PENDAHULUAN
tahun 2012 sejumlah 25% remaja pria dan 26% remaja wanita memulai
berpacaran pada umur 12-14 tahun. Tipe aktifitas yang mereka lakukan ketika
SDKI tahun 2012 bahwa sebanyak 72% remaja perempuan dan 80% remaja
pria pernah berpegangan tangan, 30% remaja perempuan dan 48% remaja pria
pernah berciuman,6% remaja perempuan dan 30% remaja pria pernah meraba
atau merangsang bagian tubuh yang sensitif. Data dari Komisi Nasional
dan SMA pernah menonton film porno, 93,7% pernah berciuman, meraba alat
kelamin dan oral seks, 62% tidak perawan dan 21,2% mengaku pernah
melakukan aborsi. Perilaku seks bebas pada remaja tersebar di kota dan di desa
Survei lain yang dilakukan oleh USeCC (Unnes Sex Care Community)
mahasiswa UNNES yang pernah melakukan kissing 43%, necking 17%, petting
15%, intercourse 5% dan 20% responden melakukan aktifitas lain selain
(533 orang) dan mahasiswi (565 orang). USeCC (Unnes Sex Care Community)
juga melakukan survei pada akhir tahun 2012 mengenai perilaku seksual
yang berisiko tinggi dan 71% mahasiswa melakukan perilaku seksual yang
berisiko rendah.
beberapa factor yang mempengaruhi perilaku seks bebas baik itu eksternal
maupun internal, yaitu latar belakang keluarga, kelompok reverensi atau teman
identitas diri. Pengetahuan remaja tentang seks masih sangat kurang. Faktor ini
ditambah dengan informasi keliru yang diperoleh dari sumber yang salah,
seperti mitos seputar seks, VCD porno, situs porno di internet dan lainnya yang
akan membuat pemahaman dan persepsi anak tentang seks menjadi salah.
Pengetahuan remaja yang kurang mengetahui tentang perilaku seks pra nikah,
maka sangatlah mungkin jika membuat mereka salah dalam bersikap dan
yang dimiliki remaja maka semakin tinggi perilaku seksual pranikahnya. Hasil
ini di dukung oleh survey yang dilakukan oleh WHO di beberapa negara yang
bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan remaja maka akan semakin baik
didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak
SMP YPPK Moanemani didapatkan data bahwa hampir setiap tahun ada satu
sampai dua siswa yang keluar dengan alasan hamil diluar nikah. Di tahun ajaran
2016/2017 sampai dengan awal tahun ajaran 2017/2018 siswa yang keluar
wilayah kabupaten Dogiyai belum pernah ada. Padahal penelitian ini perlu
Dogiyai.
1.4.1 Teoritis
Penelitian ini dapat menguatkan teori yang sudah ada tentang hubungan
remaja.
1.4.2 Praktis
remaja.
3. Bagi Masyarakat