Anda di halaman 1dari 7

Sumber:

Ikon. PREDIKSI EROSI METODE USLE DAN GUEST. Online


(http://adidwiguna.blogspot.com/2013/11/prediksi-erosi-metode-usle-dan-guest.html
diakses pada tanggal 11 November 2018)

Abdurahman. Pebedaan USLE, RUSLE, dan MUSLE. Online


(http://ukiranjejak.blogspot.com/2014/11/pebedaan-usle-rusle-dan-musle.html
diakses pada tanggal 11 November 2018)

Nisalida. Prediksi Tingkat Erosi. https://www.dictio.id/t/bagaimana-caranya-


melakukan-prediksi-tingkat-erosi/15097/2 diakses pada tanggal 11 November 2018)

PRAKIRAAN BESARNYA EROSI

1. Erosi
Erosi adalah suatu proses dimana tanah dihancurkan (detached) dan kemudian
dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan air, angin, dan gravitasi
(Hardjowigeno, 1995). Secara deskriptif, Arsyad (2000) menyatakan erosi
merupakan akibat interaksi dari faktor iklim, tanah, topografi, vegetasi, dan
aktifitas manusia terhadap sumber daya alam.

2. Pengertian Prediksi Erosi dan Macam-Macam Metode Perhitungan Prediksi


Erosi

Prediksi erosi adalah suatu pendugaan terjadinya terkikisnya tanah (erosi)


pada lahan yang disebabkan oleh faktor lingkungan, iklim dan manusia. Metode-
metode yang sering digunakan untuk mengukur tingkat laju erosi dapat
menggunakan metode USLE dan metode GUEST.

2.1 Metode USLE (Universal Soil Loss Equation)


Menurut (Manetsch dan Park, 1977) Model adalah suatu gambaran abstrak
dari sistem dunia nyata (real world system) yang mempunyai kelakuan seperti
sistem dunia nyata dalam hal-hal tertentu. Suatu model yang baik biasanya
akan menggambarkan dengan baik semua segi-segi yang penting dari
kelakuan dunia nyata dalam masalah-masalah tertentu.

Dan USLE adalah model erosi yang dirancang untuk memprediksi rata-
rata erosi tanah dalam jangka waktu panjang dari suatu areal usaha tani
dengan sistem pertanaman dan pengelolaan tertentu. Bentuk erosi yang dapat
diprediksi adalah erosi lembar atau alur, tetapi tidak dapat memprediksi
pengendapan dan tidak memperhitungkan hasil sedimen dari erosi parit,
tebing sungai dan dasar sungai (Wischmeier dan Smith, 1978 dalam Arsyad,
2000).Wischmeier dan Smith (1978) juga menyatakan bahwa metode yang
umum digunakan untuk menghitung laju erosi adalah metode Universal Soil
Loss Equation (USLE). Selain itu model USLE (Universal Soil Loss
Equation) merupakan model prediksi erosi empirik yang paling populer dan
secara luas digunakan sebagai referensi/acuan dalam perencanaan konservasi
tanah dan air. Model tersebut dikembangkan berdasarkan pengamatan erosi
jangka panjang pada skala plot dan dirancang untuk memprediksi erosi rata-
rata tahunan dari suatu lahan dengan penggunaan dan pengolahan tertentu.
Model USLE disajikan sebagai berikut:

A= RKLSCP

Keterangan:

A : Jumlah tanah tererosi per unit area (ton/ha/tahun).

R : faktor erosivitas hujan: energi kinetik hujan (E) dikalikan dengan


intensitas hujan maksimum selama 30 menit pada curah hujan normal.
K : faktor erodibilitas tanah : laju erosi per-unit indeks erosi hujan untuk
tanah yang terus menerus diberakan (diolah bersih menurut lereng dan tidak
ditanami) dengan kemiringan lereng 9% dan panjang lereng 22 m.

L : faktor panjang lereng : rasio erosi tanah dari plot erosi dengan panjang
lereng tertentu terhadap erosi tanah dari plot erosi dengan panjang lereng 22
m, jenis tanah dan pengelolaan yang identik.

S : faktor kemiringan lereng : rasio erosi tanah dari plot erosi dengan
kemiringan lereng tertentu terhadap erosi dari plot erosi dengan kemiringan
9% dan pengelolaan yang identik.

C : faktor tanaman dan pengelolaan : rasio erosi dari erosi dengan tanaman
dan pengelolaan tertentu terhadap erosi dari plot erosi yang diolah bersih dan
diberakan.

P : faktor tindakan konservasi tanah : rasio erosi dari plot dengan tindakan
konservasi tertentu terhadap erosi dari plot erosi yang ditanami secara baris
menurun lereng.

Pada hakikatnya USLE dikembangkan sebagai alat perencanaan


konservasi tanah (soil conservation plainning tool). Namun karena belum
adanya model prediksi erosi skala DAS maka model ini tetap digunakan untuk
memprediksi erosi DAS tanpa dibarengi modifikasi yang berarti.

2.2 Metode RUSLE (Revised Universal Soil Loss Equation)

RUSLE adalah suatu model erosi yang didesain untuk memprediksi


besarnya erosi tahunan yang direvisi atau penyempurnaaan oleh para ahli
konservasi tanah amerika karna semakin banyaknya data yang di hasilkan dari
penelitian dan percobaan yang berujung dengan dikembangkannya RUSLE
akan tetapi RUSLE ini masih mempertahankan struktur dasar persamaan
USLE. Dan oleh aliran permukaan dari suatu bentang lahan berlereng (field
slope) dengan tanaman dan sistem pengelolaan tertentu. RUSLE telah
digunakan juga untuk memprediksi besarnya erosi dari padang rumput
(rangelands) dan lahan nonpertanian seperti lahan untuk bangunan.

a. Faktor Erosivitas hujan ( R )


Erosivitas hujan adalah jumlah satuan indeks erosi hujan, yang
merupakan perkalian antara energi hujan total (E) dengan intensitas hujan
maksimum 30 menit (I30), tahunan (Arsyad, 2010). Menurut Bols (1978,
dalam Arsyad 2010), faktor erosivitas hujan ® merupakan penjumlahan
nilai-nilai indeks erosi hujan bulanan dan dihitung berdasarkan
persamaan:

Keterangan :

EI30 = indeks erosi hujan bulanan

Rain = curah hujan rata-rata bulanan (cm) Days = jumlah hari hujan rata-
rata per bulan

Max = curah hujan maksimum selama 24 jam dalam bulan bersangkutan


(cm) EI30 tahunan adalah jumlah EI30 bulanan

b. Faktor Erodibilitas Tanah (K)

Erodibilitas tanah (kepekaan erosi tanah), yaitu laju erosi per indeks
erosi hujan ® untuk suatu tanah, yang didapat dari petak percobaan
standar, yaitu petak percobaan yang panjangnya 22,1 m terletak pada
lereng 9 %, tanpa tanaman (K = A/R) (Arsyad, 2010). Kepekaan erosi
tanah ini sangat dipengaruhi oleh tekstur, kandungan bahan organik,
permeabilitas dan kemantapan struktur tanah.

Nilai erodibilitas tanah dihitung dengan menggunakan rumus


Wischmeier dan Smith (1978) :
Keterangan :

K = erodibilitas tanah
M = kelas tekstur tanah (% pasir halus + % debu)(100 - % liat) a = %
bahan organic

b = kode struktur tanah (Tabel Lampiran 1)

c = kode permeabilitas profil tanah (Tabel Lampiran 2)

c. Faktor Panjang dan Kemiringan Lereng (LS)

Faktor panjang lereng yaitu nisbah antara besarnya erosi dari suatu
tanah dengan lereng tertentu terhadap erosi dari tanah dengan panjang
lereng 22,1 m di bawah keadaan yang identik. Faktor kecuraman lereng,
yaitu nisbah antara besarnya erosi yang terjadi dari suatu tanah dengan
kecuraman lereng tertentu, terhadap besarnya erosi dari tanah dengan
kemiringan 9 % di bawah keadaan yang identik (Arsyad, 2010).

Faktor panjang dan kemiringan dihitung menurut rumus (Wischmeier


dan Smith 1978) untk kemiringan kurang dari 12 persen:

Untuk lahan dengan kemiringan di atas 12 persen menggunakan rumus


menurut Eppink (1985) sebagai berikut:

Keterangan :
X = panjang lereng (m)
S = kecuraman lereng (%)

d. Faktor Tanaman dan Pengelolaannya ©


Faktor vegetasi penutup tanah dan pengelolaan tanaman, yaitu nisbah
antara besarnya erosi dari suatu areal dengan vegetasi penutup dan
pengelolaan tanaman tertentu terhadap besarnya erosi dari tanah yang
identik tanpa tanaman (Arsyad, 2010).

e. Faktor Tindakan Konservasi (P)

Faktor tindakan-tindakan khusus konservasi tanah (pengelolaan dan


penanaman menurut kontur, penanaman dalam strip, guludan, teras), yaitu
nisbah antara besarnya erosi dari tanah yang diberi perlakukan tindakan
konservasi khusus, seperti pengelolaan menurut kontur, penanaman dalam
strip, guludan, teras, terhadap besarnya erosi dari tanah yang diolah searah
lereng, dalam keadaan yang identik (Arsyad, 2010).

2.3 Metode MUSLE (Modified Universal Soil Loss Equation)

Metode MUSLE (Modified Universal Soil Loss Equation) Merupakan


sebuah metode yang digunakan untuk menduga laju sedimentasi yang
merupakan metode yang dikembangkan dari metode yang sudah ada
sebelumnya yakni metode USLE (Universal Soil Loss Equation). Metode
MUSLE dapat menduga laju sedimentasi dengan cukup baik. MUSLE tidak
menggunakan faktor energi hujan sebagai trigger penyebab terjadinya erosi
melainkan menggunakan faktor limpasan permukaan sehingga MUSLE tidak
memerlukan faktor sediment delivery ratio (SDR). Faktor limpasan
permukaan mewakili energi yang digunakan untuk penghancuran dan
pengangkutan sedimen.

Metode MUSLE digunakan untuk menduga besarnya erosi yang terjadi di


suatu Sub DAS dengan berbagai jenis penutupan lahan. Metode MUSLE
berbeda dengan metode USLE dalam menduga besar erosi yang terjadi.
Metode MUSLE tidak menggunakan faktor energi hujan sebagai faktor
penentu besarnya erosi, namun faktor limpasanlah yang menentukan besarnya
erosi.

Data limpasan yang digunakan sebagai input dalam metode MUSLE


diperoleh dari hasil optimasi aplikasi model tangki. MUSLE merupakan
modifikasi dari model penduga erosi Universal Soil Loss Equation (USLE)
yang merupakan model empiris yang dikembangkan di Pusat Data Aliran
Permukaan dan Erosi Nasional, Dinas Penelitian Pertanian, Departemen
Penelitian Amerika Serikat (USDA) bekerja sama dengan Universitas Purdue
pada tahun 1954.

Data yang dibutuhkan pada perhitungan Metode Musle tidak jauh berbeda
dengan Metode Usle yaitu Faktor erosivitas hujan, faktor erodibilitas tanah,
faktor kelerengan, faktor kemiringan lereng, faktor penggunaan lahan, dan
faktor konservasi tanah. Namun dalam Metode Musle diperhitungkan
penggunaan faktor energi hujan sebagai pemacu penyebab terjadinya erosi.

Anda mungkin juga menyukai