Performance of Trapezoidal Method and Gauss-Legend
Performance of Trapezoidal Method and Gauss-Legend
Adi Prasetia
Program Studi Pendidikan Matematika , Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas
Mercu Buana Yogyakarta
email : adi.praspres@yahoo.co.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan performansi perhitungan integral tertentu
menggunakan metode Trapesium dan metode Gauss-legendre dalam lima kasus integral untuk
mengetahui ketelitian nilai hasil integral dari kedua metode tersebut berdasarkan presentase error
relatifnya. Penelitian ini merupakan penelitian literatur yang memformulasikan persoalan matematika
sehingga dapat dipecahkan dengan operasi perhitungan atau aritmatik biasa yaitu tambah, kurang, kali
dan bagi untuk memperoleh bilangan yang dengan keakuratan terbaik. Formula metode trapesium
b
h n 1
yang digunakan adalah f ( x ) dx
2
f a f b 2
i 1
f i sedangkan formula Gauss-legendre
a
yang digunakan adalah
1 1
b (b a ) ba (b a ) b a
ba 3 3
f ( x )dx f f
2 2 2
.
a
Penelitian ini menunjukkan bahwa metode Gauss-Legendre mempunyai performansi lebih baik
dengan memberikan presentase error relatif lebih baik daripada metode Trapesium dalam lima kasus
yang digunakan.
1
Jurnal Mercumatika Vol. 1 No. 1 Oktober 2016 ISSN: 2548-1819
Adi Prasetia
Program Studi Pendidikan Matematika , Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas
Mercu Buana Yogyakarta
email : adi.praspres@yahoo.co.id
Abstract
This study aimed to compare the performance of a particular integral calculation using the
Trapezoid and Gauss-Legendre method in five cases integral to determine the accuracy of the integral
value of the results of both methods are based on the percentage of relative error. This study is a
literature formulate mathematical problem that can be solved with the usual arithmetic operations or
calculations are added, less, times and for numbers to obtain the best accuracy. Formula trapezoidal
b
h n 1
method is used f ( x ) dx
2
f a f b 2
i 1
f i while the Gauss-Legendre formula used is
a
1 1
(b a ) ba (b a ) b a
ba
b
3 f 3 ,
a
f ( x )dx f
2 2 2
This study shows that the Gauss-Legendre method has better performance by giving the percentage of
error is relatively better than Trapezoid method used in five cases.
partisi kecil dan memiliki panjang sebesar menggunakan metode Trapesium, (2)
Xk , k = 1,2,…,n. Untuk mengambil n Menyelesaian integral menggunakan
yang cukup besar agar didapat partisi p metode Gauss-legendre,
sangat kecil, jumlah dari luas persegi (3) Membandingkan performansi metode
panjang yang berada di bawah kurva y = yang terbaik berdasarkan ketelitiannya
f(x) (f(x) > 0) dan terbatas dalam interval I : antara metode Trapesium dan metode
[a,b] dapat dinyatakan. Gauss-Legendre dalam penyelesaian
integral. Batasan masalah pada penelitian
n
lim f X k Xk , dengan X k suatu titik
P 0
k 1 ini meliputi: (1) Metode yang dibahas
pada suatu partisi p dan didefinisikan dalam penyelesaian integral tunggal adalah
b metode Trapesium dan metode Gauss-
sebagai integral tunggal I f ( x)dx .
a Legendre dua titik. (2) Membandingkan
(Pratiwi, 2005:17) performansi metode Trapesium dan metode
Metode numerik merupakan suatu Gauss-Legendre dengan bantuan
cabang atau bidang ilmu matematika yang MATLAB dari segi ketelitian. (3) Kasus
digunakan untuk memformulasikan yang digunakan adalah integral dengan
persoalan matematik sehingga dapat maksimal dua order. Berdasarkan uraian
dipecahkan dengan operasi perhitungan pada alasan pemilihan judul tersebut, maka
atau aritmatik biasa yaitu tambah, kurang, penelitian ini adalah menyelesaikan suatu
kali dan bagi. (Munir, 2003: 5). Setiap permasalahan integral dengan metode
perhitungan dalam metode numerik Trapesium dan metode Gauss-Legendre.
mempunyai suatu tujuan, tetapi perlu Program MATLAB sebagai alat untuk
diperhatikan bahwa maksud utama dari menyelesaikan permasalahan secara
perhitungan adalah penghayatan masalah komputasi. Tujuan penelitian ini adalah
untuk memperoleh bilangan yang tepat. untuk mencari performansi terbaik antara
Oleh karena itu proses perhitungan atau metode Trapesium dan metode Gauss-
algoritma yang tepat sangat dibutuhkan Legendre dalam penyelesaian suatu
dalam menyelesaikan permasalahan yang masalah integral menggunakan MATLAB
menyangkut metode numerik. Sehingga berdasarkan ketelitian. Manfaat penelitian
perhitungan dapat dapat menghasilkan ini adalah untuk mengetahui metode yang
ketelitian yang baik. terbaik dari segi ketelitian dalam
Identifikasi dalam penelitian ini menyelesaikan masalah integral
yaitu: (1) Menyelesaian integral menggunakan metode trapesium dan
3
Jurnal Mercumatika Vol. 1 No. 1 Oktober 2016 ISSN: 2548-1819
Integral Numerik
Integral adalah salah satu hal yang
mendasar disamping turunan (derivative). Gambar 1. Integral Tertentu
Dalam kuliah kalkulus integral, kita telah Diberikan dua buah titik data (0,f(0)) dan
diajarkan cara memperoleh solusi analitik (h,f(h)). Polinom interpolasi yang melalui
dan eksak dari integral tak tentu maupun kedua buah titik itu adalah sebuah garis
integral tentu. Integral tak tentu dinyatakan lurus. Luas daerah yang dihitung sebagai
sebagai hampiran nilai integrasi adalah daerah di
bawah garis lurus tersebut seperti pada
f (x)dx F (x) C
gambar 2.
Solusinya, F(x) adalah fungsi
menerus sedemikian sehingga F’(x) = f(x),
dan C adalah konstanta. Integral tertentu
menangani perhitungan integral di antara y = f (h)
4
Jurnal Mercumatika Vol. 1 No. 1 Oktober 2016 ISSN: 2548-1819
h b x1 x2
hf 0 f 0
2 f ( x)dx
a
f ( x)dx f ( x)dx ...
x0 x1
h xn
hf 0 ( f1 f 0 ) ,
2
xn1
f ( x)dx
sebab
h
f 0 f1 f 0
f (x0 ) f (x1 )
2
h
h
f 0 f1
h f ( x1 ) f (x2 ) ...
2
2 2
h
f ( xn 1 ) f (xn )
h 2
( f 0 f1 )
2 h
f ( x0 ) 2 f ( x1) 2 f ( x2 ) ... 2 f ( xn1 ) f ( xn )
2
5
Jurnal Mercumatika Vol. 1 No. 1 Oktober 2016 ISSN: 2548-1819
Gauss. Dapat dilihat bahwa nilai integrasi tetap dan fungsi lanjar, maka penalaran ini
numerik dengan kaidah trapesium akan juga diperluas dengan menambahkan
tepat (galat = 0) untuk fungsi tetap dan anggapan bahwa integrasinya sejati untuk
fungsi lanjar. Misal f(x) = 1 dan f(x) = x. f x x2 dan f x x 3
Perhatikan gambar 5, dari dua buah fungsi Sekarang kita mendapatkan dua
tersebut, diperoleh dua persamaan: persamaan tambahan, yaitu
f ( x) 1 maka, 1 1
f ( x) x 2 xdx 1 x 3
2 2
2 / 3 c1 x1 c2 x2
1 x 1 3
1 1
1dx x
1
1 (1) 2 c1 c2 dan,
x 1
dan
f ( x) x maka, 1
1
f ( x) x x dx 1 x 4
3 3
1 x 1
3 2
0 c1 x1 c2 x2
1 2 1 1 4
1 xdx 2 x (1)2 (1)2 0
2 2
1 1
x 1
bahwa kaidah trapesium sejati untuk fungsi harus dilakukan tranformasi terlebih dahulu
7
Jurnal Mercumatika Vol. 1 No. 1 Oktober 2016 ISSN: 2548-1819
yaitu: (1) Selang a, b menjadi selang 1,1 Selang a, b dan 1,1 dilukiskan oleh
, (2) Peubah x menjadi peubah t, (3) gambar 6.:
Diferensial dx menjadi dt
Gambar 6. Selang a, b dan
1,1
8
Jurnal Mercumatika Vol. 1 No. 1 Oktober 2016 ISSN: 2548-1819
9
Jurnal Mercumatika Vol. 1 No. 1 Oktober 2016 ISSN: 2548-1819
dalam satu kesatuan yang mudah perangkat keras dan perangkat lunak
digunakan di mana masalah dan dengan spesifikasi sebagai berikut: (1)
penyelesaiannya diekspresikan dalam Perangkat Lunak yaitu MATLAB 7.1, (2)
notasi matematik yang sudah dikenal. Perangkat Keras yaitu komputer dengan
Pemakaian MATLAB meliputi: spesifikasi Prossesor INTEL CORE 2 DUO
(a) Matematika dan komputasi, e6300 1,89GHz, memori 3GB DDR3,
(b) Pengembangan algoritma, (c) Akuisisi Harddisk 160GB Keyboard, Mouse dan
data, (d) Pemodelan, simulasi dan Monitor.
prototype, (e) Grafik saintifik dan
engineering, (f) Perluasan pemakaian, Diagram Alir (Flowchart) dan Algoritma
seperti Graphical User Interface (GUI). Langkah-langkah dalam diagram
alir metode Trapesium: (1) Memasukkan
Metode Penelitian batas atas dan batas bawah integral,
Metode yang digunakan dalam (2) Selanjutnya memproses masukan
penelitian ini adalah penelitian literatur (input) dan kasus integral, (3) Diperoleh
dengan menggunakan dua metode dalam hasil integral secara numerik. Langkah-
metode numerik yaitu Metode Trapesium langkah diagram alir metode Gauss-
dan Metode Gauss-Legendre. Materi yang Legendre: (1) Memasukkan batas atas dan
dibutuhkan dalam penelitian ini sebagai batas bawah integral., (2) Selanjutnya
berikut: Objek dari penelitian ini adalah memproses masukan (input) dan kasus
Metode Trapesium dan Metode Gauss- integral, (3) Diperoleh hasil integral secara
Legendre yang digunakan untuk numerik.
menyelesaikan sebuah permasalahan
integral dengan performansi terbaik yaitu Galat (Error) Relatif
kecepatan program dalam menyelesaikan Misalkan a adalah nilai hampiran
permasalahan integral dan nilai galat yang terhadap nilai sejati (eksak) a, maka selisih
terkecil. Bahan penelitian ini adalah kasus
a a disebut galat. Jika tanda galat
integral. Permasalahan integral ini akan
(positif dan negatif) tidak dipertimbangkan,
diselesaikan menggunakan Metode
maka galat mutlak dapat didefinisikan
Trapesium dan Metode Gauss-Legendre.
sebagai a a
Kasus dalam penelitian ini diperoleh dari
buku sebagai sumber literatur berupa Galat relatif didefinisikan sebagai
permasalahan integral. Dalam pembuatan
R
program membutuhkan konfigurasi a
10
Jurnal Mercumatika Vol. 1 No. 1 Oktober 2016 ISSN: 2548-1819
1 x dx
2
7,1444 % 0,0043 % Daftar Pustaka
1
4
200,0027
2 x
0
x 2 9dx
%
1,9064 % Munir, Rinaldi. 2003. Metode Numerik.
Bandung: Informatika Munir,
2
Rinaldi. 2005. Algoritma dan
(x 1)dx
2
3 5,0010 % 0%
1
Pemrograman dalam Bahasa Pascal
1
dan C. Bandung: Informatika.
1
4 x
dx 80,0000% 5,5250 %
0, 04 Purcell, Edwin J, Dale Varberg. 1987.
1 Kalkulus dan Geometri Analitis
x
5 (2 x
0
2
1) 3
dx 83,3483 % 5,0405 % Jilid 1 Jakarta: Erlangga.
11
Jurnal Mercumatika Vol. 1 No. 1 Oktober 2016 ISSN: 2548-1819
12