Anda di halaman 1dari 75

Abstrak

Aplikasi Syariah Halal dan Haram Dalam Islam

Oleh:

Andrian Putra

1701031026

Muhammad Ihsan

1701031024

Makalah ini bertujuan untuk memaparkan atau menggambarkan bagaimana


ketentuan - ketentuan halal dan haram mengenai makanan, minuman, NAZA
(Narkotika & Zat adiktif), dan KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme).

Makalah ini mengkaji bagaimana Al-qur’an, Sunah-sunah Rasulullah SAW dan


pendapat para ulama yang membahas sedemikian rupa tentang bahaya bagi
kesehatan untuk kelangsungan kehidupan dimuka bumi. Bila sesuatu benda yang
bisa merusak tubuh seperti memabukkan, menimbulkan rasa halusinasi terhadap
sendiri, hal ini wajib di jauhi sebagai seorang hamba Allah SWT yang beriman
dan bertaqwa agar selamat didunia dan di akhirat kelak.

Sebab itulah bila dilakukan juga maka terimalah akibat bahaya (mudharat)
yang ditimbulkan oleh perbuatan itu sendiri meskipun umat Islam sudah pada tahu
bahwa NAZA & Zat Adiktif serta KKN merupakan perbuatan haram. Sebagian
dari mereka melakukan, mengkonsumsi bahkan dijadikan mata pencarian

ii
hidupnya untuk menafkahi keluarga dari penghasilan haram. Dari itulah kita
sebagai manusia berakhlak mulia wajib menafkahi keluarga dari yang halal.

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat


dan karunia-Nya. Beserta shalawat dan salam bagi Rasulullah SAW yang telah
memperjuangkan Islam di bumi kita ini.

Alhamdulillah, pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan makalah


yang berjudul APLIKASI SYARIAH HALAL DAN HARAM DALAM ISLAM
dalam rangka memenuhi tugas perkuliahan Pendidikan Agama Islam yang
dibimbing oleh Bapak RINALDI, S.PdI., M.Ed., Ph.D.

Makalah yang ditulis penulis ini berbicara mengenai beberapa aplikasi


syariah tentang halal dan haram dalam pandangan Islam, yang meliputi
pembahasan tentang makanan dan minuman, NAZA, dan KKN. Penulis
menuliskannya dengan mengambil materi dari buku sumber berjudul “Pendidikan
Agama Islam untuk Perguruan Tinggi Umum” dan membuat gagasan dari sumber
tersebut.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini, sehingga tersusunlah makalah yang
sampai di hadapan pembaca saat ini.

ii
Selain itu, penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran atau kritik yang
membangun dari pembaca demi tercapainya makalah yang lebih baik.

Demikianlah makalah ini penulis hadirkan, semoga mampu memberikan


manfaat bagi diri penulis khususnya dan masyarakat luas umumnya. Aamiin.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh!

Padang, 1 Oktober 2018

Penulis

Daftar Isi

ABSTRAK...................................................................................ii

KATA PENGHANTAR..............................................................................iii

DAFTAR ISI................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN............................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG.....................................................................1

1.2 RUMUSAN MASALAH................................................................2

1.3 TUJUAN.........................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................3

BAB III PEMBAHASAN...........................................................4

3.1 Pengertian Makanan Halal................................................4

ii
3.2 Syarat Makanan Halal.......................................................6

3.3 Manfaat Makanan yang Halal...........................................7

3.4 Kewajiban Mengkonsumsi Makanan Baik dan Halal.......7

3.5 Pengecualian Makanan Halal............................................9

3.6 Minuman Halal.................................................................10

3.7 Makanan Haram................................................................12

3.8 Dasar Hukum Makanan Haram.........................................13

3.9 Golongan Makanan Haram................................................14

3.10 Jenis-jenis Makanan Haram.............................................15

3.11 Minuman yang haram......................................................20

3.12 Akibat Makan Makanan Haram.......................................23

3.14 Dalil Pengharaman Narkoba..........................................25

3.15 Psikotropika.....................................................................40

3.16 Zat Adiktif.....................................................................42

3.17 Macam-Macam Zat Adiktif.............................................43

3.18 Pengertian Korupsi..........................................................45

3.19 Faktor Penyebab Korupsi..............................................47

3.20 Bentuk-bentuk korupsi..................................................51

3.21 Dampak Korupsi...........................................................52

ii
3.22 Cara Pemberantasan Korupsi..........................................57

3.23 Kolusi...........................................................................62

3.24 Nepotisme.......................................................................63

BAB IV PENUTUP....................................................................66

4.1 KESIMPULAN................................................................66

4.2 SARAN............................................................................66

DAFTAR PUSTAKA.................................................................67

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Islam merupakan salah satu agama yang di ridhai oleh Allah SWT
terdapat ajaran-ajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an diantaranya adalah
syariah yang menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari unuk
memperoleh nikamat,rahmat,berkah dan sebagainya agar selamat di dunia dan
akhirat. Terdapat juga penjelasan mengenai aplikasi syariah di berbagai aspek
kehidupan pada As-sunnah atau Hadist Rasulullah SAW serta di lengkapi
oleh pendapat para ulama yang sering disebut dengan Ijtihad.

Syariah itu sendiri berarti aturan atau ketetapan yang Allah SWT
perintahkan kepada hamba-hamba-Nya sebagai jalan bagi seorang hamba
untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Salah satu aplikasi syariah
dalam Islam adalah mengenai halal dan haram dalam semua aspek kehidupan
ini dapat meliputi pada makanan, minuman, obat-obatan terlarang, bahan
berbahaya pada makanan, Korupsi, Kolusi, Nepotisme dan sebagainya.

Sebagian besar dari umat Islam yang kurang memahami terhadap


seluk-beluk mengenai halal dan haram dalam berbagai aspek kehidupan.
Mereka enggan untuk mempelajari hal itu dan semakin parahnya mereka
mengetahui tapi tidak mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari, malahan
mereka sendiri yang melakukan perilaku tercela dan menyimpang seperti
minum minuman khmar, pemakaian narkoba untuk kesenangan bukan untuk
medis, malahan sering terjadi dinegeri ini yaitu melakukan korupsi atau
mencuri uang negara dan sebagainya.

Hal ini tentu tidak dapat dibiarkan begitu saja, karena secara tidak
langsung akan berdampak buruk terhadap generasi penerus ke depannya.
Oleh karena itu, diperlukan suatu pembelajaran se-dini mungkin mengenai

1
halal dan haram agar tidak terjadi kesalahan yang fatal serta diperlukan
pembiasaan untuk mengamalkannnya dalam kehidupan sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana pandangan Al-Qur’an, As-Sunnah, dan Ijtihad mengenai Halal


dan Haram dalam Islam?

1.2.2 Mengapa NAZA (Narkotika dan Zat Adiktif lainnya) sering dipakai?

1.2.3 Bagaiamana pandangan Islam mengenai KKN (Korupsi Kolusi dan


Nepotisme)

1.3 Tujuan

1.3.1 Mengetahui dan memahami makanan dan minuman halal serta haram

1.3.2 Mengupas tentang NAZA (Narkotika dan Zat adiktif lainnya)

1.3.3 Melihat sudut pandang Islam mengenai KKN (Korupsi Kolusi dan
Nepotisme)

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Saat-saat ini sering terjadi peredaran makanan yang haram tidak baik untuk
dikonsumsi dan dicerna oleh alat pencernaan yang akan menimbulkan dampak
yang tidak baik bagi kesehatan. Hal ini dikaitkan dengan lalainya pemerintah saat
ini dalam menyeleksi barang yang masuk ke dalam negeri salah satunya bahan
pokok makanan yang masuk dari luar negeri terutama dari negara yang tidak
memperhatinkan halalnya makanan, contohnya kimchi yang mengandung lemak
atau gelatin babi yang berasal dari negeri ginseng (korea selatan) yang
kedapatan pada saat BPOM melakukan apel makanan di setiap pasar swalayan
dan menguji setiap bahan makanan. Ditambah lagi kasus curangnya oknum
pedangang kaki lima khususnya penjual bakso yang tidak higienis dan tidak halal
sebab tidak menggunakan bahan dari daging sapi melainkan dari daging tikus,
katak dan sebagainya. Begitu juga pada penjual daging sapi yang curang dengan
mengoplosan daging sapi dengan daging celeng yang menyimpang dari
ketentuannya.

3
Dilain kasus yang terjadi di tengah-tengah masyarakat yaitu maraknya
produksi, peredaran dan pemakaian obat-obat terlarang yang merusak generasi
muda. 50 orang meninggal dunia setiap harinya disebabkan oleh mengkonsumsi
obat-obatan terlarang yang mestinya tidak untuk di konsumsi dan digunakan
untuk medis. Ditambah lagi dengan kasus korupsi yang meluluh lantak negeri ini,
mengambil yang bukan hak dirinya untuk memperkaya harta benda diri sendiri
yang dikenal dengan keegoisan. Dari sikap seperti itu semua pembangunan negeri
terbengkalai, rakyat tidak sejahtera, yang membuat insfrastruktur negara rusak
salah satu contohnya jalan raya rusak yang dapat membuat kecelakaan begitu
rentan terjadi, sehingga korupsi membuat dampak buruk dan merugikan semua
orang.

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Makanan Halal

Definisi makanan halal perlu meninjau arti dari makanan dan kata halal itu
sendiri. Kata makanan berasal dari kata makan dalam bahasa Arab disebut dengan
kata at ta’am atau Al atimah yang artinya makan makanan. Sedangkan yang
disebut dengan kata makan sendiri diartikan sebagai suatu aktivitas memasukkan
makanan kedalam tubuh untuk menjaga kondisi dan kesehatan. Kata makanan
yang berasal dari kata makan adalah segala sesuatu yang dapat dimakan atau
dikonsumsi oleh manusia baik yang berasal dari hewan maupun tumbuhan yang

4
dapat menghilangkan rasa lapar dan memberikan tenaga bagi tubuh manusia
memakannya.

Halal berasal dari bahasa arab yg artinya disahkan atau dibolehkan. Adapun
secara istilah, makanan dan minuman halal adalah makanan dan minuman yang
boleh dimakan atau dikonsumsi oleh umat agama islam. Semua makanan dan
minuman yang berada dimuka bumi yang bermanfaat bagi pertumbuhan badan
dan jiwa manusia menurut hukum asalnya adalah halal (boleh) dimakan, kecuali
apabila ada larangan dari syarat Al-Quran dan Hadist atau karena madharatnya
(bahaya). "Hai sekalian manusia, makanlah yang halal baik dari apa yang terdapat
di bumi." (Q.S. Al- Baqarah 168). Dari ayat tersebut jelas bahwa makanan yang
dimakan oleh seseorang muslim hendaknya memenuhi dua syarat, yaitu :
a. Halal, artinya diperbolehkan untuk dimakan dan tidak dilarang oleh hukum
syara`.
b. Baik, artinya makanan itu bergizi dan bermanfaat untuk kesehatan.

Dalam islam halal itu meliputi hal-hal, yaitu sebagai berikut.


a. Halal karena zatnya, benda itu tidak dilarang oleh hukum syara`. ada ayat al
quran maupun hadits nabi yang mengatur tentang makanan tesebut seperti nasi,
telur, susu, dn lain lain.

b. Halal cara memperolehnya artinya sesuatu yang halal itu harus diperbolehkan
dengan cara yang halal pula. sesuatu yang halal tetapi cara memperolehnya
bertentangan dengan hukum syara` maka menjadi haram. Bukan haram karena

5
zatnya tetapi haram karena cara memperolehnya, seperti telur yg diperoleh dengan
cara mencuri, makanan yg di beli dengan uang hasil merampok, dan lain lain.

c. Halal karena proses atau cara pengolahannya, artinya selain sesuatu yg halal
harus diperoleh dengan cara yg halal juga. Maka cara atau proses pengolahannya
pun harus benar menurut hukum syara`. Sesuatu yg halal tetapi cara
pengolahannya tidak benar maka menjadi haram. Haram karena proses atau cara
pengolahan yang seperti daging : daging hewan yang halal disembelih dengan
cara yg salah tidak menyebut asma Allah SWT, hewan halal yang disembelih
untuk berhala, dan lain lain.

d. Halal cara menyajikan, mengantarkan serta menyimpannya

Kategori halal yang terakhir adalah bagaimana makanan tersebut disimpan,


diangkut dan disajikan sebelum akhirnya dikonsumsi. Ketiga proses tersebut dapat
mengubah status makanan dari halal menjadi haram misalnya jika makanan
disajikan dalam piring yang terbuat dari emas maupun disimpan bersamaan
dengan makanan dan diantar untuk tujuan yang tidak baik.

Ciri-ciri makanan halal :

1. Semua makanan yang baik, tidak kotor dan tidak menjijikan.


2. Semua makanan yang tidak diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
3. Semua makanan yang tidak memberi mudharat, tidak membahayakan
kesehatan jasmani dan tidak merusak akal, moral, dan aqidah.
4. Binatang yang tidak diharamkan dalam al-Quran dan hadis.
5. Binatang yang disembelih dengan nama ALLAH SWT.
6. Makanan yang bersih.
7. Tumbuh-tumbuhan (Buah dan sayur).

3.2 Syarat Makanan Halal

6
Suatu makanan dikatakan sebagai makanan halal adalah jika memenuhi syarat
berikut ini

1. Tidak mengandung zat atau makanan yang diharamkan

Makanan halal adalah makanan yang tidak mengandung zat yang diharamkan oleh
Allah subhanahu wa ta’ala misalnya dengan mencampur makanan halal dengan
daging babi, alkohol maupun bahan bahan lain yang sifatnya haram.

2. Tidak mengandung najis atau kotoran

Syarat yang dimaksud adalah makanan tersebut tidak terkontaminasi dengan


beberapa zat yang dianggap sebagai najis misalnya darah kotoran manusia urine
dan sebagainya. Dengan kata lain seorang yang meminum atau mengkonsumsi
urine atau air seni misalnya dalam tujuan pengobatan hal ini tetap tidak
diperbolehkan dan urine yang merupakan najis haram hukumnya untuk
dikonsumsi

Dalam pemrosesan dan penyimpanan makanan halal harus diperhatikan karena


makanan halal tidak boleh terkontaminasi dan bercampur dengan makanan haram
atau zatnya biarpun hanya sedikit. Allah menghalalkan hampir seluruh tumbuhan
yang ada di bumi kecuali tumbuhan yang beracun atau yang dapat merugikan
manusia serta jenis hewan jinak baik yang diternakkan maupun tidak, Seperti
ayam, sapi,kambing,kerbau,rusa, hewan air dan lain sebagainya. Semoga sebagai
umat Islam kita senantiasa mengkonsumsi makanan halal dan menjauhi segala
makanan yang diharamkan.

3.3 Manfaat Makanan yang Halal

7
Ternyata islam menganjurkan umatnya untuk mengkonsumsi makanan yang halal
karena banyak manfaat yang bisa diambil dan dirasakan, diantaranya adalah
sebagai berikut:

A. Terhindar dari akhlak dan perlakuan yang tidak baik atau mazmumah.
B. Mendapatkan akhlak karimah.
C. Mendapatkan ridho dari Allah.
D. Bertahan hidup sampai waktu yang sudah di tentukan.
E. Tubuh lebih sehat dan bugar

3.4 Kewajiban Mengkonsumsi Makanan yang Baik dan Halal

Di dalam Al-Quran Al-Karim, Allah SWT memerintahkan seluruh hamba-Nya


yang beriman dan yang kafir agar mereka makan makanan yang baik lagi halal,
sebagaimana firman-Nya:

Artinya:

Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di
bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.(QS.Al-Baqarah:
168).

Dan firman-Nya pula :

8
Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang
Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar
kepada-Nya kamu menyembah.(QS.Al-Baqarah: 172).

Dalam menafsirkan ayat di atas, Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di


rahimahullah berkata: “Perintah ini (yakni memakan makanan yang halal lagi baik)
ditujukan kepada seluruh manusia, baik dia seorang mukmin ataupun kafir.
Mereka diperintahkan memakan apa yang ada di bumi, baik berupa biji-bijian,
buah-buahan, dan binatang yang halal. Yaitu diperolehnya dengan cara yang halal
(benar), bukan dengan cara merampas atau dengan cara-cara yang tidak
diperbolehkan. Dan Tayyiban (yang baik) maksudnya bukan termasuk makanan
yang keji atau kotor, seperti bangkai, darah, daging babi, dan lainnya”. (Tafsir
Taisir Karimirrahman, hal. 63).

Hadis tentang makanan halal :

9
3.5 Pengecualian Makanan Halal

Sebenarnya segala sesuatu harus dapat dipertimbangkan halal dan haramnya dan
makanan halal yang ada di dunia ini lebih banyak jenisnya dibanding dengan
makanan haram. Makanan yang selain diharamkan dan tidak mengandung zat
yang sifatnya haram seperti yang disebutkan berikut ini

1. Bangkai

Bangkai yang dimaksud adalah potongan tubuh atau hewan yang mati karena
sebab tertentu dan bukan mati karena disembelih dengan nama Allah. Bangkai
hewan yang tidak boleh dikonsumsi antara lain bangkai hewan yang mati
tercekik,jatuh dari ketinggian, tertabrak kendaraan dibunuh oleh hewan lain
tenggelam maupun hal-hal lain yang menyebabkan hewan tersebut mati serta
hewan yang disembelih dengan tidak menyebut nama Allah.

2. Darah

Darah adalah salah satu zat yang dianggap sebagai najis dan haram hukumnya
apabila diminum atau dikonsumsi oleh manusia khususnya umat Islam. Dewasa
ini kita sering mendengar orang meminum darah binatang misalnya darah ular
dalam rangka menyembuhkan penyakit. Selain itu kita juga mungkin familiar
dengan Marus atau istilah darah yang dibekukan yang dikonsumsi oleh
masyarakat. Bahkan di negara-negara Eropa masyarakatnya biasa mengkonsumsi
darah misalnya dalam bentuk sosis. Meskipun darah diharamkan ada pengecualian
bagi darah yang menempel pada hewan yang disembelih dengan nama Allah dan
darah itu menempel pada daging atau kulit hewan tersebut.

3. Daging babi

Sudah jelas Allah melarang umatnya untuk mengkonsumsi daging babi karena
seperti yang kita ketahui bahwa babi adalah binatang yang hidup di lingkungan
yang kotor dan bahkan memakan kotorannya sendiri. Tidak hanya itu di dalam
perut babi terdapat cacing pita yang dapat menyebabkan masalah bagi manusia

10
apabila dikonsumsi. Alasan lain yang mungkin menjadi dasar diharamkannya babi
adalah karena DNA babi hampir sama dengan DNA manusia.

4. Binatang yang disembelih dengan tidak menyebut nama Allah

Telah ditentukan bahwa setiap hewan termasuk hewan yang saatnya halal
sekalipun akan menjadi haram apabila tidak di sembelih dengan nama Allah
misalnya penyembelihan yang dilakukan oleh orang kafir atau Nasrani dan
penyembelihan yang ditujukan untuk tujuan menyekutukan Allah seperti untuk
sesajen yang merupakan perbuatan syirik.

3.6 Minuman Halal

Kesehatan adalah sesuatu yang tidak bisa dibeli dan ditukar dengan apapun.
kesehatan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga. kesehatan juga kunci dari
kehidupan. Tanpa kesehatan maka apapun akan menjadi sulit dan menyakitkan.
Sadar akan menjaga diri untuk selalu sehat berarti bagian dari cara menjaga
kesehatan hati dan syukur kepada Allah.

Tidak sedikit orang yang menghabiskan uang dan waktu untuk hidup sehat.
Namun banyak juga yang tidak menyadari akan pentingnya kesehatan itu,
sehingga lalai acuh terhadap pola hidupnya. Wal hasil bayak yang berakir dengan
kesehatan yang buruk atau sakit.

Allah aza wa jalla, telah menjaga umat manusia agar tetap hidup sehat. DIA
menurunkan rezki berupa makanan halal dan minuman berlimpah. Namun
diantara semua itu Allah mengingatkan untuk makan dan minumlah yang halal
lagi baik. Inilah bentuk dari kasih sayang sang pencipta lagi pemurah kepada
hambaNYA. Hanya makanan dan minuman yang halal lagi baiklah yang
mendatangkan kesehatan dan keberkahan.

Makanan dan minuman halal lagi baik tersebut dijelaskan dalam alquran.
Kemudian Rasullullah SAW mencontohkan apa dan bagaimana seuatu
makanan dan minuman yang halal menurut islam tersebut. Masya Allah, maha
sempurnanya Allah yang menjadikan bumi dan seisinya beserta aturan yang jelas

11
dan lengkap. Semua itu diterangkan mulai perkara terkecil sampai hal yang belum
terpikirkan oleh manusia sekalipun.

Apa saja minuman halal dalam islam tersebut, berikut katagorinya:

Minuman yang tidak memabukan

sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Alquran:

“Mereka bertanya kepada mu tentang khamar dan judi , katakanlah pada


keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat pada manusia namun
dosa dari keduanya lebih besar dari menfaatna”.(QS. Al Baqarah 219)

Minuman halal zat dan prosesnya

Minuman halal adalah minuman yang zat maupun proses mendapatkannya sesuai
aturan islam. Contoh minuman yang halal zatnya adalah: tidak najis,
bukan darah, dan lainnya. Kedua, halal cara mendapatkannya, contohnya:
minuman curian atau sejenisnya. Misalnya teh atau susu, pada dasarnya itu adalah
minuman halal, namun jika didapat dengan cara yang haram maka hukummnya
haram.

Minuman yang tidak membahayakan

Minuman yang tidak membahayakan baik jasmani, rohani maupn akidah,


contohnya: alkohol, atau minuman yang dijampi-jampi untuk merusak aqidah
seseorang.

12
Beberapa manfaat yang bisa didapat dari mengkonsumsi minuman halal lagi baik
adalah :

 Menyehatkan badan jasmani dan rohani.


 Membuat fikiran jernih sehingga bertambah kedekatan dengan sang pencipta.
 Mendapat rida Allah SWT. Karena orang yang senantiasa menjauhi
laranganNYA dan melakukan perintahNYA akan selalu dicintai Allah.
 Memiliki akhlaq dalam islam yang baik karena jauh dari hal yang kotor dan
najis serta sebagai obat hati dalam islam. Hati yang bersih melahirkan akhlak
yang terpuji.

3.7 Makanan Haram

Kata makanan sendiri berasal dari kata makan yang artinya aktifitas memasukkan
sesuatu ke dalam tubuh yang bertujuan untuk menghilangkan rasa lapar. Makanan
adalah suatu benda atau hal yang dimakan oleh manusia kemudian dicerna dan
diserap dalam tubuh untuk menghasilkan energi dan mendukung segala aktifitas.
Adapun kata haram berasal dari kata dalam bahasa Arab yang artinya sesuatu
yang dilarang. Maka dapat disimpulkan bahwa makanan haram adalah makanan
atau suatu benda yang haram dikonsumsi oleh manusia terutama umat islam dan
apabila tetap mengkonsumsinya maka ia berdosa.

13
3.8 Dasar Hukum Makanan Haram

Berikut ini adalah beberapa dalil yang menjadi landasan hukum diharamkannya
suatu makanan:

Surah Al-Araf Ayat 157

Artinya :

“(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya)
mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang
menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari
mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan
mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka
beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang
yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya

14
yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang
yang beruntung”.(QS. Al-A’raf: 157)

Surah Al-Baqarah ayat 195

Artinya:

“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu


menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena
sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”. (QS. Al-Baqarah:
195)

3.9 Golongan Makanan Haram

Pada dasarnya semua makanan adalah halal namun dapat menjadi haram akibat
dua sebab, dan makanan haram dalam islam sendiri dibagi menjadi dua golongan
utama yakni yang disebutkan berikut ini

Makanan Haram karena zatnya

Makanan haram karena zatnya, dimaksudkan bahwa makanan tersebut memang


sudah dinyatakan haram zat penyusunnya dan tidak boleh dikonsumsi karena
mudharatnya lebih besar dibandingkan manfaatnya. Contoh dari makanan haram
golongan ini adalah daging babi, darah, bangkai, daging anjing, khamr
atau minuman keras( baca Minuman Haram Menurut Islam) dan lain sebagainya.

Makanan Haram karena sebabnya

15
Makanan yang diharamkan karena sebabnya adalah jenis makanan yang pada
dasarnya mengandung zat yang halal dan boleh dikonsumsi akan tetapi makanan
tersebut diperoleh dengan cara yang tidak halal misalnya lewat jalan mencuri,
menipu hasil riba (baca Hukum Riba Dalam Islam ) melakukan zina( baca Cara
Bertaubat Dari Zina), makanan yang ditujukan sebagai sesajen dalam ritual
perdukunan dan lainnya( baca Syirik Dalam Islam). Sebagaimana yang disebutkan
dalam hadits Rasulullah SAW berikut ini

“Sesungguhnya darah-darah kalian, harta-harta kalian, dan


kehormatan-kehormatan kalian antara sesama kalian adalah haram”.

(HR. Al-Bukhary dan Muslim)

3.10 Jenis-jenis Makanan Haram

Bangkai

Yang dimaksud dengan bangkai adalah semua hewan yang mati tanpa melalui
proses penyembelihan yang sesuai syariat agama islam dan juga bukanlah hasil
dari aktifitas perburuan. Allah -Subhanahu wa Ta’ala berfirman mengenai hal
yang dimaksudkan sebagai bangkai dalam ayat berikut:

Artinya:

16
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan)
yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh,
yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu
menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan
(diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan
anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa
untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka
dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu
agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai
Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa
sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang”.. (QS. Al-Ma`idah: 3)

Jenis-jenis bangkai berdasarkan ayat-ayat di atas:

Al-Munhaniqoh, hewan yang mati tercekik.

Al-Mauqudzah, hewan yang mati karena pukulan keras.

Al-Mutaroddiyah, hewan yang mati jatuh dari tempat yang tinggi.

An-Nathihah, hewan yang mati karena diserang oleh hewan lainnya.

Hewan yang mati dan potongan tubuh sebagai sisa dimangsa binatang buas.

Hewan yang mati tanpa penyembelihan, dengan cara disetrum

Hewan yang disembelih tanpa bacaan basmalah.

Hewan yang disembelih untuk tujuan selain Allah walaupun hewan tersebut
disembelih dengan membaca basmalah.

Semua bagian tubuh hewan yang terpisah dari tubuhnya meski hewan tersebut
masih hidup. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berikut

17
“Apa-apa yang terpotong dari hewan dalam keadaan dia (hewan itu) masih hidup,
maka potongan itu adalah bangkai”. (HR. Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzy )

Adapun dalam islam ada 3 jenis bangkai yang dihalalkan, yaitu

Semua jenis Ikan, karena ikan adalah hewan air dan air sifatnya mensucikan

Belalang. Hal ini didasari oleh hadits Rasulullah SAW “Dihalalkan untuk kita
dua bangkai dan dua darah. Adapun kedua bangkai itu adalah ikan dan belalang.
Dan adapun kedua darah itu adalah hati dan limfa”. (HR. Ahmad dan Ibnu
Majah)

Janin yang ada dalam perut hewan yang disembelih atas nama Allah dan jika
hewan tersebut mengandung maka janinnya halal yntuk dimakan tanpa perlu
disembelih lagi, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits “Penyembelihan
untuk janin adalah penyembelihan induknya”.

Darah

Darah adalah salah satu jenis makanan yang diharamkan dan tidak boleh
dikonsumsi sebagaimana orang mengkonsumsi darah sebagai campuran makanan
atau minuman dan membekukannya untuk dimakan. Darah yang mengalir atau
terpancar haram hukumnya sebagaimana disebutkan dalam Alqur’an surat Al
An’am ayat 145 yang bunyinya

18
Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku,
sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau
makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi — karena
sesungguhnya semua itu kotor — atau binatang yang disembelih atas nama selain
Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak
menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya
Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS Al-An’am: 145)

Daging babi

Disebutkan dalam surat Almaidah ayat 3 bahwa Allah SWT mengharamkan babi
dan apapun makanan yang mengandung bagian dari tubuh babi termasuk daging,
lemak dan bahkan enzim atau sel tubuhnya. Babi diharamkan karena hewan ini
termasuk hewan yang kotor dan membawa bibit penyakit khususnya cacing pita
yang dapat membahayakan manusia.

Semua hewan buas yang bertaring

Jenis makanan haram selanjutnya adalah segala hewan yang memiliki taring baik
yang sifatnya jinak maupun liar. Hewan bertaring dalam hal ini adalah hewan
yang menggunakan taring untuk memakan mangsanya termasuk anjing, harimau,
dan bahkan kucing yang jinak sekalipun haram untuk dikonsumsi. Sebagaimana
yang disebutkan dalam hadits berikut

“Sesungguhnya Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wasallam- melarang dari


(mengkonsumsi) semua hewan buas yang bertaring”. (HR. Al-Bukhary dan
Muslim).

“Semua hewan buas yang bertaring maka memakannya adalah haram”. (HR
Muslim)

Semua burung yang memiliki cakar

19
Selain hewan yang bertaring maka semua burung yang memiliki cakar tajam yang
digunakan untuk membunuh dan memakan mangsanya adalah haram hukumnya
untuk dikonsumsi misalnya burung elang dan burung rajawali.

Ibnu ‘Abbas -radhiallahu ‘anhuma berkata : “Beliau (Nabi) melarang untuk


memakan semua hewan buas yang bertaring dan semua burung yang memiliki
cakar”. (HR. Muslim)

Jallalah

Jallalah adalah sebutan bagi hewan pemakan feses atau kotoran manusia atau
hewan lainnya baik kotoran hewan ternak seperti sapi, kerbau, ayam dan
sebagainya. Oleh sebab itu jika seseorang memelihara hewan ternak yang akan
dikonsumsi sebaiknya perhatikan makanannya agar tidak terkontaminasi kotoran
tersebut. Jalllalah disini termasuk burung gagak dan burung pemakan bangkai.
Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wasallam- melarang dari memakan al-jallalah
dan dari meminum susunya”. (HR. Imam Lima kecuali An-Nasa`iy )

Keledai jinak

Keledai adalah hewan yang biasa ditunggangi oleh manusia dan mengkonsumsi
keledai jinak adalah haram hukumnya. Hal ini disebutkan dalam mahzab ke empat
Imam kecuali imam Malik. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits

“Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya melarang kalian untuk memakan


daging-daging keledai yang jinak, karena dia adalah najis”. (HR. Al-Bukhary
dan Muslim)

Sedangkan hukum memakana keledai liar adalah halal berdasarkan


perkataan Jabir -radhiallahu ‘anhu

“Saat (perang) Khaibar, kami memakan kuda dan keledai liar, dan Nabi
-Shallallahu ‘alaihi wasallam- melarang kami dari keledai jinak”. (HR. Muslim).

20
Hewan Yang Diperintahkan untuk dibunuh

Semua hewan yang dapat membahayakan manusia dan diperintahkan untuk


dibunuh tanpa disembelih adalah haram hukumnya untuk dikonsumsi. Binatang
tersebut antara lain disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW berikut

“Ada lima (binatang) yang fasik (jelek) yang boleh dibunuh baik dia berada di
daerah halal (selain Mekkah) maupun yang haram (Mekkah): Ular, gagak yang
belang, tikus, anjing, dan rajawali (HR. Muslim).

Monyet

Dalam mahzab Syafii disebutkan bahwa monyet adalah haram, karena Allah telah
menghukum sekelompok manusia yang bermaksiat yakni kaum yahudi dan
mengubahnya menjadi binatang babi dan monyet.. Selain itu monyet juga
memiliki kesamaan dengan manusia dalam hal genetis dan kesamaan panca indra
serta disebutkan bahwa monyet bukanlaj jenis hewan yang baik.

3.11 Minuman yang haram

Semua minuman yang memabukkan atau apabila diminum menimbulkan


mudharat dan merusakan badan,akal,jiwa,moral dan aqidah seperti arak,khamar
dan sejenisnya.
Allah berfirman :Mereka bertanya kepadamu tentang judi dan
khamar.Katakanlah :”Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat
bagi manusia,tetapi dosa keduanya lebih besar dari
manfaatnya.”(QS.AL-BAQARAH:219)

Dalam ayat lain Allah berfirman :”Hai orang orang yang


beriman,sesungguhnya(meminum)khamar ,berjudi(berkorban
untuk)berhala,mengundi nasib dengan panah,adalah perbuatan keji termasuk

21
perbuatan setan.Maka jauhilah perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan.”(QS AL-MAIDAH :90)

Nabi SAW bersabda :”Sesuatu yang memabukkan dalam keadaan


banyak,maka dalam keadaan sedikit juga tetap haram.”(HR.An nasa’I, Abu
Dawud dan turmuzi.)
1).Minumn dari benda najis atau benda yang terkena najis.
2).Minuman yang di dapatkan dengan cara cara yang tidak halal atau
yang bertentangan dengan ajaran islam.

3.12 Akibat Makan Makanan Haram

Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa Allah mengharamkan makanan yang


membawa dampak buruk bagi kesehatan manusia. Diantara akibat makan
makanan haram tersebut antara lain :

Doa-doanya tidak dikabulkan

Seseorang yang memakan makanan haram doa-doanya tidak didengar dan


dikabulkan oleh Allah SWT. Hal ini sejalan dengan hadits Rasulullah SAW
berikut ini (baca penyebab doa tidak dikabulkan Allah)

Rasulullah bersabda, “Seorang lelaki melakukan perjalanan jauh rambutnya


kusut, mukanya berdebu menengadahkan kedua tangannya ke langit dan
mengatakan, “Wahai Rabbku! Wahai Rabbku! Padahal makanannya haram dan
mulutnya disuapkan dengan yang haram maka bagaimanakah akan diterimanya
doa itu?” (HR Muslim)

Merusak hati dan akalnya

Makanan yang haram dapat mempengaruhi hati dan pikiran seseorang. Jika
seseorang memakan makanan yang baik atau makanan halal maka hatinya juga
dapat menjadi baik dan sebaliknya jika memakan makanan haram hati seseorang

22
dapat tercemari dan hal ini juga mempengaruhi kekhusukan dalam beribadah
termasuk dalam shalat (baca shalat wajib, shalat sunnah dan shalat tasbih ) .
Makanan yang haram juga dapat mengeraskan hati seseorang sehingga tidak
mampu melihat kesusahan orang lain dan enggan membantunya. (baca cara
meningkatkan akhlak terpuji)

Amalan tidak diterima

Siapapun umat islam yang memakan makanan yang haram maka amal ibadahnya
tidak diterima Allah SWT dalam waktu empat puluh hari seperti yang disebutkan
dalam hadits berikut ini (baca penyebab amal ibadah ditolak dalam islam)

Ibnu Abbas berkata bahwa Sa’ad bin Abi Waqash berkata kepada Nabi
Muhammad SAW, “ Ya Rasulullah, doakanlah aku agar menjadi orang yang
dikabulkan doa-doanya oleh Allah”. Apa jawaban Rasulullah, “Wahai Sa’ad
perbaikilah makananmu (makanlah makanan yang halal) niscaya engkau akan
menjadi orang yang selalu dikabulkan doanya. Dan demi jiwaku yang ada di
tangan-Nya sungguh jika ada seseorang yang memasukkan makanan haram ke
dalam perutnya, maka tidak akan diterima amalnya selama 40 hari dan seorang
hamba yang dagingnya tumbuh dari hasil menipu dan riba, maka neraka lebih
layak untuknya” (HR. At-Thabrani)

Makanan haram membawa ke nereka

Makanan haram yang dimakan oleh seseorang akan berubah menjadi daging dan
daging tersebut dapat membawa seseorang ke neraka sebagaimana yang
disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW tentang mereka yang memakan makana
haram berikut ini

“Tidaklah tumbuh daging dari makanan haram kecuali neraka lebih utama
untuknya” (HR. At Tirmidzi)

Mengurangi iman dalam hatinya

23
Mengkonsumsi makanan haram tidak hanya berdampak pada hati dan akalnya
tetapi juga pada keimanannya. Makanan dan minuman haram dapat mengurangi
iman seseorang dan mengganggu ibadahnya sebagaimana hadits tentang peminum
khamr berikut ini (baca minuman keras dalam islam)

“Tidaklah peminum khamr, ketika ia meminum khamr termasuk seorang


mukmin” (HR Bukhari dan Muslim)

Rusaknya keturunan

Seseorang yang memberi anaknya makan dengan makanan haram tidak akan
mendapatkan kebaikan, sebaliknya makanan haram tersebut dapat merusak akhlak
dan kebaikan yang ada pada diri anak. Inilah kenapa orangtua yang memberikan
makanan haram pada anaknya seringkali memiliki anak yang susah diatur dan
cenderung membangkang. (baca mendidik anak dalam islam sejak dini dan cara
mendidik anak yang baik menurut islam)

Mendzalimi diri sendiri

Makanan yang diharamkan oleh Allah SWT mengandung mudharat atau


keburukan bisa berdampak buruk bagi kesehatan manusia seperti mengkonsumsi
daging babi yang dapat menyebabkan penyakit cacing pita maupun alkohol yang
dapat merusak organ hati dan organ tubuh lainnya.

Akibat makan makanan haram sangatlah tidak baik dan oleh sebab itu sebagai
umat muslim kita harus senantiasa memakan makanan yang halal dan
memberikan anak-anak kita makanan dari rezeki yang halal. Semoga bermanfaat.

Efek negatif dari minuman haram dan kotor tentu berakibat buruk pada kesehatan,
seperti:

 Menimbulkan penyakit hati menurut islam serta jauh dari tuhan


 Mendekatkan manusia pada keburukan dan kerugian
 Merusak hati, jiwa dan fikiran serta mendapat dosa yang besar dari allah
SWT

24
3.13 NAZA (Narkotika & Zat Adiktif lainnya)

NAZA Narkotika dan Zat Adiktif adalah dua zat yang mendatangkan perasaan
kecanduan bagi pemakaiannya. Bahkan akan mendatangkan kematian
terhadap konsumennya apabila sampai pada tahapan overdosis. Namun antara
keduanya narkotika dan psikotropika mempunyai pengertian, jenis golongan serta
diatur dalam Undang-undang yang berbeda pula. Narkotika diatur dalam Undang-
undang No. 22 tahun 1997 sedangkan psikotropika diatur dalam undang-undang
No.5 tahun 1997.

Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya.
Istilah lainnya adalah Napza [narkotika, psikotropika dan zat adiktif]. Istilah ini
banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman
baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Lebih
sering digunakan oleh dokter untuk mengobati gangguan jiwa.

Bahan adiktif lainnya adalah zat atau bahan lain bukan narkotika dan
psikotropika yang berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan
ketergantungan.

Pengaruh narkoba secara umum ada tiga:

1. Depresan

Menekan atau memperlambat fungsi sistem saraf pusat sehingga dapat


mengurangi aktivitas fungsional tubuh. Dapat membuat pemakai merasa tenang,

25
memberikan rasa melambung tinggi, member rasa bahagia dan
bahkanmembuatnya tertidur atau tidak sadarkan diri

2. Stimulan

Merangsang sistem saraf pusat danmeningkatkan kegairahan (segar dan


bersemangat) dan kesadaran. Obat ini dapat bekerja mengurangi rasa kantuk
karena lelah, mengurangi nafsu makan, mempercepat detak jantung, tekanan
darah dan pernafasan.

3. Halusinogen

Dapat mengubah rangsangan indera yang jelas serta merubah perasaan dan
pikiran sehingga menimbulkan kesan palsu atau halusinasi.

3.14 Dalil Pengharaman Narkoba

Para ulama sepakat haramnya mengkonsumsi narkoba ketika bukan dalam


keadaan darurat. Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Narkoba sama halnya
dengan zat yang memabukkan diharamkan berdasarkan kesepakatan para ulama.
Bahkan setiap zat yang dapat menghilangkan akal, haram untuk dikonsumsi
walau tidak memabukkan” (Majmu’ Al Fatawa, 34: 204).

Dalil-dalil yang mendukung haramnya narkoba:

Pertama: Allah Ta’ala berfirman,

‫ت لَ ُه ُم َوي ُِحل‬ َّ ‫علَ ْي ِه ُم َويُ َح ِ ِّر ُم‬


ِ ‫الطيِِّبَا‬ َ ِ‫ْال َخبَائ‬
َ ‫ث‬

“Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi
mereka segala yang buruk” (QS. Al A’rof: 157). Setiap yang khobits terlarang
dengan ayat ini. Di antara makna khobits adalah yang memberikan efek negatif.

Kedua: Allah Ta’ala berfirman,

26
‫الت َّ ْهلُ َك ِة ِإلَى بِأ َ ْيدِيكُ ْم ت ُ ْلقُوا َو َل‬

“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan” (QS. Al


Baqarah: 195).

َ ُ‫َللاَ إِ َّن أ َ ْنف‬


‫سكُ ْم ت َ ْقتُلُوا َو َل‬ َّ َ‫َر ِحي ًما بِكُ ْم َكان‬

“Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha


Penyayang kepadamu” (QS. An Nisa’: 29).

Dua ayat di atas menunjukkan akan haramnya merusak diri sendiri atau
membinasakan diri sendiri. Yang namanya narkoba sudah pasti merusak badan
dan akal seseorang. Sehingga dari ayat inilah kita dapat menyatakan bahwa
narkoba itu haram.

Ketiga: Dari Ummu Salamah, ia berkata,

َ ‫َو ُمفَتِِّر ُم ْس ِكر كُ ِِّل‬


َّ -‫وسلم عليه هللا صلى‬- ‫ع ْن‬
‫َللاِ َرسُو ُل نَ َهى‬

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari segala yang


memabukkan dan mufattir (yang membuat lemah)” (HR. Abu Daud no. 3686
dan Ahmad 6: 309. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini dho’if).
Jika khomr itu haram, maka demikian pula dengan mufattir atau narkoba.

Keempat: Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫سه ُ فَقَت َ َل َجبَل ِم ْن ت َ َرد َّى َم ْن‬ َ ‫َار في فَ ُه َو نَ ْف‬ ِ ‫ُمخَلَّد ًا خَا ِلد ًا فِي َها يَت َ َرد َّى َج َهنَّ َم ن‬
‫اَبَدًا في َها‬, ‫سى َم ْن َو‬ َّ ‫سه ُ فَقَت َ َل سُ َّما ت َ َح‬ َ ‫س َّمه ُ نَ ْف‬
ُ َ‫ساه ُ يَ ِد ِه في ف‬ َّ ‫َار في يَت َ َح‬ ِ ‫َج َهنَّ َم ن‬
‫أَبَدًا في َها ُمخَلَّد ًا خَا ِلدًا‬, ‫سه ُ قَت َ َل َم ْن و‬ َ ‫طنِ ِه في يَت َ َو َّجأ ُ يَ ِد ِه فِي فَ َح ِد ْيدَتُه ُ بِ َح ِد ْيدَة نَ ْف‬ ْ َ‫ب‬

ِ ‫أَبَدًا فِ ْي َها ُمخَلَّدًا خَا ِلد ًا َج َهنَّ َم ن‬


‫َار فِ ْي‬

“Barangsiapa yang sengaja menjatuhkan dirinya dari gunung hingga mati, maka
dia di neraka Jahannam dalam keadaan menjatuhkan diri di (gunung dalam)

27
neraka itu, kekal selama lamanya. Barangsiapa yang sengaja menenggak racun
hingga mati maka racun itu tetap ditangannya dan dia menenggaknya di dalam
neraka Jahannam dalam keadaan kekal selama lamanya. Dan barangsiapa yang
membunuh dirinya dengan besi, maka besi itu akan ada ditangannya dan dia
tusukkan ke perutnya di neraka Jahannam dalam keadaan kekal selama lamanya”
(HR Bukhari no. 5778 dan Muslim no. 109).

Hadits ini menunjukkan akan ancaman yang amat keras bagi orang yang
menyebabkan dirinya sendiri binasa. Mengkonsumsi narkoba tentu menjadi
sebab yang bisa mengantarkan pada kebinasaan karena narkoba hampir sama
halnya dengan racun. Sehingga hadits ini pun bisa menjadi dalil haramnya
narkoba.

Kelima: Dari Ibnu ‘Abbas, Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ض َر َر ل‬
َ ‫رار ول‬
َ ‫ض‬ ِ

“Tidak boleh memberikan dampak bahaya, tidak boleh memberikan dampak


bahaya” (HR. Ibnu Majah no. 2340, Ad Daruquthni 3: 77, Al Baihaqi 6: 69, Al
Hakim 2: 66. Kata Syaikh Al Albani hadits ini shahih). Dalam hadits ini dengan
jelas terlarang memberi mudhorot pada orang lain dan narkoba termasuk dalam
larangan ini.

Jenis Jenis Narkoba

sumutpos.co

28
Utama dibidang kedokteran dan pengembangan pengetahuan.

Narkoba golongan 1 (I) adalah narkoba yang hanya dapat digunakan untuk
tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi. Oleh
karenanya, siapapun yang menggunakan, memiliki, memproduksi,
mendsitribusikan apalagi mengedarkan jenis jenis zat golongan 1, dapat
dikenakan pidana sesuai hukum yang berlaku. Efek narkoba ini menimbulkan
ketergantungan

Narkoba golongan 2 (II) adalah narkoba yang memiliki khasiat di pengobatan,


dapat digunakan untuk pengobatan atau terapi namun sebagai pilihan terakhir.
Golongan II juga dapat digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
Narkotika golongan ini masih memiliki potensi tinggi mengakibatkan
ketergantungan.

Narkoba golongan 3 (III) adalah jenis narkoba yang berkhasiat dalam


pengobatan / terapi dan dapat digunakan juga untuk pengembangan ilmu
pengetahuan. Narkoba golongan ini hanya mempunyai potensi ringan untuk
mengakibatkan ketergantungan.

Jenis Jenis Narkotika

a. Golongan I : ganja, heroin, kokain, morfin, opium, Tembakau gorila, DMT,


MDPV dll
b. Golongan II : benzetidin, betametadol, petidin dan turunannya dll
c. Golongan III : kodein dan turunannya, metadon, naltrexon dll

Macam Macam Narkoba

29
washingtonpost.com

Berdasarkan data dari detikcom, terdapat 644 jenis narkoba yang beredar di dunia.
Dari jumlah tersebut, 43 jenis jenis narkoba baru telah dimasukkan dalam
Permenkes No. 2 Tahun 2017 tentang perubahan penggolongan
narkotika. Sementara itu, terdapat 65 jenis narkoba baru yang beredar di Indonesia.
Jadi, terdapat 22 jenis narkoba baru yang belum tertulis di Permenkes.

Macam-macam narkoba telah diatur dalam Permenkes No. 2 Tahun 2017.


Jenis-jenis narkoba yang paling banyak dipakai di Indonesia adalah shabu, ekstasi,
ganja, heroin, kokain, morfin, opium, kokain, dan putauw. Jenis jenis tersebut
juga paling banyak beredar di Indonesia.

1. Ganja atau Marijuana

30
gambar ganja | pixabay.com

Ganja juga dikenal dengan nama marijuana atau cimeng, berasal dari tanaman
dengan nama yang sama. Semua bagian dari tanaman tersebut menimbulkan efek
candu dan merusak otak. Biasanya yang dikonsumsi adalah bagian bunga, batang,
biji, dan daun yang dikeringkan.

Obat terlarang berwarna agak kehijauan dan agak lembab ini dikonsumsi dengan
cara dimasukan ke dalam lintingan rokok sebagai pengganti tembakau. Selain itu,
beberapa pengguna memilih memasukkannya ke dalam Bong atau Pipa. Tujuan
penggunaan bong adalah memisahkan asap dan uap. Alat tersebut akan
mengumpulkan uap dan asapnya akan dibuang.

Efek yang ditimbulkan dari ganja adalah agresif dan denyut nadi lebih cepat.
Selain itu, pengguna ganja biasanya sulit mengingat kejadian, sensitif, gelisah,
dan mengalami gangguan tidur.
Pengguna juga akan sering Berhalusinasi saat memakai ganja, hingga akhirnya
mengalami kerusakan mental. Adapun bagi ibu hamil, penggunaan ganja dapat
memengaruhi perkembangan otak bayi.

Sementara itu, asap ganja juga memberikan efek gangguan pernapasan, seperti
iritasi paru-paru. Dalam jangka waktu yang lama juga dapat menyebabkan
penyakit jantung.

2. Heroin atau Putauw

31
gambar heroin | publicbroadcasting.ne

Obat-obatan terlarang ini berbentuk bubuk. Nama lainnya adalah putauw, bedak,
dan etep. Heroin yang belum dicampuri apa pun rasanya pahit. Beberapa
pengguna mencampurnya dengan gula, susu bubuk, dan kina agar tidak terlalu
pahit.

Heroin dikonsumsi dengan dihisap atau memasukkan bubuk tersebut pada rokok.
Cara lainnya dengan menyuntikkan ke tubuh. Bubuk heroin dicairkan lalu
dimasukkan ke alat suntik. Biasanya, pengguna menyuntikkan di pembuluh darah,
otot, atau di bawah kulit.

Setelah heroin masuk ke otak, akan berubah menjadi morfin yang menyebabkan
sensasi kegembiraan. Di sisi yang lain, tubuh akan merasakan demam, mulut
kering, mual, gatal, dan denyut jantung lambat.

Seperti jenis jenis narkoba lainnya, heroin juga memberikan efek kerusakan otak
permanen. Beberapa penelitian mengatakan, heroin memberikan efek kerusakan
struktur fisik dan fisiologis otak. Hal itu memengaruhi tanggapan terhadap stres
serta perilaku pengguna. Kerusakan lainnya terjadi pada kurangnya asupan
oksigen pada otak dan infeksi katup jantung.

3. Kokain atau Cocaine

32
gambar kokain | weltderwunder.de

Kokaina atau kokain adalah senyawa sintetis yang dapat memicu atau
mengahancurkan metabolisme sel menjadi berkali-kali lipat lebih cepat. Serbuk
kristal putih ini berasal dari tumbuhan koka (Erythroxylon coca) yang banyak
tumbuh di wilayah Amerika Selatan. seperti Bolivia, Peru, Kolombia dan
Brazilia).

Kemudian, hasil dari tumbuhan tersebut dicampur dan diolah dengan zat kimia
tertentu sehingga menjadi kokain yang memiliki daya adiktif kuat. Kokain
sebetulnya dipergunakan untuk anestetik lokal, Khususnya untuk pembedahan,
tenggorokan mada dan hidung. Karena ia mempunyai efek Vasokonstriksif atau
penyempitan pembuluh darah yang akan mengurangi darah mengalir ke suatu
bagian tubuh.

Kokain terdiri dari 2 bentuk, yakni: kokain free base dan kokain hidroklorid dan
diklasifikasikan ke dalam jenis narkotika, sama seperti heroin dan morfin karena
efek adiktif barang tersebut.

Nama jalanan dari kokain adalah coke, koka, charlie, srepet, happy dust, snow dll.
dan biasa digunakan dengan cara dibagi setumpuk kokain tersebut kedalam
beberapa bagian secara lurus diatas permukaan datar (kaca dll). Kemudian dihirup
menggunakan alat seperti sedotan atau dibakar bersama tembakau.

33
4. Jenis Jenis Narkoba | LSD (Lysergyc Acid Diethylamide )

Lysergyc Acid Diethylamide | google images

LSD atau disebut juga Lysergyc Acid Diethylamide adalah jenis narkotika sintetis
yang terbuat dari saripati ergot. Ergot adalah sejenis tumbuhan biji bijian
semacam beras atau gandum yang terserang penyakit jamur. Ergot kemudian
diolah menjadi LSD.

LSD dapat ditemukan dalam bentuk pil dan dijual dalam bentuk mikrodot (tablet
kecil), gelatin dan kapsul. Kadang LSD juga dijual dalam bentuk cair, Biasanya
obat berbahaya ini dipakai dengan cara ditelan atau lewat mukosa oral memakai
kertas yang telah diresapi LSD dosis 100-300 mikrogram.

Selepas LSD tersebut digunakan. Pemakan akan merasakan efek LSD yang
disebut “Tripping” selama 6-8 jam plus 2-6 jam offset atau penurunan. Efek
tripping adalah situasi dimana si pemakai akan merasakan peningkatan energi dan
sulit tidur. Ia akan berhalusinasi seperti mendengar suara atau melihat suatu sosok,
merasakan tembok bernafas, gambar bergerak, benda berubah-rubah
atau morphing dan sebagainya.

Selama triffing tersebut berlangsung. Pemakai berhalusinasi melalui perjalanan


dengan gambaran yang membahagiakan yang membuat bahagia dan santai , atau,

34
Sebaliknya. Si pemakai akan berhalusinasi dengan gambaran buruk hingga
membuat putus asa dan dihinggapi rasa takut yang tinggi.

5. Jenis Jenis Narkoba | Sabu- Sabu atau Meth

gambar sabu-sabu sebelum dibubukan | hellosehat.com

Sabu (shabu) adalah jenis narkoba yang paling banyak ditemukan di Indonesia.
Nama lainnya adalah meth, metamfetamin, kristal, kapur, dan es. Bentuknya putih,
tidak berbau, dan rasanya pahit.

Shabu dikonsumsi dengan cara dimakan, dimasukkan ke dalam rokok, dihisap,


atau disuntikkan ke tubuh dengan dilarutkan dalam air terlebih dahulu. Para
pengguna yang memakai shabu dengan cara disuntikkan dan dicampur pada rokok
lebih cepat efeknya pada otak daripada pemakaian dengan cara lain. Oleh karena
itu, pengguna ingin menyuntikkan dan menghisapnya berkali-kali.

Mereka memakai narkoba, khususnya shabu, karena depresi akibat hal-hal tertentu
dalam hidupnya, seperti masalah pekerjaan atau keluarga. Pasalnya, shabu
memberikan dopamine sehingga meningkatkan rasa senang dan membuat lebih
bersemangat.

35
Namun, kesenangan semu itu tidak sebanding dengan efeknya. Shabu
mengakibatkan insomnia, hilang nafsu makan, sikap tergesa-gesa, denyut jantung
yang lebih cepat daripada orang normal, serta tekanan darah tinggi.

Efek jangka panjang shabu adalah kerusakan permanen pada otak. Shabu
memberikan efek negatif pada mikrogelia. Sel-sel mikrogelia yang seharusnya
menyerang sel rusak, menjadi berbalik menyerang sel-sel yang sehat. Kerusakan
otak ini pun mengakibatkan strok parah.

6. Jenis Narkotika | Ekstasi atau Inex / MDMA

gambar pil ekstasi | youtube.com

Salah satu jenis obat-obatan terlarang jenis psikotropika adalah ekstasi. Jenis ini
menimbulkan efek kesadaran indra yang lebih peka. Oleh karena itu, orang yang
sedang mengonsumsinya akan sangat peka terhadap sentuhan dan lebih atraktif.
Beberapa orang mengonsumsinya dengan disertai hubungan seks atau berjoget di
diskotek.

Ekstasi menimbulkan efek euforia, bahagia, rasa cinta, lebih terbuka sehingga bisa
bercerita semua hal, dan peningkatan kesadaran indra. Pada jangka panjang,
ekstasi menimbulkan halusinasi yang berlebihan sehingga tidak bisa membedakan
dunia nyata dan fantasi.

7. Jenis Jenis Narkoba | Morfin atau Morphine

36
gambar morfin | narkoba76.blogspot.com

Morfin merupakan getah opium yang dicampur dan diolah dengan zat-zat kimia
tertentu yang mempunyai daya analgesik kuat berbentuk kristal, tidak berbau serta
memiliki warna putih dan berubah menjadi kecoklatan.

Dalam dunia kedokteran, Morfin biasanya digunakan untuk pembiusan dalam


operasi (pembedahan) untuk penghilang rasa sakit.

Efek Morfin sangat cepat dan dapat menimbulkan rasa anti sosial tinggi dan
enggan bersosialisasi. Pada tarap yang lebih parah pemakai akan kehilangan
kepercayaan dirinya sehingga ia akan membentuk dunianya sendiri, menutup diri
dan menganggap bahwa lingkungannya adalah musuh.

8. Jenis Jenis Narkoba Berbahaya | Flakka

37
narkoba jenis flakka | cnn.com

Flakka adalah jenis narkoba paling berbahaya saat ini. Efek dari narkoba
berbentuk kristal putih atau pink dengan bau menyengat ini membuat
penggunanya bertingkah liar dan hilang kendali seperti zombie. Hal tersebut dapat
dilihat dari berbagai video yang tersebar di dunia maya.

Menurut BNN. Flakka memiliki efek 16 kali lipat dari narkoba pada umumnya.
Efek dari penggunaan barang terlarang ini membuat pemakainya menjadi
paranoid, halusinasi, dan psikosis yang mengerikan.

9. Jenis Jenis Narkoba | Tembakau Gorila

Sumber: google

38
Tembakau gorila mengandung campuran cairan ganja sintetis atau Synthetic
Cannabinoid. Efek penggunaan narkotika kategori golongan 1 ini adalah
cannabinoid, halusinogen, toxic dan bermalas- malasan pada penggunanya.

Tembakau gorila atau dikalangan pemakai disebut “Gori” mempunyai bentuk


fisik yang berbeda dengan ganja. Warnanya cokelat kering seperti termbakau roko
lintingan.

Tembakau gorila yang di kalangan pemakai disebut juga dengan “gori” ternyata
memiliki bentuk fisik yang berbeda dengan ganja. Jika ganja berwarna agak
kehijauan dan agak lembab, maka tembakau gorila berwarna cokelat dengan daun
tembakau yang kering.

Bentuknya persis seperti tembakau pada rokok lintingan. Asap tembakau gorila
juga tidak memiliki aroma yang khas seperti ganja ketika dibakar.

10. Crack Coccaine

dea.org

Dalam penggunaannya, Ketika dipanaskan obat terlarang jenis kokain tersebut


mengeluarkan bunyi letupan “crack..crack”, sehingga kemudian dinamai “Crack
Coccaine”.

39
Bentuknya berupa kristal atau kubus padat berwarna kuning, putih ataupun warna
merah pucat.
Kokain crack adalah jenis kokain paling berbahaya karena kadar kemurniannya
diatas 75%. Jauh lebih kuat dari kokain pada umumnya.

Crack Kokain memberikan efek yang sangat kuat dan cepat namun cepat pudar.
Barang yang memiliki nama lain 24- 7, Apple Jacks, Badrock dan Devil Drug ini
memiliki harga yang lebih murah dari kokain pada umumnya. Ia diedarkan dalam
bentuk kristal ataupun bubuk dan dapat menyebabkan ketagihan sejak pemakaian
pertama.

11. Metadon

google images

Metadon adalah narkotik sintetis yang memiliki efek kuat seperti putaw (heroin)
atau morfin. Namun tidak memiliki efek sedatif yang kuat. Metadon biasanya
digunakan pada pengobatan untuk pemulihan pengguna heroin.

Metadon digunakan agar pecandu heroin tidak mengalami gejala putus zat atau
yang biasa disebut Sakaw ketika proses pemulihan. Metadon yang berbentuk
cairan digunakan dengan takaran yang berbeda antara satu pasien dengan pasien
lainnya.

40
Takaran tersebut disesuaikan dengan berat badan, metabolisme tubuh dan tingkat
kecanduan seseorang terhadap putaw. Kemudian takaran dikurangi tahap demi
tahap selama jangka waktu tertentu.

Metadon sendiri memiliki efek- efek yang beberapa diantaranya adalah: Mual,
muntah, sembelit, penurunan gairah seksual, kelelahan dan gigi busuk.

12. Barbiturat

thejournal.ie

Barbiturat adalah obat penenang yang digunakan untuk mengurangi aktivitas di


otak atau depresan sistem saraf pusat. ia menimbulkan efek kecanduan dan
berbahaya ketika digunakan bersamaan dengan alkohol.

13. PCP atau Angel Dust

41
google images

Angel Dust atau Phencyclidine (PCP) sebetulnya digunakan untuk anestesi atau
pembiusan dalam bidang kedokteran. Namun disalahgunakan penggunaannya
oleh produsen ilegal yang memproduksi obai ini dalam bentuk bubuk dan cair.

Secara umum PCP yang memiliki nama lain Rocket Fuel, Ozone, Hog, Wet,
Sherm, Wack, Ashy Larry dan Halk Hogan ini digunakan dengan cara
disemprotkan kebahan- bahan berdaun seperti, ganja, rokok, mint, oregano, mind
dan sebagainya.

PCP memiliki efek halusinasi, delusi, gangguan fungsi motorik, gangguan


regulasi saraf seperti jantuk yang berdetak cepat dan suhu tubuh berubah drastis.

3.15 Psikotropika

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.Contoh
Psikotropika; Ekstasi, LSD, Amphetamine dll.

Jenis Jenis Psikotropika

42
a. Golongan I : MDMA/ekstasi, LSD dan STP dll
b. Golongan II : amfetamin, metilfenidat atau ritalin. dll
c. Golongan III :(umibal, buprenorsina, pentobarbital, Flunitrazepam dan
sebagainya
d. Golongan IV : nitrazepam, Aminorex , dumolid, diazepam dan lain.

Sedangkan menurut undang-undang No. 5 tahun 1997, psikotropika adalah zat


atau obat bukan narkotika, baik alami maupun sintetis, yang bersifat psikoaktif
melalui pengaruh selektif pada susunan sistam saraf pusat, serta dapat
menimbulkan ketergantungan atau ketagihan. Zat yang termasuk golongan
psikotropika dibedakan menjadi 4 golongan, yaitu :

1. Golongan I, mempunyai potensi yang sangat kuat dalam menyebabkan


ketergantungan dan dinyatakan sebagai barang terlarang. Contoh: ekstasi
(MDMA= 3,4-methylenedeoxy methamfetamine), LSD (lysergic acid
diethylamid), dan DOM.
2. Golongan II, mempunyai potensi yang kuat dalam menyebabkan
ketergantungan. Contoh: amfetamin, metamfetamin (sabu), dan fenetilin.
3. Golongan III, mempunyai potensi sedang dalam menyebabkan
ketergantungan, dapat digunakan untuk pengobatan tetapi harus dengan
resep dokter. Contoh: amorbarbital, brupornorfina, dan magadon (sering
disalahgunakan).
4. Golongan IV, mempunyai potensi ringan dalam menyebabkan
ketergantungan, dapat digunakan untuk pengobatan terapi harus dengan
resep dokter. Contoh: diazepam, nitrazepam, lexotan (sering
disalahgunakan), pil koplo (sering disalahgunakan), obat penenang
(sedativa), dan obat tidur (hipnotika).

Dampak negatif dari penggunaan obat Psikotropika

 Kokain dapat menimbulkan rasa takut berlebihan dan depresi.

 Pil ekstasi menimbulkan rasa lelah dan tenang.

43
 Morfin menimbulkan rasa ngantuk, gangguan pernafasan, bahagia berlebih
(eufhoria), dan kematian.

 Barbiturat mengakibatkan mudah tertidur lelap dan menimbulkan kematian.

 Berbagai zat narkotika seperti candu, heroin, dan ganja dapat menyebabkan
saraf terganggu dan menimbulkan ketagihan pada akhirnya kematian.

Ciri-ciri pemakai Psikotropika


Orang yang menggunakan zat-zat Psikotropika dapat dikenal dengan jelas
melalui fisiknya, kegiatan sehari-hari yang berubah dari biasanya. Berikut adalah
ciri-cirinya:
1. Badan terus melemas dan tidak bergairah, tidak ada tenaga untuk
beraktivitas.
2. Muka terlihat pucat dan tubuhnya kurus.
3. Tubuh menggigil berat disertai dengan teriakan histeris.
4. Susah untuk berkonsentrasi atau fokus terhadap suatu hal.
Pencegahan terhadap ketergantungan obat Psikotropika

1. Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, rutin melakukan kegiatan
beragama.

2. Menjauhi zat Psikotropika dan tidak pernah akan mencobanya.

3. Hilangkan rasa ingin tahu, ingin coba-coba.

4. Tidak salah bergaul, terutama bergaul dengan pemakai bahkan pengedar zat
Psikotropika.

44
5. Menambah wawasan atau pengetahuan tentang apa itu zat Psikotropika, ikut
penyuluhan dan seminar tentang narkotika agar dapat memproteksi diri
sendiri dari penyalahgunaan psikotropika.

6. Menyibukkan diri sendiri dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat positif.

3.16 Zat Adiktif

Zat adiktif merupakan zat tambahan yang biasanya terdapat pada sebuah makanan,
minuman, maupun obat–obatan. Pemakaian zat adiktif yang secara terus menerus
akan mengakibatkan adiksi atau ketagihan.

Artinya, jika belum mengonsumsi bahan jenis ini maka menimbulkan perasaan
aneh pada tubuh kita akan terjadi, seolah–olah ada sesuatu yang hilang. Perasaan
yang demikian ditandai dengan gejala–gejala ringan, misalnya seperti mengantuk
atau sakit kepala, tetapi bisa juga mengalami gangguan berat, misalnya
semua tubuh terasa sakit atau pikiran menjadi kacau.

3.17 Macam-Macam Zat Adiktif

1. Inhalasin

Inhalasin berasal dari larutan-larutan yang gampang menguap seperti cat semprot,
hairspray, lem, dan pengharum ruangan.Bisa pula berasal dari gas seperti gas
nitrous oksida (gas ketawa) dan zat anestesi (pembius) contohnya: eter dan
kloroform. Penggunaan yang berlebihan bisa menyebabkan pusing yang tidak
tertahankan bisa jadi sampai pingsan.

2. Nikotin

Nikotin ini terkandung dalam tembakau yang kemudian dibuat menjadi rokok.
Rokok bisa menyebabkan penyakit bronkitis, emfisema, infeksi tenggorokan, dan
noda nikotin pada gigi. Contohnya : Rokok

3. Kafein

Zenis zat satu ini terkandung dalam teh atau kopi dalam kadar yang rendah.
Kafein berkhasiat menstimulasi susunan syaraf pusat dengan efek menghilangkan

45
rasa lapar, letih, dan mengantuk. Konsumsi yang berlebihan bisa menyebabkan
kecanduan, gagal ginjal dan jantung berkerja melampaui batas karena selalu
dipicu. Contohnya : Kopi

4. Narkoba

Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya


lainnya) yaitu suatu bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik
secara oral/diminum, dihirup, ataupun disuntikan, bisa mengubah pikiran, suasana
hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba bisa menimbulkan
ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis. Contohnya : Ganja

Dampak Zat Adiktif

1. Dampak Penyalahgunaan Minuman Alkohol

Alkohol dalam minuman keras bisa menyebabkan gangguan jantung dan otot
syaraf, mengganggu metabolisme tubuh, membuat janis menjadi cacat, impoten
serta gangguan seks lainnya.

2. Efek/Dampak Penyalahgunaan Ganja

Zat kandungan dalam ganja yang berbahaya bisa mengakibatkan daya tahan tubuh
berkurang dan melemah sehingga mudah terserang penyakit dan infeksi serta
memperburuk pada aliran darah koroner.

3. Efek/Dampak Penyalahgunaan Halusinogen

Halusinogen dalam tubuh manusia bisa mengakibatkan pendarahan pada otak.

4. Efek/Dampak Penyalahgunaan Kokain

Zat adiktif kokain jika dikonsumsi dalam jangka panjang bisa mengakibatkan
kekurangan sel darah putih atau anemia sehingga bisa membuat badan kurus

46
kering. Selain itu kokain menimbulkan perforesi sekat hidung (ulkus) dan aritma
pada jantung.

5. Efek/Dampak Penyalahgunaan Opiat / Opioda

Zat opioda atau opiat yang masuk ke dalam badan manusia bisa mengganggu
dalam menstruasi pada perempuan / wanita serta impotensi dan konstipasi
khronuk pada pria / laki-laki.

6. Efek/Dampak Penyalahgunaan Inhalasia

Inhalasia mempunyai dampak buruk bagi kesehatan kita seperti gangguan pada
fungsi jantung, otak, dan lever.

7. Efek/Dampak Penyalahgunaan Non Obat

Dalam kehidupan sehari-hari sering kita temui benda-benda yang disalah gunakan
oleh banyak orang untuk mendapatkan suatu efek tertentu yang bisa menyebabkan
gangguan kesehatan. Contohnya barang yang dijadikan candu antara lain seperti
bensin, thiner, racun serangga, lem uhu, lem aica aibon. Efek dari penggunaan ini
bisa menimbulkan infeksi emboli.

3.18 Pengertian Korupsi

Secara harfiah korupsi (bahasa latin : Corruptio dari kata kerja Corrumpere yang
bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyuap). Kata korupsi
dapat diartikan juga dalam bahasa latin “Corruptus” yang berarti “merusak
habis-habisan”. Kata Corruptus itu sendiri berasal dari kata dasar corrumpere,
yang tersusun dari kata com (yang berarti menyeluruh) dan rumpere yang berarti
merusak secara total kepercayaan khalayak kepada si pelaku yang tak jujur itu.

Secara Istilah, korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politikus/politisi


maupun pengawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya
diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan
kekuasaaan publik yang dipercayakan kepada mereka.

47
Dalam khazanah pemikiran hukum Islam (fiqh) klasik, perilaku korupsi belum
memperoleh porsi pembahasan yang memadai, ketika para fuqaha berbicara
tentang kejahatan memakan harta benda manusia secara tidak benar (akl amwal
al-nas bil al-bathil) seperti yang diharamkan dalam Al-Qur’an, tetapi apabila
merujuk pada kata asal dari korupsi (corrup), maka dapat berarti merusak (dalam
bentuk kecurangan) atau menyuap. Di antara berbagai bentuk kejahatan ini yang
nampaknya paling mirip substansinya dengan korupsi ialah ghulul yang diartikan
sebagai pengkhianatan terhadap amanah dalam pengolahan harta rampasan perang
dan risywah atau yang biasa dikenal dengan istilah suap.

Dalam konteks ajaran Islam yang lebih luas, korupsi merupakan tindakan yang
bertentangan dengan prinsip keadilan (al-’adalah) akuntabilitas (al-amanah), dan
tanggung jawab. Korupsi dengan segala dampak negatifnya yang menimbulkan
berbagai distorsi terhadap berbagai kehidupan negara dan masyarakat dapat
dikategorikan termasuk perbuatan fasad, kerusakan dimuka bumi, yang amat
dikutuk oleh Allah SWT.

Dalam terminologi Islam dikenal istilah yang hampir sama dengan korupsi yaitu
Risywah (suap), hanya saja risywah ini hanya menyangkut sebahagian dari istilah
korupsi yaitu suap menyuap antara seseorang dengan orang lain dengan imbalan
uang tertentu guna memperoleh pekerjaan atau jabatan. Istilah korupsi ini jauh
lebih dari sekedar suap menyuap sebab korupsi termasuk di dalamnya manipulasi,
pungli, mark up, dan pencairan dana publik secara terselubug dan bersembunyi
dibalik dalil-dalil konstitusi, dengan niat memperoleh keuntungan yang lebih
besar secara tidak sah dari apa yang seharusnya diperoleh menurut kadar dan
derajat pekerjaan seseorang.

Dalam sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar
mencakup unsur-unsur sebagai berikut:

1. Perbuatan melawan hukum

2. Penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana

3. Memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi

48
4. Merugikan keuangan negara atau perekonomian negara

Selain itu terapadat beberapa jenis tindak pidana korupsi yang lain, di
antaranya:

1. Memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan)

2. Penggelapan dalam jabatan

3. Pemerasan dalam jabatan

4. Ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara pemerintah)

5. Menerima gratifkasi (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara).

3.19 Faktor Penyebab Korupsi

Faktor-faktor penyebab terjadinya korupsi, yaitu :


a) Penegakan hukum tidak konsisten, penegakan hukum hanya sebagai make up
politik, sifatnya sementara, selalu berubah setiap berganti pemerintahan.
b) Penyalahgunaan kekuasaan/wewenanng, takut dianggap bodoh kalau tidak
menggunakan kesempatan.
c) Langkanya lingkungan yang antikorup, sistem dan pedoman antikorupsi hanya
dilakukan sebatas formalitas.
d) Rendahnya pendapatan penyelenggara Negara. Pendapatan yang diperoleh
harus mampu memenuhi kebutuhan penyelenggara Negara, mampu mendorong
penyelenggara Negara untuk berprestasi dan memberikan pelayanan terbaik
kepada masyarakat.
e) Kemiskinan, keserakahan, masyarakat kurang mampu melakukan korupsi
karena kesulitan ekonomi. Sedangkan mereka yang berkecukupan melakukan
korupsi karena serakah, tidak pernah puas dan menghalalkan segala cara untuk
mendapatkan keuntungan.

49
f) Budaya memberi upeti, imbalan jasa dan hadiah.
g) Konsekuensi bila ditangkap lebih rendah daripada keuntungan korupsi, saat
tertangkap bisa menyuap penegak hukum sehingga dibebaskan atau setidaknya
diringankan hukumannya.
h) Budaya permisif/serba membolehkan, tidak mau tahu, menganggap biasa bila
sering terjadi. Tidak peduli orang lain, asal kepentingannya sendiri terlindungi.
i) Gagalnya pendidikan agama dan etika. Pendapat Franz Magnis Suseno bahwa
agama telah gagal menjadi pembendung moral bangsa dalam mencegah korupsi
karena perilaku masyarakat yang memeluk agama itu sendiri. Sebenarnya agama
bisa memainkan peran yang lebih besar dalam konteks kehidupan sosial
dibandingkan institusi lainnya, sebab agama memiliki relasi atau hubungan
emosional dengan para pemeluknya. Jika diterapkan dengan benar kekuatan relasi
emosional yang dimiliki agama bisa menyadarkan umat bahwa korupsi bisa
membawa dampak yang sangat buruk .

Faktor Internal Penyebab Korupsi


Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri seseorang.
Persepsi terhadap korupsi. Pemahaman seseorang mengenai korupsi tentu
berbeda-beda. Menurut Pope (2003/2007), salah satu penyebab masih bertahannya
sikap primitif terhadap korupsi karena belum jelas mengenai batasan bagi istilah
korupsi, sehingga terjadi ambiguitas dalam melihat korupsi.
Sementara itu Merican (1971) menyatakan sebab-sebab terjadinya korupsi
adalah sebagai berikut:
a. peninggalan pemerintahan kolonial.
b. kemiskinan dan ketidaksamaan.
c. gaji yang rendah.
d. persepsi yang popular.
e. pengaturan yang bertele-tele.
f. pengetahuan yang tidak cukup dari bidangnya.

Selain faktor-faktor internal di atas, terdapat faktor-faktor internal lainnya.faktor


tersebut yaitu :

50
a. Aspek Perilaku Individu:
1. Sifat Tamak/Rakus Manusia
Korupsi yang dilakukan bukan karena kebutuhan primer, yaitu kebutuhan
pangan. Pelakunya adalah orang yang berkecukupan, tetapi memiliki sifat
tamak, rakus, mempunyai hasrat memperkaya diri sendiri. Unsur penyebab
tindak korupsi berasal dari dalam diri sendiri yaitu sifat tamak/rakus. Maka
tindakan keras tanpa kompromi, wajib hukumnya.
2. Moral yang kurang kuat
Orang yang moralnya kurang kuat mudah tergoda untuk melakukan tindak
korupsi. Godaan bisa datang dari berbagai pengaruh di sekelilingnya, seperti
atasan, rekan kerja, bawahan, atau pihak lain yang memberi kesempatan.
3. Gaya hidup yang konsumtif
Gaya hidup di kota besar mendorong seseorang untuk berperilaku konsumptif.
Perilaku konsumtif yang tidak diimbangi dengan pendapatan yang sesuai,
menciptakan peluang bagi seseorang untuk melakukan tindak korupsi.
b. Aspek Sosial
Perilaku korupsi dapat terjadi karena dorongan keluarga. Kaum behavioris
mengatakan bahwa lingkungan keluargalah yang secara kuat memberikan
dorongan bagi orang untuk korupsi dan mengalahkan sifat baik seseorang yang
sudah menjadi traits pribadinya. Lingkungan dalam hal ini malah memberikan
dorongan dan bukan memberikan hukuman pada orang ketika ia
menyalahgunakan kekuasaannya.

Faktor Eksternal Penyebab Korupsi


a. Aspek Sikap Masyarakat terhadap Korupsi
Dalam sebuah organisasi, kesalahan individu sering ditutupi demi menjaga nama
baik organisasi. Demikian pula tindak korupsi dalam sebuah organisasi sering kali
ditutup-tutupi. Akibat sikap tertutup ini, tindak korupsi seakan mendapat
pembenaran, bahkan berkembang dalam berbagai bentuk. Sikap masyarakat yang
berpotensi memberi peluang perilaku korupsi antara lain:
1. Nilai-nilai dan budaya di masyarakat yang mendukung untuk terjadinya
korupsi. Misalnya masyarakat menghargai seseorang karena kekayaan yang
dimilikinya.

51
2. Masyarakat menganggap bahwa korban yang mengalami kerugian akibat
tindak korupsi adalah Negara. Padahal justru pada akhirnya kerugian terbesar
dialami oleh masyarakat sendiri. Contohnya akibat korupsi anggaran
pembangunan menjadi berkurang, pembangunan transportasi umum menjadi
terbatas misalnya.
3. Masyarakat kurang menyadari bila dirinya terlibat dalam perilaku korupsi.
Setiap tindakan korupsi pasti melibatkan masyarakat, namun masyarakat justru
terbiasa terlibat dalam tindak korupsi sehari-hari dengan cara-cara terbuka namun
tidak disadari.
4. Masyarakat kurang menyadari bahwa korupsi dapat dicegah dan
diberantas bila masyarakat ikut aktif dalam agenda pencegahan dan
pemberantasan korupsi.

b. Aspek Ekonomi
Aspek Ekonomi sering membuka peluang bagi seseorang untuk korupsi.
Pendapatan yang tidak dapat memenuhi kebutuhan atau saat sedang terdesak
masalah ekonomi membuka ruang bagi seseorang untuk melakukan jalan pintas,
dan salah satunya adalah korupsi.

c. Aspek Politis
Politik uang (money politics) pada Pemilihan Umum adalah contoh tindak
korupsi, yaitu seseorang atau golongan yang membeli suatu atau menyuap para
pemilih/anggota partai agar dapat memenangkan pemilu. Perilaku korup seperti
penyuapan, politik uang merupakan fenomena yang sering terjadi. Terkait hal itu
Terrence Gomes (2000) memberikan gambaran bahwa politik uang sebagai use of
money and material benefits in the pursuit of political influence (menggunakan
uang dan keuntungan material untuk memperoleh pengaruh politik).
Penyimpangan pemberian kredit atau penarikan pajak pada pengusaha,
kongsi antara penguasa dan pengusaha, kasus-kasus pejabat Bank Indonesia dan
Menteri di bidang ekonomi pada rezim lalu dan pemberian cek melancong yang
sering dibicarakan merupakan sederet kasus yang menggambarkan aspek politik
yang dapat menyebabkan kasus korupsi (Handoyo: 2009).

52
d. Aspek Organisasi
Organisasi dalam hal ini adalah organisasi dalam arti yang luas, termasuk
sistem pengorganisasian lingkungan masyarakat. Organisasi yang menjadi korban
korupsi atau di mana korupsi terjadi biasanya memberi andil terjadinya
korupsi karena membuka peluang atau kesempatan terjadinya korupsi (Tunggal,
2000). Aspek-aspek penyebab korupsi dalam sudut pandang organisasi meliputi:

1· Kurang adanya sikap keteladanan Pemimpin


Pemimpin adalah panutan bagi bawahannya. Apa yang dilakukan oleh pemimpin
merupakan contoh bagi bawahannya.

2· Tidak Adanya Kultur/Budaya Organisasi yang Benar


Organisasi harus memiliki Tujuan Organisasi yang fokus dan jelas. Tujuan
organisasi ini menjadi pedoman dan memberikan arah bagi anggota organisasi
dalam melaksanakan kegiatan sesuati tugas dan fungsinya. Tatacara pencapaian
tujuan dan pedoman tindakan inilah kemudian menjadi kultur/budaya organisasi.
Kultur organisasi harus dikelola dengan benar, mengikuti standar-standar yang
jelas tentang perilaku yang boleh dan yang tidak boleh. Peluang terjadinya korupsi
apabila dalam budaya organisasi tidak ditetapkan nilai-nilai kebenaran, atau
bahkan nilai dan norma-norma justru berkebalikan dengan norma-norma yang
berlaku secara umum (norma bahwa tindak korupsi adalah tindakan yang salah).

3· Kurang Memadainya Sistem Akuntabilitas


Dalam sebuah organisasi perlu ditetapkan visi dan misi yang diembannya, yang
dijabarkan dalam rencana kerja dan target pencapaiannya. Apabila organisasi
tidak merumuskan tujuan, sasaran, dan target kerjanya dengan jelas, maka akan
sulit dilakukan penilaian dan pengukuran kinerja.

4· Kelemahan Sistem Pengendalian Manajemen


Pengendalian manajemen merupakan salah satu syarat bagi tindak pelanggaran
korupsi dalam sebuah organisasi. Semakin longgar/lemah pengendalian

53
manajemen sebuah organisasi semakin terbuka peluang tindak korupsi anggota
atau pegawai di dalamnya.

3.20 Bentuk-bentuk korupsi

A. Penyuapan merupakan sebuah perbuatan kriminal yang melibatkan sejumlah


pemberian kepada seseorang dengan sedemikian rupa sehingga bertentangan
dengan tugas dan tanggungjawabnya.

B. Penggelapan merupakan suatu bentuk korupsi yang melibatkan pencurian


uang, properti, atau barang berharga. Penggelembungan menyatu pada praktik
penggunaan informasi agar mau mengalihkan harta atau barang secara suka rela.
C. Pemerasan berarti penggunaan ancaman kekerasan atau penampilan informasi
yang menghacurkan guna membujuk seseorang agar mau bekerjasama.
D. Nepotisme, kata nepotisme berasal dari kata latin “Nepos” yang berarti
“nephew” (keponakan). Nepotisme berarti memilih keluarga atau teman dekat
berdasarkan pertimbangan hubungan, bukan karena kemampuannya.

3.21 Dampak Korupsi

A. Dibidang ekonomi

Anggaran perusahaan untuk perputaran ekonomi, justru dialokasikan untuk


birokrasi yang ujungnya akan masuk ke kantong pribadi para pejabat.

1. Lesunya pertumbuhan ekonomi dan investasi. Pihak asing dan dalam negeri
dalam penanaman modal menjadi sulit terlaksana karena kepercayaan dan
kepastian hukum dalam melakukan investasi, karena sering terjadi tindak korupsi.

2. Penurunan produktifitas. Produktifitas menurun terjadi karena terhambatnya


sektor industri dan produksi untuk bisa berkembang lebih maju. Faktor ini
mengakibatkan terjadi PHK dan banyak sekali pengangguran serta angka
kemiskinan melambung tinggi.

54
3. Rendahnya kualitas barang dan jasa bagi publik. Beras murah yang tidak layak
untuk dimakan, jembatan dan bangunan yang ambruk, ini adalah contoh
rendahnya kualitas barang dan jasa sebagai akibat dari korupsi. Adanya pondasi
yang kurang kokoh karena ada korupsi dibalik proyek pembangunan tersebut, ada
suap, ada pengurangan bahan untuk pondasi yang digunakan penyelewengan uang
proyek itu adalah korupsi.

4. Menurunnya pendapatan negara dari sektor pajak. Banyak sekali pegawai dari
sektor pajak yang memperkaya diri sendiri dengan mengkorupsi pajak,
mengakibatkan ketidak percayaan masyarakat terhadap pajak berakibat juga pada
percepatan pembangunan, dan yang merugi adalah masyarakat sendiri

5. Meningkatkan hutang negara. korupsi di Indonesia meningkatkan hutang luar


negeri yang semakin besar. Ini masih saja terjadi korupsi besar-besaran.

B. Dampak sosial dan kemiskinan masyarakat

Korupsi berdampak bagi masyarakat miskin

1. Mahalnya harga jasa dan pelayanan publik. Rendahnya kualitas pelayanan,


keterbatasan akses, air, kesehatan, pendidikan. Karena terjadi penyelewengan ke
kantong para koruptor.

2. Pengentasan kemiskinan berjalan lambat. Kordinasi pendataan, pendanaa yang


lemah karena korupsi dan permasalahan kemiskinan itu sendiri sehingga sulit agar
dapat akses masuk ke lapangan kerja, karena faktor pendidikan yang kurang.

3. Terbatasnya akses bagi masyarakat miskin. Harga bahan pokok melambung


tinggi, masyarakat miskin tidak dapat membeli, pendidikan dan kesehatan yang
mahal, serta rumah layak huni dan informasi hukum yang tidak berpihak pada
masyarakat miskin.

55
4. Meningkatnya angka kriminalistas. Korupsi terjadi dimana-mana, mulai dari
masyarakat kecil sampai pejabat leluasa melanggar hukum untuk berkorupsi. Pada
jaman sekarang ini masyarakat menjadi semakin individualis, karena tidak ada
lagi kepercayaan pada pemerintah, sistem, hukum maupun antar masyarakat
sendiri. Jika ada bencana / musibah orang semakin takut untuk membantu dengan
memberi bantuan apapun, takut untuk di korupsi atau bantuan itu tidak sampai
pada mereka yang membutuhkan. Partai politik membantu karena hanya mencari
dukungan dari masyarakat. Ini adalah solidaritas palsu, sudah tidak ada lagi
keikhlasan, ketulusan, dan kejujuran. Akibatnya terjadi kemerosotan moral dan
akhlak bagi generasi muda.

C. Runtuhnya otoritas pemerintahan

1. Matinya etika sosial. Jika ada salah satu dari anggota kelompok melakukan
korupsi, kelompok itu akan rela melindungi anggotanya dengan berbagai cara. Hal
ini sangat melukai masyarakat, harusnya wakil rakyat yang melindungi
masyarakat. Banyak pejabat negara yang tertangkap karena korupsi namun tidak
tau malu dan tidak merasa salah. Ini lah etika sosial politik yang mati, tidak ada
kejujuran dan keadilan, bahkan yang jujurpun akan diberikan sanksi sosial politik
oleh otoritas menteri, aparat penguasa bahkan masyarakat.

2. Tidak efektifnya peraturan dan perudang-undangan. Hukum jaman sekarang


sudah bisa dibeli, hukum yang harusnya adil, kini bisa menerima suap, sogokan
sehingga masyarakat berpikir bahwa hukum di negeri ini adil bagi mereka yang
berduit, sedangkan untuk masyarakat yang tak punya hanya akan terpuruk oleh
jaman dan keadilan tidak bisa didapatkan.

3. Birokrasi tidak efisien. Tujuan birokrasi untuk memberikan pelayanan kepada


publik. Penting untuk membanu pemerintah dalam menjalankan program dan
kebijakan untuk publik. Contohnya banyak investor yang ingin menanamkan
modalnya tapi karena melalui birokrasi ini sangat sulit dan berbelit pada akhirnya

56
suaplah jalan tercepat yang ditempuh. Dan birokrasi dibidang politik yang
seharusnya mengedepankan kepentingan rakyat ini malah mengedepankan
kepentingan kelompok dan diri sendiri.

D. Dampak terhadap politik dan demokrasi

1. Munculnya kepemimpinan korup. Contohnya adanya suap kepada masyarakat


dari calon-calon pemimpin partai saat pesta demokrasi. Masyarakat seolah
dituntun untuk memilih pemimpin yang korup, masyarakat hanya diberi mimpi
dan janji-janji akan sejahtera.

2. Hilangnya kepercayaan publik pada demokrasi. Berkurangnya kepercayaan


masyarakat pada demokrasi karena terjadi tindak korupsi para pejabat negara,
legislatif, maupun petinggi partai politik. Ini harus diatasi dengan kepemimpinan
yang baik, jujur, bersih dan adil.

3. Menguatnya plutokrasi. Perusahaan-perusahaan besar ternyata ada


hubungannya dengan partai-partai politik negeri ini. Beberapa pengusaha besar
menjadi ketua partai politik. Kepentingan partai dengan kepentingan perusahaan
menjadi sangan ambigu.

4. Hancurnya kedaulatan rakyat. Dijaman ini kedaulatan ada ditangan partai


politik,pertarungan partai politik dalam pemilu untuk memenangkan pemilu,
karna yang menaglah yang menguasai semuanya. Hanya akan ada sekelompok
orang saja yang menang dan menikmati kekayaan yang ada. Rakyat terus ada pada
kemiskinan dan masa depan yang tidak jelas.

E. Dampak terhadap penegak hukum

1. Fungsi pemerintahan mandul. Korupsi berdampak pada ketidak mampuan


pemerintah untuk melakukan fungsi yang seharusnya, kondisi ini sangat
menghawatirkan terjadinya praktek korupsi. Korupsi yang bersifat personal juga
dapat mencoreng nama baik organisasi/ lembaga tempat dia bernaung. Masyarakat

57
cenderung meragukan citra dan keprofesionalan suatu lembaga yang diduga ada
tindak korupsi disana.

2. Hilangnya kepercayaan rakyat terhadap lembaga negara. Media masa menjadi


tempat masyarakat menerima informasi, informasi tentang bobroknya penegakan
hukum di Indonesia, hal ini melibatkan berbagai mafia hukum dan anggaran.
harusnya hukum melindungi hak-hak masyarakat, bukan malah merampas
hak-hak rakyat.

F. Dampak terhadap pertahanan dan keamanan.

1. Kerawanan hankamnas karena lemahnya alusista dan SDM. Negara


diharuskan ada armada laut, darat dan udara yang kuat dan modern, agar bisa
menghalau pengganggu kedaulatan dengan cepat. Bila anggaran tidak di korupsi
oleh koruptor semua itu akan bisa diwujudkan, indonesia akan punya pertahanan,
keamanan, dan persenjataan yang baik, kuat dan modern.

2. Lemahnya garis batas negara. Karena kurangnya armada yang menjaga garis
batas negara. Daerah dekat dibatas-batas negara mengalami kemiskinan bukan
malah di bantu pemerintah malah korupsi dana / uang akibatnya kemiskinan
terjadi di daerah dekat batas negara. Keterbatasan air, listrik, jalan raya, energi,
gedung sekolah, ini harus di tanggung masyarakat yang hidup dibatas negara,
perekonomian cenderung berada di perkotaan dan di daerah perbatasan semakin
memburuk. Hal ini mengakibatkan banyak yang rela berpindah kewarganegaraan.
Diwilayah batas negara ini banyak terjadi penyelundupan barang ilegal, human
trafficking.

3. Menguatnya sisi kekerasan dalam masyarakat. Masyarakat menjadi apatis


tentang program yang dibuat pemerintah, anggapan mereka program tersebut
tidak akan mengubah kondisi mereka. Ini mengakibatkan masyarakat cenderung
berusaha menyelamatkan diri dan keluarga sendiri dibanding dengan keselamatan
bersama dengan menggunakan cara-cara negatif. Ini merupakan kekerasan, terjadi
perkelahian.

58
G. Dampak kerusakan lingkungan.

1. Menurunnya kualitas lingkungan. Dengan adanya korupsi berdampak pada


menurunnya kualitas lingkungan. Banyak faktor yang mengakibatkan kerusakan
lingkungan karena adanya kepentingan ekonomi, hasil hutan, tambang di
eksploitasi secara besar-besaran untuk dapat keuntungan. Pembalakan liar tidak
ada upaya penanaman kembali akibatnya di hutan menimbulkan kerusakan.
Penegakan hukum menjangkau pelaku yang dilapangan, disinyalir aktor dibalik
ini semua adalah pejabat tinggi negara, dan aparat penegak hukum itu sendiri.
Pembakaran hutan, untuk ladang kepala sawit, perumahan atau ladang industri
berakibat banjir, longgsor, global waming dll.

2. Menurunnya kualitas hidup. Kerusakan hutan megurangi ketersediaan oksigen.


Sementara polusi udara semakin meningkat, belum lagi banjir, longsor,
kekeringan. Di perairan yang tercemar limbah menjadi beracun, populasi ikan
akan mati karena terkena limbah atau akan beracun, jika kita makan
mengakibatkan cacat janin dak penyakit untuk tubuh. Pencemaran tanah,
pertanian akan merosot, tanah tidak subur akibatnya mahalnya harga bahan pokok.
Manusia dan bayi tidak mendapat gizi dan kecukupan pangan, fisik yang
berpenyakit merupakan kemunduran sebuah generasi.

3.22 Cara Pemberantasan Korupsi

Berikut beberapa macam cara upaya pemerintah dalam melanjutkan tingkat


jumlah pemberantasan korupsi di Indonesia:

1. Upaya Pencegahan

Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam melakukan


pemberantasan korupsi adalah melalui tindakan pencegahan. Tindakan
pencegahan ini dimaksudkan agar masyarakat memiliki benteng diri yang kuat
guna terhindar dari perbuatan yang mencerminkan tindakan korupsi di dalam
kehidupan sehari-hari mereka. Upaya pencegahan tindakan korupsi dilakukan oleh

59
permerintah berdasarkan nilai-nilai dasar Pancasila agar dalam tindakan
pencegahannya tidak bertentangan dengan nilai-nilai dari Pancasila itu sendiri.
Adapun tindakan pencegahan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka
melakukan upaya pemberantasan korupsi di wilayah negara Indonesia
diantaranya:

1. Penanaman Semangat Nasional

Penanaman semangat nasional yang positif dilakukan oleh pemerintah Indonesia


dalam bentuk penyuluhan atau diksusi umum terhadap nilai-nilai Pancasila
sebagai kepribadian bangsa Indonesia. Kepribadian yang berdasarkan Pancasila
merupakan kepribadian yang menjunjung tinggi semangat nasional dalam
penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya penanaman
semangat nasional Pancasila dalam diri masyarakat, kesadaran masyarakat
akan dampak korupsi bagi negara dan masyarakat akan bertambah. Hal ini akan
mendorong masyarakat Indonesia untuk menghindari berbagai macam bentuk
perbuatan korupsi dalam kehidupan sehari-hari demi kelangsungan hidup bangsa
dan negaranya.

2. Melakukan Penerimaan Pegawai Secara Jujur dan Rerbuka

Upaya pencegahan sebagai bentuk upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan


oleh pemerintah dapat dilakukan melalui penerimaan aparatur negara secara jujur
dan terbuka. Kejujuran dan keterbukaan dalam penerimaan pegawai yang
dilakukan oleh pemerintah menunjukkan usaha pemerintah yang serius untuk
memberantas tindak pidana korupsi yang berkaitan dengan suap menyuap dalam
penerimaan pegawai. Pemerintah yang sudah berupaya melakukan tindakan
pencegahan dalam penerimaan pegawai perlu disambut baik oleh masyarakat
terutama dalam mendukung upaya pemerintah tersebut.

Jika pemerintah telah berupaya sedemikian rupa melakukan tindakan pencegahan


korupsi dalam penemerimaan aparatur negara tapi masyarakat masih memberikan
peluang terjadinya korupsi, usaha pencegahan yang dilakukan oleh pemerintah
dapat menjadi sia-sia. Selain itu, jika perilaku masyarakat yang memberikan
peluang terjadinya tindakan korupsi dalam penerimaan pegawai diteruskan, maka

60
tidak dapat dipungkiri praktik tindakan korupsi akan berlangsung hingga dapat
menimbulkan konflik diantara masyarakat maupun oknum pemerintah. (baca
juga: Pengertian Konflik Menurut Para Ahli)

3. Himbauan Kepada Masyarakat

Himbauan kepada masyarakat juga dilakukan oleh pemerintah dalam upaya


melakukan pencegahan sebagai bentuk upaya pemberantasan korupsi di kalangan
masyarakat. Himbauan biasanya dilakukan oleh pemerintah melalui
kegiatan-kegiatan penyuluhan di lingkup masyarakat kecil dan menekankan
bahaya laten adanya korupsi di negara Indonesia. Selain itu, himbauan yang
dilakukan oleh pemerintah kepada masyarakat menekankan pada apa saja yang
dapat memicu terjadinya korupsi di kalangan masyarakat hingga pada elite
pemerintahan.

4. Pengusahaan Kesejahteraan Masyarakat

Upaya pemerintah dalam memberantas korupsi juga dilakukan melalui upaya


pencegahan berupa pengusahaan kesejahteraan masyarakat yang dilakukan
pemerintah. Pemerintah berupa mensejahterakan masyarakat melalui pemberian
fasilitas umum dan penetapan kebijakan yang mengatur tentang kesejahteraan
rakyat. Kesejahteraan rakyat yang diupayakan oleh pemerintah tidak hanya
kesejahteraan secara fisik saja melain juga secara lahir batin. Harapannya, melalui
pengupayaan kesejahteraan masyarakat yang dapat meningkatkan kesejahteraan
hidup dapat memberikan penguatan kepada masyarakat untuk meminimalisir
terjadinya perbuatan korupsi di lingkungan masyarakat sehingga dapat
mewujudkan masyakarat yang madani yang bersih dari tindakan korupsi dalam
kehidupan sehari-hari.

5. Pencatatan Ulang Aset

Pencatan ulang aset dilakukan oleh pemerintah dalam rangka memantau sirkulasi
aset yang dimiliki oleh masyarakat. Pada tahun 2017 ini, pemerintah menetapkan
suatu kebijakan kepada masyarakatnya untuk melaporkan aset yang dimilikinya
sebagai bentuk upaya pencegahan tindakan korupsi yang dapat terjadi di

61
masyarakat. Pencatatan aset yang dimiliki oleh masyarakat tidak hanya berupa
aset tunai yang disimpan di bank, tetapi juga terhadap aset kepemilikan lain
berupa barang atau tanah. Selain itu, pemerintah juga melakukan penelurusan asal
aset yang dimiliki oleh masyarakat untuk mengetahui apakah aset yang dimiliki
oleh masyarakat tersebut mengindikasikan tindak pidana korupsi atau tidak.

2. Upaya Penindakan

Upaya penindakan dilakukan oleh pemerintah Indonesia terhadap pelaku tindak


pidana korupsi. Dalam pelaksanaan upaya penindakan korupsi, pemerintah
dibantu oleh sebuah lembaga independen pemberantasan korupsi yaitu KPK
(Komisi Pemberantasan Korupsi) Penindakan yang dilakukan oleh KPK semenjak
KPK berdiri pada tahun 2002 telah membuahkan hasil yang dapat disebut sebagai
hasil yang memaksimalkan. Upaya penindakan yang dilakukan oleh KPK
terhadap tindak pidana korupsi merupakan upaya yang tidak main-main dan tidak
pandang bulu.

Siapapun yang terindikasi melakukan tindak pidana korupsi akan ditindak oleh
lembaga independen ini tanpa terkecuali. Dalam melaksanakan tugasnya, KPK
membutuhkan peranan lembaga peradilan dalam menegakkan keadilan di
Indonesia terutama yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi. Tentunya
pelaksanaan proses peradilan dilakukan sesuai dengan mekanisme sistem
peradilan di Indonesia dan berdasarkan hukum dan undang-undang yang berlaku.
Penindakan yang dilakukan pemerintah melalui KPK terhadap pelaku tindak
pidana korupsi dimaksudkan agar memberikan efek jera kepada para pelakunya
dan secara tidak langsung memberikan shock therapy pada orang-orang yang
berniat untuk melakukan tindak pidana korupsi baik itu di dalam pemerintahan
maupun di dalam kehidupan sehari-hari.

3. Upaya Edukasi

Upaya edukasi yang dilakukan pemerintah dalam usahanya untuk memberantas


korupsi adalah upaya yang dilakukan melalui proses pendidikan. Proses
pendidikan di Indonesia dilakukan dalam tiga jenis yaitu pendidikan formal,

62
informal, dan non formal. Melalui proses edukasi, masyarakat diberikan
pendidikan anti korupsi sejak dini agar masyarakat sadar betul akan bahaya
korupsi bagi negara-negara khususnya negara Indonesia.

Selain itu, melalui edukasi yang diberikan oleh pemerintah, peranan mahasiswa
dalam pemberantasan korupsi juga dapat dimaksimalkan sehingga para
mahasiswa ini dapat memberikan contoh yang baik bagi adik-adiknya maupun
bagi masyarakat umum terhadap cara pemberantasan korupsi dari dalam diri
masing-masing. Upaya edukasi yang dilakukan oleh pemerintah juga termasuk
sebagai upaya membangun karakter bangsa di era globalisasi untuk memberantas
pertumbuhan budaya korupsi yang dapat merugikan kehidupan bermasyarakat dan
bernegara.

Pandangan Islam Terhadap Korupsi

Istilah korupsi sebagaimana disebutkan diatas adalah merupakan sebuah


istilah yang telah akrab dengan kehudupan kita sehari-hari, namun sebagaimana
juga disebutkan pada pembahasan terdahulu bahwa istilah korupsi bukanlah
merupakan istilah yang berasal dari bahasa arab yang adalah merupakan bahasa
Al-Qur’an dan Al-Hadis yang merupakan sumber utama hukum Islam.

Selain itu korupsi adalah salah satu bentuk pengkhianatan terhadap agama
sebab ia mengkianati amanah yang di bebankan di pundaknya. Ia juga
menyelewengkan dan menyalahgunakan tugas serta tangguang jawab yang
diberikan padanya.

Didalam Al-Qur’an surah An-Nisa’ ayat 58 Allah SWT berfirman:

63
Artinya:

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak


menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara
manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi
pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat.

Selanjutnya dalam surah Al-Anfal : 27

Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul
(Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang
dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.

Korupsi dalam pandangan Islam dapat juga dimasukkan dalam kategori


al-Gosysy dan atau al-Ghulul (penipuan), sebab korupsi termasuk dalam kategori
menipu orang banyak ataupun menipu negara untuk kepentingan pribadinya.

Selain hal tersebut di atas, korupsi sangat dekat dengan istilah Risywah (suap
menyuap) dalam ajaran agama Islam, sebab korupsi itu salah satu bentuknya
adalah melakukan penyuapan atas seseorang dengan imbalan tertentu dengan
untuk mendapatkan jabatan tertentu pula.

3.23 Kolusi

Kolusi merupakan sikap dan perbuatan tidak jujur dengan membuat kesepakatan
secara tersembunyi dalam melakukan kesepakatan perjanjian yang diwarnai

64
dengan pemberian uang atau fasilitas tertentu (Gratifikasi) sebagai pelicin agar
segala urusannya menjadi lancar. Di Indonesia, kolusi paling sering terjadi dalam
proyek pengadaan barang dan jasa tertentu (umumnya dilakukan pemerintah).
Ciri-ciri kolusi jenis ini adalah:

 Pemberian uang pelicin dari perusahaan tertentu kepada oknum pejabat


atau pegawai pemerintahan agar perusahaan dapat memenangkan tender
pengadaan barang dan jasa tertentu. Biasanya, imbalannya adalah perusahaan
tersebut kembali ditunjuk untuk proyek berikutnya.
 Penggunaan broker (perantara) dalam pengadaan barang dan jasa tertentu.
Padahal, seharusnya dapat dilaksanakan melalui mekanisme G 2
G (pemerintah ke pemerintah) atau G 2 P (pemerintah ke produsen), atau
dengan kata lain secara langsung. Broker di sini biasanya adalah orang yang
memiliki jabatan atau kerabatnya

Contoh kasus kolusi yaitu penyuapan agar masuk ke suatu perguruan tinggi,
penyuapan agar nilai rapotnya tinggi, peyuapan agar di terima di pegawai negeri
sipil

Di dalam bidang studi ekonomi, kolusi terjadi di dalam satu bidang industri disaat
beberapa perusahaan saingan bekerja sama untuk kepentingan mereka bersama.
Kolusi paling sering terjadi dalam satu bentuk pasar oligopoli, dimana keputusan
beberapa perusahaan untuk bekerja sama, dapat secara signifikan mempengaruhi
pasar secara keseluruhan. Kartel adalah kasus khusus dari kolusi berlebihan, yang
juga dikenal sebagai kolusi tersembunyi. Kolusi merupakan sikap dan perbuatan
tidak jujur dengan membuat kesepakatan secara tersembunyi dalam melakukan
kesepakatan perjanjian yang diwarnai dengan pemberian uang atau fasilitas
tertentu sebagai pelicin agar segala urusannya menjadi lancer.

3.24 Nepotisme

Nepotisme berarti lebih mengutamakan atau memilih saudara atau teman dekat
dengan berdasarkan sebuah hubungan bukan berdasarkan kemampuan. Kata ini
biasanya dipakai dalam konteks derogatori.

65
Contoh Di Indonesia

Di Indonesia, sebuah tuduhan adanya nepotisme bersama dengan kolusi dan


korupsi (semuanya disingkat KKN dalam pemerintahan Orde Baru, dijadikan
sebagai salah satu pemicu gerakan reformasi yang pada akhirnya mengakhiri
kekuasaan presiden Soeharto pada tahun 1998.

Dampak Nepotisme Terhadap Perkembangan Karier


Dampaknya secara luas adalah nepotisme ikut menjadi faktor pembentuk
pragmatisme pemikiran masyarakat. Jika orang menginginkan anak-anaknya di
kemudian hari menjadi pemimpin, maka idealismenya bukan untuk menjadi
pengabdi bangsa, tetapi agar kelak dapat menarik saudara-saudaranya ke dalam
lowongan-lowongan dengan cara nepotisme daripada harus bersaing ketat melalui
prosedur.
Contoh kasus nepotisme yang terjadi di instansi X yang telah dijelaskan
pada bagian awal tulisan ini. Nepotisme yang dilakukan oleh seorang oknum
pejabat telah berlangsung secara bertahap dan berkelanjutan. Oknum tersebut
telah berhasil menempatkan beberapa orang kerabatnya di berbagai jabatan
strategis di instansi tersebut, yaitu di bagian keuangan, administrasi, sekretaris dan
resepsionis. Orang-orang bawaannya itu membentuk ‘gank’ tertentu di instansi ini.
Hal ini berakibat pada terciptanya iklim kerja dan budaya politik kantor yang
tidak sehat.
Nepotisme dapat menimbulkan konflik loyalitas dalam organisasi,
terutama bila salah seorang anggota keluarga ditempatkan sebagai pengawas
langsung di atas anggota keluarga yang lain. Rekan sekerja tidak akan merasa
nyaman dalam situasi seperti itu, oleh karenanya hal seperti ini harus dihindari
(Pope, 2003).
Susanto et al (2008) menjelaskan bahwa kondisi internal perusahaan atau
organisasi dengan political cultures, intrik-intrik internal guna mendapatkan
pengaruh dan kemajuan karier mendominasi agenda organisasi. Perusahaan atau
organisasi dengan political cultures memiliki misi dan strategi yang dirumuskan
dengan jelas, namun tidak diimplementasikan secara konsisten. Inisiatif dan
komitmen biasanya berpusat pada seperangkat faktor politik yang terbaru.

66
Loyalitas pegawai kepada atasan tertentu melebihi loyalitas kepada perusahaan
secara keseluruhan.
Loyalitas yang tinggi kepada atasan sampai pada tahap tertentu mampu
memberikan perlindungan bagi karyawan dari intrik-intrik politik yang terus
berlangsung (Susanto et al, 2008). Para pegawai yang masih berkerabat ini
mendapat prioritas dalam pengajuan pengangkatan CPNS, serta mendapatkan
berbagai kemudahan dalam berbagai kesempatan pengembangan karier, seperti
penugasan ke luar daerah, kepanitiaan acara-acara yang diadakan oleh instansi
(yang pastinya ada tambahan insentif), sampai keikutsertaan dalam diklat,
pelatihan dan seminar pengembangan diri. Sedangkan, pegawai yang lain jarang
atau hampir tidak pernah mendapatkan kesempatan yang sama.

67
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Syariah merupakan jalan bagi manusia menuju Allah SWT. Dalam Islam, ada
beberapa aplikasi syariah, di antaranya adalah halal dan haram.

Aplikasi syariah mengenai halal dan haram dalam Islam meliputi :

1. Makanan dan minuman

2. NAZA (Narkotika dan Zat Adiktif lainnya)

3. KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme)

Ketiga aplikasi di atas telah dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah
SAW, mana yang halal dan mana yang haram. Umat Islam hendaknya mampu
mengamalkan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari demi
terciptanya kehidupan Islam yang lebih baik dan selamat di dunia maupun di
akhirat.

4.2 Saran

68
Apabila pembaca menginginkan pembahasan tentang “Aplikasi Syariah Halal dan
Haram dalam Islam” yang lebih detail, pembaca dapat mencarinya pada buku atau
referensi lain. Selain itu, penulis berharap setelah membaca makalah ini para
pembaca mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Daftar Pustaka

Thobib Al-Asyhar. 2003. Bahaya Makanan Haram Bagi Kesehatan Jasmani dan
Rohani. Jakarat: Al-Mawadi Prima.

Nazaruddin H. Nirwan dkk.,Islam untuk disiplin ilmu kesehatan dan kedokteran 2,


Jakarta :Depag RI 2003.

https://dalamislam.com/makanan-dan-minuman/makanan-halal/makanan-halal

https://www.dictio.id/t/apa-definisi-makanan-halal-yang-boleh-dikonsumsi-menur
ut-islam/19675

Gie. 2002. Pemberantasan Korupsi Untuk Meraih Kemandirian, Kemakmuran,


Kesejahteraan dan Keadilan.

69
Mochtar. 2009. “Efek Treadmill” Pemberantasan Korupsi : Kompas UU No. 20
Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

https://dalamislam.com/makanan-dan-minuman/minuman-halal/minuman-halal-d
alam-islam

https://dunia-gallery.blogspot.com/2017/10/pengertian-makanan-dan-minuman-ha
lal.html\

70

Anda mungkin juga menyukai