In vitro :
Terletak di dalam suatu system tetapi di luar tubuh manusia
dilakukan mikroorganisme pada tidak hidup tetapi dalam lingkungan terkontrol,
misalnya di dalam tabung reaksi atau cawan Petri
Jenis penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh dari variabel
eksperimental pada subset dari bagian pokok suatu organisme. Hal ini cenderung
untuk memfokuskan pada organ , jaringan , sel , komponen sel, protein , dan / atau
biomolekul
tingkat penyederhanaan sistem yang diteliti lebih besar , sehingga peneliti dapat
fokus pada sejumlah komponen. Sebagai contoh , identitas protein dari sistem
kekebalan tubuh ( misalnya antibodi ) , dan mekanisme yang mengenali dan
mengikat antigen asing akan tetap sangat jelas jika tidak untuk penggunaan ekstensif
kerja in vitro untuk mengisolasi protein , mengidentifikasi sel-sel dan gen yang
memproduksi mereka , mempelajari fisik sifat interaksi mereka dengan antigen , dan
mengidentifikasi bagaimana interaksi mereka menyebabkan sinyal seluler yang
mengaktifkan komponen lain dari sistem kekebalan tubuh. Respon seluler adalah
spesies - spesifik , lintas analisis - bermasalah spesies . Metode baru spesies - sasaran
yang sama - , studi multi- organ yang tersedia untuk memotong hidup , pengujian
lintas-spesies
dengan rumus:
(http://journal.unair.ac.id/filerPDF/06%20vol%207%20april%202008%20(48-54).pdf)
Antifungi
UJI AKTIVITAS ANTIJAMUR EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG RAMBUTAN (Nephelium
lappaceum L.) TERHADAP JAMUR Candida Albicans SECARA IN VITRO
Pengujian Aktivitas Antijamur
a. Media dasar PDA dituang ke dalam cawan petri dan dibiarkan mengeras.
b. Pada permukaan lapisan dasar diletakkan 6 pencadang dan diatur sedemikian rupa
sehingga terdapat daerah yang baik untuk mengamati zona hambat yang terjadi.
c. PDA yang mengandung suspensi jamur uji dituang ke dalam cawan petri di sekeliling
pencadang.
d. Dikeluarkan pencadang dari cawan petri sehingga terbentuk sumur yang akan
digunakan untuk larutan uji, larutan kontrol positif (+) dan larutan kontrol negatif (-).
e. Diteteskan larutan uji ekstrak sampel kering etanol, ekstrak sampel basah etanol,
larutan kontrol positif (+) dan larutan kontrol negatif (-).
f. Dilakukan pengulangan secara triplo dengan cara yang sama.
g. Diinkubasikan dalam inkubator pada suhu 37 C selama 1x24 jam.
h. Diamati zona hambat yang terjadi di sekitar sumuran kemudian diukur diameter zona
hambat secara horizontal dan vertikal dengan menggunakan penggaris berskala.
(http://download.portalgaruda.org/article.php?article=123510&val=5543)
Organ Terisolasi
EFEK EKSTRAK DAUN CIPLUKAN (Physalis minima L) TERHADAP RELAKSASI OTOT
POLOS TERPISAH TRAKEA MARMUT (Cavia porcellus)
METODOLOGI
Percobaan dilakukan dengan menggunakan hewan coba marmut jantan (n=5).
Percobaan dilakukan dengan metoda organ terpisah yaitu menggunakan rantai cincin
trakea yang dimasukkan ke dalam organ bathdan dihubungkan dengan rekorder
macLab. Selama percobaan rantai cicin trakea di dalam organbath direndam cairan
fisiologis Kreb”s yang selalu diganti setiap 15 menit, temperatur dipertahankan 35-37 C
dan terus menerus dialiri gas karbogen (9). Daun ciplukan (Physalis minima L) dibuat
ekstrak dengan menggunakan etanol. Untuk melihat respon relaksasi dari pemberian
ekstrak daun ciplukan, dilakukan stimulasi kontraksi otot polos trakea terlebih
duludengan menggunakan histamin 10-5 M (9,10), jika sudah terjadi kontraksi yang
stabil, kemudian baru ditambahkan ekstrak daunciplukan secara kumulatif dengan dosis
0,3 %, 0,5 %, 0,7 % dan diamati respon relaksasi otot polos trakea dari penurunan kurva
yang terekam di komputer mac lab dan dapat diukur besar kontraksi dan relaksasi
dalam satuan mv. Ekstrak daun ciplukan diberikan secara kumulatif berdasar penelitian
pendahuluan yang didapatkan hasil bahwa efek relaksasi ekstrak daun ciplukan bertahan
lama dan baru hilang responsnya setelah dilakukan pencucian. Data yang diperoleh
adalah besar kontraksi dari otot polos trakea setelah pemberian histamin (kontrol) dan
penurunan kontraksi (relaksasi) otot polos trakea setelah pemberian ekstrak daun
ciplukan (perlakuan). Besar kontraksi yang terekam pada komputer maclab
menggunakan satuan mili volt Data yang didapatkan dianalisis dengan uji anova, dan uji
korelasi regresi.
(http://jkb.ub.ac.id/index.php/jkb/article/viewFile/237/229)
Mukolitik
SKRINING KOMPONEN KIMIA DAN UJI AKTIVITAS MUKOLITIK EKSTRAK RIMPANG
BANGLE (Zingiber purpureum Roxb.) TERHADAP MUKOSA USUS SAPI SECARA IN VITRO
Pembuatan Larutan Stok Ekstrak Uji
Larutan stok ekstrak uji dibuat dari ekstrak uji yang ditimbang sesuai kadar yang di-
inginkan (1 % b/v dan 0,5 % b/v) dan dibasahi dengan tween 80 hingga konsentrasi
tween 80 dalam larutan mencapai 1% dengan cara mela-rutkan tween sebanyak 1 g
dengan 100 ml akua-dest, lalu diambil 1 ml dan dimasukkan ke dalam ekstrak uji dan
dihomogenkan hingga terbentuk dispersi ekstrak.
Penyiapan Mukus
Mukus didapatkan dari mukosa usus sapi yang dicuci dengan air mengalir sampai bersih,
kemudian dibelah dan dikerok. Mukus ditampung pada gelas kimia. Mukus yang
didapatkan berwarna putih kecoklatan sampai putih kekuningan.
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi validitas dari hasil uji in vitro maupun in vivo?
In vivo In vitro
Faktor internal Faktor eksternal
- Usia: usia hewan coba harus - pH
diperhatikan - kandungan nutrisi
- Jenis kelamin: pada uji hipertensi - suhu
yg jantan lebih stabil, dari segi - kelembapan
hormonnya - dari faktor o2 untuk bakteri aerob/
- Berat badan anaerob
- Sifat genetik: spesies hewan uji yg - faktor dari peneliti
digunakan. Ex. Pada SD lebih aktif Faktor internal
di malam hari -usia sel
Faktor eksternal -jenis sel
- Keadaan kandang
- Suhu
- Cahaya
- Kebisingan
Apa saja kriteria penentuan uji in vitro ataupun in vivo?
- Bila ingin melihat efek thd suatu sistemik tubuh in vivo
- Bisa berlanjut dr in vitro ke in vivo
- Bisa juga apabila efek atau bukti empirisnya sudah ada, langsung menggunakan in
vivo
- Usia sel lebih pendek dibanding hewan. Apabila melihat toksisitas kronis maupun
subkronis dilakukan uji in vivo
- Penentuan uji in vivo maupun in vitro tergantung tujuan penelitiannya
Faktor yang mempengaruhi hasil uji
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil percobaan diantaranya:
1. Faktor internal
Meliputi variasi biologik, yaitu usia (berpengaruh pada dosis yang harus diberikan)
dan jenis kelamin (ada obat-obat yang lebih peka untuk jantan dan untuk betina).
Kemudian ras dan sifat genetic, faktor-faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap
hewan yang akan di jadikan percobaan karena akan memepengaruhi hasil dari
percobaan disebabkan oleh pengaruh dosis dan cairan tubuh hewan tersebut
sehingga hasil dari pengamatan akan berbeda-beda, sehingga memepengaruhi efek
farmakologinya. Selain itu, status kesehatan dan nutrisi, bobot tubuh serta luas
permukaan tubuh akan berpengaruh pada dosis yang harus diberikan.
2. Faktor eksternal
Meliputi suplai oksigen, pemeliharaan lingkungan fisiologik (keadaan kandang,
suasana asing atau baru, pengalaman hewan dalam penerimaan obat, keadaan
ruangan tempat hidup seperti suhu, kelembaban, ventilasai, cahaya, kebisingan serta
penempatan hewan), pemilihan keutuhan struktur ketika menyiapkan jaringan atau
organ untuk percobaan. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi hasil
percobaan, dan mempengaruhi efek farmakologinya, apabila hewan yang sudah
biasa di beri obat maka akan terlihat lebih rilex dan santai berbeda dengan hewan
percobaan yang masih baru dan masih asing makan akan lebih berontak dan agresif,
sehingga kita membutuhkan penelitian dan perawatan yang baik terhadap hewan
percobaan sebelum melakukan percobaan.
(Kusumawati.2004.Bersahabat dengan hewan coba.Yogyakarta:Gadjah Mada
University Press)
5. Bagaimana merencanakan desain penelitian pada efek anti kanker payudara buah
markisa kuning?
Bisa menggunakan post test control group
- Pada hewan coba (tikus) dibuat kanker terlebih dahulu dengan cara diinduksi dgn sel
kanker
- Setelah di induksi diberikan ekstrak buah
- Ditentukan waktu pemberiannya misal 14 hr
- Tikus di matikan dilihat dr histopatologisnya sebagai parameter penelitian
- Hasil di analisis kemudian cek datanya berpasangan atau tidak
Apakah bisa dilakukan prepost test?
Untuk parameter melihat efek berat badan bisa
Tetapi untuk anti kanker dilakukan post test
6. Bagaimana cara pemilihan subjek uji pada efek anti kanker payudara buah markisa
kuning?
Kenapa memilih subjek uji tikus? Galurnya apa?
Bisa tidak menggunakan mencit atau kelinci?
- Mudah dipelihara
- Waktu hidup relative singkat
- Fisiologisnya di sesuaikan terhadap manusia
- Ekstrak mudah di berikan