SKENARIO 2
“STENOSIS ARTERI RENALIS”
Ny Susi (35 thn) datang ke drg dengan membawa surat rujukan dari dokter spesialis
jantung dan ternyata ia penderita “stenosis arteri renalis”. Ny Susi bercerita bahwa sudah lama
menderita penyakit tersebut dengan riwayat waktu kecil sering nyeri sendi yang berpindah -
pindah dan kadang bengkak. Untuk mencegah infeksi dokter memberikan suntikan penicillin
setiap bulan kepada Ny Susi.
Pada pemeriksaan intra oral ditemukan banyak kelainan pada gigi dan mulut Ny Susi
antara lain kalkulus supra dan sub gingival semua regio atas dan bawah, radiks gigi 15, 11, 26,
dan pulpitis gigi 36, 47, 45.
Drg mengajukan scalling dan ekstraksi gigi gangren karena mikroorganisme yang ada
akan menyebar ke jantung dan ginjal melalui sistim vaskuler. Namun Ny Susi takut karena
jantungnya sering berdebar – debar dan tensinya tinggi (170/80 mmHg), sudah beberapa kali
minum obat hipertensi tapi tidak turun – turun.
Stenosis arteri renalis : Terdiri dari 3 kata yaitu stenosis berarti penyempitan,
arteri berarti pembuluh darah yang membawa darah
yang kaya akan oksigen, dan renalis yang berarti ginjal.
Jadi stenosis arteri renalis adalah penyempitandari
pembuluh darah yang membawa darah ke ginjal.
Penicillin : Suatu zat yang mana dapat mengganggu pertumbuhan
atau bahkan mematikan bakteri secara alami dengan cara
menghambat pembentukan dinding sel bakteri.
Gigi gangren : Keadaan gigi dimana jaringan pulpanya sudah mati.
Hipertensi : Suatu kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan darah
dalam arteri yang menghambat suplai oksigen dan
nutrisi jaringan juga terhambat. Tekanan darah normal
yaitu tekanan sistoliknya <140 mmHg dan tekanan
diastolnya <90 mmHg.
Pulpitis : Suatu peradangan pulpa (bagian dalam gigi yang
mengandung saraf dan pembuluh dara) yang disebabkan
oleh karies, gigi fraktur dan lain lain.
Ekstraksi gigi : Suatu tindakan pencabutan gigi dari soketnya pada
tulang alveolar dengan menggunakan alat – alat
ekstraksi (forceps).
4. Apa hubungan kelainan pada gigi dan mulut Ny Susi dengan stenosis arteri renalis?
Keadaan gigi Ny Susi sudah parah, sehingga dapat menimbukan infeksi yang mana akan
masuk melewati pembuluh darah. Bakteri tersebut akan menyebar ke arteri sehingga
mengeluarkan enzim yang membentuk endapan lemak, sehingga terbentuk lah plak yang
menyumbat arteri sehingga terjadilah penyumbatan arteri renalis.
5. Kenapa hipertensi Ny Susi tidak turun turun meskipun telah meminum obat?
Karena Ny Susi mengalami stenosis arteri renalis dimana terjadi penyempitan pembuluh
darah. Akibat dari penyempitan pembuluh darah dapat mengakibatkan terhambatnya oksigen
(iskemia) ke organ organ lain terutama ginjal, sehingga terjadilah organ infark yang mana
membuat sel sel ginjal menjadi nekrosis. Hal inilah yang dapat mengganggu kinerja ginjal
dalam mengolah obat. Selain itu, mungkin juga dikarenakan obat yang diminum Ny Susi
belum tepat atau bakterinya telah resisten.
Keluhan pasien
Penyakit kardiovaskuler
Dirujuk ke drg
Resiko terjadinya penyakit arteri koroner bisa dikurangi dengan melakukan beberapa
tindakan :
Berhenti merokok
Menurunkan tekanan darah
Mengurangi berat badan
Melakukan olah raga.
- Stroke
Stroke terjadi akibat kurangnya aliran darah yang mengalir ke otak. Stroke termasuk
penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan kematian jaringan
otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak.
Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini bisa dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan
atau pecahnya pembuluh darah. Apabila oksigen sudah tidak bisa mensuplai jaringan otak
maka ini akan berakibat pada kematian. Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu:
Stroke iskemik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran
darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. Stroke iskemik ini dibagi menjadi 3 jenis :
1. Stroke Trombotik : proses terbentuknya thrombus yang membuat
penggumpalan.
2. Stroke Embolik : Tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah.
3. Hipoperfusion Sistemik : Berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh
karena adanya gangguan denyut jantung.
Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah
otak. Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi. Stroke
hemoragik ada 2 jenis :
1. Hemoragik Intraserebral: pendarahan yang terjadi didalam jaringan otak.
2. Hemoragik Subaraknoid: pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid
(ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi
otak).
- Tekanan Darah Tinggi (Irama Jantung Abnormal)
Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam
arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang
abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke,
aneurisma, gagal jantung, serangan jantung, dan kerusakan ginjal. Pada pemeriksaan tekanan
darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung
berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi
(diastolik). Tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik,
misalnya 120/80 mmHg, dibaca seratus dua puluh per delapan puluh. Hipertensi ada 2 :
Hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih,
tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran
normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut.
Hipertensi maligna adalah hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak diobati,
akan menimbulkan kematian dalam waktu 3-6 bulan. Hipertensi ini jarang terjadi, hanya 1
dari setiap 200 penderita hipertensi.
- Serangan Jantung
Serangan Jantung (infark miokardial) adalah suatu keadaan dimana secara tiba-tiba
terjadi pembatasan atau pemutusan aliran darah ke jantung, yang menyebabkan otot jantung
(miokardium) mati karena kekurangan oksigen. Serangan jantung biasanya terjadi jika suatu
sumbatan pada arteri koroner menyebabkan terbatasnya atau terputusnya aliran darah ke
suatu bagian dari jantung. terputusnya atau berkurangnya aliran darah ini berlangsung lebih
dari beberapa menit, maka jaringan jantung akan mati. Kemampuan memompa jantung
setelah suatu serangan jantung secara langsung berhubungan dengan luas dan lokasi
kerusakan jaringan (infark). Jika lebih dari separuh jaringan jantung mengalami kerusakan,
biasanya jantung tidak dapat berfungsi dan kemungkinan terjadi kematian. Bahkan walaupun
kerusakannya tidak luas, jantung tidak mampu memompa dengan baik, sehingga terjadi gagal
jantung atau syok.
- Nyeri Jantung (Angina)
Angina (angina pektoris) merupakan nyeri dada sementara atau suatu perasaan
tertekan, yang terjadi jika otot jantung mengalami kekurangan oksigen.
Kebutuhan jantung akan oksigen ditentukan oleh beratnya kerja jantung (kecepatan dan
kekuatan denyut jantung). Aktivitas fisik dan emosi menyebabkan jantung bekerja lebih berat
dan karena itu menyebabkan meningkatnya kebutuhan jantung akan oksigen. Jika arteri
menyempit atau tersumbat sehingga aliran darah ke otot tidak dapat memenuhi kebutuhan
jantung akan oksigen, maka bisa terjadi iskemia dan menyebabkan nyeri. Penyebab angina
adalah Stenosis katup aorta (penyempitan katup aorta), Regurgitasi katup aorta (kebocoran
katup aorta), Stenosis subaortik hipertrofik, Spasme arterial (kontraksi sementara pada arteri
yang terjadi secara tiba-tiba), Anemia yang berat. Nyeri juga bisa dirasakan di :
bahu kiri atau di lengan kiri sebelah dalam
punggung
tenggorokan, rahang atau gigi
lengan kanan (kadang-kadang)
- Penyakit Jantung Rematik.
Penyakit jantung rematik adalah kerusakan pada katup jantung karena demam
rematik, yang disebabkan oleh bakteri streptokokus. Demam rematik biasanya terjadi akibat
infeksi streptococcus pada tenggorokan. Gejala utamanya adalah :
nyeri persendian (artritis)
nyeri dada atau palpitasi (jantung berdebar) karena karditis
renjatan/kedutan diluar kesadaran (corea Sydenham)
ruam kulit (eritema marginatum)
benjolan kecil dibawah kulit (nodul).
- Penyakit Jantung Bawaan atau Kelainan Jantung Kongenital
Merupakan jenis penyakit jantung yang terjadi akibat kelainan jantung bawaan lahir ,
ini terjadi karena pembentukan jantung yang tidak sempurna selama didalam kandungan.
Penyebabnya :
pengaruh genetika, Seorang ibu dengan Penyakit ini, beresiko besar anaknya juga
ikut terkena.
paparan asap rokok selama kehamilan
mengkonsumsi jenis obat-obatan tertentu seperti lithium dan obat anti kejang
selama kehamilan
pengaruh dari diabetes melitus pada ibu hamil
adanya infeksi selama kehamilan seperti rubella
kelainan kromosom seperti syndrom down, sindrom turner
kurang nya nutrisi selama kehamilan sehingga mempengaruhi perkembangan
janin
Kelainan jantung bawaan dapat berupa :
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan resiko medis dan pertimbangan dental
hipertensi dan penyakit kardiovaskuler
- Hipertensi arterial (Arterial Hypertension)
Dental Management :
konsultasi dengan dokter sangat disarankan untuk mengetahui tingkat
pengontrolan hipertensi dan obat-obatan yang diresepkan saat itu.
Pasien diinstruksikan untuk mengkonsumsi obat-obatan seperti biasa saat
perawatan gigi.
Untuk perawatan gigi, tekanan darah pasien harus dicatat dan apabila nilai
tekanan darah tinggi, perlu dilakukan penundaan perawatan sampai tekanan
darah terkontrol.
Apabila memungkinkan, perawatan dilakukan saat pagi hari.
Resep obat anxiolytic dapat membantu bila diberikan pada pasien dengan rasa
cemas berlebihan agar tidak terjadi kenaikan tekanan darah (5-10 mg
diazepam pada malam hari sebelumnya dan 1-2 jam sebelum dilakukannya
perawatan gigi), sebelum perawatan gigi atau dengan sedasi nitrous oxide.
Saat nilai tekanan darah pasien yang tidak baik, maka pasien harus dirujuk ke
dokter untuk dikontrol tekanan darahnya sebelum dilakukan perawatan gigi.
Apabila ada perawatan gigi secara darurat, perawatan harus konservatif,
dengan penggunakan analgesik dan antibiotik saja.
Tindakan harus ditunda sampai tekanan darah terkontrol.
Beberapa obat-obatan NSAIDs seperti iburoprofen, indomethacin atau
naproxen dapat digunakan bersamaan dengan obat-obatan antihipertensi
seperti beta-blockers, diuretic dan ACEIs, namun menurunkan aksi
antihipertensinya.
Secara normal, kedua tipe obat tersebut harus dikonsumsi lebih dari lima hari
sebelum dilakukannya perawatan gigi, namun NSAID sebaiknya tidak
diresepkan lebih dari lima hari.
- Penyakit kardiovaskuler
Konsultasi dengan supervisor mengenai :
a. tipe penyakit jantung (angina atau infark)
b. tingkat keparahan
c. waktu terakhir perawatan jantung
d. komplikasi klinis
e. perawatan yang diterima oleh pasien.
Pasien harus secara berkala mengkonsumsi obat-obat yang telah diresepkan
Diberikan (5-10 mg diazepam malam sebelumnya dan 1-2 jam sebelum
dilakukannya perawatan yang berguna untuk menurunkan stress dan
kecemasan
Kunjungan pasien harus dilakukan dengan cepat, jika siang hari (pasien sudah
merasa lelah dan tingkat stress menjadi meningkat)
Teknik anestesi harus hati-hati agar tidak memasukkan cairan anestesi dalam
pembuluh darah yaitu dengan menggunakan dua karpul maksimal dengan
vasokonstriktor
Tekanan darah dan monitor pulsioxymetric dibutuhkan sebelum dan saat
dilakukannya perawatan gigi.
Bila pasien mengkonsumsi antikoagulan, harus dihentikan pada hari
dilakukannya perawatan gigi.
Apabila pasien mendapat medikasi antiplatelet, maka perdarahan lokal harus
dikontrol.
Hemostatik lokal yang dapat membantu untuk menghentikan perdarahan
diantaranya bone wax, sutures (jahitan), gelatin berasal dari binatang
(Gelfoam), selulosa regenerasi yang teroksidasi (regenerated oxidized
cellulose – Surgicel), kolagen, plasma kaya platelet (Platelet rich plasma),
thrombin (Thrombostat), Fibrin sealants (Tissucol), scalpel elektrik atau laser,
agen antifibrinolitik seperti asam traneksamik (Amchafibrin) atau epsilon-
aminocaproic acid (Caproamin).
Penyebab lainnya adalah toksin dan obat, nutrisi enteral diikuti puasa yang
berlangsung lama, kemoterapi, pengurangan atau penghambatan ion-ion, perangsangan dan
sekresi aktif ion-ion pada usus (Secretory diarrhea), terdapatnya zat yang sukar diabsorbsi
atau cairan dengan tekanan osmotik yang tinggi pada usus (obat pencahar/ laksansia), dan
perubahan pergerakan dinding usus.
- Gastritis
Gastritis adalah peradangan pada lapisan perut, dan telah menyebabkan banyak
kemungkinan. Penyebab utama adalah konsumsi alkohol berlebihan atau penggunaan jangka
panjang obat anti-inflammatory drugs (juga dikenal sebagai NSAIDs) seperti aspirin atau
ibuprofen. Kadang-kadang gastritis berkembang setelah pembedahan besar, luka trauma, luka
bakar, atau infeksi berat Gastritis terbagi 2 :
Gastritis Akut
Zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiitasi mukosa lambung. Jika
mukosa lambung teriritasi ada 2 hal yang akan terjadi :
1. Karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi lambung.
Lambung akan meningkatkan asam lambung. Jika asam lambung meningkat maka akan
meningkatkan mual muntah, maka akan terjadi gangguan nutrisi cairan dan elektrolit.
2. Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa inflamasi, jika mukus
yang dihasilkan dapat melindungi mukosa lambung dari kerusakan HCL maka akan terjadi
hemostatis dan akhirnya akan terjadi penyembuhan tetapi jika mukus gagal melindungi
mukosa lambung maka akan terjadi erosi pada mukosa lambung. Jika erosi ini terjadi dan
sampai pada lapisan pembuluh darah maka akan terjadi perdarahan yang akan menyebabkan
nyeri.
Gastritis Kronik
Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang sehingga terjadi
iritasi mukosa lambung yang berulang-ulang dan terjadi penyembuhan yang tidak sempurna
akibatnya akan terjadi atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya sel pariental dan sel chief. Tanda
dan gejala :
1. Nyeri pada ulu hati
2. Biasanya disertai kram pada perut
3. Lesu, mual, muntah
4. Rasa penuh pada perut walaupun belum makan
5. Nafsu makan cenderung turun sehingga tubuh cenderung kurus
- Pembesaran Limpa
Limpa adalah organ yang terletak di kuadran kiri atas perut tepat di bawah diafragma
dan dilindungi oleh tulang rusuk kiri bawah. Limpa berfungsi menyaring darah dan
menghilangkan sel-sel darah merah tua dan rusak, bakteri, dan partikel lainnya saat mereka
melewati labirin pembuluh darah di dalam limpa. Limpa menghasilkan limfosit, sejenis sel
darah putih yang menghasilkan antibody dan membantu sistem kekebalan tubuh. Limpa akan
mengalami pembesaran jika diminta untuk melakukan pekerjaan berlebihan ketika
menyaring atau manufaktur sel darah, jika ada aliran darah normal untuk itu, atau jika
diserang sel-sel abnormal. Secara umum penyebab-penyebab pembesaran limpa adalah
sebagai berikut.
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang penyakit liver dan manifestasi
oralnya
- Hepatitis
Hepatitis adalah peradangan dari sel-sel liver yang meluas/ menyebar. Dimana juga
merupakan hasil infeksi yang disebabkan oleh salah satu dari lima golongan besar jenis
virus , antara lain :
Virus Hepatitis A ( HAV )
Virus Hepatitis B ( HBV )
Virus Hepatitis C ( HCV )
Virus Hepatitis D ( HDV ) atau Virus Delta
Virus Hepatitis E ( HEV )
Hepatitis F dan G mempunyai kesamaan atau identitas tersendiri , tetapi jenis ini
jarang ada.
Penyebab hepatitis meliputi infeksi virus, obat-obatan, bahan kimia, dan racun, serta
reaksi transfusi darah yang tidak terlindungi virus hepatitis.
5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang penyakit ginjal dan manifestasi
oralnya
- Gagal ginjal
adalah suatu kondisi di mana ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya secara normal.
Gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita penyakit serius atau terluka
dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu sendiri . Penyakit gagal ginjal lebih sering
dialami mereka yang berusia dewasa , terlebih pada kaum lanjut usia . Gagal ginjal dibagi
menjadi dua bagian besar :
gagal ginjal akut (acute renal failure = ARF)
Pada gagal ginjal akut terjadi penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba dalam
waktu beberapa hari atau beberapa minggu dan ditandai dengan hasil pemeriksaan fungsi
ginjal (ureum dan kreatinin darah) dan kadar urea nitrogen dalam darah yang meningkat.
gagal ginjal kronik (chronic renal failure = CRF)
Pada gagal ginjal kronis, penurunan fungsi ginjal terjadi secara perlahan-lahan.
Proses penurunan fungsi ginjal dapat berlangsung terus selama berbulan-bulan atau bertahun-
tahun sampai ginjal tidak dapat berfungsi sama sekali (end stage renal disease).
- Batu ginjal
Merupakan suatu kondisi terbentuknya material keras yang menyerupai batu di dalam
ginjal. Material tersebut berasal dari sisa zat-zat limbah di dalam darah yang dipisahkan
ginjal yang kemudian mengendap dan mengkristal seiring waktu. Endapan batu di dalam
ginjal bisa disebabkan oleh makanan atau masalah kesehatan lain yang mendasari.
Berdasarkan jenis-jenis batu ginjal, kondisi ini dapat dibagi menjadi empat jenis
utama, yaitu batu kalsium, batu asam urat, batu struvit, dan batu sistin.
Faktor risiko yang dapat meningkatkan batu ginjal terjadi antara lain:
Memiliki seseorang dalam keluarga dengan kasus batu ginjal
Mereka yang berusia 40 tahun keatas, meskipun batu ginjal dapat terjadi pada usia
berapapun
Laki-laki lebih cenderung mengalami batu ginjal
Dehidrasi
Makanan tertentu yang tinggi protein, tinggi sodium dan gula dapat meningkatkan
risiko beberapa jenis batu ginjal
Obesitas
Memiliki penyakit atau operasi pada saluran pencernaan
Kondisi medis lain, antara lain renal tubular acidosis, cystinuria,
hyperparathyroidism dan infeksi saluran urin tertentu
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/8140