain Panekan, Maospati,
Pekan lalu Tempo menemui Samsi di ru- dan Bendo. "Itu basis PKI."
mahnya di Srebet. Dia mengaku sebagai Yunus, ujar Kaderun, saat itu bertugas di
orang yang membunuh Kepala Desa Ka- Perwira Urusan Teritorial dan Perlawan-
ranganom. "Saya disuruh menumpas Ke- an Rakyat (Puterpra) Kecamatan Parang.
pala Desa Karanganom. Tapi saya lupa na- Pangkat terakhirnya pembantu letnan
manya...," ujarnya. "Saya hanya menjalan- dua. Selain menjadi tentara di Puterpra-
kan perintah." kini berubah menjadi komando rayon mi-
liter-Yunus dikenal sebagai pawang ular.
Dia juga dipercaya memiliki ilmu kebal.
TEMPAT itu dulu adalah sumur. Kini su- "Dia pernah berguru di daerah Batu Am-
mur tersebut sudah tertutup dan "muluk- par, Madura," katanya. Yunus sudah me-
nya rata dengan tanah. Di atasnya ada pu- ninggal. Dia, "Meninggal pada 1980 karena
sara berukuran 1,5 x 1,5 meter. Sejumlah Kaderun.
digigit ular," ujar
kembang warna-warni yang sudah kering Kuburan massal yang diyakini sebagai
terlihat di atasnya. "karya" Yunus juga terdapat di alas (hu-
Inilah sumur "neraka" Dusun Puhran- tan) Gangsiran di Dusun Gangsiran, Desa
cang, yang terletak di Desa Pragak, Keca- Mategal, Kecamatan Parang. Kawasan hu-
matan Parang, sekitar 30 kilometer selatan tan produksi yang ditanami pohon mahoni
Magetan, Jawa Timur. Puhrancang terletak dan sambi ini termasuk wilayah Badan Ke-
di perbukitan. Tak sulit menuju tempat ini satuan Pemangkuan Hutan Lawu Selatan.
lantaran sebuah jalan cukup bagus-ken- Menurut Kaderun, para korban di hutan
dati di sejumlah tempat aspalnya mengelu- itu dimasukkan ke sejumlah lubang yang
pas-membentangdari Magetan. dalamnya tak sampai dua meter. "Saya lupa
ngan truk dan digiring ke bantaran sungai Puluhan tahun silam, ke dalam sumur jumlah pastinya, mungkin belasan sampai
di Srebet. Kedua tangan mereka disilang- itulah ratusan orang yang dicap anggota puluhan," ujarnya. "Begitu penuh, lang-
kan ke belakang dan kedua ibu jari diikat Partai Komunis Indonesia yang mati diban- • sung diuruk dan ditandai dengan sebuah
dengan benang. Di sana, sejumlah lubang tai dilemparkan. "Ya, di bawah itu tempat- pohon," kata Kaderun, yang dulu mengaku
sudah disiapkan untuk mereka. nya," kata Sukiman, menunjuk kuburan- aktivis Pemuda Muhammadiyah sebelum
Sapari mengakui tidak mengetahui asal- satu-satunya kuburan-di situ. Sukiman menjadi anggota Banser.
usul orang-orang tersebut. Menurut dia, pemilik lahan tempat sumur itu berada. Menurut pengamatan Tempo hutan
di
dalam situasi seperti itu sulit dibedakan Soal sumur dan orang-orang PKI yang Gangsiran, di sana memang ada sejumlah
mana yang anggota PKI dan bukan. "Ba- dimasukkan ke sana, Sukiman menyata- pohon yang tumbuh di atas gundukan ta-
nyak warga yang sebenarnya bukan anggo- kan mendapat cerita itu dari mertuanya, nah. Pohon-pohon itu terlihat berumur le-
ta PKI ikut dibantai," katanya. "Di mata me- yang meninggal dua tahun lalu. "Saya tidak bih tua ketimbang pohon lain. "Ya, seper-
reka, PKI itu bahkan dikira singkatan Par- tahu kapan sumur itu ditutup," ujar pria 47 ti ini, Mas," kata Kepala Dusun Kalitengah,
tai Kiai Indonesia." tahun ini. Desa Mategal, Sumarwanto, sambil me-
Hari, 78 tahun, warga Desa Jogoyudan, Yang pasti, tempat itu kini menjadi tem- nunjuk sebuah gundukan tanah.
Sumbersuko, menceritakan hal sama. "Ba- pat ziarah. Sejumlah orang kerap datang Sumarwanto mengaku mendengar ce-
nyak warga yang tidak tahu-menahu ikut nyekar dan memanjatkan doa di sana. Ken- ritapembantaian di hutan Gangsiran dari
ditumpas," kata pensiunan pegawai dinas dati tinggal hanya beberapa meter dari be- ayahnya. Menurut sang ayah, mereka yang
pendidikan yang kini membuka warung kas "ladang pembantaian", Sukiman meng- dibunuh di sana terutama berasal dari desa
di rumahnya itu. Hal ini diakui Alim, yang aku tak merasa takut atau mengalami hal tetangga, Poncol. "Di sana, kata dia, terca-
kehilangan ayah angkatnya, Joyo Pranoto, seram. "Sudah biasa. Lewat di sini malam- 700 orang komunis," ujar-
tat ada lebih dari
yang saat itu menjabat Kepala Desa Karang- malam juga enggak ada apa-apa," katanya. nya. Orang-orang PKI waktu itu, ujar Su-
anom. Kecamatan Seduro. Joyo, yang ke- Menurut Kaderun, 69 tahun, Kepala Du- marwanto, sangat kejam. Mereka mem-
tika itumenjadi Ketua Persatuan Pamong sun Jombok, Desa Pragak, Kecamatan Pa- bantai serta membunuh ulama dan tokoh
Desa Indonesia Lumajang, difitnah seba- rang, kepada Tempo sumur itu dalamnya
9 masyarakat yang anti-PKI. "Karena itulah
gai kader PKI dan dibunuh di sebuah hotel 27 meter dan diameternya, dulu, sekitar 2 kelompok-kelompok anti-PKI bersatu dan
di Lumajang. "Padahal beliau anggota Par- meter. Eksekutor para korban adalah Yu- membalas." •
7 OKTOBER 2012 I
TEMPO I 65
PARA ALGOJO 1965 LUMAJANG
MOCHAMADSAMSI:
bawa arus.
Setelah korban pertama saya itu, berturut-turut saya mengek-
sekusi orang-orang PKI lainnya. Saya tak ingat berapa jumlahnya. Tipe orang PKI yang harus saya habisi beragam. Ada yang m
Orang-orang PKI tersebut saya lihat diturunkan dari atas truk ma- dah, ada yang susah. Pernah saya menghadapi seorang saudag;
lam itu. Satu persatu mereka kami bantai. Mayat mereka langsung kaya di Lumajang yang dianggap anggota PKI. Waktu itu dia p
kami ceburkan ke laut agar hilang ditelan arus. lang dari luar kota. Saya harus mencegatnya di dekat jembatan i
Tak jarang saya yang mengawali "ritual" pembantaian itu. Per- sekitar Desa Grobogan, Kecamatan Kedungjajang.
nah suatu kali rekan-rekan sesama eksekutor mendapati seorang Begitu muncul, langsung saya tebas lehernya hingga kepa
ia
anggota PKI melafalkan ayat-ayat Al-Quran. Mereka jadi ragu me- dan badannya terpisah. Lalu saya lempar mayat itu ke bawah jer
numpasnya. Saya yakinkan kepada teman-teman bahwa orang batan. Tapi, begitu saya hendak pergi, terdengar suara orang te
PKI itu cuma berpura-pura agar lolos dari penumpasan. tawa. Saya kaget bukan kepalang. Saya seperti melihat badan ±
Saya habisi saja nyawanya. Dan, betul saja, aksi saya itu membu- kepala orang itu menyatu kembali dan tertawa-tawa.
ang rasa canggung rekan-rekan saya. Saya teringat perkataan se- Saya tebas lagi lehernya, lalu badan dan kepalanya saya pisa
orang ulama NU: "Tidak sah sebagai muslim jika tak mau menum- kan, masing-masing di sisi sungai yang berseberangan. Akhinr
pas orang-orang PKI" atau "Haram hukumnya membunuh cicak orang itu pun mati. Kini sudah 47 tahun berlalu. Saya tak meny
jika belum membunuh orang-orang kafir ini." sal melakukan semua itu. •
66 I
TEMPO I 7 OKTOBER 2012
CHAMBALI:
ORANG ITU
LANCAR
MENGUCAP
SYAHADAT..
Menu- Sudah ada jadwal eksekusi sekaligus menempati daerah itu menemukan tulang
tul Ulama Tuban Kiai Haji Murtadji. isya.
nama-nama calon korban dari kantor keca- belulang kerangka manusia. Hingga 1980-
rut Kiai Murtadji, kondisi negara dalam ke-
matan yang diberi komando resor militer. ari, ratusan kerangka masih ditemukan ber-
adaan genting. Diperlukan orang yang te-
Malam pertama, saya tidak langsung serakan di depan mulut gua dan belukar di
gas dan berani membunuh orang PKI. Per-
menjadi eksekutor. Saya ingat kami diajak dasar jurang. Tak ada yang menguburnya.
mintaan itu langsung saya terima. Kema-
rombongan Musyawarah Pimpinan Keca- Rangka-rangka manusia itu dibiarkan terge-
rahan saya kepada orang-orang PKI sudah
matan Rengel menuju sebuah perbukitan. letak tak beraturan.Semua penduduk di Re-
di ubun-ubun. Beberapa kali mereka hen-
Tepatnya perbukitan di Jurang Watu Rong- ngel sudah paham bahwa jurang itu adalah
dak membunuh saya. Saya juga tidak suka
ko, sekitar tiga kilometer arah barat Kota tempat penyembelihan orang-orang PKI. Ke-
cara mereka menistakan para ulama pa-
Kecamatan Rengel. Lokasinya di hutan ge- pada Tempo, Askur, 53 tahun, warga yang
nutan kami.
pemuda lap karena memangjauh dari permuki- mendirikan rumah di sekitar Jurang Watu
Dari sekian banyak Rengel, ha-
man. Saat tiba di lokasi, terlihat sudah ada Rongko, mengatakan hampir tiap pekan se-
nya saya yang berani jadi eksekutor, me-
puluhan orang berjejer di tepi jurang de- kali ada orang datang untuk nyekar. Mereka
nyembelih orang PKL Saya merasa urusan
ngan tangan terikat di belakang. melempar kembang ke jurang atau di leku-
dengan PKI ini bukan cuma perbedaan ide-
kan-lekukan batu).
ologi, melainkan sudah mirip perang aga-
ma. Membunuh atau dibunuh. Kalau mere- (Tempo mencoba mengecek keberadaan
68 I
TEMPO I 7 OKTOBER 2012
PARAALGOJO 1965
TUBAN
takpateni. Sak durunge takpateni, opo sam- Keesokan harinya, ada pemberitahuan
peyan enekpesen. Neksampeyan wong Islam, dari Muspika Rengel dan Koramil setem-
moco syahadat disik (Anda hendak saya bu- pat, akan ada eksekusi terhadap orang-
nuh. Tapi, sebelum saya bunuh, apakah orang PKI di Rengel. Seusai isya, saya dan
Anda punya pesan. Kalau Anda orang Is- puluhan pemuda lain kembali berkum-
lam, baca kalimat syahadat dulu). pul di depan rumah tahanan PKI. Tak ber-
Pertanyaan itu dijawab dengan gagah selang lama, dari arah utara, muncul truk
oleh anggota PKI tersebut: Monggo kulo di- yang isinya belasan orang, dengan tangan
pejahi. Kulomboten enten pesen. Kulo mbo- yang belakangan diketahui anggo-
terikat,
ten sah moco syahadat, tiang PKI kok moco ta PKI. Truk itu menuju bukit, tepatnya di
syahadat. PKI mboten tepang Gusti Allah (Si- Jurang Watu Rongko, yang berlokasi di atas
lakan saya dibunuh. Saya tidak ada pesan. Kota Rengel.
Saya tidak usah membaca syahadat. Orang Setelah truk itu lewat, ada seorang yang
PKI kok baca syahadat. Orang PKI tidak ke- memberi komando kepada kami untuk me-
nal Gusti Allah). nyusul ke Watu Rongko. Seperti peristiwa
Lalu, dalam hitungan detik, pedang pe- sebelumnya, belasan tahanan sudah berje-
muda itumemotong leher korbannya. Da- jer dengan tangan terikat di pinggir jurang.
rah deras mengalir. Tubuh tak bernyawa Hati saya tersentak ketika seseorang me-
itu ditendang masuk ke jurang. Malam se- manggil nama saya dan memberikan pe-
makin larut, satu per satu orang PKI yang dang. Malam itu saya diminta menjadi ek-
kami tangkap berakhir di Jurang Watu sekutor.
Rongko. Itu adalah pertama kalinya saya Tangan saya gemetar ketika pedang
melihat penyembelihan orang. Perasaan yang saya genggam menempel ke leher le-
saya bercampur aduk. Badan saya menggi- laki yang sudah pasrah di depan saya. Dan,
gil, perut saya mual sampai muntah-mun- serrr.... Niat saya suci.... Semoga Allah
tah. Saya beberapa hari mengurung diri di mengampuni saya. Sejak malam itu, entah
rumah. berapa nyawa yang tewas di tangan saya.
Saya mulai aktif lagi setelah datang un- Satu kejadian yang terus teringat sam-
Kami berbaris. Beberapa menit kemu- dangan pertemuan para pemuda, tokoh pai sekarang. Dari sekian orang yang di-
datang seseorang yang berbicara cu- agama dari pelbagai organisasi kemasya- eksekusi malam ada satu orang yang
itu,
mp lantang. Di sekitarnya, beberapa orang rakatan, dan Muspika Rengel. Barangkali lolos dari maut. Saya tanya orang itu apa-
akilan dari kantor Camat, Koramil, Kiai Murtadji mengetahui saya tengah bim- kah kamu orang Islam. Dia menjawab: Ya,
Kantor Polsek Rengel. Ia mengatakan bang. Di tengah-tengah pertemuan, tiba- saya orang Islam. Saya pertegas lagi. Kalau
yang diikat ini adalah musuh negara tiba Kiai menghampiri saya, lantas mem- kamu orang Islam, apakah bisa baca syaha-
s membahayakan agama. berikan wejangan. Beliau meminta saya ti- dat? Orang itu lancar mengucap syahadat.
Selanjutnya, seorang pemuda dari Keca- dak ragu-ragu dalam bertindak, terutama Tubuh saya langsung gemetar. Pedang di
Soko, Tuban, maju sambil menghu- terhadap orang-orang yang dianggap mu- genggaman saya terlepas dan masuk ke ju-
pedang mendekati tawanan yang ber- suh negara dan agama. Setelah itu, saya di- rang. Orang-orang yang menyaksikan ek-
di paling depan barisan. Pemuda itu sodori gelas berisi air putih, yang kemudi- sekusi terdiam. Yang lain meminta saya
gajukan pertanyaan: Sampeyan ameh an saya minum. pergi dari lokasi eksekusi.*
PARAALGOJ01965 TULUNGAGUNG
Supardi.
7 OKTOBER 2012 1
TEMPO I
71
PARA ALGOJO 1965 BANYUWANGI
72 I
TEMPO I
7 OKTOBER 2012
PARAALGOJ0 1965 BENGAWAN SOLO
JASAD
TERAPUNG
SAMPAI
JAUH
DARI JEMBATAN
DIPERBATASAN SOLO-
SUKOHARJO INILAH
APARAT MILITER DAN
WARGA SIPIL MEMBANTAI
ORANG YANG DITUDUH
KOMUNIS.
Perempuan 80 tahun itu ingat tragedi 47 sekusi mati orang-orang PKI di atas Jem-
tahun silam. Bekas jembatan di Desa Telu- batan Bacem terjadi pada sekitar Oktober Menurut Supeno, Koordinator Pagu-
kan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Jawa 1965. Akibat pembantaian itu, air Benga- yuban, selain militer, yang mengekseku-
Tengah, itu jadi saksi bisu pembantaian ter- wan Solo berwarna darah. Kadang pendu- si orang PKI di Jembatan Bacem adalah Ba-
hadap mereka yang dituding terlibat Partai duk mendapati jari manusia di perut ikan. risan Ansor Serbaguna (Banser), yang ber-
Komunis Indonesia. Ketika terjadi banjir besar pada 1966, bekas afiliasi ke Nahdlatul Ulama. "Yang saya de-
Setelah September 1965, dari rumahnya eksekusi di Bengawan Solo hilang. "Sungai ngar, Banser ikut menembaki PKI," kata-
yang berjarak 100 meter dari Jembatan Ba- kembali jernih," kata Sudharmono. nya Sabtu dua pekan lalu.
cem tersebut, ia kerap mendengar suara Bibit, yang pernah ditahan di Komando Tapi sesepuh NU Solo, Kiai Haji Abdul Ro-
tembakan. "Lalu ada suara seperti benda Distrik Militer Solo karena dituding sebagai zaq Shofawi, membantah anggapan bahwa
jatuh ke sungai," kata perempuan yang ter- PKI, menghitung ada 144 tahanan yang satu Banser NU ikut membantai. Menurut dia,
lahir bernama Suyek ini, Sabtu dua pekan per satu diangkut ke tempat pembantaian. Banser hanya bertugas menjaga pesan-
lalu. Suara itu datang dari jasad yang terce- Dari banyak orang, ia mendengar para ta- tren dari ancaman orang-orang PKI. Mere-
bur ke sungai. hanan itu dieksekusi di Jembatan Bacem. ka bersiaga karena belum ada militer yang
Pada saat itu, selama enam bulan, tiap 2- Tempat itu, kata dia, juga jadi ladang mem- masuk ke Solo. "Waktu itu ada kabar PKI
3 hari sekali ada eksekusi terhadap aktivis bunuh tahanan dari tempat lain. akan membunuh kiai-kiai NU," katanya.
PKI. Jika bunyi dor senjata api menyalak, Bibit menyatakan hal ini ketika Paguyub- Supeno, kini 82 tahun, masuk penjara
penduduk sekitar jembatan memilih me- an Korban Orde Baru berziarah ke lokasi milik tentara pada November 1965 dengan
ngunci pintu. "Kalau ada di luar rumah ta- pembantaian itu pada 2005. Testimoni Bibit tudingan terlibat PKI. Menurut dia, ekse-
kut dituduh PKI," katanya. Penduduk baru ini dimuat di situs pribadi Umar Said, war- kusi di Jembatan Bacem dilakukan setidak-
berani ke luar rumah ketika pagi menje- tawan Indonesia yang hidup sebagai eksil di nya 71 kali. Eksekusi selalu dilakukan sem-
lang. Kerap, pada pagi hari, ia menyaksi- Paris. Umar meninggal hampir setahun lalu. bunyi-sembunyi pada malam hari. Untuk
kan mayat terdampar di tepi Bengawan Bibit juga mendengar kisah, beberapa hari mengenang mereka yang jadi korban, Su-
Solo. Lalu beberapa orang menggeser ma- setelah pembantaian, aparat keamanan me- peno, yang punya enam anak, setahun se-
yat bergelimpangan itu ke tengah sungai merintahkan masyarakat setempat untuk kali berziarah ke Jembatan Bacem. Ia nye-
agar terbawa arus. membersihkan bekas darah yang menem- kar bersama kawan senasib dan keluarga
Jembatan yang berjarak 4 kilometer dari pel pada besi pembatas jembatan. korban. •
74 I
TEMPO I 7 OKTOBER 2012
Warga diberi pengarahan tentang G-30-S di Jawa Tengah.
hak asasi manusia yang pertama kali Dari kantor kecamatan, rombongan itu
UATU sore pada 1969, sebuah vis
<
memasuki menyatakan adanya pembantaian 2.000- segera meluncur ke kamp tahanan di de- z
o
Chevrolet Impala
3.000 anggota Partai Komunis Indone- kat balai desa.Sebelumnya, bangunan itu 3
Desa Kuwu, Kecamatan Kra-
sia di seluruh Grobogan. Dia datang ber-
hanyalah gudang beras milik Ang Kwing <
<
denan, Grobogan, Jawa Te-
sama Panglima Angkatan Darat Jenderal Tian. "Militer lalu meminjamnya untuk
ngah. Mobil yang ditumpangi
Maraden Saur Halomoan Panggabean dan tempat penahanan orang-orang yang ditu-
beberapa pejabat serta satu londo -sebutan
Menteri Penerangan Budiardjo. Mereka duh sebagai anggota PKI," ujar salah satu
masyarakat setempat untuk kulit putih-itu
bermaksud mengklarifikasi kebenaran be- saksi yang kini menjabat perangkat desa
kantor kecamatan,
vang dibawa Princen itu. kepada kami.
adalah PoodoB Princen, akti- rita
.
IDAK banyak yang berubah sat kotasudah penuh," ujarnya. bunuhan enam jenderal TNI Angkatan Da-
dari bangunan dua lantai di Para tawanan ini tak dipenjara lama- rat di Jakarta terkuak pada awal Oktober
tepi Jalan Manggis, Desa Le- lama. Setiap kali lantai dasar dan lantai dua 1965. Ketika berita soal konflik berdarah di
lateng, Kabupaten Jembra- toko yang semula terkenal sebagai toko ke- Ibu Kota sampai ke Bali, situasi politik me-
na, itu. Gedung bertembok te- lontong itu padat dengan manusia, truk- mang memanas. Tapi belum ada gerakan
bal dengan tiga jendela besar di lantai dua truk yang sama akan mengangkut mereka yang mengarah pada pembunuhan massal
itu tampak kokoh. Empat dekade lampau, pergi. Tak ada yang kembali. Sampai suatu anggota PKI.
gedung ini dikenal dengan sebutan Toko malam, entah kenapa, para penjaga mur- Geoffrey Robinson dalam bukunya, The
Wong. ka. "Semua tahanan PKI diberondong de- Dark Side ofParadise, yang mengulas seja-
Ketika Tempo berkunjung ke sana, perte- ngan senapan mesin," kata Raka. Tak ku- rah kelam pembantaian politik di Bali, me-
ngahan September lalu, orang-orang tua di rang dari 200 anggota PKI tewas malam runut kembali peristiwa yang kemudian
Jembrana masih ingat betul sejarah gelap itu. berujung pada pembumihangusan semua
Toko Wong. Meski sekarang bangunan itu "Mayat mereka lalu dibuang ke dalam su- kader komunis di Pulau Dewata itu. Dia
dipakai buat menjual mebel aneka rupa, mur-sumur di sekitar toko," ujar seorang menemukan bahwa pembunuhan besar-
tak mudah untuk lupa apa yang terjadi di warga di lingkungan itu menimpali kisah besaran baru pada awal Desember
terjadi
sana pada pengujung November 1965. Raka. Tak mau disebut namanya, dia se- S
1965, setelah pasukan Resimen Para Ko- o:
"Toko itu dipakai untuk menahan orang- perti enggan mengingat tragedi di Toko mando Angkatan Darat dan Komando Dae- i
orang PKI," kata Ida Bagus Raka Negara, 73 Wong. Hanya satu yang membekas di kepa- a:
rah Militer Brawijaya, Jawa Timur, menda-
tahun, bekas Kepala Desa Tegalcangkring, lanya: "Darahnya banyak sekali." rat di Bali.
Jembrana. Dia lalu bercerita bagaimana se-
"Sebelumnya memang ada desakan
tiap malam truk-truk besar membawa ratus-
yang agresif dari Partai Nasional Indone- o
an anggota Partai Komunis Indonesia untuk PEMBANTAIAN anggota PKI di Bali tidak £
sia dan sejumlah organisasi Islam, seperti
disekap di sana. "Waktu itu, penjara di pu- terjadi segera setelah penculikan dan pem- Muhammadiyah, untuk mengembalikan
pembunuhan berlangsung.
Pantai Baluk Rening, Desa Baluk,
Ida Bagus Raka punya kisah serupa. Di
Jembrana. Bati, dan Toko Wong.
desanya di Tegalcangkring, dia didaulat
menjadi Ketua Front Pancasila. Tugasnya
menyeleksi siapa yang harus dibunuh dan
siapa yang boleh hidup. "Di daftar saya,
ga PKI, lengkap dengan dokumen "rencana ada 432 nama anggota PKI. Hanya 15 orang
pemberontakan". yang saya serahkan ke tentara," ujarnya
Amarah massa mulai memuncak. Se- pelan.
buah insiden di Tegalbadeng, Jembrana, Sepanjang Desember, Jembrana mence-
kemudian jadi awal pembantaian massal kam. Adik Gubernur, Anak Agung Bagus
di Bali. Denia, dijemput di rumahnya di Puri Nega-
Pada 30 November 1965, seorang tenta- ra. "Dalam keadaan hidup, dia diseret de-
ra dan dua pemuda anggota Barisan Ansor ngan truk yang diikuti sebuah jip tentara,"
NU mengendap-endap di luar rumah San- kata Bagus Raka, yang melihat sendiri pe-
tun, seorang polisi, di Tegalbadeng. Malam ristiwa itu. Kemudian mayat Denia diarak
itu, ada kabar bahwa Santun tengah meng- dan seluruh kompleks Puri Negara dibakar
gelar rapat gelap pengurus PKI di rumah- habis.
nya. Tak disangka-sangka, Santun memer- Pembantaian terjadi semua
merata di
goki mereka. Pistol menyalak. Tiga orang kota di Bali. Di Gianyar, Tempo menemui
telik sandi itu terkapar tak bernyawa. seorang pria-sebut saja namanya Wayan-
Dengan cepat, berita pembunuhan itu bekas kepala desa yang ikut mengganyang
menyebar. Malam itu juga tentara menyer- PKI pada 1965. Rapat-rapat untuk menci-
bu Desa Tegalbadeng. "Orang-orang ber- duk dan menghabisi simpatisan komunis di
Kelompok kami dinamakan pasukan juga rampasan dari PKl-ke desa yang men-
MUK saya sekarang 72 ta- na.
Rantai, berani matimembela partai. Ta- jadi target. Kami ditemani tentara dan se-
hun. Saya ingat, saat di Ja-
meng dibekali pedang, mengenakan baju orang pengawal dari desa itu yang menun-
karta terjadi Gestok atau Ge-
dan celana serba hitam, serta memakai jukkan rumah orang-orang PKI yang akan
rakan Satu Oktober 1965, di
baret merah. Tugas kami menjemput dan dijemput tersebut. Untuk wilayah perkam-
Bali saya menjabat Sekre-
mengeksekusi orang-orang PKI menurut pungan yang jauh dari lubang-lubang bua-
taris Partai Nasional Indonesia (PN1) Desa
daftar nama yang diberikan kodim. ya, mayat mereka kadang langsung kami
Baluk, Kecamatan Negara, Kabupaten Jem-
Kami dilatih ketangkasan untuk berjaga- cemplungkan ke sumur.
brana. Peristiwa penculikan jenderal di Ja-
jaga bila ada perlawanan dari orang yang
Selama bekerja, kami lebih banyak di-
karta membuat panas wilayah Jembrana,
komando tentara dari kodim. Tapi per-
termasuk Desa Baluk, tempat tinggal saya. akan kami tangkap. Ada orang PKI yang
memiliki ilmu kebal. Regu saya pernah nah juga datang orang-orang dari RPKAD.
Sebetulnya telah lama hubungan antara
membasmi PKI di Desa Brambang, Jembra- Mereka melintasi pos melihat-lihat situa-
PN I dan Partai Komunis Indonesia negatif.
si, menggunakan kendaraan semacam
jip.
Saya ingat ada kejadian berdarah di Desa na. Di sana ada orang PK 1 yang tak mempan
peluru. Untungnya dia langsung mati sete- Jumlahnya tidak banyak, hanya bebera-
Tegal Badeng, Jembrana. Saya mendengar
lah kepalanya putus ditebas pedang. pa. Tapi mereka ganteng-ganteng, mema-
seorang tentara tewas terbunuh setelah
Setiap hari, selama kurang-lebih tiga bu- kai seragam loreng kuning dan berbaret
mengintai rapat gelap orang-orang PK1 di
lan, kami harus tinggal di pos menunggu
merah dengan senjata berpelitur serba ku-
sebuah rumah dekat pura di Tegal Badeng.
Waktu itu suasana sa- ning. RPKAD datang ketika keadaan agak
Seorang polisi yang membekingi rapat itu perintah dari kodim.
ngat mencekam. Siang hari tidak ada pen- aman.
memuntahkan peluru.
duduk yang berani berkeliaran. Kalau ma- Setelah tiga bulan, turun perintah un-
Insiden itumenyebar ke seluruh Jem-
lam, orang tak ada yang menyalakan lam- tuk menghentikan kegiatan. Kami dimin-
brana. Kodim memutuskan menumpas se-
pu. ta kembali ke rumah. Kalau mengingat ba-
mua anggota PKI di Kabupaten Jembrana.
gaimana payah kami waktu itu, ra-
jerih
Di Desa Baluk kebetulan dibangun pos ko- Saya ingat, awalnya kami mendapat "se-
toran" 90 orang PKI. Sebagian besar dari sanya seperti tulisan dengan pensil yang
mando tepat di tanah yang sekarang ber-
Desa Tegal Badeng. Malam itu juga mere- gampang terhapus. Tak ada upah, tak ada
diri BalaiDesa Baluk. Pemimpinnya Ke- kasih. Selesai,
ka kami eksekusi dengan cara ditebas le- yang mengucapkan terima
tua PN saat itu. Sesuai dengan perintah ko-
disuruh pulang. Tapi, sudahlah, yang
1
dim, PN1 kemudian membentuk satu pele- hernya atau ditusuk dadanya dengan ke- lalu
lewang atau pedang. Saya, yang sebelum- penting saya sudah ikut mengamankan ne-
ton pasukan inti, 37 orang, termasuk saya.
Pasukan inti itu disebut Tameng, yang nya tak pernah membunuh orang, awal- gara.
dibentuk di setiap desa di seluruh Jembra- nya merasa takut, tapi terpaksa saya laku-
82 I
TEMPO I
7 OKTOBER 2012
Lokasi pembantaian
Kampung Garam.
malam yang gulita, ada mobil Pagi sebelum pembantaian, dia dan teman- kan dengan tangan dan kaki terikat. Leher
meraung-raung memasuki area Pantai Wai- temannya dikumpulkan di Warung Tanta mereka persis di tengah lubang. Tidak ada
rita, sekitar 15 kilometer dari Kota Maume- Ia, dekat pelabuhan. Mereka ditanyai apa- keributan malam itu. Cuma bunyi parang
re, ibu kota Kabupaten Sikka. Orang-orang kah mau bertugas membunuh orang Partai memutus leher para korban, lalu gedebuk
dengan tangan dan kaki terikat diseret ke Komunis Indonesia, atau dikenai tuduhan potongan tubuh tumbang ke lubang.
luar mobil menuju tiga lubang berukuran 2 sebagai anggota PKI. "Setelah makan, kami
x 2,5 meter. Di tepi lubang, para algojo siap berjalan berdua-dua ke berbagai arah. Lalu
sedia dengan parang panjang di tangan. satu truk mengangkut kami ke Pantai Wa- PATER Hubertus Thomas Hasulie SVD,
"Saya tak berdaya menyelamatkan me- irita," katanya. peneliti pada Pusat Penelitian Agama dan
reka. Nyawa saya pun terancam. Saya tak Setelah pembunuhan, tentara memerin- Kebudayaan Candraditya, Maumere, per-
mengenal siapa pun saat itu. Suasana amat tahkan mereka menimbun lubang-lubang nah meneliti pembantaian di Sikka, salah
gelap/' ujar Peter, yang mengaku dibawa itu dengan tanah dan dedaunan. Pekerjaan satu kabupaten di Pulau Flores, Nusa Teng-
tentara ke Wairita untuk menggali lubang itu tuntas pada pukul 05.00 Wita. Pihak ko- gara Timur. Hubert-begitu dia disapa-me-
bagi para korban. Pekan lalu, pria kelahir- mando distrik militer setempat melarang mulainya pada tahun 2000. Menurut dia,
an Lembata, Flores, yang masih tampak mereka menceritakan peristiwa itu kepa- pembunuhan mulai terjadi pada Maret
perkasa ini mengisahkan kembali trage- da siapa pun. 1966. Tapi para korban telah ditahan tanpa
84 \ TEMPO I
7 OKTOBER 2012
PARAALGOJ01965 MAUMERE
7 OKTOBER 2012 i
TEMPO I 85
BAPA TENGKORAK:
KELUARGA
PUN HARUS
DIBUNUH
ULUHAN tahun lalu saya beker-
ja sebagai Pelabuhan
buruh di
Maumere- kini Pelabuhan Lo-
rens Say. Pada 18 Maret 1963,
saya dimasukkan penjara karena membu-
nuh paman. Saya kesal karena dia tak mau
membagi uang hasil penjualan ikan. Saya
tebas dia dengan kelewang saat kami ber-
dua di warung.
Untuk pembunuhan saya dihukum
itu,
88 I
TEMPO I
7 OKTOBER 2012
PARA ALGOJO 1965
KOLOM
<
mpat itu
<
<
<
I—
mo Indonesi
Fahanan yang diduga anggota u -.
I o
ELAKI setengah baya itu me- "Kondisi rumah masih sama seperti
itu
wanti-wanti agar sejarah rumah dulu," kata Syaiful, sebut saja begitu, me-
tua di dekat kediamannya dija- dio September lalu. Dia mantan tahanan
lan Gunung Sahari II, Jakarta politik yang pernah disiksa di tempat itu.
Pusat, tak usah diungkit. Kisah Sebelum menjadi markas Operasi Kalong
masa lalu itu dianggapnya ibarat mala. "Itu pada 1966, menurut Syaiful, rumah itu ta-
bahaya. Tak ada artinya untuk diingat," ka- dinya kantor persatuan tukang becak. Ke-
tanya sembari meminta identitasnya tak tika itu, tembok depannya dipenuhi pa-
dikutip. Tetua warga ini malah balik meng- jangan rambu lalu lintas untuk mengingat-
interogasi Tempo, yang menemuinya Ahad kan para pengayuh becak.
siang dua pekan lalu. "Dari mana kamu Syaiful ditangkap pada 1968, kemudian car biasanya mengenai jaringan dan orang-
tahu itu? Ini kasus sudah lama," ujarnya, dijebloskan di Pulau Buru, dan baru dibe- orang yang dikenal si terperiksa.
menyelidik. baskan pada 1979. Bekas jurnalis Harian Penyiksaan menjadi cara yang paling la-
Rumah bernomor 8 itu merupakan be- Rakyat dan aktivis Lekra ini berusia 27 ta- zim untuk mengorek keterangan, seper-
kas markas Tim Operasi Kalong, regu mi- hun ketika berurusan dengan Kalong. Me- ti menyetrum, memukul, menginjak de-
liter yang menangkap dan memeras peng- nurut dia, penyiksaan sudah menjadi pro- ngan sepatu lars, dan memecut punggung
akuan dari ratusan orang pasca-Gerakan sedur tetap Kalong. "Saya disetrum, lalu di- tahanan dengan buntut ikan pari. "Sekali
30 September 1965. "Saya masih berusia pukuli," kata Syaiful. setrum sekitar lima menit. Rasanya minta
sekitar 10 tahun waktu itu." Begitu pembi- Bekas "anak asuh" Kalong lainnya, Jawi- ampun di pangkal lengan," ujar Juwito ke-
caraan menukik soal siapa pemilik rumah to, 62 tahun, dan Bedjo Untung, 64 tahun, pada Tempo di Jakarta, pertengahan Sep-
besar tadi, ia lantas menggeleng. menuturkan, setengah dari markas disu- tember lalu.
Penjaga rumah pun menyatakan tak me- lap menjadi aula, bagian administrasi, dan Bekas tahanan politik Tan Swie Ling da-
ngetahui siapa pemiliknya. Pria itu meng- ruang interogasi. Sedangkan sisanya, seki- lam buku G30S 1965: Perang Dingin dan Ke-
aku sebagai penjaga baru. "Yang punya ru- tar 200 meter persegi di bagian belakang, hancuran Nasionalisme membeberkan sa-
mah tak tinggal di sini. Ini menjadi tempat untuk menampung tahanan. disnya 80 kali cambukan buntut pari yang
taruh barang si engkoh yang jualan di Se- Dua warga Pemalang, Jawa Tengah, ini dialami sahabatnya. Pria yang ditangkap
nen," ujarnya. Dia melarang Tempo mele- "mencicip" Kalong sekitar setahun. Bedjo bersama Sekretaris Jenderal PKI Sudis-
wati pagar setinggi 2,5 meter yang dikelir bekas aktivis Ikatan Pemuda Pelajar Indo- man oleh Kalong ini juga mengungkap me-
hitaiii dengan gulungan kawat berduri di nesia Pekalongan, sedangkan Juwito ang- tode favorit lainnya, yaitu jurus "ayat kur-
pucuknya. gota Pemuda bawah
Rakyat, organisasi di si": jari-jari kaki digencet dengan kaki kursi
Rumah itu kini lusuh tak terawat. Tem- PKL Kala itu jumlah tahanan sekitar 200 yang diduduki petugas.
bol ya yang berwarna putih terlihat ku- orang, yang tidur di selasar. Namun hanya Syaiful menuturkan penyiksaan menja-
sam. Halamannya tak dibersihkan. Deda- ada dua kamar mandi, yang semuanya ber- di pilihan lantaranpetugas buta soal para
unan kering pohon kapuk dan petai cina lantai becek. kader dan organisasi PKI. "Bisa dibayang-
menutupi sebagian pelataran yang dise- Berbagai cara dilakukan petugas Tim Ka- kan, mereka harus memeriksa banyak se-
men. Gundukan puing dan kardus bekas long untuk menuai pengakuan agar bisa di- kaliorang dengan persiapan dan penge-
bungkus barang elektronik teronggok di catat dalam berita acara pemeriksaan. Se- tahuan yang minim," ujar mantan tahan-
teras yang "dijaga" dua pilar kotak kaku. ring kali pemeriksa mengadu tahanan de- an Pulau Buru itu. "Kantor saja tak punya,
Pada salah satu pilar tersemat stiker bertu- ngan tahanan lain atau membuat tahanan sampai mengambil kantor tukang becak."
lisan "TNI AD". menjadi kaki tangan. Pengakuan yang diin- Tim Operasi Kalong dibentuk oleh Ko-
92 i
TEMPO I
7 OKTOBER 2012
PARAALGOJ01965
OPERASI MILITER
UNTUK MELINDAS PKL OTAK DAN MOTOR Untuk memuluskan penumpasan orang
komunis di Indonesia, Kopkamtib, melalui
PEMBANTAIAN MASSAL. Kostrad dan RPKAD, menebar propagan-
da yang mengasosiasikan PKI sebagai mu-
suh seluruh rakyat. Komunis dituding nya-
ris menghancurkan bangsa sehingga harus
ARI-HAR1 setelah penculikan Operasi Tertinggi ABRI pada 1 November dimusnahkan tanpa ampun.
enam jenderal di Jakarta meru- 1965. Isinya tentang pemulihan keamanan Foto pengangkatan mayat para jenderal
pakan periode konsolidasi kilat dan ketertiban pasca-30 September. dari sumur Lubang Buaya berulang kali di-
di tubuh Angkatan Darat. Satu- Hasil penyelidikan yang dilakukan Ko- muat di media massa, yang semuanya su-
satunya jenderal paling senior, Abdul Haris misi Nasional Hak Asasi Manusia menun- dah berada di bawah kontrol tentara. Tak
Nasution, terluka dan dirundung duka se- jukkan Kopkamtib sebagai pelaku utama lupa dibumbui cerita bahwa mereka tewas
telah kehilangan putrinya, Ade Irma Sur- pelanggaran hak asasi manusia berat pe- setelah disiksa secara perlahan oleh pe-
yani. ristiwa "Individu/komandan/
1965-1966. rempuan anggota Gerwani.
Panglima Komando Cadangan Strategis anggota kesatuan dapat dimintai pertang- Selain memastikan semua daerah bebas
TNI Angkatan Darat Mayor Jenderal Soe- gungjawaban." dari elemen komunis, Kopkamtib member-
harto tampil mengambil alih pucuk pe- Lembaga itu memiliki wewenang sangat sihkan pemerintahan Sukarno dari peja-
mimpin Angkatan Darat. Dua perwira pen- besar.Semua komandan Kopkamtib ada- bat-pejabat yang diduga berkaitan dengan
ting yang menyokong langkahnya adalah lah komandan militer di tiap tingkatan. PKI. Menurut Van Langenbert, pembersih-
Panglima Komando Daerah Militer Jaya Kopkamtib berwenang pula memakai te- an dilakukan setelah Soeharto, berbekal
Mayor Jenderal Umar Wirahadikusumah naga dari institusi sipil untuk melaksana- Surat Perintah Sebelas Maret 1966, meng-
dan Komandan RPKAD Kolonel Sarwo kan tugasnya. Mereka hanya bertanggung umumkan PKI sebagai partai terlarang.
EdhieWibowo. jawab kepada satu orang: Soeharto. Kopkamtib menjadi penopang utama re-
Setelah memastikan kontrol atas tentara, Sebagai Panglima Kopkamtib, Soeharto zim Orde Baru. Ibarat sistem layanan satu
Soeharto membentuk dan memimpin sen- bergerak cepat. Ia menerbitkan berbagai atap, dalam bukunya, Gerwani: Kisah Ta-
diri operasi pemulihan keamanan, yang kebijakan untuk melacak serta menang- pol Wanita di Kamp Plantungan, Aniurwa-
kemudian dikenal sebagai Komando Ope- kap anggota dan simpatisan Partai Komu- ni Dwi Lestariningsih menuturkan lemba-
rasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban nis Indonesia. Salah satu perintahnya ada- ga itu melakukan semua proses hukum de-
(Kopkamtib). "Soeharto membentuk lem- lah pembentukan Tim Pemeriksa Pusat/ ngan dalih keadaan darurat.
baga itu pada 2 Oktober untuk menumpas o
Daerah, yang dipimpin panglima daerah Tak cuma menentukan tersangka, meng- <
2
PKI," ujar Asvi Warman Adam, sejarawan militer. geledah, dan menangkap, Kopkamtib juga
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Tim pemeriksa inilah yang menjadi ma- o
menyelidik, menuntut, dan menghukum
Kopkamtib mendapat pijakan hukum se- z
laikat penentu hidup-mati jutaan orang tanpa lewat pengadilan. Lembaga itu bah- LU
a
telah Sukarno meneken Surat Keputusan pada masa itu. Di kantor-kantor Pelaksana kan memantau dan menentukan nasib ta-
LU
a
Presiden/Panglima Tertinggi/Komando Khusus Daerah Kopkamtib, tim pemeriksa o
hanan yang sudah dibebaskan.© o
94 I TEMPO I
7 OKTOBER 2012
PARAALGOJ0 1965
MEDAN
7 OKTOBER 2012 I
TEMPO I
97
penahanan bagi militer. Mereka masing- temannya yang ditahan di sini telah dibe- mendapat hukuman. Mereka lalu mencu-
masing diberi lahan satu hektare dan sepe- baskan. Dia baru bebas pada 1977. ri kesempatan menggarap ladang pendu-
tak rumah. Setahun kemudian, mereka di- Di tahanan militer ini, mereka diinte- duk atau lahan milik tentara yang ada di
bebaskan. Saat ini tinggal Soemiran yang rogasi. Menurut Anwar, di sinilah mere- luar kamp. Dari kerja sampingan ini, mere-
bertahan, sedangkan rekan-rekan seang- ka disiksa. Keluar dari ruang pemeriksa- ka memperoleh uang untuk memenuhi ke-
katannya sudah pindah dan menjual la- an, para tahanan politik ini mendapat kate- butuhan, mulai peralatan mandi, pakaian,
hannya. gori B atau C. "Kriterianya apa, tidak tahu. sampai rokok. Apalagi beberapa tahanan
Menurut buku Kamp Pengasingan Mon- Suka-suka petugasnya," kata Anwar sambil suami-istri ada yangmembawa anak.
congloe, yang ditulis Taufik, tempat pena- mengisap rokok kreteknya. Tahanan perempuan, menurut Anwar,
hanan ini dibuka pada Maret 1969. Sebe- Ia mengakui kondisi di kamp lebih baik juga sering menjadi korban pelecehan
las tahanan politik, yang terdiri atas tujuh daripada saat di penjara Makassar. Un- para penjaga. Dalam buku Taufik disebut-
laki-laki dan empat perempuan, dibawa ke tuk makan, setiap tahanan mendapat ja- kan tentang tahanan perempuan berprofe-
Moncongloe untuk mendirikan barak da- tah setengah liter beras per hari. Lauk- si perawat yang hamil dan dikeluarkan dari
rurat. Dua bulan kemudian, masuklah 44 nya, mereka mengupayakan sendiri dari kamp, tapi kemudian nasibnya tidak jelas.
tahanan, yang diberi tugas menyiapkan kebun dan hutan. Tempat tinggal mereka Selama di kamp, para tapol juga mera-
kamp pengasingan. pun lebih baik daripada sel sempit untuk sakan kerja rodi: membangun jalan se-
Anwar Abbas, salah seorang dari 44 ta- 20 orang. panjang 20 kilometer dari Moncongloe ke
hanan politik itu, masih menyimpan se- Tapi di sini mereka diperlakukan seper- Daya, Makassar. Mereka dibagi dalam be-
mua kenangan di tempat tersebut. Dia me- ti budak oleh para penjaga kamp. M. Jufri berapa kelompok, yang bertugas mulai
nunjukkan kepada Tempo setumpuk do- Buape, 71 tahun, mengatakan para tahan- mencari batu di gunung sampai mengeras-
kumen terbungkus plastik berisi catat- an harus menggarap lahan tentara tan- kan jalan.
an dengan tulisan dari mesin ketik, peta pa dibayar minimal enam jam sehari. "Ja- Taufik, peneliti di Balai Pelestarian Se-
lokasi Moncongloe, beberapa helai foto, ngankan upah, bisa-bisa kami kena pukul jarah dan Nilai Tradisional Makassar, ke-
dan dua lembar kliping koran. "Ini catatan jika dianggap kerja tidak benar," kata laki- tika meneliti tentang Moncongloe berha-
singkat saya," kata pria 66 tahun itu keti- laki yang belum lama ini terkena stroke ri- sil mewawancarai tiga tentarayang bertu-
ka ditemui di rumahnya di Gowa, dua pe- ngan itu. gas menginterogasi tapol. Mereka membe-
kan lalu. Sekretaris Lekra Sidrap ini enggan me- narkan adanya penyiksaan di kamp peng-
Dengan peralatan seadanya, tahanan merinci bentuk hukuman yang diterima asingan. Sayangnya, para penjaga kamp ti-
yang kemudian disebut Kelompok 44 mem- jika pekerjaan tidak sesuai dengan kemau- dak bercerita lebih gamblang.
buka hutan dan membangun kamp. Di ba- an penjaga. "Ya, macam-macamlah," ka- Menurut Taufik, sebelum ia menulis
buku, tak ada informasi tertulis tentang
kamp yang hanya berjarak 28 kilometer
dari Makassar itu. "Tidak ada referensi saat
PARA TAHANAN HARUS MENGGARAP LAHAN itu. Saya harus mewawancarai puluhan ta-
TENTARA TANPA DIBAYAR MINIMAL ENAM pol dan mencari pelaku," ujarnya.
Taufik mengatakan awalnya banyak ta-
JAM SEHARI. "JANGANKAN UPAH, BISA-BISA hanan politik yang menolak bicara. Dia ha-
KAMI KENA PUKUL JIKA DIANGGAP KERJA rus beberapa kali bertemu untuk meyakin-
pengasingan lengkap dengan lima barak atau bambu untuk dijual. Tentu saja mere- kata Taufik, yang menjadikan penelitian
berukuran 120 meter persegi, masjid, gere- ka tidak mendapat bagian. tentang kamp itu sebagai bahan tesis pas-
dan aula.
ja, poliklinik, Jufri masih ingat nama para penjaga casarjana di Universitas Hasanuddin, Ma-
Pada Desember 1969, Moncongloe me- kamp. "Banyak yang sudah meninggal," kassar.
nampung tahanan politik yang sebelum- ujarnya. Saat jabatan komandan kamp di- Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Ma-
nya menghuni rumah tahanan militer di pegang Kapten Siregar dan Kapten Lubis, nusia, Nurkholis, dua tahun lalu menin-
berbagai kota di Sulawesi Selatan, mulai kekerasan fisik terhadap para tahanan se- jau Moncongloe bersama sejumlah bekas
Majene, Tana Toraja, Palopo, Makassar, ring terjadi. Menurut Anwar, tidak ada ta- penghuninya. Moehamad Arman dari Soli-
Bulukumba, sampai Selayar. Pemindahan hanan yang sampai meninggal karena pe- daritas Korban Pelanggaran Hak Asasi Ma-
inibertahap hingga 1971. nyiksaan. Ada beberapa dari mereka yang nusia Sulawesi Selatan, yang mendampingi
Anwar, Ketua Pemuda Rakyat Pangkaje- sakit dan meninggal. Kebanyakan tahanan korban gerakan antikomunis itu, berharap
ne Kepulauan (Pangkep), sebelumnya dita- menderita hepatitis akibat beratnya peker- negara segera memulihkan nama baik me-
han di kantor polisi di kotanya pada 1965. jaan dan kurangnya asupan gizi. reka, melakukan rekonsiliasi dan menye-
,
Namun ia minta dipindahkan ke rumah ta- Sebagai bentuk perlawanan, tahanan se- lesaikan kasus 1965.
hanan militer di Makassar karena seorang ring kali bekerja sekadarnya asalkan tidak
kukan berbagai pekerjaan, mulai membersihkan lapangan sam- Pemimpin BTI Kecamatan Galesong, Kamaruddin Belia, meng-
pai membuat irigasi dan jalan. aku belum bisa memaafkan mereka yang mengganyang keluar-
Rahim, yang menjadi pengawas dalam kerja paksa ini, menga- ganya. Rumahnya dihancurkan oleh Bangsawan Lira. Ayah mer-
takan para tahanan politik itu membuat irigasi sepanjang 3 kilo- tuanya meninggal setelah disuruh lompat dari atas rumah. "Ter-
meter dari pagi sampai pukul 10 malam. Ada seorang yang tewas masuk anak saya juga dibunuh," kata Kamaruddin, 80 tahun,
karena kelaparan dan terserang penyakit. "Mereka tidak dika- ketika ditemui di rumahnya di Galesong. Ia lolos dari sergapan,
sih makan. Kadang-kadang saya diam-diam yang memberi ma- meski akhirnya tertangkap dan ditahan di Gowa. •
7 OKTOBER 2012 I
TEMPO 99
PARA ALGOJO 1965 PALEMBANG
DI TENGAH SUNGAI
memenuhi mukaku dan kepalaku," tulis
Mochtar.
KAMP KONSENTRASI MILITER ITU DIBANGUN DI PULAU Beberapa korban yang selamat dari pe-
nyekapan di Pulau Kemaro menyatakan
KEMARO, PALEMBANG. KINI JADI TEMPAT WISATA. pembunuhan besar-besaran terjadi pada
akhir September dan awal Oktober 1966.
Dalam tiga malam jumlah tawanan di sana
berkurang dari ratusan orang menjadi 17
ULAU itu terletak di tengah Su- sionalHak Asasi Manusia mendapat kesak- orang. Mayat-mayat itu diangkut dengan
ngai Musi dan dapat dicapai seki- sian bahwa sekitar 30 ribu orang telah di- kapal motor dan dibuang di tengah sungai.
tar 15 menit dengan perahu mo- bunuh dan hilang di provinsi itu, terma- Suwandi termasuk yang dapat berta-
tor dari Jembatan Ampera. Da- suk di pulau tersebut. Para korban dibiar- han hidup, tapi tawanan lain, "Ada yang
ratan yang luasnya sekitar sepertiga Kebun kan mati kelaparan di kamp atau dibuang dilaparkan. Ada juga yang disiksa sampai
Raya Bogor itu disebut Pulau Kemaro (ke- ke sungai. mati," ujar lelaki 71 tahun yang kini jadi tu-
marau), karena pulau itu tak pernah keban- Menurut Suwandi, bekas guru di Beng- kang cukur di samping kantor Wali Kota
jiran meskipun Musi sedang pasang besar. kulu yang 12 tahun ditahan tanpa pengadil- Palembangku, Rabu dua pekan lalu.
Di dekat dermaganya terdapat sebuah an di sana, pulau itu dulu dikelilingi pagar Kini kamp-kamp itu telah lenyap. Se-
pagoda besar, Kelenteng Hok Tjing Rio, dan kawat berduri dan dijaga polisi militer. Dia mua bangunan sudah diratakan dengan ta-
makam Siti Fatimah. Menurut legenda, pu- ditangkap karena dituduh sebagai anggo- nah dan ditumbuhi semak belukar. "Di de-
lau itu menjadi saksi bisu kisah cinta Tan ta PKI. Di dalam pagar itu berdiri beberapa kat pohon besar itu dulu ada bangunan be-
Bun An, seorang saudagar Tionghoa, de- barak dengan ruang-ruang seluas kamar kas penjara, tapi sudah lama rusak ketika
ngan Siti Fatimah, seorang putri raja, yang mandi yang diisi banyak tahanan dari ber- kami masih kecil," ujar Zulkifli, lelaki sepa-
meninggal dengan tragis di sungai itu. bagai daerah di Sumatera, seperti Palem- ruh baya yang bermukim di sana, seraya
Pulau Kemaro kini jadi tempat wisata bang, Jambi, dan Lampung. menunjuk sebuah pohon yangpaling besar
Penyiksaan oleh militer pada masa pem- di pulau itu. Zulkifli hidup dengan bekerja
dan ziarah umai Buddha. Tapi, pada 1960-
an dan 1970 an. pulau itu adalah kamp berantasan PKI tak hanya terjadi di Kema- mencari barang rongsokan di dasar sungai.
konsentrasi yang mengerikan bagi orang- ro, tapi juga sejak para tahanan disekap di Selain dia, ada beberapa keluarga lain yang
orang PKI dan yang disangka komunis. Pomdam Sriwijaya. Mochtar Effendy, be- tinggal dan menggarap beberapa petak sa-
Tim Ad Hoc Peristiwa 1965-1966 Komisi Na- kas perwira Kodam IV Sriwijaya, disekap wah di sana. •
100 i
TEMPO 7 OKTOBER 2012
: i*
ii f
s,
/ •
h t t
^
;&
(* t
UATU pagi pada September hanan tersebut berupa bangunan kosong jang banjir bandang 12 tahun silam. Tak
Sumarmiyati dipe-
1971, C. H. yang ditumbuhi semak belukar. Tidak ada ada yang tersisa.
rintahkan berkemas. Ia me- lampu. "Kami diminta membersihkan se- Pada Juni 1971, kamp Plantungan diben-
lihat rekan-rekannya, 30-an muanya, ngepel, pasang lampu, nyapu ca- y tuk untuk "pusat rehabilitasi" tahanan po-
tahanan politik perempuan but rumput," ujar Mamik. litik dari berbagai kota di Jawa. Sebab, pu-
penghuni penjara Wirogunan, Yogyakar- Tak sedikit tahanan disengat kalajeng- luhan ribu orang berjejalan menjadi tahan-
ta, juga diminta melakukan hal sama. Se- king. Ular juga banyak ditemukan. Namun an politik setelah peristiwa 30 September
mua tanpa penjelasan. Menjelang tengah ia mengatakan bukan hal itu yang dikeluh- 1965. Amurwani Dwi Lestariningsih, Ke-
hari, mereka diangkut dengan truk. kan para tahanan. "Yang kami pikirkan pala Subdirektorat Pemahaman Sejarah
"Ternyata kami dibawa ke Bulu, Sema- cuma satu: sampai kapan kami di sana." Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbaka-
rang, untuk transit sebelum dibawa ke Plan- Tahanan "Golongan B" adalah mereka la serta penulis buku Gerwani: Kisah Ta-
tungan," kata Sumarmiyati kepada Tempo di yang dituduh "nyata-nyata terlibat tidak se- pol Wanita di Kamp Plantungan, menyebut-
Yogyakarta, Kamis dua pekan lalu. cara langsung" G-30-S. "Tempat Pemanfa- kan pada 1968 tercatat 63.894 orang men-
Sepanjang tiga jam perjalanan, tutur Ma- atan Sementara' Plantungan merupakan jadi tahanan politik. Jumlah itu diperkira-
mik, begitu ia dipanggil, penumpang bak bekas rumah sakit militer yang dibangun kan meningkat hingga 30 persen pada ta-
truk berusaha ceria. Semua bernyanyi, pada masa penjajahan Belanda. Bangunan hun-tahun berikutnya.
tapi menghindari lagu-lagu yang mengun- itu kemudian dijadikan rumah sakit peng- Pada 22 Maret 1971, Panglima Komando
dangkesedihan. Mereka antara lain melan- idap lepra, yang ditutup pada 1960. Operasi Pemulihan Keamanan dan Keter-
tunkan Di Timur Matahari. Dua pekan di Kompleks itu berada di lembah Lampir, tiban mengeluarkan surat perintah tentang
Bulu, Mamik dan kawan-kawan kembali di- diapit Gunung Perahu, Gunung Butak, dan pemindahan 500 tahanan politik B wanita
perintahkan berkemas. Kamulan, dataran tinggi yang memben- di Jawa ke Plantungan. Tapi jumlahnya te-
Mereka diangkut ke Plantungan, Kendal, tang di selatan Kendal. Kamp di sana bia- rus menggelembung. Dilam, mantan pem-
sekitar 70 kilometer dari Semarang. Mei e sa disebut kompleks "inrehab", berdam bina kerohanian Katolik kamp Plantungan,
ka menuju "Tempat Pemanfaatan Semen- pingan dengan rumah tahanan anak ne- mengatakan, pada awal dia bertugas, Mei
tara Tahanan G-3U b PKJ Golongan B Wa- gara yang hingga kini masih dipakai. Dua 1974, kamp itu dihuni 870 tahanan.
nita". Mantan aktivis Ikatan Persatuan IV area dipisahkan Sungai Lampir. Ada-
ini Banyak tokoh penting menghuni kamp
lajar Indonesia itu menuturkan, tempat ia pun blok-blok kamp telah runtuh, diter- itu, baik aktivis Gerakan Wanita Indonesia
102 I
TEMPO I 7 OKTOBER 2012
PARA ALGOJO 19« PLANTUNGAN
ra menjaga ketat mereka. "Masyarakat juga lecehkan secara seksual, dan diperlakukan mah Slamet, termasuk kunjungannya seta-
telah diindoktrinasi: anggota Gerwani ada- keras. hun lalu. "Dia mengaku kangen dan napak
lah istri para anggota PKI yang jahat," ujar Tetap ada kejadian vang
saja, sesekali tilas ke Plantungan," tutur Slamet. Dilam,
Slamet Shabu, 68 tahun, sesepuh Desa Pe- membuat tahanan tertekan. Misalnya, Ma- yang Gunungkidul,
kini tinggal di Playen,
sanggrahan, di sekitar bekas kamp. mik menyebutkan, tahanan asal Solo ber- juga beberapa kali disambangi mantan ta-
Meski Plantungan dianggap tidak nya- nama Sumiyatun yang gila karena ditang- hanan politik.
man, para tahanan mengatakan lebih me- kap hanya sebulan setelah menikah. Ada
ERISTIWA 1965-1966 dan tahun-tahun sesu- yang dilakukan Nelson Mandela di Afrika Selatan.
dahnya merupakan suatu tragedi kemanusia- Komnas HAM periode 2002-2007, yang banyak mendapat
an yang menjadi lembaran hitam dalam sejarah pengaduan dari korban dan keluarganya, merespons hal ini.
bangsa Indonesia. Tak ada satu pun kebenar- Mereka, antara lain, beberapa kali mengeluarkan surat reko-
an mengenai besarnya korban yang terbunuh mendasi kepada presiden untuk segera memulihkan hak asa-
ataupun korban penghilangan orang secara paksa. Sejumlah si dengan cara mengakhiri semua bentuk diskriminasi dan
sumber menyebutkan, korban terbunuh dan hilang ada 300 stigma terhadap para korban dan keluarganya.
ribu-2,5jutajiwa. Upaya penuntasan kasus kejahatan 1965 oleh Komnas HAM
Peristiwa tersebut terjadi akibat kebijakan negara pada adalah sebuah catatan panjang yang dilakukan lembaga ini.
waktu itu. Mereka disangka sebagai anggota dan pengikut ko- Pada 2003, Komnas HAM membentuk tim penyelidikan un-
munis yang dianggap melawan pemerintah. Pada saat itu ada tuk mengkaji lima pelanggaran berat hak asasi yang dilaku-
semacam kebijakan negara yang diikuti munculnya berbagai kan rezim Soeharto. Salah satunya, kejahatan 1965.
tindakan kekerasan terhadap warga negara yang dituduh se- Komnas HAM periode 2007-2012 menindaklanjuti hasil ka-
bagai anggota ataupun simpatisan PKL jiansebelumnya dengan melakukan kajian hukum terhadap
Para korban yang selamat dan keluarganya mengalami ber- pelanggaran berat hak asasi manusia di masa Orde Baru. Ha-
bagai pelanggaran hak asasi manusia. Penderitaan psikologis silnya adalah ditemukan dugaan kuat bahwa telah terjadi pe-
mereka pikul hingga turun-temurun. Selain kehilangan har- langgaran berat dalam peristiwa 1965. Dalam sidangparipur-
ta benda dan usaha, mereka mengalami diskriminasi hak si- na Mei 2008, Komnas HAM memutuskan membentuk tim ad
pil dan politik, serta hak ekonomi, sosial, dan budaya. hoc penyelidikan pro-yustisia.
Pasca-Reformasi 1998, peristiwa 1965-1966 mendapat per- Tim Ad Hoc Penyelidikan Pelanggaran HAM Berat Peristi-
hatian kembali. Presiden Abdurrahman Wahid berupaya wa 1965-1966 bekerja mulai 1 Juni 2008 hingga 30 April 2012.
memperjelasnya dalam kebenaran sejarah Indonesia. Saat Pengumpulan bukti dilakukan selama empat tahun. Bekerja
itu, DPR mengesahkan pemberlakuan Undang-Undang ten- dengan mandat Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 ten-
tang Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi. Ini merupakan upa- tang Pengadilan Hak Asasi Manusia, tim ini memeriksa sak-
ya menyelesaikan pelanggaran-pelanggaran berat di masa si serta korban sebanyak 349 orang. Dalam menjalankan pe-
lalu. Undang-undang ini banyak mendapat inspirasi dari apa nyelidikan, tim melakukan peninjauan secara langsung ke se-
jumlah daerah. Waktu yang panjang ini menunjukkan kehati- Korban umumnya mengalami tindak kekerasan yang mem-
hatian Komnas dalam menyelidiki peristiwa sensitif itu. bekas selama berpuluh-puluh tahun, baik fisik maupun men-
Ada dua bentuk kejahatan dalam UU Nomor 26 Tahun tal. Hal ini mengakibatkan rasa traumatis mendalam, sehing-
2000 yang disebut sebagai pelanggaran berat hak asasi ma- ga para korban yang menjadi saksi mengalami kesulitan atau
nusia, yaitu genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan. enggan memberikan keterangan. Berkali-kali hasil laporan
Tim Komnas menyimpulkan, dalam Peristiwa 1965, diduga penyelidikan peristiwa 1965 dibahas dan mengalami penun-
telah terjadi kejahatan terhadap kemanusiaan. Hasil penyeli- daan pengambilan keputusan akibat sidang paripurna me-
dikan menyimpulkan, dari 10 jenis kejahatan terhadap kema- minta tim memperbaiki dan memperbaiki kualitas laporan.
nusiaan-yang tercantum dalam Pasal 9 UU Nomor 26 Tahun Pada Juli 2012, melalui mekanisme sidang paripurna, Kom-
2000-telah terjadi sembilan jenis kejahatan. Antara lain, nas HAM menerima laporan tim dan menyatakan bahwa pa-
pembunuhan, pemusnahan, perbudakan, pengusiran atau tut diduga telah terjadi pelanggaran berat hak asasi dalam pe-
pemindahan penduduk secara paksa, perampasan kemer- ristiwa 1965-1966. Berkas laporan telah disampaikan kepa-
dekaan, penyiksaan, kejahatan seksual, penganiayaan, dan da Jaksa Agung, yang akan bertindak sebagai penyidik. Pada
penghilangan orang secara paksa. akhir Agustus 2012 telah berlangsung pertemuan antara pim-
Perbuatan tersebut merupakan bagian dari serangan seca- pinan Komnas HAM dan pimpinan Kejaksaan Agung untuk
ra langsung terhadap penduduk sipil sebagai kelanjutan dari membahas tindak lanjut hasil penyelidikan.
kebijakan penguasa saat itu. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Kita menunggu dua hal:
Kejahatan terhadap kemanusiaan ini masuk yurisdiksi uni- langkah hukum dan langkah politik. Langkah hukum berupa
versal. Setiap pelaku kejahatan tersebut dapat diadili di ne- tindak lanjut terhadap hasil penyelidikan Komnas HAM da-
gara mana pun, tanpa mempedulikan tempat perbuatan di- lam ranah penyidikan, penuntutan, dan pengadilan. Hal ini
lakukan dan kewarganegaraan pelaku ataupun korban. Hal memerlukan rekomendasi DPR, yang notabene adalah lem-
ini dimaksudkan untuk mewujudkan prinsip nosafehaven (ti- baga penerbitan keputusan presiden mengenai
politik, serta
dak ada tempat berlindung) bagi pelaku kejahatan yang digo- pembentukan pengadilan HAM adhoc.
longkan dalam hostis humanis generis (musuh
seluruh umat manusia). Kejahatan terhadap
kemanusiaan, sebagaimana kejahatan perang SELAIN KEHILANGAN HARTA BENDA
dan genosida, tak mengenal daluwarsa. Pasal
56 UU Nomor 26 Tahun 2000 juga mencantum- DAN USAHA, MEREKA MENGALAMI
kan hal tersebut. DISKRIMINASI HAK SIPIL DAN POLITIK,
Dalam menjalankan tugas, Tim Penyelidik-
an Peristiwa 1965-1966 menemui aneka perso-
SERTA HAK EKONOMI, SOSIAL, DAN
alan. Antara lain luasnya sebaran geografis. Pe- BUDAYA.
langgaran yang berat terhadap hak asasi ma-
nusia ini terjadi hampir di seluruh wilayah Republik Indone- Langkah politik adalah langkah yang harus diambil Presi-
sia dan memakan banyak korban, kecuali Irian Barat (seka- den Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyelesaikan kasus
rang Papua dan Papua Barat). Hal lain adalah luasnya cakup- pelanggaran berat hak asasi manusia dalam Peristiwa 1965-
an geografis serta banyaknya korban serta saksi. Juga, berba- 1966 secara menyeluruh. Wujudnya bisa berupa perminta-
gai kompleksitas dalam pelaksanaan penyelidikan, yang ti- an maaf pemerintah, bisa dengan segera mencabut peratur-
dak didukung anggaran memadai. an perundangan yang diskriminatif terhadap korban dan ke-
Untuk itu, tim mencoba melakukan optimalisasi dengan luarganya, atau bisa pula dengan mengungkapkan kebenar-
cara memilih dan memilah beberapa sampel kejahatan seru- an sejarah. Tapi yang lebih penting adalah melakukan repa-
pa. Hal ini untuk membuktikan elemen chapeau, yaitu terja- rasi terhadap para korban dan keluarganya berupa pemberi-
dinya kejahatan secara sistematis dan meluas. an rehabilitasi, restitusi, dan kompensasi.
Lamanya waktu kejadian juga menjadi masalah. Peristiwa Pemerintah SBY punya peluang besar menyelesaikan per-
1965-1966 terjadi hampir 47 tahun silam. Para korban mau- soalan ini. Apalagi SBY tak akan maju lagi menjadi kandidat
pun keluarganya yang menjadi saksi sulit mengingat secara presiden setelah 2014. Semuanya terpulang kepada Presi-
detail semua kejadian: peristiwa, waktu kejadian, serta nama den bagaimana dia akan menggunakan kesempatan besar
dan pangkat orang-orang yang patut dimintai pertanggung- ini: menjadikannya mitestones untuk menyelesaikan utang
jawaban. Sebagian besar pelaku utama dan penanggung ja- masa silam atau mewariskannya kepada pemerintahan
wab bahkan telah meninggal. mendatang. •
7 OKTOBER 2012 !
TEMPO 105
SEBUAH PENGAKUAN
DARI KERUMUNAN POHON KAPUK
BEBERAPA PELAKU PEMBUNUHAN ANGGOTA PKI DI PALU
MENGAKU DAN MEMINTA MAAF KEPADA KORBAN.
REKONSILIASI SEDANG DIRAJUT DI KOTA ITU.
108 I
TEMPO I 7 OKTOBER 2012
1
PARA ALGOJ0 1965
ESTIVAL Film Telluride di yang mengerikan dan mengguncangbatin. reka, seperti kesulitan membentuk serikat
Colorado, Amerika Serikat, Film ini mengisahkan Anwar Congo, se- buruh," kata Oppenheimer mengenang.
awal September lalu. Begitu orang preman bioskop di Medan yang di Oppenheimer ingat, selama pembuat-
film dokumenter TheActofKil- masa mudanya, pada 1965-1966, tanpa be- an film itu, ia mendapatkan fakta menarik.
UngUagal) selesai diputar, seo- las kasihan menjadi pembantai utama Para buruh tersebut ternyata hidup berte-
rang perempuan bergegas menemui sang orang-orang Partai Komunis Indonesia di tangga dengan orang-orang yang banyak
sutradara, Joshua Oppenheimer. kota itu. Dalam film, penonton bisa melihat membunuh buruh PKI pada 1965-1966.
Perempuan itu kelihatan seperti habis bagaimana Anwar tanpa tedengaling-aling "Mereka bertetangga dengan jagal yang
menangis. Kepada Oppenheimer, ia ber- menceritakan keganasannya. membunuh bapak, paman, dan bibi mere-
kata, "Film yang kamu buat bukan cuma
ka sendiri," ujarnya.
tentang Indonesia. Film ini tentang kita se-
Pada satu kesempatan, Oppenheimer
mua." BAGAIMANA bisa Oppenheimer sampai berbincang-bincang dengan salah satu ja-
Seminggu setelah diputar di Colorado, ke Sumatera dan kemudian bertemu de- gal. Jagal itu bercerita bagaimana dia mem-
The Act ofKilling ditayangkan perdana di ngan Anwar Congo? Oppenheimer meng- bunuh anggota serikat buruh yang berafi-
Festival Film Internasional Toronto, Kana-
injak Sumatera pada 2001. Saat itu, ia mem- liasi dengan PKl-dengan perincian
da (6-16 September). Sejumlah media men- yang
buat film dokumenter mengenai buruh mengerikan. "Bayangkan, ia bercerita di
catat The Act ofKilling sebagai salah satu
perkebunan sawit di kawasan Matapao, depan cucu perempuannya yang berusia 9
film favorit di antara 300 film yang diputar.
Serdang Bedagai, Sumatera Utara. tahun," kata Oppenheimer.
Film ini sekaligus dipandang sebagai film "Saya ingin mengangkat persoalan me- Oppenheimer mengaku terpana oleh ke-
Pasar Pekan Minggu, Desa Pematang kusi, crokkk..., leher Tris putus dari badan. pernah putus.
Setrak, dekat Simpang Matapao. Tempo bertemu dengan warga Teluk "Saya memperkenalkan kepada me-
diri
Mengkudu bernama Maeran yang menge- reka sebagai sutradara film dengan kei-
nal Amir. Maeran pada masa itu menjadi nginan membuat sebuah dokumenter ten-
terbukaan jagal ini. Setelah menyelesaikan anak buah Amir. Maeran bercerita operasi tang pengalaman hidup mereka dan seja-
hlm buruh perkebunan, ia kembali ke Ing- dikendalikan dari sebuah pos jaga di Sim- rah penumpasan PKI pada 1965-1966," kata
gris. Tapi kemudian memutuskan balik
ia pang Matapao, persimpangan antara Jalan Oppenheimer. Menurut Oppenheimer,
ke Sumatera untuk membuat film tentang Lintas Timur Sumatera dan jalan masuk saat syuting kadang Anwar menyampai-
para algojo tersebut, la kembali ke Matapao ke Pematang Setrak. "Kami berkumpul di kan rasa khawatirnya akan adanya aksi ba-
pada 2004. situ," katanya. lasdendam dari keluarga korban. Tapi An-
Pada Februari tahun itu, Oppenheimer war selalu yakin bahwa dia dan rezim di In-
memfilmkan mantan pemimpin pasuk- donesia telah menciptakan ketakutan dan
an pembunuh bernama Amir Hasan yang SETELAH memfilmkan Amir Hasan, Op- kepasrahan yang sedemikian rupa sehing-
tinggal di Kecamatan Teluk Mengkudu, penheimer bertemu dengan banyak tokoh ga keluarga korban tidak akan melakukan
Serdang Bedagai. Amir ternyata seorang jagal lain. Pada 2005, Oppenheimer berke- balasan apa pun.
penulis buku. Ia mencatat semua peng- nalan dengan Anwar Congo. Anwar dike- Oppenheimer menceritakan, dalam se-
alamannya mengganyang orang-orang PK I nal sebagai preman bioskop. Dia dulu me- tiap tahap proses pembuatan film, mulai
di Teluk Mengkudu dalam sebuah stensil- nguasai pasar gelap karcis di Medan Bios- wawancara hingga syuting, ia selalu ber-
an 100 halaman berjudul Embun Berdarah kop. diskusi dan menjelaskan kepada para kru
Di stensilan itu, ia menceritakan secara de- Oppenheimer menemukan bukti bah- apa yang sedang mereka kerjakan dan apa
tail pemberantasan PK I di Teluk Mengku- wa anggota pasukan pembunuh di Medan tujuannya. "Pendekatan yang saya ambil
du. Oleh Amir, Oppenheimer diberi sten- pada 1965 rata-rata direkrut dari preman sebetulnya mendudukkan saya lebih ba-
silan itu. bioskop. Ini terjadi karena preman bios- nyak sebagai fasilitator dan pengawal tek-
kop membenci kaum kiri lantaran mereka nis," ujarnya.
memboikot film-film Amerika. Film Ame- Menurut Oppenheimer, gagasan menge-
TEMPO berusaha menemui Amir Hasan. rika pada saat itu adalah film yang paling nai bagaimana adegan harus dibuat, dan
Dari Medan, Tempo naik mobil ke arah ti- menguntungkan bagi para preman penca- dengan kostum seperti apa, lebih banyak
mur, sekitar dua jam, ke Teluk Mengkudu. tut karcis. Warga Medan saat itu mengge- datang dari para peserta. The Act of Killing
Tapi, saat Tempo mendatangi rumah Amir, mari film Amerika. Di Medan, sampai ada bukanlah film yang berangkat dari sebuah
Jumat pekan lalu, sudah me-
ternyata ia fans club James Dean yang punya banyak skrip atau outline tertentu. Film ini justru
ninggal-tiga tahun lalu. Anak bungsunya, anggota berdandan dan berlagak layaknya mengandalkan tangkapan atas peristiwa-
Zulfansyah, mengaku tidak tahu ayahnya James Dean. Pemboikotan film Amerika peristiwa candid, spontan, bahkan emosio-
menulis apa yang terjadi di Teluk Mengku- berarti penurunan penghasilan bagi pre- nal yang tidak bisa diprediksi. "Modal saya
du pada 1965-1966 itu. Zulfansyah mena- man bioskop. hanyalah kesabaran dan membiarkan ka-
ruh curiga terhadap kedatangan Tempo. Oppenheimer juga berkenalan dengan mera terus merekam," katanya.
Tempo memperoleh stensilan Embun Adi Zulkadry, kawan sepermainan Anwar Untuk membantu Anwar menuangkan
Berdarah dari Yohana, 59 tahun, kerabat sejak masih remaja. Bersama Adi dan be- fantasinya, Oppenheimer mempertemu-
Amir. "Ini cerita tentang kampung di sini," berapa teman lain, Anwar melakukan pe- kan Anwar dengan kawan lamanya, Ib-
katanya. Dalam buku ini, Amir mencatat, nangkapan, penculikan, interogasi, pe- rahim Sinik, pemilik harian Medan Post-
di seluruh Kecamatan Teluk Mengkudu nyiksaan,pembunuhan, serta pembuang- yang lantai atas kantornya sering diguna-
pada 1965 itu ada 702 orang yang terlibat an mayat di Medan. Mereka membentuk kan Anwar untuk melakukan pembantai-
PKI. Amir menyertakan daftar nama war- pasukan pembunuh yang terkenal dan di- an.(Ibrahim Sinik sendiri pernah mempro-
ga desa yang menjadi anggota PKI berikut takuti di Medan, yaitu Pasukan Kodok. duksi film Batas Impian, pada 1974, yang di-
onderbouw-nya, seperti Barisan Tani Indo- Pasukan ini berada di bawah koordina- bintangi artispendukungCamelia Malik).
nesia, Serikat Buruh Perkebunan Indone- si organisasi sayap pemuda partai Ikat- "Saya tidak menyalahkan Anwar. Saya
sia, Gerakan Wanita Indonesia, dan Pemu- an Perintis Kemerdekaan Indonesia, yang berterima kasih atas kejujurannya. Pem-
da Rakyat. didirikan Jenderal A. H. Nasution: Pemu- buatan film ini, betapapun demikian, me-
Amir menulis, dia bersama rekannya ba- da Pancasila. Di Pemuda Pancasila, An- lalui proses yang menyakitkan," ujar Op-
nyak mengambil orang PKI yang ditahan di war bisa dikatakan salah satu pendiri dan penheimer kepada Tempo. Ia mengatakan
penjara Tanjang Kasau. Misalnya, ia men- pinisepuhnya. Adi Zulkadry sendiri per- respons penonton di Toronto dan Telluride
catat seperti Pada 22 Februari 1966, pu-
ini. nah aktif dan menjadi bendahara Pemuda yang tersentuh oleh film The Act of Killing
kul 22.00, mereka memenggal leher seo- Pancasila Sumatera Utara. Namun, kare- sangat berarti baginya. "Melalui penonton-
rang anggota PKI bernama Tris, yang me- na konflik pribadi dengan sesama anggota, lah saya dapat meredakan sakit yang saya
reka cokok dari penjara Tanjung Kasau. Se- Adi keluar dari organisasi. Walau demiki- rasakan selama beberapa tahun terakhir
orang rekannya bernama Mari k mengekse- an, persahabatannya dengan Anwar tidak ini saat memfilmkan Anwar," katanya. •
7 OKTOBER 2012 !
TEMPO |
113
KESAKSIAN
BINAL-
BUGIL DARI
REPUBLIK
II
ri\ EMAN
NAM bulan sebelum Partai Dalam film jenis ini, kekejaman Orde Baru ting dari seluruh sejarah Republik Indone-
Komunis Indonesia dinyata- dikecam, tapi sosok para algojo 1965 tidak sia. Hadirnya film ini sendiri merupakan
se-
kan sebagai partai terlarang, tampil. buah peristiwa bersejarah yang sulit dicari
ratusan ribu orang Indonesia untuk pertama kalinya, sosok dan
Kini, duanya. Satu-satunya bandingan yang la-
sudah dibunuh dengan tuduh- suara otentik beberapa pembantai 1965- yak disebut adalah empat novel karya Pra-
an mendukung komunisme. Kurang dari 1966 tampil di layar lebar sebagai tokoh moedya Ananta Toer pada 1980-an selepas
setahun kemudian, jumlah korban nyawa utama. Sebuah film dokumenter berjudul dari pembuangan di Pulau Buru: Bumi Ma-
mencapai sekitar satu juta. Derita berlanjut
TheActofKilling(Jagal)beris\ kesaksian ter- nusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah,
puluhan tahun bagi keluarga korban yang perinci dan blak-blakan dari sejumlah to- dan Rumah Kaca.
masih hidup. Hingga kini. koh preman yang memimpin pembantai- Novel-novel Buru melacak awal terben-
Yang masih samar bagi banyak orang, an lebih dari 10 ribu tersangka komunis di tuknya bangsa-negara Indonesia. Film do-
bagaimana pembantaian massal 1965-1966 Sumatera Utara. Mereka bersaksi secara kumenter Jagal bersaksi tentang hancur-
itu dipahami oleh pembunuhnya sendiri.
sukarela dengan mengobral cerita, contoh nya sendi dasar bangsa-negara ini di ta-
Atau di mana dan bagaimana sekarang ke- peragaan, tawa, nyanyian, dan dansa-dan- ngan pembantai Indonesia sendiri. Yang
hidupan mereka sehari-hari. si.Kejahatan merekajuga dirayakan dalam ikut dihancurkan dalam peristiwa itu ada-
Berbagai film tentang pembantaian 1965 siaran talkshow di TVRI lokal dan tepuk ta- lah salah satu kekuatan sosialyang mela-
dan dampaknya (baca "Film, Teror Nega- ngan! hirkan Indonesia, yakni komunisme. Di
ra,dan Luka Bangsa" dalam edisi ini) dapat Menyaksikan film jenis pertama dan ke- atas bukit mayat rekan-sebangsa itulah di-
dibagi dua jenis. Semuanya bungkam ten-
dua menguras emosi. Tapi tidak ada arti- bentang karpet merah bagi pertumbuhan
tang para pembunuh itu. Jenis pertama, nya jika dibandingkan dengan pengalam- dua kekuatan pesaing komunisme, yakni
film propaganda, disponsori rezim antiko-
an menyaksikan Jagal. Di sini nalar dan kapitalisme yang berjaya sejak 1966, dan
munis Orde Baru. Dalam film jenis ini, ke- norma moralitas yang lazim kita kenal se- politik Islamisasi sejak 1990-an.
jahatan terhadap kaum komunis ditampil- perti dipelintir dan dijungkirbalikkan ha- Sesudah 1965, dua generasi anak Indo-
kan secara terbalik menjadi kisah kejahat- bis-habisan. nesia menjadi mangsa teror negara, pro-
an oleh komunis. Tak ada adegan pemban- Jagal hasil kerja keras sutradara Joshua paganda antikomunisme, serta pembo-
taian terhadap komunis selama beberapa Oppenheimer bersama awak produksinya dohan nasional. Mereka dibesarkan seba-
bulan sesudahnya. selama tujuh tahun, yang menghasilkan re- gai makhluk cacat, yakni buta sejarah. Ada
Jenis kedua, sebut saja film gugatan, ber- kaman kasar sepanjang ratusan jam. Atas beberapa yang tumbuh kritis, tapi mayori-
wujud film dokumenter pasca-1998 yang kebaikan sutradara, saya sempat menyak-
menampilkan kesaksian korban dan
tas generasi ini gamang menghadapi ber-
kelu- sikan beberapa versi kasar dari film ini da- bagai peristiwa mutakhir di sekitarnya. Mi-
arga yang selamat dari pembantaian 1965. lam dua tahun terakhir proses produksi, salnya, menyaksikan aparat negara di ga-
Bagi mereka, neraka adalah hidup di Indo-
sebelum hasil akhirnya diluncurkan. Ini- risterdepan penegakan hukum ternyata
nesia sesudah 1965 sebagai orang atau ang- lah film paling dahsyat,
dan secara politis paling ganas memperkosa hukum untuk
gota keluarga yang dituduh komunis, per- terpenting, tentanglndonesiayangpernah menjarah harta negara.
nah ditahan bertahun-tahun, walau tan- saya saksikan.
I
IH TEMPO
I I 7 OKTOBER 2012
.
dicapai Jagal berkat metode pembuatan Para pembantai 1965 bukan sekadar nara-
film yang dipilih secara jenius dan berani sumber yang jadi obyek di depan kamera,
oleh sutradaranya. Kedua faktor ini akan seperti sebagian besar film bertema 1965.
saya jelaskan satu per satu. Para pembantai itu diajak terlibat langsung
Film-film propaganda Orde Baru menu- dalam pembuatan film, dengan membu-
tupi fakta kejahatan berat atas kemanusia- at kisah fiksi mereka sendiri berdasarkan
an. Sejumlah film dokumenter pasca-Orde ingatan, khayalan, angan-angan, dan tang-
Baru membongkar kejahatan itu. Kedua gapan mereka di masa kini atas kekejaman
upaya itu menjadi mubazir dengan tampil- yang mereka lakukan dulu. Metode ini ti-
nya Jagai dak dipilih secara iseng, tapi telah teruji da-
Dalam Jagal, secara santai para pemban- lam karya Oppenheimer sebelumnya, The
tai 1965 mengumbar kebanggaan bersak- Globalization Tapes (2003), tentang nasib
daripada yang dituduh kan para korban da- an gambar. Jagal merupakan sebuah film
lam berbagai film dokumenter terdahulu. dokumenter tentang pembuatan film fiktif
THEACTOFKILLING (JAGAL) Seorang tokoh dalam Jagal mengaku: oleh para pembantai 1965, tentang kejahat-
Sutradara: Joshua Oppenheimer an faktual mereka sendiri. Dalam Jagal di-
"Yang kejam itu bukan PKL... Yang kejam
Produksi: Final Cut for Real, Denmark
kita, ha-ha-ha...." Klaim itu mereka bukti- tunjukkan kesibukan mereka mencari pe-
Durasi: 117 dan 159 menit
kan dengan berkisah terperinci, memper- main, berlatih akting, hingga membahas
tontonkan alat-alat yang mereka pakai un- dampak film ini bagi Indonesia dan dunia.
negara menindak organisasi preman yang tuk membantai, tahap demi tahap pem- Sebuah absurd seorang pemban-
fantasi
melakukan kekerasan di berbagai tem- bantaian, dan reka ulang tindak kejahat- tai disertakan dalam Jagal dalam adegan
pat umum. Seolah-olah negara RI pasca- an di beberapa lokasi kejadian yang mere- bangkitnya sebagian arwah korban 1965.
1965 dan premanisme dua hal yang terpi- ka lakukan sendiri. Mereka menghampiri si tokoh jagal di se-
sah, dan kepentingan mereka bertentang- Jagal bukan sekadar kisah pembantai- buah tempat nan indah-permai, bukan un-
an. Dengar ucapan santai seorang guber- an 47 tahun lalu. Sejumlah adegan hasil tuk mengutuk atau membalas dendam.
nur yang akrab dengan dunia preman, dan rekaman di lapangan menunjukkan mes- Tapi menyampaikan ucapan terima kasih
dituturkan khusus untukjagal: "Ajaran ko- ranya para pembantai 1965 dengan peja- dan menyematkan medali, karena pem-
munis itu tidak bisa diterima di Indonesia. bat negara pasca-Orde Baru, baik di ting- bantaian 1965 menghantar nyawa mereka
Karena di sini banyak preman." Menurut kat nasional (DPR, kepresidenan, kemen- ke surga. Menurut kesaksian si jagal, dalam
peneliti Loren Ryter, hampir separuh par- terian negara) maupun daerah (DPRD, gu- kehidupan nyata arwah korban itu hadir
lemen pasca-Orde Baru diisi mereka yang bernur, media cetak, dan TVRI lokal). Film dalam mimpi buruk yang menyiksa.
berlatar belakang organisasi kepemudaan ini bersaksi tentang kesinambungan mu- Terjadi pula sejumlah peristiwa tak ter-
dan preman. lus praktek jagal politik, hukum, dan eko- duga yang jeli direkam dalam Jagal. Misal-
Oppenheimer tidak menggu-
berniat nomi masa kini, setengah abad setelah PKI nya, ketika seorang pembunuh 1965 berpe-
gat sejarah palsu, dan mengajukan seca- dibinasakan. Penyakit kronis yang diidap ran sebagai korban yang 47 tahun lalu di-
ra utuh sebuah kebenaran sejarah lain se- bangsa ini nyaris telah merata menjadi mi- siksa dan dibunuhnya sendiri.
bagai gantinya. Jagal menjelajahi bebera- lik dan tanggung jawab nasion 1 1 Jagal jauh lebih rumit, kaya nuansa ber-
pa wilayah di mana fakta dan fiksi, nilai be- Dunia mencatat pembantaian 1965 se- lapis,penuh kejutan-kontradiksi-dan-per-
nar atau salah, kadang-kadang bercampur- bagai salah satu kejahatan terbesar dalam ubahan pada tokohnya ketimbang yang
aduk dan saling teranyam. sejarah modern.Yang lebih memualkan, kita jumpai dalam berbagai film lain de-
Seperti Toer, Oppenheimer sadar bahwa dan gamblang dalam Jagal, sebagian be- ngan tema serupa, atau film mana pun.
medium yang mereka pakai bukan alat net- sar pembunuh itu memamerkan impuni- Film ini membuka ruang bagi kajian kritis
ral untuk berkisah tentang kebenaran seja- tas yang mereka nikmati. Bahkan mereka atas beberapa masalah terpenting dalam
rah. Dalam filmnya, Oppenheimer bertin- menduduki berbagai jabatan pemerintah- sejarah republik ini, bahkan sejarah ma-
dak lebih radikal ketimbang Toer dalam an. Sebagian tidakcukup puas hidup ber- nusia umumnya, juga makna film doku-
dua hal. Pertama, Jagal menampilkan se- limpah kuasa dan harta, mereka masih me- menter, tanpa mendesakkan sebuah pesan
cara binal dan bugil ironi terbesar dalam nuntut dihormati sebagai pahlawan. tunggal kepada penontonnya.
seluruh wacana dominan tentang pembu- Semua itu dicapai Jagal berkat kebera- • arielheryanto.
nuhan 1965, juga tentang kebangsaan dan nian Oppenheimer memilih sebuah me- associate professor, australian national
keadilan. Kedua, semua keberhasilan itu tode pembuatan film yang penuh risiko. university
FILM,TEROR NEGARA P
teks sejarah dan diskusi publik. Mayoritas pembelaan diri? Mengapa pesan serius itu Keesokan malamnya, Istana Bogor di-
generasi pelaku, korban, dan saksi mata disampaikan melalui film? bersihkan petugas militer. Soekardjo dita-
cenderung bungkam. Dua generasi pasca- Supersemar ditandatangani Presiden han selama 14tahun dan disiksa hingga ca-
1965 menjadi korbannya. Mereka menderi- Sukarno di Bogor, setelah ia mengikuti sa- cat fisik. Ia pernah diadili dengan tuduh-
ta buta sejarah tentang masyarakat sendi- ran penasihatnya untuk menjauh dari an- an menyebarkan kabar bohong. Namun
ri, walau bersekolah hingga ke perguruan caman serbuan militer terhadap Istana di Pengadilan Negeri Yogyakarta (Novem-
tinggi. Dalam kebutaan, berkali-kali mere- Jakarta. Dalam keadaan terasing dan men- ber 2006), dikuatkan Mahkamah Agung
ka gagap, atau ikut-ikutan kalap, ketika ber- derita tekanan dari dalam dan luar nege- (Agustus 2007), menyatakan Soekardjo ti-
kobar militansi kebencian dan kekerasan ri, di Bogor, Sukarno menerima kunjung- dak bersalah (Koran Tempo, 25/6/2008). I
komunal dalam skala yang sulit dicari dua- an Mayjen M. Panggabean, Mayjen B. Rach- Hingga hari ini, naskah asli Supersemar
nya sebelum 1965. mat, Brigjen A. Machmud, dan Brigjen M. dinyatakan hilang (Kompas, 11/3/2010). I
118 |
TEMPO I 7 OKTOBER 2012
para algojo 1965 THE ACT OF KILLING
efektif di negara RI terletak di tangan Soe- Pembantaian terhadap PKI dikisahkan puan sejarah, pembodohan, dan teror ne-
harto" (Kompas, 11/3/2011). sebagai penumpasan terhadap "partai ter- gara.
PKI dinyatakan terlarang mulai 12 Maret larang", padahal mereka sudah dibantai
1966, sehari setelah Soeharto menerima setengah tahun sebelum dilarang. Sejum- FILM SEBAGAI PROPAGANDA
Supersemar. Sehari sebelumnya, PKI ma- lah menteri kabinet negara dan para pen- Amburadulnya logika-retorika antiko-
sih menjadi partai sah dan terbesar di In- dukung Sukarno ditahan dan diadili
setia munisme dalam masyarakat direkayasa
donesia, dan partai komunis terbesar keti- rezim Orde Baru dengan tuduhan absurd, negara dalam berbagai bentuk. Di tingkat
ga di dunia. Tapi, pada tanggal itu, ratusan yakni memberontak terhadap pemerintah- dasar, dilancarkan berbagai kekerasan jas-
ribu warga negara Indonesia sudah dibu- an yang mereka pimpin sendiri! Presiden maniah secara sistematik dan berkala. Di
nuh dengan tuduhan mendukung PKI. Sukarno dikenai tahanan rumah, hingga wilayah mental, cuci otak berlangsung le-
Berkat Supersemar, Soeharto menjadi meninggal dalam keadaan merana. wat penataran, pidato resmi, pelajaran se-
diktator militer Indonesia selama 32 tahun. Kisah kejahatan tiada tara pada 1965- media massa, museum, dan
jarah, berita
Supersemar dijadikan alat pembenar bagi 1966 terhadap korban yang dituduh "ko- monumen. Tapi yang terpenting adalah
pembantaian PKI setengah tahun sebelum- munis" disebarluaskan secara terbalik se- film.
nya, dan pembantaian PKI dilanjutkan ber- bagai kisah kejahatan, pengkhianatan, dan Sejak awal berkuasa, militer mema-
bulan-bulan selanjutnya. Kurang dari seta- pemberontakan oleh komunis. Para pem- hami kekuatan film sebagai alat propagan-
hun kemudian jumlah korban sekitar satu bunuhnya menampilkan diri sebagai kor- da. Pada 15 April 1969, Panglima Komando
juta nyawa. Dampaknya melimpah hing- ban kejahatan komunis, atau pahlawan Operasi Pemulihan Keamanan dan Keter-
7 OKTOBER 2012 I
TEMPO I
119
Film 40 Years of Silence.
MELGIBSOM 5IGOURNEYWEAVER
* CHilroy Pnjduttinti A l*« v*ii Nih jauh melampaui korupsi yang
dianggap bahaya kedua (18,42
skenario Arswendo Atmowiloto. H* V. lungeor*' IWlUcn MMuri friuliv lirvbrkiiit Nnh mm
— persen). Pada awal abad ini, ha-
Pada 1998, Wakil Presiden Habibie di- '«tawi» MmaUZH^ ...
i>(rr*«r
mm rian Kompas mengadakan ja-
angkat sebagai presiden pengganti Soehar-
jak pendapat serupa pada 2002
to. Untuk memberi kesan pemerintahan-
serta 2003, dan hasilnya mirip
nya berbeda dengan Orde Baru, kewajib- misinformasi) yang tersedia, tentang apa temuan Tempo.
an tayang film Pengkhianatan G30S/PKI di- yang mungkin terjadi di Jakarta 1965. Sega- Pada 2000, Tempo mengadakan survei
hentikan pada September 1998. Namun se- labentuk diskusi dan terbitan yang mera- lagi terhadap lebih dari 1.000 responden
mua televisi diwajibkan menayangkan tri- gukan, apalagi berbeda dengan propagan- dari tiga kota terbesar di Indonesia. Dita-
logi sinetron antikomunis baru, Bukan
Se- da pemerintah, dilarang dengan ancaman nya dari mana mereka belajar tentang se-
kedar Kenangan, Melacak Jejak Berkabut, hukum pidana bagi pelanggarnya. Kerang- jarah 1965. Hasilnya, 90 persen respon-
dan Sumpah Kesetiaan. ka bertutur dalam film ini membentuk ke- den menjawab dari film. Ketika ditanya be-
Puncak dari semua film propaganda an- rangka utama logika-retorika masyarakat rapa kali mereka menonton Pengkhianat-
tikomunis adalah Pengkhianatan G30S/ puluhan tahun berikutnya, hingga kini. an G30S/PKI, sebagian terbesar menonton
PKI tadi. Bagi
sebagian besar masyarakat, Pengkhianatan G30S/PKI wajib ditonton dengan jumlah paling sering. Hanya 13 per-
film ini menjadi satu-satunya sumber in- ratusan ribu siswa sekolah pada jam pela- sen yang menonton sekali; 29 persen dua
formasi resmi (sekaligus disinformasi dan jaran, selain wajib ditayangkan semua tele- kali; 20 persen tiga kali, dan persentase ter-
besar (38 persen) sudah menonton film itu di masa demokratisasi teknologi media se- ofa Nation (2004), dan 40 Years ofSilence:
lebih dari tiga kali. karang ini. Saya temukan belasan judul de- An Indonesian Tragedy (2009).
Kerangka berpikir Pengkhianatan G30S/ ngan berbagai latar belakang pembuat, kua- Beberapa film cerita berlatar belakang
PKl masuk ke sumsum tulang sebagian be- litas teknis, dan lingkup peredaran.
sejarah politik 1965 diproduksi dalam ne-
sar masyarakat. Orang swasta yang tertu- Lembaga Kreativitas Kemanusiaan pim- geri: Gie (Riri Riza, 2005), Lentera Merah
lar kemudian ikut menebar kuman bertu-
pinan Putu Oka Sukanta, penyair, mantan (Hanung Bramantyo, 2006), dan Sang Pe-
tur seperti film propaganda itu. Dengan be- pegiat Lekra, dan korban politik 1965, men- nari Isfansyah, 2011), selain film asing
(Ifa
berapa perkecualian kecil, hampir semua jadi salah satu produser paling rajin. Film The Year of Living Dangerously (Peter Weir,
karya sastra berlatar sejarah politik 1965- mereka antara lain berjudul Menyemai Te- 1983). Pada November 2008, Eros Djarot
1966 menggambarkan tokoh kiri/komunis rang dalam Kelam (2006), Perempuan yang batal melanjutkan syuting film Lastri, se-
sebagai tokoh jahat, penghasut yang Tertuduh
licik Tumbuh dalam Badai
(2007), buah film drama romantik berlatar bela-
menjerumuskan orang baik, atau orang ju- (2007), Seni DitatingJaman (2008), Tjiduri- kang 1965, karena pengambilan gambar
jur tapi lugu sehingga tersesat oleh ajaran an 19 (2009), dan Plantungan: Potret Derita yang sudah mendapat izin petugas lokal
komunisme. Pembaca mendapat pesan se- dan Kekuatan Perempuan (2011). di Colomadu, Jawa Tengah, diserbu Front
ragam: bila tokoh-tokoh ini kemudian di- Film bertema 1965 juga diproduksi orga- Pembela Islam dan Hizbullah Bulan Bin-
bunuh, itu karena nasib buruk,
atau salah mereka sendiri.
Ada banyak contoh novel yang
mereproduksi propaganda anti-
komunisme ala Orde Baru, misal-
nya Anak Tanahair: Secercah Ki-
£m/^y^kP MEMAHAMI
KEKUATAN FILM SEBAGAI ALAT PROPAGANDA k
E
/^ MILITER
sah (1985) oleh Ajip Rosidi, Jalan PADA 15 APRIL 1969, PANGLIMA KOMANDO
Bandungan (1989) oleh Nh. Dini,
atau Kubah (1995), dan Rong-
OPERASI PEMULIHAN KEAMANAN DAN
geng Dukuh Paruk (2003) oleh KETERTIBAN (KOPKAMTIB) MENGELUARKAN
Ahmad Tohari. Juga novel Atheis KEPUTUSAN TENTANG DIBENTUKNYA "PROJEK
(1949) yang ditulis Achdiat Kar-
ta Mihardja sebelum masa Orde
FILM KOPKAMTIB" UNTUK MEMPRODUKSI FILM
Baru, tapi di masa Orde Baru di- DOKUMENTER SEBAGAI "MEDIA PSYWAR"
jadikan bacaan wajib sekolah, di-
cetak ulang lebih dari 30 kali dan
difilmkan. Pesan serupa hadir dalam film nisasi nonpemerintah dalam bidang hak tang dengan tuduhan film itu menyebar-
pasca-Orde Baru, termasuk yang dinobat- asasi manusia: Bunga-tembok (2003), Ka- kan komunisme.
kan FFI sebagai film terbaik, misalnya Gie wan Tiba Senja: Bali seputar 1965 (2004), Kini peluncuran dokumenter The
film
(2005) dan Sang Penari (2011). Kado untuklbu (2004), Putih Abu-abu-. Masa Act ofKilling (Jagal) (2012) membuka bab
laluPerempuan (2006), dan Sinengker: Se- baru sejarah film dan sejarah 1965. Ini-
GUGATAN PASCA-1998 suatu yang Dirahasiakan (2007). Karya- lah film dokumenter tentang 1965 terbaru
Indonesia sudah berganti empat pre- karya di atas (kecuali Tjidurian 19) mene- dan terdahsyat. Semoga film ini dapat sege-
siden sejak Soeharto turun, tapi sema- kankan advokasi gugatan keadilan. Lain ra disaksikan sebanyak mungkin generasi
ngat antikomunisme nyaris tak berubah. lagi karya seniman film yang menonjol da-
muda Indonesia.
Pada 7 Agustus 2003, DPR malah mening- lam kualitas teknik, aspek jurnalisme, atau Banyak orang mengkampanyekan slo-
katkan status beberapa aturan antikomu- estetika: Puisi takTerkuburkan (Garin Nu- gan "menolak lupa" terhadap kejahatan
nisme dan anti-Sukarno dari masa daru- groho, 1999), Djedjak Darah: Surat teruntuk 1965. Memang telah terjadi amnesia seja-
rat1966 yang berstatus "sementara". Pada Adinda (2004), dan Mass Grave (2002). Da- rah dalam lingkup bangsa-negara Indone-
awal abad ke-21, kaum muda menemukan lam hal estetika, Tjidurian 19 ditempatkan sia. Tapi, bagi sebagian besar anggota
keasyikan baru ma-
membuat film dokumenter di sini juga.
syarakat, khususnya generasi muda, yang
dan film pendek. Agus Mediarta, Lulu Rat- Semua karya itu berjasa membongkar perlu dilawan adalah ketidaktahuan. Bu-
na, dan Kantika van Heeren pernah mem-
kejahatan terhadap kemanusiaan dan luka kan lupa. Bagaimana bisa lupa jika tidak
bahas topik ini secara terpisah. bangsa yang selama ini ditabukan nega- tahu sejarah sama sekali? •
Dengan semangat menggebu, modal pas- ra. Berbagai film memberikan sua-
itu juga
pasan, dan bantuan minim dari penderma, ra dan simpati bagi para korban yang sela-
para sineas film indie mendirikan jaringan. ma CATATAN:
dibungkam. Karya sineas Indone-
ini
Saya pernah mengikuti kegiatan mereka un- sia ini melengkapi beberapa film dokumen- Bahan untuk tulisan ini dicuplik dari penelitian lebih
tuk meneliti sejauh mana tema pembantai- besar yang sedang dikerjakan penulis, dengan
ter karya sineas asing dengan tema serupa:
an 1965-1966 tampil dalam karya mereka dukungan dari The Australian National University
The Shadow Play (2001), Terlena: Breaking dan Australian Research Council.
sulit bagi dia, kru film, dan penonton. Film pembuatan film tentang dirinya sendiri? orang seperti Anwar dan kawan-kawan
ini menunjukkan bahwa akting adalah ba- Saya mengembangkan metode ini ka- Anwar, yang bahkan sampai hari ini bebe-
gian dari pembunuhan. Killingisalwaysan rena saya yakin "dokumenter" adalah is- rapa ada di posisi terpenting dalam struk-
act. Bila dimaknakan memang mengeri- tilah yang tak akurat. Pembuat dokumen- tur kekuasaan.
kan. Peragaan itu bukan hanya peragaan ter menganggap dirinya mendokumenta- Setelah bersama Anwar selama tujuh ta-
ulang, melainkan juga asli.... sikan realitas apa adanya sebagaimana se- hun, bagaimana Anda melihat sosok seo-
Apakah Anda, Anwar, dan Adi sudah men- harusnya terjadi tanpa kehadiran kamera. rang jagal?
diskusikan semua risiko dari pembuatan Hal ini mungkin benar dalam situasi seper- Dari awal saya meyakinkan diri saya
film ini? ti pertandingan sepak bola. Bahkan kam- bahwa semua pelaku kejahatan terhadap
Perbincangan mengenai risiko film ini panye politik sekalipun ditata untuk kame- kemanusiaan, Hitler sekalipun, bukanlah
muncul dan bahkan terekam dalam film. ra, yang pasti akan menyorot mereka. Se- seorang monster, melainkan manusia bia-
Ketika Adi Zulkadry (jagal, sahabat Anwar) sungguhnya, kita menciptakan sebuah re- sa yang sama seperti kita dan bisa meng-
mengatakan, jika film ini sukses, pandang- alitas baru setiap kali kita membuat film ambil keputusan yang salah. Para algojo
an masyarakat akan berbalik, bukan ha- bersama tokoh film kita. Karena itu, dari- itu juga menghadapi persoalan psikologis
nya 180 derajat, melainkan 360 derajat me- pada berusaha membuat simulasi dari re- untuk mengatasi trauma yang mereka ala-
ngenai siapa yang lebih kejam, PKI atau la- alitas yang sewajarnya ada jika kita tidak mi, mungkin tanpa disadari atau disadari
wan PKI. Mereka tahu risiko terburuk apa membuat film (sebagaimana biasanya dila- tapi kemudian dengan sengaja disembu-
yang mungkin muncul dari film ini. kukan pembuat "dokumenter"), kenapa ti- nyikan. Sepanjang proses pembuatan film,
Mereka tidak merasa ada yang salah jika dak menciptakan sebuah realitas yang me- saya melihat Anwarlah yang paling bera-
publik menilai bahwa mereka lebih kejam nawarkan penjelasan yang paling terang niuntuk jujur dan terbuka menceritakan
daripada PKI. Bukan hanya merasa, me- atas pertanyaan yang kita ajukan? Bisa di- pengalaman dan kegelisahannya. Ia juga
reka memang betul-betul berada di atas bilang saya menciptakan sebuah doku- yang paling kelihatan berubah dengan me-
angin. Saya melihat generasi yang lebih menter observasional mengenai imajina- renungi apa yang dijalani dan diperankan-
muda dari Anwar memerlukan citra me- si narasumber, bukan sebuah dokumenter nya dalam film.
nakutkan, teror itu, sebagai basis kekua- observasional mengenai kehidupannya se- Setelah melihat bagaimana bangganya
saan dan pengaruhnya di masyarakat. Be- hari-hari. para jagal atas tindakan mereka dulu itu,
tapapun demikian, sebuah kesalahan be- Bagaimana pengalaman Anda selama apakah ada kemungkinan rekonsiliasi anta-
sar jika Anwar kemudian dijadikan kam- membuat film Ini? ra pelaku dan korban?
bing hitam, sebagai maskot para pembu- Sesungguhnya pembuatan film selama Persoalan utama rekonsiliasi pada da-
nuh tahun 1965, karena perannya dalam ini adalah sebuah perjalanan yang amat sarnya bukan terletak pada sisi korban
film. Ada kurang-lebih 10 ribu, mungkin sangat menyakitkan bagi saya. Saya ma- atau masalah prosedural, melainkan pada
100 ribu, orang seperti Anwar di seluruh sih merasa dekat dengan Anwar, bahkan kemauan para pembantai untuk menggu-
Indonesia. jika ia kecewa terhadap filmnya sekali- nakan imajinasinya dan melihat perbuat-
Kepada sebuah media, Anwar mengklaim pun. Awalnya Anwar ingin membuat film annya sebagai sesuatu yang salah dan ja-
telah meminta Anda memutar film itu sete- yang mengagungkan pembunuhan mas- hat. Persoalan rekonsiliasi ada pada para
lah dia meninggal. sal-sesuatu yang tak mungkin jadi tuju- pelaku yang tak mau mengakui kesalahan
Saya tegaskan di sini, itu sama sekali ti- an saya. Karena itu, dia mungkin kecewa. dan kejahatannya akibat upaya pembenar-
dak benar. Jika benar Anwar pernah me- Tapi, pada saat yang sama, tujuan Anwar an yang sedemikian gencar, baik yang me-
ngatakannya, disampaikannya untuk
itu berubah, mungkin tanpa disadarinya. Ia reka tanamkan kepada diri sendiri mau-
pertama kali kepada wartawan baru-baru memilih menunjukkan kepada kami se- pun yang dicangkok dari propaganda re-
ini. Selama tujuh tahun berbincang, beker- buah cara yang sangat otentik sekaligus sa- zim yang turut mereka bangun.
ja bersama dalam film, mengobrol pada ngat menyakitkan yang memaparkan be- Kebanggaan yang mereka tunjukkan
kesempatan senggang, berbincang-bin- tapa tindakan pembunuhan itu adalah se- memiliki banyak lapisan makna. Kebang-
cang di luar syuting film atau wawancara bagian dari jiwa dan kemanusiaannya. Me- gaan itu bercerita tentangjiwa rapuh yang
{off-screen atau on-screen), di mana pun, ka- nyelami relung-relunggelap itu bersama kerdil dan tak berani mengakui perbuat-
pan pun, Anwar tidak pernah mengatakan Anwar sungguh menyeramkan. Peragaan annya sebagai sesuatu yang salah dan ja-
hal itu kepada saya atau kepada satu pun ulang selalu menyeramkan. hat; dan karenanya diberi kedok narasi
kru kami. Bahkan, ketika saya menelepon Sering, dalam proses pembuatan film, perjuangan heroik. Kebanggaan itu akan
Anwar buat memberi tahu bahwa film ini saya tidak bisa tidur. Kalaupun bisa, saya runtuh dengan sendirinya jika semua ti-
akan segera diluncurkan dalam Festival bermimpi buruk. Kru saya tentu saja ha- ang penyangga dan fungsinya dirontok-
Film Internasional Toronto seminggu se- rus melakukan hal yang sama, dan pasti le- kan. Dari situlah terbuka sebuah kemung-
belum pemutaran, ia menyampaikan kei- bih berat, karena mereka orang Indonesia. kinan rekonsiliasi yang sejati. Tidak ketika
nginannya untuk hadir. Ini negeri mereka. Mereka membawa pu- rezim para pembantai ini masih menjadi
Mengapa Anda memilih metode penyut- lang ke rumah sebuah pengetahuan bah- pemenang dan berkuasa.
radaraan yang melibatkan sumber di dalam wa di sekeliling mereka bercokol orang-
7 OKTOBER 2012 I
TEMPO 123
JALAN LAIN PENYELESAIAN TRAGEC
OMISI Nasional Hak Asasi Manusia menyim- Kedua, orang yang tidak pernah mengalami pemenjara-
pulkan bahwa terdapat banyak bukti permu- an dan penyiksaan fisik tapi dikenai predikat "tidak bersih
laan untuk menduga telah terjadi sembilan ke- lingkungan", yang definisinya sangat longgar sehingga siapa
jahatan kemanusiaan yang merupakan pe- saja yang diduga terkait secara darah, pertemanan, atasan-
langgaran berat hak asasi manusia dalam pe- bawahan, dan sebagainya dengan orang-orang yang dikate-
ristiwa 1965. Kejahatan kemanusiaan itu meliputi pembu- gorikan sebagai Golongan B dan C akan mendapat perlakuan
nuhan, pemusnahan, perbudakan, pengusiran secara pak- khusus yang bisa menghilangkan hak-hak mereka, khusus-
sa, perampasan kebebasan fisik, penyiksaan, pemerkosaan, nya dalam jabatan pemerintahan, guru, karyawan di perusa-
penganiayaan, dan penghilangan orang secara paksa. haan milik negara, bahkan swasta. Akibatnya, banyak yang
Pembunuhan massal. Peristiwa ini dirancang dan digerak- kehilangan jabatan dan pekerjaan atau kesempatan untuk
kan dengan garis komando yang jelas, dan dilaksanakan de- memperoleh pekerjaan, hak pilih, dan sebagainya. Jumlah
ngan berbagai cara: pembunuhan dilakukan secara langsung korbannya tentu lebih banyak dari yang terbunuh ataupun
oleh militer, atau dengan menggunakan tangan-tangan si- yang ditangkap dan dipenjarakan. Garis komandonya mela-
pil yang terlatih sehingga terkesan terjadi konflik horizontal. lui semua kementerian, Kejaksaan Agung, tentara nasional,
Korban pembunuhan berkisar 500 ribu hingga 3 juta orang. dan kepolisian.
Pemenjaraan. Ada dua model pemenjaraan. Pertama, mo- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia merekomendasikan
bilisasi ke kamp konsentrasi, seperti di Pulau Buru, RTC Ta- agar Jaksa Agung dapat menindaklanjutinya temuan ini de-
ngerang, LP Nusakambangan, atau Plantungan (khusus pe- ngan penyidikan. Kita harus menghormati rekomendasi ini.
rempuan). Para korban menjalani hukuman 5-10 tahun. Se- Bagaimanapun, penyelesaian atas pelanggaran HAM dalam
mua yang dikirim ke kamp konsentrasi itu tidak melalui pro- tragedi 1965 merupakan tanggung jawab negara. Seyogianya
ses pengadilan, tapi hanya berdasarkan dugaan bahwa me- presiden sebagai kepala negara menindaklanjuti rekomenda-
reka adalah tokoh-tokoh golongan B. Rantai komando sangat si Komnas HAM tersebut.
jelas, yakni Kopkamtib sebagai wujud pelaksanaan Surat Pe- Penyelesaian pelanggaran HAM melalui proses penyidik-
rintah 11 Maret. an dan penuntutan oleh Kejaksaan Agung dilakukan dengan
Kedua, pemenjaraan terhadap orang-orang yang dikatego- cara proyustisia, tapi menurut saya akan memerlukan wak-
rikan sebagai "Golongan C". Di sini terdapat perlakuan-per- tu cukup lama. Juga proses pemeriksaan di pengadilan HAM
lakuan dari aparat pelaksana yang di luar batas kemanusia- adhocyang dibentuk melalui keputusan presiden atas usulan
an. Penyiksaan, pemerkosaan, dan perendahan martabat Dewan Perwakilan Rakyat.
manusia yang bentuknya bermacam-macam, sehingga para Penyelesaian dengan menggunakan model keadilan transi-
korban mengalami trauma psikologis dan fisik yang luar bia- sional, yang memadukan pengadilan HAM dan pengampun-
sa. Pada akhirnya mereka dipenjarakan di penjara-penjara di an seperti dalam Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi, juga ti-
kota masing-masing, yang lamanya berkisar satu hingga tiga dak mungkin dilakukan segera karena untuk keperluan itu ti-
tahun. Ini pun tidak melalui pengadilan. Garis komandonya dak ada perangkat hukumnya setelah Undang-Undang Komi-
juga dari Kopkamtib. Jumlah korban yang ditangkap dan dita- si Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) dibatalkan oleh Mahka-
han mencapai 1,8 juta orang, dan yang dikirim ke pengasing- mah Konstitusi. Untuk mempersiapkan UU KKR lagi juga per-
an Pulau Buru mencapai 20 ribu orang secara bertahap. lu waktu yang tidak mungkin dalam waktu dekat.
Akan halnya penghilangan hak-hak sipil dan politik, soal Karena itu, menurut saya, perlu diusulkan kemungkinan
ini memiliki dua model yang utama: Pertama, orang-orang penyelesaian nonyudisial, yakni penyelesaian secara politik
yang telah mengalami pemenjaraan tidak dapat hidup sela- dan kultural. Kemungkinannya sangat besar jika disertai ke-
yaknya seperti warga negara biasa. Ada pengawasan terus- mauan politik yang sangat besar dari presiden. Presiden bisa
menerus, data pribadi serta keluarga mereka terdapat di se- mencari model yang tepat, belajar dari pengalaman negara-
mua kantor desa/kecamatan, dan terdapat kode-kode terten- negara yang pernah mengalami masalah seperti Indonesia.
tu yang membedakan mereka dari warga biasa, yang tercan- Sejauh ini, model yang bisa kita pelajari ada tiga. Perta-
tum dalam kartu tanda penduduk. Data ini belum dihapus ma, Pengadilan Pidana Internasional (International Criminal
sampai sekarang, dan pergerakan orang-orang ini tetap ter- Court), sebagaimana diterapkan dalam kasus pembantaian
pantau, walaupun sudah berpindah domisili. Garis komando dan penghilangan etnis muslim di Bosnia dan tragedi Rwan-
diberikan melalui Departemen Dalam Negeri. da. Perangkat hukum acaranya menggunakan Statuta Roma.
AMBA
"Hari kau kembali dalam diriku seperti bintang di langit
ini
Maka bukanlah sebuah replika pengalaman.
historiografi
itu-sesuatu yang ada di antara kerdip dan hilang, yang
selalu Tentu akan dikatakan, seorang penulis sejarah bekerja dengan
muncul pada titik di mana lupa menyiapkan kekosongan."
petunjuk institusional-diteguhkan oleh akademi atau komu-
nitas sejarawan yang diakui-agar mendapatkan presentasi
HISMA, dokter yang dibuang ke Pulau Buru dalam yang se-"obyektif" mungkin. Tapi setidaknya ada dua hal yang
novel Laksmi Pamuntjak, Amba, menulis kalimat
sering membuat buku sejarah tak bisa mewakili sebuah peng-
pendek itu bertanggal 28 Desember 1973. Ia menulis- alaman yang hidup.
kannya untuk perempuan yang ditinggalkannya di
Yang pertama: dorongan naratifnya. Cerita sejarah
Jawa, dan kemudian menyimpan surat itu di bawah sebatang per-
lu alur, bahkan mungkin perlu ketegangan,
pohon. Ia tak pernah tahu apakah Amba, perempuan itu, akan dan juga klimaks.
Kalau itu tak ada, pembacanya akan membentuknya sendi-
menemukan dan membacanya; dokter itu tak pernah kembali, Tapi hidup, apalagi hidup sejumlah besar manusia,
ri.
setelah hilang sejak 1965. tak ter-
hingga majemuknya, tak jelas suspens dan klimaksnya-sifat
Novel yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama pekan
ini,
yang akan tampak buat rekaman film tentang hidup
bila kita
ini, secara tak langsung datang kepada
kita, "pada titik di mana kita dari menit ke menit katakanlah selama 45 tahun.
lupa menyiapkan kekosongan". Seorang lenyap; untuk Di hadap-
mene- an itu, penulis sejarah perlu "bentuk" dalam narasi. Karyanya
gaskan absensinya, yang ditampilkan novel ini hanyalah
se- tak berbeda jauh dari seorang penulis novel.
jumlah surat yang digali dari bawah pohon di satu sudut
Pu- Yang kedua: kehendak "rasionalitas". Satu kejadian didorong
lau Buru. Yang kita dapatkan suara seorang
manusia, Bhisma, untuk bisa "masuk akal", terutama harus diletakkan dalam
yang berada "di antara kerdip dan hilang". hu-
bungan sebab-dan-akibat. Dalam kehendak "rasionalitas", tak
Amba adalah salah satu novel yang menegaskan rasa cemas
ada yang tanpa penjelasan; tak ada asap kalau tak ada api.
yang merundung kita di Indonesia hari ini: cemas bila "peristi-
Namun penjelasan yang "masuk akal", sebagaimana
hu-
wa 1965" yang menakutkan itu akan hilang, tanggal dari ingat-
bungan sebab-dan-akibat, sebenarnya hanyalah bentukan pi-
an bersama. Kita tak ingin kembali buas.
kiran manusia-tepatnya sang penulis sejarah yang
Tak janggal bila akhir-akhir ini peristiwa itu hadir dalam sas- mengana-
lisisdan mengaitkan satu kejadian dengan kejadian lain. Pada-
tra (sebelum Amba misalnya ada CandikAla 1965
Tinuk R. Yam- hal banyak hal yang contingen t, serba mungkin apa
jadinya dan
polsky, Blues Merbabu dan setelah Amba, akan ada
Gitanyali,
asal-usulnya. Tiap ikhtiar naratif untuk meletakkan
novel Pulang Leila S. Chudori). Yang membuat Amba mereka
berbeda dalam sebuah kerangka-dengan alur yang rapi dan hubungan
adalah ceritanya tentang kehidupan para tahanan politik
di sebab-akibat yang "masuk akaP'-menyebabkan historiogra-
Pulau Buru, lewat surat-surat Bhisma yang disembunyikan:
fi beberapa meter menjauh dari
"yang benar". Apalagi bila ke-
ada kemarahan terhadap kekejaman, tapi juga humor, rasa
ter- rangka ditentukan sebuah kekuasaan yang ingin
itu
haru, bahkan optimisme. Tiap surat menggugah. membuat
buku sejarah sebagai legitimasi diri.
Benarkah demikian dulu? Sebuah novel tentang 1965 umum-
Fiksi, atau sastra, bisa lebih bebas dari kerangka yang menje-
nya diminta agar ia "meluruskan sejarah". Generasi kini sadar,
rat itu. Sastra tak "mengingat",dalam arti mengulang yang su-
mereka tak diberi gambaran yang "benar" tentang yang terja-
dah. Sastra "mencipta". Ada kata-kata Mark Twain yang terke-
di di sekitar
kekerasan politik 1965. "Orde Baru" mendesakkan
nal, " When we remember we areall mad, the mysteries
penjelasan mereka, lewat film yang harus ditonton, buku disappear
seja- and lifestands explained." Sastra menyelamatkan misteri dari
rah dan media massa yang dikendalikan, juga teror
dan sensor. sikap takabur para penjelas. Sastra bersedia
Sebagai reaksi, kini tampak usaha membebaskan diri dari regi-
menempuh yang
tak "masuk akal".
mentasi ingatan selama 33 tahun itu.
Mungkin sebabnya Midnight's Children Salman Rushdie
itu
Tadi saya sebut, kita berada ketika "lupa menyiapkan
keko- membaurkan sejarah India modern dengan mithologi dan do-
songan". Kekosongan akan gairah terhadap yang benar
dan ngeng fantastis, diperkaya sikap bermain-main dengan alegori
adil,kekosongan dari hal-hal yang bukan sekadar hidup yang dan kata yang bisa lucu. Amba juga membiarkan titik-titik mis-
praktis. Mungkin sebab itu, kini fiksi berdasarkan
sejarah le- teri. Ia punya puisi. Tapi ia memilih bentuk
bih terasa "benar" ketimbang penulisan sejarah alias
yang lebih "realis-
historio- tis", dengan membiarkan benturan antara
grafi.
mithos (kisah Bhis-
ma dan Amba dalam Mahabharata) dan sejarah, antara sejarah
Tapi sebenarnya ada kedekatan di antara kedua jenis pence-
dan kehidupan orang seorang. Novel ini, dengan riset yang me-
ritaan tentang masa lalu itu.
ngesankan, tak bermain-main.
Bagaimanapun, masa lalu adalah masa kini dengan sebuah
Tanpa memperpanjang yang tragis dan seram dari 1965,
adaptor. Kita hidup hari ini dengan ingatan yang
tak mesti per- Amba tampaknya menyadari satu hal, dan ini dibawakannya
sistentang hari kemarin. Kita butuh mekanisme untuk
menye- dengan elegan: luka sejarah bisa disembuhkan, tapi tak sepa-
suaikan X yang terkenang dengan X-l yang terceritakan.
tutnya menyebabkan orang ketawa. •Goenawan Mohamad