20
PEDOMAN
PELATIHAN, MODUL dan MATERI
“DOKTER KECIL”
DI SUSUN OLEH :
MAHASISWA KKN POSDAYA
DESA LARANGAN
KEC PENGADEGAN PURBALINGGA
2012
KATA PENGANTAR
Dalam rangka mengembangkan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan meningkatkan
pengetahuan serta keterampilan dokter kecil sebagai kader kesehatan di lingkungan sekolah
maka perlu disusun buku panduan untuk dokter kecil.
Buku ini memuat berbagai macam materi yang perlu di pelajari oleh dokter kecil
sebagai bekal dalam pelaksanaan UKS.
Semoga buku ini dapat membantu dokter kecil dalam pelaksanaan kegiatannya. Kami
merasa bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran dari berbagai pihak.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI.......................................................................... 2
MARS DOKTER KECIL...................................................... 3
PENGERTIAN DOKTER KECIL........................................ 4
PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)... 8
OBAT-OBATAN SEDERHANA....................................... 11
PERTOLONGAN PERTAMA PADA
KECELAKAAN (P3K)....................................................... 15
PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR........................ 21
KEBERSIHAN PRIBADI.................................................. 23
PEMBIDAIAN.................................................................... 29
IMUNISASI......................................................................... 38
KESEHATAN GIGI DAN MULUT................................... 40
KESEHATAN LINGKUNGAN......................................... 44
PEMERIKSAAN MATA DAN TELINGA........................ 49
ILMU GIZI.......................................................................... 56
DAFTAR PUSTAKA.......................................................... 62
Menimbang mengukur
Tugas kitapun bidang PPPK
Menuntut ilmu kesehatan praktis
Guna membantu sahabat
Dan masyarakat menerima kita
A. Definisi
Dokter kecil adalah peserta didik yang dipilih guru guna ikut melaksanakan sebagian
usaha pelayanan kesehatan terhadap diri sendiri, keluarga, teman murid pada khususnya dan
sekolah pada umumnya.
E. Pencatatan Kegiatan
Kegiatan-kegiatan yang dicatat oleh dokter kecil dan di masukkan dalam buku laporan
dokter kecil yaitu :
1. Kegiatan yang ada di sekolah, di rumah dan di masyarakat
a. Hasil penimbangan berat badan dan tinggi badan
b. Hasil pengematan ketajaman penglihatan
c. Jenis pertolongan pertama yang diberikan
d. Hasil pengamatan pengguntingan kuku
e. Hasil pengamatan sarang nyamuk (PSN)
f. Anjuran-anjuran yang diberikan kepada teman, saudara di rumah, misalnya :
1) Menggunting kuku secara rutin
2) Melihat televisi tidak terlalu dekat (minimal 3 meter)
3) Tidur tidak terlalu larut malam
4) Jangan baca buku sambil tiduran
5) Sikap duduk yang baik pada waktu membaca dan menulis
6) Membuang sampah pada tempatnya, dll.
g. Hasil dari melihat/ pengamatan pada teman/ di masyarakat, misalnya :
1) Hasil pengamatan pada warung sekolah
2) Kebiasaan teman membuang sampah
3) Melihat orang buang sampah dari mobil
4) Berjalan di jalan umum sambil baca pelajaran.
2. Kegiatan yang ada di kelas
a. Piket kebersihan kelas
3. Saran dan usul untuk diselenggarakannya kegiatan tertentu di bidang kesejahteraan, dll
A. Pengertian
Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral
dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan seta membentuk perilaku hidup sehat anak usia
sekolah yang berada di sekolah dan perguruan agama.menurut UU RI no. 23 tahun 1992 tentang
kesehatan Bab V bagian ketiga belas pasal 45 ayat 1 : Kesehatan sekolah diselenggarakan untuk
meningkatkan ketidakmampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat
sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal
menjadi sumber daya yang lebih berkualitas.
B. Tujuan
1. Umum:
Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik/siswa serta
menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan
yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
2. Khusus:
Memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik/siswa
yang di dalamya mencakup :
a. Memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat serta
berpartisipasi aktif dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan di perguruan agama, di
rumah tangga maupun di lingkungan masyarakat.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup UKS tercermin dalam Tri Program UKS (duikenal dengan TRIAS UKS),
yang meliputi:
1. Pendidikan kesehatan, dilaksanakan melalui:
a. Kegiatan intrakulikuler
b. Kegiatan ekstrakulikuler
2. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan dilaksanakan dengan kegiatan yang bersifat komprehensif (terpadu dan
menyeluruh), meliputi:
a. Kegiatan peningkatan kesehatan (promotif)
b. Kegiatan pencegahan (preventif)
c. Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif)
4. Tempat obat :
a. Obat berbentuk cairan disimpan dalam botol dengan mulut sempit dan disumbat
b. Obat-obatan berbentuk tablet disimpan di dalam botol dengan mulut lebar/kaleng-kaleng kecil
dan ditutup dengan baik
c. Obat-obatan berbentuk salep ditempatkan dalam botol dengan mulut lebar (pot plastik) dan
ditutup dengan rapat
B. Tujuan P3K
1. Mencegah cidera bertambah parah
2. Menunjang upaya penyembuhan
E. Pelaksanaan P3K
Langkah-langkah pemeriksaan korban kecelakaan
1. Periksa kesadaran
Apakah korban sadar atau tidak, pingsan, gelisah, acuh tak acuh. Hilangkan penyebab gangguan
kesadaran, istirahatkan dan tenangkan korban yang gelisah, bila korban tidak sadar selama 30
menit ia langsung diangkut ke dokter atau puskesmas/ rumah sakit
2. Periksa pernafasan
Apakah pernafasan kornban berhenti, cepat, lambat, tidak teratur, amati korban (lihat cuping
hidung-dengar). Tindakan awal adalah memebebaskan jalan nafas dan memepertahankan saluran
pernafasan. Bila pernafasan berhenti maka harus dilakukan pernafasan buatan.
3. Periksa tanda-tanda perdarahan dan peredaran darah
Apakah teraba denyut jantung?
Tindakan yang harus dilakukan dengan segera adalah menghentikan perdarahan
4. Periksa keadaan local (patah tulang, luka) dan perhatikan keluhan :
Tanyakan kepada korban apakah korban adarasa nyeri, linu, sakit? Minta tunjukkan tempat yang
sakit
Apabila ada luka harus dilihat juga apakah luka lain, beritahu korban bahwa ia akan ditolong dan
ajaklah bercakap-cakap
Gangguan umum :
Dimana keadaan umum/kesehatan korban terganggu yang daalm waktu singkat akan mengancam
jiwa korban, misalnya
1. Gangguan pernapasan
a. Pengertian : kesulitan bernapas, sampai tidak bernafas
b. Penyebab : sumbatan jalan nafas, kelemahan atau kejang otot pernapasan , menghisap asap atau
gas beracun
c. Penggolongan : korban sadar dan korban tidak sadar
d. Prioritas pertolongan : pada korban yang tidak sadar
e. Lokasi gangguan : di rongga hidung, kerongkongan, sampai paru-paru
f. Tindakan P3K : berikan prnafasan buatan
2. Gangguan kesadaran
a. Pengertian : keadaan dimana kesadarn berkurang atau hilang sama sekali
b. Penyebab
1) Benturan/ pukulan kepala
2) Sinar terik matahari langsung mengenai kepala
3) Berada dalam ruangan penuh orang, sehingga kekurangan zat asam
4) Keadaan tertentu di maan tubuh lemah, kurang latihan, perut kosong, dll.
c. Penggolongan : kesadaran kurang dan kesadaran hilang
d. Prioritas pertolongan :
1) Korban tidak sadar denagn gangguan pernafasan
2) Korban yang kesadarannay berkurang
e. Lokasi gangguan : pada sususnan saraf pusat (SSP)
f. Tindakan P3K :
1) Angkat penderita ketempat yang teduh dan baik sirkulasi udaranya
2) Tidurkan terlentangtanpa bantal bila mukanya pucat/ biru,jika mukanya merah berikan bantal
3) Longgarkan semua pakaian yang mengikat
4) Bila penderita sadar berikan minum yang hangat
5) Beri selimut supaya badannya hangat
6) Jika perlu kirim ke rumah sakit
3. Gangguan peredaran darah/berat (syok)
a. Pengertian : keadaan yang dapat mengancam kehidupan dimaan otak dan alat vital lain
kekurangan darah oleh berbagai sebab
b. Penyebab :
1) Kekurangan darah/cairan (muntaber)
2) Luka bakar yang luas
3) Nyeri yang hebat
4) Tidak tahan terhadap obat/ bahan kimia tertentu
c. Penggolongan
1) Ringan , dengan tanda-tanda ; pucat, kulit dingin, nadi lemah dan cepat (100x/menit), korban
gelisah, rasa haus, kadang-kadang ngacau
2) Berat, dengan tanda-tanda : sangat pucat, mata cekung, pernafasan cepat dan tidak teratur, nadi
susah teraba dan apabila teraba sangat cepat (150x/menit)
d. Lokasi gangguan : kulit, saluran pencernaan dan patah tulang
e. Tindakan P3K
1) Bawa korban ke tempat teduh dan aman, dan bila tidak terdapat perdarahan di kepala tidurkan
terlentang tanpa bantal, atas kepala lebih rendah dari kaki, bila tidsak ada patah tulang dan
perdarahan dianggota badan, kaki diluruskan dan tangannya
2) Pakaian korban dikendorkan
3) Tenangkan korban dan usahakan agar badan tetap hangat
4) Bila ada luka atau perdarahan, rawat lukanya dan hentikan perdarahannya
5) Bila ada patah tulang kerjakan pembidaian
6) Bila munteber beri oralit
4. Perdarahan
a. Pengertian : perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darahyang rusaknya. Perdarahan
ada 2 macam, yaitu perdarakhan keluar dan perdarahan ke dalam
b. Penyebab : putusnya pembuluh darah atau perlukaan paad pembuluh darah
c. Penggolongan
1) Perdarahan pembuluh darah nadi/arteri
2) Perdarahan pembuluh darah balik atau vena
3) Perdarahan pembuluh darah rambut/kapiler
d. Prioritas pertolongan : pembuluh darah nadi
e. Tindakan P3K
1) Bagian anggota badan yang berdarah tinggikan
2) Tekan pembuluh darah yang terletak di antara tempat perdarahan
A. Penyakit kulit
Contoh: kudis, kadas, cacar air dan panu
Pencegahan:
a. Menjaga kebersihan kulit, mandi dengan sabun dan air bersih
b. Menghindari kontak dengan penderita
c. Menghindari mengguanakan barang-barang yang dipakai penderita
d. Pakaian penderita dicuci dengan bersih
B. Penyakit TBC
Pencegahan:
a. Hindari kontak dengan penderita
b. Vaksinasi dengan BCG semasa bayi
c. Makan makanan yang bergizi
Pencegahan:
a. Banyak makan makanan yang mengandung vit. C seperti sayur dan buah
b. Hindari kena hujan
c. Kurangi minuman dingin
d. Hindari daerah yang berasap dan berdebu
e. Hindari kontak dengan penderita
f. Bila bersin atau batuk tutup mulut atau hidung dengan sapu tangan
g. Ingus jangan dibuang sembarangan
Pencegahan:
a. Menjaga kebersihan diri, lingkungan, makanan dan minuman
b. Alat yang dipakai penderita dicuci dengan sabun
KEBERSIHAN PRIBADI
Kebersihan adalah pangkal kesehatan, ini merupakan motto yang harus selalu diingat,
dilaksanakan di setiap tempat dan setiap waktu. Kebisaan hidup bersihharus dimulai dari diri
pribadi baru lingkungannya, karena orang yang biasa hidup bersih tidak senang melihat
lingkungan yang kotor.
A. Mandi
Tubuh kita setiap hari mengeluarkan keringat dan setiap kita selalu dikkotori oleh debu
yang beterbangan disekitar kita, sehingga bila kita tidak bersihkan badan kita akan penuh daki
bau yang tidak sedap.
Mandi adalah salah satu cara untuk menjaga tubuh tetap bersih dan segar, mandi yang
baik dan benar adalah sebanyak dua kali sehari yaitu: setelah bangun tidur (pada pagi hari) dan
setelah bekerja (artinya setelahmelakukan kegiatan-kegiatan selama sehari) sebaiknya dilakukan
pada sore hari. Bagian muslimdengan melakukan wudhu sebanyak 5 kali sehari adalah suatu
upaya untuk menjaga tubuh tetap bersih dan segar, maka hidup bersih dan menjaga kesehatan
adalah bagian dari iman.
Agar tubuh atau badan tetap bersih, sebaiknya sewaktu mandi meggunakan air yang
bersih, memakai sabun dan menggunakan handuk yang kering dan bersih untuk mengeringkan
tubuh kita setelah mandi.
Janganlah menunda mandi dan sikatlah gigi dengan teratur serta perhatikanlah kuku jari
tangan dan kaki agar dirawat setiap hari, sehingga kita bebas dari kotoran yang menempel dari
tubuh kita.
Berpakaianlah yang layak dan serasi, artinya memakai pakaian yang bersih dan sesuai
dengan peranan kita dimasyarakat (pelajar, mahasiswa, pegawai dll) sebab pakaian disamping
melindungi badan juga menumbuhkan kepercayaan diri dan memupuk kepribadian.
Setiap hari kita wajib berganti pakaian yang bersih sebab bila tidak penampilan kita akan
berbau yang tidak sedap dan kita akan dijauhi oleh kawan-kawan.
Pupuklah kebiasaan-kebiasaan:
Mandi 2 kali sehari cucilah tangan dengan dengan air bersih dan menggunakan sabun sebelum
makan dan sesudah buang air besar dan kecil, minumlah air yang sudah dimasak, gunakan
jambankalau mau buang air besar/buang air kecil dan bersihkan tempat tinggal kita dari sampah
dan genangan air.
B. Pakaian
Pakaian yang sudah sehata adalah pakaian yang bersih, sesuai dengan postur tubuh
artinya tidak terlalu ketat maupun tidak terlalu longgar, sopan artinya enak dipandang dan sesuai
sdengan kebudayaan kita, selalu dicuci setelah habis dipakai serta disetrika, agar tampak rapih.
C. Badan
Badan adalah suatu kesatuan bentuk diri kita yang perlu kita jaga keberihan dan
kesehatannya, menjaga kebersihan dan kesehatannya adalah suatu kewajiban yang tidak bisa
ditunda-tunda sebab kelangsungan tubuh kita hidup kita, patut disukuri bila kita memiliki tubuh
dan badan yang normal dan sehat.
Setelah melakukan kegiatan sehari-hari tubuh kita memerlukan istirahat baik jiwa dan
rohanikehidupan manusia sangat dipengaruhi dengan keseimbangan antara kesehatan jasmani
rohani oleh karena itu istirahat yang cukup dan rekreasi yang seimbang adalah obat agar kita
tetap sehat.
Usia manusia sepertiganya digunakan untuk tidur dalam sehari kita wajib tidur selama 8
jam, maka gunakanlah sebaik-baiknya waktu tersebut untuk tidur dengan nyenyakagar sewaktu
kita bangun tubuh sudah segar dan siap melakukan kegiatan atau aktivitas kembali.
Olahraga yang teratur dan penuh kesenangan adalah salah satu contoh bentuk rekreasi
yang menyehatkan, dan melakukan kegiatan lintas alam, jalan pagi setiap hari minggu, sepeda
santai, senam kesegaran, dan lain-lain yang teratur adalah suatu upaya untuk menjaga kesegaran
dan kesehatan jasmani dan rohani.
A. PEMBALUTAN
1. Pengertian
Suatu tindakan medis untuk menyangga atau menahan bagian tubuh tertentu agar tidak
bergeser atau berubah dari posisi yang dikehendaki.
2. Tujuan
Tujuan dari pembalutan, yaitu ;
a. Menahan sesuatu misalnya bidai (spalk), kasa penutup luka, dan sebagainya agar tidak bergeser
dari tempatnya.
b. Menahan pembengkakan (menghentikan pendarahan: pembalut tekanan).
c. Menunjang bagian tubuh yang cedera.
d. Menjaga agar bagian yang cedera tidak bergerak.
e. Menutup bagian tubuh agar tidak terkontaminasi.
4. Prosedur pembalutan
a. Perhatikan tempat atau letak bagian tubuh yang akan dibalut, seperti:
Bagian dari tubuh yang mana,
Luka terbuka atau tidak,
Bagaimana luas luka,
Perlu dibatasi gerak bagian tubuh tertentu atau tidak.
b. Pilih jenis pembalut yang akan digunakan. Dapat satu atau kombinasi.
c. Sebelum dibalut, jika luka terbuka perlu diberi desinfektan atau dibalut dengan pembalut yang
mengandung desinfektan. Jika terjadi disposisi/dislokasi perlu direposisi. Urut-urutan tindakan
desinfeksi luka terbuka:
Letakkan sepotong kasa steril di tengah luka (tidak usah ditekan) untuk melindungi luka selama
didesinfeksi.
Kulit sekitar luka dibasuh dengan air, disabun dan dicuci dengan zat antiseptik.
Kasa penutup luka diambil kembali. Luka disiram dengan air steril untuk membasuh bekuan
darah dan kotoran yang terdapat di dalamnya.
Dengan menggunakan pinset steril (dibakar atau direbus lebih dahulu) kotoran yang tidak hanyut
ketika disiram dibersihkan.
Tutup lukanya dengan sehelai sofratulle atau kasa steril biasa. Kemudian di atasnya dilapisi
dengan kasa yang agak tebal dan lembut.
Kemudian berikan balutan yang menekan.
B. PEMBIDAIAN
1. Pengertian
Pembidaian adalah tindakan memfiksasi/mengimobilisasi bagian tubuh yang mengalami cedera,
dengan menggunakan benda yang bersifat kaku maupun fleksibel sebagai fixator/imobilisator.
2. Tujuan
a. Mencegah gerakan bagian yang sakit sehingga mengurangi nyeri dan mencegah kerusakan lebih
lanjut
b. Mempertahankan posisi yang nyaman
c. Mempermudah transportasi korban
d. Mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera
e. Mempercepat penyembuhan
3. Prinsip Pembidaian
a. Lakukan pembidaian di mana anggota badan mengalami cedera (korban jangan dipindahkan
sebelum dibidai). Korban dengan dugaan fraktur lebih aman dipindahkan ke tandu medis darurat
setelah dilakukan tindakan perawatan luka, pembalutan dan pembidaian.
b. Lakukan juga pembidaian pada persangkaan patah tulang, jadi tidak perlu harus dipastikan dulu
ada tidaknya patah tulang. Kemungkinan fraktur harus selalu dipikirkan setiap terjadi kecelakaan
akibat benturan yang keras. Apabila ada keraguan, perlakukan sebagai fraktur.
Tanda dan gejala patah tulang:
Adanya tanda ruda paksa pada bagian tubuh yang diduga terjadi patah tulang: pembengkakan,
memar, rasa nyeri.
Nyeri sumbu: apabila diberi tekanan yang arahnya sejajar dengan tulang yang patah akan
memberikan nyeri yang hebat pada penderita.
Deformitas: apabila dibandingkan dengan bagian tulang yang sehat terlihat tidak sama bentuk dan
panjangnya.
Bagian tulang yang patah tidak dapat berfungsi dengan baik atau sama sekali tidak dapat
digunakan lagi.
c. Melewati minimal dua sendi yang berbatasan.
5. Prosedur Pembidaian
a. Siapkan alat-alat selengkapnya
b. Apabila penderita mengalami fraktur terbuka, hentikan perdarahan dan rawat lukanya dengan
cara menutup dengan kasa steril dan membalutnya.
c. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum dipasang, diukur dahulu pada
sendi yang sehat.
d. Bidai dibalut dengan pembalut sebelum digunakan. Memakai bantalan di antara bagian yang
patah agar tidak terjadi kerusakan jaringan kulit, pembuluh darah, atau penekanan syaraf,
terutama pada bagian tubuh yang ada tonjolan tulang.
e. Mengikat bidai dengan pengikat kain (dapat kain, baju, kopel, dll) dimulai dari sebelah atas dan
bawah fraktur. Tiap ikatan tidak boleh menyilang tepat di atas bagian fraktur. Simpul ikatan jatuh
pada permukaan bidainya, tidak pada permukaan anggota tubuh yang dibidai.
f. Ikatan jangan terlalu keras atau kendor. Ikatan harus cukup jumlahnya agar secara keseluruhan
bagian tubuh yang patah tidak bergerak.
g. Kalau memungkinkan anggota gerak tersebut ditinggikan setelah dibidai.
h. Sepatu, gelang, jam tangan dan alat pengikat perlu dilepas.
IMUNISASI
A. Pengertian
Imunisasi ialah mencegah timbulnya penyakit-penyakit seperti: TBC, Pertusis, Tetanus,
polio, Campak, dan Hepatitis B setelah diberi vaksinasi.
D. Tempat imunisasi
1. Puskesmas
a. KIA
b. UKS
c. Posyandu
d. Calon penganten
e. Balai pengobatan
2. Non Puskesmas
a. Rumah sakit
b. Rumah sakit bersalin
c. Rumah bersalin
d. Dokter praktek anak
e. Dokter umum praktek
f. Dokter spesialis kebidanan
g. Bidan praktek
h. Klinik
i. Balkesmas ( Balai Kesehatan Anak)
E. Siapa yang harus di imunisasi
1. Bayi (0-11 bi) : BCG, DPT, Polio, Campak, dan hepatitis B
2. Anak SD kelas 1 : DT
3. Anak SD kelas VI (Wanita) : TT
4. Calon Penganten (Wanita) : TT
5. Ibu Hamil : TT
6. Siapa saja, khususnya yang beresiko tinggi dan belum mendapatkan pada waktu bayi :
Hepatitis B
2. Lidah
Lidah terdiri atas otot-otot dan dapat digerak-gerakkan. Pada bagian atas dari lidah ada tonjolan-
tonjolan kecil. Tonjolan-tonjolan kecil ini merupakan alat pengecap dan perasa.
Kita memerlukan lidah untuk
a. Mengecap makanan dan minuman
b. Menelan
c. Menjilat
d. Berbicara
3. Gigi
Yang kelihatan dalam mulut adalah sebagian dari seluruh gigi. Bagian yang kelihatan ini disebut
mahkota gigi. Sebagian gigi tertanam di dalam rahang. Karena itu bagian ini tidak terlihat kalau
kita membuka mulut. Bagian yang tidak kelihatan ini disebut akar gigi. Akar gigi ini diikat
kepada tulang rahang dengan benag-benang yang sangat halus. Karena akar gigi ini diikat pada
tulang rahang maka gigi tidak mudah copot.
Kegunaan gigi untuk:
a. Memotong, mencabik dan menghaluskan makanan
b. Mengucapkan kata-kata dengan jelas
c. Mendorong pertumbuhan rahang sehingga bentuk wajah menjadi harmonis.
4. Gusi
Daging sekitar mahkota gigi disebut gusi. Biasanya gusi berwarna merah muda. Tetapi kadan-
kadang ada juga gusi yang warnanya agak kecoklat-coklatan. Warna ini disebabkan karena dalam
gusi ada zat pewarna yang disebut pigmen. Gusi yang sehat melekat erat sekitar mahkota gigi.
Pinggiran dari gusi yang sehat kelihatannya tipis (tidak menggelembung) dan mengkilap. Gusi
yang tidak sehat mempunyai pinggiran yang menggelembungdan seringkali gusinya berwarna
merah.
Kegunaan gusi dalah untuk melindungi benang-benang halus yang mengikat akar gigi kepada
tulang rahang
B. Penyakit gigi dan mulut
Penyakit gigi dan mulut yang banyak di derita adalah gigi berlubang(keropos) dan gusi
berdarah (radang). Rongga mulut setiap penuh dengan bakteri, sisa makanan menyebabkan
bakteri tumbuh subur, berkelompok, melekat erat pada gigi sebagai lapisan yang lengket dan
tidak berwarna disebut plak. (hanya dapat dilihat dengan memakai zat perwarna). Bila kita
makan makanan/minum yang mengandung gula dan lengket. (permen, coklat, jenang, siru, dsb.)
aka nada sisa makanan yang nempel pada gigi dan gusi. Sisa makanan bergula tersebut akan
diubah oleh bakteri menjadi asam. Asam ini akan melarutkan lapisan luar gigi (email) sehingga
menjadi keropos dan berlubang. Bakteri dan plak yang menempel di gusi akan menyebabakan
peradanagn gusi sehingga gusi menjadi bengkak dan mudah berdarah. Plak lama-lama akan
mengeras karena mengalami mineralisasi menjadi karang gigi. Karang giri ini akan
memperparah peradangan gusi.
A. Lingkungan sehat
Lingkungan sehat adalah jika sampah, air limbah dan tinja di buang secara benar.
2. Perumahan
Syarat rumah sehat secara sederhana:
a. Rumah yang memiliki ruangan terpisah untuk keperluan sehari-hari dengan ukuran yang
memadai, misalnya ruang makan, kamar tidur, dapur, kamar mandi, WC, dan tempat cuci
pakaian.
b. Tersedianya air bersih, penampungan air bekas, tempat sampah, jamban, dan saluran
pembuangan air hujan
c. Kamar-kamar harus berjendela dan harus selalu terbuka pada siang hari. Jendela harus
menghadap arah angin
d. Sinar matahari dapat masuk ke rumah dan penerangan malam yang cukup untuk membaca.
e. Dinding lantai harus kering dan tidak lembab
f. Asap dapur mempunyai jalan keluar melalui lubang langit-langit.
g. Halaman rumah harus selalu dibersihkan
h. Kandang ternak terpisah lebih 10 meter jaraknya dari rumah
i. Di manapun tidak terdapat jentik-jentik nyamuk, kecoa dan tikus
6. Pembuangan sampah
Cara pembuangan sampah:
a. Sampah dibuang ke tanah yang lebih rendah kemudian ditutup dengan tanah
b. Dibakar
c. Dibuat kompos
d. Untuk makanan ternak
e. Pulverisation yaitu semua jenis sampah dihancurkan kemudian baru di buang ke laut.
Penyakit yang dapat ditimbulkan oleh sampah antara lain: menceret, muntaber, disentri, typus,
dan penyakit kaki gajah. Keuntungan membuang sampah yang benar:
a). Terhindar dari timbulnya penyakit
b). Dapat menghasilkan pupuk
c). Keadaan bersih dapat menimbulkan kepuasan batin tersendiri
d). Menciptakan keindahan
e). Menimbulkan suasana nyaman
7. Pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan dapat berupa:
a. Pencemaran air dan tanah
b. Pencemaran udara
c. Pencemaran suara
d. Pencemaran bahan-bahan radioaktif
A. Pendahuluan
Indera penglihatan merupakan perangkat tubuh manusia yang berfungsi sangat besar
untuk memungkinkan manusia tersebut menerima informasi dari lingkungan kehidupan
sekitarnya.melalui penglihatan tersebut seseorang sejak awal dadri pertumbuhan fisik maupun
mentalnya akan mendapatkan rangsangan dalam pengembangan selanjutnya. Dengan indera
penglihatan seseorang akan mengadakan kontak dengan skitarnya, sehinggadia mampu
menyesuiikan dan mempertahankan kehidupannya dalam lingkungannya serta mampu
menghindarkan diri dari berbagai ancaman yang mungkin aad disekitarnya.
B. Bagian-Bagian Mata
1) Kelopak Mata
2) Bulu mata
3) Konjungtiva (selaput lendir)
4) Kornea (selaput bening)
5) Pupil (manik-manik)
C. Pemeriksaan Mata
1) Tajam Penglihatan
- Tujuan dari pemeriksaan tajam penglihatan untuk mengetahui tajam penglihatan seseorang dan
memberikan penilaian menurut ukuran baku yang ada.
- Dasar dari pemeriksaan : Tajam penglihatan diperiksa langsung dengan memperlihatkan seri
simbol dengan ukuran berbeda-beda pada jarak tertentu terhadap penderiata dan menentukan
ukuran huruf terkecil yang da[at dikenal/ dilihat penderita.
- Alat pemeriksaan : Kartu Snellen Chart
- Teknik pemeriksaan :
Penderita duduk 6 meter dari kartu pemeriksaan
Mata yang kiri atau kanan ditutup.
Penderita diminta membaca huruf yang tertulis pada kartu Snellen mulai dari baris atas kebawah
dan ditentukan baris terakhir yang masih dapat dibaca.
- Nilai bila huruf yang terbaca terdapat pada garis dengan tanda 30 dikatakan tajam penglihatan
6/30.
Bila yang terbaca terdapat pada baris dengan tanda 10, dikatakan tajam penglihatan 6/10.
Sedangkan tajam penglihatan normal 6/6.
2) Memeriksa/ melihat bagian-bagian mata yang tampak dari luar :
a) Kelopak mata tidak bergerak, dapat membuka dan menutup dengan baik.
b) Bulu mata teratur tumbuh dan mengarah ke luar.
c) Konjungtiva (selaput lendir mata) tampak jernih keputih-putihan.
d) Pupil mata (manik-manik mata) tampak mengecil bila kena sinar dan melebar kembali bila tidak
disinari lampu senter dan benar-benar hitam.
3) Memperhatikan gerakan dan arah bola mata
a) Gerakan kedua bola mata dapat bergerak kesemua arah secara bersamaan.
b) Arah kedua bola mata kedepan.
Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelejari tentang unsur-unsur tertentu dari makanan (zat
gizi) yang akan diserap oleh tubuh dan sisanya dibuang keluar tubuh.
A. Fungsi Makanan
Disini dapat dikemukakan 3 (tiga) fungsi utama, yaitu:
1. Sebagai zat pembangun
Zat pembangun (penyusun sel-sel tubuh) adalah kelompok (protein dan mineral) terdapat dalam
telur, tahu, tempe, daging, ikan dan lain-lain.Sel-sel dalam tubuh, sel-sel darah perlu
diperbaharui karena masa kerja terbatas kurun waktu 120 hari (tiga bulan) akan mengalami
kerusakan (pecah), kerusakan ini perlu diganti secara proses biologis di dalam tubuh. Unsur
dalam makanan yang berfungsi mengganti, membengun dan memelihara sel-sel adalah protein
dan mineral.
2. Sebagai sumber tenaga
Sumber tenaga adalah kelompok hidrat arang dan lemak yang terdapat dalam makanan pokok,
seperti nasi, bihun, mie, tepung-tepungan, gula, minyak goreng, mentega dan lain-lain.
3. Sebagai zat pengatur
Zat pengatur adalah kelompok sayuran dan buah. Di dalam tubuh zat-zat makanan itu (vitamin
dan mineral) berfungsi mengatur proses pencernaan, penyerapan, dan penggunaan zat-zat gizi
yang lain.
B. Zat gizi
Makanan yang baik adalah makanan yang mencakup fungsi makanan di atas yang kesemuanya
tertuang dalam makanan 4 sehat 5 sempurna. Dalam makanan terdapat 5 kelompok zat yaitu :
a. Karbohidrat : zat yang menghasilkan tenaga. Contoh nasi, jagung, sagu dan lan-lain.
b. Protein: protein banyak terdapat dalam lauk pauk dan protein nabati seperti telur, tempe, tahu,
kacang kedelai, kacang-kacangan, ikan dan lain-lain.
c. Lemak: banyak terdapat dalam lauk pauk (daging yang berlemak) dan minyak (minyak goreng).
d. Vitamin
Zat ini banyak terdapat dalam semua bahan makanan terutama sayur dan buah segar.
Vitamin A berperan dalam proses pertumbuhan dan penglihatan. Banyak terdapat pada daun
singkong, papaya dan mangga. Kekuarangan vitamin ini akan menyebabkan kebutaan dan
pertumbuhan terhambat.
Vitamin B1 berperan dalam metabolism karbohidrat di dalam tubuh. Jika kekurangan akan
mengakibatkan kekurangan nafsu makan.
Vitamin B12 berperan dalam pembentukan sel darah merah dan jika kekurangan menyebabkan
kelumpuhan tungkai.
Vitamin C berperan dalam pemeliharaan jaringan dan berperan dalam peningkatan daya tahan
tubuh terhadap serangan berbagai macam penyakit.
Vitamin D dalam tubuh biasanya belum aktif dan untuk mengaktifkan diperlukan sinar
ultraviolet dari sinar matahari. Apabila seseorang kekurangan vitamin D maka akan terjadi
penghambatan pertumbuhan tulang.
Vitamin E yang dibutuhkan dalam tubuh relative sedikit jika dibanding dengan vitamin yang
lain.
Vitamin K berguna dalam proses pemebekuan darah yang biasanya terdapat dalam hati sapi
maupun ayam. Kekuarangan vitamin K akan menyebabkan darah sukar membeku.
e. Mineral: banyak terdapat dalam lauk-pauk dan sayuran. Contoh mineral yang penting adalah Fe
(zat besi) dan Ca (kalsium). Zat besi biasanya terdapat dalam bayam, kangkung, telur dan
sayuran hijau yang lainnya. Zat besi itu sendiri penting untuk pembentukan sel darah merah.
Kekurang zat besi dalam tubuh akan menyebabkan gejala cepat pusing, konsentrasi belajar
menurun yang bisanya dikenal dengan keadaan kurang darah. Kalsium (zat kapur) erdapat dalam
ikan laut. Kalsium berfungsi dalam pembentukan gizi dan tulang bersama dengan vitamin D.
kekurangan kalsium akan menyebabkan rapuhnya tulang (rakhitis).
C. Kantin sekolah
Pada lingkungan sekolah tidak jarang dijumpai adanya kantin sekolah. Tujuan diadakannya
kantin sekolah adalah untuk menyediakan makanan bagi anak sekolah selama berada di sekolah
agar kebutuhan gizi anak terpenuhi. Banyak dijumpai masalah dalam ilmu gizi dilingkungan
sekolah yaitu diantaranya: KEP (kekuarangan energy protein), anemia (kekurangan Fe),dan
Gaki.
Syarat warung sekolah sehat:
a. Tenaga
Tenaga kerja yang berada di kantin yaitu hendaknya berbadan sehat, bebas dari penyakit
menular, bersih dan rapi, mengerti tentang kesehatan, dan memiliki disipin kerja yang tinggi.
Selain itu juga harus pandai dalam memilah bahan makanan yang cocok dan bergizi. Cotoh guru
UKS.
b. Dana
Dana untuk membuatan kantin dan membeli makanannya dapat berasal dari sekolah maupun
iuran orang tua murid.
c. Lokasi dan ruang makan
Kantin yang baik yaitu yag berada di dalam lingkungan sekolah, tidak berdekatn dengan jamban,
kamar mandi dan temapt pembuangan sampah dengan ruangan yang cukup luas, bersih dan
nyaman serta ventilasi cukup.
DAFTAR PUSTAKA
NO Posko Ttd
1 Posko 1
2 Posko 2
3 Posko 3
4 Posko 4
Tambahkan komentar
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
Sep
20
PEDOMAN
“DOKTER KECIL”
DI SUSUN OLEH :
DESA LARANGAN
2012
KATA PENGANTAR
Memuat
Template Dynamic Views. Diberdayakan oleh Blogger.
ORa OlahRaga ORa Well
Badri Rohani, Ayo ngeblog biar sehat,,,
Badri Rohani
PROGRAM UKS
Program UKS dan Dokter Kecil dilakukan sebagai upaya bersama mengatasi masalah
kesehatan anak-anak, terutama siswa sekolah dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) untuk
turut mewujudkan Indonesia yang lebih sehat.
Jalinan strategis antara berbagai pihak diharapkan dapat meningkatkan kebiasaan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS), mengingat jumlah siswa SD/MI di Indonesia mencapai 27,32
juta siswa, dengan jumlah SD negeri maupun swasta mencapai 143.252.
Kemudian untuk program Dokter Kecil, diselenggarakan Dokter Kecil Award sebagai ajang
pemberian motivasi dan apresiasi kepada para siswa yang menjadi agen perubahan kebiasaan
PHBS.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selaku instansi teknis lembaga pendidikan dan
tenaga pendidik, berperan dalam mendorong pihak sekolah untuk menghidupkan UKS dan
Dokter Kecil di sekolah-sekolah dasar.
Selain program-program yang sudah ada diadakan kegiatan yang mendukung Komitmen
Bersama Wujudkan Indonesia yang Lebih Sehat dengan Gerakan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat Melalui Program UKS dan Dokter Kecil. Sinergi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan bersama Kementerian Kesehatan diharapkan bisa efektif mengaktifkan Program
UKS dan Dokter Kecil secara optimal. Masing-masing lembaga memiliki nilai strategis yang
dapat mendukung terwujudnya generasi sehat dan Indonesia yang lebih sehat.
Pelayanan kesehatan pada UKS adalah pemeriksaan kesehatan umum, kesehatan gigi dan
mulut siswa SD dan setingkat melalui penjaringan kesehatan terhadap murid kelas 1 Sekolah
Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama dengan
guru UKS terlatih dan dokter kecil secara berjenjang (penjaringan awal oleh guru dan dokter
kecil, penjaringan lanjutan oleh tenaga kesehatan)
Salah satu kegiatan untuk membina dan mengembangkan UKS adalah dengan mengadakan
Penataran Dokter Kecil. Dokter Kecil merupakan agen perubahan adalah siswa yang dipilih
guru untuk melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap
diri sendiri, teman, keluarga, dan lingkungan sekolah.
a. Pengertian
Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ) merupakan bagian dari program kesehatan anak usia
sekolah . Anak usia sekolah adalah anak yang berusia 6-21 tahun , yang sesuai dengan proses
tumbuh kembangnya dibagi menjadi 2 subkelompok yakni pra remaja ( 6-9 tahun ) dan remaja (
10-19 tahun ).
Program UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup bersih dan sehat anak usia
sekolah yang berada di sekolah dan Madrasah Ibtidaiyah.
b. Tujuan UKS
- Tujuan umum
Meningkatkan kemampuan perilaku hidup bersih dan sehat, dan derajat kesehatan siswa serta
menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan yang harmonis dan optimal
-Tujuan khusus
Memupuk kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat dan meningkatkan derajat kesehatan
siswa, yang mencakup :
1. Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup bersih dan
sehat serta berpratisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah perguruan
agama, di rumah tangga maupun di lingkungan masyarakat.
C. Sasaran
Siswa dari tingkat pendidikan dasar sampai dengan tingkat pendidikan menengah dan
pendidikan kejuruan dan termasuk perguruan agama, beserta lingkungannya.
Ruang Lingkup UKS yang terdiri dari Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan
Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat yang dikenal dengan TRIAS UKS antara
lain:
b. Kegiatan ekstrakurikuler: kegiatan dilaksanakan diluar jam pelajaran (termasuk pada waktu
libur) yang dilakukan sekolah maupun diluar sekolah, dengan tujuan antara lain untuk
memperluas pengetahuan dan ketrampilan peserta didik, serta melengkapi upaya pembinaan
manusia Indonesia seutuhnya.
- Aktivitas kader kesehatan sekolah (dokter kecil, kader kesehatan remaja) PMR, Piket sekolah
dan lain sebagainya.
2. Pelayanan Kesehatan
- Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (Kuratif dan Rehabilitatif) berupa kegiatan pencegahan
komplikasi dan kecacatan akibat proses penyakit atau untuk meningkatkan kemampuan peserta
didik yang cidera / cacat agar dapat berfungsi optimal.
- Kegiatan bina lingkungan mental social, sehingga tercipta suasana dan hubungan
kekeluargaan yang akrab dan erat antara sesame warga sekolah.
- Kegiatan bina lingkungan mental social, sehingga tercipta suasana dan hubungan
kekeluargaan yang akrab dan erat sesame warga sekolah.
2. MISI UKS
1) mendorong kemandirian masyarakat sekolah untuk hidup sehat serta tercapai norma hidup
sehat
3) menggalang dan meningkatkan partisipasi semua warga sekolah, lintas sector dan lintas
program
4) Meningkatkanpembinaan dan pengembangan UKS melalui kerjasama lintas sector dan lintas
program
F. Tim Pelaksana UKS di Sekolah
Keanggotaan tim pelaksana UKS terdiri atas unsur Pemerintah Desa/Kelurahan, Kepala
Sekolah, Guru, Pamong Belajar, Kader Kesehatan Remaja atau OSIS ditingkat SMP/MTs dan
SMA/MA/SMK dan dokter kecil ditingkat SD/MI, Puskesmas, orang tua murid, komite sekolah
serta unsure lain yang relevan.
a. Pengertian
Dokter kecil adalah siswa yang sudah mendapat pelatihan tentang kesehatan sehingga
mempunyai pengetahuan dan ketrampilan dalam melakukan berbagai kegiatan UKS dan atau
siswa yang memenuhi kriteria dan telah terlatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan
lingkungannya.
b. Tujuan
- Tujuan umum
1. Agar siswa dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah,di rumah dan lingkungannya.
2. Agar siswa dapat menolong dirinya sendiri, sesama siswa dan orang lain untuk hidup sehat.
c. Kriteria peserta :
1. Siswa kelas 4 atau 5 SD atau MI dan belum pernah mendapatkan pelatihan dokter kecil.
2. Berprestasi sekolah
3. Berbadan sehat.
3. Berusaha bagi tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah maupun di rumah.
4. Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu pelaksanaan pelayanan kesehatan di
sekolah.
5. Berperan aktif dalam rangka peningkatan kesehatan ,antara lain : Pekan kebersihan, Pekan
Gizi, Pekan Penimbangan BB dan TB di sekolah, Pekan Kesehatan Gigi, Pekan Kesehatan
Mata, dan lain-lain.
c. Penyuluhan Kesehatan.
7. Melaporkan hal-hal khusus yang ditemuinya kepada guru UKS / Kepala Sekolah / Guru yang
ditunjuk
pelatihan dokter kecil, bertujuan untuk membina para siswa sekolah dasar (SD) agar memiliki
kemampuan dan kepedulian dalam mempromosikan pola hidup sehat di lingkungan sekolah.
Ada 4 jenis materi pokok yang disampaikan dalam pelatihan antara lain :
* Para siswa diajarkan bagaimana cara menyikat gigi yang baik dan benar
* Sebaiknya melakukan sikat gigi dan menggunakan pasta gigi yang sehat
* Kontrol kesehatan gigi secara rutin, teratur ke poli gigi puskesmas atau rumah sakit.
* Bagaimana membantu siswa yang sedang sakit yang perlu pertolongan segera.
* Berusaha menjaga kesehatan diri sendiri, dengan berolahraga, misalnya senam sehat.
Metode pemberian materi pelatihan, melalui ceramah, tanya jawab dan praktek langsung
1. Pengertian
Pertolongan pokok yang diberikan Kepada korban kecelakaan atau sakit mendasar demi
keselamatannya sebelum ditangani puskesmas atau rumah sakit.
2. P3K
Menunjang kesembuhan
Mengurangi rasa nyeri
3. Kecelakan terjadi
jatuh sendiri
berkelahi
terpeleset
terbakar
d. hentikan pendarahan
PENDARAHAN
a. Pendarahan Luar : Pendarahan yang terjadi pada anggota badan dan nampak secara fisik
Gunakan turniket
b. Pendarahan Dalam
Perdarahan yang terjadi di anggota badan bagian dalam (luka tidak nampak)
Gejala :
o muntah-muntah
PERTOLONGAN :
Gejala :
1.Batuk berdarah
PERTOLONGAN
Baringkan penderita setengah duduk dengan bantal.
LUKA
1. Luka Lecet
2. Luka Memar
3. Luka Iris
4. Luka Robek
5. Luka Tusuk.
6. Luka Bakar
PATAH TULANG
1. Gejala
Perubahan Bentuk/ukuran apalagi bila dibandingkan dengan anggota badan yang sehat.
2. Pertolongan Pertama
Berusaha agar semua ujung tulang yang patah tidak bergerak dan beristirahat untuk
menghindari keadaan bertambah parah.
Pasang Bidai/Spalk. Bidai sebaiknya dibungkus kain lunak supaya tidak merusak kulit. Bidai
melampaui sendi diatas dan di bawahnya tulang yang patah.
Antar ke Rumah sakit.
1. Check Kesadaran
2. Check Pernapasan
Obat adalah bahan atau campuran bahan-bahan yang diracik dalam bentuk tertentu dan
digunakan untuk :
Mencegah penyakit
Menyembuhkan penyakit
Bentuk obat
Berbentuk padat ; Tablet, tablet bersalut gula, serbuk untuk diminum dan serbuk tabor (Bedak).
Sebagai obat dalam ; untuk ditelan. Contoh ; Obat panas dan pusing, obat tambah darah, obat
batuk hitam
Sebagai Obat Luar ; Untuk bagian luar tubuh, contoh ; Obat biang keringat, obat kompres luka
dan salep kudis.
Etiket;
Resusitasi atau dalam bahasa Inggris “Resuscitation" adalah suatu hal menghidupkan kembali :
Yaitu teknik-teknik atau cara digunakan untuk menyelamatkan hidup seseorang dengan
membuat atau memelihara air way (jalan nafas), breathing (pernafasan) dan circulation
(sirkulasi darah) serta perawatan darurat. Jadi ada 3 langkah dalam melakukan resusitasi:
Ada beberapa pedoman umum dalam melakukan resusitasi jantung paru (RPJ) :
Ketika korban tidak sadar, jalan nafas mungkin menyempit atau tersumbat, sehingga
pernafasan menjadi sukar atau terhimpit. Hal ini bisa disebabkan karena penyakit atau ada
benda asing yang menyumbat jalan nafas.
1. Nafas berisik
a. Terlentangkan korban
1) Posisikan stabil
3) Perhatikan ABC
1) Posisikan terlentang
Syok
4. Banyak keringat
Pertolongan Pertama
1. Bila tak sadar, posisikan stabil dan awasi ABC
6. Selimuti
Pingsan
3. T'ampak pucat
5. Mungkin muntah
Pertolongan Pertama
Asma
1. Sukar nafas
Pertolongan Pertama
1. Tenangkan
Hypothermia
2. Kulit pecah
4. Tampak menggigil
9. Hilang kesadaran
Pertolongan Pertama
Kelelahan Nafas
4. Wajah pucat
Pertolongan pertama
Keracunan Makanan
3. Sakit kepala
4. Nyeri sendi
Pertolongan Pertama
2. Bila sekitar mulut ada luka bakar, beri susu stau air minum
3. Bila menelan bahan korosif atau karosene, encerkan dan netralkan dengan minum susu
atau air
Tenggalam
Pertolongan Pertama
6. Selimuti
Sakit Kepala
Pertolongan Pertama
1. Kompres dingin atau hangat
4. Bila sakit menetap disertai mual, muntah demam atau hilang kesadaran, transportasikan segera
Gigitan Binatang
3. Pendarahan bervariasi
Pertolongan Pertama
c. Periksakan ke dokter
2. Luka serius
a. Kontrol pendarahan
d. Transportasikan
Gigitan Ular
4. Sakit kepala
6. Berkeringat
8. Diare
Pertolongan Pertama
8. Transportasikan segera
Luka Pendarahan
4. Nyeri
Pertolongan Pertama
1. Luka terbuka
2. Atasi pendarahan
4. Balut
5. Topang dan tinggikan, bila perlu perhatian ! benda asing tertanam, jangan dicabut.
6. Luka tertutup
7. Kompres dingin
8. Balut luka
1. Rasa nyeri
Pertolongan Pertama
1. Otot tangan
2. Otot paha
3. Otot betis
a. Luruskan lutut
4. Otot kaki
b. Jinjitkan kaki
Terkilir
Pertolongan Pertama
3. Balut tekan
Perlengkapan PPPK
1. 1 buah gunting
2. 1 buah pinset
3. 25 gr kapas
8. 6 buah peniti
13. Perlengkapan ini merupakan kebutuhan minimal perorangan dan sebaiknya disimpan dalam
wadah kering, bersih dan tahan air.
Cuci tangan pakai sabun (CTPS) merupakan cara yang paling efektif dalam pencegahan
penyakit diare, menurunkan angka kematian balita karena diare sampai 45%. Masyarakat di
Indonesia dapat memiliki sabun, tetapi Cuci Tangan Pakai Sabun yang benar secara tepat
belum terpenuhi. Sehingga hal ini oleh pemerintah mendapatkan perhatian yang khusus
sehingga terbit Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 852/Menkes/SK/IX/2008.
Menurunkan jumlah angka kesakitan dan kematian karena penyakit menular langsung
(terutama pada Balita) seperti diare. ISPA serta pandemic influensa lainnya
Tujuan Khusus:
4. Memberdayakan masyarakat untuk meningkatnya akses terhadap sarana CPTS secara mandiri
a. Sebelum Makan
d. Sesudah Dari WC
2. Mengajak serta mendorong Murid lainnya untuk Bersama-sama menjalankan usaha Kesehatan
terhadap dirinya masing-masing.
3. Mengusahakan tercapainya Kesehatan lingkungan yang baik di Sekolah dan di rumah.
4. Membantu guru dan petugas Kesehatan pada waktu mereka menyelenggarakan pelayanan di
Sekolah.
0 Komentar:
Poskan Komentar
<< Beranda
Mengenai Saya
PUTRA GUNUNGKIDUL JOGJA, sekarang ada di Kartasura, mendidik spenuh hati di SOLO,
Pengabdian Tanpa Akhir
Posting Sebelumnya
MANAJEMEN OLAHRAGA
Profile
BLOG SAYA,,,
Berlangganan
Entri [Atom]
Dokter Kecil
Rabu, 11 Mei 2011
SOAL LATIHAN
4. Pencegahan berkembangbiaknya nyamuk kita kenal dengan istilah PSN. PSN merupakan kepanjangan
dari …
a. Pemberantasan Sarang Nyamuk
b. Pengasapan Sarang Nyamuk
c. Pembersihan Sarang Nyamuk
d. Pencegahan Sarang Nyamuk
5. Di bawah ini adalah penyakit yang bersumber pada binatang (zoonosis). Kecuali :
a. Demam berdarah
b. Malaria
c. Leptospirosis
d. Sars
6. Penyebab penyakit cikungunya adalah virus yang ada di dalam tubuh nyamuk…
a. Aedes aegypti
b. Anopheles
c. Aedes albopictus
d. Culex fatigans
8. Penyakit radang pernafasan yang menyerang secara tiba-tiba dan dalam beberapa hari penderita
makin parah adalah…
a. Sars (severe acute respiratory syndrome)
b. Influenza
c. Batuk
d. Pilek
9. Penyebab penyakit sars adalah…
a. Virus dengue
b. Virus corona
c. Virus spiral
d. Virus influenza
Kompetensi
Setelah mengikuti pelatihan maka peserta didik akan memiliki kompetensi:
Memahami program UKS dan Dokter Kecil
Bersikap dan berperilaku sehat
Menggerakkan dan membimbing teman dalam melaksanakan pengamatan kebersihan, kesehatan
pribadi dan penyuluhan kesehatan
Membantu petugas kesehatan melaksanakan pelayanan kesehatan di sekolah
Melakukan pengenalan tanda-tanda penyakit, kesehatan lingkungan, dll
Melakukan pengamatan kebersihan di sekolah
Membuat laporan kegiatan Dokter Kecil
Mengetahui hal-hal khusus apa saja yang perlu dilaporkan kepada guru UKS/Kepala Sekolah/guru yang
ditunjuk
Tujuan Khusus
Membentuk peserta didik menjadi dokter kecil yang memiliki kompetensi khusus (seperti telah diuraikan
di bagian atas)
Materi Inti:
Kesehatan lingkungan
Pencegahan penyakit menular
Kesehatan gigi dan mulut
Kesehatan indera penglihatan
Kesehatan indera pendengaran
Imunisasi
Gizi
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
NAPZA
Pemeriksaan Kesehatan Peserta
Materi Penunjang
Membangun komitmen belajar
Penyelenggaraan
1. Pelaksana
Tim Pembina UKS tingkat Kabupaten/Kecamatan dan Tim Pelaksana UKS, dipimpin oleh Dokter
Puskesmas.
3. Pelatih
Petugas Kesehatan (Dokter Puskesmas/Petugas UKS) Guru UKS/Penjaskes atau Guru lain yang ditunjuk.
5. Evaluasi
Evaluasi dapat dilakukan pada:
Peserta pelatihan
Penyelenggara pelatihan
Tujuan evaluasi:
Mengetahui adanya peningkatan pengetahuan peserta didik sesudah pelatihan dibandingkan dengan
sebelum pelatihan
Mengetahui keberhasilan pelatihan
Mendapatkan masukan dalam rangka penyempurnaan penyelenggaraan pelatihan dimasa yang akan
datang.
6. Sertifikat
Setiap peserta yang telah mengikuti pelatihan Dokter Kecil diberikan sertifikat yang ditandatangani Ketua
Tim Pembina UKS Kabupaten/Kota atau Pejabat berwenang di daerah. Pemberian sertifikat dilaksanakan
pada hari-hari besar khusus, antara lain Hari Kesehatan Nasional, Hari Pendidikan Nasional, HUT
Proklamasi RI, hari Anak Nasional, dll.
7. Biaya
Sumber dana dapat berasal dari Pemerintah Daerah atau Komite Sekolah/Swadaya.
8. Pelaporan
Laporan tertulis tentang penyelenggaraan pelatihan dibuat oleh Ketua Penyelenggara sebanyak minimal
3 rangkap, yaitu untuk:
Tim Pembina UKS Kabupaten/Kota
Tim Pembina UKS Kecamatan
Arsip
1.
Program UKS
1
-
-
1
2.
Program Dokter Kecil
1
-
-
1
B.
MATERI INTI (MI)
1.
Kesehatan Lingkungan
• Lingkungan hidup manusia
• Rumah Sehat
• Air dan kesehatan
• Air limbah dan kesehatan
• Sampah dan kesehatan
• Kotoran manusia dan kesehatan
2
8
-
10
2.
Pencegahan Penyakit Menular
• Pencegahan Penyakit Menular Langsung
• Pencegahan Penyakit Menular Bersumber Binatang
3
3
-
6
3.
Kesehatan Gigi dan mulut
• Bagian gigi dan mulut
• Penyakit gigi dan mulut
• Pencegahan penyakit gigi dan mulut
2
3
-
5
4.
Kesehatan Indera Penglihatan
• Menjaga kesehatan mata
• Pencegahan penyakit mata
2
1
-
3
5.
Kesehatan Indera Pendengaran
• Menjaga kesehatan pendengaran
• Pencegahan gangguan pendengaran
dan Penyakit Telinga
2
1
-
3
6.
Immunisasi
1
-
-
1
7.
Gizi
• Pengetahuan Gizi Dasar
• Kantin sekolah
• Pemantauan Pertumbuhan Peserta didik dengan KMS-Anak Sekolah
3
4
-
7
8.
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)
1
3
-
4
9.
NAPZA
1
1
-
2
10.
Pemeriksaan Kesehatan Peserta
-
1
-
1
C.
MATERI PENUNJANG
1
Membangun komitmen belajar
1
1
-
2
JUMLAH
20
26
-
46
Keterangan:
T = Teori
P = Penugasan
PL = Praktek lapangan
Sumber
Direktorat Bina Kesehatan Anak, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Departemen Kesehatan
RI, 2008, Pedoman Pelatihan Dokter Kecil.
Dokter Kecil
Latar Belakang
Target/sasaran pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada
kelompok/populasi umur tertentu sangat menentukan keberhasilan suatu program kesehatan. Oleh
karena itu target pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan yang ditujukan bagi anak usia sekolah
adalah suatu ide yang cemerlang. Mengapa demikian?
Pertama, populasinya tergolong besar karena jumlah anak usia sekolah mencapai 30 % dari jumlah
penduduk (Depkes, 2008). Kedua, mudah dijangkau karena terorganisir dengan baik di Institusi-institusi
sekolah. Ketiga, pendidikan dan pelayanan kesehatan yang diberikan sejak dini jauh lebih baik daripada
diberikan pada usia yang sudah agak 'terlambat'. Keempat, anak usia sekolah merupakan generasi
penerus yang potensial karena 'sebentar lagi' mereka akan berumah tangga, menjadi orang tua dan
mempunyai anak, maka 'nasib' anak-anaknya dalam bidang pendidikan dan pelayanan kesehatan banyak
bergantung kepada mereka. Kelima, masalah kesehatan yang dialami anak usia sekolah ternyata sangat
kompleks dan bervariasi. Keenam, banyak kegiatan dapat diintegrasikan dengan program Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS). Ketujuh, anak usia sekolah merupakan sumber daya manusia (SDM) yang
sangat berharga bagi negara. Kedelapan, dan lain-lain ... (silahkan pembaca mencarinya sendiri).
Sumber
Direktorat Bina Kesehatan Anak, Depkes RI, 2008, Pedoman Pelatihan Dokter Kecil
Beranda
Arsip Blog
▼ 2011 (3)
o ▼ Mei (1)
SOAL LATIHAN
o ► April (2)
Mengenai Saya
Seliara
Saya adalah seorang ibu rumah tangga yang diberi Allah seorang suami penuh cinta dan 2 buah
hati terindah, yang membuat saya tak henti untuk belajar mensyukurinya. Ini adalah sebuah
jejak kecil kehidupan, sebuah lukisan jemari, untuk menghargai setiap tarikan nafas, setiap detik
yang berharga, yang saya lalui bersama suami dan anak-anak tercinta... Ruang untuk berkaca,
berbagi tawa, berbagi duka... Semoga bermanfaat, mohon maaf kalau ada yang kurang
berkenan...
Oktober 16, 2008 at 7:56 am (Sekilas Info) (Dokter Kecil, UKS, Usaha Kesehatan Sekolah)
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan bagian dari program kesehatan anak usia sekolah. Anak usia
sekolah adalah anak yang berusia 6 – 21 tahun, yang sesuai dengan proses tumbuh kembangnya dibagi
menjadi 2 sub kelompok, yakni pra remaja (6-9 tahun) dan remaja (10-19 tahun). 1
Pelayanan kesehatan pada UKS adalah pemeriksaan kesehatan umum, kesehatan gigi dan mulut
siswa SD dan setingkat melalui penjaringan kesehatan terhadap murid kelas 1 Sekolah Dasar dan
Madrasah Ibtidaiyah yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama dengan guru UKS terlatih dan
dokter kecil secara berjenjang (penjaringan awal oleh guru dan dokter kecil, penjaringan lanjutan oleh
tenaga kesehatan).2
Salah satu kegiatan untuk membina dan mengembangkan UKS adalah dengan mengadakan
Lomba Cerdas Tangkas Dokter Kecil. Dokter Kecil adalah siswa yang dipilih guru untuk melaksanakan
sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga, dan
lingkungan sekolah.
a. Pengertian
Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ) merupakan bagian dari program kesehatan anak usia sekolah . Anak
usia sekolah adalah anak yang berusia 6-21 tahun , yang sesuai dengan proses tumbuh kembangnya
dibagi menjadi 2 subkelompok yakni pra remaja ( 6-9 tahun ) dan remaja ( 10-19 tahun ).
Program UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup bersih dan sehat anak usia sekolah yang berada
di sekolah dan Madrasah Ibtidaiyah.
b. Tujuan UKS
- Tujuan umum
Meningkatkan kemampuan perilaku hidup bersih dan sehat, dan derajat kesehatan siswa serta
menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan
yang harmonis dan optimal
-Tujuan khusus
Memupuk kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat dan meningkatkan derajat kesehatan siswa,
yang mencakup :
1. Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup bersih dan
sehat serta berpratisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah perguruan
agama, di rumah tangga maupun di lingkungan masyarakat.
3. Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk penyalahgunaan NAPZA.
a. Pengertian
Dokter kecil adalah siswa yang memenuhi kriteria dan telah terlatih untuk ikut melaksanakan sebagian
usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan
lingkungannya.
b. Tujuan
- Tujuan umum
– Tujuan Khusus
1. Agar siswa dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah,di rumah dan lingkungannya.
2. Agar siswa dapat menolong dirinya sendiri, sesama siswa dan orang lain untuk hidup sehat.
c. Kriteria peserta :
1. Siswa kelas 4 atau 5 SD atau MI dan belum pernah mendapatkan pelatihan dokter kecil.
2. Berprestasi sekolah
3. Berbadan sehat.
3. Berusaha bagi tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah maupun di rumah.
4. Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu pelaksanaan pelayanan kesehatan di sekolah.
5. Berperan aktif dalam rangka peningkatan kesehatan ,antara lain : Pekan kebersihan, Pekan Gizi,
Pekan Penimbangan BB dan TB di sekolah, Pekan Kesehatan Gigi, Pekan Kesehatan Mata, dan lain-
lain.
c. Penyuluhan Kesehatan.
2. Membantu petugas kesehatan melaksanakan pelayanaan kesehatan di sekolah , antara lain :
5. Pengamatan kebersihan di sekolah separti halaman sekolah, ruang kelas , perlengkapan, persediaan
air bersih, tempat cuci, WC,kamar mandi, tempat sampah dan saluran pembuangan termasuk PSN
(Pemberantasan Sarang Nyamuk).
7. Melaporkan hal-hal khusus yang ditemuinya kepada guru UKS / Kepala Sekolah / Guru yang ditunjuk.
Dokter Kecil SDN Suwawal 06, Jepara (April 2008)
SUMBER
2. Depkes RI. Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota.
http://bankdata.depkes.go.id
Terkait
PENDIDIKAN SEKS (Sex Education) SEJAK DINI… Kenapa Tidak ???In "Sekilas Info"
PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUTIn "Kesehatan Gigi dan Mulut / Oral and
Dental Health"
49 Komentar
1.
Mr.bandar said,
2.
3.
HANS said,
4.
dokterkecil said,
Untuk Sri Subardana (Berikan materi tentang uks dan dokter kesil) :
Kira-kira (contohnya) materi seperti apa yang dimaksud?
5.
ibdaffa said,
poster dan perlengkapan apa saja yang harus ada di ruang uks
6.
Relly A. said,
Bisa minta tolong nggak? Kalo punya materi-materi dasar tentang pelatihan UKS/UKGS,
misalnya P3K atau lainnya, kirimkan buat saya donk!
7.
Bams said,
Februari 9, 2009 at 2:34 am
8.
sarie said,
9.
dokterkecil said,
Mohon maaf…
Terimakasih…
10.
sumbodo said,
aww..tolong donk saya dikirimi modul dan materi pelatihan dokter kecil,karena anak saya
mau ikutan lomba dokter kecil,terima kasih banyak..www
11.
mutia said,
Mei 24, 2009 at 8:20 am
12.
lenny said,
13.
hallo..
cari info dokter kecil neeh….
aku butuh to ekskul anak-anak..
14.
Maria T R said,
Hay…..
Saya membutuhkan banyak info tentang dokter kecil
siapa bisa bantu ?Kegiatan apayang menarik sehingga bisa menarik minat anak untuk
ikut program dokter kecil. TQ
15.
Saharuddin,S.Pd said,
17.
18.
dokterkecil said,
19.
unik said,
20.
dokterkecil said,
21.
antika said,
22.
Nice blog. Itu ada foto dokter kecil di suwawal. Jadi kelingan aku pernah pbl di pusk
mlonggo tahun 97 an saat koas fk undip ,dilatih dokter nurkukuh.
23.
bq dewi sa said,
pengen banget tahu lebih banyak ttg uks..terutama cara buat ngajakin sekolah sekolah
biar mau berubah dan mensikapi bahwa uks itu penting an bukan hanya tugas puskesmas
aja,,,,,kasi saran yaa plus info strategi dibanyakin soale aku binun ttg hal ini
24.
25.
Dilla said,
Mei 21, 2010 at 4:50 pm
Tambahkan foto-foto sekolah yang berhasil mengembangkan UKS yang siswanya aktif-
promotif, kreatif-inovatif dalam meningkatkan kesehatannya serta menularkan kepada
masyarakat di sekitarnya. Di sisi lain, guru-gurunya mampu mengelola dan membina
siswanya. perlu banget contohnya nih. Kalau ada kerangka kerjanya untuk dikembangkan
di Kabupaten kami. Trims
26.
ferdo said,
27.
uti said,
28.
29.
dokterkecil said,
Mohon maaf…
Untuk saat ini saya hanya dapat memaparkan gambaran secara umum saja tentang UKS
& Dokter Kecil.
Mengenai UKS dan Dokter Kecil ini, pengetahuan saya sangat terbatas.
Bahan-bahan yang saya gunakan dalam artikel ini saya dapatkan sewaktu praktek di
Puskesmas dan kebetulan mengadakan Pembinaan Dokter Kecil.
Jadi, mohon maaf sekali lagi karena saya tidak bisa banyak membantu untuk
menyediakan bahan2 atau referensi lain.
Terimakasih…
30.
tila said,
ha ha foto na lucu….
31.
kaysa said,
[...] http://dokterkecil.wordpress.com/2008/10/16/usaha-kesehatan-sekolah-uks-dan-
dokter-kecil/ [...]
33.
Nodocchan said,
yants said,
Tolong dong… Dinkes dan Diknas kompakan biar program UKS sinergis…. juga para
stakeholdernya utk backup dananya….. tks
35.
dokterkecil said,
36.
Mudah2an bermanfaat bagi yang memerlukan referensi dan bagi yang ingin menambah
wawasan mengenai UKS dan dokter kecil, bisa mengunjungi website Kementerian
Kesehatan masuk ke Sub Direktorat Anak, mudah2an ketemu dengan UKS dan
dokcilnya,
Selamat mencoba
37.
dokterkecil said,
38.
39.
dewi said,
40.
saya sbg dokter kecil sgt berterima ksh kpd bpk n ibu guru sekalian yg sdh mndidik saya
selama mnjadi dr kecil
thanks
41.
emy.santoso said,
42.
43.
pengen bangeeet punya uks di sekolah taman kanak-kanak di lingkungan tempat tinggal
ku minta info dong…. lebih terpirinci lagi apa2 yg di butuh kan jika kita ingin bembuat
uks tinggkat TK kebetulan sy pengurus di yys tersebut….thanks ;-))
44.
kinantinur said,
45.
wow!!!!!! aku sangat senang karena bisa memper banyak teman,bisa memper banyak
pengetahuan;I like is???????????????????
46.
47.
48.
rahmitalitha said,
49.
jason said,
Tinggalkan Balasan
Oktober 2008
S S R K J S M
« Sep Nov »
1 2 3 4 5
Oktober 2008
S S R K J S M
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31
Kategori
Pos-pos Terakhir
o KERACUNAN
Top Posts
o HERNIA
o KONTRAKTUR
o Pentingnya IMUNISASI Bagi Si Buah Hati
Komentar Terakhir
Ikuti