1. Erosi
Erosi adalah suatu proses dimana tanah dihancurkan (detached) dan kemudian
dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan air, angin, dan gravitasi
(Hardjowigeno, 1995). Secara deskriptif, Arsyad (2000) menyatakan erosi
merupakan akibat interaksi dari faktor iklim, tanah, topografi, vegetasi, dan
aktifitas manusia terhadap sumber daya alam.
Dan USLE adalah model erosi yang dirancang untuk memprediksi rata-
rata erosi tanah dalam jangka waktu panjang dari suatu areal usaha tani
dengan sistem pertanaman dan pengelolaan tertentu. Bentuk erosi yang dapat
diprediksi adalah erosi lembar atau alur, tetapi tidak dapat memprediksi
pengendapan dan tidak memperhitungkan hasil sedimen dari erosi parit,
tebing sungai dan dasar sungai (Wischmeier dan Smith, 1978 dalam Arsyad,
2000).Wischmeier dan Smith (1978) juga menyatakan bahwa metode yang
umum digunakan untuk menghitung laju erosi adalah metode Universal Soil
Loss Equation (USLE). Selain itu model USLE (Universal Soil Loss
Equation) merupakan model prediksi erosi empirik yang paling populer dan
secara luas digunakan sebagai referensi/acuan dalam perencanaan konservasi
tanah dan air. Model tersebut dikembangkan berdasarkan pengamatan erosi
jangka panjang pada skala plot dan dirancang untuk memprediksi erosi rata-
rata tahunan dari suatu lahan dengan penggunaan dan pengolahan tertentu.
Model USLE disajikan sebagai berikut:
A= RKLSCP
Keterangan:
L : faktor panjang lereng : rasio erosi tanah dari plot erosi dengan panjang
lereng tertentu terhadap erosi tanah dari plot erosi dengan panjang lereng 22
m, jenis tanah dan pengelolaan yang identik.
S : faktor kemiringan lereng : rasio erosi tanah dari plot erosi dengan
kemiringan lereng tertentu terhadap erosi dari plot erosi dengan kemiringan
9% dan pengelolaan yang identik.
C : faktor tanaman dan pengelolaan : rasio erosi dari erosi dengan tanaman
dan pengelolaan tertentu terhadap erosi dari plot erosi yang diolah bersih dan
diberakan.
P : faktor tindakan konservasi tanah : rasio erosi dari plot dengan tindakan
konservasi tertentu terhadap erosi dari plot erosi yang ditanami secara baris
menurun lereng.
Keterangan :
Rain = curah hujan rata-rata bulanan (cm) Days = jumlah hari hujan rata-
rata per bulan
Erodibilitas tanah (kepekaan erosi tanah), yaitu laju erosi per indeks
erosi hujan ® untuk suatu tanah, yang didapat dari petak percobaan
standar, yaitu petak percobaan yang panjangnya 22,1 m terletak pada
lereng 9 %, tanpa tanaman (K = A/R) (Arsyad, 2010). Kepekaan erosi
tanah ini sangat dipengaruhi oleh tekstur, kandungan bahan organik,
permeabilitas dan kemantapan struktur tanah.
K = erodibilitas tanah
M = kelas tekstur tanah (% pasir halus + % debu)(100 - % liat) a = %
bahan organic
Faktor panjang lereng yaitu nisbah antara besarnya erosi dari suatu
tanah dengan lereng tertentu terhadap erosi dari tanah dengan panjang
lereng 22,1 m di bawah keadaan yang identik. Faktor kecuraman lereng,
yaitu nisbah antara besarnya erosi yang terjadi dari suatu tanah dengan
kecuraman lereng tertentu, terhadap besarnya erosi dari tanah dengan
kemiringan 9 % di bawah keadaan yang identik (Arsyad, 2010).
Keterangan :
X = panjang lereng (m)
S = kecuraman lereng (%)
Data yang dibutuhkan pada perhitungan Metode Musle tidak jauh berbeda
dengan Metode Usle yaitu Faktor erosivitas hujan, faktor erodibilitas tanah,
faktor kelerengan, faktor kemiringan lereng, faktor penggunaan lahan, dan
faktor konservasi tanah. Namun dalam Metode Musle diperhitungkan
penggunaan faktor energi hujan sebagai pemacu penyebab terjadinya erosi.