Unsur Unsur Lipatan Sesar Struktur Geologi Serta Klasifikasi Dan Pengidentifikasiannya
Unsur Unsur Lipatan Sesar Struktur Geologi Serta Klasifikasi Dan Pengidentifikasiannya
GEOLOGI STRUKTUR
Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah
dan rahmat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul
“Unsur-unsur Lipatan & Sesar Struktrur Geologi Serta Klasifikasi dan Pengidentifikasiannya ”
Adapun tujun dari penyusunan dalam tugas makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah “ Geologi Struktur ”.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun menyadari bahwa, makalah ini tidak akan
selesai dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan dan bimbingan dari dosen
pengampu mata kuliah “ Geologi Struktur ” Bapak “ Budhi Purwoko, S.T., M.T ”. Penyusun
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki maka penyusun
meminta kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Penyusun
DAFTAR ISI
Lipatan adalah hasil perubahan bentuk atau volume dari suatu bahan yang ditunjukkan
sebagai lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pada unsur garis atau bidang didalam bahan
tersebut. Lipatan terbentuk bilamana unsur yang telah ada sebelumnya terubah
menjadi bentuk bidang lengkung atau garis lengkung. Perlipatan adalah deformasi yang tidak
seragam yang terjadi pada suatu bahan yang mengandung unsur garis atau bidang (bidang
perlapisan, foliasi). Suatu masa batuan yang tidak mempunyai unsur struktur garis atau bidang
tidak menunjukkan tanda perlipatan.
B. Unsur
Unsur Lipatan dapat ditunjukkan pada suatu penampang lipatan. Beberapa titik pada profil
permukaan dideskriksikan antara lain:
Hinge point adalah titik maksimun pelengkungan pada lapisan yang terlipat.
Crest adalah titik tertinggi pada pelengkungan
Inflection point adalah titik batas dari dua pelengkungan yang berlawanan
Fold axis (sumbu lipatan/hinge line) adalah garis maksimum pelengkungan pada suatu
permukaan bidang yang terlipat.
Axial plane (bidang sumbu) adalah bidang yang dibentuk melalui garis-garis sumbu pada
suatu lipatan . Bidang ini tidak selalu berupa bidang lurus (planar), tetapi dapat
melengkung yang umum disebut sebagai axial surface.
Core, bagian dari suatu lipatan yang letaknya disekitar sumbu lipatan.
Pitch atau Rake, sudut antara garis poros dan horizontal diukur pada bidang poros.
Depresion, daerah terendah dari puncak lipatan.
Culmination, daerah tertinggi dari puncak lipatan.
Enveloping Surface, gambaran permukaan (bidang imajiner) yang melalui semua Hinge
Line dari suatu lipatan.
Limb (sayap), bagian dari lipatan yang terletak Downdip (sayap yang dimulai dari
lengkungan maksimum antiklin sampai hinge sinklin) atau updip (sayap yang dimulai
dari lengkungan maksimum sinklin sampai hinge antiklin). Sayap lipatan dapat berupa
bidang datar (planar), melengkung (curve), atau bergelombang (wave).
Fore Limb, sayap yang curam pada lipatan yang simetri.
Back Limb, sayap yang landai.
Hinge Point, titik yang merupakan kelengkungan maksimum pada suatu perlipatan.
Hinge Line, garis yang menghubungkan Hinge Point pada suatu perlapisan yang sama.
Hinge Zone, daerah sekitar Hinge Point.
Crestal Line, disebut juga garis poros, yaitu garis khayal yang menghubungkan titik-titik
tertinggi pada setiap permukaan lapisan pada sebuah antiklin.
Crestal Surface, disebut juga Crestal Plane, yaitu suatu permukaan khayal dimana
terletak didalamnya semua garis puncak dari suatu lipatan.
Trough adalah titik terendah pada pelengkungan
Trough, daerah terendah pada suatu lipatan, selalu dijumpai pada sinklin
Trough Line, garis khayal yang menghubungkan titik-titik terendah pada setiap
permukaan lapisan pada sebuah sinklin.
Trough Surface, bidang yang melewati Trough Line.
Axial Line, garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari lengkungan maksimum
pada tiap permukaan lapisan dari suatu struktur lapisan.
Axial Plane, bidang sumbu lipatan yang membagi sudut sama besar antara sayap-sayap
lipatannya
C. Klasifikasi Lipatan
2. Sifat simetri
Disebutlipatan simetriapabila bidang-bidang yang membatasi permukaan lipatan akan
berupa bidang yang lurus dan saling sejajar dan bidang yang melalui titik-titik batas
pelengkungan (inflection point) akan tepat terletak ditengah bidang-bidang tersebut. Apabila
jejak dari bidang yang melalui sumbu lipatan (hinge line) bukan sebagai bidang simetri(bidang
yang melalui sumbu lipatan dan membagi sama besar sudut antar sayap lipatan), lipatan tersebut
sebagailipatan asimetri.
3. Kedudukan lipatan
Kedudukan lipatan dinyatakan dari kedudukan sumbu lipatan dan bidang sumbu lipatan
Fleuty, 1964 membuat klasifikasi berdasarkan kecondongannya kemiringan bidang sumbu dan
penunjamannya garis sumbu. Rickard mengusulkan untuk memberikan indeks besaran angka
dari kemiringan(D) dan penumjaman(P), misalnya:
- Upright fold(D85P20), menurut Fleuty(1964) adalah Upright gently plunging fold.
1. Upright Fold atau Simetrical Fold (lipatan tegak atau lipatan setangkup).
2. Asimetrical Fold (lipatan tak setangkup atau lipatan tak simetri)
3. Inclined Fold atau Over Fold (lipatan miring atau lipatan menggantung).
4. Recumbent Fold (lipatan rebah)
Klasifikasi lipatan
Anticline :
Lipatan dengan batuan tertua pada “core” suatu lipatan (i.e., pada sisi cekung).
Syncline :
Suatu lipatan dengan batuan termuda pada core suatu lipatan.
Catatan: Pada kondisi normal, suatu daerah yang terlipat, anticlines biasanya berbentuk
antiformal, dan synclines berbentuk synformal.
Bisa saja jika daerah terlipat lagi membentuk (tidak umum) :
Antiformal syncline
Synformal anticline
Klasifikasi lipatan berdasarkan bentuknya, antara lain:
1. Concentric Fold : (lipatan konsentris/lipatan paralel) adalah sebutan untuk perlapisan dimana
jarak-jarak (tebal) tiap lapisan yang terlipat tetap sama.
2. Similar Fold.
Sebutan untuk perlipatan dimana lapisan-lapisan yang terlipat/dilipat dengan bentuk-
bentuk yang sama sampai ke dalam. Antiklin maupun sinklin ukurannya tidak banyak berubah
ke dalam maupun ke atas.
3. Chevron Fold.
Lipatan menyudut atau sendinya tajam dan menyudut. Dalam hal ini, sayap lipatannya
merupakan bidang planar.
4. Isoclinal Fold
Lipatan dimana kedudukan bidang sumbunya sejajar atau relatif sejajar dan kedua
sayapnya sejajar atau hampir sejajar.
5. Box Fold
Lipatan dimana bagian puncaknya relatif rata atau datar
6. Kink Fold
Lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh permukaan planar
LIPATAN LAINNYA
*Dome
Upwarped displacement of rocks
Circular or slightly elongated structure
Oldest rocks in center, younger rocks on the flanks
*Basin
Circular or slightly elongated structure
Downwarped displacement of rocks
Youngest rocks are found near the center, oldest rocks on the flanks
5. Kontruksi Lipatan
Apabila batas-batas lapisan dijumpai berulang pada lintasan yang akan direkonstruksi, maka
pembuatan busur lingkaran dilakukan dengan interpolasi. Metode Higgins (1962)
C. Identifikasi Lipatan
Kenampakan lipatan pada singkapan sudah jelas bentuknya tetapi biasanya singkapannya
dalam ukuran yang besar dan sudah tidak sempurna lagi bentuknya karena kemungkinan sudah
terjadi perubahan bentuk permukaan, misalkan yang tadinya berbentuk bukit menjadi rata karena
adanya penggerusan untuk diratakan atau hal-hal lainnya, oleh karena itu diperlukan pengukuran
strike dan dep yang valid karena biasanya lipatan memiliki dua sayap pada lapisan batuannya
dan dua sayap itu memiliki ukuran dip yang saling berlawanan dan disertai adanya perulangan
litologi, lipatan juga biasanya disertai dengan kekar dan sesar yang intensif, tapi adanya kekar
dan sesar ini belum bisa mengindikasikan adanya lipatan, tetapi kalau ditemukan lipatan
biasanya pasti ditemukan adanya kekar atau sesar
BAB II
SESAR
A. Pengertian Sesar
Sesar adalah rekahan atau zona rekahan pada batuan yang memperlihatkan pergeseran.
Macam pergeseran sesar
- Pergeseran relatif semu (Sparation) adalah jarak tegak lurus antara bidang yang terpisah
oleh sesar dan diukur pada bidang sesar. Komponen dari sparation dapat diukur pada arah
tertentu, umumnya sejajar jurus atau arah kemiringan bidang sesar.
- Pergeseran relatif sebenarnya (Slip) adalah pergeseran relatif sebenarnya pada sesar,
diukur dari blok satu ke blok yang lain pada bidang sesar dan merupakan pergeseran
titik-titik yang sebelumnya berimpit. Total pergeseran disebut net slip.
Sesar atau fault adalah rekahan-rekahan yang mengalami geseran-geseran yang jelas.
Menurut [Puspito,2000] batas lempeng dalam skala yang lebih kecil dikenal sebagai sesar yang
merupakan suatu batas yang menghubungkan dua blok tektonik yang berdekatan. Sesar (fault)
merupakan bidang rekahan atau zona rekahan pada batuan yang sudah mengalami pergeseran
(Williams, 2004:76). Sesar terjadi sepanjang retakan pada kerak bumi yang terdapat slip di
antara dua sisi yang terdapat sesar tersebut (Williams, 2004:259).
b. Kemiringan Sesar (dip of fault) adalah sudut yang dibentuk antara bidang sesar dengan bidang
horisontal, diukur tegak lurus strike.
c. Net slip adalah pergeseran relatif suatu titik yang semula berimpit pada bidang sesar akibat
adanya sesar.
d. Rake adalah sudut yang dibentuk oleh net slip dengan strike slip (pergeseran horisontal searah
jurus) pada bidang sesar.
α = dip
ab = net slip
ac = strike slip
cb = ad = dip slip
C. Klasifikasi Sesar
a. Klasifikasi geometris
2. Berdasarkan kedudukan relatif bidang sesar terhadap bidang perlapisan atau struktur regional
Berdasarkan orientasi pola tegasan yang utama (Anderson, 1951) sesar dapat dibedakan
menjadi
1) sesar anjak (thrust fault) bila tegasan maksimum dan menengah mendatar.
3) strike slip fault atau wrench fault (high dip, transverse to regional structure) bila tegasan
utama maksimum dan minimum mendatar, terdiri atas
Istilah thrust fault menurut Billings (1977) digunakan untuk sesar naik dengan dip sesar
kurang dari 45o, bila lebih dari 45o disebut reverse fault. Istilah overthrust dipakai untuk sesar
naik dengan dip landai atau hampir datar.
c. Kenampakan khas pada bidang sesar, seperti cermin sesar, gores garis.
d. Kenampakan khas pada zona sesar, seperti seretan (drag), breksi sesar, horses, atau slices,
milonit.
g. Petunjuk fisiografi, seperti gawir (scarp), scarplets (piedmont scarp), triangular facet, dan
terpotongnya bagian depan rangkaian pegunungan structural.