Anda di halaman 1dari 9

JOB SHEET 2

RJP & CHOCKING

I. Tujuan
1.1 Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan teori Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan (P3K)
1.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa dapat memperoleh gambaran umum tentang apa yang
sedang dihadapi, faktor-faktor yang mendukung dan menghambat
serta menilai bahaya-bahaya lain yang dapat terjadi terhadap
penderita, penolong maupun orang-orang di sekitar.
2. Mahasiswa mampu melakukan penilaian terhadap tanda vital
kehidupan dan pemeriksaan fisik penderita (melakukan pertolongan
pertama, membersihkan luka dan mengobati pendarahan)
3. Mahasiswa mampu membuat kesimpulan dari hasil temuannya.

II. Teori
2.1 Pengertian Chocking (Tersedak)
Tersedak merupakan keadaan dimana ketika sebuah objek asing
maupun makanan yang bersarang di tenggorokan atau saluran udara yang
dapat menghalangi udara mengalir ke paru – paru dan otak yang dapat
mengakibatkan seseorang susah bernapas. Kasus seseorang yang tersedak
tidak dapat dianggap sebagai hal yang tidak membahayakan, karena jika
seseorang tersedak maka benda asing maupun makanan yang menyumbat
saluran pernapasan dapat membuat seseorang kesulitan bernapas hingga
pingsan. Apabila saluran udara terhalang oleh benda atau makanan maka
aliran udara tidak bisa mengalir ke paru - paru maupun otak. Tanpa oksigen
selama 4 menit otak seseorang akan mengalami kerusakan dan kematian.
Secara umum jika seseorang mengalami tersedak maka dapat dilihat
dari tangan yang memegangi tenggorokan, namun jika seseorang tersebut

Elisa Indah Pratiwi Am Maisarah D. Dr., M Kes. Kes


Andani Adi Pratama Dewi Kurniasih, S.KM., M
tidak memberikan tanda ketika tersedak maka dapat dilihat dari gejala
lainnya, yaitu (www.mayoclinic.org,2016) :

1. Kesulitan dalam berbicara

2. Susah bernapas

3. Kesulitan dalam batuk

4. Kulit, bibir dan kuku yang berubah warna menjadi biru kehitaman

5. Kehilangan kesadaran

2.2 Pertolongan Pertama saat Tersedak


Jika korban tersedak saat sadar lakukan Heimlich Manouever (Singapore Civil
Defence, 2012):

1. Berdirilah di belakang korban dan tempatkan satu kaki diantara kaki


korban, pastikan kaki korban terpisah selebar bahu.

2. Dengan menggunakan satu tangan cari pusar korban menggunakan jari


kelingking dan tempatkan 2 jari di atas pusar korban.

Elisa Indah Pratiwi Am Maisarah D. Dr., M Kes. Kes


Andani Adi Pratama Dewi Kurniasih, S.KM., M
3. Dengan menggunakan tanganmu yang lain, lipat ibu jarimu ke dalam
genggaman tangan mu dan lingkarkan jarimu menjadi sebuah kepalan
tangan.

4. Posisikan kepalan tangan mu diatas tanganmu yang berada diatas pusar


korban dan lepaskan 3 jari ketika menempatkan kepalan tangan mu di
posisi itu. Arahkan korban ke depan dan tutup kepalan tanganmu dengan
tanganmu satunya.

Elisa Indah Pratiwi Am Maisarah D. Dr., M Kes. Kes


Andani Adi Pratama Dewi Kurniasih, S.KM., M
5. Lakukan dorongan ke arah belakang dan atas serta lihat benda asing yang
terjatuh dari mulut korban. Jika tidak ada yang keluar dari mulut korban,
terus berikan dorongan sampai keluarnya benda dari mulut korban atau
korban pingsan.

6. Jika korban jatuh pingsan tahan badan korban dan baringkan korban ke
bawah. Posisikan punggung korban ke permukaan yang rata. Teriaklah
meminta bantuan, minta seseorang untuk menelpon 995 untuk ambulan

Elisa Indah Pratiwi Am Maisarah D. Dr., M Kes. Kes


Andani Adi Pratama Dewi Kurniasih, S.KM., M
dan seseorang dengan Automated External Defibrilator (AED). Mulai
tekan dada korban 30x. Angkat dagu korban untuk masuknya udara.
Turunkan dagu korban dan periksa untuk setiap benda asing yang ada di
mulut korban. Hilangkan benda yang terlihat dengan kaitan jari telunjuk
tangan lainnya. Periksa pernafasan normal. Jika pernafasan masih terasa,
pantau pernafasan korban sampai ambulan datang. Jika tidak, beri nafas
buatan melalui mulut. Jika dada tidak naik, saluran udara korban masih
tertutup (Singapore Civil Defence, 2012). Ulangi langkah diatas mulai dari
dorong dadanya sampai kam bisa memberi 2x pernafasan buatan yang
berhasil melalui mulut 2x dengan dada yang naik atau korban menandakan
kalau dia masih hidup. Periksa pernafasannya. Jika dia bernafas, pantau
pernafasan korban secara konsta sampai ambulan datang. Jika dia tidak
bernafas , lakukan Cardio-Pulmonary Resuscitation (CPR) dan gunakan
AED ketika ambulan datang.

Jika korban yang tersedak obesitas atau sedang hamil, lakukan


dorongan ke dada :
1. Berdirilah di belakang korban dan tempatkan satu kaki diantara kedua kaki
korban, pastikan kaki korban terpisah selebar bahu.

Elisa Indah Pratiwi Am Maisarah D. Dr., M Kes. Kes


Andani Adi Pratama Dewi Kurniasih, S.KM., M
2. Lingkarkan kedua tangan di bawah tangan korban, buat kepalan tangan
dengan ibu jari dilipat ke dalam dan posisikan kepalan tangan ke tengah
tulang dadanya. Tutup kepalan tangan mu dengan tanganmu yang lain.

Elisa Indah Pratiwi Am Maisarah D. Dr., M Kes. Kes


Andani Adi Pratama Dewi Kurniasih, S.KM., M
3. Beri 5 dorongan ke dalam dan lakukan seperti langkah ke 5 dan 6 pada
Heimlich Manouvre

Jika Korban yang Tersedak adalah Bayi ( < 1 Tahun )

1. Baringkan bayi di tangan atau paha dengan memposisikan kepala dibawah


2. Berikan 5 dorongan dibagian tengah punggung bayi
3. Jika benda yang menyumbat terlihat, balik tubuh bayi dan berikan 5
dorongan pada dada dengan dua jari pada pertengahan tulang dada.
4. Jika penyumbat terlihat, periksa mulut bayi untuk mengambil penyumbat
yang bisa diambil
5. Jika dibutuhkan, ulangi secara bertahap langkah dari awal

Elisa Indah Pratiwi Am Maisarah D. Dr., M Kes. Kes


Andani Adi Pratama Dewi Kurniasih, S.KM., M
Jika Korban yang Tersedak adalah Anak – anak ( > 1 Tahun )
Berikan dorongan pada punggung untuk melancarkan jalannya udara yang
tersumbat pada anak (WHO. 2013) :

1. Berikan 5 dorongan pada punggung bagian tengah dengan pergelangan


tangan, dengan posisi anak duduk, berlutut atau berbaring

2. Jika penyumbat muncul, pergi ke belakang anak dan lingkarkan tangan ke


badan anak, buat kepalan dengan satu tangan dibawah tulang dada.
Tempatkan tangan yang lain diatas kepalan tangan dan tarik ke atas ke
perut, ulangi langkah ini 5x.

3. Jika penyumbat muncul periksa mulut anak dan hilangkan semua


penyumbat yang bisa dihilangkan.

4. Jika dibutuhkan ulangi langkah ini dari awal.

Elisa Indah Pratiwi Am Maisarah D. Dr., M Kes. Kes


Andani Adi Pratama Dewi Kurniasih, S.KM., M
Elisa Indah Pratiwi Am Maisarah D. Dr., M Kes. Kes
Andani Adi Pratama Dewi Kurniasih, S.KM., M

Anda mungkin juga menyukai