Anda di halaman 1dari 11

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS BENGKEL MOTOR DAN MOBIL

HONDA DENGAN PENDEKATAN BUSINESS MODEL CANVAS DI


BEKASI

Di susun oleh :
NAMA MAHASISWA : Rasito
NO POKOK : 5317220021
KONSENTRASI : OTOMOTIF

MAGISTER TEKNIK MESIN UNIVERSITAS PANCASILA


Abstrak

Pertumbuhan industri otomotif menyebabkan adanya potensi bagi bisnis


turunan otomotif, seperti bengkel mobil. Di Kota Bekasi, potensi tersebut ditandai
dengan adanya peningkatan pertumbuhan jumlah mobil, terutama pada tahun 2012
pertambahan jumlah mobil mencapai 2.326 unit. Untuk dapat bertahan dan
meningkatkan penghasilan, Istana Auto Mobil bertujuan untuk menjadi bengkel
mobil one-stop-service agar dapat mencapai visi dan misinya. Dalam paper ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi pengembangan bisnis yang sesuai
untuk Benkel Mobil dengan menggunakan pendekatan Business Model Canvas
(BMC). BMC merupakan sebuah tools yang dapat digunakan untuk membangun
model bisnis yang dapat dijadikan sebagai cetak biru sebuah strategi perusahaan.
Untuk mendapatkan gambaran dan penilaian atas sembilan building block model
bisnis bengkel Mobil data diperoleh melalui wawancara dan kuesioner kepada
pemilik usaha dan karyawan, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini
menunjukan sembilan building block dalam model bisnis Istana Auto Mobil yang
dikategorikan baik. Penelitian ini juga menemukan adanya peluang yang sangat
tinggi pada building block value propositions dan ancaman yang tinggi pada
building block key resources dan key activities. Istana Auto Mobil dapat melakukan
pengembangan bisnis dengan menambah jenis layanan, antara lain layanan wheel
alignment and balancing, cat oven, dan scan mobil. Selain itu, pelatihan sumber daya
manusia merupakan hal yang sangat penting untuk dilaksanakan agar menjamin
kualitas aktivitas dan menghasilkan customer relationship yang kuat.
Kata kunci: strategi, bengkel mobil, business model canvas.
BAB I
PENDAHULUAN

1. Gambaran Umum Objek Perusahaan


1.1. Sejarah Perusahaan
Pada tahun 2003, Wahyu Nugraha memulai usahanya dengan membuka
gerai resmi perbaikan sepeda motor merek Honda yaitu AHASS atau Astra
Honda Authorized Service Station dengan nama Istana Sultan Graha. Setelah
bergerak selama lima tahun, laba yang diperoleh digunakan untuk menambah lini
usaha dengan membuka bengkel mobil pada bulan Februari tahun 2009. Berbeda
dengan bengkel motor yang telah didirikan sebelumnya, bengkel mobil ini
merupakan bengkel umum sehingga dapat melayani berbagai merek kendaraan
roda empat.

Sumber: Internal Perusahaan (2012)


Gambar 1.1 Logo Perusahaan
Berdiri dengan nama Istana Auto Mobil, bengkel ini terletak di Kecamatan ,
Medan Satria Kota Bekasi.
1.1.2. Visi dan Misi
Visi
Bengkel dan penyedia spare parts yang dikelola secara
profesional serta menjadi salah satu bengkel terbaik di Kota Bekasi.
Misi
Menjadi penyedia layanan perbaikan kendaraan bermotor yang
handal sehingga dapat dipercaya oleh konsumen bengkel area Kota
Bekasi dan sekitarnya, melalui teknologi yang baik untuk setiap jenis
layanan, lokasi yang nyaman, serta pelayanan terbaik dari setiap
karyawan yang didukung oleh asas kerja yang berorientasi pada
kesejahteraan karyawan.
1.1.3. Tujuan dan Sasaran Strategis Perusahaan
1. Tujuan Perusahaan
a) Mengembangkan dan meningkatkan profit penjualan dengan
mengembangkan jenis layanan pada bengkel mobil.
b) Menyediakan layanan bengkel mobil yang profesional.
c) Menjadi bengkel mobil one-stop-service.
d) Memiliki lokasi yang dapat memberikan kenyamanan bagi
pelanggan dan karyawan.
2. Sasaran Strategis Perusahaan
a) Mengembangkan bengkel motor dan mobil dalam satu naungan.
b) Mampu mensejahterakan karyawan dalam naungan Istana Auto
Mobil.
c) Mengurangi pengangguran dengan mempekerjakan masyarakat
sekitar yang kompeten dalam bidang otomotif.

1.1.4. Jenis Usaha


Layanan yang disediakan oleh Istana Auto Mobil saat ini dapat
dikategorikan sebagai berikut:
1) Layanan las
2) Layanan perbaikan badan kendaraan (body repair)
3) Layanan perbaikan mesin
4) Layanan perbaikan sistem pendingin kendaraan (Air-
Conditioning)
5) Layanan penjualan dan pemasangan aksesoris kendaraan seperti
sound system, kaca film, dan aksesoris kendaraan lainnya
6) Layanan cuci kendaraan
1.1.5. Struktur Organisasi

Sumber: Internal perusahaan (2018)

PIMPINAN PERUSAHAAN

PERSON IN PERSON IN CHARGE


CHARGE
BENGKEL MOBIL
BENGKEL MOBIL

ADMINISTRASI KEPALA ADMINISTRAS KEPALA


DAN BENGKEL I DAN BENGKEL
KEUANGAN KEUANGAN

FRONT MEKANIK FRONT SERVICE KEPALA


DESK & AC, BODY DESK & ADVISOR MEKANIK
KASIR REPAIR, KASIR
LAS,
CUCI, MEKANIK
UMUM, & HELPER
HELPER

Gambar 1.3 Struktur Organisasi


Berdasarkan gambar 1.3 dapat diketahui hubungan, wewenang dan tanggung jawab
dari setiap anggota organisasi. Uraian masing-masing tugas dari setiap jabatan, antara lain:
1) Pemimpin Perusahaan
Wahyu Nugraha selaku pemilik perusahaan memimpin keseluruhan
kegiatan usaha bengkel mobil dan motor, serta berkoordinasi langsung dengan
Person in Charge (orang yang bertanggung jawab) dari bengkel motor dan mobil.
2) Person in Charge Bengkel Mobil & Motor
Mengatur kegiatan harian di bengkel, membawahi kepala bengkel dan bagian
administrasi dan keuangan. Mempertanggungjawabkan laporan keuangan serta
operasional bengkel kepada pemimpin perusahaan. Pada bengkel mobil, jabatan ini
dipegang langsung oleh pemimpin perusahaan.
3) Administras dan Keuangan
Mengelola kegiatan administrasi dan keuangan perusahaan.
4) Front Desk dan Kasir
Melakukan pencatatan transaksi dan administrasi harian perusahaan.
5) Kepala Bengkel
Membawahi mekanik dan tenaga kerja lainnya dalam operasional harian bengkel.
6) Service Advisor
Memberikan masukan mengenai perbaikan apa saja yang harus dilakukan.
7) Mekanik, Helper, AC, Body Repair, Las, Cuci, Umum
Melakukan pengerjaan perawatan kendaraan pelanggan.

1.2. Latar Belakang Pemilihan Usaha


Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang terus membaik membawa pengaruh
positif terhadap pekembangan industri, salah satunya adalah otomotif. Dalam berita
Merdeka.com pada rubrik uang tanggal 21 Desember 2015 diberitakan bahwa kondisi
ekonomi Indonesia yang cenderung membaik membawa peningkatan taraf hidup
masyarakat Indonesia sehingga terdapat peningkatan jumlah warga kelas menengah dan
orang kaya. Dalam berita tersebut, dipaparkan:
Makin besarnya jumlah kelompok kelas menengah dan lahirnya kelompok
orang kaya baru, mendorong pola konsumsi barang mewah. Salah satunya
kendaraan bermotor roda dua dan empat atau motor dan mobil. Data sementara
yang dilansir Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) menyebutkan,
penjualan mobil periode Januari-November sudah mampu mencetak rekor
sepanjang sejarah, dengan total penjualan 1.026.914 unit.

Pertumbuhan jumlah kendaraan pun terus terjadi di Kota Bekasi. Hal tersebut dapat
dilihat dari tingkat pertumbuhan jumlah mobil yang cukup signifikan pada tahun 2015.

Gambar 1.4 Grafik Pertumbuhan Jumlah Mobil Penumpang Kota Bekasi


Adanya pertumbuhan jumlah mobil di Kota Bekasi meningkatkan potensi bagi
industri turunan otomotif di kota tersebut, seperti bengkel mobil yang merupakan penyedia
layanan purna jual bagi kendaraan bermotor. Fungsi bengkel dijelaskan dalam Peraturan
Daerah Kota Bekasi No. 20 Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Perhubungan di Kota
Bekasi pasal 55 sebagai “Bengkel umum kendaraan bermotor berfungsi untuk
membetulkan, memperbaiki, dan merawat kendaraan bermotor agar tetap memenuhi
persyaratan teknis dan laik jalan.” Data terakhir dari Badan Pusat Statistik Kota Bekasi
mengenai jumlah bengkel mencatat adanya peningkatan juga penurunan jumlah bengkel
mobil di Kota Bekasi.
Tabel 1.1
Jumlah Bengkel Mobil di Kota Bekasi
Tahun 2011 – 2015

Berbeda dengan kecamatan lainnya, jumlah bengkel mobil di Kecamatan Medan


Satria selalu mengalami penurunan. Menurut Wahyu Nugraha, pemilik Istana Auto Mobil
yang merupakan salah satu bengkel mobil yang berada Medan Satria, kendala terdapat pada
peningkatan jumlah mobil baru, karena kebanyakan pemilik mobil menginginkan
penanganan dari bengkel yang menyediakan jasa yang baik melalui peralatan pendukung
yang memadai dan kemampuan montir yang handal.
Meskipun demikian, berdasarkan laporan keuangan Istana Auto Mobil pendapatan
yang diperoleh Istana Auto Mobil dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.
Berikut ini merupakan data laba bersih Istana Auto Mobil dari tahun 2011 – 2015.
Tabel 1.2 Laba Bersih Istana Auto Mobil Tahun 2011 – 2015
Seperti yang telah dipaparkan dalam Sub bab 1.1.1. mengenai Sejarah Perusahaan,
Istana Auto Mobil merupakan bengkel mobil yang didirikan pemilik untuk menambah lini
usaha sebelumnya yang bergerak sebagai bengkel motor resmi Honda. Dibandingkan
dengan pendapatan yang diperoleh bengkel motor tersebut (Istana Sultan Graha),
pendapatan yang diperoleh Istana Auto Mobil masih jauh tertinggal. Gambar 1.5 di bawah
ini menggambarkan kesenjangan pendapatan antara Istana Auto Mobil dan Istana Sultan
Graha.
Gambar 1.5
Laba Bersih Istana Sultan Graha dan
Istana Auto Mobil Tahun 2010 – 2012
Layanan yang disediakan oleh Istana Auto Mobil saat ini, seperti yang telah
dijelaskan pada sub bab 1.1.4. mengenai Jenis Usaha, belum sesuai dengan tujuan Istana
Auto Mobil sebagai bengkel mobil one-stop-service karena ada beberapa layanan yang
belum disediakan Istana Auto Mobil.
Dengan beberapa permasalahan yang telah dipaparkan di atas, penting untuk Istana
Auto Mobil untuk mengetahui strategi yang cocok untuk diterapkan di perusahaan. Selain
itu, diketahui pula bahwa belum ada penelitian sebelumnya tentang bagaimana
merumuskan strategi untuk menghadapi ancaman dan memaksimalkan peluang yang ada
untuk meningkatkan pendapatan pada Istana Auto Mobil dengan pendekatan business
model canvas.
Oleh sebab itu, kami merasa perlu untuk melakukan analisis mengenai strategi
pengembangan usaha Istana Auto Mobil menggunakan pendekatan business model canvas.
Business model canvas (Osterwalder dan Pigneur, 2018) menggambarkan bagaimana
perusahaan menghasilkan uang dalam sembilan building blocks, yang terdiri dari customer
segments, value propositions, channels, customer relations, revenue streams, key
resources, key activities, key partners, dan cost structure, sehingga dapat dibentuk alternatif
strategi yang sesuai dengan kondisi perusahaan.

1.3. Perumusan Usaha


Berdasarkan penjelasan yang telah diungkapkan dalam latar belakang di atas, maka
dapat diidentifikasi permasalahan penelitian adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana gambaran model bisnis Istana Auto Mobil saat ini jika ditinjau dengan
pendekatan business model canvas?
b. Apa yang perlu dilakukan agar bisnis bengkel Istana Auto Mobil berkembang
sejalan dengan visi dan misinya?

1.4. Tujuan Analisa usaha


Adapun tujuan dari Analisa usaha ini adalah:
a. Untuk mengetahui gambaran model bisnis Istana Auto Mobil saat ini jika ditinjau
dengan pendekatan dalam business model canvas.
b. Untuk mengetahui apa yang perlu dilakukan agar bisnis bengkel Istana Auto Mobil
berkembang sejalan dengan visi dan misinya.

1.5. Kegunaan Menganalisa usaha ini sebagai berikut:


a. Kegunaan Praktis Sebagai masukan dan pertimbangan untuk Istana Auto Mobil
dalam melakukan perencanaan pengembangan bisis bengkel mobil sehingga dapat
meningkatkan pendapatan.
b. Kegunaan Akademis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan
bagi semua pihak yang akan melakukan penelitian dengan bahasan yang sama atau
pun untuk keperluan lainnya.
1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dari penelitian ini dibagi menjadi lima bab, berikut penjelasannya:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini, dikemukakan mengenai latar belakang, rumusan masalah,
pertanyaan penelitian, tujuan dan kegunaan penelitian. Beberapa data disajikan
pula di bab ini.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN RUANG LINGKUP PENELITIAN
Bab ini berisi tentang tinjauan kepustakaan yang berkaitan dengan topik
penelitian, serta ruang lingkup yang membatasi penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi metode, pendekatan, dan teknik yang digunakan dalam
mengumpulkan maupun menganalisis data yang dapat menjawab serta menjelaskan
masalah penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi analisis mengenai gambaran model bisnis perusahaan yang
ditinjau dari sembilan elemen business model canvas serta perumusan strategi
pengembangan usaha.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan atas hasil penelitian dan saran yang
diberikan berkaitan dengan hasil penelitian.
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
1. Gambaran model bisnis Istana Auto Mobil saat ini jika ditinjau dengan pendekatan business
model canvas
Istana Auto Mobil menggunakan tipe mass market dalam segmentasi pelanggannya.
Peluang yang tingi pada building block customer segments disebabkan pangsa pasar yang terus
bertumbuh dan ada peluang untuk melayani segmen pelanggan baru. Value propositions pada
bengkel Istana Auto Mobil sudah baik dan ada peluang yang sangat tinggi bagi Istana Auto Mobil
untuk menawarkan value propositions lain kepada pelanggan. Value propositions yang dimiliki
Istana Auto Mobil antara lain jasa las, perbaikan badan kendaraan, perbaikan mesin, perawatan
berkala kendaraan, perbaikan AC, pemasangan aksesoris mobil, cuci kendaraan, dan penyediaan
spare part. Channel yang dimiliki Istana Auto Mobil sudah baik dan ditemukan adanya peluang
untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi channel yang dimilikinya. Jenis hubungan pada
customer relationship pada bengkel Istana Auto Mobil adalah bantuan personal. Dengan hubungan
seperti ini, pelanggan bengkel Istana Auto Mobil dibantu oleh karyawan Istana Auto Mobil sesuai
dengan kebutuhannya masing-masing pelanggan. Istana Auto Mobil memiliki peluang untuk
meningkatkan pendapatan melalui customer relationship. Revenue streams bengkel Istana Auto
Mobil sudah baik dan ada peluang bagi Istana Auto Mobil untuk menambah sumber pendapatan.
Revenue streams bagi bengkel Istana Auto Mobil saat ini berasal dari jasa las, perbaikan badan
kendaraan, perbaikan mesin, perawatan berkala kendaraan, perbaikan AC, pemasangan aksesoris
mobil, cuci kendaraan, dan spare part. Sumber daya yang paling utama bagi model bisnis bengkel
Istana Auto Mobil adalah sumber daya manusia. Key resource merupakan salah satu building
blocks yang memiliki ancaman yang dikategorikan tinggi, hal ini disebabkan ketiadaan pelatihan
sumber daya manusia sebagai sumber daya utama. Selanjutnya, key activities pada model bisnis
Istana Auto Mobil terdiri dari aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan value propositions yang
dimilikinya. Key activities di bengkel Istana Auto Mobil dapat dilakukan dengan lebih efisien.
Istana Auto Mobil memiliki tipe hubungan partnerhip pemasok pembeli dengan partner nya, yaitu
badan usaha yang memiliki mobil sebagai kendaraan operasional, di samping itu, Istana Auto
Mobil membutuhkan beberapa supplier untuk memasok kebutuhannya sebagai bengkel mobil
umum. Cost structure bengkel Istana Auto Mobil terdiri dari biaya untuk pengadaan tempat usaha,
lahan usaha, dan peralatan, serta biaya operasional.

2. Hal yang perlu dilakukan agar bisnis bengkel Istana Auto Mobil berkembang sejalan
dengan visi dan misinya Penambahan layanan wheel alignment and balancing, cat oven, dan scan
mobil perlu dilakukan agar bisa menjadi bengkel mobil one-stop-service sesuai dengan tujuan
yang dimiliki Istana Auto Mobil dan sesuai dengan misinya untuk menjadi bengkel yang memiliki
teknologi yang baik untuk setiap jenis layanan. Selain itu, Istana Auto Mobil perlu menyediakan
ruang tunggu bagi pelanggan agar Istana Auto Mobil dapat menjadi bengkel dengan lokasi yang
nyaman. Pelatihan bagi karyawan merupakan hal yang penting untuk dilaksanakan karena sumber
daya manusia pada bengkel Istana Auto Mobil bekerja sebagai penyampai value propositions yang
dimilikinya. Pelatihan bagi karyawan diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada
karyawan mengenai mesin-mesin yang harus dioperasikannya. Selain itu, pelatihan mengenai
customer relationship management juga penting untuk dilakukan agar tercipta hubungan yang kuat
antara Istana Auto Mobil dengan pelanggan. Dengan adanya pelatihan karyawan, diharapkan
Istana Auto Mobil mampu mencapai visi dan misinya sebagai bengkel terbaik di Kota Cimahi
melalui pelayanan yang baik dari setiap karyawan. Dengan adanya penambahan layanan, sasaran
pelanggan Istana Auto Mobil dapat bertambah banyak, oleh sebab itu channel yang dimiliki Istana
Auto Mobil sebaiknya ditingkatkan efektivitasnya agar dapat menjangkau lebih banyak pelanggan.
Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah membuat website.

5.2. Saran
5.2.1. Saran untuk Istana Auto Mobil
Hasil dari Analisa usaha ini menemukan bahwa sumber daya manusia merupakan sumber
daya yang sangat menentukan bagi keberlangsungan bisnis Istana Auto Mobil. Kinerja sumber
daya manusia berpengaruh terhadap efektivitas dan efisiensi key activities pada model bisnis
Istana Auto Mobil. Selain itu, kualitas dari value propositions yang dimiliki Istana Auto Mobil
juga ditentukan oleh kinerja sumber daya manusia. Oleh sebab itu, perlu dilakukan suatu langkah
agar sumber daya manusia pada bengkel Istana Auto Mobil dapat bekerja secara optimal dan tetap
loyal terhadap bengkel Istana Auto Mobil. ESOP atau employee stock ownership plan merupakan
skema yang direncanakan agar pegawai memiliki rasa kepemilikan terhadap perusahaan karena
pegawai memiliki hak atas saham perusahaan. Apabila Istana Auto Mobil menerapkan ESOP,
diharapkan pegawai Istana Auto Mobil dapat lebih termotivasi untuk meningkatkan kinerja dan
bertahan untuk bekerja di Istana Auto Mobil.
5.2.2. Saran untuk Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya dapat melanjutkan penelitian ini dengan melakukan analisis terhadap
lingkungan model bisnis Istana Auto Mobil, sehingga dapat diketahui “ruang desain” (Osterwalder
dan Pigneur, 2012: 200) bagi model bisnis Istana Auto Mobil.
Disamping itu, penelitian ini tidak mengkaji bagaimana keterkaitan perkembangan
Information Communication Technology (ICT) dengan kondisi business model canvas yang ada
pada objek studi. Oleh karena itu, faktor ini dianggap sebagai kelemahan pada penelitian ini,
sehingga dapat menjadi bahan kajian untuk penelitian berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai