Anda di halaman 1dari 43

Rabu Bersama Bapak

“Sabtu di Rumah Bapak”

Semenjak angkatan lalu, kami di Regional 1 Jakarta memiliki


agenda rutin yang bagi saya pribadi merupakan salah satu agenda
yang paling dinanti. Kami menamainya, Rabu Bersama Bapak.

Agenda tersebut, bersama dengan agenda KIK dari Ust Musholli,


merupakan agenda ideologisasi yang paling keren buat saya di
Rumah Kepemimpinan. Dan agenda bersama para guru RK inilah
yang menjadi pembeda antara RK dengan seminar-seminar atau
dialog tokoh lainnya.

Namun semenjak sekitar 6 bulan (atau bahkan lebih), teman-


teman RK Jakarta angkatan 8 sudah tidak bertemu dengan bapak
lagi dalam agenda tersebut. Alhamdulillah terlaksana di hari Sabtu
ini, silaturahim di "kediaman" bapak. Barulah disana, anak-anak
mendapatkan cerita gelombang kejadian yang membersamai
bapak kurang lebih 6 bulan terakhir.

Ternyata, bapak didaulat menjadi ketua yayasan Al-Azhar Syifa


Budi, lalu kemudian menjadi PIC salah satu program ICMI. Tentu
amanah yang sangat besar disamping amanah bapak sebagai
Warek 4.
Dari situ saja, sebetulnya saya pribadi sudah sangat kagum
dan terharu melihat bapak. Terlebih di tengah musibah
sakit yang mendadak menimpa istrinya. Di tengah semua
itu, kata bapak, membersamai adik-adik RK ini seolah
kembali menjadi penyemangat. Tak sedikitpun wajah letih
terlihat dalam diskusi singkat tapi hebat malam tadi.

Ah, ya. Diskusi singkat yang hebat. Memang berdialog


dengan para ideolog itu selalu punya bobot. Itu kenapa di
awal saya sebutkan, agenda bersama bapak ini menjadi
salah satu pembeda RK dengan yang lainnya.

Kali ini kami diingatkan (atau bahkan, dibukakan) kembali


tentang arus diskursus publik yang saat ini sedang
memutari wacana Islam dan kebangsaan. Polarisasi hitam
putih antara kelompok Islamis dan kelompok nasionalis
yang sebetulnya ahistoris. Seolah menjadi Islamis, artinya
tidak nasionalis. Seakan kita lupa, atau mungkin memang
kita tidak pernah membuka sejarah, bahwa bangsa ini
dibangun oleh darah para ulama. Bahwa NKRI adalah milik
kita, dan kita adalah garda terdepan bagi yang ingin
merusaknya.

Kita perlu menjadi pembuat arus.


Terimakasih banyak pak Hamid, bapak
kami tercinta. Semoga Allah selalu
menyayangi bapak dan keluarga. Restui
perjuangan kami dengan doamu.
[Rabu Bersama Bapak]

Sosok seorang Bapak luar biasa, panutan, inspiratif, yang kami


dapatkan dari beliau. Tidak mudah untuk bisa menikmati rabu
malam penuh makna seperti ini, saat seorang yang sudah
merasakan sendiri banyaknya asam garam kehidupan..

"Setiap orang punya masalahnya sendiri" kata beliau di tengah


sesi. Dan aku mulai mencondongkan badan ke depan, tertarik.
Lalu beliau mulai bercerita bagaimana perjuangan saat belajar
dulu, khususnya di bangku kuliah. Dengan kondisi ekonomi
lemah, terbatas atas berbagai akses, beliau dengan tekad yang
kuat menyelesaikan studinya hingga ke Luar Negeri. Kuliah tanpa
kosan. Lauk 1 biji pare untuk makan 3 hari. Upah fotocopy untuk
belajar. Dsb..

"Tapi saya tidak merasa sedang jatuh. Saya menikmati hidup saya
sendiri. Fine2 aja tuh!" Beliau menambahkan. MashaAllah.. aku
terperangah saat kalimat itu dilontarkan. Terkadang kita memang
terlalu mudah mengeluhkan segala. Tanpa pernah berpikir ada
begitu banyak yang lebih berat ujiannya dari kita. Tapi ya, balik
lagi seperti kata Bapak, "setiap orang punya masalah sendiri.“

"Jalani saja. Jangan melihat kesulitan sebagai masalah." Nah ini


yang bikin tercyduk! Ternyata kesulitan itu akan menjadi masalah
saat kita yang menganggapnya sbg masalah. Betul sekali, Allah
Maha Besar dimana kita bisa mencurahkan segala kesulitan itu
agar dimudahkan. .
Sama halnya dengan kehidupan jama'i di rumah ini. Adalah banyak
tempaan, kesulitan yang coba diberikan. Tapi bukan untuk dijadikan
sbg masalah. Melainkan untuk membuktikan bangkitnya tekad ini
dan seberapa pantas diri ini memimpin dirinya. Seberapa dalam diri
ini memaknai keberadaannya di rumah ini? Apa impact yang didapat
dengan berinvestasi padanya? Kenapa tidak diinveskan saja dalam
bentuk usaha? Toh hasilnya lebih nyata. Besar pula..

Ya, rumah ini harus tetap kokoh dengan segala kesakitan yang
diberikan. Diri ini juga harus bertahan untuk mengambil sebanyak-
banyaknya pelajaran. Membuktikan bahwa investasi pada diri ini
adalah untuk tujuan yang lebih besar, lebih mulia. Tak sekedar materi.
'Diri ini' adalah kami. Keluarga Besar RK 8
Assalamu'alaykum Pak Hamid..
Dari awal saya bertemu Pak Hamid, dulu saat menjadi
peserta Rumah Kepemimpinan angkatan 7, saya sudah yakin
bahwa Pak Hamid akan menjadi salah satu orang yang saya
jadikan panutan.

Saya lebih mengenal Pak Hamid justru saat saya menjadi


Supervisor Rumah Kepemimpinan angkatan 8. Menjadi
Supervisor adalah hal yang tidak pernah saya rencanakan
dalam hidup saya. Tapi ternyata Allah tunjukkan jalan ini.Saat
kami bersilaturahim ke kantor Bapak bersama adik-adik calon
Supervisor angkatan 9, Bapak bercerita tentang pengalaman
Bapak menjadi seperti Supervisor bagi adik-adik di sebuah
sekolah.

Bapak seperti menyadarkan saya kembali bahwa semua yang


terjadi kepada kita adalah skenario dari Allah. Dan Allah lah
sebaik-baik pembuat skenario. Saya jadi sadar, justru dengan
menjadi Supervisor inilah yang menjaga saya. Allah mau saya
belajar lebih banyak, mempersiapkan diri, sebelum saya
berangkat kuliah ke Belanda Agustus 2018 nanti. Ah, mungkin
jika dulu saya tidak memutuskan menjadi Supervisor
angkatan 9 saat itu, belum tentu Allah mengizinkan saya
mendapatkan beasiswa LPDP.

Mungkin dengan jalan inilah, Allah memberikan kebaikan ini


kepada saya. Dan Bapak menyadarkan saya kembali tentang
hal itu..

Indah Puspita
FT UI 2012
[Don’t Make Me Fail]

Setelah lebih dari 1 tahun bersama dan mengikuti beragam


agenda pembinaan, pemaknaan ulang sangat perlu dilakukan.
Jika tidak, maka semua agenda tersebut hanya akan menjadi
sebuah rutinitas tanpa arti. Sesi Rabu Bersama Bapak hari ini
merupakan refleksi yang sangat dalam tentang pemaknaan
aktivitas di RK. Ya, bertemu dengan bapak memang selalu
mengundang pemaknaan yang dalam.

Pak Hamid kali ini menggunakan pola diskusi kelompok untuk


memicu pemaknaan tersebut. “Saya adalah seorang investor
kaya yang dermawan. Saya akan memberi Anda uang sebanyak
500 juta per bulan, sampai totalnya 10 Milyar. Apa yang akan
anda lakukan?“, ucapnya di tengah para peserta.

Peserta terdiam sesaat. Mereka kemudian dipecah menjadi


beberapa kelompok untuk mendiskusikan aktivitas apa yang akan
mereka lakukan dengan 10 Milyar dari Bapak tersebut. Ramai
terdengar rencana-rencana bisnis yang mereka diskusikan
bersama.

Setelah berdiskusi, masing-masing kelompok kemudian


mengeluarkan semua ide-ide mereka. Sangat menarik idenya.
Ragam sekali macamnya. Ada yang menyampaikan ide
pemberdayaan masyarakat, ada yang menyampaikan ide bisnis e-
commerce, ada yang ingin membangun properti, dan berbagai
macam ide lainnya.
Lalu setelah semua ide keluar, pak Hamid mengatakan bahwa semua
uang yang diberikan tadi itu adalah uang untuk RK. Setiap bulan, RK
mengeluarkan kurang lebih 500 juta. Kalau tidak ada gunanya, lebih
baik dialihkan bukan?

Senyap. Semua peserta terdiam dalam pemaknaannya masing-


masing.

Lalu pak Hamid memberi pertanyaan kedua:

"Saya tanya sekali lagi. Jadi menurut kalian, uang itu saya berikan saja
untuk rencana2 hebat kalian, atau saya berikan untuk RK saja?"

Pemaknaan ulang dengan pola diskusi ini membuat peserta berpikir


panjang tentang sebuah masalah: saya menghabiskan banyak waktu
dan uang di institusi ini, lalu apa gunanya?

“Well, anda semua harus tahu bahwa banyak orang


mengeluarkan banyak pengorbanan dari waktu, keringat,
sampai hartanya di institusi ini untuk menciptakan SDM
yang unggul dan berkarakter. Andalah SDM itu. So please,
don’t make me fail.”
Satu hal luar biasa yang begitu membekas dalam hati
saya adalah bagaimana Bapak, terlepas dari segala
kesibukannya, benar-benar mengusahakan untuk
menemui kita, anak-anaknya. Terlepas dari segala hal
besar yang harus dikerjakan Bapak, Bapak masih tak
segan menyisihkan waktu luangnya yang sudah sangat
Amala RP minim untuk membantu anak-anaknya melihat Indonesia
FKM UI 2014 dengan segala permasalahannya dan bagaimana kita
dapat ikut berkontribusi untuk menyelesaikannya.
Nasihat dan cerita Bapak menunjukkan ketekunan dan
perjuangan Bapak selama ini selalu membuat saya
tertampar, dan akhirnya benar-benar memahami bahwa
dalam berjuang, menjadi pribadi yang resilien sekaligus
bertaqwa adalah hal nomor 1. Semoga kami senantiasa
istiqomah dalam perjuangan kami, Pak. Doakan kami.
We won't make you fail Pak, insyaAllah.

Dari seorang Pak Hamid, saya belajar kenapa kita


harus punya alasan untuk bangun dari tempat
tidur kita setiap harinya. Hari-hari kita memang
harus selalu menjadi hari-hari perjuangan. Dan
sosok Bapak sudah lebih dari cukup untuk
menggambarkan Seorang Muslim yang seutuhnya Andini Ika S
itu seperti apa. Sekali lagi, Terimakasih untuk FF UI 2014
makna dalam setiap nasihat tulus Bapak, yang
mengharapkan agar kami selalu bisa menjadi versi
terbaik kami, dan selalu punya alasan mengapa
kita harus bangkit.
Semoga Allah mencurahkan segenap rahmat dan
keberkahan dalam setiap langkah Bapak
Terimakasih banyak Pak Hamid atas pembelajaran
terpenting bahwa kepemimpinan adalah tentang
keteladanan. We have to walk the talk.

Terimakasih juga atas kesediannya dalam mendidik


Anditha Nur Nina
kami dan menemani kami bertransformasi dari ulat
ulat nakal menjadi kupu-kupu Indah yang sekarang FKM UI 2014
terbang di dunia nyata ini. Doakan kami untuk bisa
terbang bebas mengangkasa dan mewujudkan
Indonesia yang bermartabat dan mulia!

Dear Bapak, terima kasih telah


Ainna Fisabila memberikan insight-insight yang
FIK UI 2015 sering kali tidak terpikirkan oleh
kami. Hal-hal yang sering kami
luput untuk terpikirkan namun
akhinya engkau ingatkan.
Untuk Bapak yang insyaAllah, Allah mencintaimu
Terima kasih atas waktu dan kesempatan
bertemu dengan kalian. Menjadi bagian dari
keluarga dan mengenal kalian adalah
kesempatan baik untuk mencipta semangat demi
terbentuknya kebaikan-kebaikan lain. Ah, sulit
diterjemahkan dalam kata2 pesan dan kesan
saya, yang pasti ada beberapa sajak yang ingin
saya sampaikan kepada bapak: Aqmar Jalilah
FIK UI 2014
"aku akan mengenang kalian
seperti kabut yang raib di cahaya matahari
aku akan menjelma awan
hati-hati mendaki bukit
agar bisa mengamalkan dari ilmu kalian
Ku harap aku mampu BUKTIKAN, pada suatu hari
baik nanti"

Terima kasih, untuk Bapak kami


tercinta, yang tak hentinya
mengingatkan dan memberikan
Asti Shafira pelajaran berharga untuk kami
FKM UI 2014 mengenai hidup. Semoga segala
tauladan Bapak dapat kami terapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Sehat
selalu dan tetap menginspirasi, Pak.
Assalamualaikum wr wb
Salah satu agenda yang selalu saya nantikan adalah
agenda Senin/Rabu bersama Bapak. Pembawaan
yang tenang dan cerita yang bapak sampaikan
menjadi daya tarik bagi saya untuk selalu
mendengarkannya. Terimakasih Bapak, telah
memberikan ilmu dan wawasan kepada kami. Saya
yakin, semua yang bapak sampaikan akan Dhita Mutiara Nabella
bermanfaat bagi kami untuk menghadapi tantangan FMIPA UI 2015
ke depan. Semoga Bapak selalu diberikan kesehatan
dan kelancaran rezeki, serta kebaikan lainnya dari
Allah swt. Sungguh, saya masih ingin terus
mendengarkan cerita menarik lainnya. Semoga di
lain waktu nanti, saya masih bisa mendengarkan
cerita dan nasihat dari bapak. Aamiin yra

Assalamualaykum Pak Hamid. Terimakasih


telah memberikan nasihat-nasihat yang
teduh, kepada kami di Rumah Kepemimpinan
Diah Retno Yuniarni ini selama 2 tahun masa pembinaan.
FMIPA UI 2014 Sungguh, hangat yang Bapak berikan akan
selalu kami rindukan :") semoga Allah selalu
berkahi Bapak dan keluarga. Aamiin. Doakan
kami bisa berjuang membangun Indonesia
setelah slsnya dari RK ini.
"Lalu, dengan ketidakmampuan kita menghasilkan
cahaya, apa yang bisa kita lakukan saat situasi
gelap datang? Pak Hamid bilang, 'Jadilah yang
pertama-tama menghidupkan cahaya yang sedang
mati itu' - jadi yang pertama-tama mencari saklar,
memantik korek atau bahkan membuka jendela
agar cahaya bulan dapat masuk. Apasaja, segala
cara agar kita tidak jadi bagian yang hanya mampu
mengutuk kegelapan". Nasehat bapak hari itu,
nasehat paling jleb, nasehat yang paling sulit
dilupakan
Dian Fhaatma Thaib
FPsi UI 2015 Iya ya pak, kalau semua orang berhenti mengutuk
kegelapan, dan berlomba-lomba mencari cara
untuk menghidupkan cahaya, mungkin, kegelapan
cuma angin lalu buat manusia.

Terimakasi bapak, nasehatmu hari itu, insyaAllah


akan selalu kami ingat. Tetap semangat bapak,
insyaAllah kumpul lagi di Surga bareng ya pak :').

"Sebentar lagi hari pagi, tapi (pencipta) matahari


tau, siapa yang semalam berusaha mengatasi efek
perputarannya"

Rabu Bersama Bapak, 11/10/2017


Assalamu'alaikum Pak :)

Orang hebat yang dapat menyempatkan waktunya


untuk kami ini, adalah engkau. Dengan segala kesibukan
diluar sana, kau sempatkan malam malam berkunjung
ke asrama di Lenteng Agung ini. Meskipun sebelum dan
setelahnya, kau punya agenda lain menanti.

Tapi kau sisihkan waktu mu bersama kami, membagikan


insight kehidupan yang telah kau temukan sebelumnya.
Hilwa Taqiyyah
FKM UI 2014 Terimakasih banyak untuk segala pengorbanan yang kau
lakukan, atas semangat yang kau tularkan, atas
kerendahan hati yang kau ajarkan.

Semoga Pak Hamid dan Keluarga senantiasa diberikan


keberkahan dan kelapangan hati seluas luasnya.

Mungkin yang kau butuhkan bukanlah ucapan


terimakasih banyak sebanyak banyaknya, tapi sebuah
pembuktian atas 22 bulan kami bersama Bapak. Tunggu
kami Pak, semoga bapak dapat menyaksikan kami kelak
nanti jika sudah menjadi orang.
Bersyukur sekali rasanya Allah berikan kesempatan menjadi salah satu
anak (binaan) Bapak. Sedih sebenarnya beberapa kali waktu yang
disediakan bersama Bapak harus ditunda. Semoga Allah berikam
waktu-waktu terbaik di masa depan untuk selalu dapat pulang dalam
nasehat Bapak..

Bapak, jazakallah khayran katsir atas segala bimbingan, keteladanan,


pembelajaran, dan segalanya.. Terima kasih telah menjadi Bapak untuk
kami. Mungkin tak banyak kesempatan selama ini untuk Bapak
mempersiapkan kami jadi anak-anak Bapak yang siap melejit. Namun
pastinya itulah yang terbaik dari Allah untuk memberikan pertemuan2
kita yang telah tercipta.

Banyak membekas dari apa-apa yang telah Bapak sampaikan yang


insyaAllah akan menjadi bekal kami tumbuh berkembang pada fase
selanjutnya. Dulu, Saya ingat sekali sebelum perjalanan memijakkan
kaki di belahan lain bumi Allah, Bapak memberikan wejangan yang
sangat berharga yang Allah kasi langsung buktinya saat musafir ke
negeri orang. Tentang dunia yang tak pernah setia.

Nasihat yang disampaikan berdasarkan pengalaman Bapak saat studi


dan bekerja di Australia dan menyatakan diri masih 'miskin'. Menarik
sekali. Mungkin karena latar belakang kita hampir mirip Pak :)
Mendapati diri berkali-kali dengan kondisi yang sama dengan Bapak
saat itu menjadikan Saya semakin semangat dan kuat tekadnya
menjadi pejuang tangguh seperti Bapak.
Kata Bapak, teman kerjanya dulu bisa keliling Eropa dengan gaji
1.5 bulan kerja di Ausie. Sesederhana itu ketika dunia menjadi
tujuan hidup.
Oiya, Bapak ingat tidak pernah berkata gini hehe, "Dulu saat
sama miskin, ngeliat orang makam duren kepingin banget.
Sekarang saya mampu bahkan beli sekian banyaknya. Namun
untuk makan tiga biji saja saya mikir asam uratnya berapa ya?"
Aduh hehe humor berbobot dari Bapak akan selalu saya
rindukan.

Hmm.. benar juga sih, ternyata poin yang ingin Bapak sampaikan
adalah saat kita sekolah tinggi2 dan menghasilkan banyak uang,
maka semua itu untuk apa? Sekedar jalan2 ke LN tanpa memetik
pembelajaran darinya? Atau memuaskan diri atas apa-apa yang
tdk dirasa dulu saat miskin?

Inget juga analogi dari Bapak. Saat kita baru beli hp dan muncul
lg keluaran terbaru. Lalu kita merasa tertinggal. Ternyata di
situlah bentuk ketidaksetiaan dunia. Selalu meninggalkan kita tas
segala kemajuan di dalamnya.

Lagi-lagi, terima kasih Bapak. Doakan kami agar tak tergoda oleh
dunia yang selalu memberikan kesenangan sesaat juga doakan
kami agar belajar dari Bapak akan dunia yang membuat kecewa
orang yang tenggelam di dalamnya.
Yang paling membekas saya dapatkan dari Bapak adalah
tentang niat. Niat yang menyelamatkan dari kemunafikan
mengejar dunia tapi tampak seolah kita ingin berkontribusi
lebih. Niat yang teguh bahwa tujuan hidup bukanlah harta,
dunia, bahkan foya-foya. Tapi jauh lebih berharga dari semua
itu.

Bapak, saya tau jalan ini tidak akan pernah mudah. Bukankah
berlian ada karena tekanan yang sangat tinggi?
Tapi semoga dengan bekal yang Bapak berikan menjadi salah
satu alasan hati ini selalu tergerak dalam perjuangan yang tak
mudah dan berujung ini, hingga menghadap pada Sang
Khalik.

Juga terima kasih banyak atas teladan Bapak ttg sosok Ayah
dan Suami yang setia, penyayang, jujur dan mengusakan yang
terbaik untuk keluarga.

Uhibbuka fillah yaa Abati...

Kusuma Herawati
FIK UI 2014
Ada satu kata kata dari Bapak yg selalu saya ingat.
Waktu itu Bapak menyampaikan berulang-ulang
ketika agenda RBB. "Don't make me fail“ Kalau saya
ingat kembali kata kaya itu, yg ingin selalu saya
sampaikan adalah permintaan maaf. Maaf Pak,
kalau selama kami dibina, usaha-usaha kami belum
sebanding dengan usaha-usaha orang orang yg
sudah berinvestasi dalam pembinaan ini. Maaf Pak,
kalau ternyata di akhir pembinaan ini, kami belum
dapat memenuhi harapan-harapan Bapak.

Terimakasih sudah selalu mengingatkan dan


menginspirasi kami.
Terimakasih sudah percaya kepada kami, percaya Nida Ulhaq F
bahwa kami akan melakukan hal hal yg membawa FMIPA UI 2014
perubahan besar. Terimakasih sudah sering
meluangkan waktu untuk membina kami ditengah
kesibukan Bapak yg sangat padat.

Doakan kami agar dapat merealisasikan apa yg


selalu menjadi cita cita kita bersama yaitu
perubahan untuk bangsa ini. Doakan kami agar
diberi kekuatan ketika menghadapi dunia pasca
kampus.
Doakan kami agar bisa selalu menginspirasi seperti
Bapak :)

Sehat sehat terus ya Pak, semoga Bapak dan


keluarga selalu diberikan kesehatan dan selalu
dilimpahkan rahmat oleh Allah SWT :)
Kepada yang tercinta
Bapak, terimakasih karena telah bersedia menjadi
bapak kami. terimakasih karena telah
mengajarkan kami banyak hal. ditengah kesibukan
dan hiruk pikuk tanggung jawab kerja, bapak
masih menyempatkan menengok anaknya yang
barang sepele ini dibandingkan tumpukkan
tugasmu diluar sana. Saya selalu ingat pesan
bapak, kalau kita harus menjaga lingkungan kita Sayekti Yuliyanti
dengan orang-orang baik agar kita menerima FKM UI 2014
aliran kebaikan dan bisa mengalirkan kebaikan
pula. semoga bapak tetap sehat dan selalu dalam
lindungan Allah SWT.
maafkan kami ya pak, banyak tidak mendengar
ucapmu dan nasihatmu.
tersemat doa dalam duduk panjang dan rengkuh
sujud, untukmu dan keluarga. Tetaplah menjadi
bapak ideologis kami, hingga kelak Allah
mengizinkan kami bertemu bapak lagi di Syurga-
Nya (:
Ada getir di dalam hati ketika nanti aku tidak bisa
mendengar lagi nasihat-nasihatmu. Entah kenapa, Pak.
Rasanya ketika selesai agenda bersama Bapak, selalu
ada semangat juang kembali untuk melakukan
kebaikan. Dan, itu selalu berulang, meskipun intensitas
kita untuk bertemu sangatlah sedikit. Tapi, kata-kata
Bapak menjadi penyemangat yang mulai merunduk.
Sucia Ramadhani Denganmu aku belajar tentang menghargai waktu,
FIB UI 2014 denganmu aku semakin memahami setiap proses,
denganmu kita mulai merangkai sebuah cita-cita untuk
Indonesia lebih baik. Terima kasih telah menjadi Bapak
kami di rumah ini. Telah mengajarkan kami sebuah
pelajaran berharga tentang kehidupan. Menjadi
penguat di saat lara dan papa, semoga kelak. Kita akan
berjumpa di naungan surga-Nya atas kekuatan kebaikan
yang selalu Bapak ucapkan kepada kami.

Sebaik-baik manusia adalah manusia


yang bermanfaat untuk manusia di
sekitar nya hal itulah yang saya dapatkan
dari bapak Hamid Chalid ketika
mendengar cerita beliau dari usia kecil
hingga sekarang satu hal yang menjadi
inspirasi saya adalah ketulusan dan Muhammad Rifadli
semangat untuk memberi FT UI 2015
kebermanfaatan untuk orang banyak.
Semoga beliau tetap diberi umur panjang
dan tetap berkarya untuk UI dan
Indonesia dan semoga pembelalajaran
dari beliau bisa saya terapkan nanti di
kehidupan pasca kampus
Ketika awal bertemu dengan Pak Hamid saya
melihat seseorang yang super sibuk namun
memiliki segudang pengalaman yang ingin
dibagikan kepada kami sebagai peserta Rumah
Kepemimpinan. Saya melihat seseorang yang
sudah menyelami sulitnya kehidupan dan
tengah berusaha melanjutkannya atas ridho
Allah SWT. Semoga Pak Hamid tetap istiqomah
dalam jalan dakwah ini, Pak.

Saya sangat terkesan ketika saya pergi


mengunjungi sekolah bapak di Kemang
bersama dengan teman-teman peserta lain.
Bapak dengan antusias menyambut kami
sedangkan yang datang hanya seadanya saja.
Winona Salsabila S Saya juga kagum ketika bertemu anak dan istri
FKM UI 2015 bapak. Semoga tetap sakinah mawaddah
warahmah ya, Pak!

Saya mungkin kurang merasa dekat dengan


bapak karena bapak tidak banyak bercerita
mengenai kehidupan pribadi bapak. Bapak
selalu mengutamakan hal-hal penting yang
harus kami ketemui ketika bapak mengisi
agenda Rabu Bersama Bapak sehingga bapak
jarang menyentuh topik kehidupan pribadi
bapak. Terima kasih atas seluruh ilmu dan
pengalaman yang berharganya, Pak. Semoga
kita dipertemukan kembali di surga Allah SWT
kelak.
Terimakasih pak atas semua wejangan yang telah diberikan
Abd Jalil selama pembinaan di RK, berbagai wawasan baru yang
FT UI 2014 sangat bermanfaat bagi saya pribadi. Tetap sehat selalu
buat Pak Hamid, semoga dilancarkan rezeki dan segala
urusannya. Aamiin

Satu hal yg saya ingat dari Pak Hamid adalah bapak


benar2 seperti ayah kami.

Sosok ke-ayah-an Pak Hamid terasa sedari awal kita


bertemu. Pesan demi pesan yang bapak berikan
kepada kami memberikan gambaran kepada kami
bahwa dunia memang keras, namun bapak meyakinkan
kami, layaknya seorang ayah yg anaknya ingin
merantau menjelajah dunia, bahwa kami bisa
menaklukkannya. Ahmad Salim
FPsi UI 2014
Kami bangga punya "ayah di asrama" seperti Pak
Hamid. Kami bisa melihat bahwa Bapak tidak hanya
berbicara dan menyuruh kami melakukan sesuatu.
Namun kami melihat sebuah keteladanan. Bahwa
Bapak pun sudah melakukannya terlebih dahulu.
Terlebih bapak mengajarkan kami arti kontribusi, peran
bapak yang sangat penting sebagai wakil rektor
mengajarkan kami bahwa dimanapun kami berada,
manfaat lah yang jadi tolak ukuran keberhasilan diri
kita.

Terima kasih Bapak. Terima kasih Ayah.


Meskipun saya jarang menghadiri majelis beliau, tapi saya
merasa ada yang 'berbeda' jika sesekalinya datang ke
agenda "Rabu Bersama Bapak". Bapak (sebutan pak
Hamid) adalah tokoh terpandang di UI, sekaligus untuk
kami.

Beliau lah yang mengajarkan kepada kami bahwa


generasi emas Indonesia 2030 dimulai dari hal-hal yang
kita lakukan sekarang ini.
Ahmad Tibrizi
Beliau sering memaparkan kondisi pemuda saat ini, ironis FT UI 2014
rasanya, namun itu realita. jadilah kami merasa 'terpacu'
untuk melalukan perubahan. terima kasih kepada bapak
yang telah mengajarkan kepada kami, apa artinya
'pemuda' dan 'perubahan’

semoga Allah senantiasa menjaga bapak dan


mencurahkan limpahan nikmat dan berkah-Nya kepada
bapak.

Rabu Bersama Bapak adalah sebuah agenda yang


ditunggu-tunggu di asrama ini. Materi yang
disampaikan Bapak disertai pengalaman yang
diceritakan sangat membuka wawasan dan
Bob Aditya H memberikan pengetahuan-pengetahuan yang
FISIP UI 2014 baru.Dibalik kesibukan Bapak, Bapak masih
menyediakan waktunya untuk berbagi dengan kami
peserta RK angkatan 8. Car orasi Bapak tidak
membosankan dan selalu ada hal baru yang
disampaikan serta update dengan kondisi bangsa ini.

Semoga Bapak selalu diberikan kesehatan dan masih


berbagi dengan kami semuanya :)
Kata orang, yang special itu selalu sedikit. Ya.
Meski pertemuan kita tergolong sedikit, tapi
justru Allah mengibaratkan pertemuan
dengan bapak adalah hal yang special.
Bagaimana setiap pertemuan mata saya selalu
mengikuti setiap untaian kata nan luar biasa Heri Kurnia Andika
yang bapak sampaikan. Wawasan yang bapak FMIPA UI 2014
berikan. Dan tentunya integritas yang bapak
miliki. Satu quote yang tidak akan pernah saya
lupakan dari bapak "Dakwah is building island
of integrity"

Terima kasih kepada Bapak sudah mengajari kami


Akbar Buana T banyak hal baru. Tentang problematika ummat kini
FT UI 2015 dan bagaimana mengatasinya dengan cara-cara
Islam. Semoga kami bisa
mengimplementasikannya dan mejadi amal jariyah
untuk Bapak, aamiin.

Bismillahirrahmanirrahim. Saya ucapkan terimakasih


kepada Pak Hamid, Bapak kita semua yang telah membina
dan memberikan banyak ilmu kepada kami. sehingga kami
insyaAllah siap menjadi pemimpin-pemimpin muda M Riski
dimasa depan untuk membawa perubahan Indonesia ke FKM UI 2014
arah yang lebih baik lagi. Semoga ilmu Bapak, senantiasa
dapat kami amalkan dan Bapak senantiasa diberikan
kesehatan dan kebahagiaan dunia akhirat Pak :)
Selama dua puluh dua bulan menjalani pembinaan di
Rumah Kepemimpinan, amat banyak sekali ilmu, petuah
dan nasehat penuh makna yang telah Ust Musholli dan Pak
Hamid berikan kepada kami. Tentunya semua ilmu yang
telah Bapak dan Ustadz sampaikan, kelak akan sangat
bermanfaat bagi kami dalam menapaki dan menata setiap
langkah kehidupan. Tiada kata yang lebih indah daripada
kata Terimakasih yang dapat kami sampaikan, dan tidak
ada pula nilai rupiah yang dapat kami berikan yang
sebanding dengan ilmu yang telah bapak/ustadz berikan. Fadhlan Z
Balasan terbaik yang dapat kami berikan atas budi baik FH UI 2014
Bapak/Ustadz hanyalah sebatas tengadah tangan seraya
mendoakan semoga ilmu yang telah diajarkan kepada kami
dapat menjadi amal jariyah bagi Ustadz dan Pak Hamid dan
juga semga Allah senantiasa menghadirkan keberkahan di
kehidupan Ustadz dan Pak Hamid. Aamiiin YRA

Assalamualaykum wr wb Bapak.Saya ingat betul


pesan bapak, "ambillah semua peluang kebaikan
Syukri Yandi jika itu datang kepadamu, kalau kita bekerja
FMIPA UI 2015 untuk ummat, maka Allah lah yang akan
membayar itu".Tetap sehat selalu bapak, terus
menerbar kebermanfaatan di tengah bangsa ini.

Sangat menginspirasi bertemu


sosok bapak yang banyak Yusup Ridwansyah
memberikan insight dan FISIP UI 2015
pengetahuan serta pengalaman
yang luas. Jaga kesehatan pak,
sosok bapak masih dibutuhkan
untuk terus menginspirasi bagi
anak-anaknya.
Rabu Bersama Bapak selalu menjadi waktu
yang menyenangkan bisa bercengkerama
dan menerima ilmu dari Bapak. Bapak
selalu menyampaikan nasihat yang ringan
Prasetyo Aji Laksono namun dengan pemaknaan yang dalam.
FISIP UI 2015 Seringkali hati kami terenyuh ketika kami
diingatkan kembali akan pentingnya
dedikasi, integritas, dan amanah umat. Pak
Hamid, semoga Bapak sehat selalu dan
Allah berkahi setiap derap langkah Bapak

Alhamdulillah sangat senang selama 2 tahun


masa pembinaan bisa belajar dan membuka
wawasan tentang Islam dan Indonesia di Rabu
Bersama Bapak Hamid. Di kajian ini saya Muhammad Ismail
mendapat pesan bahwa keimanan seorang FEB UI 2014
muslim haruslah dibuktikan dari amal dan
kebermanfaatannya buat Islam dan Indonesia

Assalamualaikum Bapak, semoga tetap


materi-materi yang diberikan selalu
menginspirasi dan menggugah hati untuk
tetap bergerak menuju apa yang haq.
Fatchurrahman Geigy Apabila terdapat kesempatan lain untuk
FH UI 2015 saling berdiskusi, mohon kiranya bapak mau
untuk menerangkan mengenai keilmuan
bapak secara lebih mendalam pak.
Terimakasih atas segala pencerahannya yaa
pak!
Teruntuk Bapak,
Saya masih ingat di salah satu pertemuan kita Bapak
cerita tentang perjuangan Bapak menafkahi adik2
Bapak, saat itu saya langsung mau nangis, soalnya
Bapak sangat mirip sama Abi saya. Saya jadi kangen Abi
setiap saya liat Bapak.
Terima kasih ya Pak untuk 2 tahun ini, terima kasih
telah berusaha semampu Bapak untuk jadi Bapak buat
kami, semoga lewat pesan ini Bapak tidak akan pernah
Mutsla Qanitah bertanya-tanya lagi apakah Bapak sudah jadi Bapak
FISIP UI 2014
yang baik, karena bagi saya Bapak selalu lebih dari baik.
Semoga Bapak dan keluarga selalu sehat dan dilimpahi
keberkahan hidup sama Allah. Saya sayang Bapak dan
saya yakin Allah juga sayang Bapak.
Sampai bertemu lagi ya, Pak :)

Terimakasih telah menjadi bapak yang baik


bagi kami. Meskipun jarang bertatap muka,
tapi setiap pertemuan dengan bapak bagi
kami adalah suatu charger semangat. Bapak
mengajarkan banyak hal tentang bagaimana
kita seorang muslim dan bagaimana kita
seorang pemimpin seharusnya berpikir dan Juli Ayu Ningtyas
bertindak. Apa yang Bapak pesankan pada FT UI 2014
kami akan selalu kami ingat insyaAllah. Sehat
selalu, Bapak. Semoga keluarga juga diberi
kesehatan dan keberkahan. Bangsa ini butuh
orang2 seperti Bapak Hamid Chalid.
Salah satu pelajaran yang Pak Hamid berikan melalui
kisah hidup beliau adalah tentang proses. Ketika muda
dan sudah ditantang oleh banyaknya rintangan dan
amanah, suatu hari hal tersebut akan menjadikan
orang tersebut lebih kuat. Dan bahwa Allah tidak
Sabrina Amira mungkin memberikan ujian di luar kemampuan
FKG UI 2014 hambanya, maka tugas kita adalah berusaha
semaksimal mungkin, sesulit apapun situasinya.
Terimakasih Pak Hamid atas inspirasi di setiap agenda,
kami bangga memiliki pembina seperti Bapak. Semoga
kamipun bisa menjadi insan-insan yang
membanggakan bagi agama serta bangsa dan negara.

Terimakasih bapak atas


segala yang Bapak
ajarkan kepada kami.
Mohon maaf jika kami Sumayyah Soimah
ada salah. Semoga FPsi UI 2014
Bapak selalu berada
dalam lindungan Allah
dan sehat selalu :)

RBB, Agenda bersama bapak selalu punya


ciri khas dan ruang sendiri dalam diri saya.
M Ishaq Bapak selalu bisa menyampaikan banyak
FKM UI 2014 hal yang penting dengan cara yang
sederhana. Bapak selalu bisa
mengingatkan anak-anaknya untuk terus
belajar dan berdaya. semoga Bapak terus
sehat!
Terimakasih banyak Pak Hamid untuk waktu dan
segala pelajarannya. Semoga dirahmati Allah Radhiyan PP
selalu ya Pak. Semoga suatu hari nanti kita FISIP UI 2014
dapat berkumpul di surga-Nya. Aaamiiin

Assalamu'alaykum, Pak Hamid. Saya Devita dari


FMIPA UI, yg pernah memberikan bapak buku
saya yg berjudul Terbentur untuk Terbentuk tahun
lalu. Apa kabar, Pak? Semoga sehat selalu. Devita
ingin mengucapkan terima kasih banyak karena
Devita Olyviana Putri
bapak telah begitu menginspirasi dan
FMIPA UI 2014
memberikan banyak insight. Bapak juga sudah
menjadi Bapak yg sangat baik bagi kami. Semoga
kami bisa menjadi insan yang bermanfaat bagi
orang banyak di masa mendatang seperti Bapak.
Barakallah, Pak Hamid :)

Semoga bapak selalu diberikan


kesehatan oleh Allah swt, agar
terus memberikan
kebermanfaatan untuk orang
banyak, semoga dilimpahkan Bimo M
rezekinya, dan terimakasih bapak FIA UI 2015
atas bimbingannya, atas nasihat
nya , dan terimakasih telah
menjadi inspirasi saya untuk terus
bergerak, terus kebermanfaatn
untuk orang banyak.
Excellency, salah satu karakter yang Bapak ajarkan dari
banyak insight selama agenda Bersama Bapak. Karakter
ini mematahkan cara berpikir cost and benefit yang
selama ini saya pegang dalam melakukan aktivitas.
Excellency berarti melakukan pekerjaan sebaik-baiknya.
Ia relevan dalam setiap aktivitas manusia, jika konteksnya
ibadah maka excellency adalah beribadah dengan ahsanu Hatfan H
amala. Jika konteksnya bekerja maka excellency berarti FEB UI 2015
totalitas dan profesionalitas.

Terima kasih Pak Hamid atas bimbingan dan


pencerdasannya selama 22 bulan, semoga silaturrahim
kita tidak terputus setelahnya.

Assalamu'alaikum Bapak. Bagaimana kabarnya?


Semoga selalu sehat dan diberikan keberkahan
setiap harinya ya. Saya selalu menunggu-nunggu
M Raihan Hudiana untuk dengar kuliah ataupun kajian Bapak. Kelas
FH UI 2015 negara dalam perspektif hukum islam di FHUI
mungkin salah satu hal mengapa saya ambil juga
karena saya mau dengar kuliah dari bapak. Bapak
selalu kasih saya ilmu tentang berislam di tengah
masyarakat dengan baik. Terima kasih Pak.
Dari sekian banyak sosok ayah atau bapak di RK, hanya
pak Hamid yang kami panggil bapak. Mungkin karena
pak Hamid juga berada di UI seperti kita. Bapak
memang tidak selalu bisa bersama kami karena
tuntutan pekerjaan, tapi kami yakin kebermanfaatan
bapak di luar sana jauh lebih besar. Mendengar kisah
perjalanan hidup Bapak selalu menginspirasi, penuh
hikmah, ketenangan, dan perjuangan yang
berkelanjutan. Bapak mengajarkan pentingnya untuk
peka dan peduli terhadap umat Islam dan juga bangsa
Syifa Aziza
Indonesia, pentingnya pendidikan dan ekonomi
FEB UI 2014
bangsa, mengingatkan untuk tidak terpecah
antarmuslim se Indonesia, juga mengingatkan bahwa
kami yang masih muda untuk banyak beramal dan
jangan sampai terlambat menyadari keadaan sekitar.
Terima kasih Bapak untuk setiap kisah dan pesan yang
penuh hikmah. Semoga kehidupan Bapak diberkahi
dan dilancarkan di dunia dan akhirat. Doakan kami
juga agar bisa menjadi alumni UI yang terus
bermanfaat bagi UI, Islam, dan Indonesia.

Bapak yang selalu dirindukan


kehadirannya. Pribadi yang selalu dapat
Zaki Vernando merecharge kembali semangat untuk terus
FMIPA UI 2015 memikirkan negeri ini, yang terkadang
meredup karena rutinitas. Beliau yang
berwawasan luas, yang selalu mengajarkan
kami untuk terus kritis, kritis dalam
menanggapi segala hal. Terima kasih atas
ilmunya selama ini Pak, semoga Allah SWT
membalasnya.
Assalamualaikum. Wr. Wb
Semoga bapak dan keluarga sehat sejahtera selalu
dan diberkahi dalam setiap langkah-langkah
kebaikannya oleh Allah SWT. Pertama-tama saya
ingin berterimakasih teramat banyak kepada
bapak, karena meskipun di dalam kesibukannya
sebagai Wakil Rektor 4 UI, bapak masih Ahmad Fauzan K
menyempatkan waktunya untuk menyampaikan FMIPA UI 2015
wejangan-wejangannya kepada kami. Dari bapak
saya mempelajari pentingnya mempersiapkan
kompetensi diri sejak dini dan arti dari sebuah
perjuangan seumur hidup tanpa mengenal rasa
lelah. Semoga bapak dapat selalu membina dan
membersamai kami dalam memperjuangkam
umat ini, hingga kita dapat bertemu kembali di
surga-Nya kelak. Aamiin

Bapak adalah sosok ayah yang memberikan


contoh nyata akan keadaan dunia yang
sebenarnya. Beliau selalu lantang dalam
Andri Nur Rochman pandangannya akan kebenaran, khususnya Islam.
Fasilkom UI 2014 Tidak ragu untuk memaksa kami melakukan apa
yang seharusnya dilakukan. Semoga terus bisa
memberikan contoh pemberani kepada semua
peserta
Dear Bapak,
Salah satu kesedihan saya adalah ketika RBB dicancel
pak, karena setiap mendapat materi RBB dari bapak
saya selalu mendapat kebaruan, kesadaran dari
berbagai sisi. Saya selalu belajar dari cerita-cerita
Silmy Kaaffah bapak dan dari keteguhan bapak. Maafkan kami yang
FKM UI 2014 belum bisa merealisasikan tantangan bapak untuk
membuat gerakan LGBT pak. Tapi doakan
kedepannya kami tetap bisa membuat gerakan yang
bermanfaat buat orang yang lebih banyak lagi.
Terimakasih pak, terimakasih atas segala binaannya.
Salam buat istri dan anak bapak :)

Berkontribusi adalah tugas setiap orang, dan


percayalah bahwa amanah merupakan bentuk
proses pendewasaan diri. Berbekalah agama maka
kedepannya akan mudah.

Banyak nasihat yang tlah engkau berikan kepada


kami Bapak, anak-anakmu ini telah berproses dan
berkembang di bawah bimbingan mu yang
sungguh luar biasa. Kami sayang bapak, bapak Eka Primadestia
yang tlah memberikan keteladan bagi kami FISIP UI 2014
bagaimana orang tua harusnya bersikap.
Bagaimana menjadi dewasa di tengah situasi yang
runyam ini. Bagaimana kita sebagai agen islam
menjadi orang yang bermanfaat bagi banyak
orang. Terimakasih bapak, sungguh saya berharap
dapar menemukan bapak-bapak luar biasa
sepertimu selepas ini.
"Rasa bersalah merupakan emosi yang sudah difitrahkan
kepada manusia. Setiap emosi memiliki sisi positif dan
negatifnya. Psikologi bukan menghalangi sepenuhnya
seseorang untuk tidak merasa bersalah, namun
membantu kita bagaimana menjadikan rasa bersalah
buakan sebagai beban, namun sebagai motivasi bagi diri
untuk hidup dalam norma dan nilai yang sesuai"

Salah satu materi dari bapak yang sangat saya ingat


sampai sekarang adalah materi mengenai bagaimana
rasa bersalah dapat dijadikan sebuah motivasi bagi diri
kita untuk lebih baik lagi. Walau lebih banyak yang
beranggapan bahwa rasa bersalah merupakan suatu
hambatan dalam berkembang, namun perspektif bapak
yang bertolak belakang malah menyadarkan saya, bahwa
Allah semata-mata menciptakan sesuatu, apapun,
termasuk jenis-jenis emosi, pasti tersimpan hikmah yang
Aulia Hanifah dapat dipetik didalamnya.
FF UI 2014
Bulan ini kami akan mendapatkan sesi terakhir dari RBB,
terima kasih bapak atas segala materi dan inspirasi yang
telah bapak berikan kepada kami. InsyaAllah akan kami
ingat sepanjang hayat dan kami jadikan pengingat
apabila kami lalai di kemudian hari. Terima kasih atas
segala waktu yang bapak sisihkan bagi kami, insyaAllah
kami akan mengingat hari ini guna mewujudkan tujuan
kita bersama, menjadikan Indonesia yang lebih baik dan
bermartabat.

Terima kasih bapak. Kami doakan agar bapak dan


keluarga diberikan umur yang berkah serta
keistiqomahan dalam jalannya, sehingga niscaya,
insyaAllah, kita akan berkumpul kembali di surganya
Allah kelak, aamiin.
Dear, Bapak Kami
Semoga rahmat dan lindungan Allah selalu
ada untuk bapak dan keluarga.
Terima kasih atas segala pelajaran hidup dan
kebaikan yang selalu bapak sampaikan. Dari
Aulia Nataningsih bapak, saya belajar pula arti keteguhan dan
FPsi UI 2014 ketegasan dalam bertindak dan menentukkan
arah.
Mohon maaf atas segala kesalahan saya
lakukan secara langsung maupun tidak
langsung ya, Pak. Termasuk ketika saya khilaf
mengantuk di tengah sesi hehehe.
Peace be upon you.

Assalamualaikum wr. wb, Bapak! Semoga Bapak,


Istri, dan keluarga selalu dilimpahkan kesehatan,
kebahagiaan, dan keberkahan dari Allah SWT.
Terima kasih karena telah menginspirasi saya
dalam mengkaji suatu fenomena sosial dengan Novi Nurkomarini
mengaitkannya kepada ilmu agama serta FISIP UI 2015
menyampaikannya secara kritis dalam setiap
kesempatan yang ada. Semoga kami semua dapat
meneruskan perjuangan Bapak :)
Wassalamualaikum wr. wb.
Terimakasih

Bapak

Anda mungkin juga menyukai