CARSINOMA MAMMAE
mammae dimana sel abnormal timbul dari sel – sel normal, berkembang biak
dan menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh darah (Lynda Juall Carpenito,
1995).
berpasangan
2. Keluarga
berat badan yang berlebihan ada hubungan dengan kenaikan terjadi tumor
Graviditas matur kurang dari 20 tahun dan graviditas lebih dari 30 tahun
C. GAMBARAN KLINIK
1. Tanda carsinoma
Kanker payudara kini mempunyai ciri fisik yang khas, mirip pada tumor
jinak, massa lunak, batas tegas, mobile, bentuk bulat dan elips
2. Gejala carsinoma
Kadang tak nyeri, kadang nyeri, adanya keluaran dari puting susu, puting
eritema, mengeras, asimetik, inversi, gejala lain nyeri tulang, berat badan
E. PATOFISIOLOGI
Carsinoma mammae berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi pada
sistem duktal, mula – mula terjadi hiperplasia sel – sel dengan perkembangan
sel – sel atipik. Sel - sel ini akan berlanjut menjadi carsinoma insitu dan
dari sel tunggal sampai menjadi massa yang cukup besar untuk dapat diraba
( kira – kira berdiameter 1 cm). Pada ukuran itu kira – kira seperempat dari
1. Stadium I
dan tanpa penyebaran jauh. Tumor terbatas pada payudara dan tidak
(LN) dan tanpa penyebaran jauh atau tumor yang berdiameter kurang
(LN) dan tanpa penyebaran jauh atau tumor yang berdiameter lebih 5
3. Stadium III
kulit atau dinding toraks atau tumor dengan edema pada tangan.
sebagai Inflamatory Breast Cancer. Bisa sudah atau bisa juga belum
c. Ukuran tumor bisa berapa saja dan terdapat metastasis kelenjar limfe
4. Stadium IV
G. KOMPLIKASI
3. Faktor patologi
4. Fibrosis payudara
5. kematian
H. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
2. Invasif : Biopsi, Aspirasi biopsy (FNAB), True cut / Care biopsy, Incisi
3. Pemeriksaan manografi
4. Biopsi aspirasi
5. True cut
6. Biopsi terbuka
I. PENATALAKSANAAN
1. Pembedahan
b. Mastectomy total
Semua jaringan payudara termasuk puting dan areola dan lapisan otot
pectoralis mayor diangkat. Nodus axila tidak disayat dan lapisan otot
e. Ouadranectomy.
Pengangkatan dan payudara dengan kulit yang ada dan lapisan otot
pectoralis mayor.
2. Radiotherapy
3. Chemotherapy
aliran darah. Efek samping: lelah, mual, muntah, hilang nafsu makan,
4. Manipulasi hormonal.
Carpenito, Lynda Juall (2000), Buku saku diagnosa keperawatan, edisi 8, alih
Daniell Jane Charette (1995), Ancologi Nursing Care Plus, Elpaso Texas, USA
Theodore R. Schrock, M. D (1992), Ilmu Bedah, Edisi 7, Alih Bahasa Drs. Med
Jakarta, EGC
Thomas F Nelson, Jr M. D (1996), Ilmu Bedah, edisi 4, Alih Bahasa Dr. Irene
Jenis Mastektomi
Mastektomi radikal
Mastektomi jenis ini semakin jarang dilakukan. Tindakan ini akan mengangkat
seluruh bagian payudara termasuk puting. Mastektomi radikal juga mengangkat
kulit bagian atas payudara, otot di bagian bawah sekaligus kelenjar getah bening.
Mastektomi radikal modifikasi
Mastektomi ini akan mengangkat seluruh bagian payudara dan kelenjar getah
bening di bawah ketiak, namun otot dada umumnya tetap dipertahankan.
Sementara, kulit bagian atas payudara bisa ikut diangkat atau dibiarkan.
Mastektomi parsial
Tindakan ini akan mengangkat bagian payudara yang terkena tumor, kemudian
biasanya dilanjutkan dengan terapi radiasi untuk membunuh dan mencegah
penyebaran sel kanker. Mastektomi parsial umumnya dilakukan untuk penderita
kanker payudara stadium 1 atau 2.
Mastektomi preventif
Tindakan ini dilakukan terutama pada wanita dengan risiko kanker payudara
secara genetik tinggi. Menurut penelitian, mastektomi preventif dapat mengurangi
risiko hingga 90 persen pada golongan wanita berisiko tersebut.
Tindakan ini dapat berupa pengangkatan payudara dan puting secara keseluruhan
ataupun tetap mempertahankan keberadaan puting susu. Mastektomi preventif
juga umum dilakukan pada wanita yang menderita kanker payudara pada satu
payudara, kemudian dilakukan tindakan pencegahan pada payudara lainnya.
Mastektomi dilakukan pada beberapa kondisi antara lain kanker payudara non
invasif pada jaringan air susu (ductal carcinoma in situ), kanker payudara stadium
awal (1 dan 2), kanker payudara stadium 3 setelah kemoterapi, peradangan kanker
payudara setelah kemoterapi, kanker payudara yang timbul kembali dan Paget’s
disease pada payudara.
Selain itu, ada beberapa kondisi yang disarankan untuk melakukan mastektomi
total, seperti :
Selain itu, efek lain mungkin terjadi, seperti infeksi pada luka, hematoma atau
penumpukan darah, seroma yaitu munculnya cairan pada luka, ataupun masalah
akibat diangkatnya kelenjar getah bening. Misalnya, pembengkakan atau rasa
sakit pada lengan dan tangan.
Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang sebaiknya segera
diobati. Jika diperlukan, pertimbangkan untuk melakukan mastektomi setelah
berkonsultasi dengan dokter.