Anda di halaman 1dari 38

PENGGUNAAN STANDAR WHO

2005
di INDONESIA

Penilaian Pertumbuhan Anak Balita


JAKARTA, 19 DESEMBER 2016

Subdit Bina Gizi Makro


Direktorat Bina Gizi
Kemenkes Republik Indonesia
PROSES PEMBENTUKAN STANDAR WHO 2005
Rujukan WHO-NCHS
STANDAR
1993 – Review tidak memberikan
WHO-NCHS,
Oleh WHO gambaran yg cukup
1967 – 1983
bagi pertumbuhan
anak pada usia awal

Dilakukan di
6 Negara: USA, 1997-2003
Brazil, India, WHO melakukan 1994 WHO
Ghana, Norwegia, Multicenter Growth merekomendasikan
dan Oman Reference Study Penyusunan standar
(MGRS) antropometri baru

Jumlah sampel Hasil MGRS


8412 anak sehat dilaunching
yang hidup di Ibu-ibu sampel April 2006 ke
lingkungan yang mempraktekkan seluruh dunia dlm
memungkinkan dasar promosi bentuk Standar
tumbuh sesuai hidup sehat Pertumbuhan Anak
potensi genetik WHO 2005
PENILAIAN PERTUMBUHAN BALITA BERDASARKAN STANDAR WHO 2005

UNTUK ANAK UMUR 0-60 BULAN

Berat Badan (BB) Indeks Massa


menurut Umur (U) Tubuh (IMT)
atau disingkat menurut Umur (U)
BB/U atau disingkat
IMT/U

Tinggi Badan (TB) Lingkar Kepala


menurut Umur (U) menurut Umur (U)
atau disingkat atau disingkat
TB/U LK/U

Lingkar Lengan Atas


BB menurut TB
menurut Umur (U)
atau disingkat
atau disingkat
BB/TB
LiLA/U
PROSES ADOPSI STANDAR WHO 2005 DI INDONESIA

Launching Standar Baru oleh WHO April 2006

WHO/Unicef kirim delegasi 6 orang dari Indonesia ke


Pertemuan Regional WHO di Bangkok segera Setelah
Launching dalam rangka Sosialisasi Standar Baru

Hasil pertemuan dibahas di Jakarta, diputuskan melakukan


kajianterhadap data yang tersedia di Indonesia.

Hasil-hasil kajian dibahas dalam pertempuan pakar dari


berbagai organisasi profesi (Persagi, IDAI, IDI, PDGMI, dll)
di Jogyakarta (UGM), Jakarta, Makassar, dan di Bogor

Berdasarkan kajian-kajian dan diskusi para pakar , maka pada


awal tahun 2007 disepakati untuk mengadopsi Standar WHO 2005,
dan disepakati bahwa KMS harus disesuaikan dan dibedakan menurut
jenis kelamin
PEMERINTAH TELAH
MEMUTUSKAN UNTUK
MENGADOPSI STANDAR WHO
2006 MENJADI STANDAR
PERTUMBUHAN ANAK BALITA DI
INDONESIA;
STANDAR WHO ?
IMPLIKASI PENGGUNAAN ?
RENCANA STRATEGIS PENERAPAN ?
Rujukan vs Standar
WHO (1995) membedakan istilah rujukan
(reference) dengan standar (standard).

Rujukan  Satu set ukuran anak sehat


A sama/lebih baik dari rujukan

 Standar  Satu set ukuran anak sehat


dengan memasukkan target, norma
tertentu. Bagaimana seharusnya.
Rujukan lokal vs internasional
2 kendala teknis penggunaan rujukan lokal;

1. Penggunaan rujukan lokal belum


mencerminkan pertumbuhan potensial
(pertumbuhan maksimum) anak,
2. Kesulitan dalam membandingkan dengan
negara lain, sebagai upaya mengembangkan
strategi global memerangi masalah gizi.

WHO (1978) merekomendasikan rujukan WHO-


NCHS dipakai sebagai rujukan internasional.
 Indonesia TIDAK MEMPUNYAI standar
lokal;
- menggunakan Harvard (1970-1990)
- menggunakan WHO NCHS (1990 –
2008)

 Masalah dengan NCHS-78?

Mengapa harus berubah?


Pertumbuhan bayi yang diberi ASI Eksklusif
terhadap NCHS-78
MGRS (Multicentre Growth Reference Study )

Norma dalam MGRS :


1. Kondisi sosial ekonomi, lingkungan
2. Cukup bulan, tunggal
3. Tidak sakit
4. Ibu tidak merokok, alkohol
5. Makanan bayi dan anak optimal;
- Eksklusif/predominantly sekurangnya 4
bulan
- Diteruskan menyusu sampai sekurangnya
12 bulan
- Dikenalkan MPASI pada bayi usia 6 bulan
Mean weight-for-age z-scores of healthy breastfed
infants relative to the NCHS, CDC and WHO curves
Mean weight-for-age z-score

0. 8 CDC
NCHS

0. 4
MGRS

-0. 4

-0. 8
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Age (months)
Rujukan Anptropometri yang ada dan dipakai di Indonesia
Referens Publikasi Ukuran Dipakai di
Indoneisi
Tanner Tanner et al, 1966; Berat badan, TIDAK
Whitehouse Tinggi badan,
lingkar kepala
Tanner et al, 1975; Tebal lemak
(Skinfolds)
UK 1990 Freedman et al, 1995; Berat badan, TIDAK
Preece et al, 1996 Tinggi badan,
BMI
Lingkar kepala
Boston Stuart and Meredith, Berat badan, 1976-1990
(Harvard) 1975 Tinggi badan
Lingkar kepala
NCHS 1977 WHO, 1983 Berat badan, 1990-2008
Tinggi badan
Panjang badan
CDC 2000 CDC, 2000 Berat badan TIDAK
Tinggi badan
BMI
WHO 2006 WHO, 2006 Berat badan 2009 -
Panjang badan
BMI
NEGARA YANG IKUT SERTA
DALAM MGRS
1)BRAZIL
2)GHANA
3)INDIA
4)NORWAY
5)OMAN
6)USA
Perbandingan antara
WHO-NCHS dengan WHO
2005
NCHS-78 WHO 2005
• memasukkan variabel
• dikembangkan dengan lingkungan yang mempengaruhi
mengukur anak yang sehat, pertumbuhan bayi, seperti
tanpa mempertimbangkan kebiasaan menyusui eksklusif,
faktor lingkungan lain. tidak merokok, tidak alkohol.

• menggambarkan bagaimana
• memberikan penjelasan anak-anak HARUS TUMBUH
pencapaian pertumbuhan anak- (preskriptif)
anak yang SEHAT. (diskriptif)

• multi ras, satu negara • multi ras, multi negara

• Pengukuran setiap 3 bulan, 6 • Frekuensi pengukuran lebih


bulan, potong lintang sering (mingguan, bulanan
untuk bayi 0-24 bulan), potong
lintang untuk anak 18-72 bulan.
Status ZAHRA berdasarkan 2 Standar

BB
Umur (Bl) (Kg)
Apakah sesuai dipakai di
INDONESIA ?
Pencapaian Berat Bayi Laki-Laki dan
Perempuan terhadap Standar Antopometri
WHO 2006 dan NCHS 1989 (N = 234)
7

6.5

5.5

4.5

3.5

2.5
0 1 2 3 4

WHO 2005 WHO NCHS ASI Predom inan ASI Pars ial
Figure 7. Growth of excluvively breasfed and non- exclusively
breastfed Infants In Cirebon, West Java, 2004

Panjang menurut umur bayi laki-laki Berat badan menurut Umur bayi
laki-laki
0.2 0.2
0
0 -0.2
-0.2 -0.4
-0.6
Z score

z score
eksk eksk
-0.4 -0.8
noeks noeks
-0.6 -1
-1.2
-0.8 -1.4
-1 -1.6
1_bulan 2_bulan 3_bulan 4_bulan 5_bulan 1_bulan 2_bulan 3_bulan 4_bulan 5_bulan

Panjang menurut umur bayi perempuan Berat menurut umur bayi perempuan
0.06
0.1 0.04
0.05 0.02
0
0 Z score
-0.02 eksk
Z score

eksk
-0.05 -0.04 noeks
noeks
-0.06
-0.1 -0.08
-0.15 -0.1
1_bulan 2_bulan 3_bulan 4_bulan 5_bulan 1_bulan 2_bulan 3_bulan 4_bulan 5_bulan

Source: Iman Sumarno, 2006: presented in Makassar 1 Sept 2006


DATA BB/U HASIL SUSENAS 2000 MENURUT PROVINSI DIBANDINGKAN
DENGAN 2 STANDAR (-3 to <-2 SD)
WHO NCHS Delta
Bali 11.6% 14.2% 2.6%
Bengkulu 12.6% 15.2% 2.6%
Riau 14.1% 16.9% 2.8%
Jogjakarta 14.6% 17.5% 2.9%
Jateng 18.0% 21.2% 3.2%
Sumbar 18.5% 21.8% 3.3%
DKI Jakarta 18.5% 19.9% 1.4%
Jabar 19.3% 21.5% 2.2%
Kaltim 19.4% 22.8% 3.4%
Lampung 20.0% 22.2% 2.2%
Sulut 20.0% 22.4% 2.4%
Jatim 20.3% 23.0% 2.7%
Sumsel 21.4% 24.3% 2.9%
Sumut 23.2% 26.5% 3.3%
Sulteng 23.2% 25.7% 2.5%
NTB 23.4% 27.3% 3.9%
Sultra 23.4% 26.8% 3.4%
Sulsel 24.0% 27.9% 3.9%
Jambi 24.7% 26.6% 1.9%
Kalbar 25.2% 29.1% 3.9%
Maluku 25.3% 26.0% 0.7%
Kalsel 25.4% 29.2% 3.8%
Papua 27.1% 30.1% 3.0%
Kalteng 29.5% 30.2% 0.7%
NTT 29.7% 33.6% 3.9%
NAD 35.7% 38.6% 2.9%
Indonesia 21.6% 24.6% 3.0%
40.0

35.0
Kecenderungan
30.0
Nasional
25.0

% 20.0
NCHS
15.0

10.0

5.0
WHO
0.0
1989 1992 1995 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2005

NCHS:-3 to -2SD 31.2 28.3 20.0 19.0 18.3 17.1 19.8 19.3 19.2 19.2
NCHS:<-3SD 6.3 7.2 11.6 10.5 8.1 7.5 6.3 8.0 8.3 8.8
Year of Survey
40

<-3SD: -3SD TO -2SD 35


WHO>NCHS WHO<NCHS 30

0.9 1989 -7.4 25


0.9 1992 -6.6
% 20
0.7 1995 -4.6
15
0.8 -4.2
1998
0.8 -4.4 10
1999
0.9 -3.9 5
2000 -4.8
0.5 0
2001 -4.7 1989 1992 1995 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2005
0.6 WHO:-3 to -2SD 23.8 21.7 15.4 14.8 13.9 13.2 15.0 14.6 14.5 14.8
0.4 2003 -4.7 WHO:<-3SD 7.2 8.1 12.3 11.3 8.9 8.4 6.8 8.6 8.7 9.7

0.9 2005 -4.4 Year of Survey


Prevalensi BB/U < - 2 SD
SUSENAS 2002

40%

35%

30%

25%

% 20%

15%

10%

5%

0%
0-5 6-11 12-23 24-35 36-47 48-59 All
Age Delta
0-5 10.5% WHO 19.4% 19.2% 22.8% 25.8% 23.5% 23.7% 23.2%
6-11 -2.4% NCHS 8.9% 21.6% 31.3% 32.6% 27.5% 27.1% 27.3%
12-23 -8.5% Age (months)
24-35 -6.8%
36-47 -4.0%
48-59 -3.4%
All -4.1%
ISTILAH STATUS GIZI MENURUT INDIKATOR ANTROPOMETRI
INDIKA WHO ISTILAH ISTILAH APA
-TOR DIPAKAI YANG COCOK?
SEKARANG
1. BB/U Severe Underweight Gizi buruk BB sangat
kurang
Moderate Underweight Gizi kurang BB kurang
Normal Gizi baik Normal
Possibly overweight Gizi lebih ?

2. TB/U Severe stunted Sangat pendek Sangat pendek


Stunted Pendek Pendek
Normal Normal Normal

3. BB/TB Severe wasted Sangat kurus Sangat kurus


Wasted Kurus Kurus
Normal Normal Normal
Overweight Gemuk Gemuk
Hal-hal baru (inovatif) dari standar WHO

 Preskriptif (prescriptive) menggambarkan bagaimana


anak harus tumbuh.
 Menggunakan bayi yang disusui eksklusif sebagai model
 Sampel  internasional (6 negara)
 Untuk menilai obesity
 Menggunakan multi indeks untuk menentukan status
pertumbuhan
 Pengukuran harus diikuti dgn tindak lanjut
DALAM WHO 2005 DIAJARKAN
1. MGRS
2. Menjelaskan standar pertumbuhan
Balita
3. Melakukan pengukuran pertumbuhan
Balita
4. Melakukan interpretasi indikator
pertumbuhan dan menentukan
gangguan pertumbuhan yang terjadi
5. Melakukan edukasi pertumbuhan
GAMBARAN STATUS GIZI BALITA 2007
(RISKESDAS 2007)

% 40 36,8
35
30
25
20 18,4

15 13,6
12,2
10
5
0
GIZI KURANG PENDEK KURUS GEMUK

kekurangan
kekurangangizi
gizi kekurangan
kekurangangizi
gizi
Kronis
Kronis Akut
Akut
28
GAMBARAN STATUS GIZI BALITA 2010
(RISKESDAS 2010)

%
40
35,6
35
30
25
20 17,9
15 13,3 12,2
10
5
0
GIZI KURANG PENDEK KURUS GEMUK

kekurangan
kekurangangizi
gizi kekurangan
kekurangangizi
gizi
Kronis
Kronis Akut
Akut
29
GAMBARAN STATUS GIZI BALITA 2013
(RISKESDAS 2013)
40 37,2
%
35
30
25
19,6
20
15 12,1 11,9
10
5
0
GIZI KURANG PENDEK KURUS GEMUK

kekurangan gizi kekurangan gizi


Kronis Akut
30
GAMBARAN STATUS GIZI BALITA
2007-2013
40 36,835,637,2
35
%
30
25
17,919,6
20 18,4
13,3 12,2
15 13,6
12,1 12,2 11,9
10
5
0
GIZI KURANG PENDEK KURUS GEMUK

kekurangan
kekurangangizi
gizi kekurangan
kekurangangizi
gizi
Kronis
Kronis Akut
Akut
31
KEMUDIAN..... Untuk KMS
SEJARAH TINDAK LANJUT ADOPSI STANDAR WHO 2006

MERANCANG KMS BARU


Tim Teknis (Abas BJ, Idrus Jus’at, Minarto, Atmarita, Siti Muslimatun)
dan masukan dari pakar, profesi (IDAI, dll)

UJI-COBA DRAFT KMS DI LAPANGAN


Sumut, Jatim, Jakarta (Idrus Jus’at, dkk)

PERBAIKAN RANCANGAN KMS BARU


BESERTA PESAN-PESANNYA

KMS BARU UNTUK


ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN
(launching 28 Desember 2009 oleh Menkes RI)
Profil KMS Balita 2009
Variabel KMS KMS Lama KMS Balita 2008

Standar/rujukan WHO-NCHS WHO, 2005

Milestone perkembangan WHO-NCHS IDAI

Garis Pertumbuhan Berdasarkan % Median Berdasarkan SD-Score (-


(70, 80, ….., 120) 3, -2, ……, 3)
Garis Merah Pada 70 % Median Pada – 3 SD

Jenis kelamin Tidak dibedakan Dibedakan

Desain Landscape Portrait

Skala garis berat badan 1 garis 2 ons 1 garis 1 ons

Kenaikan Berat Badan Tidak dicantumkan Dicantumkan


Minimum (KBM)
Fokus 0-60 bulan Anak 0-24 bulan
Grafik anak laki-laki 0-24 bln Grafik anak perempuan 0-24bln
BAGAIMANA DENGAN ANAK
SEKOLAH ??

ANAK USIA 5-18 TAHUN DAPAT


MENGGUNAKAN WHO 2007
PERBEDAAN

1. INDEKS YANG ADA HANYA


PB/U DAN IMT/U
2. BB/U sampai usia 10 tahun
3. IMT/U >+1 Sudah disebut
GEMUK
4. IMT/U >+2 sudah disebut
OBESE
Terima kasih
semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai