PENDAHULUAN
Gangren adalah luka yang terinfeksi disertai dengan adanya jaringan yang
mati.Komplikasi Diabetes Mellitus (DM) yang paling berbahaya adalah komplikasi pada
pembuluh darah. Pembuluh darah besar maupun kecil ataupun kapiler penderita DM mudah
menyempit dan tersumbat oleh gumpalan darah (angiopati diabetik). Jika sumbatan terjadi di
pembuluh darah sedang atau besar di tungkai (makroangopati diabetik) tungkai akan lebih
mudah mengalami gangren diabetik, yaitu luka pada kaki yang merah kehitam-hitaman dan
berbau busuk. Bila sumbatan terjadi pada pembuluh darah yang lebih besar, penderita DM akan
merasa tungkainya sakit sesudah ia berjalan pada jarak tertentu, karena aliran darah ke tungkai
tersebut berkurang dan disebut claudicatio intermitten.
1. Neuropati perifer
2. Insufisiensi Vaskuler Perifer (Iskemik)
3. Infeksi
Mahasiswa mampu melakukan perawatan luka gangrene pada pasien/klien yg menderita luka
DM.
Mencegah komplikasi akibat luka gangren dengan menerapkan teknik aseptik pada tiap
perawatan luka.
1.3 Manfaat
Perawat mampu menjadi educator bagi pasien, dan memberi asuhan keperawatan secara holistik.
BAB II
PEMBAHASAN
Rangkaian yang khas dalam proses timbulnya gangren diabetik pada kaki dimulai dari
cedera pada jaringan lunak kaki, pembentukan fisura antara jari-jari kaki atau di daerah kulit
kering, atau pembentukan sebuah kalus. Jaringan yang terkena mula-mula menjadi kebiruan dan
terasa dingin bila disentuh. Kemudian, jaringan yang mati, menghitam dan berbau busuk.
Cedera tidak dirasakan oleh pasien yang kepekaannya sudah menghilang dan bisa berupa
cedera termal, cedera kimia atau cedera traumatik. Pengeluaran nanah, pembengkakan,
kemerahan (akibat selulitis) atau akibat gangren biasanya merupakan tanda pertama masalah
kaki yang menjadi perhatian penderita.
Tingkat 1 · Luka ringan tanpa adanya infeksi, biasanya luka yang terjadi akibat
kerusakan saraf
Tingkat 2 · Luka yang lebih dalam, sering kali dikaitkan dengan peradangan
jaringan disekitarnya
Tingkat 3 · Luka yang lebih dalam hingga ke tulang dan terbentuk abses
Tingkat 4 · Gangren yang terlokalisasi, seperti pada jari kaki, bagian depan kaki
atau tumit
Stadium Grade
0 1 2 3
B ………………………………………dengan infeksi………………………….
C …………………………dengan iskemia………………………………………
Penyembuhan luka selalu terjadi melalui tahapan yang berurutan mulai dari proses inflamasi,
proliferasi, pematangan dan penutupan luka. Pada gangren, tindakan debridement yang baik
sangat penting untuk mendapatkan hasil pengelolaan yang memadai. Prinsip dasar pengelolaan
gangren diabetik, adalah :
Peran perawat dalam perawatan luka gangren adalah mencegah komplikasi akibat luka
gangren dengan menerapkan teknik aseptik pada tiap perawatan luka, selain itu perawat harus
mampu menjadi educator bagi pasien, dan memberi asuhan keperawatan secara holistik.
Sebagai educator bagi pasien, perawat memberi informasi tentang pentingnya nutrisi bagi
kesembuhan luka dan pemberian terapi antibiotik. Penderita gangren disarankan untuk tirah
baring, dan menhjaga kesehatan (terutama gula darahnya). Nutrisi yang diberikan harus sesuai
prinsip 3 J (Jumlah kalori, Jadwal diit, dan Jenis makanan).
Pencegahan jauh lebih disukai daripada penyembuhan. Beberapa faktor resiko untuk
penyakit vaskuler perifer pada pasien DM tidak dapat diobati, misalnya usia dan lamanya
menderita DM, tetapi banyak faktor resiko laon yang dapat ditangani misalnya merokok,
hipertensi, hiperlipidemia, hiperglikemia, dan obesitas.
Pendidikan tentang perawatan kaki merupakan kunci mencegah ulserasi kaki. Perawatan
kaki dimulai dengan mencuci kaki dengan benar, mengeringkan dan menminyakinya
(menggunakan lotion), kemudian inspeksi kaki tiap hari (periksa adanya gejala kemerahan,
lepuh, fisura, kalus atau ulserasi), memotong kuku dengan hati-hati. Pasien disarankan untuk
mengenalan sepatu yang pas dan tertutup pada bagian jari kaki. Perilaku beresiko tinggi harus
dihindari, misalnya : berjalan tanpa alas kaki, menggunakan bantal pemanas pada kaki,
mengenakan sepat terbuka pada bagian jarinya, memangkas kalus.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyembuhan luka selalu terjadi melalui tahapan yang berurutan mulai dari proses inflamasi,
proliferasi, pematangan dan penutupan luka. Pada gangren, tindakan debridement yang baik
sangat penting untuk mendapatkan hasil pengelolaan yang memadai
3.2 Saran