PENDAHULUAN
b. Tujuan :
1) Meningkatnya jumlah staf / karyawan yang yakin
tentang pelaksanaan program keselamatan pasien rumah sakit
termasuk sistem pelaporan insiden tanpa hukuman ( non –
punitive )
2) Berkembangnya komunikasi dengan pasien
3) Meningkatnya mutu dan pelaporan insiden
4) Meningkatnya jumlah informasi tentang keselamatan
pasien rumah sakit langsung ke Pimpinan RS dari pihak pertama
di lapangan
5) Berubahnya budaya RS kearah budaya yang kental
dengan ”safety”
6) Menurunnya KTD ( kejadian tidak diharapkan /
adverse event )
7) Mutu pelayanan kesehatan meningkat.
2. Dasar :
a. Kebijakan dan Panduan dari Direktur RSUD HADJI
BOEJASIN PELAIHARI tentang Panduan Mutu dan Keselamatan
Pasien Rumah Sakit di RSUD Hadji Boejasin Pelaihari.
b. Surat Keputusan Direktur RSUD Hadji Boejasin Pelaihari Nomor
SE / 096 / XII / 2006 tanggal 11 Desember 2006 tentang Sosialisasi
Hasil Pelatihan Keselamatan Pasien.
c. Lembar Disposisi Komite Medik nomor 363/ II/2006/KM tanggal
22 Desember 2006 tentang Pembentukan Tim Keselamatan Pasien
RS di RSUD Hadji Boejasin Pelaihari.
d. Lembar Disposisi Dirbinyanmed nomor 1387 / XII / 2006 tanggal
27 Desember 2006 tentang Mengusulkan nama-nama peserta untuk
diterbitkan Sprin RSUD Hadji Boejasin Pelaihari.
e. Surat perintah Ka RSUD HADJI BOEJASIN PELAIHARI Gatot
Soebroto Nomor Sprin / / III / 2007 tanggal Maret 2007 tentang
Tim Keselamatan Pasien RSUD Hadji Boejasin Pelaihari.
3. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah semua unit pelayanan kesehatan di RSUD
HADJI BOEJASIN PELAIHARI mengimplementasikan program
keselamatan pasien.
4. Bentuk Kegiatan
Ronde ini khusus mengenai keselamatan pasien. Kepala RSUD Hadji
Boejasin Pelaihari atau Waka didampingi jajaran manajemen dan
profesi antara lain Komite Medik, Kelompok SMF, Sub Komite
Keperawatan dan Manajer lain sesuai kebutuhan. Rombongan
sebaiknya tidak terlalu besar, sekitar 5 – 7 orang, agar percakapan
dapat berlangsung secara lebih akrab. Rombongan secara rutin
mengadakan ”peninjauan / inspeksi” keliling ke Unit / Bagian / Instalasi
seperti : Gadar, Watsif, Kamar Operasi, Kamar Bersalin, Laboratorium,
Radiologi, Poliklinik, Ruangan Perawatan, dan sebagainya. Di setiap
unit yang dikunjungi, rombongan mengajukan pertanyaan dan diskusi
khusus tentang keselamatan pasien rumah sakit kepada staf /
karyawan, juga kepada pasien / keluarga. Frekuensi RKP disarankan 1
kali sebulan, lamanya ronde agar dibakukan, misalnya sekitar 1 jam.
Dan pada satu ronde tidak harus semua unit dikunjungi. Kuncinya :
RKP harus rutin dan konsisten, jangan ada penundaan.
Pelaihari,
Mengetahui : Ketua TKP,
Direktur RSUD Hadji Boejasin
Pelaihari,