Anda di halaman 1dari 26

`

PROPOSAL TUGAS AKHIR (609502A)


IMPLEMENTASI SCADA MASTER-SLAVE
MENGGUNAKAN KOMUNIKASI PROTOKOL MODBUS
RTU PADA PLC LS

Achmad Sholikhan Arif


0914040028

Dosen Pembimbing :
Adianto S.T.,MT.
Ryan Yudha Aditya, S. ST.,M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMASI


JURUSAN TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
SURABAYA
2018

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan industri dewasa ini, berjalan amat pesat seiring dengan
meluasnya jenis produk-produk industri, mulai dari industri hulu sampai dengan
industri hilir. Kompleksitas pengolahan bahan mentah menjadi bahan baku, yang
berproses baik secara fisika maupun secara kimia, telah memacu manusia untuk
selalu meningkatkan dan memperbaiki unjuk kerja sistem yang mendukung proses
tersebut, agar semakin produktif dan efisien. Salah satu yang menjadi perhatian
utama dalam hal ini ialah penggunaan sistem pengendalian proses industri (sistem
kontrol industri).
Menggunakan PLC sebagai kontrol merupakan salah satu solusinya. Di
beberapa negara maju seperti Jerman, Prancis, dan Jepang, PLC dirancang dan di
produksi dengan banyak merk yang berbeda-beda, tetapi pada dasarnya memiliki
fungsi yang sama. Dimana pada sistem kontrol otomatis ini mutlak digunakan
sistem komunikasi data. Untuk mengirimkan data dari lapangan (sensor) ke
kontroler, untuk komunikasi antar pengendali, untuk mengirimkan data dari
kontroler ke komputer, semua membutuhkan komunikasi data.
Secara garis besar, terdapat lima jenis komponen yang saling berinteraksi
membentuk sistem komunikasi data tersebut yaitu: message, sender, receiver,
medium, dan protocol. Dimana message merupakan data yang akan
dikomunikasikan, sender adalah alat yang digunakan untuk mengirimkan data,
receiver sebagai alat penerima data yang dikirim, medium merupakan media
transmisi yang bisa dikatakan sebagai "perantara" untuk mengantarkan message
dari sender ke receiver, yang berupa kabel. Protokol sendiri merupakan
seperangkat aturan yang mengendalikan proses komunikasi data, protokol ini
menentukan apa yang akan dikirimkan, bagaimana cara mengirimkan data dan
kapan mengirimkan data (Forouzan, 2007). Didalam sistem kontrol, protokol dapat
dikatakan sebagai sebuah standar bahasa yang digunakan oleh sejumlah peralatan
mikrokomputer seperti PLC untuk dapat saling berkomunikasi.

1
Salah satu jenis protokol yang sangat “akrab” digunakan di lapangan dan
didalam sistem kontrol adalah “Modbus”. Modbus merupakan suatu protokol
komunikasi serial, dimana komunikasi dapat terjadi dengan adanya sistem modbus
master dan modbus slave (Nurpadmi, 2010). Banyak produsen instrumen maupun
peralatan industri seperi Schneider, LS, LG. Sistem komunikasi modbus terdiri dari
Modbus RTU (serial), modbus ASCII (serial), modbus TCP/IP (melalui jaringan
LAN), modbus plus. Modbus yang paling banyak digunakan saat ini adalah modbus
RTU. Modbus RTU merupakan varian Modbus yang ringkas dan digunakan pada
komunikasi serial. Format Modbus RTU dilengkapi dengan mekanisme cylic
redundary error (CRC) untuk memastikan keandalan data. Modbus RTU merupakn
implementasi protokol Modbus yang paling umum digunakan (Ifanda, et al., 2014).
Pada penelitian ini akan dibuat komunikasi antara PLC LS dengan
mikrokomputer lain yaitu modul ESP 8266 dengan menggunakan protokol modbus
RTU . Dimana peran ESP 8266 sebagai master sedangkan PLC LS sebagai slave
Pada penelitian ini penggunaan ESP 8266 dapat menggantikan peran dari modul
ethernet PLC dari LS yang mempunyai harga ekonomis tinggi . Dengan adanya
komunikasi antara PLC LS dengan ESP 8266 melalui komunikasi modbus RTU
akan sangat membantu dalam pembuatan HMI atau SCADA secara mandiri dan
tidak tegantung pada vendor PLC tertentu.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada penelitian ini antara lain:
1. Bagaimana membangun komunikasi antara PLC LS dan ESP 8266 melalui
protokol Modbus RTU.
2. Bagaimana penerapan protocol modbus RTU dalam sistem komuikasi antara
PLC LS dengan ESP 8266 dengan interface berupa visual studio.

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah dalam penelitian ini antara lain:
1. Komunikasi antara PLC LS dan ESP 8266 hanya menggunakan protokol
modbus RTU.

2
2. PLC yang digunakan yaitu merek LS dan Mikrokontroler yang digunakan
adalah ESP8266.
3. Interface yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan visual studio.

1.4 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini antara lain:
1. Menciptakan sebuah modul yang dapat digunakan sebagai alat bantu
komunikasi selain modul ethernet yang sudah ada.
2. Mampu mengimplementasikan komunikasi antara PLC LS dan ESP 8266
dengan protokol modbus RTU

1.5 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah
1. Bagi Politeknik
Dapat menjadi refrensi ilmu pengetahuan dan teknologi bagi Politeknik
Perkapalan Negeri Surabaya dalam bidang teknologi komunikasi terutama
pada protocol modbus RTU berbasis visual studio.
2. Bagi Masyarakat
Dapat menjadi pilihan sebagai alat bantu yang dapat digunakan untuk
komunikasi modbus RTU selain modul ethernet yang sudah ada di pasaran dan
harganya yang mahal.
3. Bagi Penulis
Sebagai tambahan ilmu pengetahuan khususnya mengenai cara membuat
membuat komunikasi antar device dengan menggunakan protocol komuikasi
modbus RTU.

3
(Halaman ini sengaja dikosongkan)

4
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian- penelitian yang
sudah lebih dahulu dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian.Topik
penelitian yang di angkat tentang protokol Modbus terutama Modbus RTU.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nurpadmi (2010) dengan


judul studi tentang Modbus Protokol Pada Sistem Kontrol di Pusdiklat Migas
Cepu. Pada penelitian tersebut di jabarkan secara ringkas tentang bagaimana
sistem komunikasi dengan modbus protokol.dalam penelitian tersebut juga
membahas macam-macam modbus mulai dari RTU, ASCII, TCP/IP beserta juga
bingkai data pada protokol modbus. Pada setiap pengiriman frame baik dari
master maupun slave selalu dimulai dengan interval 3,5 kali karakter, dan
diakhiri dengan interval yang sama minimal 3,5 kali karakter

Penelitian yang lain adalah (Nianda Aji Pratama, dan Tatyantoro Andrasto,
2014) telah melakukan penelitian tentang Modbus Protocol dengan judul ”
Komunikasi Pada Robot Swarm Pemadam Api Menggunakan Protokol
Modbus” pada penelitian tersebut peneliti menerapkan Modbus pada
komunikasi antar robot guna sebagai pelindung data dari eror komunikasi.
Apabila frame data yang dikirim robot tidak sesuai berarti data tersebut rusak
(terdapat eror) dan robot tidak mengenali intruksi- intruksi yang diterima robot
swarm.

Penelitian yang dilakukan Agus Tiyono. Sudjadi dan Iwan Setiawan


(2007) dengan judul Sistem Telekontrol SCADA dengan Fungsi Dasar Modbus
Menggunakan Mikrokontroler AT89S51 Dan Komunikasi Serial RS485 di
Universitas Diponegoro. Peneliti menerapkan protokol Modbus RTU dan cek
eror CRC (Cylical Redundency Check) pada sistem telecontrol SCADA yang di
teliti sebagai protokol komunikasi. Sistem kontrol SCADA yang dibuat dalam

5
penelitian ini mendukung fungsi protokol modbus 05, 06, 15 dan 16 sebagai
fungsi pengesetan (telecontrolling), serta fungsi 01, 02, 03 dan 04 sebagai
monitoring. Karena pengaplikasian protokol Modbus RTU sangat luas penulis
ingin membangun komunikasi antara PLC dan Modul Mikrokontoler melalui
protokol Modbus RTU.

2.2. MODBUS PROTOKOL


Protokol Modbus adalah salah satu standart protokol yang digunakan
untuk komunikasi serial yang telah digagas pertama kali oleh Modicon pada
tahun 1974 untuk digunakan pada PLC Modicon.Modbus sendiri banyak
digunakan untuk mengirimkan data/ infomasi melalui koneksi serial antar
perangkat elektronik. Perangkat yang meminta informasi disebut Modbus
Master, sedangkan perangkat penyediaan informasi disebut Modbus Slave.
Pada suatu sistem jaringan Modbus standar, terdapat sebuah master dan slave
sampai 247.
Modbus memungkinkan adanya komunikasi dua jalur antar perangkat
yang terhubung ke jaringan yang sama. Modbus sering digunakan untuk
menghubungkan supervisory computer dengan remote terminal unit,
supervisory control dan akusisi data (SCADA). Berdasarkan media
transfernya, Modbus dikategorikan ke dalam Sistem Modbus serial (RS232/
485) dan Modbus (TCP/IP). Untuk tipe dari bentuk datanya Modbus dibagi
menjadi dua yaitu Modbus RTU (serial) dan Modbus ASCII. Perangkat
Modbus menggunakan teknik master-slave, dimana master yang hanya dapat
melakukan perintah atau permintaan yang disebut query, sedangkan slave
merespon dengan menyediakan data yang diminta oleh master. Protokol
Modbus mempunyai format tertentu untuk setiap query dari master yang berisi
alamat dari slave yang dituju.Proses Query dan respon dari slave dalam
protokol modbus mempunyai format seperi gambar.

6
Gambar 2.1 Contoh Kerangka Modbus (Nurpadmi, 2010)

Struktur format pengiriman data dari master yaitu berupa device


address merupakan alamat slave yang akan diambil datanya, Function code
merupakan kode untuk menentukan aksi yang akan dilakukan dimana beberapa
contoh fungsi atau aksi sebagai berikut:
1: read DO (Digital Output)
2: read DI (Digital Input)
3: read AI (Analog Input)
4: read AI (Analog Input)
5: write single DO (Digital Output)
6: write single AO (Analog Output)
15: write multiple DO (Digital Output)
16: write multiple AO (Analog Output)
2.2.1 Modbus RTU (Serial)
Pada setiap jenis modbus mempunyai frame atau bingkai data yang
berbeda- beda . Dalam modbus RTU sendiri komunikasi serial menggunakan
representasi nilai data biner yang dipadatkkan menjadi protokol komunikasi.
Pada bingkai data Modbus RTU mengikuti request perintah/ transfer data,
dengan mekanisme pemeriksaan kesalahan (eror-check) untuk memastikan

7
kebenaran data yang dikirim. Adapun format frame atau bingkai data dari
protokol komunikasi Modbus RTU sebagai berikut

ADDRESS FUNCTION DATA CRC


8 BITS 8 BITS 8 BITS 16 BITS
Gambar 2.2 Format Bingkai Data Modbus RTU

Semua bagian frame terdiri dari 8 bits data untuk lebih jelasnya
diuraikan sebagai berikut:
NAMA PANJANG DATA FUNGSI LAYER
Address 8 bits Alamat perangkat slave
yang dituju
Function Code 8 bits Indikasi function code
seperti Read Coil, Read
Register, Write Register
dll
Data 8 bits Berisi data yang
diterima atau dikirim
CRC Check 16 bits Eror check / check
kesalahan transfer data
Gambar 2.3. Uraian Struktur Modbus RTU

2.3. Programmable Logic Controller (PLC)


Menurut National Electrical Manufacturing Asosiation (NEMA)
Programmable Logic Controller adalah suatu perangkat elektronik digital dengan
memory yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksi-instruksi yang
menjalankan fungsi-fungsi spesifik, seperti: logika, sekuen, timing, counting, dan
aritmatika untuk mengontrol mesin dan proses. Menurut Capiel (1982)
Programmable Logic Controller atau PLC adalah sistem elektronik yang
dioperasikan dengan cara digital dan dibuat untuk kebutuhan pemakaian di dunia
industri, dimana pada pengoperasian sistemnya menggunakan memori yang bisa

8
diprogram untuk menjalankan sistem yang diinginkan dan dapat disimpan secara
internal.
Berdasarkan namanya konsep PLC, masing-masing pengertian dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Programmable, menunjukkan kemampuan PLC yang mampu diprogram dan
dapat disimpan dalam memori, sehingga dengan mudah merubah fungsi dan
kegunaannya yang telah tersimpan.
2. Logic, berarti bahwa PLC mampu memproses input secara aritmatik dan logic
(ALU), mengurangi, negasi, AND, OR, dan instruksi lainnya.
3. Controller, menunjukkan bahwa PLC mampu mengontrol dan mengatur proses
yang berjalan berupa input sehingga menghasilkan output yang inginkan.
Dalam dunia Industri skala kecil maupun skala besar penggunaan PLC
sebagai salah satu alat kontrol sangat dominan karena mempunyai banyak
kelebihan diantaranya, aplikasi kendalinya sangat luas, mudah dalam modifikasi,
mudah dalam perawatan dan yang lebih penting relatif tahan terhadap kondisi
lingkungan yang buruk.
2.3.1 PLC LS XBC-DR20SU
XBC adalah PLC mikro yang menawarkan performa maksimal
dengan biaya minimum. Dengan fungsionalitasnya yang tinggi, XBC
mendukung dari sistem kontrol sederhana hingga tugas yang rumit.
Memperkuat fungsi komunikasi, XBC menawarkan kontrol terpadu yang
berorientasi pada pengguna. Berdasarkan kekuatannya, XBC bisa digunakan
di banyak bidang aplikasi (XGB Catalog).

Gambar 2.4. PLC LS XBC-DN 20S (katalog XGB, 2006)

9
Untuk spesifikasi input dan output dari PLC XBC- DN 20 S sebagai
berikut:
1. Input

Gambar 2.5. Katalog Input PLC LS XBC-DN 20S ( katalog XGB,2006)

Input PLC LS tipe XBC –DR 20 SU mempunyai sumber tegangan 24


volt DC. Tipe Input menggunakan relay insulation dan bekerja pada arus 4
mA. Untuk Sedangkan untuk pengalamatan sendiri memiliki 12 point Input
dimulai dari alamat P0000-P000B.

2. Output

Gambar 2.6. Katalog Output PLC LS XBC-DN 20S( katalog XGB,2006)

Output PLC LS tipe XBC –DN 20 S sendiri. Untuk penggunaan output


sendiri menggunakan tipe transistor NPN yang bisa disusun baik secara sink

10
atau source .Untuk ouput dari PLC XBC –DN 20 S memiliki 8 point output
yang dimulai dari P0040-P0047 .Untul pengalamatan memori pada PLC
XBC –DN 20 S menggunakan memori D seperti gambar dibawah ini

Gambar 2.7. Katalog Data Memory PLC LS XBC-DN 20S( katalog XGB,2006)

2.4. ESP 32 NODE MCU


NODE MCU adalah perangkat IOT yang mudah diprogram ulang dengan
biaya rendah, serta membutuhkan power yang kecil. Mikrokontroler ini dilengkapi
integrasi wi-fi dan modul bluetooth. Banyak fitur lain yang ada di modul ini
misalnya, sudah terintegrasi dengan power amplifiers, mempunyai sedikit
gangguan yang rendah pada penerimaan amplifiers.

11
Gambar 2.8. NodeMCU 32 PINOUT (datasheet,2016)

2.5. XG 5000
XG5000 adalah alat bantu desain yang berguna untuk program maupun debug
seri dari PLC XGT. XG5000 mempunyai banyak fitur dan manfaat diantarannya
adalah :
 Multi- PLC, Multi- Program
Memungkinkan pengguna untuk mengedit, monitor maupun mengelola
PLC yang saling terkait dengan PLC lainnya.
 Various Drag and Drop
Membuat proses mengedit menjadi mudah seperti memindah atau merubah
fungsi function, variabel/ comment dll.
 Various Monitoring Functions
Berbagai fungsi pemantauan disediakan seperti pemantauan variabel,
pemantauan perangkat, sistem dan pemantauan modul khusus atau
tambahan.

12
2.6. Arduino IDE
Arduino didefinisikan sebagai sebuah platform elektronik yang open source,
berbasis pada software dan hardware yang fleksibel dan mudah digunakan, yang
ditujukan untuk seniman, desainer, hobbies dan setiap orang yang tertarik dalam
membuat sebuah objek atau lingkungan yang interaktif (Artanto, 2012). IDE sendiri
merupakan sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program, meng-
compile menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam memory mikrokontroler.
Arduino IDE dibuat dari bahasa pemrograman JAVA. Arduino IDE juga
dilengkapi dengan library C/C++ yang biasa disebut Wiring yang membuat operasi
input dan output menjadi lebih mudah.

2.7. MySQL
MySQL (My Structure Query Language) adalah sebuah program pembuat
database yang bersifat open source, artinya siapa saja dapat menggunakannya
secara bebas (Nugroho,2004). MySQL sebenarnya produk yang berjalan pada
platform Linux, karena sifatnya open source, MySQL dapat berjalan pada semua
platform baik windows maupun Linux, selain itu MySQL merupakan program
pengakses database yang bersifat jaringan sehingga dapat digunakan untuk aplikasi
multi-user (banyak pengguna).
SQL dapat digunakan secara berdiri sendiri maupun dilekatkan pada bahasa
pemrograman seperti C, dan delphi. MySQL mempunyai banyak keunggulan
diantaranya Bersifat open source, Dan Sistem software-nya tidak memberatkan
kerja server atau komputer karena dapat bekerja di background.

2.8. Microsoft Visual Studio 2010


Microsft Visual Studio merupakan sebuah perangkat lunak lengkap (suite)
yang dapat digunakan untuk melakukan pengembangan aplikasi, baik itu aplikasi
bisnis, aplikasi personal, ataupun komponen aplikasinya, dalam bentuk aplikasi
console, aplikasi Windows, ataupun aplikasi Web. Visual Studio mencakup
kompiler, Software Development Kit (SDK), Integrated Development Environment
(IDE), dan dokumentasi (umumnya berupa MSDN Library). Kompiler yang
dimasukkan ke dalam paket Visual Studio antara lain Visual C++, Visual C#,

13
Visual Basic, Visual Basic .NET, Visual InterDev, Visual J++, Visual J#, Visual
FoxPro, dan Visual SourceSafe. Microsoft Visual Studio dapat digunakan untuk
mengembangkan aplikasi dalam native code (dalam bentuk bahasa mesin yang
berjalan di atas Windows) ataupun managed code (dalam bentuk Microsoft
Intermediate Language di atas .NET Framework). Selain itu, Visual Studio juga
dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi Silverlight, aplikasi Windows
Mobile (yang berjalan di atas .NET Compact Framework).

Visual Studio sebelumnya versi Visual Studio 9.0.21022.08, atau dikenal


dengan sebutan Microsoft Visual Studio 2008 yang diluncurkan pada 19 November
2007, yang ditujukan untuk platform Microsoft .NET Framework 3.5. Versi
sebelumnya, Visual Studio 2005 ditujukan untuk platform .NET Framework 2.0 dan
3.0. Visual Studio 2003.
Visual Studio dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi dalam
nativecode (dalam bentuk bahasa mesin yang berjalan di atas Windows) ataupun
managedcode (dalam bentuk Microsoft Intermediate Language di atas .NET
Framework).Selain itu, Visual Studio juga dapat digunakan untuk mengembangkan
aplikasi Silverlight, aplikasi Windows Mobile (yang berjalan di atas .NET Compact
Framework).

14
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tahap Penelitian
Secara sistematis langkah-langkah dalam Tugas Akhir dijadikan dalam
bentuk diagram alir seperti gambar berikut ini:

Mulai A

Identifikasi
masalah dan Pembuatan Software
study literatur

Analisa Kebutuhan
sistem
Apakah
sudah Tidak
dicoba?
Desain dan
Ya
perencanaan alat
Ya
Komunikasi Hardware
dan Software
Pembuatan Hardware

Apakah
sudah di Tidak
Apakah coba?
sudah di Tidak
coba?
Ya
Analisa dan
penulisan
Ya Laporan
A

Selesai

Gambar 3.1. Flowchart metode penelitian

15
3.2. Tahap Identifikasi Awal

Tahap identifikasi awal merupakan langkah awal dalam pelaksanaan


penelitian sehingga dapat dilakukan identifikasi permasalahan serta tujuan yang
akan dicapai. Adapun isi dari tahap ini digambarkan sebagai berikut:

1. Identifikasi masalah
Dalam pembuatan Tugas Akhir perlu dilakukan tahap
pengidentifikasian masalah, sehingga dapat ditentukan langkah dan solusi
yang harus diambil untuk dapat menangani masalah yang terjadi.
2. Penetapan tujuan dan rumusan manfaat penelitian
Pada tahap ini dilakukan penetapan tujuan mengenai hal yang ingin
dicapai dan manfaatnya bagi pihak terkait serta bagi penelitian selanjutnya.
Tahap ini sebagai dasar tentang kegiatan yang akan dilakukan selama
penelitian.
3. Studi pustaka
Studi literatur akan dilakukan untuk pemahaman konsep, teori, dan
teknologi yang akan digunakan dalam pembuatan aplikasi. Literatur yang
akan digunakan dapat berupa referensi dari internet, paper, e-book, serta
dokumentasi dari komponen teknologi yang akan digunakan.

3.3. Analisa dan Kebutuhan Sistem


Analisa kebutuhan sistem merupak proses dalam merancang sistem
dengan memperhitungkan kebutuhan yang dibutuhajan. Alat dan komponen
yang dibutuhkan adalah sebagai berikut
a. PLC LS XBC –DR 20 SU
b. ESP 32 NodeMCU
c. Modul Motor
d. Potensiometer

16
3.4.Desain dan Perancangan Sistem
Setelah mengetahui kebutuhan sistem serta teknologi yang akan digunakan,
maka langkah selanjutnya adalah melakukan perancangan dan desain dari sistem
yang akan dikembangkan, meliputi:

3.4.1. Diagram Perancangan Sistem Komunikasi


Berikut ini merupakan desain system komunikasi yang terdiri atas sensor,
controller baik sebagai master maupun slave serta aktuator yang akan digunakan.
Diagram system kendali kapal akan ditunjukkan seperti gambar dibawah ini.

Sensor Dan Kontroller


POWER
Modul
SUPPLY
PLC LS

SLAVE
potensiometer
ESP 32 Node
MCU Server

MASTER
Aplikasi
Desktop

Aktuator
Driver Aktuator

MOTOR Driver Motor


BRUSHLESS Brushless

Gambar 3.2. Diagram Sistem Komunikasi

17
3.4.2. Proses Komunikasi Protokol Modbus RTU
Gambar 3.2 dapat dijelaskan bahwa dalam sebuah proses terdapat
diagram fungsional komunikasi yang dapat digunakan pada perancangan
sistem. Pada proses komunikasi antara PLC LS dengan ESP 32 Node MCU ,
dimana ESP 32 Node MCU berperan sebagai master sedangkan PLC LS XBC
–DR 20 SU sebagai slave. Proses komunikasi berlangsung saat Dimana PLC
menerima bingkai data dan CRC dengan benar dari ESP 32 Node MCU yang
kita kirim melalui serial dengan Visual Studio. Selain fungsi write melalui
kita dapat memaksimalkan fungsi pembacaan sensor dari PLC guna
ditampilkan di Visual Studio.

3.4.3. Perancangan Desain Hardware


Hardware dirancang seperti diagram di bawah ini agar sistem dapat
berjalan dengan baik.

Gambar 3.3. Perancangan Desain Hardware

Perancangan desain hardware dirancang sedemikian rupa dengan


pembacaan sensor (read data), atau kontrol device (write data), penggunaan sistem
master dan slave sebagai syarat komunikasi.

18
3.4.4. Perancangan Desain Komunikasi hardware dan software

Mulai

Input sensor Master request


slave untuk
(Potensiometer) menulis data
melalui visual
Master request slave studio
untuk membaca sensor
load cell
Tidak
Apakah frame Tidak
Modbus benar?

Apakah frame
Modbus benar?
Ya

Slave akan menerima


Ya
frame data perintah dari
Master akan menerima master
frame data modbus
sensor load cell

Data yang diterima Aktuator motor akan


master akan olah dan di bekerja
tampikan di visual
studio

Selesai

Gambar 3.4 Flowchart menulis dan membaca data

19
3.5. Perancangan Sistem Interface
Perancangan pembuatan interface pada sistem komunikasi ini terdiri dari
berbagai menu menu koneksi sebagai langkah awal untuk menghubungkan
perangkat interface dengan perangkat kontrol (master). Untuk pada menu
main terdapat menu kontrol digital guna menyalakan led, dan untuk
monitoring suatu sensor terdapat indikator digital dan analaog. Didalam
interface juga terdapat trend chat berisi tampilan grafik pembacaan sensor dan
disimpan di database MySQL yang dapat dipantau secara realtime.
Penggunaaan database MySQL dalam sangat membantu guna melihat dan
menyimpan data record yang sudah terbaca.

Gambar 3.5. Perancangan Desain Interface

20
3.6 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Pada bagian ini diuraikan dalam bentuk table rencana dan jadwal penelitian
mulai bulan pertama hingga penelitian selesai ditunjukan pada table 1

Waktu
NO Jenis Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Study Lapangan
2 Study Pustaka
Analisa Kebutuhan
3
Sistem
4 Perancangan Sistem
5 Pembuatan Hardwere
6 Pembuatan Softwere
7 Pengujian dan Analisa
Konsultasi Dosen
8
Pembimbing
Pembuatan Laporan
9
Tugas Akhir

21
3.11 Rancangan Anggaran Biaya

Pada bagian ini diuraikan dalam bentuk table rancangan anggaran biaya
pembuatan prototype penelitian.

Nama Barang Harga Jumlah Total

PLC LS Rp. 1.150.000,- 1 Rp. 1.150.000,-

ESP 8266 Rp. 200.000,- 1 Rp. 200.000,-

Potensiometer Rp. 25.000,- 1 Rp. 25.000,-

Push Button Rp. 10.000,- 3 Rp. 30.000,-

Kabel Rp. 50.000,- 1 Rp. 50.000,-

Timah Rp. 30.000,- 1 Rp. 30.000,-

Baut dan Mur Rp. 10.000,- 1 Rp. 10.000,-

Akrilik Box Rp. 100.000,- 1 Rp. 100.000,-

Total Rp. 1.595.000,-


Tabel 3.2 Perencanaan Anggaran yang dibutuhkan

22
DAFTAR PUSTAKA

Artanto. (2012). Interaksi Arduino Dan Lab View. Jakarta: Elex Media
Komputindo.

Gumilang, F. I., Rokhim, I., & Erdani, Y. (2007). Rancang Bangun Jaringan Multi
PLC dengan Platform Sistem SCADA- DCS Terintegrasi. 9

Herpendi. (2016). Aplikasi Pengolahan Nilai Akademik dan DPNA ( Daftar


Peserta Dan Nilai Akhir). Jurnal Sains Dan Teknologi, 10.

Ifanda, Aryano, N. A., Kurniasari, A., Toha, Z., Hilal, H., Armansyah, F., &
Astriani, Y. (2014). Kajian Perkembangan Sistem Metering Kelistrikan Di
Indonesia Menuju Advance Metering Infrastructure (AMI). Jakarta: Badan
Pengkajian Dan Penerapan Teknologi.

Irawan, J. A. (2017, Desember 2). PLC ( Programable Logic Control). Diambil


kembali dari https://juare97.wordpress.com/2007/10/20/plc-
programmable-logic-controller/

Modicon Modbus Reference Guide PI-MBUS 300, Modicon Inc. (1996). 121.

Nurpadmi. (2010). Studi Tentang Modbus Protokol Pada Sistem Kontrol. Forum
Teknologi, 9.

Tiyono, A., & Setiawan, I. (2007). Sistem Telekontrol SCADA Dengan Fungsi
Dasar Modbus Menggunakan Mikrokontroler AT89S51 Dan Komunikasi
Serial RS485 . 11.

23
24

Anda mungkin juga menyukai