Anda di halaman 1dari 5

1. Mengapa pasien merasakan keluhan dada seperti terbakar ?

Nyeri di bagian esofagus (tempat di dada), karena asam yang naik ke esofagus  denaturasi
protein  sel epitel esofagus tersusun dari protein  epitel mengalami kerusakan  dada
terasa terbakar
2. mengapa ditemukan palpasi nyeri tekan epigastrium?
Nyeri bisa terjadi karena mekanik dan kimiawi
 mekanik : tekanan intrabdominan (trauma, obesitas  memicu kenaikan tekanan
intraabdominan)
 kimiawi : adanya peningkatan asam lambung, reaksi leukosit dan bakteri yang berkoloni
pada corpus dasar, sifatnya menginfiltrasi. Contohnya pada tifus (daerah
gastrointestinal)
3. Bagaimana pengaruh kopi terhadap gejala yang dialami pasien ?
Dalam kopi terkandung kafein yang merangsang hormon untuk:
- meningkatkan denyut jantung, tek, darah
- iritasi epitel lambung dan usus semakin tipis.
 Cafein adalah turunan dari derivat santin  santin menghambat PDE  PDE mengubah
cAMP (tidak diubah)  cAMP berfungsi pada relaksasi otot polos  pada sfingter
esofagus terdapat otot polos  normalnya kontraksi  camp berlebih kontraksi
terhambat  relaksasi  refluk  HCL naik ke esofagus
Overdosis cafein: gangguan tidur dan sakit kepala
4. Apa pengaruh obesitas terhadap pasien di skenario?
5. Bagaimana patofisiologi dan patogenesis dari diagnosis di skenario?
 Patofisiologi :
 Patogenesis :

 Etiologi :

6. Diagnosis dan diagnosis banding dari skenario?


 Esofagitis :
 Ulcus pepticum
 GERD (Dx) : penyakit esofagus, karena refluk kandungan lambung ke dalam esofagus,
refluk menyebabkan gejala klinis (nyeri epigaster, disfagi, mual, pahit di lidah)
Klasifikasi
- Esofageal syndrome : gejala ada di esofagus, dikarenakan refluk dari lambung, bisa
karena adnya karsinoma esofagus
- Extra esofageal syndrome : gejala di luar esofagus (menjalan ke organ pernafasan
contoh sinusitis, faringitis
Px endoskopi : erosif esofagitis (sudah ada kerusakan) dan non erosif (adanya gejala
refluk, tidak ada kerusakan esofagus)
 Adanya konsumsi kafein
 Dada terasa panas
 Obesitas
 Nyeri tekan epigastrium
 Angina pectoris
 Dipepsia

7. Faktor resiko dari skenario?


- Terdapat obat- obatan (teofilin, antikolinergik, b adrenergik, CCb, nitrat)
- Makanan (coklat, berlemak, kopi, alhokol)
- Hormon (wanita hamil : menurunnya tek. Les tjd akibat peningkatan progesteron dan
menopouse : menurunnya tek. Les akibat hormon estrogen)
- Imt : tinggi imt resiko gerd semakin tinggi
- Terlambat makan : hcl untuk memproses bolus, karena tidak maka menyerang dinding
lambung
- Hiatus hernia
8. Bagimana alur diagnosis?
1. Anamnesis : gejala klinis (+)  rasa terbakar, pahit di lidah, suara serak
2. Pf : bagian dada (adanya nyeri tekan pd mediastinum)
3. Pp: - endoskopi (melihat erosif pada bagian esofagus, NERD non erosif)
- Pemantauan pH (rendah : asam lambung n aik ke esofagus)
- Tes berstein : mengukur aktivitas mukosa, di berikan hcl 0,1 mol dalam waktu 1 jam,
hitung dulu kadar asam
- Kuisioner : GERD Q : seberapa sering rasa terbakar ada, refluk
Cara px : <= 7 tidak ada GERD, 8-18 ada GERD
- Px histopatologi : diagnosis (metaplasia, displasi dan keganasan lain)
- Manometri esofagus

9. Penatalaksanaan dari diagnosis skenario?


10. mekanisme defensif dan ofensif
11. pengertian GERD terbaru
12. proses penyembuhan GERD

Anda mungkin juga menyukai