Piutang adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan datang karena
terjadinya transaksi dimasa lalu. Walaupun pada dasarnya semua perusahaan
dagang/industri menginginkan penjualan cash, tetapi karena adanya keterbatasan daya beli
masyarakat, atau alasan lainnya dilakukan penjualan secara kredit. Penjualan secara kredit
akan dapat meningkatkan omset penjualan, akan tetapi memiliki resiko tertundanya
penerimaan kas, sehingga membutuhkan investasi yang lebih besar. Selain itu dapat juga
mengakibatkan kerugian karena menunggak atau bahkan tidak tertagih. Semakin lama
piutang tertunggak akan semakin besar investasi yang dibutuhkan. Piutang, salah satu jenis
transaksi akutansi yang mengurusi penagihan konsumen yang berhutang pada seseorang,
suatu perusahaan, atau suatu organisasi untuk barang dan layanan yang telah diberikan
pada konsumen tersebut. Pada sebagian besar entitas bisnis, hal ini biasanya dilakukan
dengan membuat tagihan dan mengirimkan tagihan tersebut kepada konsumen yang akan
dibayar dalam suatu tenggat waktu yang disebut termin kredit atau pembayaran.
b) Investasi piutang
Apabila perusahaan memperlunak standar kredit (penjualan kredit
diberikan kepada hampir semua langganan) dengan harapan volume penjualan
meningkat, akan memperbesar atau meningkatkan rata-rata piutang. Apabila
perusahaan memperketat standar kredit (penjualan kredit diberikan kepada
langganan yang terpilih saja) akan mengakibatkan volume penjualan menurun,
akan memperkecil atau menurunkan rata-rata piutang.
c) Kerugian piutang
Apabila perusahaan memperlunak standar kredit yang diterapkan,
berarti banyak kredit yang diberikan, maka kerugian piutang akan semakin
banyak atau semakin besar jumlahnya. Apabila perusahaan memperketat
standar kredit yang diterapkan, berarti sedikit kredit yang diberikan, maka
kerugian piutang akan semakin sedikit atau semakin kecil jumlahnya.
Keterangan :
R = Requirement of raw material, jumlah bahan baku yang dibutuhkan selama suatu
periode.
S = Set up cost, biaya pesan setiap kali pemesanan.
P = Price, harga bahan baku per unit (satuan).
I = Inventory, biaya penyimpanan persediaan yang umunya dinyatakan dalam
persentase dari nilai rata-rata.
Contoh soal :
PT. Sang Pemimpi pada awal tahun 2010 menyusun anggaran biaya bahan baku sebanyak
12.000 unit, anggaran bahan baku per unit Rp.100,- , anggaran biaya pemesan variabel ketiap
kali pemesanan Rp. 3.750,- sedangkan biaya penyimpanan variabel dari rata-rata persediaan
10%. Hitunglah jumlah pembelian ekonomis dari data diatas?
Jawab
Tabel : Perhitungan Biaya Persediaan yang Paling Ekonomis
Keterangan tabel :
Rp 300.000 = (6.000 x Rp 100/unit) / 2
Rp 7.500 = 2 kali pesan @ Rp 3.750 per sekali pesan
Rp 30.000 = 10% x Rp. 300.000 nilai persediaan rata-rata
Dalam pengelolaan persediaan bahan baku, perusahaan harus mempunyai persediaan besi
(safety stock) yaitu suatu jumlah persediaan bahan baku yang harus selalu ada dalam gudang
untuk menjaga kemungkinan keterlambatannya bahan baku yang dipesan. Disamping itu
perusahaan juga harus memperhitungkan penggunaan bahan baku selama waktu menunggu
datangnya bahan baku (lead time). Saling hubung safery stock dengan lead time dapat dihitung
titik pemesanan kembali (re-order point).
Misalnya lead time 6 minggu, dan kebutuhan bahan baku tiap minggu 250 unit, dan safery
stock ditentukan 10% dari kebutuhan selama lead time, re-order point adalah sebagai berikut :
- Re-order point (ROP) = (6 x 250) + 10% (6 X 550)
= 1.500 + 150
= 1.650 unit
Safery stock juga dapat ditentukan berdasarkan kebutuhan bahan baku dalam beberapa
minggu, misalnya dalam 5 minggu, maka :
Yang berhak menentukan besarnya safery stock dan lead time adalah manajer pabrik
berdasarkan pengalaman dari waktu ke waktu dan pengnerapkan teori dalam praktek produksi.
Pada hakikatnya praktek produksi menentukan teori produksi. Oleh sebab itu walau jenis
produksinya sama, prakteknya belum tentu sama, dan teori untuk memecahkan masalah juga
tidak sama.
Daftar Pustaka
https://natalianovi95.wordpress.com/2015/03/06/manajemen-piutang/
http://febeirana-febeirana.blogspot.com/2011/05/manajemen-piutang.html
https://ilmumanajemen.wordpress.com/2008/12/16/manajemen-persediaan/
RMK MANAJEMEN KEUANGAN
KELOMPOK 12
KELAS: C4