Anda di halaman 1dari 95

Sep

20

PEDOMAN PELATIHAN, MODUL dan


MATERI “DOKTER KECIL”

PEDOMAN
PELATIHAN, MODUL dan MATERI
“DOKTER KECIL”

DI SUSUN OLEH :
MAHASISWA KKN POSDAYA
DESA LARANGAN
KEC PENGADEGAN PURBALINGGA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2012

KATA PENGANTAR
Dalam rangka mengembangkan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan meningkatkan
pengetahuan serta keterampilan dokter kecil sebagai kader kesehatan di lingkungan sekolah
maka perlu disusun buku panduan untuk dokter kecil.
Buku ini memuat berbagai macam materi yang perlu di pelajari oleh dokter kecil
sebagai bekal dalam pelaksanaan UKS.
Semoga buku ini dapat membantu dokter kecil dalam pelaksanaan kegiatannya. Kami
merasa bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran dari berbagai pihak.

Larangan, 3 Agustus 2012


Penulis,

Didi Ari Wibowo


Mahasiswa KKN UMP 2012

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI.......................................................................... 2
MARS DOKTER KECIL...................................................... 3
PENGERTIAN DOKTER KECIL........................................ 4
PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)... 8
OBAT-OBATAN SEDERHANA....................................... 11
PERTOLONGAN PERTAMA PADA
KECELAKAAN (P3K)....................................................... 15
PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR........................ 21
KEBERSIHAN PRIBADI.................................................. 23
PEMBIDAIAN.................................................................... 29
IMUNISASI......................................................................... 38
KESEHATAN GIGI DAN MULUT................................... 40
KESEHATAN LINGKUNGAN......................................... 44
PEMERIKSAAN MATA DAN TELINGA........................ 49
ILMU GIZI.......................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA.......................................................... 62

MARS DOKTER KECIL

Mari kawan-kawan maju berjuang


Tantang musuh yang menyerang
Sedia bantuan guru dan orangtua
Adalah mengabdi sesama

Bekerja bergiat slalu berusaha


Bantu petugas medis
Menjauhkan penyakit yang akan mendekat
Ayo kawan siap bekerja

Menimbang mengukur
Tugas kitapun bidang PPPK
Menuntut ilmu kesehatan praktis
Guna membantu sahabat
Dan masyarakat menerima kita

PENGERTIAN DOKTER KECIL

A. Definisi
Dokter kecil adalah peserta didik yang dipilih guru guna ikut melaksanakan sebagian
usaha pelayanan kesehatan terhadap diri sendiri, keluarga, teman murid pada khususnya dan
sekolah pada umumnya.

B. Tugas Dan Kewajiban


1. Selalu bersikap dan berperilaku sehat
2. Mengajak serta mendorong murid lainnya untuk bersama-sama menjalankan usaha kesehatan
terhadap dirinya masing-masing.
3. Mengusahakan tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah dan di rumah.
4. Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu mereka menyelenggarakan pelayanan
kesehatan di sekolah.
5. Berperan aktif dalam kampanye kesehatan yang diselenggarakan disekolah, misalnya :
a. Pekan kebersihan
b. Pekan penimbangan dan pengukuran tinggi badan
c. Pekan gizi
d. Pekan kesehatan gigi
e. Pekan kesehatan mata, dll

C. Kriteria Peserta Dokter Kecil


1. Telah menduduki kelas 4 Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah.
2. Siswa kelas 5 dan 6 yang belum pernah mendapat pelatihan dokter kecil
3. Berprestasi di sekolah
4. Berbadan sehat
5. Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab
6. Berpenampilan bersih dan berperilaku sehat
7. Berbudi pekerti baik dan suka menolong
8. Di izinkan orang tua

D. Kegiatan Dokter Kecil


1. Menggerakkan teman asal saling mengadakan :
a. Pengamatan kebersihan dan kesehatan pribadi
b. Penimbangan dan pengukuran tinggi badan
c. Penelitian penglihatan
d. Pemeriksaan cacar, BCG
e. Pemeriksaan kesehatan gigi
2. Pengenalan dini penyakit dan tanda-tandanya
3. Pengobatan sederhana
4. Pengamatan kebersihan ruang UKS, warung dan kebun sekolah
5. Pengamatan hygiene/ sanitasi, rumah dan sekolah, halaman ruang kelas, perlengkapan,
persediaan air bersih, tempat cucian, WC, kamar mandi, tempat sampah, saluran pembuangan.
6. Penjagaan kesehatan terhadap kecelakaan : kotak P3K, alat pemadam kebakaran, alat bermain,
lapangan bermain.
7. Pencatatan dan pelaporan.
8. Rujukan.

E. Pencatatan Kegiatan
Kegiatan-kegiatan yang dicatat oleh dokter kecil dan di masukkan dalam buku laporan
dokter kecil yaitu :
1. Kegiatan yang ada di sekolah, di rumah dan di masyarakat
a. Hasil penimbangan berat badan dan tinggi badan
b. Hasil pengematan ketajaman penglihatan
c. Jenis pertolongan pertama yang diberikan
d. Hasil pengamatan pengguntingan kuku
e. Hasil pengamatan sarang nyamuk (PSN)
f. Anjuran-anjuran yang diberikan kepada teman, saudara di rumah, misalnya :
1) Menggunting kuku secara rutin
2) Melihat televisi tidak terlalu dekat (minimal 3 meter)
3) Tidur tidak terlalu larut malam
4) Jangan baca buku sambil tiduran
5) Sikap duduk yang baik pada waktu membaca dan menulis
6) Membuang sampah pada tempatnya, dll.
g. Hasil dari melihat/ pengamatan pada teman/ di masyarakat, misalnya :
1) Hasil pengamatan pada warung sekolah
2) Kebiasaan teman membuang sampah
3) Melihat orang buang sampah dari mobil
4) Berjalan di jalan umum sambil baca pelajaran.
2. Kegiatan yang ada di kelas
a. Piket kebersihan kelas
3. Saran dan usul untuk diselenggarakannya kegiatan tertentu di bidang kesejahteraan, dll

PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)

A. Pengertian
Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral
dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan seta membentuk perilaku hidup sehat anak usia
sekolah yang berada di sekolah dan perguruan agama.menurut UU RI no. 23 tahun 1992 tentang
kesehatan Bab V bagian ketiga belas pasal 45 ayat 1 : Kesehatan sekolah diselenggarakan untuk
meningkatkan ketidakmampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat
sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal
menjadi sumber daya yang lebih berkualitas.

B. Tujuan
1. Umum:
Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik/siswa serta
menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan
yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.

2. Khusus:
Memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik/siswa
yang di dalamya mencakup :
a. Memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat serta
berpartisipasi aktif dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan di perguruan agama, di
rumah tangga maupun di lingkungan masyarakat.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup UKS tercermin dalam Tri Program UKS (duikenal dengan TRIAS UKS),
yang meliputi:
1. Pendidikan kesehatan, dilaksanakan melalui:
a. Kegiatan intrakulikuler
b. Kegiatan ekstrakulikuler

2. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan dilaksanakan dengan kegiatan yang bersifat komprehensif (terpadu dan
menyeluruh), meliputi:
a. Kegiatan peningkatan kesehatan (promotif)
b. Kegiatan pencegahan (preventif)
c. Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif)

3. Pembinaan lingkunag kehidupan sekolah sehat :


Mencakup:
a. Kegiatan bina lingkungan fisik
b. Kegiatan bina lingkungan mental dan sosial

D. Kebijaksanaan dan Organisasi Pembinaan UKS


Pembinaan dan pengembangan UKS dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, serta
berdaya guna dan berhasil guna, yang melibatkan 4 (empat) departemen yaitu Departemen
pendidikan dan kebudayaan, Departemen Agama, departemen kesehatan dan departemen dalam
nengeri. Kerjasama 4 Departemen ini dituangkan dalam surat keputusan bersama 4 menteri sejak
tahun 1984.
OBAT-OBATAN SEDERHANA

A. Cara penyimpanan obat dan peralatan kesehatan


1. Obat-obat dan alat-alat kesehatan disimpan di lemari khusus yang dapat dikunci

2. Penyimpanan obat dipisah-pisahkan


a. Obat dalam (obat yang diminum/dimakan)
b. Obat luar
c. Obat keras

3. Tempat obat/botol obat diberi etiket yang jelas


a. Etiket obat yang diminum
b. Etiket obat luar berwarna biru (misalnya salep-salep)
c. Etiket obat keras, ditandai dengan palang merah/tengkorak (misalnya Lysol, kreolin)

4. Tempat obat :
a. Obat berbentuk cairan disimpan dalam botol dengan mulut sempit dan disumbat
b. Obat-obatan berbentuk tablet disimpan di dalam botol dengan mulut lebar/kaleng-kaleng kecil
dan ditutup dengan baik
c. Obat-obatan berbentuk salep ditempatkan dalam botol dengan mulut lebar (pot plastik) dan
ditutup dengan rapat

5. Membersihkan dan menyimpan alat-alat


a. Alat-alat seperti penekan lidah, pinset anatomi, pinset hidung, sendok obat, gelas obat
seharusnya :
- Dicuci bersih setelah dipakai
- Direbus dan diangkat setelah sepuluh menit mendidih
- Dikeringkan dan disimpan di tempat khusus (almari)
b. Baskom dan bengkok setelah dipakai dibersihkan dengan air dan sabun dilap sampai kering
(sebelumny digantung dengan mulut kebawah) bagian luar dan dalam diberi bedak supaya tidak
lengket, ditiupkan udara dalam kantong, baru disimpan
c. Pengatur suhu (thermometer) setiap selesai dipakai dicuci dengan air sabun, keringkan digosok
dengan kapas yang diberi alcohol sedikit baru disimpan dalam larutan lysol.

B. Contoh Obat-Obatan Sederhana


N Tanda Cara
Nama Obat Keterangan
o gejala pemakaian
1. Salep Ichtiol Anak Dioleskan
dengan dibisul-
bisul yang ditutup
belum dengan kain
matang kasa-
diplester
2. Salep Untuk luka Dioleskan
Levertan yang diluka-
sedang ditutup
menyembu dengan kasa-
h terutama dibalut
luka bakar
3. Kapas Digunakan Tidak boleh
untuk untuk
membersihka menutup
n luka, perdarahan
mengoleskan kecuali bila
obat, diletakkan
mengambil didalam kain
benda asing kasa
dimata
(klilipan)
4. Lysol/Dento Cairan yang Dilarutkan di
l/ dapat air bersih
Detol digunakan takaran 1 cc
untuk Lysol untuk 2
mencuci lt air
tangan,
membersihka
n alat-alat
dan lain-lain
5. Plester Digunakan Bila plester
untuk diberi bensin
menutup sedikit akan
luka setelah lebih lengket
diberikan dikulit
kasa terlebih
dahulu
6. Creolin Larutan yang
digunakan
untuk
membersihka
n lantai
rumah/lantai
kamar mandi
7. Pipet Untuk
meneteskan
obat mata dll
8. Betadine Dioleskann Betadine bila
dan yodium pada pinggir diberi air
luka dengan sedikit dapat
kapas untuk untuk
membersihka mencuci luka
n kulit baru yang
kotor-yodium
untuk
membersihka
n kulit yang
diiris/diopera
si

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)


A. Arti P3K
Memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan dengan cepat cepat dan
tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan (dokter/puskesmas/rumah sakit)

B. Tujuan P3K
1. Mencegah cidera bertambah parah
2. Menunjang upaya penyembuhan

C. Pedoman yang harus dipegang oleh pelaku P3K


P = Penolong mengamankan diri sendiri lebih dahulu sebelum bertindak
A = Amankan korban dari gangguan ditempat kejadian sehingga bebas dari bahaya
T = Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa di tempat itu ada kecelakaan
U = usahakan menghubungi ambulans, dokter, rumah sakit atau yang berwajib (polisi/keamanan
setempat)
T = Tindakan pertolongan terhadap korban dalam urutan yang paling tepat

D. Peralatan P3K terdiri atas


1. Bahan yang minimal harus tersedia
a. Bahan untuk membersihkan tangan misalnya : sabun, alkohol.
b. Obat untuk mencuci luka misalnya : air bersih, boorwater, Providone iodine
c. Obat untuk mengurangi rasa nyeri misalnya parasetamol
d. Bahan untuk menyadarkan misalnya moniak, parfum.
2. Alat minimal yang disediakan
a. 10 pembalut cepat
b. Pembalut gulung
c. Pembalut segitiga
d. Kapas
e. Plester
f. Kassa steril
g. Gunting
h. Pinset

E. Pelaksanaan P3K
Langkah-langkah pemeriksaan korban kecelakaan
1. Periksa kesadaran
Apakah korban sadar atau tidak, pingsan, gelisah, acuh tak acuh. Hilangkan penyebab gangguan
kesadaran, istirahatkan dan tenangkan korban yang gelisah, bila korban tidak sadar selama 30
menit ia langsung diangkut ke dokter atau puskesmas/ rumah sakit
2. Periksa pernafasan
Apakah pernafasan kornban berhenti, cepat, lambat, tidak teratur, amati korban (lihat cuping
hidung-dengar). Tindakan awal adalah memebebaskan jalan nafas dan memepertahankan saluran
pernafasan. Bila pernafasan berhenti maka harus dilakukan pernafasan buatan.
3. Periksa tanda-tanda perdarahan dan peredaran darah
Apakah teraba denyut jantung?
Tindakan yang harus dilakukan dengan segera adalah menghentikan perdarahan
4. Periksa keadaan local (patah tulang, luka) dan perhatikan keluhan :
Tanyakan kepada korban apakah korban adarasa nyeri, linu, sakit? Minta tunjukkan tempat yang
sakit
Apabila ada luka harus dilihat juga apakah luka lain, beritahu korban bahwa ia akan ditolong dan
ajaklah bercakap-cakap

F. Gangguan yang diderita korban kecelakaan :


Pada dasarnya pada setiap korban kecelakaan dapat dibedakan gangguan berupa :

Gangguan umum :
Dimana keadaan umum/kesehatan korban terganggu yang daalm waktu singkat akan mengancam
jiwa korban, misalnya
1. Gangguan pernapasan
a. Pengertian : kesulitan bernapas, sampai tidak bernafas
b. Penyebab : sumbatan jalan nafas, kelemahan atau kejang otot pernapasan , menghisap asap atau
gas beracun
c. Penggolongan : korban sadar dan korban tidak sadar
d. Prioritas pertolongan : pada korban yang tidak sadar
e. Lokasi gangguan : di rongga hidung, kerongkongan, sampai paru-paru
f. Tindakan P3K : berikan prnafasan buatan

2. Gangguan kesadaran
a. Pengertian : keadaan dimana kesadarn berkurang atau hilang sama sekali
b. Penyebab
1) Benturan/ pukulan kepala
2) Sinar terik matahari langsung mengenai kepala
3) Berada dalam ruangan penuh orang, sehingga kekurangan zat asam
4) Keadaan tertentu di maan tubuh lemah, kurang latihan, perut kosong, dll.
c. Penggolongan : kesadaran kurang dan kesadaran hilang
d. Prioritas pertolongan :
1) Korban tidak sadar denagn gangguan pernafasan
2) Korban yang kesadarannay berkurang
e. Lokasi gangguan : pada sususnan saraf pusat (SSP)
f. Tindakan P3K :
1) Angkat penderita ketempat yang teduh dan baik sirkulasi udaranya
2) Tidurkan terlentangtanpa bantal bila mukanya pucat/ biru,jika mukanya merah berikan bantal
3) Longgarkan semua pakaian yang mengikat
4) Bila penderita sadar berikan minum yang hangat
5) Beri selimut supaya badannya hangat
6) Jika perlu kirim ke rumah sakit
3. Gangguan peredaran darah/berat (syok)
a. Pengertian : keadaan yang dapat mengancam kehidupan dimaan otak dan alat vital lain
kekurangan darah oleh berbagai sebab

b. Penyebab :
1) Kekurangan darah/cairan (muntaber)
2) Luka bakar yang luas
3) Nyeri yang hebat
4) Tidak tahan terhadap obat/ bahan kimia tertentu
c. Penggolongan
1) Ringan , dengan tanda-tanda ; pucat, kulit dingin, nadi lemah dan cepat (100x/menit), korban
gelisah, rasa haus, kadang-kadang ngacau
2) Berat, dengan tanda-tanda : sangat pucat, mata cekung, pernafasan cepat dan tidak teratur, nadi
susah teraba dan apabila teraba sangat cepat (150x/menit)
d. Lokasi gangguan : kulit, saluran pencernaan dan patah tulang
e. Tindakan P3K
1) Bawa korban ke tempat teduh dan aman, dan bila tidak terdapat perdarahan di kepala tidurkan
terlentang tanpa bantal, atas kepala lebih rendah dari kaki, bila tidsak ada patah tulang dan
perdarahan dianggota badan, kaki diluruskan dan tangannya
2) Pakaian korban dikendorkan
3) Tenangkan korban dan usahakan agar badan tetap hangat
4) Bila ada luka atau perdarahan, rawat lukanya dan hentikan perdarahannya
5) Bila ada patah tulang kerjakan pembidaian
6) Bila munteber beri oralit

4. Perdarahan
a. Pengertian : perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darahyang rusaknya. Perdarahan
ada 2 macam, yaitu perdarakhan keluar dan perdarahan ke dalam
b. Penyebab : putusnya pembuluh darah atau perlukaan paad pembuluh darah
c. Penggolongan
1) Perdarahan pembuluh darah nadi/arteri
2) Perdarahan pembuluh darah balik atau vena
3) Perdarahan pembuluh darah rambut/kapiler
d. Prioritas pertolongan : pembuluh darah nadi
e. Tindakan P3K
1) Bagian anggota badan yang berdarah tinggikan
2) Tekan pembuluh darah yang terletak di antara tempat perdarahan

PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR

A. Penyakit kulit
Contoh: kudis, kadas, cacar air dan panu

Pencegahan:
a. Menjaga kebersihan kulit, mandi dengan sabun dan air bersih
b. Menghindari kontak dengan penderita
c. Menghindari mengguanakan barang-barang yang dipakai penderita
d. Pakaian penderita dicuci dengan bersih

B. Penyakit TBC
Pencegahan:
a. Hindari kontak dengan penderita
b. Vaksinasi dengan BCG semasa bayi
c. Makan makanan yang bergizi

C. ISPA(Infeksi Saluran Pernafasan Bagian Atas)


Contoh: influenza, dan radang tenggorokan

Pencegahan:
a. Banyak makan makanan yang mengandung vit. C seperti sayur dan buah
b. Hindari kena hujan
c. Kurangi minuman dingin
d. Hindari daerah yang berasap dan berdebu
e. Hindari kontak dengan penderita
f. Bila bersin atau batuk tutup mulut atau hidung dengan sapu tangan
g. Ingus jangan dibuang sembarangan

D. Penyakit pada saluran pencernaan


Contoh: kolera, disentri, typus, dan diare

Pencegahan:
a. Menjaga kebersihan diri, lingkungan, makanan dan minuman
b. Alat yang dipakai penderita dicuci dengan sabun

KEBERSIHAN PRIBADI
Kebersihan adalah pangkal kesehatan, ini merupakan motto yang harus selalu diingat,
dilaksanakan di setiap tempat dan setiap waktu. Kebisaan hidup bersihharus dimulai dari diri
pribadi baru lingkungannya, karena orang yang biasa hidup bersih tidak senang melihat
lingkungan yang kotor.
A. Mandi
Tubuh kita setiap hari mengeluarkan keringat dan setiap kita selalu dikkotori oleh debu
yang beterbangan disekitar kita, sehingga bila kita tidak bersihkan badan kita akan penuh daki
bau yang tidak sedap.
Mandi adalah salah satu cara untuk menjaga tubuh tetap bersih dan segar, mandi yang
baik dan benar adalah sebanyak dua kali sehari yaitu: setelah bangun tidur (pada pagi hari) dan
setelah bekerja (artinya setelahmelakukan kegiatan-kegiatan selama sehari) sebaiknya dilakukan
pada sore hari. Bagian muslimdengan melakukan wudhu sebanyak 5 kali sehari adalah suatu
upaya untuk menjaga tubuh tetap bersih dan segar, maka hidup bersih dan menjaga kesehatan
adalah bagian dari iman.
Agar tubuh atau badan tetap bersih, sebaiknya sewaktu mandi meggunakan air yang
bersih, memakai sabun dan menggunakan handuk yang kering dan bersih untuk mengeringkan
tubuh kita setelah mandi.
Janganlah menunda mandi dan sikatlah gigi dengan teratur serta perhatikanlah kuku jari
tangan dan kaki agar dirawat setiap hari, sehingga kita bebas dari kotoran yang menempel dari
tubuh kita.
Berpakaianlah yang layak dan serasi, artinya memakai pakaian yang bersih dan sesuai
dengan peranan kita dimasyarakat (pelajar, mahasiswa, pegawai dll) sebab pakaian disamping
melindungi badan juga menumbuhkan kepercayaan diri dan memupuk kepribadian.
Setiap hari kita wajib berganti pakaian yang bersih sebab bila tidak penampilan kita akan
berbau yang tidak sedap dan kita akan dijauhi oleh kawan-kawan.

Pupuklah kebiasaan-kebiasaan:
Mandi 2 kali sehari cucilah tangan dengan dengan air bersih dan menggunakan sabun sebelum
makan dan sesudah buang air besar dan kecil, minumlah air yang sudah dimasak, gunakan
jambankalau mau buang air besar/buang air kecil dan bersihkan tempat tinggal kita dari sampah
dan genangan air.

B. Pakaian
Pakaian yang sudah sehata adalah pakaian yang bersih, sesuai dengan postur tubuh
artinya tidak terlalu ketat maupun tidak terlalu longgar, sopan artinya enak dipandang dan sesuai
sdengan kebudayaan kita, selalu dicuci setelah habis dipakai serta disetrika, agar tampak rapih.

C. Badan
Badan adalah suatu kesatuan bentuk diri kita yang perlu kita jaga keberihan dan
kesehatannya, menjaga kebersihan dan kesehatannya adalah suatu kewajiban yang tidak bisa
ditunda-tunda sebab kelangsungan tubuh kita hidup kita, patut disukuri bila kita memiliki tubuh
dan badan yang normal dan sehat.

D. Makan dan Minum


Untuk menjaga kesehatan tubuh, makan dan minum adalah merupakan kebuuthan pokok
manusia untuk dapat bergerak dan menjalankan aktivitas kegiatan apapun, tubuh memerlukan
energi atau tenaga yang kesemuanya ini diperoleh dari apa yang kita makan, minum sehari-hari.
Makanan yang seimbang mengandung unsur:
a. Hidrat arang/ karbohhidrat: nasi, roti, sagu, jagung dan lain-lain
b. Protein: daging, telur, tahu, tempe, dll
c. Vitamin dan mineral: sayur-sayuran dan buah-buahan
d. Air minum untuk memperlancar penyerapan makanan dalam tubuh kita
e. Istirahat, rekreasi dan kesehatan mental (rohani)

Setelah melakukan kegiatan sehari-hari tubuh kita memerlukan istirahat baik jiwa dan
rohanikehidupan manusia sangat dipengaruhi dengan keseimbangan antara kesehatan jasmani
rohani oleh karena itu istirahat yang cukup dan rekreasi yang seimbang adalah obat agar kita
tetap sehat.
Usia manusia sepertiganya digunakan untuk tidur dalam sehari kita wajib tidur selama 8
jam, maka gunakanlah sebaik-baiknya waktu tersebut untuk tidur dengan nyenyakagar sewaktu
kita bangun tubuh sudah segar dan siap melakukan kegiatan atau aktivitas kembali.
Olahraga yang teratur dan penuh kesenangan adalah salah satu contoh bentuk rekreasi
yang menyehatkan, dan melakukan kegiatan lintas alam, jalan pagi setiap hari minggu, sepeda
santai, senam kesegaran, dan lain-lain yang teratur adalah suatu upaya untuk menjaga kesegaran
dan kesehatan jasmani dan rohani.

E. Kebersihan Atau Kesehatan Pribadi Meliputi


1. Melindungi jaringan dibawahnya
Fungsi kulit:
a. Melindungi jaringan dibawahnya
b. Melindungi cairan tubuh
c. Mengatur suhu tubuh
d. Sebagai indera peraba
e. Membentuk vitamin D
f. Sebagai alat sekresi
Cara memelihara kulit:
a. Mandi dan memakai sabun minimal 2kali sehari
b. Habis mandi dikeringkan dengan handuk yang bersih
c. Memakai pakaian yang bersih
2. Memlihara kebersihan rambut
Rambut berfungsi untuk melindungi kepala terhadap suhu yang datang dari luar baik panas
maupun dingin
Cara merawat rambut:
a. Mencuci rambut dengan teratur 2 kali seminggu
b. Menyisir rambut
3. Mamlihara kebersihan mata
Fungsi mata:
a. Sebagian indera penglihatan
b. Membantu keseimbangan dan menyampaikan pesan
Cara membersihkan mata:
a. Ambil kapas simpan di ujung lidi
b. Celupkan di boorwater atau air matang
c. Usapkan dari arah pinggir ke tengan menuju ke arah hidung
4. Memelihara kebersiahan kuku
Cara membersihkan kuku:
a. Memotong kuku sekurang-kurangnya 1 kali seminggu
b. Mencuci kuku dengan sabun
5. Memelihara kesehatan hidung
Didalam hidung terdapat bulu dan lendir yang berfungsi menyaring udara yang masuk dari
kotoran debu sehingga udara masuk ke paru-paru lebih bersih
6. Memelihara kebersihan telinga
Fungsi telinga sebagai alat pendengarn dan keseimbangan tubuh
Cara membersihkan:
a. Bersihkan daun telinga pada waktu mandi ingat lekuk-lekuknya
b. Bersihkan kotoran berkali-kali
c. Telinga jangan sampai kemasukan air
7. Memelihara kebersihan mulut dan gigi
Lihat uraian pada kesehatan gigi dan mulut
8. Membersihkan kaki dan tangan
Cara memelihara:
a. Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang sesuatu
b. Cuci kaki setiap kali kotor
c. Pakai alas kaki atau sandal yang pas dan tidak sempit
9. Pakai pakaian dan keperluan pribadi atau peralatan yang bersih
Cara memelihara:
a. Mengganti pakaian yang kotor dengan yang bersih
b. Pakai-pakaian yang sesuai dengan ukuran badan
c. Jangan memaki pakaian atau barang pribadi milik orang lain
d. Jangan menggantung pakaian di kamar
e. Bedakan pakaian sekolah dengan pakaian rumah
10. Memelihara kebersihan sesudah buang air besar dan buang air kecil
Kotoran manusia banyak sekali mengandung kuman yang berbahaya bagi kesehatan oleh karena
itu jarang dibuang sembarangan tapi harus di jamban atau WC bukan di sungai, buang air kecil
tidak boleh dilantai kamar mandi, sesudah buang air kecil disiram sampai bersih agar tidak
menimbulkan bau.
PEMBIDAIAN

A. PEMBALUTAN
1. Pengertian
Suatu tindakan medis untuk menyangga atau menahan bagian tubuh tertentu agar tidak
bergeser atau berubah dari posisi yang dikehendaki.

2. Tujuan
Tujuan dari pembalutan, yaitu ;
a. Menahan sesuatu misalnya bidai (spalk), kasa penutup luka, dan sebagainya agar tidak bergeser
dari tempatnya.
b. Menahan pembengkakan (menghentikan pendarahan: pembalut tekanan).
c. Menunjang bagian tubuh yang cedera.
d. Menjaga agar bagian yang cedera tidak bergerak.
e. Menutup bagian tubuh agar tidak terkontaminasi.

3. Macam-macam alat balut


a. Mitella (pembalut segitiga)
 Bahan pembalut dari kain yang berbentuk segitiga sama kaki dengan berbagai ukuran. Panjang
kaki antara 50-100 cm.
 Pembalut ini biasa dipakai pada cedera di kepala, bahu, dada, siku, telapak tangan, pinggul,
telapak kaki, dan untuk menggantung lengan.
 Dapat dilipat-lipat sejajar dengan alasnya dan menjadi pembalut bentuk dasi.
b. Dasi (cravat)
 Merupakan mitella yang dilipat-lipat dari salah satu ujungnya sehingga berbentuk pita dengan
kedua ujung-ujungnya lancip dan lebarnya antara 5-10 cm.
 Pembalut ini biasa dipergunakan untuk membalut mata, dahi (atau bagian kepala yang lain),
rahang, ketiak, lengan, siku, paha, lutut, betis, dan kaki yang terkilir.
 Cara membalut:
 Bebatkan pada tempat yang akan dibalut sampai kedua ujungnya dapat diikatkan.
 Diusahakan agar balutan tidak mudah kendor, dengan cara sebelum diikat arahnya saling
menarik.
 Kedua ujung diikatkan secukupnya.
c. Pita (pembalut gulung)
 Dapat terbuat dari kain katun, kain kasa, flanel atau bahan elastis. Yang paling sering adalah
kasa. Hal ini dikarenakan kasa mudah menyerap air dan darah, serta tidak mudah kendor.
 Macam ukuran lebar pembalut dan penggunaannya:
 2,5 cm : untuk jari-jari
 5 cm : untuk leher dan pergelangan tangan
 7,5 cm : untuk kepala, lengan atas, lengan bawah, betis dan kaki
 10 cm : untuk paha dan sendi pinggul
 10-15 cm : untuk dada, perut dan punggung.

d. Plester (pembalut berperekat)


 Pembalut ini untuk merekatkan penutup luka, untuk fiksasi pada sendi yang terkilir, untuk
merekatkan pada kelainan patah tulang. Cara pembidaian langsung dengan plester disebut
strapping. Plester dibebatkan berlapis-lapis dari distal ke proksimal dan untuk membatasi
gerakan perlu pita yang masing-masing ujungnya difiksasi dengan plester.
 Untuk menutup luka yang sederhana dapat dipakai plester yang sudah dilengkapi dengan kasa
yang mengandung antiseptik (Tensoplast, Band-aid, Handyplast dsb).
 Cara membalut luka terbuka dengan plester:
 Luka diberi antiseptik
 Tutup luka dengan kassa
 Letakkan pembalut plester.
e. Pembalut lainnya
 Snelverband: pembalut pita yang sudah ditambah kasa penutup luka, dan steril. Baru dibuka saat
akan digunakan, sering dipakai untuk menutup luka-luka lebar.
 Sofratulle: kasa steril yang sudah direndam dalam antibiotika. Digunakan untuk menutup luka-
luka kecil.
f. Kassa steril
 Adalah potongan pembalut kasa yang sudah disterilkan dan dibungkus sepotong demi sepotong.
Pembungkus tidak boleh dibuka sebelum digunakan.
 Digunakan untuk menutup luka-luka kecil yang sudah didisinfeksi atau diobati (misalnya sudah
ditutupi sofratulle), yaitu sebelum luka dibalut atau diplester.

4. Prosedur pembalutan
a. Perhatikan tempat atau letak bagian tubuh yang akan dibalut, seperti:
 Bagian dari tubuh yang mana,
 Luka terbuka atau tidak,
 Bagaimana luas luka,
 Perlu dibatasi gerak bagian tubuh tertentu atau tidak.
b. Pilih jenis pembalut yang akan digunakan. Dapat satu atau kombinasi.
c. Sebelum dibalut, jika luka terbuka perlu diberi desinfektan atau dibalut dengan pembalut yang
mengandung desinfektan. Jika terjadi disposisi/dislokasi perlu direposisi. Urut-urutan tindakan
desinfeksi luka terbuka:
 Letakkan sepotong kasa steril di tengah luka (tidak usah ditekan) untuk melindungi luka selama
didesinfeksi.
 Kulit sekitar luka dibasuh dengan air, disabun dan dicuci dengan zat antiseptik.
 Kasa penutup luka diambil kembali. Luka disiram dengan air steril untuk membasuh bekuan
darah dan kotoran yang terdapat di dalamnya.
 Dengan menggunakan pinset steril (dibakar atau direbus lebih dahulu) kotoran yang tidak hanyut
ketika disiram dibersihkan.
 Tutup lukanya dengan sehelai sofratulle atau kasa steril biasa. Kemudian di atasnya dilapisi
dengan kasa yang agak tebal dan lembut.
 Kemudian berikan balutan yang menekan.

Apabila terjadi pendarahan, tindakan penghentian pendarahan dapat dilakukan dengan


cara:
 Pembalut tekan, dipertahankan sampai pendarahan berhenti atau sampai pertolongan yang lebih
mantap dapat diberikan.
 Penekanan dengan jari tangan di pangkal arteri yang terluka. Penekanan paling lama 15 menit.
 Pengikatan dengan tourniquet.
 Digunakan bila pendarahan sangat sulit dihentikan dengan cara biasa.
 Lokasi pemasangan: lima jari di bawah ketiak (untuk pendarahan di lengan) dan lima jari di
bawah lipat paha (untuk pendarahan di kaki)
 Cara: lilitkan torniket di tempat yang dikehendaki, sebelumnya dialasi dengan kain atau kasa
untuk mencegah lecet di kulit yang terkena torniket. Untuk torniket kain, perlu dikencangkan
dengan sepotong kayu. Tanda torniket sudah kencang ialah menghilangnya denyut nadi di distal
dan kulit menjadi pucat kekuningan.
 Setiap 10 menit torniket dikendorkan selama 30 detik, sementara luka ditekan dengan kasa steril.
 Elevasi bagian yang terluka
d. Tentukan posisi balutan dengan mempertimbangkan:
 Dapat membatasi pergeseran/gerak bagian tubuh yang memang perlu difiksasi
 Sesedikit mungkin membatasi gerak bgaian tubuh yang lain
 Usahakan posisi balutan paling nyaman untuk kegiatan pokok penderita.
 Tidak mengganggu peredaran darah, misalnya balutan berlapis, yang paling bawah letaknya di
sebelah distal.
 Tidak mudah kendor atau lepas.

B. PEMBIDAIAN

1. Pengertian
Pembidaian adalah tindakan memfiksasi/mengimobilisasi bagian tubuh yang mengalami cedera,
dengan menggunakan benda yang bersifat kaku maupun fleksibel sebagai fixator/imobilisator.

2. Tujuan
a. Mencegah gerakan bagian yang sakit sehingga mengurangi nyeri dan mencegah kerusakan lebih
lanjut
b. Mempertahankan posisi yang nyaman
c. Mempermudah transportasi korban
d. Mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera
e. Mempercepat penyembuhan

3. Prinsip Pembidaian
a. Lakukan pembidaian di mana anggota badan mengalami cedera (korban jangan dipindahkan
sebelum dibidai). Korban dengan dugaan fraktur lebih aman dipindahkan ke tandu medis darurat
setelah dilakukan tindakan perawatan luka, pembalutan dan pembidaian.
b. Lakukan juga pembidaian pada persangkaan patah tulang, jadi tidak perlu harus dipastikan dulu
ada tidaknya patah tulang. Kemungkinan fraktur harus selalu dipikirkan setiap terjadi kecelakaan
akibat benturan yang keras. Apabila ada keraguan, perlakukan sebagai fraktur.
Tanda dan gejala patah tulang:
 Adanya tanda ruda paksa pada bagian tubuh yang diduga terjadi patah tulang: pembengkakan,
memar, rasa nyeri.
 Nyeri sumbu: apabila diberi tekanan yang arahnya sejajar dengan tulang yang patah akan
memberikan nyeri yang hebat pada penderita.
 Deformitas: apabila dibandingkan dengan bagian tulang yang sehat terlihat tidak sama bentuk dan
panjangnya.
 Bagian tulang yang patah tidak dapat berfungsi dengan baik atau sama sekali tidak dapat
digunakan lagi.
c. Melewati minimal dua sendi yang berbatasan.

4. Jenis Alat Bidai


a. Bidai Keras
Umumnya terbuat dari kayu, alumunium, karton, plastik atau bahan lain yang kuat dan
ringan. Pada dasarnya merupakan bidai yang paling baik dan sempurna dalam keadaan darurat.
Kesulitannya adalah mendapatkan bahan yang memenuhi syarat di lapangan.
Contoh : bidai kayu, bidai udara, bidai vakum.
b. Bidai Traksi
Bidai bentuk jadi dan bervariasi tergantung dari pembuatannya, hanya dipergunakan oleh
tenaga yang terlatih khusus, umumnya dipakai pada patah tulang paha.
Contoh : bidai traksi tulang paha
c. Bidai Improvisasi
Bidai yang dibuat dengan bahan yang cukup kuat dan ringan untuk penopang.
Pembuatannya sangat tergantung dari bahan yang tersedia dan kemampuan improvisasi si
penolong.
Contoh : majalah, koran, karton dan lain-lain.
d. Gendongan Belat/Bebat
Pembidaian dengan menggunakan pembalut, umumnya dipakai mitela (kain segitiga) dan
memanfaatkan tubuh penderita sebagai sarana untuk menghentikan pergerakan daerah cedera.
Contoh : gendongan lengan.

5. Prosedur Pembidaian
a. Siapkan alat-alat selengkapnya
b. Apabila penderita mengalami fraktur terbuka, hentikan perdarahan dan rawat lukanya dengan
cara menutup dengan kasa steril dan membalutnya.
c. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum dipasang, diukur dahulu pada
sendi yang sehat.
d. Bidai dibalut dengan pembalut sebelum digunakan. Memakai bantalan di antara bagian yang
patah agar tidak terjadi kerusakan jaringan kulit, pembuluh darah, atau penekanan syaraf,
terutama pada bagian tubuh yang ada tonjolan tulang.
e. Mengikat bidai dengan pengikat kain (dapat kain, baju, kopel, dll) dimulai dari sebelah atas dan
bawah fraktur. Tiap ikatan tidak boleh menyilang tepat di atas bagian fraktur. Simpul ikatan jatuh
pada permukaan bidainya, tidak pada permukaan anggota tubuh yang dibidai.
f. Ikatan jangan terlalu keras atau kendor. Ikatan harus cukup jumlahnya agar secara keseluruhan
bagian tubuh yang patah tidak bergerak.
g. Kalau memungkinkan anggota gerak tersebut ditinggikan setelah dibidai.
h. Sepatu, gelang, jam tangan dan alat pengikat perlu dilepas.
IMUNISASI

A. Pengertian
Imunisasi ialah mencegah timbulnya penyakit-penyakit seperti: TBC, Pertusis, Tetanus,
polio, Campak, dan Hepatitis B setelah diberi vaksinasi.

B. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi


1. TBC
2. Dipteri
3. Pertusis
4. Tetanus
5. Campak
6. Polio
7. Hepatitis B

C. Manfaat imunisasi dan bahaya bila tidak imunisasi


Manfaat imunisasi adalah:
- Akan menjadi tahan/kebal terhadap penyakit TBC, Pertusis, Tetanus, polio, Campak, dan
Hepatitis B sehingga bayi/anak sehat, biaya pengobatan tidak diperlukan.
- Anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia sehat.
Bahaya bila tidak diimunisasi:
- Anak akan mudah erserang penyakit, dengan akibat yang lebih berat, dapat menimbulkan
kematian. Untuk polio akan menimbulkan cacat seumur hidup/kematian.

D. Tempat imunisasi
1. Puskesmas
a. KIA
b. UKS
c. Posyandu
d. Calon penganten
e. Balai pengobatan
2. Non Puskesmas
a. Rumah sakit
b. Rumah sakit bersalin
c. Rumah bersalin
d. Dokter praktek anak
e. Dokter umum praktek
f. Dokter spesialis kebidanan
g. Bidan praktek
h. Klinik
i. Balkesmas ( Balai Kesehatan Anak)
E. Siapa yang harus di imunisasi
1. Bayi (0-11 bi) : BCG, DPT, Polio, Campak, dan hepatitis B
2. Anak SD kelas 1 : DT
3. Anak SD kelas VI (Wanita) : TT
4. Calon Penganten (Wanita) : TT
5. Ibu Hamil : TT
6. Siapa saja, khususnya yang beresiko tinggi dan belum mendapatkan pada waktu bayi :
Hepatitis B

KESEHATAN GIGI DAN MULUT

A. Bagian-bagian terpenting dari mulut


1. Bibir
Bibir juga disebut tepi mulut. Bibir terdiri dari bibir atas dan bibir bawah. Titik pertemuan antaar
bibir atas dan bibir bawah disebut sudut mulut.
Kita memerlukan bibir untuk:
a. Menjaga jangan sampai makanan dan minuman tercecer keluar mulut.
b. Merasakan panas-dinginnya makanan dan minuman
c. Berbicara dengan jelas

2. Lidah
Lidah terdiri atas otot-otot dan dapat digerak-gerakkan. Pada bagian atas dari lidah ada tonjolan-
tonjolan kecil. Tonjolan-tonjolan kecil ini merupakan alat pengecap dan perasa.
Kita memerlukan lidah untuk
a. Mengecap makanan dan minuman
b. Menelan
c. Menjilat
d. Berbicara

3. Gigi
Yang kelihatan dalam mulut adalah sebagian dari seluruh gigi. Bagian yang kelihatan ini disebut
mahkota gigi. Sebagian gigi tertanam di dalam rahang. Karena itu bagian ini tidak terlihat kalau
kita membuka mulut. Bagian yang tidak kelihatan ini disebut akar gigi. Akar gigi ini diikat
kepada tulang rahang dengan benag-benang yang sangat halus. Karena akar gigi ini diikat pada
tulang rahang maka gigi tidak mudah copot.
Kegunaan gigi untuk:
a. Memotong, mencabik dan menghaluskan makanan
b. Mengucapkan kata-kata dengan jelas
c. Mendorong pertumbuhan rahang sehingga bentuk wajah menjadi harmonis.

4. Gusi
Daging sekitar mahkota gigi disebut gusi. Biasanya gusi berwarna merah muda. Tetapi kadan-
kadang ada juga gusi yang warnanya agak kecoklat-coklatan. Warna ini disebabkan karena dalam
gusi ada zat pewarna yang disebut pigmen. Gusi yang sehat melekat erat sekitar mahkota gigi.
Pinggiran dari gusi yang sehat kelihatannya tipis (tidak menggelembung) dan mengkilap. Gusi
yang tidak sehat mempunyai pinggiran yang menggelembungdan seringkali gusinya berwarna
merah.
Kegunaan gusi dalah untuk melindungi benang-benang halus yang mengikat akar gigi kepada
tulang rahang
B. Penyakit gigi dan mulut
Penyakit gigi dan mulut yang banyak di derita adalah gigi berlubang(keropos) dan gusi
berdarah (radang). Rongga mulut setiap penuh dengan bakteri, sisa makanan menyebabkan
bakteri tumbuh subur, berkelompok, melekat erat pada gigi sebagai lapisan yang lengket dan
tidak berwarna disebut plak. (hanya dapat dilihat dengan memakai zat perwarna). Bila kita
makan makanan/minum yang mengandung gula dan lengket. (permen, coklat, jenang, siru, dsb.)
aka nada sisa makanan yang nempel pada gigi dan gusi. Sisa makanan bergula tersebut akan
diubah oleh bakteri menjadi asam. Asam ini akan melarutkan lapisan luar gigi (email) sehingga
menjadi keropos dan berlubang. Bakteri dan plak yang menempel di gusi akan menyebabakan
peradanagn gusi sehingga gusi menjadi bengkak dan mudah berdarah. Plak lama-lama akan
mengeras karena mengalami mineralisasi menjadi karang gigi. Karang giri ini akan
memperparah peradangan gusi.

C. Kelainan rongga mulut


1. Gigi berjejal
2. Sariawan
3. Kelainan akibat kebiasaan buruk
a. Kebiasaan menghisap jari, bibir bawah dapat menyebabkan gigi depan atas mendongos.
b. Menggigit benang, membuka tutup botol dengan gigi, bisa menyebabkan gigi patah.

D. Cara menyikat gigi yang baik


1. Sikat bagian luar setiap gigi atas denagn gerakan pendek dan lembut maju-mundur berulang-
ulang. Berikan perhatian khusus pada pertemuan gigi dan gusi
2. Lakukan hal yang sama pada semua gigi atas bagian dalam
3. Ulangi gerakan yang sama untuk permukaan bagian luar dan dalam semua gigi atas dan bawah
dengan gerakan-gerakan pendek dan lembut maju mundur berulang-ulang.
4. Untuk permukaan bagian dalam gigi rahang/bawah depan, miringkan sikat gigi seperti dalam
gambar. Kemudian bersihkan gigi dengan gerakan sikat yang benar.
5. Bersihkan permukaan kunyah dari gigi atasdan bawah dengan gerakan-gerakan pendek dan
lembut
KESEHATAN LINGKUNGAN

A. Lingkungan sehat
Lingkungan sehat adalah jika sampah, air limbah dan tinja di buang secara benar.

Ruang lingkup kesehatan lingkungan meliputi:


1. Lingkungan sekolah yang sehat
a. Lokasi sekolah yang jauh dari kebisingan, polusi dan memiliki halamn untuk bermain dan olah
raga
b. Bangunan yang kokoh, pencahayaan baik dengan suasana yang nyaman
c. Tata ruang yang rapi
d. Terdapat kotak P3K
e. Terdapat tabung pemadam kebakaran
f. Terdapat tempat penampungan sampah yang tertutup
g. Terdapat tempat cuci tangan dan penyediaan air minum
h. Terdapat hubungan yang harmonis antar sesama penghuni sekolah
Pembinaan lingkungan sehat dilaksanakan melalui kegiatan intra dan ekstra kurikuler.
Kegiatan intra kurikuler terutama melalui pelajaran penjaskes atau pendidikan kesehatan yang
disatukan dengan mata pelajaran lain yang relevan.

2. Perumahan
Syarat rumah sehat secara sederhana:
a. Rumah yang memiliki ruangan terpisah untuk keperluan sehari-hari dengan ukuran yang
memadai, misalnya ruang makan, kamar tidur, dapur, kamar mandi, WC, dan tempat cuci
pakaian.
b. Tersedianya air bersih, penampungan air bekas, tempat sampah, jamban, dan saluran
pembuangan air hujan
c. Kamar-kamar harus berjendela dan harus selalu terbuka pada siang hari. Jendela harus
menghadap arah angin
d. Sinar matahari dapat masuk ke rumah dan penerangan malam yang cukup untuk membaca.
e. Dinding lantai harus kering dan tidak lembab
f. Asap dapur mempunyai jalan keluar melalui lubang langit-langit.
g. Halaman rumah harus selalu dibersihkan
h. Kandang ternak terpisah lebih 10 meter jaraknya dari rumah
i. Di manapun tidak terdapat jentik-jentik nyamuk, kecoa dan tikus

3. Pengadaan Air bersih


Syarat-syarat air bersih:
a. Syarat fisik: tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, jernih, dan segar.
b. Syarat kimiawi: tidak mengandung logam berat dan beracun misal Pb, Zn, Cu, Mg, dan Hg
c. Syarat bakteriologis: tidak mengandung bakteri penyebab penyakit, misal E. coli.
Sumber air bersih dapat diperoleh dari:
a. Sumur pompa tangan
b. Sumur gali tertutup
c. Mata air yang dirawat atau air perpipaan
d. Penampungan air hujan, letak sumber air bersih, jarak > 10 cm dari lubang penampungan tinja
atau kotoran
Air sehat
Merupakan air bersih yang sudah di masak dan tidak mengandung bibit penyakit.

4. Pembuangan kotoran manusia


Tempat pembuangan kotoran manusia yang baik adalah di WC/jamban/kakus.
Syarat pembuatan kakus yang baik yaitu:
a. Tertutup, harus terlindungi dari matahari dan hujan
b. Pada lokasi yang tidak mengganggu pemandangan, dan tidak menimbulkan bau.
c. Lantainya disapu dan disikat bersih biar tidak licin
d. Dindingnya sering dibersihkan dan tampak terang
e. Air dalam bak sering diganti dengan yang baru

Tiga jenis jamban keluarga:


1. Jamban leher angsa
Air dibagian leher angsa berguna agar menahan bau tinja agar tidak keluar. Pipa udara dari
lubang tinja gunanya untuk membuang bau busuk.
2. Jamban cemplung
3. Jamban plengsengan
Kotoran langsung dialirkan melalui pipa yang dipasang miring ke lubang penampungan kotoran.

5. Pembuangan air limbah


Air limbah disalurkan melalui pipa atau got ke tempat penampungan air limabah, sungai yang
letaknya lebih rendah dari dapur, tempat mandi dan tempat cucian.
Syarat pembuangan air limbah yang sehat:
a. Tidak mengotori sumur, sungai dan danau
b. Tidak menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk, lalat dan kecoa
c. Tidak menyebabkan kecelakaan
d. Tidak mengganggu pemandangan

6. Pembuangan sampah
Cara pembuangan sampah:
a. Sampah dibuang ke tanah yang lebih rendah kemudian ditutup dengan tanah
b. Dibakar
c. Dibuat kompos
d. Untuk makanan ternak
e. Pulverisation yaitu semua jenis sampah dihancurkan kemudian baru di buang ke laut.

Penyakit yang dapat ditimbulkan oleh sampah antara lain: menceret, muntaber, disentri, typus,
dan penyakit kaki gajah. Keuntungan membuang sampah yang benar:
a). Terhindar dari timbulnya penyakit
b). Dapat menghasilkan pupuk
c). Keadaan bersih dapat menimbulkan kepuasan batin tersendiri
d). Menciptakan keindahan
e). Menimbulkan suasana nyaman

7. Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan dapat berupa:
a. Pencemaran air dan tanah
b. Pencemaran udara
c. Pencemaran suara
d. Pencemaran bahan-bahan radioaktif

PEMERIKSAAN MATA DAN TELINGA

A. Pendahuluan
Indera penglihatan merupakan perangkat tubuh manusia yang berfungsi sangat besar
untuk memungkinkan manusia tersebut menerima informasi dari lingkungan kehidupan
sekitarnya.melalui penglihatan tersebut seseorang sejak awal dadri pertumbuhan fisik maupun
mentalnya akan mendapatkan rangsangan dalam pengembangan selanjutnya. Dengan indera
penglihatan seseorang akan mengadakan kontak dengan skitarnya, sehinggadia mampu
menyesuiikan dan mempertahankan kehidupannya dalam lingkungannya serta mampu
menghindarkan diri dari berbagai ancaman yang mungkin aad disekitarnya.

B. Bagian-Bagian Mata
1) Kelopak Mata
2) Bulu mata
3) Konjungtiva (selaput lendir)
4) Kornea (selaput bening)
5) Pupil (manik-manik)
C. Pemeriksaan Mata
1) Tajam Penglihatan
- Tujuan dari pemeriksaan tajam penglihatan untuk mengetahui tajam penglihatan seseorang dan
memberikan penilaian menurut ukuran baku yang ada.
- Dasar dari pemeriksaan : Tajam penglihatan diperiksa langsung dengan memperlihatkan seri
simbol dengan ukuran berbeda-beda pada jarak tertentu terhadap penderiata dan menentukan
ukuran huruf terkecil yang da[at dikenal/ dilihat penderita.
- Alat pemeriksaan : Kartu Snellen Chart
- Teknik pemeriksaan :
 Penderita duduk 6 meter dari kartu pemeriksaan
 Mata yang kiri atau kanan ditutup.
 Penderita diminta membaca huruf yang tertulis pada kartu Snellen mulai dari baris atas kebawah
dan ditentukan baris terakhir yang masih dapat dibaca.
- Nilai bila huruf yang terbaca terdapat pada garis dengan tanda 30 dikatakan tajam penglihatan
6/30.
Bila yang terbaca terdapat pada baris dengan tanda 10, dikatakan tajam penglihatan 6/10.
Sedangkan tajam penglihatan normal 6/6.
2) Memeriksa/ melihat bagian-bagian mata yang tampak dari luar :
a) Kelopak mata tidak bergerak, dapat membuka dan menutup dengan baik.
b) Bulu mata teratur tumbuh dan mengarah ke luar.
c) Konjungtiva (selaput lendir mata) tampak jernih keputih-putihan.
d) Pupil mata (manik-manik mata) tampak mengecil bila kena sinar dan melebar kembali bila tidak
disinari lampu senter dan benar-benar hitam.
3) Memperhatikan gerakan dan arah bola mata
a) Gerakan kedua bola mata dapat bergerak kesemua arah secara bersamaan.
b) Arah kedua bola mata kedepan.

D. Menjaga Kesehatan Mata


1. Membiasakan makan makanan yang bergizi (banyak mengandung Vitamin A seperti sayu-
sayuran hijau, telur, buah-buahan dll.).
2. Membasuh muka dan membersihkan kulit sekitar mata dengan air bersih.
3. Duduklah dengan sikap badan yang tegak (jangan berbaring) pada waktu membaca dan menulis.
Sinar lampu yang baik untuk membaca adalah yang datang dari sebelah kiri. Letak lampu
hendaknya cukup jauh dari sisi meja sehingga tidak terjadi bayangn dari tubuh. Bacaan terletak
kira-kira 40cm dari mata.
4. Memaksakan diri berlebih-lebihan untuk membaca tidak baik untuk kesehatan mata. Istirahatlah
sejenak bila merasa penat saat membaca dengan melihat-lihat objek yang jauh atau pemandangan
yang hijau/ berwarna-warni.
5. Jangan mnggunakan alat-alat bersama-sama dengan orang yang sakit mata karena bisa menular
seperti handuk, saputangan dan alt tulis.
6. Jangan bermain-main dengan benda tajam atau benda-benda lain yang berbahaya.

E. Kelainan-Kalainan Mata Dan Penanganannya


1. Konjungtivitis (radang selaput lendir)
Tanda-tanda :
- mata merah dengan/ tanpa kotoran
- perih dan kadang-kadang gatal serta berair.
- tidak disertai penurunan tajam penglihatan
Tindakan :
- Kirim ke Puskesmas
- Hindarkan alatnya
- Awasi apakah meneruskan pengobatan
2. Keratitis (Radang selaput bening mata)
Tanda-tanda :
- Mata merah dan sila
- Disertai penurunan tajam penglihatan
Tindakan : kirim segera ke Puskesmas
3. Trauma zat kimia pada mata
Tindakan :
- Segera sesudah terkena, mata diguyur air (misalnya dengan teko, gayung dll) selama 30 menit
terus menerus. Segera kirim ke Puskesmas.
4. Trauma mata
Tanda-tanda :
- Robek pada kelopak mata
- Luka sayat pada selaput bening mata.
Tindakan :
- Tutup mata dengan pembalut steril
- Jangan menekan bola mata dengan apapun
- Kirim segera ke Puskesmas
5. Kemasukan benda asing/ kotoran dikelopak mata atas/ bawah bagian dalam:
Tindakan : angkat kotoran/ benda asing hati-hati dengan menggunakan kapas lidi atau kapas
balan.

F. Pemeriksaan Pendengaran /Telinga


Tujuan : Untuk mengetahui kelainan sedini mungkin sehingga tidak menimbulkan kelainan yang
menetap dan dapat dilakukan tindakan-tindakan khusus bagi mereka yang menderita gangguan
pendengaran (pengaturan tempat duduk dan sebagainya)
Alat yang dipakai :
1. a. Cara berbisik untuk pemeriksaan pendengaran kasar.
b. Garpu tala/ arloji (jam tangan)
c. Audio meter untuk pemeriksaan yang teliti.
2. Kayu/ pita pengukur jarak.
3. Ruangan/ tempat yang tenang.
Cara :
 Pemeriksaan dengan cara berbisik :
a. Jelaskan maksud pemeriksaan pada murid
b. Pilih ruangan yang tenang di luar kelas yang jauh dari keributan.
c. Ukur jarak anak dengan pemeriksa sejauh 6m/20 feet.
Dahulukan telinga kanan, anak berdiri dengan telinga kanan menghadap pemeriksa serta lobang
telinga kiri ditutup rapat dengan tangan kirinya.
Bisikan kata-kata yang sederhana dan mudah ditangkap.
Anak sebaiknya tidak melihat pada mulut pemeriksa.
Bila jarak 6m/ 20 feet dapat mengulang kata-kata dengan baik, maka pendengaran anak adalah
20/ 20 atau 6/ 6
Bila anak tidak dapat mengulang kata-kata dengan jelas, maka pemeriksaan maju satu meter dan
berbisik mengulang kata-kata tadi, bila anak dapat mengulang dengan jelas maka pendengaran
anak tersebut adalah 5/6 atau 15/20
Demikian seterusnya, dan periksalah juga telinga yang kiri dengan cara yang sama.
d. Hasil catatan dicatat dikartu kesehatan/ buku catatan yang diberikan.
e. Bagi anak-anak kelas I dan II karena masih kecil penjelasannya harus sedemikian rupa sehingga
tidak bingung dan ragu-ragu.
f. Pemeriksaan pendengaran dilakukan1 tahun 1 kali atau setiap saat bila dianggap perlu.
 Pemeriksaan dengan jam tangan
Yaitu dengan mendengarkan detik jarum jam dan dihitung jarak dimana anak tidak dapat
mendengarkan lagi detik jarum jam tersebut (beberapa cm)
 Pemeriksaan dengan audio meter
Dikerjakan dirumah sakit yang lengkap dibagian telinga hidung dan tenggorokan (THT).
Pemeriksaan ini dilakukan bila dengan pemeriksaan berbisik ditemui kelainan diteruskan ke
rumah sakit.
Tanda-tanda dan keluhan pada anak dengan penurunan ketajaman pendengaran.
1. Kurang perhatian/ kurang minat dalam mengikuti pembicaraan biasa.
2. Terlamabat menjawab jika dipanggil
3. Sering salah menjawab
4. Kurang mengerti atau tidak mengerti sama sekali bila diberi penjelasan-penjelasan dikelas.
5. Memalingkan kepala untuk mendekatkan telinga yang masih baik kepda orang yang berbicara.
6. Suka menarik diri dari pergaulan temannya, senang bermain sendiri, menjadi anak yang anti
sosial atau pemarah, penangis.
7. Telinga mengeluarkan kotoran/ cairan, tersumbat.
ILMU GIZI

Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelejari tentang unsur-unsur tertentu dari makanan (zat
gizi) yang akan diserap oleh tubuh dan sisanya dibuang keluar tubuh.

A. Fungsi Makanan
Disini dapat dikemukakan 3 (tiga) fungsi utama, yaitu:
1. Sebagai zat pembangun
Zat pembangun (penyusun sel-sel tubuh) adalah kelompok (protein dan mineral) terdapat dalam
telur, tahu, tempe, daging, ikan dan lain-lain.Sel-sel dalam tubuh, sel-sel darah perlu
diperbaharui karena masa kerja terbatas kurun waktu 120 hari (tiga bulan) akan mengalami
kerusakan (pecah), kerusakan ini perlu diganti secara proses biologis di dalam tubuh. Unsur
dalam makanan yang berfungsi mengganti, membengun dan memelihara sel-sel adalah protein
dan mineral.
2. Sebagai sumber tenaga
Sumber tenaga adalah kelompok hidrat arang dan lemak yang terdapat dalam makanan pokok,
seperti nasi, bihun, mie, tepung-tepungan, gula, minyak goreng, mentega dan lain-lain.
3. Sebagai zat pengatur
Zat pengatur adalah kelompok sayuran dan buah. Di dalam tubuh zat-zat makanan itu (vitamin
dan mineral) berfungsi mengatur proses pencernaan, penyerapan, dan penggunaan zat-zat gizi
yang lain.

B. Zat gizi
Makanan yang baik adalah makanan yang mencakup fungsi makanan di atas yang kesemuanya
tertuang dalam makanan 4 sehat 5 sempurna. Dalam makanan terdapat 5 kelompok zat yaitu :
a. Karbohidrat : zat yang menghasilkan tenaga. Contoh nasi, jagung, sagu dan lan-lain.
b. Protein: protein banyak terdapat dalam lauk pauk dan protein nabati seperti telur, tempe, tahu,
kacang kedelai, kacang-kacangan, ikan dan lain-lain.
c. Lemak: banyak terdapat dalam lauk pauk (daging yang berlemak) dan minyak (minyak goreng).
d. Vitamin
Zat ini banyak terdapat dalam semua bahan makanan terutama sayur dan buah segar.
 Vitamin A berperan dalam proses pertumbuhan dan penglihatan. Banyak terdapat pada daun
singkong, papaya dan mangga. Kekuarangan vitamin ini akan menyebabkan kebutaan dan
pertumbuhan terhambat.
 Vitamin B1 berperan dalam metabolism karbohidrat di dalam tubuh. Jika kekurangan akan
mengakibatkan kekurangan nafsu makan.
 Vitamin B12 berperan dalam pembentukan sel darah merah dan jika kekurangan menyebabkan
kelumpuhan tungkai.
 Vitamin C berperan dalam pemeliharaan jaringan dan berperan dalam peningkatan daya tahan
tubuh terhadap serangan berbagai macam penyakit.
 Vitamin D dalam tubuh biasanya belum aktif dan untuk mengaktifkan diperlukan sinar
ultraviolet dari sinar matahari. Apabila seseorang kekurangan vitamin D maka akan terjadi
penghambatan pertumbuhan tulang.
 Vitamin E yang dibutuhkan dalam tubuh relative sedikit jika dibanding dengan vitamin yang
lain.
 Vitamin K berguna dalam proses pemebekuan darah yang biasanya terdapat dalam hati sapi
maupun ayam. Kekuarangan vitamin K akan menyebabkan darah sukar membeku.
e. Mineral: banyak terdapat dalam lauk-pauk dan sayuran. Contoh mineral yang penting adalah Fe
(zat besi) dan Ca (kalsium). Zat besi biasanya terdapat dalam bayam, kangkung, telur dan
sayuran hijau yang lainnya. Zat besi itu sendiri penting untuk pembentukan sel darah merah.
Kekurang zat besi dalam tubuh akan menyebabkan gejala cepat pusing, konsentrasi belajar
menurun yang bisanya dikenal dengan keadaan kurang darah. Kalsium (zat kapur) erdapat dalam
ikan laut. Kalsium berfungsi dalam pembentukan gizi dan tulang bersama dengan vitamin D.
kekurangan kalsium akan menyebabkan rapuhnya tulang (rakhitis).

C. Kantin sekolah
Pada lingkungan sekolah tidak jarang dijumpai adanya kantin sekolah. Tujuan diadakannya
kantin sekolah adalah untuk menyediakan makanan bagi anak sekolah selama berada di sekolah
agar kebutuhan gizi anak terpenuhi. Banyak dijumpai masalah dalam ilmu gizi dilingkungan
sekolah yaitu diantaranya: KEP (kekuarangan energy protein), anemia (kekurangan Fe),dan
Gaki.
Syarat warung sekolah sehat:
a. Tenaga
Tenaga kerja yang berada di kantin yaitu hendaknya berbadan sehat, bebas dari penyakit
menular, bersih dan rapi, mengerti tentang kesehatan, dan memiliki disipin kerja yang tinggi.
Selain itu juga harus pandai dalam memilah bahan makanan yang cocok dan bergizi. Cotoh guru
UKS.
b. Dana
Dana untuk membuatan kantin dan membeli makanannya dapat berasal dari sekolah maupun
iuran orang tua murid.
c. Lokasi dan ruang makan
Kantin yang baik yaitu yag berada di dalam lingkungan sekolah, tidak berdekatn dengan jamban,
kamar mandi dan temapt pembuangan sampah dengan ruangan yang cukup luas, bersih dan
nyaman serta ventilasi cukup.

D. Makanan sehat disekolah


Makanan yang dijajakan disekolah hendaknya porsi kecil dengan jumlah energi kurang lebih 50-
300 kalori yaitu kira-kira sepertiga sampai seperempat makanan siang hari. Makanan yang
disediakan disekolah dapat digolongkan sebagai berikut:
a. Makanan yang dihidangkan sebagai makanan tunggal misalnya:
 Sumber zat tenaga: singkong goreng, pisang goreng, ubi goreng, urap, getuk dan lain-lain.
 Sumber zat pembangun: tempe goreng, tahu isi, rempeyek teri, bubur kacang ijo dan lain-lain.
 Sumber zat pengatur: pisang ambon, papaya, jambu biji, nanas, nangka, melon.
b. Makanan yang dipersiapkan dengan campuran zat teaga, zat pembangaun dan zat pengatur,
seprti soto ayam, mie bakso, mie goreng, gado-gado, comro, kroket, risoles, nasi kuning, lontong
sayur, nasi rames, batagor, siomay, pecel dan lain-lain
Bervariasinya zat makanan diharapkan anak dapat memilih makan yang baik dan bergizi. Anak-
anak dan remaja sering memilih makanan sumber zat tenaga seperti gula, serat makan-makanan
yang berlemak atau banyak zat tepung. Apabila makan makanan yang banyak mengandung zat
gula dapat merusak gigi dan kegemukan. Walupun penambahan zat flour dalam air diharapkan
akan mencegah kerusakan gigi, tetapi untuk pecaagahan lebih baiknya apabila makan tidak
terlalu berlebihan.

E. Pertumbuhan dan perkembangan


Untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah maka digunakan KMS
yaitu kartu yang berisi grafik pertumbuhan tinggi badan dan berat badan. Tujuan dari
penggunaan KMS adalah :
 Sebagai alat untuk memantau keadaan gizi dan kesehatan anak.
 Alat pendidikan gizi dan kesehatan dalam perilaku sehat sehari-hari.
 Menyadarkan anak akan pentingya imunisasi.
 Menigkatkan partisipasi guru dan orang tua dalam memelihara kesehatan anak sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

- Anonim. 2009. Balut Bidai. Terdapat pada : http://www.klinikindonesia.


com/bedah/balutbidai.php. Di akses pada 10 Desember 2009.
- Anonim. 2009. Pembalutan dan Pembidaian. Terdapat pada: http://medis dankomputer.co.cc. Di
akses pada 10 Desember 2009.
- Depkes RI. 1995. Pedoman Pelatihan, Modul dan Materi Dokter Kecil. Edisi II. Jakarta.
- Dinkes Banyumas. 2003. Buku Panduan Penataran Dokter Kecil. Baturraden.

NO Posko Ttd
1 Posko 1
2 Posko 2
3 Posko 3
4 Posko 4

Diposkan 20th September 2012 oleh Didi Ari WIbowo


0

Tambahkan komentar

Ketika Didi Bertasbih

 Klasik

 Kartu Lipat

 Majalah
 Mozaik

 Bilah Sisi

 Cuplikan

 Kronologis

Sep
20

PEDOMAN PELATIHAN, MODUL dan MATERI “DOKTER KECIL”

PEDOMAN

PELATIHAN, MODUL dan MATERI

“DOKTER KECIL”

DI SUSUN OLEH :

MAHASISWA KKN POSDAYA

DESA LARANGAN

KEC PENGADEGAN PURBALINGGA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2012

KATA PENGANTAR

Dalam rangka mengembangkan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan meningkatkan


pengetahuan serta keterampilan

Memuat
Template Dynamic Views. Diberdayakan oleh Blogger.
ORa OlahRaga ORa Well
Badri Rohani, Ayo ngeblog biar sehat,,,

Jumat, 13 Desember 2013

MATERI DOKTER KECIL

MATER DOKTER KECIL

Badri Rohani

Mahasiswa Pasca Sarjana UMS Surakarta


BAB I

PROGRAM UKS

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Kementerian Kesehatan selalu bekerja


sama dengan pihak lain dalam menggiatkan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan
Dokter Kecil.

Program UKS dan Dokter Kecil dilakukan sebagai upaya bersama mengatasi masalah
kesehatan anak-anak, terutama siswa sekolah dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) untuk
turut mewujudkan Indonesia yang lebih sehat.

Jalinan strategis antara berbagai pihak diharapkan dapat meningkatkan kebiasaan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS), mengingat jumlah siswa SD/MI di Indonesia mencapai 27,32
juta siswa, dengan jumlah SD negeri maupun swasta mencapai 143.252.

Kemudian untuk program Dokter Kecil, diselenggarakan Dokter Kecil Award sebagai ajang
pemberian motivasi dan apresiasi kepada para siswa yang menjadi agen perubahan kebiasaan
PHBS.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selaku instansi teknis lembaga pendidikan dan
tenaga pendidik, berperan dalam mendorong pihak sekolah untuk menghidupkan UKS dan
Dokter Kecil di sekolah-sekolah dasar.

Selain program-program yang sudah ada diadakan kegiatan yang mendukung Komitmen
Bersama Wujudkan Indonesia yang Lebih Sehat dengan Gerakan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat Melalui Program UKS dan Dokter Kecil. Sinergi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan bersama Kementerian Kesehatan diharapkan bisa efektif mengaktifkan Program
UKS dan Dokter Kecil secara optimal. Masing-masing lembaga memiliki nilai strategis yang
dapat mendukung terwujudnya generasi sehat dan Indonesia yang lebih sehat.

Pelayanan kesehatan pada UKS adalah pemeriksaan kesehatan umum, kesehatan gigi dan
mulut siswa SD dan setingkat melalui penjaringan kesehatan terhadap murid kelas 1 Sekolah
Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama dengan
guru UKS terlatih dan dokter kecil secara berjenjang (penjaringan awal oleh guru dan dokter
kecil, penjaringan lanjutan oleh tenaga kesehatan)

Salah satu kegiatan untuk membina dan mengembangkan UKS adalah dengan mengadakan
Penataran Dokter Kecil. Dokter Kecil merupakan agen perubahan adalah siswa yang dipilih
guru untuk melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap
diri sendiri, teman, keluarga, dan lingkungan sekolah.

1. Program Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS )

a. Pengertian

Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ) merupakan bagian dari program kesehatan anak usia
sekolah . Anak usia sekolah adalah anak yang berusia 6-21 tahun , yang sesuai dengan proses
tumbuh kembangnya dibagi menjadi 2 subkelompok yakni pra remaja ( 6-9 tahun ) dan remaja (
10-19 tahun ).

Program UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup bersih dan sehat anak usia
sekolah yang berada di sekolah dan Madrasah Ibtidaiyah.

b. Tujuan UKS

- Tujuan umum

Meningkatkan kemampuan perilaku hidup bersih dan sehat, dan derajat kesehatan siswa serta
menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan yang harmonis dan optimal

-Tujuan khusus

Memupuk kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat dan meningkatkan derajat kesehatan
siswa, yang mencakup :

1. Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup bersih dan
sehat serta berpratisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah perguruan
agama, di rumah tangga maupun di lingkungan masyarakat.

2. Sehat fisik, mental maupun sosial.


3. Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk penyalahgunaan NAPZA.

C. Sasaran

Siswa dari tingkat pendidikan dasar sampai dengan tingkat pendidikan menengah dan
pendidikan kejuruan dan termasuk perguruan agama, beserta lingkungannya.

D. Ruang Lingkup UKS

Ruang Lingkup UKS yang terdiri dari Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan
Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat yang dikenal dengan TRIAS UKS antara
lain:

1. Pendidikan Kesehatan, dilaksanakan melalui :

a. Kegiatan intrakurikuler : pelaksanaan pendidikan kesehatan pada jam pelajaran sesuai


ketentuan yang berlaku untuk pendidikan tingkat dasar sampai dengan pendidikan tingkat
menengah termasuk pendidikan kejuruan.

b. Kegiatan ekstrakurikuler: kegiatan dilaksanakan diluar jam pelajaran (termasuk pada waktu
libur) yang dilakukan sekolah maupun diluar sekolah, dengan tujuan antara lain untuk
memperluas pengetahuan dan ketrampilan peserta didik, serta melengkapi upaya pembinaan
manusia Indonesia seutuhnya.

Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan antar lain berupa:

- Kerja bakti social

- Lomba yang ada hubungannya kesehatan

- Aktivitas kader kesehatan sekolah (dokter kecil, kader kesehatan remaja) PMR, Piket sekolah
dan lain sebagainya.

2. Pelayanan Kesehatan

Dilaksanakan dengan kegiatan yang komprehensip meliputi:

- Kegiatan Peningkatan Kesehatan (Promotif) berupa penyuluhan kesehatan dan latihan


ketrampilan memberikan pelayanan kesehatan.
- Kegiatan pencegahan (Preventif) berupa kegiatan peningkatan daya tahan tubuh, kegiatan
pemutusan rantai penularan penyakit dan kegiatan penghentian proses penyakit pada tahap
dini sebelum timbul kelainan.

- Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (Kuratif dan Rehabilitatif) berupa kegiatan pencegahan
komplikasi dan kecacatan akibat proses penyakit atau untuk meningkatkan kemampuan peserta
didik yang cidera / cacat agar dapat berfungsi optimal.

3. Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat

Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat dilaksanakan dalam rangka menjadikan


sekolah/perguruan agama sebagai institusi pendidikan yang dapat menjamin berlangsungnya
proses belajar mengajar yang mampu menumbuhkan kesadran, kesanggupan dan ketrampilan
peserta didik untuk menjalankan prinsip hidup sehat.

Kegiatan Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat mencakup:

- Kegiatan bina lingkungan mental social, sehingga tercipta suasana dan hubungan
kekeluargaan yang akrab dan erat antara sesame warga sekolah.

- Kegiatan bina lingkungan mental social, sehingga tercipta suasana dan hubungan
kekeluargaan yang akrab dan erat sesame warga sekolah.

E.VISI DAN MISI PROGRAM UKS

1. VISI PROGRAM UKS

UKS SEBAGAI PONDASI PEMBANGUNAN BERWAWASAN KESEHATAN

2. MISI UKS

1) mendorong kemandirian masyarakat sekolah untuk hidup sehat serta tercapai norma hidup
sehat

2) mengembangkan dan meningkatkan pelayanan kesehatan sekolah paripurna yang bermutu

3) menggalang dan meningkatkan partisipasi semua warga sekolah, lintas sector dan lintas
program

4) Meningkatkanpembinaan dan pengembangan UKS melalui kerjasama lintas sector dan lintas
program
F. Tim Pelaksana UKS di Sekolah

Keanggotaan tim pelaksana UKS terdiri atas unsur Pemerintah Desa/Kelurahan, Kepala
Sekolah, Guru, Pamong Belajar, Kader Kesehatan Remaja atau OSIS ditingkat SMP/MTs dan
SMA/MA/SMK dan dokter kecil ditingkat SD/MI, Puskesmas, orang tua murid, komite sekolah
serta unsure lain yang relevan.

SUSUNAN TIM PELAKSANA UKS DI SD, SDLB, MI

Pembina : Lurah/Kepala Desa

Ketua : Kepala Sekolah/Kepala Madrasah

Sekretaris : Guru Pembina UKS

Sekretaris II : Ketua Komite/Majelis Madrasah

Anggota : a) Unsur Komite Sekolah

b). Petugas UKS Puskesmas/Bidan Desa

c). Unsur Guru dan unsure Siswa

2. Program Dokter Kecil

a. Pengertian

Dokter kecil adalah siswa yang sudah mendapat pelatihan tentang kesehatan sehingga
mempunyai pengetahuan dan ketrampilan dalam melakukan berbagai kegiatan UKS dan atau
siswa yang memenuhi kriteria dan telah terlatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan
lingkungannya.

b. Tujuan

- Tujuan umum

Meningkatnya partisipasi siswa dalam program-program UKS


– Tujuan Khusus

1. Agar siswa dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah,di rumah dan lingkungannya.

2. Agar siswa dapat menolong dirinya sendiri, sesama siswa dan orang lain untuk hidup sehat.

c. Kriteria peserta :

1. Siswa kelas 4 atau 5 SD atau MI dan belum pernah mendapatkan pelatihan dokter kecil.

2. Berprestasi sekolah

3. Berbadan sehat.

4. Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab.

5. Berpenampilan bersih dan berperilaku.

6. Berbudi pekerti baik dan suka menolong.

7. Izin orang tua

d. Tugas dan kewajiban dokter kecil

1. Selalu bersikap dan berperilaku sehat.

2. Dapat menggerakkan sesama teman-teman siswa untuk bersama-sama menjalankan usaha


kesehatan terhadap dirinya masing-masing.

3. Berusaha bagi tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah maupun di rumah.

4. Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu pelaksanaan pelayanan kesehatan di
sekolah.

5. Berperan aktif dalam rangka peningkatan kesehatan ,antara lain : Pekan kebersihan, Pekan
Gizi, Pekan Penimbangan BB dan TB di sekolah, Pekan Kesehatan Gigi, Pekan Kesehatan
Mata, dan lain-lain.

e. Kegiatan dokter kecil

1. Menggerakkan dan membimbing teman melaksanakan.

a. Pengamatan kebersihan dan kesehatan pribadi.


b. Pengukuran Tinggi Badan dan Berat badan.

c. Penyuluhan Kesehatan.

2. Membantu petugas kesehatan melaksanakan pelayanaan kesehatan di sekolah , antara lain :

a. Distribusi obat cacing, vitamin dan lain-lain.

b. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).

c. Pertolongan Pertama Pada Penyakit.

3. Pengenalan dini tanda-tanda penyakit.

4. Pengamatan kebersihan Ruang UKS , warung sekolah dan lingkungan sekolah.

5. Pengamatan kebersihan di sekolah separti halaman sekolah, ruang kelas , perlengkapan,


persediaan air bersih, tempat cuci, WC,kamar mandi, tempat sampah dan saluran pembuangan
termasuk PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk).

6. Pencatatan dan pelaporan, antara lain Buku harian Dokter Kecil.

7. Melaporkan hal-hal khusus yang ditemuinya kepada guru UKS / Kepala Sekolah / Guru yang
ditunjuk

Materi Pokok Pelatihan Dokter Kecil

pelatihan dokter kecil, bertujuan untuk membina para siswa sekolah dasar (SD) agar memiliki
kemampuan dan kepedulian dalam mempromosikan pola hidup sehat di lingkungan sekolah.

Ada 4 jenis materi pokok yang disampaikan dalam pelatihan antara lain :

1. Merawat Kesehatan Gigi dan Mulut :

* Para siswa diajarkan bagaimana cara menyikat gigi yang baik dan benar

* Sebaiknya melakukan sikat gigi dan menggunakan pasta gigi yang sehat

* Kontrol kesehatan gigi secara rutin, teratur ke poli gigi puskesmas atau rumah sakit.

2. Menjaga Kebersihan Diri Sendiri :

* Membersihkan badan (mandi) dengan air bersih, minimal 2 kali sehari


* Mengenakan pakaian yang bersih dan rapi

* Membiasakan mencuci serta membersihkan kuku kaki dan tangan

3. Memelihara Kesehatan Lingkungan :

* Membuang sampah pada tempatnya

* Membersihkan saluran limbah dan halaman pekarangan sekolah

* Mengkonsumsi jajanan, makanan dan minuman yang bergisi plus sehat.

4. Melakukan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K):

* Cara Merawat luka ringan pada diri dan teman-teman sekolah

* Bagaimana membantu siswa yang sedang sakit yang perlu pertolongan segera.

* Berusaha menjaga kesehatan diri sendiri, dengan berolahraga, misalnya senam sehat.

Metode pemberian materi pelatihan, melalui ceramah, tanya jawab dan praktek langsung

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

1. Pengertian

Pertolongan pokok yang diberikan Kepada korban kecelakaan atau sakit mendasar demi
keselamatannya sebelum ditangani puskesmas atau rumah sakit.

2. P3K

 Menyelamatkan jiwa penderita

 Mencegah kerusakan lebih lanjut

 Menunjang kesembuhan
 Mengurangi rasa nyeri

 Mengurangi rasa takut dan gelisah

 Mengantar penderita ke dokter, puskesmas, atau rumah sakit terdekat

3. Kecelakan terjadi

 jatuh sendiri

 jatuh dari pohon

 berkelahi

 terpeleset

 kena air panas

 terbakar

4. Prinsip dalam melakukan tindakan pertolongan pertama

a. bertindak cepat, tepat, dan hati-hati

b. analisa situasi sebaik-baiknya

c. perhatikan pernapasan korban

d. hentikan pendarahan

e. perhatikan tanda-tanda shok

f. jangan memindahkan korban dengan buru-buru

Keadaan yang memerlukan P3K

PENDARAHAN

Adalah peristiwa keluarnya darah dari pembuluh darah

a. Pendarahan Luar : Pendarahan yang terjadi pada anggota badan dan nampak secara fisik

Cara menghentikan pendarahan luar antara lain :


 Tekan langsung pada tempat darah yang keluar, usahakan penderita dalam posisi terbaring.

 Tinggikan anggota badan yang terluka.

 Biarkan bekuan darah

 Gunakan turniket

b. Pendarahan Dalam

Perdarahan yang terjadi di anggota badan bagian dalam (luka tidak nampak)

Dalam Rongga Perut

Gejala :

o Rasa nyeri di perut

o Dinding perut keras terasa seperti papan

o muntah-muntah

o Pucat, pusing, mual, dan kemungkinan pingsan

PERTOLONGAN :

o antar segera ke rumah Sakit

o Jangan memberi makan atau minum melalui mulut

o Waktu penderita haus sekali basahi bibirnya sedikit-sedikit

Dalam Rongga Dada

Gejala :

1.Batuk berdarah

2.Darah merah berbuih keluar dari mulut dan hidung

PERTOLONGAN
 Baringkan penderita setengah duduk dengan bantal.

 Penderita dilarang berbicara

 Penderita diusahakan diberi potongan es batu kecil di mulutnya.

 Antar segera ke dokter Rumah Sakit

LUKA

1. Luka Lecet

2. Luka Memar

3. Luka Iris

4. Luka Robek

5. Luka Tusuk.

6. Luka Bakar

 PATAH TULANG

1. Gejala

 Nyeri pada tempat dekat trauma

 Pembengkakan pada sekitar trauma.

 Kehilangan tenaga atau fungsi dari bagian yang trauma

 Perubahan Bentuk/ukuran apalagi bila dibandingkan dengan anggota badan yang sehat.

2. Pertolongan Pertama

 Apabila ada luka ditutup dengan kain kassa yang setiril

 Berusaha agar semua ujung tulang yang patah tidak bergerak dan beristirahat untuk
menghindari keadaan bertambah parah.

 Pasang Bidai/Spalk. Bidai sebaiknya dibungkus kain lunak supaya tidak merusak kulit. Bidai
melampaui sendi diatas dan di bawahnya tulang yang patah.
 Antar ke Rumah sakit.

Langkah-Langkah Pemeriksaan Korban Kecelakaan :

1. Check Kesadaran

2. Check Pernapasan

3. Check Tanda-Tanda Perdarahan Dan Peredaran Darah

4. Check Keadaan Lokal (Patah & Luka)

5. Tanyakan Kepada Korban Ada Rasa Kelainan

TUNTUNAN PENGGUNAAN OBAT SEDERHANA

Obat adalah bahan atau campuran bahan-bahan yang diracik dalam bentuk tertentu dan
digunakan untuk :

 Untuk merawat tubuh atau badan

 Memperingan gejala penyakit

 Mencegah penyakit

 Menyembuhkan penyakit

Bentuk obat

 Berbentuk padat ; Tablet, tablet bersalut gula, serbuk untuk diminum dan serbuk tabor (Bedak).

 Berbentuk Cair; Sirup, obat kompres

 Berbentuk setengah padat; Salep, Krim.

Penggunaan atau pemakaian obat ;

 Sebagai obat dalam ; untuk ditelan. Contoh ; Obat panas dan pusing, obat tambah darah, obat
batuk hitam
 Sebagai Obat Luar ; Untuk bagian luar tubuh, contoh ; Obat biang keringat, obat kompres luka
dan salep kudis.

Etiket;

 Etiket adalah kertas yang ditempelkan pada wadah obat

 Etiket warna putih untuk obat dalam

 Etiket warna biru untuk obat luar

Keterampilan Dasar Penyelamatan Hidup/ Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

Resusitasi atau dalam bahasa Inggris “Resuscitation" adalah suatu hal menghidupkan kembali :
Yaitu teknik-teknik atau cara digunakan untuk menyelamatkan hidup seseorang dengan
membuat atau memelihara air way (jalan nafas), breathing (pernafasan) dan circulation
(sirkulasi darah) serta perawatan darurat. Jadi ada 3 langkah dalam melakukan resusitasi:

1. Pemeriksaan jalan nafas (tenggorokan, hidung)

2. Pemeriksaan pernafasan (dada / paru-paru)

3. Pemeriksaan peredaran darah (urat nadi)

Ada beberapa pedoman umum dalam melakukan resusitasi jantung paru (RPJ) :

1. Pastikan korban dalam keadaan tidak sadar

2. Segera minta pertolongan tanpa meninggalkan korban.

3. Posisikan korban dalam keadaan stabil.

4. Jalankan prosedur ABC:

a. Periksa dan buka jalan nafas

b. Periksa nafas dan beri nafas buatan, bila perlu

c. Periksa sirkulasi dan mulai kompresi jantung, bila perlu.

Resusitasi dapat dihentikan apabila :

1. Sirkulasi pernafasan kembali normal


2. Sirkulasi diteruskan oleh dokter atau paramedis profesional

3. Penolong kelelahan dan tidak dapat meneruskan

Air Way (Jalan Nafas)

Ketika korban tidak sadar, jalan nafas mungkin menyempit atau tersumbat, sehingga
pernafasan menjadi sukar atau terhimpit. Hal ini bisa disebabkan karena penyakit atau ada
benda asing yang menyumbat jalan nafas.

Hal ini dapat dapat diketahui dengan cara :

1. Nafas berisik

2. Nalas sukar / tidak teratur

3. Cuping hidung mengembang

4. Dinding dada otak tertarik ke dalam

Cara melancarkan jalan nafas

1. Letakkan pada posisi stabil

2. Posisi terlentang, kepala dimiringkan ke salah satu sisi

3. Kemudian bersihkan jalan nafasnya

Resusitasi Nafas Buatan

Ada dua cara efektif dalam melakukan resusitasi nafas buatan :

1. Dari mulut ke mulut

2. Dari mulut ke hidung

Cara Pernafasan Mulut ke Mulut

a. Terlentangkan korban

b. Bebaskan jalan nafas

c. Buka jalan nafas dan bersihkan


d. Penolong tarik nafas dalam, buka mulut lebar

e. Tutup hidung korban dan cakup mulut korhan

f. Tiupkan udara ke jalan nafas korban

g. Perhatikan gerak naik turun dada korban

h. Lepaskan cakupan dan biarkan udara keluar

i. Periksa denyut nadi leher korban

j. Bila denyut nadi ada teruskan nafas buatan

k. Bila denyut nadi tidak ada, beri kompresi dada luar

Tehnik Membersihkan Jalan Nafas

a. Buat gerak jari silang

b. Buka mulut korban

c. Telusuri antara pipi dalam dan gigi, dengan jari lain

d. Buat gerak mengait melalui gigi terbelakang

e. Bersihkan mulai pangkal lidah

f. Keluarkan semua benda asing

Cara Membuka JaIan Nafas

a. Tekan dahi, angkat leher

b. Tekan dahi topang dagu

Cara Memeriksa Pernafasan

a. Lihat : Gerak naik turun dada dan perut korban

b. Dengar : Suara aliran nafas korban

c. Rasakan : Hembusan nafas korban


Tempatkanlah telinga dan pipi penolong 5 - 10 cm di atas mulut dan hidung korban serta
pandanglah dada perut korban.

a. Bila korban bernafas

1) Posisikan stabil

2) Minta dan tunggu bantuan medis

3) Perhatikan ABC

b. Bila korban tidak bernafas:

1) Posisikan terlentang

2) Buka jalan nalas

3) Beri nafas buatan

4) Periksa denyut nadi

Di bawah ini beberapa penyakit yang biasanya dialami

Syok

Gejala dan Tanda

1. Rasa lemah, mau pingsan dan pusing

2. Mual dan lemah

3. Kulit lembab, pucat dan dingin

4. Banyak keringat

5. Nafas cepat dangkal

6. Cemas dan gelisah

7. Denyut nadi cepat lemah

8. Mungkin menjadi tak sabar

Pertolongan Pertama
1. Bila tak sadar, posisikan stabil dan awasi ABC

2. Atasi pendarahan, apabila ada

3. Bila sadar, terlentangkan dan tinggikan tungkai

4. Miringkan kepala ke satu sisi

5. Longgarkan ikatan pinggang

6. Selimuti

7. Bila haus basahkan bibirnya

8. Periksa berkala, nafas, nadi, dan kesadaran

9. Bila perlu lakukan resusitasi

10. Transportasi dalam posisi

Pingsan

Gejala dan Tanda

1. Denyut nadi lambat

2. Kulit dingin dan lembab

3. T'ampak pucat

4. Mengeluh dan gelisah

5. Mungkin muntah

Pertolongan Pertama

1. Baringkan dan tinggikan tungkai

2. Longgarkan ikat pinggang

3. Usahakan dapat udara segar

4. Atasi cidera yang ada


5. Bila pulih dudukan dahulu 10-15 menit, kemudian beri minum air

6. Jangan beri makan atau minum selama pingsan

Asma

Gejala dan Tanda

1. Sukar nafas

2. Tampak cemas dan sukar untuk mengeluarkan nafas

3. Muka kebiruan dan tampak hilang

Pertolongan Pertama

1. Tenangkan

2. Dudukan dengan menopang dagu

3. Bila ada beri obat

4. Bila serangan tidak berkurang, segera ke dokter

Hypothermia

Gejala dan Tanda

1. Mengeluarkan rasa dingin

2. Kulit pecah

3. Rasa dingin abnormal pada sentuhan

4. Tampak menggigil

5. Koordinasi gerak kurang

6. Bicara cadel atau pelo

7. lrrasional dan tak konsentrasi


8. Denyut nadi dan nafas lambat

9. Hilang kesadaran

Pertolongan Pertama

1. Baringkan dan bungkus penghangat

2. Bila tak sadar posisikan stabil

3. Tetap anjurkan berbaring dan jangan berdiri

4. Bila mungkin ganti pakaian kering

5. Beri minum air hangat selama sadar

6. Transportasi dalam posisi

Kelelahan Nafas

Gejala dan Tanda

1. Rasa Ielah dan gelisah

2. Rasa pusing, sakit kepala dan muntah

3. Kejang otot anggota gerak dan perut

4. Wajah pucat

5. Kulit dingin, lembab

6. Nafas cepat, dangkal

7. Nadi cepat, lemah

8. Suhu tubul, normal atau sedikit turun

9. Pingsan, bila gerak tiba-tiba

Pertolongan pertama

1. Baringkan di tempat sejuk


2. Bila sadar beri minum air dingin

3. Bila ada kram atau diare, beri air garam

4. Bila tak sadar, posisikan stabil dan awasi ABC

5. Transportasikan ke fasilitas medis

Keracunan Makanan

Gejala dan Tanda

1. Mual, muntah dan diare

2. Kram atau nyeri perut

3. Sakit kepala

4. Nyeri sendi

5. Rasa kebas di ujung jari atau sekitar mulut

6. Banyak keringat di ikuti demam

7. Rasa lemas dan mau pingsan

8. Gejala dan tanda syok

Pertolongan Pertama

1. Bila sadar tanyakan keluhan

2. Bila sekitar mulut ada luka bakar, beri susu stau air minum

3. Bila menelan bahan korosif atau karosene, encerkan dan netralkan dengan minum susu
atau air

4. Bila tak sadar, posisikan stabil, dan awasi ABC

5. Bila perlu, lakulan resusitasi

6. Racun kontak kulit, bersihkan dengan air mengalir

7. Bawa serta wadah / bahan diduga mengandung racun


8. Tetap istirahatkan korban

9. Beri banyak minum

10. Transportasikan ke fasilitas medis

Tenggalam

Gejala dan Tanda

1. Gejala dan tanda kekurangan oksigen

2. Keluar buih putih halus dari mulut dan hidung

Pertolongan Pertama

1. Bersihkan sumbatan luar jalan nafas

2. Beri nafas buatan

3. Letakkan di dasar keras

4. Periksa nafas dan nadi, teruskan resusitasi

5. Bila korban pulih, posisikan stabil

6. Selimuti

7. Transpotasikan dalam posisi

Sakit Kepala

Gejala dan Tanda

1. Rasa nyeri di kepala

2. Nyeri menetap atau berkala atau menusuk

Pertolongan Pertama
1. Kompres dingin atau hangat

2. Bila ada beri obat

3. Baringkan di ruang gelap

4. Bila sakit menetap disertai mual, muntah demam atau hilang kesadaran, transportasikan segera

Gigitan Binatang

Gejala dan Tanda

1. Satu atau dua lubang bekas gigitan

2. Luka robek bekas taring

3. Pendarahan bervariasi

Pertolongan Pertama

1. Gigitan di permukaan kulit

a. Cuci dengan air sabun + 5 menit

b. Keringkan dan ben penutup steril

c. Periksakan ke dokter

2. Luka serius

a. Kontrol pendarahan

b. Tinggikan dan tutup luka

c. Beri penutup luka steril dan balut

d. Transportasikan

Gigitan Ular

Gejala dan Tanda

1. Bekas dua lubang tusukan taring


2. Gangguan penglihatan

3. Mual dan muntah

4. Sakit kepala

5. Mengantuk dan rasa mau pingsan

6. Berkeringat

7. Rasa nyeri di dada dan perut atau sukar nafas

8. Diare

9. Gejala dan tanda syok

10. Henti nafas

Pertolongan Pertama

1. Tenangkan dan yakinkan selamat

2. Baringkan dan jangain gerak

3. Gunakan ikatan penekan di atas dan bawah gigitan

4. Atau balut seluruh anggota gerak terkena

5. Immohibilisasi dengan bidai

6. Bila tak sadar, posisikan stabil dan awasi ABC

7. Hindari korban bergerak

8. Transportasikan segera

Luka Pendarahan

Gejala dan Tanda

1. Luka terbuka atau tertutup


2. Pendarahan dalam atau luar yang bervariasi

3. Bengkak dan memar

4. Nyeri

5. Gejala dan tanda syok

Pertolongan Pertama

1. Luka terbuka

2. Atasi pendarahan

3. Beri penutup luka steril

4. Balut

5. Topang dan tinggikan, bila perlu perhatian ! benda asing tertanam, jangan dicabut.

6. Luka tertutup

7. Kompres dingin

8. Balut luka

9. Topang dan tinggikan

Kram (kejang otot)

Gejala dan Tanda

1. Rasa nyeri

2. Rasa kebas dan kejang otot

3. Tak dapat melemaskan otot

Pertolongan Pertama

1. Otot tangan

a. Luruskan jari-jari tangan


b. Pijat ke arah atas

2. Otot paha

a. Luruskan lutut dan tinggikan tungkai

b. Pijat ke arah atas

3. Otot betis

a. Luruskan lutut

b. Perlahan-lahan tekan ujung kaki ke atas

c. Pijat ke arah atas

4. Otot kaki

a. Luruskan jari-jari kaki

b. Jinjitkan kaki

c. Pijat ke arah atas

Terkilir

Gejala dan Tanda

1. Nyeri gerak dan tekan di sendi

2. Bengkak dan memar

Pertolongan Pertama

1. Istirahatkan, topang dan tinggikan

2. Kompres dingin15-20 menit

3. Balut tekan

4. Jangan gunakan botol pemanas atau sejenisnya

5. Bila gejala tetap, periksakan ke dokter


6. Bila ragu, atasi seperti patah tulang tertutup

Perlengkapan PPPK

1. 1 buah gunting

2. 1 buah pinset

3. 25 gr kapas

4. 10 lembar plester cepat

5. 1 buah bantalan atau alas kepala

6. 1 pembalut segi tiga

7. 1 penutup luka serius

8. 6 buah peniti

9. 3 penutup luka sedang

10. 1 penutup luka besar

11. 1penutup luka besar ekstra

12. 1 pembalut segi tiga ekstra

13. Perlengkapan ini merupakan kebutuhan minimal perorangan dan sebaiknya disimpan dalam
wadah kering, bersih dan tahan air.

CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS)

Cuci tangan pakai sabun (CTPS) merupakan cara yang paling efektif dalam pencegahan
penyakit diare, menurunkan angka kematian balita karena diare sampai 45%. Masyarakat di
Indonesia dapat memiliki sabun, tetapi Cuci Tangan Pakai Sabun yang benar secara tepat
belum terpenuhi. Sehingga hal ini oleh pemerintah mendapatkan perhatian yang khusus
sehingga terbit Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 852/Menkes/SK/IX/2008.

Tujuan Umum Kegiatan Nasional CTPS :

Menurunkan jumlah angka kesakitan dan kematian karena penyakit menular langsung
(terutama pada Balita) seperti diare. ISPA serta pandemic influensa lainnya

Tujuan Khusus:

1. Percepatan penyampaian pesan pentingnya perilaku CPTS.

2. Peningkatan perilaku CPTS pada waktu penting.

3. Meningkatnya kapasitas intitusi pemerintah, swasta, LSM.

4. Memberdayakan masyarakat untuk meningkatnya akses terhadap sarana CPTS secara mandiri

SAAT-SAAT PENTING CUCI TANGAN PAKAI SABUN

a. Sebelum Makan

b. Sebelum menghidangkan Makanan

c. Sebelum Memberi Makan Bayi

d. Sesudah Dari WC

e. Sesudah Memegang Hewan

IKRAR DOKTER KECIL

1. Selalu bersikap dan berperilaku sehat.

2. Mengajak serta mendorong Murid lainnya untuk Bersama-sama menjalankan usaha Kesehatan
terhadap dirinya masing-masing.
3. Mengusahakan tercapainya Kesehatan lingkungan yang baik di Sekolah dan di rumah.

4. Membantu guru dan petugas Kesehatan pada waktu mereka menyelenggarakan pelayanan di
Sekolah.

5. Berperan aktif dalam “KAMPANYE” Kesehatan yang diselenggarakan di Sekolah.

diposkan oleh Badri Rohani _OLAHRAGA @ 21.46 0 Komentar

0 Komentar:

Poskan Komentar

Berlangganan Poskan Komentar [Atom]

<< Beranda

Mengenai Saya

Nama: Badri Rohani _OLAHRAGA

Lokasi: SoLo, Jateng, Indonesia

PUTRA GUNUNGKIDUL JOGJA, sekarang ada di Kartasura, mendidik spenuh hati di SOLO,
Pengabdian Tanpa Akhir

Lihat profil lengkapku

Posting Sebelumnya

 TUGAS DAN FUNGSI KONI DAN KOI

 MANAJEMEN OLAHRAGA

 Profile

 ICT Penunjang Administrasi Pendidikan


 KELUARGA ADALAH SEGALANYA....

 Besok Rabu jangan lupa kemenangan harus diraih

 BLOG SAYA,,,

Berlangganan
Entri [Atom]

Dokter Kecil
Rabu, 11 Mei 2011

SOAL LATIHAN

Hari/Tanggal Ujian : Selasa, 24 Mei 2011


Pukul : 15.00 sd 16.00 WIB
Materi Ujian :
1. Macam-macam Penyakit (halaman 13 sd 20)
2. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) halaman 21,22
SOAL LATIHAN DIKERJAKAN DI RUMAH (boleh membuka buku), dikumpulkan Selasa, 24 Mei 2011

Pilihlah satu jawaban yang benar

1. Penyakit yang timbul akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti adalah…


a. Malaria
b. Demam berdarah
c. Cacar
d. Cikungunya

2. Penyebab penyakit demam berdarah adalah…


a. Nyamuk Anopheles
b. Nyamuk Aedes aegypty
c. Virus dengue
d. Virus corona

3. Di bawah ini adalah ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti, kecuali :


a. Senang di air yang menggenang dan bersih
b. Berwarna hitam dengan bercak-bercak putih di kakinya
c. Senang bersarang di air kotor
d. Senang di tempat yang gelap dan pakaian yang bergantungan

4. Pencegahan berkembangbiaknya nyamuk kita kenal dengan istilah PSN. PSN merupakan kepanjangan
dari …
a. Pemberantasan Sarang Nyamuk
b. Pengasapan Sarang Nyamuk
c. Pembersihan Sarang Nyamuk
d. Pencegahan Sarang Nyamuk

5. Di bawah ini adalah penyakit yang bersumber pada binatang (zoonosis). Kecuali :
a. Demam berdarah
b. Malaria
c. Leptospirosis
d. Sars

6. Penyebab penyakit cikungunya adalah virus yang ada di dalam tubuh nyamuk…
a. Aedes aegypti
b. Anopheles
c. Aedes albopictus
d. Culex fatigans

7. Penyakit cikungunya dapat menyerang…


a. Anak-anak
b. Orang dewasa
c. Bayi
d. Semua umur

8. Penyakit radang pernafasan yang menyerang secara tiba-tiba dan dalam beberapa hari penderita
makin parah adalah…
a. Sars (severe acute respiratory syndrome)
b. Influenza
c. Batuk
d. Pilek
9. Penyebab penyakit sars adalah…
a. Virus dengue
b. Virus corona
c. Virus spiral
d. Virus influenza

10. Pencegahan penyakit sars adalah…


a. Jaga kebersihan lingkungan dan mencuci tangan
b. Tidak meludah di sembarang tempat
c. Menggunakan masker bila batuk atau pilek
d. Semua benar

11. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira adalah…


a. Leptospirosis
b. Cikungunya
c. Demam berdarah
d. Sars

12. Bakteri leptospira berbentuk….


a. Bulat
b. Oval
c. Spiral
d. Batang

13. Bagian hewan yang mengandung bakteri leptospira adalah…


a. Air seni (urine) hewan
b. Air ludah hewan
c. Darah hewan
d. Kotoran hewan

14. Penyebab penyakit flu burung adalah…..


a. Virus avian (H5N1)
b. Virus dengue
c. Virus corona
d. Virus sars

15. Pencegahan penyakit flu burung adalah…


a. Biasakan cuci tangan sampai bersih
b. Pilih unggas yang sehat dan segar
c. Masak unggas sampai minimal 80 derajat
d. Semua benar
16. Cara menolong penderita diare adalah…
a. Bila mencretnya jarang, beri minum yang banyak
b. Bila mencretnya terus –menerus, berikan oralit atau larutan garam gula
c. Untuk bayi, ASI tetap diberikan, susu kaleng diganti khusus untuk penderita diare
d. Semua jawaban di atas benar

17. Tindakan pencegahan diare adalah…


a. Pemakaian air bersih
b. Makanan dan minuman harus dimasak, makan makanan yang bergizi
c. Cuci tangan sebelum makan
d. Semua benar

18. Di bawah ini adalah macam penyakit kulit…


a. Scabies (kudis), borok
b. Bisul, kadas/panu
c. Jawaban a dan b benar
d. Jawaban a dan b salah

19. Cara menjaga kesehatan mata antara lain….


a. Makan makanan bervitamin A
b. Tidak membaca sambil tidur
c. Tidak melihat TV terlalu dekat dan tidak bermain komputer terlalu lama
d. Semua benar

20. Penyebab penyakit tetanus adalah….


a. Bakteri Clostridium tetani
b. Virus corona
c. Air seni hewan
d. Virus dengue

Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar

1. Penyebab penyakit demam berdarah adalah……………………………………………………………………………….


2. Bila tidak segera mendapatkan pertolongan yang tepat, penyakit demam berdarah dapat
mengakibatkan ……………………………………………………………………………………………………….
3. Bila ada luka terbuka harus segera dibersihkan dan diobati, serta dihindarkan dari kotoran hewan
supaya tidak terkena penyakit ………………..
4. Penyakit rabies disebabkan oleh…………………………………………………………………………………………………..
5. Cara penularan penyakit rabies melalui …………………………………………………………..
6. Cara penularan penyakit leptospirosis melalui ……………………………………………………………..
7. Cara penularan penyakit malaria melalui ………………………………………………………………………………
8. Posyandu kepanjangan dari………………………………………………………………………………………………………….
9. PSN kepanjangan dari ………………………………………………………………………………………………………………….
10. UKS kepanjangan dari ………………………………………………………………………………………………………………….
11. Puskesmas kepanjangan dari ……………………………………………………………………………………………………….
12. Penderita cacingan kebanyakan berusia………………………………………………………………………………………
13. Bila tidak ada oralit, penderita diare dapat diberi minuman berupa larutan ……..…..dan…………….
14. Perilaku hidup bersih dan sehat sebaiknya dilakukan oleh ……………………………….
15. Salah satu kebiasaan sehat untuk menjaga kebersihan tangan adalah ……..

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan 3 M!


2. Apa yang kamu ketahui tentang abatisasi?
3. Mengapa kita harus selalu mencuci tangan sebelum makan?
4. Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit diare?
5. Mengapa kita harus berperilaku hidup bersih dan sehat?

Diposkan oleh Seliara di 23.07 2 komentar:

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Senin, 11 April 2011

Kurikulum Dokter Kecil

Sasaran Pelatihan Program Dokcil


Peserta didik (siswa) Sekolah Dasar kelas 4 dan 5 dengan jumlah 10-20 orang.

Kompetensi
Setelah mengikuti pelatihan maka peserta didik akan memiliki kompetensi:
Memahami program UKS dan Dokter Kecil
Bersikap dan berperilaku sehat
Menggerakkan dan membimbing teman dalam melaksanakan pengamatan kebersihan, kesehatan
pribadi dan penyuluhan kesehatan
Membantu petugas kesehatan melaksanakan pelayanan kesehatan di sekolah
Melakukan pengenalan tanda-tanda penyakit, kesehatan lingkungan, dll
Melakukan pengamatan kebersihan di sekolah
Membuat laporan kegiatan Dokter Kecil
Mengetahui hal-hal khusus apa saja yang perlu dilaporkan kepada guru UKS/Kepala Sekolah/guru yang
ditunjuk

Tujuan Pelatihan Dokcil


Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan serta membangun sikap positif peserta didik dalam
pelaksanaan upaya program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

Tujuan Khusus
Membentuk peserta didik menjadi dokter kecil yang memiliki kompetensi khusus (seperti telah diuraikan
di bagian atas)

Materi Pelatihan Dokcil


Materi Dasar:
Program UKS
Program Dokter Kecil

Materi Inti:
Kesehatan lingkungan
Pencegahan penyakit menular
Kesehatan gigi dan mulut
Kesehatan indera penglihatan
Kesehatan indera pendengaran
Imunisasi
Gizi
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
NAPZA
Pemeriksaan Kesehatan Peserta

Materi Penunjang
Membangun komitmen belajar

Metode dan Proses


1. Tahap pencairan
Sebelum pelatihan dimulai, perlu dilakukan proses pencairan. Proses pencairan dilakukan menggunakan
metode dinamika kelompok dimana para pelaksana, pelatih dan peserta pelatihan berkumpul di suatu
ruangan untuk saling berkenalan, mengisi kuesioner (misalnya mengenai hal-hal yang disukai, tidak
disukai, harapan, kekhawatiran, dll), membuat permainan, dst. Tujuannya untuk: membangun komitmen
belajar agar peserta siap mengikuti pelatihan, membuat kesepakatan tentang norma yang akan dipakai
selama pelatihan dan membuat kontrak belajar.

2. Tahap pembekalan materi


Tahapan dimana peserta didik dibekali pengetahuan dan ketrampilan dalam melaksanakan kegiatan
Dokter Kecil. Materi yang diberikan lebih dititikberatkan pada peningkatan pemahaman peserta didik
tentang berbagai faktor penyebab penyakit, cara pencegahan dan pertolongan pertama. Teknik
penyampaian dalam pembekalan materi menggunakan metode ceramah diikuti tanya jawab, diskusi
kelompok dan studi kasus.
3. Tahap konsolidasi
Merupakan tahap internalisasi komprehensif dari pengetahuan dan ketrampilan yang diterima pada
tahap pembekalan. Pada tahap ini peserta didik diberikan tugas untuk menanggulangi 'kasus', menyusun
rencana kegiatan pencegahan dan menanggulangi masalah kesehatan di lingkungan sekolah.

Penyelenggaraan
1. Pelaksana
Tim Pembina UKS tingkat Kabupaten/Kecamatan dan Tim Pelaksana UKS, dipimpin oleh Dokter
Puskesmas.

2. Perencanaan di Tingkat Kecamatan


Pertemuan petugas kesehatan dan Tim Pembina UKS tingkat Kecamatan
Persiapan sarana dan biaya yang diperlukan
Persiapan pelatihan Dokter Kecil
Persiapan administrasi

3. Pelatih
Petugas Kesehatan (Dokter Puskesmas/Petugas UKS) Guru UKS/Penjaskes atau Guru lain yang ditunjuk.

4. Waktu dan Tempat


Waktu:
Teori dan praktek 45 jam mata pelajaran dengan setiap mata pelajaran 45 menit. Dalam pelaksanaannya
diatur oleh Kepala Sekolah, diberikan secara ekstra kurikuler atau dapat juga dalam masa liburan
sekolah.
Tempat:
Kegiatan pelatihan diselenggarakan di ruang kelas, ruang UKS dan lapangan atau yang ditentukan oleh
penyelenggara.

5. Evaluasi
Evaluasi dapat dilakukan pada:
Peserta pelatihan
Penyelenggara pelatihan
Tujuan evaluasi:
Mengetahui adanya peningkatan pengetahuan peserta didik sesudah pelatihan dibandingkan dengan
sebelum pelatihan
Mengetahui keberhasilan pelatihan
Mendapatkan masukan dalam rangka penyempurnaan penyelenggaraan pelatihan dimasa yang akan
datang.

6. Sertifikat
Setiap peserta yang telah mengikuti pelatihan Dokter Kecil diberikan sertifikat yang ditandatangani Ketua
Tim Pembina UKS Kabupaten/Kota atau Pejabat berwenang di daerah. Pemberian sertifikat dilaksanakan
pada hari-hari besar khusus, antara lain Hari Kesehatan Nasional, Hari Pendidikan Nasional, HUT
Proklamasi RI, hari Anak Nasional, dll.

7. Biaya
Sumber dana dapat berasal dari Pemerintah Daerah atau Komite Sekolah/Swadaya.

8. Pelaporan
Laporan tertulis tentang penyelenggaraan pelatihan dibuat oleh Ketua Penyelenggara sebanyak minimal
3 rangkap, yaitu untuk:
Tim Pembina UKS Kabupaten/Kota
Tim Pembina UKS Kecamatan
Arsip

Contoh Kurikulum Pelatihan Dokter Kecil


No.
Materi Pelatihan
Waktu Pembelajaran
T
P
PL
Jumlah
A.
MATERI DASAR (MD)

1.
Program UKS
1
-
-
1
2.
Program Dokter Kecil
1
-
-
1
B.
MATERI INTI (MI)
1.
Kesehatan Lingkungan
• Lingkungan hidup manusia
• Rumah Sehat
• Air dan kesehatan
• Air limbah dan kesehatan
• Sampah dan kesehatan
• Kotoran manusia dan kesehatan
2
8
-
10
2.
Pencegahan Penyakit Menular
• Pencegahan Penyakit Menular Langsung
• Pencegahan Penyakit Menular Bersumber Binatang
3
3
-
6
3.
Kesehatan Gigi dan mulut
• Bagian gigi dan mulut
• Penyakit gigi dan mulut
• Pencegahan penyakit gigi dan mulut
2
3
-
5
4.
Kesehatan Indera Penglihatan
• Menjaga kesehatan mata
• Pencegahan penyakit mata
2
1
-
3
5.
Kesehatan Indera Pendengaran
• Menjaga kesehatan pendengaran
• Pencegahan gangguan pendengaran
dan Penyakit Telinga
2
1
-
3
6.
Immunisasi
1
-
-
1
7.
Gizi
• Pengetahuan Gizi Dasar
• Kantin sekolah
• Pemantauan Pertumbuhan Peserta didik dengan KMS-Anak Sekolah
3
4
-
7
8.
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)
1
3
-
4
9.
NAPZA
1
1
-
2
10.
Pemeriksaan Kesehatan Peserta
-
1
-
1
C.
MATERI PENUNJANG

1
Membangun komitmen belajar
1
1
-
2

JUMLAH
20
26
-
46

Keterangan:
T = Teori
P = Penugasan
PL = Praktek lapangan

Sumber
Direktorat Bina Kesehatan Anak, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Departemen Kesehatan
RI, 2008, Pedoman Pelatihan Dokter Kecil.

Diposkan oleh Seliara di 08.02 1 komentar:

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Dokter Kecil

Latar Belakang
Target/sasaran pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada
kelompok/populasi umur tertentu sangat menentukan keberhasilan suatu program kesehatan. Oleh
karena itu target pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan yang ditujukan bagi anak usia sekolah
adalah suatu ide yang cemerlang. Mengapa demikian?

Pertama, populasinya tergolong besar karena jumlah anak usia sekolah mencapai 30 % dari jumlah
penduduk (Depkes, 2008). Kedua, mudah dijangkau karena terorganisir dengan baik di Institusi-institusi
sekolah. Ketiga, pendidikan dan pelayanan kesehatan yang diberikan sejak dini jauh lebih baik daripada
diberikan pada usia yang sudah agak 'terlambat'. Keempat, anak usia sekolah merupakan generasi
penerus yang potensial karena 'sebentar lagi' mereka akan berumah tangga, menjadi orang tua dan
mempunyai anak, maka 'nasib' anak-anaknya dalam bidang pendidikan dan pelayanan kesehatan banyak
bergantung kepada mereka. Kelima, masalah kesehatan yang dialami anak usia sekolah ternyata sangat
kompleks dan bervariasi. Keenam, banyak kegiatan dapat diintegrasikan dengan program Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS). Ketujuh, anak usia sekolah merupakan sumber daya manusia (SDM) yang
sangat berharga bagi negara. Kedelapan, dan lain-lain ... (silahkan pembaca mencarinya sendiri).

Apakah Dokter Kecil itu?


Dokter kecil atau biasa disingkat 'Dokcil' adalah peserta didik (siswa sekolah) yang memenuhi kriteria dan
telah dilatih untuk ikut melaksanakan sebagain usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya.

Tujuan Program Dokter Kecil


Tujuan umum: Meningkatkan partisipasi peserta didik dalam program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Tujuan khusus:
Agar peserta didik dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah, rumah dan lingkungannya.
Agar peserta didik dapat menolong dirinya sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya.

Kriteria Dokter Kecil


Siswa kelas 4 atau 5 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dan belum pernah mendapat pelatihan Dokter
Kecil sebelumnya
Berprestasi di sekolah
Berbadan sehat
Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab
Berpenampilan bersih dan berperilaku sehat
Berbudi pekerti baik dan suka menolong
Mendapat izin dari orang tua siswa

Tugas dan kewajiban dokter kecil


Selalu bersikap dan berperilaku sehat sehingga dapat menjadi contoh bagi teman-temannya.
Dapat menggerakkan sesama teman untuk bersama-sama menjalankan usaha kesehatan terhadap
dirinya masing-masing.
Berusaha bagi tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah dan di rumah
Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu pelaksanaan pelayanan kesehatan di sekolah
Berperan aktif pada kegiatan-kegiatan dalam rangka upaya peningkatan kesehatan di sekolah, misal:
Pekan Kebersihan, Pekan Gizi, Pekan Penimbangan berat badan dan tinggi badan, Pekan Kesehatan Gizi,
Pekan Kesehatan Mata, dll.

Kegiatan Dokter Kecil


Menggerakkan dan membimbing teman dalam melaksanakan: pengamatan kebersihan dan kesehatan
pribadi, pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan dan penyuluhan kesehatan
Membantu petugas kesehatan melaksanakan pelayanan kesehatan di sekolah, antara lain: distribusi obat
cacing, vitamin, dll; Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), Pertolongan Pertama Pada Penyakit
(P3P).
Memperoleh pembekalan materi pelatihan, misal: pengenalan tanda-tanda penyakit, kesehatan
lingkungan, dll
Pengamatan kebersihan Ruang UKS, warung sekolah dan lingkungan sekolah, contoh: kebersihan ruang
kelas dan perlengkapannya, kebersihan halaman sekolah, tempat suci, WC, kamar mandi, persediaan air
bersih, tempat sampah, saluran pembuangan, termasuk upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Pencatatan dan pelaporan, antara lain: pencatatan dan pelaporan kegiatan dalam Buku Harian Dokter
Kecil.
Melaporkan hal-hal khusus yang ditemuinya kepada guru UKS/Kepala Sekolah/guru yang ditunjuk.

Apa sajakah manfaat yang diharapkan dari Program Dokcil?


Bagi Dokter Kecil:
meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat.
memiliki ketrampilan dalam upaya pelayanan kesehatan sederhana.
bertindak sebagai teladan, penggerak dan pendorong hidup sehat bagi kawan-kawannya.
memiliki rasa kepedulian sosial.
Bagi Peserta Didik lainnya:
Ikut tergerak dan terbiasa berperilaku hidup bersih dan sehat.
Bagi Guru:
Meningkatkan kerjasama antara guru dengan orang tua murid dan petugas kesehatan dalam
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah.
Bagi Orang Tua Peserta Didik:
Meningkatkan kesadaran orang tua dalam berperilaku hidup bersih dan sehat bagi diri sendiri, keluarga
dan lingkungannya serta mendukung dan berperan aktif dalam kegiatan peningkatan kesehatan anak
sekolah.
Bagi Masyarakat dan Lingkungannya:
Masyarakat tergerak untuk hidup bersih dan sehat.
Akhirnya akan berdampak pada meningkatnya kualitas lingkungan hidup sehingga dapat menurunkan
angka kesakitan dan kematian.
Selanjutnya: "Kurikulum Pelatihan Dokter Kecil"

Sumber
Direktorat Bina Kesehatan Anak, Depkes RI, 2008, Pedoman Pelatihan Dokter Kecil

Diposkan oleh Seliara di 08.00 2 komentar:

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Beranda

Langganan: Entri (Atom)


Pengikut

Arsip Blog

 ▼ 2011 (3)

o ▼ Mei (1)

 SOAL LATIHAN

o ► April (2)

Mengenai Saya

Seliara

Saya adalah seorang ibu rumah tangga yang diberi Allah seorang suami penuh cinta dan 2 buah
hati terindah, yang membuat saya tak henti untuk belajar mensyukurinya. Ini adalah sebuah
jejak kecil kehidupan, sebuah lukisan jemari, untuk menghargai setiap tarikan nafas, setiap detik
yang berharga, yang saya lalui bersama suami dan anak-anak tercinta... Ruang untuk berkaca,
berbagi tawa, berbagi duka... Semoga bermanfaat, mohon maaf kalau ada yang kurang
berkenan...

Lihat profil lengkapku

Template Watermark. Diberdayakan oleh Blogger.

DUNIA KEDOKTERAN dokterkecil


USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DAN DOKTER KECIL

Oktober 16, 2008 at 7:56 am (Sekilas Info) (Dokter Kecil, UKS, Usaha Kesehatan Sekolah)
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan bagian dari program kesehatan anak usia sekolah. Anak usia
sekolah adalah anak yang berusia 6 – 21 tahun, yang sesuai dengan proses tumbuh kembangnya dibagi
menjadi 2 sub kelompok, yakni pra remaja (6-9 tahun) dan remaja (10-19 tahun). 1

Pelayanan kesehatan pada UKS adalah pemeriksaan kesehatan umum, kesehatan gigi dan mulut
siswa SD dan setingkat melalui penjaringan kesehatan terhadap murid kelas 1 Sekolah Dasar dan
Madrasah Ibtidaiyah yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama dengan guru UKS terlatih dan
dokter kecil secara berjenjang (penjaringan awal oleh guru dan dokter kecil, penjaringan lanjutan oleh
tenaga kesehatan).2

Salah satu kegiatan untuk membina dan mengembangkan UKS adalah dengan mengadakan
Lomba Cerdas Tangkas Dokter Kecil. Dokter Kecil adalah siswa yang dipilih guru untuk melaksanakan
sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga, dan
lingkungan sekolah.

1. Program Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ) 1

a. Pengertian

Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ) merupakan bagian dari program kesehatan anak usia sekolah . Anak
usia sekolah adalah anak yang berusia 6-21 tahun , yang sesuai dengan proses tumbuh kembangnya
dibagi menjadi 2 subkelompok yakni pra remaja ( 6-9 tahun ) dan remaja ( 10-19 tahun ).

Program UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup bersih dan sehat anak usia sekolah yang berada
di sekolah dan Madrasah Ibtidaiyah.

b. Tujuan UKS

- Tujuan umum

Meningkatkan kemampuan perilaku hidup bersih dan sehat, dan derajat kesehatan siswa serta
menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan
yang harmonis dan optimal
-Tujuan khusus

Memupuk kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat dan meningkatkan derajat kesehatan siswa,
yang mencakup :

1. Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup bersih dan
sehat serta berpratisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah perguruan
agama, di rumah tangga maupun di lingkungan masyarakat.

2. Sehat fisik, mental maupun sosial.

3. Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk penyalahgunaan NAPZA.

2. Program Dokter Kecil 1

a. Pengertian

Dokter kecil adalah siswa yang memenuhi kriteria dan telah terlatih untuk ikut melaksanakan sebagian
usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan
lingkungannya.

b. Tujuan

- Tujuan umum

Meningkatnya partisipasi siswa dalam program UKS

– Tujuan Khusus

1. Agar siswa dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah,di rumah dan lingkungannya.

2. Agar siswa dapat menolong dirinya sendiri, sesama siswa dan orang lain untuk hidup sehat.

c. Kriteria peserta :

1. Siswa kelas 4 atau 5 SD atau MI dan belum pernah mendapatkan pelatihan dokter kecil.
2. Berprestasi sekolah

3. Berbadan sehat.

4. Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab.

5. Berpenampilan bersih dan berperilaku.

6. Berbudi pekerti baik dan suka menolong.

7. Izin orang tua

d. Tugas dan kewajiban dokter kecil

1. Selalu bersikap dan berperilaku sehat.

2. Dapat menggerakkan sesama teman-teman siswa untuk bersama-sama menjalankan usaha


kesehatan terhadap dirinya masing-masing.

3. Berusaha bagi tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah maupun di rumah.

4. Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu pelaksanaan pelayanan kesehatan di sekolah.

5. Berperan aktif dalam rangka peningkatan kesehatan ,antara lain : Pekan kebersihan, Pekan Gizi,
Pekan Penimbangan BB dan TB di sekolah, Pekan Kesehatan Gigi, Pekan Kesehatan Mata, dan lain-
lain.

e. Kegiatan dokter kecil

1. Menggerakkan dan membimbing teman melaksanakan.

a. Pengamatan kebersihan dan kesehatan pribadi.

b. Pengukuran Tinggi Badan dan Berat badan.

c. Penyuluhan Kesehatan.
2. Membantu petugas kesehatan melaksanakan pelayanaan kesehatan di sekolah , antara lain :

a. Distribusi obat cacing, vitamin dan lain-lain.

b. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).

c. Pertolongan Pertama Pada Penyakit.

3. Pengenalan dini tanda-tanda penyakit.

4. Pengamatan kebersihan Ruang UKS , warung sekolah dan lingkungan sekolah.

5. Pengamatan kebersihan di sekolah separti halaman sekolah, ruang kelas , perlengkapan, persediaan
air bersih, tempat cuci, WC,kamar mandi, tempat sampah dan saluran pembuangan termasuk PSN
(Pemberantasan Sarang Nyamuk).

6. Pencatatan dan pelaporan, antara lain Buku harian Dokter Kecil.

7. Melaporkan hal-hal khusus yang ditemuinya kepada guru UKS / Kepala Sekolah / Guru yang ditunjuk.
Dokter Kecil SDN Suwawal 06, Jepara (April 2008)

SUMBER

1. Depkes RI. Pedoman, Modul dan Materi Pelatihan ”Dokter


Kecil”.Jakarta.2001.Hal. 7-13

2. Depkes RI. Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota.
http://bankdata.depkes.go.id

Terkait

PENDIDIKAN SEKS (Sex Education) SEJAK DINI… Kenapa Tidak ???In "Sekilas Info"

Pentingnya IMUNISASI Bagi Si Buah HatiIn "Ilmu Kesehatan Anak / Pediatric"

PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUTIn "Kesehatan Gigi dan Mulut / Oral and
Dental Health"

49 Komentar

1.

Mr.bandar said,

November 4, 2008 at 3:11 am

kirimin gambar donk… buat di UKS

2.

Sri Subardana said,

November 25, 2008 at 4:27 pm

Berikan materi tentang uks dan dokter kesil

3.

HANS said,

Desember 19, 2008 at 9:57 am


KURANG BANYAK INFORMASI TENTANG KESEHATANNYA

4.

dokterkecil said,

Januari 13, 2009 at 9:32 am

Untuk Mr.bandar (kirimin gambar donk… buat di UKS) :


Gambar apa ya Pak? Kalau bisa saya carikan, bisa saya kirimkan ke mana?

Untuk Sri Subardana (Berikan materi tentang uks dan dokter kesil) :
Kira-kira (contohnya) materi seperti apa yang dimaksud?

Untuk HANS (KURANG BANYAK INFORMASI TENTANG KESEHATANNYA) :


Terimakasih banyak atas masukannya…
Saya akan berusaha menambah informasi tentang kesehatannya agar seimbang dengan
jumlah informasi seputar dunia kedokteran.

Terima kasih atas kritik dan saran yang telah diberikan…

5.

ibdaffa said,

Januari 30, 2009 at 7:47 am

poster dan perlengkapan apa saja yang harus ada di ruang uks

6.

Relly A. said,

Februari 7, 2009 at 2:47 am

Bisa minta tolong nggak? Kalo punya materi-materi dasar tentang pelatihan UKS/UKGS,
misalnya P3K atau lainnya, kirimkan buat saya donk!

7.

Bams said,
Februari 9, 2009 at 2:34 am

boleh donk’ kirimin artikel tentang 7 K , 9 K or yang laennya….


lagi perlu buat referensi, ditunggu ya ….. emailx…

8.

sarie said,

Februari 27, 2009 at 4:09 am

Minta standar baku UKS baik fisik maupun laporannya,thanks

9.

dokterkecil said,

Februari 28, 2009 at 9:18 am

Mohon maaf…

Mengenai UKS dan Dokter Kecil, pengetahuan saya sangat terbatas.


Bahan-bahan yang saya gunakan dalam artikel ini saya dapatkan sewaktu praktek di
Puskesmas dan kebetulan mengadakan Pembinaan Dokter Kecil.
Jadi, mohon maaf sekali lagi karena saya tidak bisa banyak membantu untuk
menyediakan bahan2 atau referensi lain.

Terimakasih…

10.

sumbodo said,

Maret 21, 2009 at 6:15 am

aww..tolong donk saya dikirimi modul dan materi pelatihan dokter kecil,karena anak saya
mau ikutan lomba dokter kecil,terima kasih banyak..www

11.

mutia said,
Mei 24, 2009 at 8:20 am

kirimkan gambar dunk. . . .


tntng UKS . . .

12.

lenny said,

Juli 28, 2009 at 4:55 am

jadi inget masa dulu waktu SD … :)

13.

Agus Supriatna said,

Agustus 12, 2009 at 4:19 am

hallo..
cari info dokter kecil neeh….
aku butuh to ekskul anak-anak..

14.

Maria T R said,

September 9, 2009 at 3:58 pm

Hay…..
Saya membutuhkan banyak info tentang dokter kecil
siapa bisa bantu ?Kegiatan apayang menarik sehingga bisa menarik minat anak untuk
ikut program dokter kecil. TQ

15.

eko nur baskoro said,

September 17, 2009 at 10:56 pm

di cimahi perlu diberikan sekali penyuluhan uks setiap tahun


16.

Saharuddin,S.Pd said,

Desember 11, 2009 at 4:47 pm

sangat baik untuk tukar informasi antar sekolah, mkasaih SAUDARA2KU !

17.

edy sudyono (UIR) PKU said,

Januari 3, 2010 at 7:15 am

makasi boss atas info-ny..


dengan ini tugas kulyh kami cukup tebantu,,

18.

dokterkecil said,

Januari 3, 2010 at 3:40 pm

Terimakasih juga.. Senang bisa ikut membantu.. (^_^)

19.

unik said,

Februari 8, 2010 at 10:59 am

materinya diperbanyak donk…


misalnya imunisasi, kesehatan lingkungan, jamban sehat, gizi, air bersih, dll
o..ya minta doanya juga, besok kamis 11 januari 2010 kita ada cc dokter kecil. moga
kami mendapat yang terbaik. Amin

20.

dokterkecil said,

Februari 10, 2010 at 3:40 am


@Unik: Ya..saya ikut mendoakan yang terbaik.. Amin.
Terimakasih banyak atas masukannya.. (^_^)

21.

antika said,

Maret 27, 2010 at 9:36 am

apa sih pendapat u ttg pentingnya kesehatan???


Kegiatan Dokter Kecil mang sanat memberi pengalaman yg buanyak…

22.

Andi farimanto said,

April 5, 2010 at 1:51 am

Nice blog. Itu ada foto dokter kecil di suwawal. Jadi kelingan aku pernah pbl di pusk
mlonggo tahun 97 an saat koas fk undip ,dilatih dokter nurkukuh.

23.

bq dewi sa said,

April 5, 2010 at 10:08 am

pengen banget tahu lebih banyak ttg uks..terutama cara buat ngajakin sekolah sekolah
biar mau berubah dan mensikapi bahwa uks itu penting an bukan hanya tugas puskesmas
aja,,,,,kasi saran yaa plus info strategi dibanyakin soale aku binun ttg hal ini

24.

Luthfan Zaky said,

Mei 7, 2010 at 11:35 am

bisa minta tolong kirimin materi dokter kecil

25.

Dilla said,
Mei 21, 2010 at 4:50 pm

Tambahkan foto-foto sekolah yang berhasil mengembangkan UKS yang siswanya aktif-
promotif, kreatif-inovatif dalam meningkatkan kesehatannya serta menularkan kepada
masyarakat di sekitarnya. Di sisi lain, guru-gurunya mampu mengelola dan membina
siswanya. perlu banget contohnya nih. Kalau ada kerangka kerjanya untuk dikembangkan
di Kabupaten kami. Trims

26.

ferdo said,

Mei 26, 2010 at 1:27 pm

tolong dong apa komitment dan motto uks secara nasional..


trims ya..

27.

uti said,

Juni 2, 2010 at 1:59 pm

Informasinya Msih KranG toLong D’bnyaKIn Dunk…..


biaR lbiH tw Bnyak……!!

28.

agus sukyanto said,

Juni 7, 2010 at 10:43 pm

Makasih banyak. sangat informatif

29.

dokterkecil said,

Juni 9, 2010 at 10:13 am

Mohon maaf…
Untuk saat ini saya hanya dapat memaparkan gambaran secara umum saja tentang UKS
& Dokter Kecil.
Mengenai UKS dan Dokter Kecil ini, pengetahuan saya sangat terbatas.
Bahan-bahan yang saya gunakan dalam artikel ini saya dapatkan sewaktu praktek di
Puskesmas dan kebetulan mengadakan Pembinaan Dokter Kecil.
Jadi, mohon maaf sekali lagi karena saya tidak bisa banyak membantu untuk
menyediakan bahan2 atau referensi lain.

Terimakasih…

30.

tila said,

Juni 10, 2010 at 5:23 am

ha ha foto na lucu….

31.

kaysa said,

Juni 19, 2010 at 12:33 am

tolong donk minta materi&modulnya saya mau ikutan dokter kecil…


terimakasih:]

32. Blogquest 2: Permasalahan Gizi di Indonesia « Madrasah said,

September 14, 2010 at 3:31 am

[...] http://dokterkecil.wordpress.com/2008/10/16/usaha-kesehatan-sekolah-uks-dan-
dokter-kecil/ [...]

33.

Nodocchan said,

September 17, 2010 at 4:36 am

Aku dokter kecil!! Berguna banget, nih! Trims, yaaa!!!


34.

yants said,

Oktober 5, 2010 at 4:34 am

Tolong dong… Dinkes dan Diknas kompakan biar program UKS sinergis…. juga para
stakeholdernya utk backup dananya….. tks

35.

dokterkecil said,

Oktober 6, 2010 at 7:47 am

Terimakasih atas masukannya… Mudah-mudahan pihak Dinkes dan Diknas membaca


komentar Anda.

36.

Mr. Ewod said,

Oktober 6, 2010 at 12:31 pm

Mudah2an bermanfaat bagi yang memerlukan referensi dan bagi yang ingin menambah
wawasan mengenai UKS dan dokter kecil, bisa mengunjungi website Kementerian
Kesehatan masuk ke Sub Direktorat Anak, mudah2an ketemu dengan UKS dan
dokcilnya,

Selamat mencoba

Semngat selalu buat UKS dan Dokcilnya

37.

dokterkecil said,

Oktober 10, 2010 at 10:06 am

Terimakasih atas komentar dan masukannya…


Sebagai tambahan untuk referensi mengenai UKS, bisa dicoba untuk membuka link ini:
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH018f/6e200626.dir/doc.pdf
Sementara itu saja yang baru saya temukan. Jika nanti saya menemukan link lainnya,
akan saya cantumkan pula di sini.
Terimakasih.

38.

Master Art Of Real/Romance Socializing said,

Januari 12, 2011 at 12:26 pm

seharusnya di balikpapan ada dokter kecil setiap bulan di sd latihanYBBSU


di jl.Telagasari No. 10 Rt 31 BALIKPAPAN 76111 Telp. 0542 – 422565

39.

dewi said,

April 2, 2011 at 8:28 am

bisa minta contok struktur uks ga ????

40.

dava chimpunks said,

Mei 20, 2011 at 4:51 am

saya sbg dokter kecil sgt berterima ksh kpd bpk n ibu guru sekalian yg sdh mndidik saya
selama mnjadi dr kecil

thanks

41.

emy.santoso said,

Agustus 16, 2011 at 2:08 pm

waaahh… ternyata rame jg yg tertarikpada program Dokcil…


buat yg butuh info, modul, materi dll ttg Dokcil khususnya, dan UKS umumnya, di Dinas
Kesehatan Kab/Kota semua tersedia.
alhamdulillah, dr Kementrian Kesehatan petunjuk teknis & pedoman serta modul telah
lengkap, termasuk Panduan bagi Guru hingga tingkat lanjutan.
maju terus Dokter Kecil Indonesia….!!!

42.

vina juliana said,

November 23, 2011 at 10:49 pm

ternyata UKS itu penting sekali bagi tiap sekolah,,,

43.

Ela Murtala said,

Maret 5, 2012 at 12:41 pm

pengen bangeeet punya uks di sekolah taman kanak-kanak di lingkungan tempat tinggal
ku minta info dong…. lebih terpirinci lagi apa2 yg di butuh kan jika kita ingin bembuat
uks tinggkat TK kebetulan sy pengurus di yys tersebut….thanks ;-))

44.

kinantinur said,

Maret 10, 2012 at 3:02 am

Seru banget jadi dokter kecil

45.

nabilla ardiani said,

Maret 11, 2012 at 7:46 am

wow!!!!!! aku sangat senang karena bisa memper banyak teman,bisa memper banyak
pengetahuan;I like is???????????????????

46.

Ayi Zainul Hikayat said,


Maret 19, 2012 at 4:15 am

Gabung di dr kecil untuk pengembangan sekolah

47.

erik, pkl said,

Maret 19, 2012 at 7:38 am

minta info soal-soal lomba dokter kecilnya….

48.

rahmitalitha said,

Mei 31, 2012 at 2:06 am

[...] USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DAN DOKTER KECIL [...]

49.

jason said,

Juni 12, 2012 at 11:47 am

Lomba dan orientasi dokter kecil di pkp 12juni-13juni 2012

Tinggalkan Balasan

Oktober 2008

S S R K J S M

« Sep Nov »

1 2 3 4 5
Oktober 2008

S S R K J S M

6 7 8 9 10 11 12

13 14 15 16 17 18 19

20 21 22 23 24 25 26

27 28 29 30 31

 Kategori

Pos-pos Terakhir

o PENDIDIKAN SEKS (Sex Education) SEJAK DINI… Kenapa Tidak ???

o TERSEDAK (SUMBATAN JALAN NAPAS)

o KERACUNAN

o Kenali Gejala KANKER/TUMOR TULANG BELAKANG Sebelum Terlambat

o Pentingnya GIZI untuk KECERDASAN Anak

 Top Posts

o USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DAN DOKTER KECIL

o ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Akut )

o PENDIDIKAN SEKS (Sex Education) SEJAK DINI… Kenapa Tidak ???

o HERNIA

o Kelainan Obsesif–Kompulsif = Obsessive–Compulsive Disorder (OCD)

o DEMAM TIFOID/TYPHOID FEVER (Tifus/Typhus)

o FRAKTUR TERBUKA FEMUR SUPRAKONDILER DAN INTERKONDILER (INTRAARTIKULER)

o KONTRAKTUR
o Pentingnya IMUNISASI Bagi Si Buah Hati

o Ringkasan – GAGAL GINJAL KRONIK / CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)

 Komentar Terakhir

KESEHATAN GIGI DAN P… on DEMAM BERDARAH DAN PENCEG…

Livio da Conceicao M… on PENDIDIKAN SEKS (Sex Education…

bellezainme on Kelainan Obsesif–Kompulsif = O…

bellezainme on Kelainan Obsesif–Kompulsif = O…

irwan on KOPI & KESEHATAN

Blog pada WordPress.com. The Dusk Theme.

Ikuti

Follow “DUNIA KEDOKTERAN dokterkecil”

Get every new post delivered to your Inbox.

Bergabunglah dengan 30 pengikut lainnya.

Ditenagai oleh WordPress.com

Anda mungkin juga menyukai