Anda di halaman 1dari 11

Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami ucapkan puja
dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial tentang evidence based dentistry.

Laporan tutorial ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan tutorial ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan tutorial ini.

Akhir kata kami berharap semoga laporan tutorial ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.

Padang, Agustus 2017

Penyusun
Daftar Isi

Kata pegantar........................................................................................i

Skenario................................................................................................1

Terminologi..........................................................................................1

Rumusan masalah.................................................................................2

Analisa masalah....................................................................................2

Skema...................................................................................................3

Tujuan pembelajaran (Learning


objectif)................................................................................................3

Kumpulan informasi.............................................................................5

Daftar pustaka......................................................................................ii
Modul 1
Evidence Based Dentistry
Skenario 1

Seorang pasien datang ke dokter gigi mengeluhkan giginya berlubang dan sakit jika
makan. Dokter gigi menjelaskan dari hasil pemeriksaan perawatan yang akan dilakukan adalah
ekstraksi. Pasien menolak, karena dari informasi yang didapat pencabutan gigi atas akan
menyebabkan kebutaan.

Dokter gigi menjelaskan kepada pasien berdasarkan evidence based dentistry bahwa hal
itu tidak benar. Bagaimana saudara membantu pasien mencari informasi tersebut?

Langkah Seven Jumps

1. Mengklarifikasi terminologi yang tidak diketahui dan mendefinisikan hal-hal yang dapat
menimbulkan kesalahan interpretasi.
2. Menentukan masalah .
3. Menganalisa masalah melalui brain storming dengan menggunakan prior knowledge.
4. Membuat skema atau diagram dari komponen-komponen permasalahan dan mencari
korelasi dan interaksi antar masing-masing komponen untuk membuat solusi secara
terintegrasi.
5. Memformulasikan tujuan pembelajaran/ learning objectives.
6. Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet, dan lain-lain.
7. Sintesa dan uji informasi yang telah diperoleh.

A. TERMINOLOGI

Ekstraksi : Pencabutan gigi dari tulang alveolar.


Evidence based dentistry : pendekatan dalam praktek dokter gigi untuk kepentingan dan
kekuatan suatu bukti, serta pemanfaatan bukti mutakhir penelitian yang sahih dalam
pengobatan pasien.

1
B. RUMUSAN MASALAH

1. kenapa dokter melakukan ekstraksi?


2. Kenapa berdasarkan EBD ekstraksi tidak menyebabkan kebutaan?
3. Kenapa dokter gigi harus menjelaskan hal tersebut berdasarkan EBD?
4. Kenapa gigi berlubang bisa menyebabkan sakit?
5. Apa saja penyebab gigi berlubang?
6. Kenapa pasien menolak ekstraksi?
7. Apa hal-hal yang diperhatikan selama ekstraksi?
8. Keluhan seperti apa saja yang dapat di atasi dengan ekstraksi?
9. Apa dampak tidak dilakukannya ekstraksi?
10. Apa saja cara lain selain ekstraksi untuk pengobatan gigi sakit

C. ANALISA MASALAH

1. a. Adanya gigi berlubang dan sakit jika makan


b. Adanya gigi baru menghalangi gigi sebelumnya
c. Gigi yang sakit terlalu parah
d. Tambalan yang menyebabkan sakit pada gigi
2. Karena saraf mata dan saraf gigi itu berbeda sehingga tidak ada hubungan antara cabut
gigi dengan kerusakan mata. Pencabutan gigi yang dilakukan sembarangan memang bisa
membahayakan. Namun tidak sampai menyebabkan kebutaan, hanya yang dikhawatirkan
adalah terjadinya infeksi yang menyebabkan bengkak.
3. a. Tidak semua pasien memahami ilmu kedokteran gigi.
b. EBD berdasarkan bukti ilmiah
4. a. Karena infeksi bakteri.
b. Karena adanya karies.
5. a. Makanan sisa pada gigi
b. Kebersihan mulut dan gigi
c. Reaksi gula dan bakteri
2
d. Merokok dan minuman alkohol
6. a. Alasan pribadi pasien
b. Kurangnya pengetahuan pasien.
c. Sumber informasi yang salah.
7. a. Pasien mematuhi dokter
b. Dokter memperhatikan cara yang benar.
c. Melihat kondisi gigi.
d. Melihat kondisi pasien
e. Menjelaskan dampak dan manfaat ekstraksi
f. Kebersihan alat
8. a. Mematikan saraf gigi
b. Gigi sudah berlubang dan tidak sakit.
c. Gigi baru yang mengganggu gigi yang lain
d. Gigi susu yang belum dicabut
9. Bisa menyebabkan infeksi
10. Penambalan, mempertahankan gigi, dan diberi obat penghilang rasa sakit.

3
D. SKEMA
Pasien dengan gigi berlubang
bbebbberlubang

Pemeriksaan dokter gigi

Ekstraksi

Sumber informasi Pengetahuan terbatas Alasan pribadi

Kebutaan Dokter gigi menjelaskan EBD

Kesamaan informasi antara pasien


dan dokter

E. TUJUAN PEMBELAJARAN / LEARNING OBJECTIVE

1. Menjelaskan sejarah ilmu pengetahuan

2. Menjelaskan proses evidence based dentistry

3. Menjelaskan tujuan evidence based dentistry

4. Menjelaskan kegunaan evidence based dentistry

5. Menjelaskan hambatan dalam evidence based dentistry

6. Menjelaskan cara mencari sumber informasi

7. Menjelaskan cara menyaring informasi

8. Menjelaskan cara menyimpulkan informasi

4
F. KUMPULAN INFORMASI

1. Menjelaskan sejarah ilmu pengetahuan

Menurut Amsal Bakhtiar, sejarah ilmu pengetahuan dibagi menjadi 4 periode, yaitu:

1. periode yunani kuno


zaman ini berlangsung dari abad 6 SM sampai abad 6 M. Zaman ini menggunakan sikap
an inquirig attitude ( suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis) dan tidak
menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap receptive attitude (sikap menerima
begitu saja. Sehingga pada zaman ini ilmu filsafat tumbuh dengan subur.
2. periode islam
menurut Harun Nasution, keilmuan berkembang pada zaman islam klasik (650-1250M).
Keilmuan ini dipengaruhi oleh persepsi tentang bagaimana tingginya kedudukan akal
yang terdapat dalam alquran dan hadis.
3. masa renaisans dan modern
adalah periode perkembangan peradaban yang terletak di ujung atau sesudah abad
kegelapan sampai muncul abad modern.
4. periode kontemporer
zaman ini bermula dari abad 20 M dan masih berlangsung hingga saat ini. Zaman ini
ditandai dengan adanya teknologi canggih, dan spesialisasi ilmu-ilmu yang semakin
tajam dan mendalam. (sumber: Amsal Bakhtiar. 2013. Filsafat ilmu. Jakarta : Raja
Grafindo Persada)

2. Menjelaskan proses evidence based dentistry

Definisi Evidence Based Dentistry

 Evidence Based Dentistry adalah pendekatan dalam praktek klinik dokter gigi untuk
kepentingan dan kekuatan suatu bukti, serta pemanfaatan bukti mutakhir penelitian yang
sahih dalam pengobatan pasien.

(sumber: menurut Supriatno, drg,M. Kes.,ph,D)

Langkah-langkah Evidence Based Dentistry :

 Identifikasi dan formulasi masalah

a. Focus question : pertanyaan terarah

b. Relevance question : pertanyaan sesuai dengan masalah pasien seperti aspek

5
etiologi,diagnosis, terapi dan prognosis

c. Searchable question : pertanyaan yg dapat ditelusuri

 Mencari atau menelusuri bukti :

1. Bibliografi data base / website bidang kesehatan : MEDLINE, Pubmed dan EMBASE
2. Embase mencakup literatur bidang kedokteran dari 110 negara
3. Medline mencakup lebih dari 3.900 jurnal kedokteran yg terbit di USA dan 70 negara
4. Pubmed : salah satu website bid. Kesehatan yg sebagian besar artikelnya dapat diakses
gratis (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/)

 Kajian kritis terhadap bukti :

1. Desain metodologi : cara melakukan randomisasi untuk menentukan tingkat validitas


artikel
2. Menentukan besar sampel
3. Menilai hasil untuk menentukan artikel ini penting atau tidak

 Menerapkan hasil kajian kritis kepada pasien dan evaluasi

1. Membandingkan scr komprehensif keadaan pasien dalam makalah dengan pasien kita
2. Evaluasi, apakah artikel tsb dpt diterapkan pada pasien kita.

(sumber: Menurut Supriatno, drg,M. Kes.,ph,D)

3. Menjelaskan tujuan evidence based dentistry

 Mensintesis bukti terbaik dan memberikan dasar untuk pedoman praktek klinis
 Membantu proses pengambilan keputusan klinik untuk kepentingan pencegahandiagnosis
terapeutik maupun rehabilitasi yang didasarkan pada bukti ilmiah terkini yangterpercaya
dan dapat dipertanggung jawabkan.
 Untuk menemukan diagnosis pasti
 Untuk menemukan apa terapi terbaru
 Untuk mensurvey suatu cakupan yang luas tentang jurnal medis yang
menerapkanukuran2 tegas untuk mutu dan kebenaran riset dalam mengembangkan
kemampuan berfikir kritis.
 Untuk merencanakan pemeriksakan
 Memungkinkan adanya penelitian yang berkualitas tinggi, lebih relefan dan
berorientasike klinis yang akan meningkatkan kualitas perawatan pada pasien dan sebagai
hasilnyadiperoleh peningkatan reputasi profesi.
 Untuk menentukan apakah suatu pengobatan sudah benar sesuai dengan hukum
 Diharapkan akan didapatkan hasil yang optimal dlm pengobatan, kualitas dari
kehidupanserta perubahan dari kebiasaan dokter. (sumber: Menurut Supriatno, drg,M.
Kes.,ph,D)
 6
4. Menjelaskan kegunaan evidence based dentistry

 Memperoleh study penelitian kritis


 Memperbaiki derajat kesehatan dan perawatan
 Untuk memperoleh informasi yang sahih an mutahir dalam mengobati pasien
 Membantu dalam memilih artikel yang relefan yang mana artikel tersebut dipakai sebagai
pedoman pemutusan diagnosa bagi pasien
 Terhindar dari kesalahan prespsi dalam berbagai aspek seperti diagnosis, terapi atau
prognosis.
 Meningkatkan kualitas pelayanan dan out come klinis
 Dapat mengintegrasikan kemampuan klinisnya dengan kemampuan pelacakan bukti
eksternal yang terbaik dan tersedia dari riset yang sistematis.

(sumber: Menurut Supriatno, drg,M. Kes.,ph,D)

5. Menjelaskan hambatan dalam melakukan evidence based dentistry

 Menyembunyikan kegagalan suatu karya ilmiah.


 Kurangnya informasi dan fasilitas teknologi
 Kurangnya kemampuan untuk melakukan kajian secara kritis terhadap suatu masalah
 Membutuhkan waktu yang lama dalam memproses evidence based dentistry
(sumber: Widyahening. 2009, pengantar evidence based dentistry)

6. Menjelaskan cara mencari sumber informasi

Teknologi membawa perubahan yang luar biasa terhadap perilaku dan cara mencari informasi.
Sumber- sumber tradisional: rekan-rekan sejawat, buku-buku pegangan, materi-materi cetakan,
dan publikasi ilmiah. Cara baru mencari informasi yang digunakan insyiur yaitu world wide web.
Mereka dapat dengan mudah mengakses web, sama mudahnya dengan mengakses buku-buku
referensi atau megunjungi perpustakaan terdekat. (sumber: buku pengantar engineering, hal 140.
Erlangga)

7. Menjelaskan cara menyaring informasi

 Cek terlebih dahulu sumber informasi


 Jangan mengambil informasi dari satu sumber
 Jika mengambil informasi dari jejaring sosial, ambillah dari akun resmi
 Bedakan mana yang termasuk fakta dan opini
(sumber: Agnezt Nina, cara cerdas menyaring informasi)

8. Menjelaskan cara menyimpulkan informasi

 Mendengarkan dengan teliti informasi yang disampaikan


 Menafsirkan pokok-pokok informasi (5w + 1H) yang telah disampaikan
7
 Menentukan pokok pikiran
 Menulis kembali pokok-pokok informasi tersebut secara ringkas.
(sumber: Triyani. 2014)

8
DAFTAR PUSTAKA

 Amsal Bakhtiar. 2013. Filsafat ilmu. Jakarta : Raja Grafindo Persada


 Agnezt Nina, cara cerdas menyaring informasi)
 Triyani. 2014
 Supriatno, drg,M. Kes.,ph,D)
 Widyahening. 2009, pengantar evidence based dentistry)

Anda mungkin juga menyukai