Anda di halaman 1dari 13

27

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yang bersifat analitik

dengan studi observasional (Wibowo, 2014).

4.2 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini observasional dengan pendekatan Cross

sectional dimana peneliti mengadakan pencatatan terhadap subjek penelitian yang

berbeda secara serentak (Sangaji dan Sopiah, 2010).

Baik
Pengetahuan tentang
perilaku seksual Cukup

Kurang
Remaja Putri

Ya
Kejadian perilaku
seksual pranikah

Tidak

Gambar 4.1 Rancangan Penelitian Hubungan Pengetahuan tentang Perilaku


Seksual dengan Kejadian Prilaku Seksual Pranikah pada Remaja
Putri di Distrik Kamuu Kabupaten Dogiyai.

27
28

4.3 Populasi Dan Sampling

4.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa perempuan kelas 2 SMP yang

berjumlah 96 responden yang terdiri dari 54 responden pada SMPN 1 Kamuu dan

42 responden pada SMP YPPK Moanemani tahun ajaran 2017/2018.

4.3.2 Sampel

1) Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(1) Responden yang hadir saat dilakukannya penelitian.

(2) Responden yang bersedia menjadi responden.

(3) Orang tua yang menyetujui inform consent. (diperoleh dari hasil

pengisian inform consent).

2) Adapun kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

(1) Responden yang tidak hadir saat dilakukan penelitian

(2) Responden yang tidak bersedia menjadi responden

(3) Orang tua yang tidak menyetujui inform consent (diperoleh dari hasil

pengisian inform consent).

4.3.3 Besar sampel

Besar sampel dalam penelitian ini adalah 96 responden yang terdiri dari 54

responden pada SMPN 1 Kamuu dan 42 responden SMP YPPK Moanemani.

4.3.4 Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel pada penilitian ini adalah total Sampling.


29

4.4 Lokasi Dan Waktu Penelitian

4.4.1 Lokasi penelitian

Lokasi penelitian berada di SMPN 1 Kamuu dan SMP YPPK Moanemani.

4.4.2 Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2018.

4.5 Variabel Penelitian, Definisi Operasional, Dan Cara Pengukuran

Variabel

Definisi Skala
Variabel Parameter Alat Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
Variabel Independen
Pengetahuan Kemampuan Jawaban responden Kuesioner 1: baik,bila Ordinal
tentang responden untuk dari pertanyaan dijawab benar
perilaku menjawab mengenai: >75%
seksual pertanyaan tentang - Pengertian perilaku 2: cukup,bila
perilaku seksual. seksual pertanyaan
- Bentuk perilaku dijawab benar
seksual 56-75%
- Faktor yang 3: kurang, bila
mempengaruhi pertanyaan
perilaku seksual dijawab benar
- Akibat perilaku <56%
seksual
Variabel Dependen
Perilaku Perilaku yang Jawaban responden Kuesioner 1: Tidak ,bila Nominal
seksual pernah dilakukan dari pertanyaan responden
pranikah responden dengan mengenai: menjawab tidak
lawan jenis. - Sentuhan (pegangan pada semua
tangan, pelukan) pertanyaan
- Ciuman (kecupan perilaku seksual
sampai deep
kissing) 2: Ya,bila
- Petting (meraba responden
payudara dan alat menjawab
kelamin) “iya”minimal 1
- Hubungan seksual dari pertanyaan
(sexual intercourse) perilaku seksual
30

4.6 Teknik dan prosedur pengumpulan data

4.6.1 Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner

yang diisi oleh responden. Pemilihan kuesioner sebagai alat pengumpul data

dengan alasan responden dapat membaca dengan baik dan dapat mengungkap hal-

hal yang siftanya rahasia (Sugiyono, 2009).

Materi pertanyaan yang diberikan adalah seputar masalah yang

berhubungan dengan pengetahuan tentang perilaku seksual dengan kejadian

perilaku seksual pranikah remaja putri. Dalam penelitian ini digunakan kuesioner

tertutup sebagai alat pengumpul data. Kuesioner tertutup memiliki keuntungan

responden dapat memilih jawaban yang telah disediakan sehingga mudah

mengolah.

4.6.2 Prosedur pengumpulan data

Teknik pengumpulan data menggunakan dua tahapan yaitu :

1) Persiapan

Tahapan persiapan terdiri dari:

(1) Penyusunan instrument.

(2) Dalam penelitian ini digunakan kuesioner sebagai instrument

(3) Uji validitas dan reliabilitas instrument

(4) Setelah kuesioner disusun dilakukan uji validitas dan reliabilitas.

(5) Izin institusi yang akan digunakan sebagai tempat penelitian

(6) Dalam penelitian ini, meminta izin kepada Kepala sekolah SMPN 1

Kamuu dan SMP YPPK Moemani.


31

2) Pelaksanaan

Setelah kuesioner dinyatakan valid dan reliabel, maka dilakukan

penelitian dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(1) Mengumpulkan siswa yang terpilih.

(2) Memberikan informed consent kepada responden untuk diserahkan

kepada orang tua.

(3) Setelah informed consent dikembalikan,peneliti memberikan penjelasan

kepada siswi yag telah diberi izin oleh orang tua/wali tentang cara

mengisi kuesioner.

(4) Memberikan waktu kepada siswa untuk mengisi kuesioner.

(5) Jika telah selesai dijawab, kuesioner dikembalikan kepada peneliti pada

waktu itu juga.

(6) Setelah selesai disatu sekolah peneliti berpindah ke sekolah yang lain.

4.7 Pengolahan Dan Analisis Data

4.7.1 Teknik Pengolahan Data

Data yang terkumpul belum merupakan hasil yang tepat, karena belum

dapat dibaca dan hasil merupakan data yang masih mentah. Oleh karena itu untuk

memperoleh hasil yang diinginkan diperlukan pengolahan dan analisis. Langkah

yang dilakukan dalam pengolahan dan penganalisaan data dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :


32

1. Editing

Pemeriksaan kembali jawaban responden pada kuessioner yang mencakup

kelengkapan jawaban, keterbacaan tulisan, keseragaman ukuran dan

sebagainya sebelum diberikode.

2. Coding

Kegiatan merubah data dalam bentuk huruf pada kuesioner tertutup atau semi

tertutup menurut macamnya menjadi bentuk angka untuk pengolahan data

computer dan mempermudah saat analisa data.

3. Processing

Setelah coding, maka langkah selanjutnya adalah memproses data dengan cara

memasukkan data dari kuesioner ke program komputer (SPSS)

4. Transfering

Transfering adalah memasukkan data ke dalam master tabel. Master tabel

(data umum) adalah suatu tabel yang berisi seluruh data atau variabel hasil

penelitian.

5. Tabulating

Pengorganisasian data sekian rupa agar dengan mudah dapat dijumlah,

disusun, dan ditata untuk dianalisis dan disajikan dalam tabel dan seterusnya

dalam grafik.

4.7.2 Analisis Data

Setelah data diolah kemudian dianalisis dengan menggunakan komputer.

Analisa data berguna untuk menyederhanakan sehingga mudah ditafsirkan.

Analisis data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:


33

1. Analisa univariat

Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variable penelitian (Notoatmodjo, 2010). Hasil penelitian

akan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.

2. Analisa Bivariat

Analisis analitik atau analisis bevariate merupakan analisis yang dilakukan

pada dua varibel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. Analisis analitik

dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan pengetahuan perilaku

seksual dengan kejadian perilaku seksual pranikah. Analisis analitik pada

penelitian ini menggunakan uji statistik non parametrik Chi Square, dimana

untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua variabel yang diteliti. Uji

ini dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi yang diperoleh

dengan α, dengan nilai α = 0,05. Terdapat hubungan yang signifikan jika hasil

p<α. Menurut Sastroasmoro, 2008 untuk mengetahui kekuatan hubungan

antara dua variabel dengan coefficient contingency. Kekuatan hubungan dapat

dinilai sangat rendah jika coefficient contingency berkisar antara 0,00-0,199.

Kekuatan hubungan dinilai rendah jika coefficient contingency berkisar antara

0,20-0,399. Kekuatan hubungan dikatakan sedang jika coefficient contingency

antara 0,40-0,599 dan kekuatan hubungan dikatakan kuat jika coefficient

contingency nya antara 0,80-1,00 (Sugiyono, 2009).


34

4.8 Kerangka Operasional

Populasi penelitian yaitu siswa perempuan kelas 2 SMPN 1 Kamuu


dan SMP YPPK Moanemani yang berjumlah 104 respondenPop

Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik total sampling

Sampel penelitian yaitu siswa perempuan kelas 2 SMPN 1 Kamuu dan


SMP YPPK Moanemani yang berjumlah 104 responden

Teknik pengumpulan data dengan kuesioner

Pengolahan data (editing,coding,data entry)

Analisa data Univariat dan Bivariat

Laporan penelitian

Gambar 4.2 Kerangka Operasional

4.9 Ethical Clearance

Dalam penelitian ini mengajukan ijin kepada Kepala sekolah SMPN 1

Kamuu dan SMP YPPK Moqanemani. Penelitian tetap menjaga prinsip etika

penelitian yaitu memberikan inform consent, menjaga prinsip anonimity (tanpa

nama), dan prinsip confidentiality (kerahasiaan).


35

DAFTAR PUSTAKA

Ali Mohammad dan Asrori Mohammad. 2015. Psikologi Remaja. Jakarta: PT.
Bumi Aksara.

Anita, Hidayah. 2016. Hubungan Antara Pengetahuam Kesehatan Reproduksi


Dan Perilaku Seksual Dengan Kejadian Perilaku Seksual Pranikah Pada
Remaja Putri Di Sidoarjo. Skripsi. Surabaya :Fakultas Kedokteran Unair.

BPS. 2015. Indonesia Young Adult Reproductive Health Survey 2015. Jakarta

Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Nasional (BKKBN), Kementrian Kesehatan (Kemekes), dan ICF
Internattional. 2013. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012.
Jakarta, Indonesia: BPS, BKKBN, Kemenkes dan ICF International.

Irianto, Koes. 2014. Panduan Lengkap Biologi Reproduksi Manusia-Human


Reproductive Biology untuk Paramedis dan Non Paramedis. Bandung:
Alfabeta.

Kemenkes RI. 2015. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI.Situasi
Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta: Pusat Data dan Informasi.

Kusumaningrum, Ety. 2007. Perbedaan Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja


Ditinjau Dari Pola Komunikasi Keluarga. Skripsi. Surabaya: Fakultas
Psikologi Unair.

Mansur, Herawati. 2009. Psikologi Ibu dan Anak untuk Kebidanan. Jakarta:
Salemba Medika.

Munajat, N. 2009. Resiko Reproduksi Remaja. Jakarta: PKBI kerjasama dengan


IPPF, BKKBN & UNFPA.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka


Cipta

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu


Keperawatan

Pardede, Nancy. 2008. Tumbuh Kembang Anak & Remaja. Jakarta: Trans Info
Media.

Soetjiningsih .2010. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta:


Sagung Seto.
36

Santrock ,JW. 2007. Remaja Edisi 11 jilid 1. Jakarta: Erlangga.


Santrock, JW. 2007. Remaja Edisi 11 jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Sarwono, Sarlito W. 2011. Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif,Kualitatif dan R&D.


Bandung: Alfa Beta.
37

KUISIONER PENELITIAN
Hubungan antara Pengetahuan Remaja Putri tentang Kesehatan Reproduksi
dan Perilaku Seksual Pranikah
Data umum responden
No. Responden :
Umur :
Kelas :
Tanggal Pengisian :
Beri tanda silang (X) pada jawaban yang saudara anggap paling sesuai
1. Apakah anda pernah mendapatkan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi
remaja?
a. Pernah b. belum pernah
2. Apakah pernah mempunyai pacar ?
a. Pernah b. belum pernah
3. Dengan siapa anda tinggal ?
a. orang tua b. wali c. sendiri
4. Dari mana anda mendapatkan informasi tentang pendidikan seks?
a. Teman c. internet/tv/majalah
b. Orang tua d. sekolah
5. Apa pendidikan terakhir ibu anda?
a. SD c. SMA e. Tidak sekolah
b. SMP d. Perguruan tinggi
6. Apa pendidikan terakhir Ayah anda?
a. SD c. SMA e. Tidak Sekolah
b. SMP d. Perguruan Tinggi
7. Apa pekerjaan Ibu anda?
a. Tidak bekerja c. Petani e. Lain-lain
b. Swasta d. PNS
8. Apa pekerjaan Ayah anda?
a. Tidak bekerja d. PNS
b. Swasta e. Lain-lain
c. Petani
38

Pengetahuan Perilaku Seksual


Petunjuk:
1. Bacalah pertanyataan dibawah ini dengan baik dan teliti sebelum anda
menjawab
2. Berikan tanda (√ ) pada kolom yang disediakan sesuai dengan jawaban anda
3. Kuesioner tidak berpengaruh pada nilai sekolah
4. Mohon dijawab sesuai dengan pengetahuan anda,tidak perlu bertanya kepada
teman.
5. Kerahasiaan anda akan kami jaga
NO Pernyataan Benar Salah
1 Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh
hasrat seksual baik yang dilakukan sendiri, dengan lawan jenis
maupun sesama jenis.
2 Seks bebas adalah salah satu bentuk penyalur kasih sayang yang
diberikan oleh pacar
3 Kurangnya perhatian orang tua merupakan salah satu faktor
yang mendorong seks bebas.
4 Pergaulan bebas, merupakan faktor yang dapat mendorong pada
seks bebas.
5 Perkembangan teknologi seperti internet yang menampilkan
gambar porno termasuk dalam faktor yang mendorong seks
bebas
6 Berpegangan tangan, berpelukan dengan pacar bukan salah satu
bentuk perilaku seks pranikah.
7 Berhubungan seksual sebelum menikah merupakan bentuk
perilaku seksual.
8 Bila melakukan seks bebas dapat mengakibatkan penyakit
menular seksual.
9 Bila melakukan seks bebas dapat meyebabkan kehamilan.
10 Nama baik keluarga tidak akan tercoreng jika remaja
melakukan seks bebas.
39

Perilaku Seksual
Petunjuk:
1. Bacalah pertanyataan dibawah ini dengan baik dan teliti sebelum anda
menjawab
2. Berikan tanda (√ ) pada kolom yang disediakan sesuai dengan jawaban anda
3. Kuesioner tidak berpengaruh pada nilai sekolah
4. Mohon dijawab sesuai dengan pengetahuan anda,tidak perlu bertanya kepada
teman.
5. Kerahasiaan anda akan kami jaga

Tidak
Jenis Perilaku Seksual Pernah
Pernah
a. Berpegangan tangan
b. Berpelukan
c. Saling bercium pipi
d. Berciuman bibir
e. Saling meraba dada/ alat kelamin
f. Saling menggesekkan alat kelamin (petting)
g. Oral seks (seks melalui mulut/ memasukkan alat
kelamin lawan jenis ke dalam mulut)
h. Melakukan hubungan intim (hubungan seksual)

Anda mungkin juga menyukai