REPUBLIK INDONESIA
SALINAN···
www.jdih.kemenkeu.go.id
-2 -
MEMUTUSKAN:
Menetapkan PERATURAN MENTER! KEUANGAN TENTANG TATA CARA
PENGHITUNGAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI
LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusar:
pemerintahan di bidang keuangan negara.
2. Kantor Pusat yang selanjutnya disingkat KP adalah
kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak yang terdiri atas
unit setingkat eselon I, unit setingkat eselon II, dan Unit
Pelaksana Teknis.
3. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak yang
selanjutnya disebut Kanwil DJP adabh instansi vertikal
Direktorat Jenderal Pajak yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal
Pajak.
4. Kantor Pelayanan Pajak yang selanjutnya disingkat KPP
adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang
berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Kepala Kanwil DJP.
5. Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan
yang selanjutnya disingkat KP2KP adalah instansi
vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang berada di bawah
dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala KPP
Pratama.
6. Peraturan Presiden adalah Peraturan Presiden Nomor 3 7
Tahun 2 0 1 5 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di
Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2 0 1 5 Nomor 6 1 ) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Presiden
Nomor 96 Tahun 2 0 1 7 tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden Nomor 3 7 Tahun 2 0 1 5 tentang Tunjangan
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 3 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 4 -
Pasal 2
(1) Pegawai yang mempunya1 jabatan di lingkungan
Direktorat Jenderal Pajak diberikan Tunjangan Kinerja
setiap bulan.
(2) Besaran Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksucl pacla
ayat (1) diberikan paling banyak 10% (sepuluh persen)
lebih rendah sampai dengan paling banyak 30% (tiga
puluh persen) lebih tinggi dari besaran Tunjangan Kinerja
tercantum dalam Lampiran Peraturan Presiden, dengan
memperhatikan keadaan keuangan negara.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 5 -
Pasal 3
(1) Pemberian besaran Tunjangan Kinerja sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 dilakukan paling sedikit dengan
BAB II
KRITERIA CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Pasal 4
(1) Capaian kinerja organisasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (1) huruf a terdiri atas parameter:
a. kinerja penerimaan pajak; dan
b. kinerja pendukung penerimaan pajak.
(2) Capaian kinerja organisasi sebagaimana dimaksud pada
ayat ( 1 ) memiliki bobot sebesar 60% (enam puluh persen)
dari dasar pemberian Tunjangan Kinerja sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3).
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 6 -
Bagian Kesatu
Parameter Kinerja Penerimaan Pajak
Pasal 5
(1) Kinerja penerimaan pajak terdiri atas unsu::-:
a. Kinerja Capaian Penerimaan Pajak; da:::l
b. Kinerja Pertumbuhan Penerimaan Pajak.
(2) Kinerja penerimaan pajak sebagaimana dimaksud pada
ayat ( 1 ) memiliki bobot sebesar 70% (tujuh puluh persen)
dari bobot capaian kinerja organisasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2).
Paragraf 1
Unsur Kinerja Capaian Penerimaan Pajak
Pasal 6
(1) Kinerja Capaian Penerimaan Pajak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a merupakan
persentase capaian penenmaan pajak Direktorat
Jenderal Pajak yang dihitung dengan membandingkan
Penerimaan Pajak Neto DJP dalam 1 (satu) tahun
anggaran dengan target penenmaan pajak tahun
anggaran yang sama.
(2) Target penerimaan pajak sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) merupakan target penerimaan pa�ak tercantum
dalam Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara dan perubahannya.
(3) Kinerja Capaian Penerimaan Pajak sebagaimana
dimaksud pada ayat ( 1 ) memiliki bobot sebesar 40%
(empat puluh persen) dari bobot parameter kinerja
penerimaan pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
ayat (2).
(4) Kinerja Capaian Penerimaan Pajak sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas kinerja capaian
penerimaan pajak:
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 7 -
a. KP;
b. Kanwil DJP; clan
c. KPP, termasuk KP2KP yang secara struktural berada
di bawah KPP dimaksud.
(5) Kinerja Capaian Penerimaan Pajak sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditentukan sebagai berikut:
a. KP menggunakan persentase dari perbandingan
antara Penerimaan Pajak Neto DJP dalam 1 (satu)
tahun anggaran dengan target penerimaan pajak
nasional dalam tahun anggaran yang sama.
b. Kanwil DJP menggunakan persentase dari
perbandingan antara Penerimaan Pajak Neto Kanwil
DJP dalam 1 (satu) tahun anggaran dengan target
penerimaan pajak Kanwil DJP yang bersangkutan
dalam tahun anggaran yang sama.
c. KPP menggunakan persentase dari perbandingan
antara Penerimaan Pajak Neto KPP dalam 1 (satu)
tahun anggaran dengan target penerimaan pajak
KPP yang bersangkutan dalam tahun anggaran yang
sama.
(6) Target penerimaan pajak Kanwil DJP dan Penerimaan
Pajak Neto Kanwil DJP sebagaimana dimaksud pada ayat
(5) huruf b serta target penerimaan pajak KPP dan
Penerimaan Pajak Neto KPP sebagaimana dimaksud pada
ayat (5) huruf c, ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak.
(7) Dalam keadaan tertentu, Menteri dapat menetapkan
besaran lain sebagai pengganti dasar target penerimaan
pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (5) .
(8) Penghitungan Kinerja Capaian Penerimaan Pajak
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada
rentang Kinerja Capaian Penerimaan Pajak sebagai
berikut:
a. peringkat 1 dengan capaian kinerja penenmaan
pajak 100% (seratus persen) atau lebih dari target
penerimaan pajak;
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 8 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
-9-
- Paragraf 2
Unsur Kinerja Pertumbuhan Penerimaan Pajak
Pasal 7
(1) Kinerja Pertumbuhan Penerimaan Pajak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b merupakan
perbandingan realisasi pertumbuhan p_�nerimaan pajak 1
(satu) tahun anggaran dengan target pertumbuhan
penerimaan pajak tahun anggaran yang bersangkutan.
(2) Realisasi pertumbuhan penerimaan pajak sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari perbandingan
antara Penerimaan Pajak Neto DJP dalam 1 (satu) tahun
anggaran dan Penerimaan Pajak Neto DJP tahun
anggaran sebelumnya.
(3) Target pertumbuhan penenmaan pajak sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari perbandingan
antara target penerimaan pajak sebagaimana tercantum
dalam Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara dan perubahannya dalam 1 (satu)
tahun anggaran dan Penerimaan Pajak Neto DJP tahun
anggaran sebelumnya.
(4) Kinerja Pertumbuhan Penerimaan Pajak sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) memiliki bobot sebesar 60%
(enam puluh persen) dari parameter kinerja penerimaan
pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2).
(5) Kinerja Pertumbuhan Penerimaan Pajak sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas kinerja capaian
pertumbuhan penerimaan pajak:
a. KP;
b. Kanwil DJP; dan
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 10 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 11 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 12 -
Bagian Kedua
Parameter Kinerja Pendukung Penerimaan Pajak
Pasal 8
(1) Kinerja pendukung penenmaan pajak rr:emiliki bobot
sebesar 3 0% (tiga puluh persen) dari bobot capaian
kinerja organisasi sebagaimana dima�sud dalam Pasal 4
___
ayat (2).
(2) Kinerja pendukung penenmaan pajak sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas unsur:
a. perspektif customer,
b. perspektif internal process; dan
c. perspektif learning and growth.
(3) Unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (2) memiliki
bobot:
a. perspektif customer sebesar 20% (dua puluh persen);
b. perspektif internal process sebesar 40% (empat
puluh persen); dan
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 13 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 14 -
BAB III
STATUS CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Pasal 9
(1) Capaian kinerja organisasi berupa:
a. hasil penghitungan yang diperoleh dari nilai kinerja
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 15 -
BAB IV
KRITERIA CAPAIAN KINERJA PEGAWAI
Pasal 10
(1) Capaian kinerja pegawai sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (1) huruf b merupakan hasil penilaian
kinerja yang dilakukan sesuai dengan ketentuan
mengenai penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil
dan pengelolaan kinerja di lingkungan Kementerian
Keuangan.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 16 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 17 -
Jenderal Pajak.
(9) Penghitungan hasil capaian kinerja pegawai sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (8) tidak
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 18 -
BAB V
STATUS CAPAIAN KINERJA PEGAWAI
Pasal 11
(1) Capaian kinerja pegawai yang merupakan hasil dari
pemeringkatan kinerja pegawai dikonversikan menjadi
status capaian kinerja pegawai.
(2) Penetapan konversi status capaian ki:lerja pegawai
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berl3.ku ketentuan
sebagai berikut:
a. status S untuk peringkat 1 sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10 ayat (6) huruf a dengan nilai 100%
(seratus persen);
b. status A untuk peringkat 2 sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10 ayat (6) huruf b deng3.n nilai 97 , 5%
(sembilan puluh tujuh koma lima pers�n); · · s·'
..
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 19 -
BAB VI
KRITERIA KARAKTERISTIK ORGANISASI
Pasal 12
(1) Karakteristik organisasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (2) merupakan penggolongan unit
organ1sas1 Direktorat Jenderal Pajak dengan
mempertimbangkan beban kerja, risiko kerja, demografi
letak unit kerja, dan karakteristik sosial ekonomi
setempat.
(2) Karakteristik organisasi sebagaimana dimaksud pada
ayat ( 1) terdiri atas parameter:
a. klasifikasi unit; dan
b. klasifikasi wilayah.
(3) Klasifikasi unit sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf a merupakan penggolongan unit orgamsas1
Direktorat Jenderal Pajak yang ditetapkan oleh Direktur
Jenderal Pajak berdasarkan pertimbangan beban kerja,
risiko kerja dan/ atau target penerimaan pajak, unit
organisasi tahun sebelumnya.
(4) Klasifikasi wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf b merupakan penggolongan wilayah unit organisasi
Pasal 13
( 1) Klasifikasi unit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12
ayat (2) huruf a, yaitu:
a. kantor utama, terdiri atas:
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 20 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 21 -
Pasal 14
( 1) Klasifikasi unit KP2KP mengikuti penetapan klasifikasi
unit KPP Pratama yang secara struktural berada di atas
KP2KP dimaksud.
(2) Dalam hal terdapat pemecahan unit organisasi menjadi 2
(dua) atau lebih unit orgamsas1 baru, penetapan
klasifikasi unit orgamsas1 baru tersebut mengikuti
penetapan unit orgamsas1 lama sampai dengan
diterbitkannya penetapan klasifikasi unit organisasi baru
oleh Direktur Jenderal Paj ak.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 22 -
Pasal 1 5
( 1) Penggolongan wilayah unit organisasi Direktorat Jenderal
Paj ak berdasarkan · pertimbangan geografis clan
karakteristik sosial ekonomi setempat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12 ayat (4) , paling sedikit
memperhatikan unsur sebagai berikut:
a. indeks biaya hidup; dan
b. ketersediaan fasilitas dan aksesibilitas .
(2) Penggolongan wilayah unit orgarnsas1 sebagaimana
dimaksud pada ayat ( 1 ) dikelompokkan menjadi 5 (lima)
wilayah se bagai berikut:
a. wilayah 1 ;
b. wilayah 2 ;
c. wilayah 3;
d. wilayah 4 ; clan
e. wilayah 5 .
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 23 -
Pasal 1 6
( 1) Parameter dari karakteristik orgamsas1 se bagaimana
dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) menjadi dasar
penentuan konstanta dalam penghitungan pemberian
Tunj angan Kinerja bagi Pegawai Direktorat Jenderal Pajak.
(2) Konstanta sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan nilai yang diperoleh dari kombinasi aritara
klasifikasi unit se bagaimana dimaksud dalam Pas al 1 3
dan klasifikasi wilayah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 15 dengan be saran paling rendah 1 , 0000
(satu koma nol) sampai dengan paling tinggi 1 , 3000
( satu koma tiga nol) .
(3) Konstanta yang digunakan sebagai dasar penghitungan
pemberian Tunjangan Kinerja merupakan konstanta dari
unit qi�ganisasi terakhir tempat pegawai ditugaskan.
(4) Rincian tabel konstanta sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(5) Bagi Tenaga Pengkaj i di kantor pusat Direktorat Jenderal
Pajak, ditetapkan konstanta dengan nilai sebesar 1 , 1 500
(satu koma lima belas) .
BAB VII
RUMUS PENGHITUNGAN
DASAR PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA
Pasal 1 7
Hasil dari:
a. penghitungan capaian kinerja orgamsas1 sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 , Pasal 7, dan Pasal 8 , pada suatu
tahun;
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 24 -
Pasal 1 8
(1) Penghitungan Tunjangan Kinerja yang dibayarkan kepada
pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat ( 1 )
dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Tunj angan Kinerja =
Pasal 1 9
Nilai Kinerja atas suatu tahun berlaku untuk pembayaran
Tunj angan Kinerja dalam suatu periode dengan jangka waktu
1 2 (dua belas) bulan.
BAB VIII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 20
Tunj angan kinerj a tertinggi yang diterima oleh pej abat
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini, dijadikan
sebagai dasar penghitungan untuk pembayaran tunjangan
kinerj a Menteri Keuangan selaku menteri yang mengepalai
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 25 -
Pasal 2 1
(1) Bagi pej abat di luar lingkungan Direktorat Jenderal Paj ak
yang ditugaskan oleh pej abat yang berwenang untuk
bekerj a di lingkungan Direktorat Jenderal Paj ak dan
melaksanakan tugas dan fungsi Direktorat J enderal
' -·
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 26 -
Pasal 2 2
Pemberian Tunj angan Kinerj a bagi pegawai d i lingkungan
Direktorat Jenderal Pajak tetap mem:;>ertimbangkan
penegakan disiplin pegawai sebagaimana diatur dalam
ketentuan Peraturan Menteri mengenai penegakan disiplin di
lingkungan Kementerian Keuangan.
Pasal 2 3
(1) Terhadap pegawai Direktorat Jenderal Paj ak yang
dipindahtugaskan ke unit dan/ atau jabatan lain dalam
satu tahun anggaran, penghitungan capaian kinerj a
organisasi dan capaian kinerja pegawai serta konstanta
untuk dasar pemberian Tunj angan Kinerj a berlaku
keten tuan se bagai beriku t:
a. capaian kinerj a organisasi sebagaima.na dimaksud
dalam Pasal 6, Pasal 7, dan Pa�f.11 8 serta capaian
kinerj a pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal
10 dan Pasal 11 berdasarkan capaian kinerj a
orgarnsas1 dan capaian kinerja pegawai pada unit
organ1sas1 lama, sampai dengan ditetapkannya
capaian kinerja organisasi dan capaian kinerj a
pegawai pada unit organisasi baru; dan
b. konstanta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 6
ayat ( 1 ) ditentukan berdasarkan unit orgarnsas1
terakhir tempat pegawai ditugaskan.
(2) Terhadap pegawai Direktorat Jenderal Pa:ak yang pada
suatu tahun tidak memiliki Nilai Kinerja, Tunj angan
Kinerja diberikan sebesar 90% (sembilan puluh persen)
dari besaran Tunj angan Kinerj a dalam Lampiran
Peraturan Presiden sampai dengan ditetapkannya Nilai
Kinerja.
Pasal 24
Terhadap pemberian Tunj angan Kinerj a sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat ( 1 ) dan Pasal 2 1 ayat ( 1 ),
dilakukan validasi oleh pej abat yang berwenang sesuai
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 27 -
Pasal 25
(1) Untuk masa transisi pembayaran Tunj angan Kinerj a
dalam kurun waktu tanggal 1 Januari 20 1 8 sampai
dengan tanggal 30 Juni 20 1 8 , berlaku ketentuan sebagai
berikut:
a. dalam hal penenmaan paj ak neto 1 (satu) tahun
anggaran yang ditetapkan dalam Laporan Keuangan
Kementerian Keuangan tahun 20 1 7 belum selesai
dilakukan pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa
Keuangan, sehingga Nilai Kinerja belum dapat
dihitung, Tunjangan Kinerja diberikan sebesar 90%
(sembilan puluh persen) dari besaran Tunjangan
Kinerja dalam Lampiran Peraturan Presiden;
b. penyesuaian pembayaran Tunjangan Kinerja dilakukan
sepanJang Nilai Kinerja telah dihitung dengan
mendasarkan pada Laporan Keuangan Kementerian
Keuangan tahun 20 1 7 yang telah selesai dilakukan
'· .•"'
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 28 -
Pasal 26
( 1) Apabila sampai dengan tanggal 30 Juni tahun
bersangkutan Laporan Keuangan Kementerian Keuangan
belum selesai dilakukan pemeriksaan oleh Badan
Pemeriksa Keuangan, sehingga Nilai Kinerja belum dapat
dihitung, pembayaran Tunjangan Kinerj a dalam kurun
waktu tanggal 1 Juli tahun bersangkutan sampai dengan
Nilai Kinerj a telah dapat dihitung, diberikan sebesar 90%
(sembilan puluh persen) dari besaran Tunj angan Kinerj a
dalam Lampiran Peraturan Presiden.
(2) Penyesuaian pembayaran Tunj angan Kinerj a dilakukan
sepanJang Nilai Kinerj a telah dihitung dengan
mendasarkan pada Laporan Keuangan Kementerian
Keuangan yang telah selesai dilakukan pemeriksaan oleh
Badan Pemeriksa Keuangan, terhitung mulai tanggal 1
Juli tahun yang bersangkutan.
(3) Pembayaran Tunjangan Kinerja setelah dilakukan
penyesuaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ,
dilakukan dalam kurun waktu mengikuti periode sesuai
dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 2 5
ayat (3) .
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 27 � .·
,,, ..,
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 29 -
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 Desember 20 1 7
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd .
SRI MULYANI INDRAWATI
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 29 Desember 2 0 1 7
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd .
WIDODO EKATJAHJANA
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 30 -
LAMPI RAN
PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 211 / PMK.03 / 2017
TENT ANG
TATA CARA PENGHITUNGAN TUNJANGAN KINERJA
PEGAWAI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JE�DERAL PAJAK
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 31 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 32 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 33 -
' 2-6-0-
4-'-
-- Yo- X 1 00 % = 1 5,35 %
2 7 , 7 5%
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 34 -
Kanwil DJP Jkt I 17.280 23.712 24.213 37 , 22% 40, 12% 107 ,79%
Kanwil D J P J k t II 23.448 3 2.813 29.833 3 9 , 94% 27 , 23% 6 8 ,18%
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 35 -
realisasi penerimaan paj ak 2 0X7 dan 2 0X6 untuk beberapa KPP pada
Kanwil DJP Jakarta VI sebagai berikut:
KPP Prtm Jkt 1 989.314 1.420. 075 1 . 635.240 43,54% 65,29% 149,95%
KPP Prtm Jkt 2 1 . 895. 538 2.763. 931 2 . 578.221 45,81% 36,02% 78,61%
KPP Prtm Jkt 3 9.775 . 340 12. 034.535 10.390.935 23,11% 6 , 30% 27,25%
KPP Prtm Jkt 4 611 .020 942.705 542.616 54, 28% -11, 20% -20,62%
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 36 -
2) Perspektif Internal Process yang merupakan proses kerj a inti dari DJP
dan menggambarkq.n kegiatan yang berada dalam kendali DJP; dan
3) Perspektif Leaming and Growth bersifat supporting yang merupakan
kondisi S D M , Keuangan, Organisasi maupun IT DJP yang dapat
dikondisikan untuk mendukung internal proses yang ingin dicapai .
Stakeholder 2 5% -
Customer
1 5% 2 0%
Internal Proces
30% 40%
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 37 -
(40% x 1 06 , 08%) +
(40% x 1 1 2 , 78%)
1 1 1 , 09%
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 38 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 39 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
�
- 40 -
Kolom:
( 1 ) Sudah j elas
(2) Sudah j elas
(3) Sudah jelas
(4) Hasil penilaian kinerja yang dilakukan sesuai dengan ketentuan yang mengatur pengelolaan kinerja Pegawai Negeri Sipil di
lingkungan Kementerian Keuangan
(5) Hasil penilaian kinerja yang dilakukan sesuai dengan ketentuan yang mengatur penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil
(6) Hasil penghitungan 70% dari Nilai Kinerj a Pegawai ditambah 30% dari Nilai Prestasi Kerj a Pegawai
(7) Nilai berdasarkan pertimbangan atasan langsung pegawai dan diputuskan dalam Sidang Pemeringkatan
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 41 -
. .. . • 1 .._.;, t''
.
. ..;l � '.
-
... :.·1 ·1 �\·�· '•: :..1. ·: •·.'• " I , ' "'. '",� , ·t·,:· J_ r�·;i; ':� ,
·
". -•
. } 1·L .(,.-./ ;;.,;�i .· . ,·,· •, / - ·-'�·f� .. :1
' ":1" · ·
·'·"
Status S teratas
·
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 42 -
E. KARAKTERISTIK O RGANISASI
3. Tabel Konstanta
Tabel konstanta merupakan nilai yang merepresentasikan kombinasi
antara Klasifikasi Unit dan Klasifikasi Wilayah yang digunakan
digunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan untuk
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 43 -
4. kantor Wilayah 1 1 , 1 1 00
pratama Wilayah 2 1 ,0825
madya Wilayah 3 1 ,0550
Wilayah 4 1 , 0275
Wilayah 5 1 , 0000
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 44 -
KPP Pratama ABC pada tahun 2 0XO mencapai realisasi penerimaan paj ak
neto sebesar Rp2 . 092 . 000 . 00 0 . 00 0 , 00 . Target penerimaan paj ak tahun
2 0X l sebesar Rp2 . 6 5 0 . 000 . 00 0 . 000 , 00 dengan realisasi penerimaan paj ak
neto tahun 2 0X l Rp2 . 500 . 0 00 . 000 . 00 0 , 00 . Target penerimaan paj ak
nasional pada 2 0X l sebesar Rp l . 345 . 000 . 000 . 000 . 00 0 , 0 0 . Target
penerimaan paj ak rata-rata KPP Pratama yang tidak termasuk Kantor
M adya pada 2 0X l sebesar Rp l . 3 58 . 00 0 . 0 00 . 00 0 , 00 .
Penghitungan besaran Tunj angan Kinerj a tiap bulan yang diterima oleh
B apak AB pada 2 0X2 sebagai berikut:
1. M enghitung Capaian Kinerj a Organisasi
a. Menghitung Kinerj a Penerimaan Paj ak
1) Menghitung Kinerj a Capaian Penerimaan Paj ak
a) Menghitung kinerj a capaian penerimaan paj ak
9 4 , 34%
b) Menentukan peringkat dan nilai kinerj a capaian penerimaan
paj ak
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 45 -
penerimaan paj ak
=
=
[ 2. 6 s o .o o o. o o o. o o o, o o
_ i]x lOO%
2 . 0 92. 0 0 0.0 0 0 .0 0 0, 0 0
= 26,67%
2 0XO
penerimaan paj ak
= [ 2. . S. 0 0.0 0 0. 0 0 0. 0 0 0, 0 0
- 1] x l 0 0%
2 . 0 92 . 0 0 0. 0 00 . O OOJOO
1 9 , 50%
c) Menghitung kinerj a pertumbuhan penerimaan paj ak
Kinerj a pertumbuhan penerimaan paj ak KPP Pratama
ABC adalah sebagai berikut:
Kinerj a pertumbuhan re: a l i s asi p e:r tu-m buhan p e:neri·maan pajak 2 0...Y l
X lOOO/o
tarJl e:t :p-e-rtum buh an p en e-rima an p a fak 2 0X1
penerimaan paj ak
1 9', S O %
2 6. . 6 7%
x 1 00%
73, 1 2%
d) Menentukan peringkat dan nilai kinerj a pertumbuhan
penerimaan paj ak
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 46 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 47 -
20%
c. Pengkonversian Nilai Capaian Kinerj a PegawF1 i menj adi Status
Capaian Kinerj a Pegawai
Status capaian kinerj a pegawa1 ditentukan berdasarkan tabel
berikut ini:
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 48 -
www.jdih.kemenkeu.go.id
(
- 49 -
Rp 1 3 . 9 86 . 750
Rp l 4 . 876 . 1 67,43
atau 1 06 , 36% dari Rp 1 3 . 9 86 . 750
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd .
SRI MULYANI INDRAWATI
www.jdih.kemenkeu.go.id