Anda di halaman 1dari 12
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERAMAH DAN METODE EKSPERIMEN DALAM POKOK BAHASAN REDOKS DAN ELEKTROKIMIA DISMA NEGERI BANDA ACEH Oleh : Muhammad ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan hasil prestasi pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dengan metode eksperimen yang diaplikasikan pada pokok bahasan redoks dan elektrokimia pada siswa SMA Negeri di Banda Acch. Metode penelitian yang digunakan adalah metode ceksperimen. Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II Semester I SMA Negeri Banda Acch pada tahun ajaran 2008/2009 Sampel sekolah sumber data adalah SMA Negeri 1, SMA Negeri 2, dan SMA Negeri 3. Setiap sekolah sampel diambil dua kelas, yaitu satu kelas diajarkan dengan metode c’eksperimen (kelas eksperimen) dan satu kelas diajarkan dengan metode ceramah (kelas kontrol) Setiap elas terdiri dari 40 orang siswa. Dengan demikian, jumlah sampel dalam penelitian adalah 120 untuk kelas eksperimen dan 120 untuk kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar pada pokok bahasan Redoks dan elektrokimia dalam bentuk pilihan ganda. Untuk menguji hipotesis digunakan uji beda (uji t) hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil pemberian pretes diperoleh: nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 29,4 dan kelas kontrol adalah 29,5. eda nilai pretes kedua kelas diperoleh t hitung = 0,04 < t tabel = 1,986 ( = 0,005) sehingga disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan nilai pretes kedua kelompok Kelas. Selanjutnya, dari hasil pemberian postes diperolch : nilai rata-rata postes siswa eksperimen yang diajar dengan metode eksperimen adalah 74,1 sedangkan kelas kontrol yang diajarkan metode ceramah adalah 68,0. Hasil pengujian uji beda nilai postes kedua kemlompok kelas diperoleh t hitung =2,40> t tabel = 1,986 (a.= 0,05). Dengan demikian, dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa kelas eksperimen ‘dengan siswa kelas kontrol. Hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada hasil belajar kelas kontrol. Kata kunci asil belajar, metode ceramah, metode eksperimen 1. PENDAHULUAN Kegiatan belajar merupakan suatu proses dalam upaya pengembangan kualitas sumber daya manusia. Hasil belajar dipengaruhi banyak faktor diantaranya adalah bagaimana proses kegiatan belajar yang dialami oleh siswa. Dalam proses tersebut diharapkan tereipta interaksi edukatif. Hal ini sejalan dengan yang dikernukakan oleh Djamarah (1996:23) yang mengatakan bahwa "Proses belajar mengajar iv Pencerahan. Vol6 Nox Januari - April merupakan suatu kegiatan yang bersifat edukatif. Hal ini diwamai oleh ter} “interaksi antara guru dan siswa." Guru diharapkan menyajikan pelajaran yang mudah dipahami, cliingat, serta diterapkan. Selain itu guru juga diharapkan menyajikan pelajaran dengan penuh ‘variasi sesuai dengan bentuk pelajaran sehingga menarik bagi anak didik dengan demikian akan ‘merangsang keinginannya dalam belajar secara optimal. Untuk ini guru dituntut agar dapat memilih mmetode yang lebih tepat berdasarkan pertimbangan sarana dan prasarana pendukung serta efisiensi ddan efektivitas pencapaian tujuan pengajaran. Tinggi rendahnya prestasi belajar anak didik dipenganruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal misalnya IQ, bakat, minat, kemampuan, perhatian, motivasi, cara belajar, dan pengajaran guru yang sesuai dan sebagainya. Faktor eksternal misalnya motivasi ‘guru, cara mengajar yang dipergunakan guru, dan sebagainya. Kimia merupakan mata pelajaran yang kaya akan materi yang banyak menurut metode eksperimen. Namun metode ini memiliki yak kelemahan diantaranya adalah menyita waktu, membutuhkan biaya, dan memerlukan alat-alat praktek. Karena dengan kelemahan tersebut, maka guru sering menggunakan metode convensional yakni dengan ceramah dan tanya jawab yaitu dengan sebuah bentuk interaksi melalui penylesaian secara lisan dan pada umumnya gurulah yang paling berperan. Tetapi mmetode ini memiliki kelemahan-kelemahan yaitu tidak semua anak didik aktif mendengar, tidak efisien arena anak didik sedikit menerima informasi dan umumnya mereka anya tahu dikertas 1pa mempraktekkan apa yang pelajari. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Dalam proses belajar akan terjadi proses penambahan sejumlah ilmu engetahuan di dalam diri pelajar yang dapat mempengaruhi cara berpikir, bertindak dan jemecahkan masalah yang dihadapinya karena pengetahuan tersebut sudah menjadi milik ibadi pelajar yang bersangkutan. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara eseorang dengan lingkungannya. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah ya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikapnya, Pernyataan ini wuai dengan yang dikemukakan oleh Sardiman (2000:23) yang mengatakan, “Belajar adalah sebuah perubahan. ajelis Pendidikan Daerah Aceh 15, Dalam hal ini yang dimaksud dengan perubahan adalah perubahan tingkah laku. Jadi setelah belajar, individu-individu akan mengalami perubahan baik yang dapat dilihat dan bentuk perbuatan maupun dalam bentuk psikis yang diperlihatkan dalam bentuk percakapan, motivasi, harga diri, tanggung jawab, minat, watak dan penyesuaian diri. Berdasarkan defenisi-defenisi yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental yang mengakibatkan perubahan tingkah laku yang mempengaruhi cara hidup sesuai dengan pengalaman belajar yang didapatkannya. Perubahan tingkah laku tersebut membuat pelajar menjadi lebih baik dari kondisi sebelum dia belajar. Dengan kata Jain, perubahan tersebut bersifat konstruktif untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia sebagai hasil dari interaksi individu dengan lingkungannya. Hasil belajar adalah tingkat pencapaian siswa atas tujuan instruksional yang diterapkan dan tercermin dari kepribadian siswa berupa parubahan tingkah laku setelah mengalami proses ia di belajar. Hasil belajar Yang dimaksud dalam hal ini adalah hasil belajar pelajaran Kil SMA dengan pokok bahasan Redoks dan Elektrokimia. Guru sebagai pengelola proses belajar mengajar harus mampu menciptakan strategi yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk mengukur pencapaian tujuan kegiatan belajar yang mencerminkan perubahan tingkah laku, kecakapan dan status pelajar dalam menelaah materi belajar pada jangka waktu tertentu menggunakan evaluasi hasil belajar. Menurut Surachmad (1979:148) menyatakan bahwa " Evaluasi hasil belajar adalah merupakan usaha mengukur pencapaian tujuan kegiatan belajar yang mencerminkan perubahan tingkah laku, kecakapan dan status pelajar dalam menelaah materi belajar pada jangka waktu tertentu'. Jadi evaluasi ditujukan untuk menilai sampai dimana tujuan pengajaran telah dicapai, baik dari segi siswa maupun dari segi guru. Dengan demikian guru memperoleh gambaran dalam menentukan langkah-langkah untuk mencapai tujuan kegiatan belajar. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah merupakan perubahan tingkah laku yang terjadi dalam diri seseorang yang 6 Pencerahan. Vol.6 No.t Januari - April

Anda mungkin juga menyukai