N
G1P0000 UK 36/37 MINGGU DENGAN
LETAK SUNGSANG
DOSEN PEMBIMBING:
INGGIT YULLYANSI, SST
Disusun Oleh:
FERDIANA DYAS W (099.11.029)
ROSSI WAHYUNI W (099.11.073)
Rasa syukur yang tiada terkira, kami haturkan puja dan puji syukur ke
hadirat Alloh SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nyalah, kami dapat
menyelesaikan tugas pembuatan asuhan kebidanan dengan gemelli ini dengan
baik dan tepat waktu.
Rasa terimakasih tidak lupa kami ucapkan kepada yang terhormat:
1. Bapak dr. H. Soeharno, selaku kepala Prodi D-III Kebidaan Universitas
Tulungagung
2. Ibu Ernawati SST, selaku dosen pembimbing penyusunan askeb
3. Ny. N selaku klien yang bersedia diambil kasusnya
4. Rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan semangat dorongan dan
bantuan dalam menyusun asuhan kebidanan ini.
Dalam menyusun asuhan kebidanan ini kami mangadakan pengambilan
kasus di Polindes Rejotangan dengan kasus kehamilan ganda (letak sungsang)
trimester III yaitu pada hari Senin tanggal 23 juli 2009 jam 08.00 WIB.
Kami merasa asuhan kebidanan yang kami susun ini jauh dari sempurna,
oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, semoga asuhan
kebidanan ini bisa bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Lembar Judul
Lembar Persetujuan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I LANDASAN TEORI
1. Letak Sungsang
Pengertian
Etiologi
Bentuk-bentuk letak sungsang
Diagnosis & Prognosis
Penanganan
Tata laksana persalinan letak sungsang
Transabdominal melalui seksio sesaria
Trias komplikasi pada persalinan letak sungsang
BAB II TINJAUAN KASUS
1. Pengumpulan Data Dasar
2. Identifikasi diagnosa dan masalah
3. Identifikasi diagnosa dan masalah potensial
4. Identifikasi kebutuhan yang memerlukan tindakan segera
5. Intervensi/Rencana asuhan
6. Implementasi/ Pelaksanaan
7. Evaluasi
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Kritik saran
Daftar Pustaka
BAB I
LANDASAN TEORI
II. Etiologi
1. Janin mudah bergerak 6. Panggul sempit
2. Gemeli (kehamilan ganda) 7. Plasma previa
3. Kelainan uterus 8. Tali pusat pendek atau lilitan tali
pusat
4. Janin sudah lam mati
5. Sebab yang tidak diketahui
- Pattela
lutut
- Poplitea
4. Pemeriksaan foto rontgen : Bayangan kepala di fundus
PROGNOSIS
Bagi Ibu
Kemungkinan robekan pada perinun lebih besar, juga karena di lakukan
tindakan selain itu ketuban lebih cepat pecah dan partus lebih lama jadi mudah
terkena infeksi.
Bagi Anak
Pranosa F begitu baik, karena adanya gangguan peredaran darah plasenta
setelah bokong lahir dan juga setelah perut lahir, tali pusat terjepit antara
kepala dan panggul, anak bisa menderita afiksia.
PENANGANAN
Sikap sewaktu hamil
Kita tahu bahwa prgonosa bagi anak tidak terlalu baik, maka usahakan
merubah letak janin dengan versi luar.
Tujuannya : untuk merubah menjadi letak kepala
Syarat :
- Pembukaan kurang dari 5 cm
- Ketuban masih ada
- Bokong belum turun atau masuk PAP
Teknik:
1. Lebih dahulu bokong lepaskan dari PAP dan Ibu dalam posisi
trendelenburg
2. Tangan kiri letakkkan di kepala dan tangan kanan pada bokong
3. Putar ke arah muka / perut janin.
4. Lalu putar tangan kiri diletakkan dibokong dan tangan kanan di kepala
5. Setelah berhasil pasang gurita dan observasi tensi, DJJ serta keluhan
MELAHIRKAN KEPALA
Meuriceau (veit smillei)
Masukkan jari-jari dalam mulut (muka mengarah ke kiri = jari kiri,
mengarah ke kanan = jari kanan). Letakkan anak menunggang pada lengan
sementara tangan lain memegang pada tengkuk, lalu tarik ke bawah sampai
rambut dan kepala dilahirkan. Kegunaan jari dalam mulut, hanya untuk
menambah fleksi kepala.
De snoo
Tangan kiri menadah perut dan dada serta 2 jari diletakkan di leher
(menunggang kuda). Tangan kanan menolong menekan di atas simfisis.
Perbedaanyya dengan Meuriceau ialah disini tangan tidak masuk dalam vagina.
Wigand Marlin-Winckel
Satu tangan (kiri) dalam jalan lahir dengan telunjuk dalam janin sedang
jari tengah dan ibu jari rahang bawah. Tangan lain menekan di atsa simfisis atau
fundus.
Naujoks
Satu tangan memegang leher janin dari depan, tangan lain memegang leher
pada bahu, tarik janin ke bawah dengan bantuan dorongan dari atas simfisis.
Cara Praque Terbalik
Dilakukan pada ubun-ubun kecil terletak sebelah belakang. Satu tangan
memegang bahu janin dari belakang, tangan lain memegang kaki lalu menarik
janin kea rah perut ibu dengan kuat.
EKSTRAKSI
Terdiri atas ekstraksi pada kaki dan ekstraksi pada bokong. Karena
ekstraksi pada bokong sedikit sukar, kita sedapat mungkin berusaha untuk
melakukan ekstraksi pada kaki, sebab mudah dikerjakan.
LETAK SUNGSANG
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan
Obstetric
Ultrasonografi
Roentgen abdomen
Atrem Prematuritas
Letak kepala
Antenatal care secara teratur
Perslainan spontan B
Seksio sesaria
Komplikasi pada perjalanan
persalinan
TRANSABDOMINAL MELALUI SEKSIO SESARIA
Persalinan letak sungsang transvaginal memerlukan evaluasi terhadap
kemungkinan timbulnya kemacetan persalinan kepala yang diakibatkan oleh :
Bayi yang terlalu besar
Disptorporsi sefalo9 pelvis
Terdapat letak sungsang berulang
Riwayat persalinan yang buruk : lahir mati, cacat karena trauma.
Persalinan seksio sesaria pada letak sungsang tidak banyak menimbulkan
trauma karena insisi diperluas saat ekstraksi bokong atau kaki.
Kriteria dari Zatuchi dan Andros untuk menilai persalinan letak sungsang
Indeks 0 1 2
Paritas Primi Multi ≤ 37
Umur kehamilan
≥ 39 38 <3.176
(minggu)
Taksiran BB janin (gr) ≥ 3.630 3.629 – 3.176 ≥ 2 kali
Pernah mengalami letak
Tidak 1 kali ≥ 4 cm
sungsang (2.500 gr)
Pembukaan serviks ≤ 2 cm 3 cm -1/lebih rendah
Penurunan ≤ -3 -2
Arti nilai :
≤3 : persalinan per abdominal (melalui seksio sesaria)
4 : evaluasi berat badan, bila nilai tetap, persalinan dapat pervaginam
≥5 : persalinan pervaginam
BAB II
TINJAUAN KASUS
1. Data Dasar
Dilakukan pada hari Senin tanggal 23 Juli 2009, Pukul 08.00 WIB di
kamar bersalin di BKIA AISYAH Tulungagung.
1 1
1.2.3.2 Palpasi
a. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak
ada bendungan vena jogularis, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe.
b. Payudara : Tidak ada benjolan dipayudara kanan dan kiri
dengan gerakan bebas, kolostrum belum
keluar, konsistensi sama kenyalnya.
c. Perut : dilakukan dengan variasi leopoid
– Leopold I : TFU ditemukan diatas 24 cm, pada TFU
teraba keras bulat besar dan melenting
– Leopoid II :
Sebelah kanan perut ibu teraba panjang, datar dan keras seperti
papan (punggung) paka
Sebelah kiri perut ibu juga teraba panjang, datar dan keras seperti
papan (punggung) puki
– Leopoid III : bagian terendah teraba bulat, lunak, tidak
melenting (bokong)
– Leopoid IV : Bokong belum masuk PAP
TBJ : (TFU – N) x 155 gr
: (24 – 1) x 155 gr
: 1.705 gr
d. Ekstrimitas bawah kanan dan kiri
– Palpasi : ada edema ketika ditekan, kembali setelah 2 menit
1.2.3.3 Auskultasi
a. Dada : Bunyi jantung normal, teratur, jelas,
pernapasan tidak ronchi atau wheezing, tidak
ada mur-mur
b. Abdomen : DJJ + I (11-11-12)
DJJ + II (12-11-12)
Terdengar jelas dan teratur ditempat lebih tinggi dari pusat
1.2.3.4 Perkusi
Reflek Patella : kanan dan kiri +/+
1.2.4 Pemeriksaan Panggul Luar
a. Distansia spinarum : 24 cm
b. Distansia cristarum : 28 cm
c. Congjugata eksterna : 18,5cm
d. Lingkar panggul : 85 cm
1.2.5 Pemeriksaan Penunjang
Dilakukan pemeriksaan laboratorium pada tanggal 4-8-2006
dengan hasil:
Darah : Golongan darah (O)
Hb 12 gram %
Urine : Albumin (-)
: Reduksi (-) normal warna biru
Hb : 11,5 gr%
1.2.7 Skor Puji Rochyati : 6 dengan resiko tinggi (bersalin dengan nakes)
Kesimpulan:
GIPOOOO UK 36/37 minggu, Hidup,tunggal,letak kepala,intra uteri,jalan
lahir
Normal,keadaan umum baik dengan letak sungsang
2. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH
DIAGNOSA/
No DATA DASAR
MASALAH
1 S : Diagnosa
– Klien mengatakan hamil pertam,tidak GIPOOOO
pernah mengalami keguguran sblmnya.UK 8 bln Umur
HPHT : 10 Nov 2008 kehamilan
– Klien mengatakan bahwa gerak anak 36/37mingg
mulai dirasakan pada waktu umur kehamilan 4 u,
bulan dengan intensitas sering 4- 5 x/hari hidup,tungga
l, letak
O: Kesehatan Umum ibu baik, kesadaran kepala intra
composmentris, postur tubuh ibu lordosis, uteri, jalan
kenaikan BB 7 Kg dengan LILA 24 cm lahir normal,
Suhu : 37o C keadaan
Nadi : 80 x/menit umum
Tensi : 120 mmHg baik,dengan
Respirasi : 20 x/menit letak
Tinggi badan : 158 cm sungsang.
BB sebelum hamil : 50 kg
BB selama hamil : 57 kg
Pemeriksaan fisik
– Abdomen
Inspeksi:
pembesaran tidak sesuai umur
kehamilan,terdapat linea nigra,tidak ada strie
gravidarum,tidak ada bekas operasi S.C
Papasi :
Dilakukan dengan variasi lepoid
– Leopold I : TFU ditemukan
diatas 24 cm, pada TFU teraba bulat
besar dan melenting (kepala)
– Leopoid II :
Sebelah kanan perut ibu teraba
panjang, datar dan keras seperti
papan (Puka)
Sebelah kiri perut ibu juga teraba
panjang, datar dan keras seperti
papan (puki)
– Leopoid III : bagian terendah
teraba bulat, lunak, tidak melenting
(bokong)
– Leopoid IV : Kepala belum masuk
PAP
– TBJ : (TFU – N) x 155 gr
: (24 – 1) x 155 gr
: 1.705 gr
– DJJ + I (11-11-12)/136 x/menit
+ II (12-11-12)/140 x/menit
– Ekstrimitas bawah kanan dan kiri
– Inspeksi
Simetris, edema, ada gangguan
pergerakan, tidak ada varices
– Perkusi
Reflek +/+ , tidak hyperfleksi
– Pemeriksaan panggul
Distansia spinarum : 24 cm
Distansia cristarum : 28 cm
Congjugata eksterna : 18,5cm
Lingkar panggul : 85 cm
– Pemeriksaan penunjang dilakukan
pada tanggal 23 juli 2009 di BKIA AISYAH
Urine : Albumin (-)
: Reduksi (-)
Hb : 12 gr%
2 Masalah : Tujuan: 1.jelaskan pada klien Senin, tanggal 23Juli 2009 Senin 23 Juli 2009 pukul
Nyeri perut setelah 1. Keluhan nyeri penyebab nyeri perut pukul 08.00 WIB 09.00 WIB
bangun tidur di perut terutama terutama setelah 1. Mengidentifikasi pada S : Klien mengatakan
pagi hari. setelah bangun tidur bangun tidur. klien bahwa penyebab rasa mengerti dan
hilang. Rasional: nyeri perut setelah bangun memahami tentang
Mengerti akan tidur adalah pola aktivitas penyebab nyeri
Kreteria Hasil: kesalahannya mengnai yang kurang baik. perut
1. Klien pola aktivitas yg baik 2. Menjelaskan pada klien O : Klien tampak
mengerti/memahami dan benar. tentang pola aktivtas yg mengerti tentang
penyebab nyeri perut 2.jelaskan pada klien baik. penjelasan bidan
terutama setelah tentang aktivitas . T : 120/80 mmHg
bangun tidur. Rasionalnya:klen dapat N : 80 x/menit
2. Klien merubah pola RR : 20 x/mnt
mengerti/memahami aktivitasnya supaya S : 37o C
pola istirahat dan kesehatannya A : Masalah teratasi
aktivitas yg baik. membaik. sebagian
P : Anjurkan ibu agar
menambah jam
istirahat
Anjurkan ibu untuk
DIAGNOSA/ TUJUAN/ KRITERIA
No INTERVENSI IMPLEMENTASI EVALUASI
MASALAH HASIL
memakai hak datar
Anjurkan ibu untuk
memperbanyak
minum air putih
Anjurkan ibu untuk
tidak
mengkonsumsi
garam berlebihan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Sehubungan dengan asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada istri dan
suami, Ny. N dan Tn. T kami dapat menyimpulkan sampai pada usia kehamilan 36/37
minggu, dalam keadaan baik-baik saja (normal), klien tidak sedang menderita
penyakit menular,menurun dan menahun, tidak ada infeksi virus lain pada
suami/keluarga, tetapi klien mengandung anak kembar karena ada riwayat keturunan
kembar.
Pada asuhan kebidanan ini kehamilan Ny. N merupakan kehamilan yang
pertama G1POOO, UK 36/37 minggu, hidup,tungggal, intra uteri, letak bokong, jalan
lahir normal,keadaan umum baik, resiko tinggi dengan letak sungsang.
Dalam kehamilan Ny N ini mengalami masalah gangguan rasa nyaman pada
kaki sehubungan dengan edema pada kaki, kemudian untuk mengantisipasinya Ny. N
diharuskan untuk merubah pola aktivitasnya dan pola kebiasaannya menjadi lebih
baik.
Maka dapat diprediksi bahwa kehamilan Ny. N akan baik-baik saja naun perlu
waspada karena resiko sedang, sehingga klien harus tetap konsultasi dengan tenaga
kesehatan baik bidan maupun SPOg sesering mungkin.