Anda di halaman 1dari 7

Lex Crimen Vol. IV/No.

5/Juli/2015

PELANGGARAN RAHASIA KEDOKTERAN yang di buka rahasia tentang penyakitnya.


MENURUT HUKUM POSITIF INDONESIA1 Bahkan seorang dokter yang tidak bersedia
Oleh: Ryan Rakian2 membuka rahasia kedokteran yang
diketahuinya, dilindungi oleh hukum, dengan
ABSTRAK apa yang di kenal dengan “verschonningsrecht
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui van de arts”.3 Dokter berhak untuk menolak
bagaimanakah perlindungan hukum terhadap hadir di pengadilan untuk memberikan
dokter dalam menjalankan profesinya dan kesaksian dengan mengajukan surat keberatan
apakah akibatnya jika terjadi pelanggaran kepada hakim, dasar hukumnya adalah
terhadap rahasia kedokteran menurut hukum sehubungan dengan adanya kewajiban dari
positif Indonesia. Penelitian ini menggunakan dokter untuk menyimpan rahasia pasien.
metode penelitiahn yuridis normatif dan dapat Mengenai adanya kewajiban dokter untuk
disimpulkan: 1. Bahwa dokter dalam membuka rahasia kedokteran dalam hal dokter
menjalankan profesinya haruslah melaksanakan berpendapat pekerjaan/orang tersebut
atau bersandar pada tujuh belas (17) wajib membahayakan jiwa orang lain, (kewajiban itu
hukum profesi kesehatan sebagai wujud dikenal dalam hukum berdasarkan
perlindungan hukum bagi dokter. Apabila yurisprudensi), empat dokter tersebut tidak
dokter sebagai tenaga/pelayan kesehatan dapat berlindung dan menggunakan dalih itu,
benar-benar menaati dan melaksanakan ke karena penyakit Gus Dur tidak membahayakan
tujuh belas wajib hukum profesi kesehatan jiwa orang lain. Di samping itu, para dokter
maka dokter tidak akan dituduh telah tersebut tidak mempunyai kewenangan untuk
melakukan perbuatan yang buruk atau membuka rahasia penyakit Gus Dur. Meskipun
malpraktek. 2. Akibat hukum terhadap penyakit Gus Dur telah di ketahui oleh banyak
Pelanggaran Rahasia Kedokteran tercantum orang dan di nilai tidak mampu untuk menjadi
dalam beberapa peraturan dan Undang-undang presiden, para dokter tersebut dalam
yakni: diberikan sanksi berupa teguran tertulis melakukan pekerjaan harus berpegang pada
dan pencabutan SIP (Surat Izin Praktek) oleh pedoman hukum, dan hukum mengatakan
Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran setiap dokter harus menghormati hak pasien
Indonesia (MKDKI); dipidana dengan pidana (Pasal 57 ayat (1) UU No.36/2009 tentang
kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda Kesehatan), termasuk menghormati hak pasien
paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh untuk di rahasiakan tentang penyakitnya.4
juta rupiah), (Pasal 79 UU No. 29 Tahun 2004 Di lihat dari sudut hak asasi manusia
tentang Praktik Kedokteran); dipidana dengan (berbicara tentang hak kita berbicara tentang
pidana penjara paling lama sembilan bulan atau hukum), telah terjadi pelanggaran terhadap
pidana denda paling banyak sembilan ribu “privacy” seseorang. Hak untuk di hargai
rupiah. (Pasal 322 KUHP)., sesuai dengan sebagai manusia seutuhnya, yang di punyai
PERMA No. 2 Tahun 2012, denda dlm KUHP ini secara mutlak oleh setiap orang. Hak manusia
dikalikan 10.000, sehingga menjadi Rp yang paling tinggi adalah hak asasi manusia,
90.000.000,00 (sembilan puluh juta rupiah). hak absolute yang di punyai oleh manusia.
Kata kunci: Pelanggaran, rahasia kedokteran. Seorang presiden adalah tetap seorang
manusia yang harus di hargai hak-haknya, tidak
PENDAHULUAN dapat kemudian karena dia presiden, dianggap
A. Latar Belakang Masalah sebagai milik public, kemudian hak asasinya
Dilihat dari sudut Hukum Kedokteran, telah boleh di langgar. Tidak ada seorang manusia
terjadi pelanggaran hukum, apapun alasannya, pun yang boleh mengambil hak orang lain,
dokter harus merahasiakan penyakit seseorang, bahkan orang lain itu mempunyai kewajiban
tidak penting dokter itu ada hubungan hukum
atau tidak ada hubungan hukum dengan orang
3
Syahrul Mahmud, Penegakan Hukum dan Perlindungan
Hukum Bagi Dokter Yang Diduga Melakukan Medikal
1
Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing : Frans Maramis, SH, Malpraktek, Karya Putra Darwati, Bandung, 2012, hlm.
MH; Nontje Rimbing, SH, MH 121.
2 4
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM. Anonimous, UURI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
110711340 Laksana, Yogyakarta, 2012, hlm. 35.

72
Lex Crimen Vol. IV/No. 5/Juli/2015

untuk menghargai kewajiban orang lain atas sakitnya, bagaimana perasaan pasien, kapan
privacy. Pelanggaran terhadap hak asasi mulai sakit atau berapa lama sakit sudah
manusia adalah kejahatan terhadap berlangsung. Jangan sampai pelayan kesehatan
kemanusiaan. sedikit bicara dan tidak menanyakan informasi
yang sangat diperlukan dalam rangka upaya
B. Rumusan Masalah menyembuhkan sakit pasien.
1. Bagaimanakah perlindungan hukum
terhadap dokter dalam menjalankan 2. Informed Consent
profesinya? Informed consent (Persetujuan Tindakan
2. Apakah akibatnya jika terjadi Medik/PTM) adalah persetujuan yang diberikan
pelanggaran terhadap rahasia setelah mendapat informasi. Informed consent
kedokteran menurut hukum positif harus selalu ada kerena mengandung arti atau
Indonesia? unsur penghargaan kepada pasien.
Tenaga/pelayan kesehatan harus
C. Metode Penelitian menginformasikan semua langkah atau
Penelitian ini adalah penelitian hukum tindakan yag akan dikerjakan beserta resiko-
normatif atau penelitian hukum kepustakaan, resiko medis yang kemungkinan terjadi
yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengingat pekerjaan medis adalah pekerjaan
meneliti bahan pustaka atau data sekunder yang tidak pasti
belaka.5 Penelitian ini merupakan penelitian Isi informed concent, antara lain:
normatif, yaitu terutama mengkaji kaidah- a. alasan perlu atau tidaknya tindakan;
kaidah (norma-norma) hukum dalam hukum b. sifat tindakan eksperimen atau bukan
positif. eksperimen;
c. tujuan tindakan medik (diagnostik,
PEMBAHASAN teraupetik, rehabilitatif, promotif);
A. Perlindungan Hukum Terhadap Dokter d. esiko yang kemungkinan muncul, dan
Dalam Menjalankan Profesinya lain-lain.8
Dokter sebagai tenaga profesi kesehatan Informed consent bertujuan antara lain:
haruslah mengembangkan, mengetahui dan a. perlindungan pasien untuk segala
melaksanakan tujuh belas (17) Wajib Hukum tindakan medik;
Profesi Kesehatan dalam setiap tindakannya b. perlindungan terhadap tenaga/pelayan
supaya terhindar dari perkara sengketa medik.6 kesehatan akan terjadinya akibat yang
Tujuh belas wajib hukum ini merupakan bentuk tidak terduga serta dianggap merugikan
perlindungan hukum terhadap dokter agar pihak lain.9
tidak disalahkan dalam menjalankan tugasnya a) Dasar hukum Informed concent
sebagai tenaga kesehatan atau dituduh telah yaitu:
melakukan tindakan malpraktek. Tujuh belas b) UU No. 36 Tahun 2009 tentang
(17) wajib hukum tersebut adalah sebagai Kesehatan;
berikut: c) UU No. 32 Tahun 1998 tentang
1. Adequate Information Tenaga Kesehatan;
Dalam adequate information mengandung c. PerMenKes RI No.
makna hak asasi manusia. Pasien dan 290/MenKes/Per/2008 tentang
tenaga/pelayan kesehatan harus saling tukar Persetujuan Tindakan Medik;10
informasi dengan kedudukan yang sederajat Riset klinik terhadap manusia tidak boleh
dan seimbang.7 Tenaga/pelayan kesehatan dilaksanakan tanpa persetujuan yang
harus aktif menanyakan sakit apa, dimana bersangkutan (pasien), setelah ia mendapat
penjelasan. Kalaupun ia secara hukum tidaklah
5
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum
8
Normatif; Suatu Tinjauan Singkat, PT Raja Grafindo Syahrul Machmud, Penegakan Hukum dan Perlindungan
Persada, Jakarta, 2003, hlm-13. Hukum Bagi Dokter Yang Dituduh Melakukan Medikal
6
Nusye KI Jayanti, Penyelesaian Hukum dalam Malpraktik Malpraktek, Mandar Maju, Bandung, 2008, hlm. 64.
9
Kedokteran, Pustaka Justisia, Yogyakarta, 2009, hlm. 80. Ibid, hlm. 66.
7 10
Ibid. Nusye KI. Jayanti, Op-Cit, hlm. 81.

73
Lex Crimen Vol. IV/No. 5/Juli/2015

mampu, persetujuan harus diperoleh dari Implied emergency consent juga dapat
walinya yang sah. Dalam informed consent, hak terjadi pada keadaan gawat darurat apabila
asasi pasien sebagai manusia harus tetap pasien dalam keadaan tidak sadar dan kritis,
dihormati. Pasien berhak menolak dilakukannya sementara persetujuan dari wali tidak
suatu tindakan medik terhadap dirinya atas diperoleh karena wali tidak ada di tempat.
dasar informasi yang telah diperoleh dari Doker wajib untuk menolong pasien jika
dokter yang bersangkutan. memang diyakini tidak ada orang lain yang
Pada dasarnya dalam praktek sehari-hari, sanggup.13
pasien yang datang untuk berobat ke tempat
praktek dianggap telah memberikan 3. Medical Record
persetujuannya untuk dilakukan tindakan- Merupakan catatan tindakan medik yang
tindakan rutin seperti pemeriksaan fisik. Akan dilakukan oleh tenaga/pelayan kesehatan.
tetapi, untuk tindakan yang lebih kompleks, Medical Record (rekam medis) dapat diartikan
biasanya dokter memberikan penjelasan sebagai: ”Keterangan baik yang tertulis maupun
terlebih dahulu untuk mendapatkan kesediaan lisan tentang identitas, anamnesa, penentuan
dari pasien, misalnya kesediaan untuk fisik, laboratorium, diagnosis dan segala
dilakukan suntikan. pelayanan dan tindakan medis yang diberikan
Persetujuan (consent) dapat dibagi menjadi kepada pasien dan tentang pengobatan baik
dua (2), yaitu: rawat inap, rawat jalan, maupun pelayanan
a. expressed (dapat secara lisan atau tulisan); gawat darurat.”
b. mplied constructive consent (yang dianggap Rekam medis mempunyai arti yang luas
telah diberikan); sebagai sistem penyelenggaraan yang
c. implied emergency consent (keadaan gawat menyangkut informasi pasien. Rekaman
darurat).11 tersebut sebagai dasar dalam menentukan
Persetujuan yang paling sederhana ialah tindakan lebih lanjut dalam upaya pelayanan
persetujuan yang diberikan secara lisan, tindakan medis lainnya. Rekam medis
misalnya untuk tindakan-tindakan rutin merupakan salah satu penunjang tercapainya
(pemeriksaan fisik dengan menggunakan tertib administrasi dalam upaya peningkatan
stetoskop, mengukur tekanan darah). Untuk pelayanan kesehatan di rumah sakit. Ditinjau
tindakan-tindakan yang lebih kompleks dimana dari tujuan dan kegunaannya, rekam medis
mempunyai resiko yang kadang-kadang tidak mempunyai beberapa aspek, antara lain:14
dapat diperhitungkan dari awal dan yang dapat a. Aspek Administrasi
menyebabkan hilangnya nyawa atau cacat Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai
permanen, diharsukan memperoleh administrasi karena isinya menyangkut
peersetujuan secara tertulis agar suatu saat tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung
apabila diperlukan maka persetujuan itu dapat jawab sebagai tenaga medis dan paramedis
dijadikan sebagai bukti. dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.
Namun, persetujuan yang dibuat secara b. Aspek Medis
tertulis tersebut tidak dapat dipakai sewbagai Suatu berkas rekam medis mempunyai
alat untuk melepaskan diri dari tuntutan nilai medik karena catatan tersebut
apabila terjadi sesuatu hal yang merugikan dipergunakan sebagai dasar untuk
pasien. Karena dokter secara etik diharapkan merencanakan pengobatan dan perawatan
untuk memebrikan yang terbaik bagi pasien. yang harus diberikan kepada seorang pasien.
Implied constructive consent, adalah c. Aspek Hukum
peristiwa yang terjadi sehari-hari. Misalnya Suatu berkas rekam medis mempunyai
seorang ibu datang ke poliklinik kebidanan nilai hukum karena isinya menyangkut masalah
dengan keluhan terasa ada yang aneh pada adanya jaminan kepastian hukum atas dasar
alat-alat genital. Dalam hal ini, ia dianggap telah keadilan dalam usaha menegakkan hukum
memeberikan persetujuan untuk dilakukan
pemeriksaan sesuai prosedur.12
13
Ibid.
11 14
Ibid, hlm. 88. Ratna Suprapti Samil, Etika Kedokteran Indonesia, Bina
12
Ibid, hlm. 90. Pustaka, Jakarta, 2001, hlm. 56.

74
Lex Crimen Vol. IV/No. 5/Juli/2015

serta menyediakan bahan bukti untuk 4. Standard Profession of Care


menegakkan keadilan. Biasa disebut dengan doktrin keseriusan,
d. Aspek Keuangan karena dokter dalam melaksanakan tugasnya
Suatu berkas rekam medis mempunyai terutama dalam membuat rekam medis
nilai keuangan karena isinya dapat dijadikan haruslah sesuai dengan standard profesi yang
sebagai bahan untuk menetapkan pembayaran ada.
biaya pelayanan rumah sakit. Tanpa bukti
catatan tindakan pelayanan, pembayaran biaya 5. Second Opnion
pelayanan di rumah sakit tidak dapat Apabila dalam memberi pelayanan
dipertanggungjawabkan. kesehatan kepada pasien lebih dari 2 atau 3 kali
e. Aspek Penelitian tidak ada kemajuan, maka tenaga/pelayan
Suatu berkas rekam medis mempunyai kesehatan wajib melakukan second opinion
nilai penelitian karena isinya mengandung data yaitu meminta pendapat dari dokter yang lain
atau informasi yang dapat dipergunakan tentang penyakit pasien yang sedang
sebagai aspek penelitian dan pengembangan dirawatnya.
ilmu pengetahuan di bidang kesehatan.
f. Aspek Dokumentasi 6. Medical Risk
Berkas rekam medis mempunyai nilai Tenaga/pelayan kesehatan harus selalu siap
dokumentasi karena isinya merupakan sumber setiap saat mengatisipasi terhadap terjadinya
ingatan yang harus didokumentasikan yang resiko terhadap pasien yang sedang menjalani
dipakai sebagai bahan pertanggungjawaban pengobatan/perawatan yang diberikannya.
dan lapaoran rumah sakit. Rekam medis
penting dalam mengemban mutu pelayanan 7. Medical Emergency Care
medis yang diberikan rumah sakit beserta staf Artinya dalam keadaan darurat, pelayanan
medisnya. Tanggungjawab utama terhadap kesehatan harus cepat dan tepat, resiko
kelengkapan rekam medis terletak pada dokter menjadi hal nomor dua untuk dipikirkan.
yang merawat. Dokter mengemban Contohnya, pasien datang dalam keadaan
tanggungjawab terakhir terhadap kelengkapan sekarat, kurang darah, maka tenaga/pelayan
dan kebenaran isi rekam medis. Rekam Medis kesehatan harus bertindak cepat dan tepat,
yang diatur dalam PerMenKes RI No. jangan samapi pasien mengalami drop
269/MenKes/Per/2008 sangat bernilai tinggi,15 kondisinya, mati atau hidup itu adalah resiko.
karena:
a. rekam medis dapat digunakan pasien untuk 8. Social Insurance of Health Care
memantau penyakitnya di amsa sekarang Kesehatan menurut masyarakat
maupun yang akan datang; internasional atau Persatuan Bangsa-Bangsa
b. rekam medis dapat melindungi rumah sakit hukumnya.
maupun dokter dalam segi hukum. Bilamana
tidak benar dan tidak lengkap, rekam medis 9. Medical Liability
dapat merugikan pasien, rumah sakit Tenaga/pelayan kesehatan harus mampu
ataupun dokter itu sendiri; memebedakan jenis tanggungjawab dalam
c. rekam medis dapat dipergunakan untuk pelayanan kesehatan. Pembagian
penelitian medis maupun administratif. tanggungjawab dalam pelayanan kesehatan
Karyawan rumah sakit hanya dapat akan memudahkan dalam pemecahan suatu
menggunakan rekam medis dengan melihat masalah bila terjadi suatu sengketa. Dalam
pada data yang diberikan, bilamana pembagian jenis tanggungjawab akan diketahui
diagnosis tidak benar dan tidak lengkap, tugas, kewajiban, dan tanggungjawab dari
maka kode penyakit pun tidak tepat masing-masing tenaga/pelayan kesehatan
sehingga indeks penyakit mencerminkan tersebut. Sehingga akan lebih tenang dalam
kekurangan. Hal tersebut akan melaksanakan pekerjaannya.
mengakibatkan akan mengalami kesulitan.

15
Nusye KI Jayanti, Op-Cit, hlm. 87.

75
Lex Crimen Vol. IV/No. 5/Juli/2015

10. Negligent Medical Care lainnya. Tugasnya membimbing atau


Kesalahan dalam pelayanan kesehatan yang pembimbingan bukan memerintah atau
dilakukan oleh tenaga kesehatan haruslah menilai.
wajar. Misalnya, kesalahan karena kurang
pengalaman, kurang pengetahuan sehingga 17. Wajib Hukum Gawat Darurat
menyebabkan kurang hati-hati. Kesalahan Gawat darurat medis adalah suatu kondisi
harus dalam batas kewajaran, tidak boleh salah yang dalam pandangan penderita (pasien),
lebih dari dua (2) kali, tetapi tetap berpedoman keluarga atau siapapun yang bertanggungjawab
pada standar operasi prosedur. dalam membawa penderita (pasien) ke rumah
sakit, memerlukan pelayanan medis segera.
11. Contributory Negligence Kondisi ini berlanjut hingga petugas kesehatan
Terhadap kesalahan yang terjadi, diteliti dari yang profesional menetapkan bahwa keselamat
mana asalnya. Tenaga/pelayan kesehatan harus penderita atau kesehatannya tidak terancam.
paham dari mana asal kesalahan tersebut Namun, keadaan gawat darurat yang
terjadi (dari pasien, dari teknologi, dari tenaga sebenarnya adalah suatu kondisi klinis yang
medis, atau dari tenaga non medis). memerlukan pelayanan medis.16 Kondisi
tersebut berkisar antara yang memerlukan
12. Assumption of Risk pelayanan ekstensif segera dengan rawat inap
Semua resiko medis yang akan terjadi sudah di rumah sakit dan yang mememrlukan
diasumsikan terlebih dahulu. Contoh: bila kaki pemeriksaan diagnostik atau penagamatan,
diamputasi, maka tidak dapat lagi jalan dengan yang setelahnya mungkin memerlukan atau
kaki yang normal. mungkin juga tidak memerlukan rawat inap.
Gawat darurat medis dapat timbul pada siapa
13. Medical Intervention saja, kapan saja dan dimana saja.
Pelayanan kesehatan harus selalu
mengintervensi pelaksanaan wajib hukum B. Akibat Hukum Terhadap Pelanggaran
informed consent dan medical record dalam Rahasia Kedokteran
setiap pelayanan kesehatan sebagai Di dalam beberapa Undang-undang dan
perlindungan hukum tenaga kesehatan. peraturan, Kewajiban menjaga rahasia
kedokteran ini diatur yakni dalam:
14. 14.Medicare Medical Program 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004
Dalam setiap pemeliharaan kesehatan harus tentang Praktik Kedokteran dalam Pasal 48
selalu memikirkan biaya kesehatan. Medical ayat (1) yang berbunyi:
program harus selalu selaras dengan medicare (1). Setiap dokter atau dokter gigi dalam
program. Contoh: tidak ada keluhan terhadap melaksanakan praktik kedokteran wajib
jantung, maka tidak perlu dilakukan rekam menyimpan rahasia kedokteran.17
jantung. Dan Pasal 51 huruf c, yang berbunyi :
“Dokter atau dokter gigi dalam
15. Medical Committe melaksanakan praktik kedokteran
Dalam pelayanan kesehatan harus mempunyai kewajiban merahasiakan
mmepunyai badan komite medis yang segala sesuatu yang diketahuinya
menyusuri setiap kesalahan medis yang terjadi. tentang pasien, bahkan juga setelah
Tugas komite medis antara lain mencari pasien itu meninggal dunia.”18
penyebab terjadinya kesalahan, bagaimana 2. Kode Etik Kedokteran Indonesia Pasal 12
terjadinya, siapa yang melakukan, siapa yang mengatakan bahwa :
bertanggungjawab. “Setiap dokter wajib merahasiakan segala
sesuatu yang diketahuinya tentang seorang
16. Acreditation of Health Care
Badan akreditasi pelayanan kesehatan dari
asosiasi medis, bukan dari pemerintah. Badan 16
Ibid, hlm. 92.
asosiasi medis tersebut terdiri dari kumpulan 17
Darda Syahrizal dan Senja Nilasari, Praktik Kedokteran
dokter, rumah sakit serta pelayan kesehatan dan Aplikasinya, Dunia Cerdas, Jakarta, 2013, hlm. 138.
18
Syahrul Machmud, Op-Cit, hlm. 448.

76
Lex Crimen Vol. IV/No. 5/Juli/2015

pasien, bahkan juga setelah pasien itu PENUTUP


meninggal dunia.”19 A. Kesimpulan
3. Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia No. 4 1. Bahwa dokter dalam menjalankan profesinya
Tahun 2011 tentang Disiplin Profesional haruslah melaksanakan atau bersandar pada
Dokter dan Dokter Gigi dalam Pasal 3 ayat tujuh belas (17) wajib hukum profesi
(2), huruf q, ‘membuka rahasia kedokteran’ kesehatan sebagai wujud perlindungan
merupakan salah satu bentuk pelanggaran hukum bagi dokter. Apabila dokter sebagai
Disiplin Profesional Dokter dan Dokter tenaga/pelayan kesehatan benar-benar
Gigi.20 menaati dan melaksanakan ke tujuh belas
4. Pasal 322 Kitab Undang-Undang Hukum wajib hukum profesi kesehatan maka dokter
Pidana, yang antara lain menyatakan: tidak akan dituduh telah melakukan
“Barang siapa dengan sengaja membuka perbuatan yang buruk atau malpraktek.
suatu rahasia yang ia wajib menyimpan oleh 2. Akibat hukum terhadap Pelanggaran Rahasia
karena jabatan atau pekerjaannya, baik Kedokteran tercantum dalam beberapa
sekarang maupun yang dahulu, dihukum peraturan dan Undang-undang yakni:
dengan pidana penjara selama-lamanya diberikan sanksi berupa teguran tertulis dan
sembilan bulan atau pidana denda paling pencabutan SIP (Surat Izin Praktek) oleh
banyak sembilan ribu rupiah”. Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran
Dari beberapa undang-undang dan Indonesia (MKDKI); dipidana dengan pidana
peraturan yang disebut di atas, sangatlah jelas kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau
apa yang menjadi kewajiban seorang dokter denda paling banyak Rp. 50.000.000,00
terhadap pasien. Apabila dokter melakukan (lima puluh juta rupiah), (Pasal 79 UU No. 29
pelanggaran terhadap rahasia kedokteran yang Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran);
menjadi kewajibannya maka dokter akan dipidana dengan pidana penjara paling lama
menerima sanksi yang berlaku sebagaimana sembilan bulan atau pidana denda paling
yang diatur dalam peraturan perundang- banyak sembilan ribu rupiah. (Pasal 322
undangan, sebagai berikut: KUHP)., sesuai dengan PERMA No. 2 Tahun
1. Diberikan sanksi berupa teguran tertulis dan 2012, denda dlm KUHP ini dikalikan 10.000,
pencabutan SIP (Surat Izin Praktek) oleh sehingga menjadi Rp 90.000.000,00
Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran (sembilan puluh juta rupiah).
Indonesia (MKDKI).21
2. Dipidana dengan pidana kurungan paling B. Saran
lama 1 (satu) tahun atau denda paling Salah satu tenaga/pelayan kesehatan
banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta adalah dokter. Pasien adalah anggota
rupiah), (Pasal 79 UU No. 29 Tahun 2004 masyarakat yang mencari dokter untuk
tentang Praktik Kedokteran). mengobati penyakit yang dideritanya dan
3. Dipidana dengan pidana penjara paling lama sudah menaruh kepercayaan yang begitu besar
sembilan bulan atau pidana denda paling kepada dokter dengan menceritakan segala
banyak sembilan ribu rupiah. (Pasal 322 sesuatu yang berkaitan dengan penyakitnya
KUHP). Jumlah denda saat ini harus dikalikan yang dicatat oleh dokter dalam medical record
10.000 x sesuai dengan Peraturan (rekam medis). Pasien yakin dan percaya bahwa
Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2012, dokter pasti dapat menyembuhkan penyakit
sehingga dendanya saat ini Rp. yang dideritanya. Oleh karena itu dokter wajib
90.000.000,00 (sembilan puluh juta merahasiakan keterangan pasiennya atau
rupiah).22 segala hal ikhwal yang berkaitan dengan
pasiennya, wajib untuk merahasiakan segala
sesuatu yang berkaitan dengan pasiennya
apapun yang terjadi. Agar dokter taat dan
patuh terhadap aturan tentang Rahasia
19
Bhekti Suryani, Op-Cit, hlm. 153.
Kedokteran ini, maka sanksi yang sudah diatur
20
Darda Syahrini, Op-cit, hlm. 43. dalam peraturan dan Undang-Undang harus
21
Syahrul Machmud, Op-Cit, hlm. 297.
22
Ibid, hlm. 226.

77
Lex Crimen Vol. IV/No. 5/Juli/2015

ditegakkan, sehingga dokter tidak akan lagi Undang-Undang No. 1 Tahun 1946 tentang
melalaikan kewajibannya ini. KUHP
Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tentang
DAFTAR PUSTAKA KUHAP
Achadiat. M. Chrisdiono, Dinamika Etika dan
Hukum Kedokteran Dalam Tantangan
Zaman, Penerbit Buku Kedokteran, EGC,
Jakarta, 2007.
Dokter Qyu, Malapraktik; Catatan Jujur Sang
Dokter, Bhuana Ilmu Populer, Jakarta, 2011.
Fuady, Munir., Sumpah Hippocrates (Aspek
Hukum Malpraktek Dokter), Citra Aditya
Bakti, Bandung, 2005,
Guwandi, J., Hukum Medik (Medical Law), FK-
UI, Jakarta, 2004.
..................., Dokter, Pasien dan Hukum, FK-UI,
Jakarta, 2007.
Jayanti, Nusye, KI., Penyelesaian Hukum Dalam
Malpraktek Kedokteran, Pustaka Yustisia,
Yogyakarta, 2009.
Isfandyarie, Anny., Tanggung Jawab Hukum
dan Sanksi Bagi Dokter, Prestasi Pustaka
Publisher, Jakarta, 2006.
Iskandarsyah, Mudakir., Tuntutan Pidana dan
Perdata Malpraktik, Permata Aksara,
Jakarta, 2011.
Machmud, Syahrul., Penegakan Hukum Dan
Perlindungan Hukum Bagi Dokter Yang
Diduga Melakukan Medikal Malpraktek,
Mandar Maju, Bandung,
Subekti, R., Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata, edisi Revisi, Pradnya Pramita, Jakarta.
Supriadi, Wila Chandrwila, Hukum Kedokteran,
Mandar Maju, Bandung, 2001.
Syahrizal Darda dan Senja Nilasari, Undang-
Undang Praktik Kedokteran dan Aplikasinya,
Dunia Cerdas, Jakarta, 2013.
Suryani, Bhekti, Panduan Yuridis
Penyelenggaraan Praktik Kedokteran, Dunia
Cerdas, Jakarta, 2013.
Suryadhimirtha, Rinanto., Hukum Malapraktik
Kedokteran, Total Media, Yogyakarta, 2011.
Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji, Penelitian
Hukum Normatif; Suatu Tinjauan Singkat, PT
Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003.
Yunanto, Ari., Hukum Pidana Malpraktik Medik,
Andi, Yogyakarta, 2010.
Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran
Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan

78

Anda mungkin juga menyukai