Anda di halaman 1dari 2

1.

Definisi Traumatik Injuri

Traumatic injury adalah injury yang dapat bersifat fisik (badan) atau emosional yang

dihasilkan oleh luka luka fisik atau mental, atau shock. Traumatic dental injury atau dental

trauma merupakan injury yang terjadi pada mulut, termasuk gigi, bibir, gusi, lidah, dan

tulang rahang. Traumatic dental injury umumnya merupakan kombinasi trauma jaringan

lunak peri-oral, gigi, dan jaringan pendukungnya. Traumatic Dental Injuries (TDI) atau luka

trauma dental di klasifikasikan berdasarkan beberapa faktor seperti etiologi, anatomi,

patologi, pertimbangan terapeutik, dan derajat keparahannya.

2. Etiologi Traumatik Injuri

Traumatic Dental Injury terjadi oleh benturan yang dapat menyebabkan energi mekanis

yang cukup untuk menghasilkan suatu injuri/luka. Peristiwa TDI terjadi karena aktivitas yang

menyebabkan kejadian TDI seperti jatuh, benturan, aktivitas fisik diwaktu senggang,

kecelakaan lalu lintas, permaian yang kasar, kekerasan, penggunaan gigi yang tidak sesuai,

serta menggigit benda keras. Perilaku manusia seperti pengambilan resiko, masalah

hubungan dengan kawan, hiperaktivitas, dan perilaku stress juga merupakan penyebab

terjadinya TDI.

a Jatuh dan benturan

Sering terjadi pada anak dan orang tua. Seperti jatuh dari tangga, di garasi, teras, dan anak2

pada area bermain.

b Aktivitas fisik (olahraga)


Olahraga beresiko tinggi terhadap Tdi contohnya American football, hockey, ice hockey,

lacrosse, martial sport, rugby, dan skating. Olahraga yang beresiko medium misalnya basket,

selam, squash, gymnastic, parachuting, dan waterpolo.

c Kecelakaan lalu lintas

Termasuk kedalamnya pejalan kaki, sepeda, dan mobil/motor. Trauma disini didominasi oleh

multiple dental injuri, meliputi tulang pendukung, jaringan lunak, bibir, dan dagu.

d Penggunaan gigi yang tidak sesuai

Contohnya adalah menggigit pulpen, membuka bungkus makanan, memotong atau

memegang barang dengan gigi, dan lainnya.

e Menggigit benda keras

TDI dapat terjadi pada pasien pemakai tindikan pada lidah dan oral. Tindikan telah

dilaporkan dapat mengakibatkan potong dan frakturnya suatu gigi dan restorasi, kerusakan

pulpa, gigi yang retak, dan abrasi gigi.

f Keadaan sakit, keterbatasan fisik

Penderita epilepsi, cerebral palsy, anemia, dan kepusingan beresiko mengalami TDI.

g Penyiksaan fisik

Penyiksaan dan pemukulan terhadap anak atau orang sering mengakibatkan terjadinya TDI.

Pasien-pasien tersebut dibawa ke rumah sakit karena trauma fasial. Penyembuhan fraktur

multipel pada gigi atau rahang, terutama dengan tahapan penyembuhan yang berbeda dapat

menjadi tanda terjadinya suatu penyiksaan. Pukulan saat berkelahi pun termasuk pada

kategori ini. Penyiksaan ini sering mengakibatkan kegoyangan, avulsi, atau fraktur gigi dan

laserasi jaringan lunak.

Anda mungkin juga menyukai